Rasio keuangan adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan.
Rasio ini dihitung berdasarkan data yang terdapat dalam laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Rasio keuangan memberikan informasi yang penting mengenai aspek-aspek tertentu dari keuangan perusahaan, seperti profitabilitas, likuiditas, efisiensi, dan solvabilitas.
Dalam dunia keuangan, rasio keuangan menjadi alat yang penting untuk mengevaluasi kinerja dan kesehatan keuangan perusahaan.
Rasio keuangan ini dihitung berdasarkan data dan komponen yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan.
Dengan menggunakan rasio keuangan, kita dapat menilai kinerja perusahaan secara internal, membandingkan kinerja perusahaan antara periode waktu tertentu, serta melakukan perbandingan dengan perusahaan lain di industri yang sama.
2. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan: Laporan keuangan adalah suatu penyajian yang terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Pada umumnya laporan keuangan itu sendiri terdiri dari neraca dan
perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas.
Analisis Laporan Keuangan: Suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam komponen-
komponenya, Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen tersebut akan menghasilkan
pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.
Rasio Keuangan: Perbandingan matematis yang menunjukan hubungan antara pos-pos laporan keuangan,
bersifat informatif untuk memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik-buruknya keadaan atau
posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka
rasio pembanding yang digunakan sebagai standar
4. METODE PERBANDINGAN RASIO KEUANGAN
1.Perbandingan rasio keuangan dari tahun ke tahun atau beberapa tahun (5 tahun
terakhir) dari suatu perusahaan.
2.Perbandingan rasio keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang
bergerak dibidang/subsector yang sama selama 5 tahun terakhir.
3.Perbandingan rasio keuangan beberapa atau semua perusahaan dalam suatu subsector
selama 5 tahun terakhir dengan Rasio Rata-rata Industri.
Bagaimana Mencari
Rasio Rata-rata
Industrinya?
8. TUGAS KELOMPOK
1. Carilah 2 atau lebih perusahaan dalam satu sub sektor
industry (yang bergerak dibidang yang sama)
2. Lakukan perhitungan dan analisis rasio
3. Bandingkan dengan rata-rata industrinya
4. Tugas di kumpulkan melalui lms siakad cloud unimor
dan presentasikan di kelas di pertemuan berikutnya
9. ANALISIS DU PONT
Analisis DuPont adalah persamaan keuangan multi-langkah yang memberikan wawasan
tentang kinerja fundamental bisnis. Model DuPont memberikan analisis menyeluruh tentang
metrik utama yang memengaruhi laba atas ekuitas atau return on equity (ROE) perusahaan.
Istilah lain untuk analisis DuPont adalah “model DuPont”.
Rumus analisis DuPont adalah perluasan dari rumus ROE sederhana. Rumus yang
diperluas ini mempertimbangkan tiga faktor terpisah yang mendorong laba atas ekuitas:
Margin laba bersih, total perputaran aset, dan pengganda ekuitas.
Berdasarkan komponen-komponen yang merupakan factor pertimbangan tersebut,
model DuPont menyimpulkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan laba atas
ekuitasnya dengan mempertahankan margin laba yang tinggi, meningkatkan
perputaran aset, dan memanfaatkan asetnya secara lebih efektif.
19. EVA = NOPAT – Capital Charges atau Biaya Modal
Formula Economics Value Edded
Langkah-Langkah Menghitung
EVA
1. Menghitung NOPAT (Net Operating After Tax)
Menghitung EBIT
Tax Persentage
2. Menghitung Capital Charges (CC)
Menghitung WACC
Menghitung Invested Capital (IC)
NOPAT = EBIT (1 - Tax)
CC = WACC x Invested Capital
EBIT = Laba Bersih Tahun Berjalan + Beban
Keuangan/Bunga + Pajak
Tax =
Beban Pajak
Laba Sebelum Pajak
20. WACC = D × 𝑟𝑑 1 − Tax + E × re
D =
Total Hutang
Total Hutang + Total E𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑟𝑑 =
Beban 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
To𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
E =
Total 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Total Hutang + T𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
𝑟𝑒 =
Laba Bersih Setelah P𝑎𝑗𝑎𝑘
Total 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
IC = Total Hutang + Total Ekuit𝑎𝑠 − Hutang Jangka Pendek
35. MVA = Nilai Perusahaan − Invested Capital
Nilai Perusahaan = Jumlah Saham Beredar × Harga Saham
= Rp 3.484.800 × 680
= Rp 2.369.664.000
MVA = Rp2.369.664.000 − Rp 13.793.219
= Rp 2.354.870.781
Oleh Karena hasil MVA > 0, bernilai positif, sehingga dapat di
katakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan nilai modal yang
telah di investasikan oleh penyandang dana atau Investor