epistemology is theory of knowledge, episteme and logos.
Sumber pengetahuan adalah apa yang menjadi titik-tolak atau apa yang merupakan objek pengetahuan itu sendiri. Sumber itu dapat bersifat atau berasal dari "dunia eksternal" atau juga terkait dan berasal dari dunia internal" atau kemampuan subjek.
Ilmu Hukum sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan terikat pada paradigma yang terjadi di dalam ilmu pengetahuan pada umumnya. Paradigma ilmu hukum menunjukkan kekhususannya sendiri, dalam perkembangannya menunjukkan suatu perkembangan paradigmatic yang tidak terputus-putus melainkan bersifat berkelanjutan. Paradigma ilmu hukum adalah hasil konstelasi kerangka keyakinan dan komitmen para ahli hukum terhadap ilmu hukum, berisi kajian-kajian rasional yang deduktif dan empiris yang induktif, bersifat meta-teoritik bertujuan untuk memanusiakan manusia yang mengedepankan etika moral dan estetika yang bersumber pada Sang Khalik. Kajian pendekatan dalam penelitian hukum sepenuhnya tergantung pada perrnasalahan dan tujuan penelitian hukum bersangkutan, bila permasalahan dan tujuan penelitian masuk unsur hukum idial atau konsep hukum ius constituendum dan ius constitutum, maka kajian pendekatannya bersifat yuridis normatif logika deduktif, bila masuk unsur atau konsep hukum pola perilaku dan pemaknaan sosial, maka kajian pendekatannya bersifat empiris/sosiologis-logika induktif. Secara singkat dapat dinyatakan satu rumus atau formula yang diartikan sebagai fungsi dari Permasalahan dan Unsur Hukum
epistemology is theory of knowledge, episteme and logos.
Sumber pengetahuan adalah apa yang menjadi titik-tolak atau apa yang merupakan objek pengetahuan itu sendiri. Sumber itu dapat bersifat atau berasal dari "dunia eksternal" atau juga terkait dan berasal dari dunia internal" atau kemampuan subjek.
Ilmu Hukum sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan terikat pada paradigma yang terjadi di dalam ilmu pengetahuan pada umumnya. Paradigma ilmu hukum menunjukkan kekhususannya sendiri, dalam perkembangannya menunjukkan suatu perkembangan paradigmatic yang tidak terputus-putus melainkan bersifat berkelanjutan. Paradigma ilmu hukum adalah hasil konstelasi kerangka keyakinan dan komitmen para ahli hukum terhadap ilmu hukum, berisi kajian-kajian rasional yang deduktif dan empiris yang induktif, bersifat meta-teoritik bertujuan untuk memanusiakan manusia yang mengedepankan etika moral dan estetika yang bersumber pada Sang Khalik. Kajian pendekatan dalam penelitian hukum sepenuhnya tergantung pada perrnasalahan dan tujuan penelitian hukum bersangkutan, bila permasalahan dan tujuan penelitian masuk unsur hukum idial atau konsep hukum ius constituendum dan ius constitutum, maka kajian pendekatannya bersifat yuridis normatif logika deduktif, bila masuk unsur atau konsep hukum pola perilaku dan pemaknaan sosial, maka kajian pendekatannya bersifat empiris/sosiologis-logika induktif. Secara singkat dapat dinyatakan satu rumus atau formula yang diartikan sebagai fungsi dari Permasalahan dan Unsur Hukum
filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara utnuk memperolehnya.. Dia merupakan suatu bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan atau secondary reflexion
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.
filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara utnuk memperolehnya.. Dia merupakan suatu bentuk pemikiran secara mendalam yang bersifat lanjutan atau secondary reflexion
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. PENGANTAR
ILMU PENGETAHUAN BERKEMBANG
MUNCUL PERMASALAHAN BARU
SEBAGAI KONSEKUENSI DARI RASA INGIN
TAHU MANUSIA
PEMECAHAN MASALAH MEMERLUKAN
LANGKAH YANG OBYEKTIF DAN SISTEMATIS
METODE ILMIAH
5. PROSES ILMIAH
PERANGKAT KETERAMPILAN KOMPLEKS
YANG DIGUNAKAN DALAM KERJA ILMIAH
PETUNJUK EMPIRIS, ADALAH SEMUA
INFORMASI YANG DIPEROLEH DARI HASIL
PENGAMATAN
8. Konsep
bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang
dipahami; abstraksi suatu ide atau gambaran
mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau
simbol; sesuatu yang umum atau representasi
intelektual yang abstrak dari situasi, obyek atau
peristiwa, suatu akal pikiran, suatu ide atau
gambaran mental.
