Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemungutan pajak di Indonesia yang menerapkan self assessment dimana wajib pajak menghitung dan melaporkan sendiri pajaknya berdasarkan pembukuan yang dilakukan secara teratur. Pembukuan harus memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai ketentuan perpajakan agar dapat digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang.
Dokumen tersebut merangkum tentang ayat jurnal penyesuaian yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan, mencakup penjelasan mengenai penyusutan aktiva tetap, beban dibayar dimuka, dan cara membuat jurnal penyesuaian.
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
PSAP No. 10 mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan yang tidak berulang dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan, sedangkan koreksi kesalahan berulang secara sistematis dilakukan dengan menyajikan kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemungutan pajak di Indonesia yang menerapkan self assessment dimana wajib pajak menghitung dan melaporkan sendiri pajaknya berdasarkan pembukuan yang dilakukan secara teratur. Pembukuan harus memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai ketentuan perpajakan agar dapat digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang.
Dokumen tersebut merangkum tentang ayat jurnal penyesuaian yang dibuat untuk menyesuaikan saldo akun agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan, mencakup penjelasan mengenai penyusutan aktiva tetap, beban dibayar dimuka, dan cara membuat jurnal penyesuaian.
Makalah ini membahas tiga poin utama akuntansi pemerintahan yaitu akuntansi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pendapatan diakui ketika diterima, sedangkan belanja dapat dibayarkan setelah barang/jasa diterima. Pembiayaan mencakup transaksi pinjaman dan penyertaan modal.
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaWawan Kurniadi
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi beban dan belanja pemerintah daerah berdasarkan peraturan pemerintah dan peraturan menteri terkait. Sistem ini mengatur pengakuan, pencatatan, dan pelaporan beban serta belanja, pihak yang terlibat, dokumen yang digunakan, dan prosedur akuntansinya.
Jurnal Akuntansi dan Bisnis merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka. Jurnal ini memuat artikel-artikel terkait akuntansi dan bisnis. Dewan Redaksi terdiri atas beberapa dosen dan staf Universitas Terbuka. Jurnal ini diterbitkan secara berkala untuk meningkatkan wawasan akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyesuaian akun-akun buku besar agar sesuai dengan keadaan aktual pada akhir periode, meliputi penyesuaian perlengkapan, beban dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, beban dan pendapatan yang masih harus diakui, penyusutan, dan kerugian piutang. Kasus penyesuaian neraca bengkel reparasi TV juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang siklus akuntansi yang meliputi proses analisis transaksi, pencatatan ke dalam jurnal dan buku besar, penyusunan daftar saldo, pembuatan jurnal penyesuaian dan penutup, serta penyusunan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Bab 4 membahas mengapa diperlukan penyesuaian dalam akuntansi, terutama untuk menentukan laba bersih perusahaan. Prinsip-prinsip akuntansi seperti dasar akrual, periode akuntansi, prinsip pendapatan dan penandingan, serta tujuan penyesuaian yaitu agar setiap akun menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. Terdapat dua kategori penyesuaian yakni deferral dan akrual.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Imbalan kerja, termasuk jenis-jenisnya seperti imbalan kerja jangka pendek, imbalan pascakerja, dan pesangon pemutusan kerja
2. Perbedaan antara program iuran pasti dan imbalan pasti untuk imbalan pascakerja
3. Pengertian dana pensiun sebagai badan hukum yang menyelenggarakan program pensiun
Piutang merupakan klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu. Terdapat beberapa jenis piutang seperti piutang dagang, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Piutang harus diakui dan dicatat dalam pembukuan perusahaan.
Kerangka konseptual untuk pelaporan keuangan dirancang untuk memastikan bahwa standar akuntansi yang ada tetap sejalan dengan konsep-konsep dasarnya. Kerangka ini terdiri dari tiga tingkatan: tujuan pelaporan keuangan (tingkat satu), karakteristik dan unsur laporan keuangan (tingkat dua), serta teori, konsep dan prinsip yang mendasari penyusunan laporan keuangan (tingkat tiga). Tujuan utama laporan keuangan menurut ker
Makalah ini membahas tiga poin utama akuntansi pemerintahan yaitu akuntansi pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pendapatan diakui ketika diterima, sedangkan belanja dapat dibayarkan setelah barang/jasa diterima. Pembiayaan mencakup transaksi pinjaman dan penyertaan modal.
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaWawan Kurniadi
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi beban dan belanja pemerintah daerah berdasarkan peraturan pemerintah dan peraturan menteri terkait. Sistem ini mengatur pengakuan, pencatatan, dan pelaporan beban serta belanja, pihak yang terlibat, dokumen yang digunakan, dan prosedur akuntansinya.
