Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...heru septian
Issue of Good Corporate Governance becomes interesting discussion over the last several years. Along with the increased business competition at the global level, principles of Good Corporate Governance have to be applied by each business entity with the hope that the company's strategic objectives can be achieved effectively and efficiently. There are two things of great urgency emphasized in this concept: First, shareholders deserve to receive accurate, punctual and transparent information. And second, company is obliged to honestly and openly provide information regarding the company to all units of the company with aim to achieve good and efficient corporate governance.
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...heru septian
Issue of Good Corporate Governance becomes interesting discussion over the last several years. Along with the increased business competition at the global level, principles of Good Corporate Governance have to be applied by each business entity with the hope that the company's strategic objectives can be achieved effectively and efficiently. There are two things of great urgency emphasized in this concept: First, shareholders deserve to receive accurate, punctual and transparent information. And second, company is obliged to honestly and openly provide information regarding the company to all units of the company with aim to achieve good and efficient corporate governance.
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
https://www.slideshare.net/upload?from_source=loggedin_profile_innerpages
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di PT Telkom, universitas mercu buana,2017
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
https://www.slideshare.net/upload?from_source=loggedin_profile_innerpages
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017/
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Konsep Dasar Pengendalian Internal
Mercu Buana
2017
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...yohana premavari
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Konsep Dasar Pengendalian Internal
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
https://www.slideshare.net/upload?from_source=loggedin_profile_innerpages
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di PT Telkom, universitas mercu buana,2017
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
https://www.slideshare.net/upload?from_source=loggedin_profile_innerpages
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017/
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di pt Telkom, universitas mercu buana,2017
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Konsep Dasar Pengendalian Internal
Mercu Buana
2017
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Uni...yohana premavari
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Konsep Dasar Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Konsep Dasar Pengendalian Internal
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Etika Bisnis dan Konsep Good
Corporate Governance (GCG)
DESMA HARMAIDI, S.E., M.Si
2. • Tujuan instruksional khusus
Setelah membaca dan mempelajari bab ini diharapkan para mahasiswa/i mampu memahami
dengan baik tentang:
1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG).
2. Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen perusahaan.
3. Etika bisnis dan konsep Good Corporate Governance.
4. Agency theory.
5. Permasalahan-permasalahan umum yang dihadapi dalam penerapan Good Corporate Governance.
6. Mampu menjawab soal-soal yang diberikan dengan baik.
3. GCG bertujuan mengharapkan berbagai perusahaan yang berada di suatu negara
mampu menjalankan aktivitas bisnis secara baik dan ikut serta dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional yang beretika tinggi.
Perhatian terhadap GCG semakin meningkat setelah terjadinya Kasus Enron
Corporation dan World.com. (juga dibuat filmnya, Enron: The Smartest Guys in the
Room
Di Indonesia didirikan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)
4. Definisi Good Corporate Governance
• Istilah Corporate Governance pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury
Committee pada tahun 1992
• Corporate Governance is “refers to a group of people getting together as one united body
with the task and responsibility to direct, control and role with authority. On a collective
effort this body empowered to regulate, determine, restrain, urban exercise the authority
given it
5. • Shareholding theory: Perusahaan didirikan dan dijalankan untuk tujuan
memaksimumkan kesejahteraan pemilik/pemegang saham sebagai akibat dari
investasi yang dilakukannya
• Stakeholder theory: Perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan nilai bagi
stakeholder
6. • Definisi Good Corporate Governance menurut Cadburry Committee adalah
seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara para pemegang saham,
manajer, kreditur, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka
Definisi Good Corporate Governance
7. • Good Corporate Governance adalah suatu bentuk keputusan dengan
memposisikan perusahaan secara jauh lebih tertata dan terstruktur, dengan
mekanisme pekerjaan yang bersifat mematuhi aturan-aturan bisnis yang telah
digariskan serta siap menerima sangsi jika aturan-aturan tersebut dilanggar.