9. Teori
serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan
dalil yang saling berhubungan yang
menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah (John W
Creswell, Research Design: Qualitative &
Quantitative Approach, (London: Sage, 1993);
Teori ilmiah merupakan sebuah kumpulan
pernyataan yang saling berhubungan dan
didukung dengan baik, yang menjelaskan
berbagai pengamatan dan dapat digunakan untuk
membuat prediksi yang dapat diuji; analisis
10. Hukum
suatu pernyataan di dalam dunia ilmu
pengetahuan yang bermula dari suatu hipotesis
dan dibuktikan dengan percobaan-percobaan
yang menyangkut teori-teori hipotesis. Hasil
percobaan dapat mendukung teori hipotesis dan
dapat membuktikan kebenarannya teori hipotesis
tersebut.
11. Prinsip
merupakan asas, kebenaran yang menjadi pokok
dasar orang berfikir, bertindak, dan sebagainya.
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental
atau kebenaran umum maupun individual yang
dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai
sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak
12. KEUNGGULAN ILMU ALAMIAH
MENCINTAI KEBENARAN YANG OBYEKTIF DAN
BERSIKAP ADIL, SEHINGGA AKAN MEMBAWA PADA
HIDUP YANG TENANG DAN BAHAGIA.
JIKA ADA PENEMUAN BARU YANG LEBIH BENAR,
MAKA ILMU YANG LAMA TIDAK BERLAKU LAGI,
SEHINGGA DISADARI BAHWA ILMU PENGETAHUAN
ITU TIDAK MUTLAK ATAU BERSIFAT RELATIF.
DENGAN ILMU PENGETAHUAN ORANG TIDAK LAGI
PERCAYA PADA TAKHAYUL ATAU MITOS, KARENA
SEMUA YANG ADA DI ALAM INI TERJADI MELALUI
PROSES HUKUM ALAM ATAS IZIN TUHAN (ELEN VITAL)
ILMU PENGETAHUAN AKAN MEMBIMBING MANUSIA
UNTUK TIDAK BERPIKIR MELALUI PRASANGKA,
TETAPI BERPIKIR SECARA OBJEKTIF, TERBUKA DAN
SISTEMATIS, SUKA MENERIMA PENDAPAT ORANG
LAIN DALAM SETIAP KEPUTUSANNYA.
13. KETERBATASAN METODE
ILMIAH
BERSIFAT TENTATIVE, ARTINYA HANYA
BERSIFAT SEMNTARA SAJA SEBELUM ADA
KONSEP BARU YANG LEBIH BENAR
KEBENARAN DALAM SAINS TIDAK PERNAH
MUTLAK DAN TIDAK PERNAH LENGKAP
SERTA TUNTAS
ILMU ALAMIAH MEMILIKI KETERBATASAN
OBJEK YAITU TIDAK DAPAT MENYENTUH
WILAYAH DILUAR ALAM (TENTANG YANG
GHAIB)
14. FILSAFAT ILMU ALAMIAH
ILMU ALAMIAH SEBAGAI DASAR
PENGEMBANGAN ILMU MENGACU PADA
NILAI YANG BERKEMBANG SEJALAN
DENGAN POLA PIKIR MANUSIA DALAM
BENTUK BUDAYA DAN NORMA YANG DIANUT
DAN MENJADI PANDANGAN HIDUP
VITALISME
MEKANISME
AGNOTISME
15. VITALISME
ILMU ALAMIAH AWALNYA TIDAK DAPAT
TERLEPAS DARI PENGARUH KEPERCAYAAN
ATAU MITOS
MENYATAKAN ADANYA KEKUATAN DI LUAR
ALAM YANG ESENSIAL MENGATUR SEGALA
SESUATU YANG TERJADI DI ALAM SEMESTA
INI.
KEKUATAN ITU DIKENAL DENGAN ISTILAH
“ÉLAN VITAL”, TUHAN, YANG MAHA KUASA.
16. MEKANISME
PANDANGAN YANG MENYATAKAN BAHWA
SEBAGAI PENYEBAB YANG MENGATUR
SEMUA GERAKAN DI ALAM SEMESTA INI
ADALAH HUKUM ALAM
SEMESTA TERJADI DENGAN SENDIRINYA
SESUAI DENGAN HUKUM ALAM
MENGGIRING PANDANGAN MANUSIA PADA
PAHAM MATERIALISME YANG KEMUDIAN
MENJADI ATEISME
17. AGNOTISME
PAHAM YANG TIDAK MEMPEDULIKAN ADA
TIDAKNYA KEKUATAN DI LUAR ALAM
HANYA MEMPELAJARI GEJALA ALAM SEMATA
MENGGIRING MANUSIA BERSIKAP SEKULER