Jurnal Akuntansi dan Bisnis merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka. Jurnal ini memuat artikel-artikel terkait akuntansi dan bisnis. Dewan Redaksi terdiri atas beberapa dosen dan staf Universitas Terbuka. Jurnal ini diterbitkan secara berkala untuk meningkatkan wawasan akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyesuaian akun-akun buku besar agar sesuai dengan keadaan aktual pada akhir periode, meliputi penyesuaian perlengkapan, beban dibayar dimuka, pendapatan diterima dimuka, beban dan pendapatan yang masih harus diakui, penyusutan, dan kerugian piutang. Kasus penyesuaian neraca bengkel reparasi TV juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang siklus akuntansi yang meliputi proses analisis transaksi, pencatatan ke dalam jurnal dan buku besar, penyusunan daftar saldo, pembuatan jurnal penyesuaian dan penutup, serta penyusunan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Bab 4 membahas mengapa diperlukan penyesuaian dalam akuntansi, terutama untuk menentukan laba bersih perusahaan. Prinsip-prinsip akuntansi seperti dasar akrual, periode akuntansi, prinsip pendapatan dan penandingan, serta tujuan penyesuaian yaitu agar setiap akun menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. Terdapat dua kategori penyesuaian yakni deferral dan akrual.
Dokumen tersebut membahas mengenai:
1. Imbalan kerja, termasuk jenis-jenisnya seperti imbalan kerja jangka pendek, imbalan pascakerja, dan pesangon pemutusan kerja
2. Perbedaan antara program iuran pasti dan imbalan pasti untuk imbalan pascakerja
3. Pengertian dana pensiun sebagai badan hukum yang menyelenggarakan program pensiun
Piutang merupakan klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu. Terdapat beberapa jenis piutang seperti piutang dagang, piutang wesel, dan piutang lain-lain. Piutang harus diakui dan dicatat dalam pembukuan perusahaan.
Kerangka konseptual untuk pelaporan keuangan dirancang untuk memastikan bahwa standar akuntansi yang ada tetap sejalan dengan konsep-konsep dasarnya. Kerangka ini terdiri dari tiga tingkatan: tujuan pelaporan keuangan (tingkat satu), karakteristik dan unsur laporan keuangan (tingkat dua), serta teori, konsep dan prinsip yang mendasari penyusunan laporan keuangan (tingkat tiga). Tujuan utama laporan keuangan menurut ker
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. PML Rumah Sakit NTT
PMPK FK UGM
2012
1
Pengakuan dan Pencatatan
Pendapatan dan Biaya berbasis
Akrual
2. Tujuan Pembelajaran
2
Peserta memahami dasar-dasar pencatatan
akuntansi berbasis akrual
Peserta mampu melakukan pencatatan
pendapatan berbasis akrual
Peserta mampu melakukan pencatatan biaya
berbasis akrual
3. Reformasi Pelaporan Keuangan
Rumah Sakit Daerah
3
Kas Basis Akrual Basis
Dasar Hukum:
UU No 17 Tahun 2003 ttg Keuangan Negara
PP No 71 Tahun 2010 ttg Standar Akuntansi
Pemerintahan
KMK No 1981 Tahun 2010 ttg Pedoman Akuntansi
BLU Rumah Sakit
Permendagri No 61 Tahun 2007 ttg Pedoman
Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah
4. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
4
bertujuan untuk menghasilkan pelaporan
keuangan yang melibatkan arus kas selama
periode tertentu
pendapatan dan biaya diakui dan dicatat pada
saat terjadinya arus kas masuk dan arus kas
keluar
menghasilkan laporan keuangan yang dapat
memperlihatkan sumber dana, alokasi dan
penggunaan sumber dana
5. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
5
Karakteristik:
Beban/biaya belum diakui dan dicatat sampai
terjadinya pembayaran kas (arus kas keluar)
Sebelum terjadi pengeluaran kas, tidak akan terjadi
pengurangan dalam pendapatan
Pendapatan diakui dan dan dicatat saat terjadinya
penerimaan kas (arus kas masuk)
Laporan keuangan menunjukkan posisi kas yang
ada pada saat itu.
Tidak perlu membuat cadangan piutang tak tertagih
(cadangan kerugian piutang)
6. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
6
Kelebihan-kelebihan:
Dapat menunjukkan sumber dana, alokasi dan
penggunaan dana secara jelas
Mudah dipahami
7. Sistem Akuntansi Berbasis Kas
7
Kekurangan:
Hanya memfokuskanpada arus kas untuk periode
berjalan
Adanya risiko pengakuan pendapatan yang terlalu
tinggi pada suatu periode dimana terjadi
penerimaan kas yang masih diperlukan adanya
pemenuhan kewajiban
Adanya risiko pengakuan pendapatan yang terlalu
rendah pada suatu periode dimana terjadi
pengeluaran kas yang merupakan pembayaran di
muka atas suatu kewajiban
Penghapusan piutang dilakukan secara langsung
tanpa estimasi cadangan kerugian piutang.