Definisi Good Corporate Governance
8. • Secara sederhana Good Corporate Governance adalah mengurus perusahaan
secara baik
Bagaimana mengurus perusahaan secara baik?
Dengan prinsip Good Corporate Governance
9. Empat Prinsip Dasar Good Corporate Governance
GCG
Fairness Accountability
Responsibility Transparency
+ Independensi, menurut KNKG
Indonesia
10. • 1. Transparasi
Yaitu mengelola perusahaan secara transparan dengan semua stake holder. Para pengelola perusahaan harus transparan kepada
penanam saham, jujur apa adanya dalam membuat laporan usaha, tidak manipulatif.. Keterbukaan informasi dalam proses
pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi yang dianggap penting dan relevan.
2. Accountability
Yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban dalam perusahaan, sehingga pengelolaan perusahaan dapat terlaksana
secara efektif dan efisien. Manajemen harus membuat job description yang jelas kepada semua karyawan dan menegaskan fungsi-
fungsi dasar setiap bagian. Dari sini perusahaan akan menjadi jelas hak dan kewajibannya, fungsi dan tanggung jawabnya serta
kewenangannya dalam setiap kebijakan perusahaan.
3. Responsibility
Yaitu menyadari bahwa ada bagian-bagian perusahaan yang membawa dampak pada lingkungan dan masyarakat pada umumnya. Di
sini perusahaan harus memperhatikan amdal, keamanan lingkungan, dan kesesuaian diri dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat setempat. Perusahaan harus apresiatif dan proaktif terhadap setiap gejolak sosial masyarakat dan setiap yang berkembang
di masyarakat.
4. Independensi
Yaitu berjalan tegak dengan bergandengan bersama masyarakat. Perusahaan harus memiliki otonominya secara penuh sehingga
pengambilan-pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan otoritas yang ada secara penuh. Perusahaan harus berjalan
dengan menguntungkan supaya bisa memelihara keberlangsungan bisnisnya, namun demikian bukan keuntungan yang tanpa melihat
orang lain yang juga harus untung. Semuanya harus untung dan tidak ada satu pun yang dirugikan.
5. Fairness
Yaitu semacam kesetaraan atau perlakuan yang adil di dalam memenuhi hak dan kewajibannya terhadap stake holder yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan harus membuat sistem yang solid untuk
membuat pekerjaan semuanya seperti yang diharapkan. Dengan pekerjaan yang fair tersebut diharapkan semua peraturan yang ada
ditaati guna melindungi semua orang yang punya kepentingan terhadap keberlangsungan bisnis kita.
11. Agency Theory
• Merupakan suatu kondisi yang terjadi pada suatu perusahaan dimana pihak
manajemen sebagai pelaksana yang disebut lebih jauh sebagai agen dan
pemilik modal (owner) sebagai principal membangun suatu kontrak
kerjasama yang disebut dengan “nexus of contract”, kontrak kerjasama ini
berisi kesepakatan-kesepakatan yang menjelaskan bahwa pihak manajemen
perusahaan harus bekerja secara maksimal untuk memberi kepuasan yang
maksimal seperti profit yang tinggi kepada pemilik modal (owner).
• Agen menguasai informasi, principal memiliki kekuasaan
12. • Manajemen vs komisaris/pemilik/pemegang saham
• Menimbulkan agency cost/biaya keagenan:
1. Biaya monitoring oleh principal
2. Residual loss, penurunan tingkat kesejahteraan principal ataupun agen
3. Bonding cost, biaya yang dikeluarkan agen untuk menjamin bahwa agen tidak
akan melakukan tindakan yang merugikan prinsipal
13. Etika Bisnis dan Good Corporate Governance
• Etika bisnis mendorong terwujudnya pelaksanaan Good Corporate Governance
14. Tugas
• Studi kasus Enron atau World.com. Bahas latar belakang kasus tersebut dan
pelanggaran prinsip good corporate governance dan etika bisnis yang terjadi.
Diketik dan dikumpul minggu depan