Tidak mencerminkan kinerja organisasi periodik
yang sesungguhnya
8. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
8
sistem akuntansi dimana peristiwa ekonomi
diakui dan dicatat pada saat terjadinya
Tujuan penggunaan basis akrual (accrual basis)
adalah memberikan gambaran yang utuh
terhadap posisi keuangan suatu entitas
9. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
9
Karakteristik:
Pendapatan dan Beban diakui pada saat terjadinya
Penyajian beban dilakukan sesuai dengan periode
terjadinya
Beban yang dibayar di muka disesuaikan pada
setiap akhir periode pelaporan, sehingga
menggambarkan beban yang sesungguhnya
ditanggung pada periode tersebut
Kewajiban disesuaikan pada setiap akhir periode
pelaporan, sehingga mencerminkan kewajiban
yang sesungguhnya terjadi pada periode tersebut
Penghapusan piutan tidak dilakukan secara
langsung, tetapi melalui pembentukan cadangan
kerugian piutang
10. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
10
Kelebihan:
Menggambarkan posisi keuangan organisasi
secara lebih akurat
Penghitungan surplus/defisit pada suatu periode
menjadi lebih realistis
Konsisten dengan prinsip mempertemukan
pendapatan dan biaya pada periode yang sama
(prinsip matching)
Mencerminkan kinerja periodik organisasi
sesungguhnya
Meningkatkan akuntabilitas
Memudahkan manajemen untuk melakukan analisis
untuk tujuan pengambilan kebijakan tertentu
11. Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
11
Kelemahan-kelemahan:
Diperlukan pemahaman akuntansi yang lebih baik,
sehingga membutuhkan sumber daya manusia
yang handal di bidang akuntansi
Adanya risiko piutang tak tertagih tetap tercatat
sebagai pendapatan, sehingga pendapatan dicatat
terlalu tinggi
Pembentukan cadangan kerugian piutang
mengurangi pendapatan pada suatu periode
Karena dibentuk melalui suatu estimasi yang
seringkali bersifat subyektif, menimbulkan risiko
penyajian laporan keuangan yang tidak
menggambarkan hal sebenarnya
12. Pencatatan Pendapatan
Berbasis Akrual
12
Pendapatan dalam sistem akrual diakui dan
dicatat ketika rumah sakit mempunyai hak untuk
melakukan penagihan karena telah melakukan
pelayanan
Contoh:
Pada tanggal 15 Oktober, seorang pasien rawat
inap telah sembuh dan pulang. Biaya perawatan
total sebesar Rp 10.000.000. Meskipun demikian,
pasien belum membayar secara tunai.
14. Cadangan Kerugian Piutang
14
Sistem akuntansi berbasis akrual tidak
melakukan penghapusan piutang secara
langsung, melainkan mengestimasi cadangan
kerugian piutang pada setiap akhir periode
Contoh:
Jumlah piutang pelayanan pada tanggal 31
Desember 2011 adalah Rp 50.000.000. Rumah
sakit memperkirakan sebanyak 10% dari piutang
tersebut tidak akan bisa ditagih, maka pada
tanggal 31 Desember, rumah sakit membuat
jurnal cadangan kerugian piutang.
15. Pencatatan Cadangan Kerugian
Piutang
15
Penjurnalannya sebagai berikut:
Tgl Jurnal
31 Des Transaks
i
Kerugian Piutang/Piutang tak tertagih Rp 10.000.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp
10.000.000
Tgl Jurnal
4 Feb
‘12
Transak
si
Cadangan Kerugian Piutang Rp 4.000.000
Piutang Pelayanan
Rp 4.000.000
Jika kemudian pada tanggal 4 Februari tahun berikutnya, dipastikan
bahwa piutang pelayanan sebesar Rp 4.000.000 tidak dapat tertagih,
maka rumah sakit membuat jurnal sebagai berikut:
16. Pendapatan diterima di muka
16
Jika rumah sakit menerima pembayaran di muka
untuk pendapatan jaminan pelayanan, maka
pendapatan harus diakui saat terjadinya realisasi
pelayanan bukan pada saat penerimaan kas di
muka
Contoh:
Pada tanggal 6 Juni, rumah sakit menerima dana
uang muka pasien yang dijamin Asuransi ABA
senilai Rp 150.000.000
17. Pendapatan diterima di muka
17
Penjurnalannya sebagai berikut:
Tgl Jurnal
6 Jun Transak
si
Kas Rp 150.000.000
Pdptn diterima dimuka- ASR ABA Rp
150.000.000
Pendapatan diterima dimuka merupakan kewajiban
bukan pendapatan. Pendapatan baru akan diakui
ketika pelayanan sudah diberikan kepada pasien
18. Pengakuan Pendapatan Berbasis
Akrual
18
Contoh:
Pada tanggal 7 Oktober, seorang pasien berjaminan
Asuransi ABA mendapat pelayanan dengan total
biaya pelayanan sebesar Rp 5.000.000. maka pada
saat inilah pendapatan dicatat dan diakui, jurnal
yang dibuat adalah sebagai berikut:
Tgl Jurnal
7 Okt Transak
si
Pdptn diterima dimuka- ASR ABA Rp 5.000.000
Pendapatan Pelayanan
Rp 5.000.000
19. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
Rumah Sakit dengan Basis Akrual
19
Sistem akuntansi berbasis akrual, mengakui
biaya/beban pada saat terjadinya, dan dilaporkan
berdasarkan periode terjadinya.
Jika rumah sakit melakukan pembayaran biaya
yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode,
maka pada akhir periode, harus dilakukan
penyesuaian biaya yang diakui untuk satu
periode saja.
Dengan demikian prinsip mempertemukan
pendapatan dan biaya (Matching revenue and
expense) dalam satu periode yang sama dapat
dilakukan
20. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
20
Contoh:
Pada tanggal 1 Oktober , rumah sakit membayar
biaya asuransi kebakaran gedung sebesar Rp
12.000.000, biaya asuransi ini mempunyai
manfaat untuk 12 bulan, maka pada akhir periode
akuntansi, harus dilakukan penyesuaian biaya
asuransi.
21. Biaya dibayar dimuka
21
Tgl Jurnal
31
Des
penyesuaia
n
Biaya Asuransi Rp 3.000.000
Biaya dibayar dimuka Rp
3.000.000
Tgl Jurnal
1 Okt Transak
si
Biaya dibayar dimuka Rp 12.000.000
Kas Rp
12.000.000
Penjurnalan saat pembayaran asuransi:
Penyesuaian pada akhir periode:
22. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
22
Dalam sistem berbasis akrual, Biaya atau beban
harus diakui dan dicatat pada periode terjadinya,
meskipun pada kenyataannya pengeluaran kas
belum terjadi
Contoh:
Rumah sakit membayar gaji karyawan setiap tanggal
5 , Pada tanggal 31 Desember rumah sakit harus
meyusun laporan keuangan. Rumah sakit sudah
memiliki kewajiban membayar gaji karyawan
sebesar Rp 250.000.000, tetapi gaji baru akan
dibayarkan tanggal 5 Januari tahun berikutnya.
Maka pada periode akuntansi yang berakhir pada
23. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
23
Tgl Jurnal
31
Des
penyesuai
an
Biaya Gaji Rp 250.000.000
Hutang Gaji Rp
250.000.000
Penjurnalannya sebagai berikut:
24. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
24
Sistem akuntansi berbasis akrual
mengkapitalisasi harga perolehan aset yang
mempunyai nilai manfaat lebih dari satu periode
akuntansi. Oleh karena itu, setiap akhir periode
harus dilakukan penyesuaian terhadap manfaat
aset.
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari , rumah sakit membeli
kendaraan ambulan, senilai Rp 200.000.000.
Umur ekonomis kendaraan ini diperkirakan 5
tahun, dengan nilai sisa sebesar 0. Nilai manfaat
kendaraan ini adalah 5 tahun. Maka harga
perolehan sebesar Rp 200.000.000, harus
dikapitalisasi setiap periode akuntansi, dan diakui
25. Pengakuan dan Pencatatan Biaya
dengan Basis Akrual
25
Penjurnalan pada saat transaksi adalah sebagai
berikut:
• Penjurnalan pada akhir periode
Tgl Jurnal
1 Jan Transaksi Kendaraan Rp 200.000.000
Kas Rp
200.000.000
Tgl Jurnal
31
Des
Penyesuai
an
Biaya Depresiasi Rp 40.000.000
Akumulasi Depresiasi Rp
40.000.000
26. Pertanyaan
26
Sistem akuntansi berbasis apakah yang
digunakan pada rumah sakit anda?
Kesulitan-kesulitan apakah yang akan anda
hadapi , jika sistem akuntansi berbasis akrual
diterapkan pada rumah sakit anda?
Seberapa jauh persiapan rumah sakit anda
dalam menghadapi reformasi pelaporan
keuangan yang akan dilakukan pemerintah
dengan menerapkan sistem pelaporan keuangan
berbasis akrual?