16. Kegiatan Rutin BPS
1. Sensus : Sensus Penduduk (Berakhiran 0), Sensus Pertanian (Berakhiran 3), Sensus Ekonomi (Berakhiran 6)
2. Survei:
- SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus: Berakhitran 5)
- SUTAS (Survei Pertanian Antar Sensus: Berakhiran 7/8)
- SDKI (Survei Demografi dan Keshatan Indonesai: 1987, 1991, 1994, 1997, 2002/2003, 2007, 2012,2017)
- SBH (Survei Biaya Hidup: 1978/1988, 1988/1989, 1996, 2002, 2007, 2012, 2018, 2022)
- Susenas (Tiap tahun bulan Maret dan September)
- Sakernas (Tiap Tahun bulan Februari dan Agustus)
- KSA (Kerangka Sampel Area, tiap bulan)
- Survei Perkebunan (Tahunan secara sensus dan bulanan secara survei)
- Survei Konstruksi (Tahunan secara sensus dan bulanan secara survei)
- Survei Industri (IBS dan IMK, Tahunan dan Triwulanan)
- Survei Perhotelan ((Tahunan secara sensus dan bulanan secara survei)
- Survei Keuangan (K2,K3, Tahunan)
dll
3. Kompilasi Data Sekunder : Daerah Dalam Angka (Kalimantan Barat Dalam Angka: Tahunan terbit bulan Februari)
17. 1. Susenas sebagai salah satu sumber data Sosial Ekonomi
Perencanaan dan evaluasi Program Pembangunan Nasional
Perencanaan dan evaluasi Program sektoral (Kementerian/Lembaga)
Penyediaan indikator SDGs, RPJMN, dan Nawacita
20. Susenas mendukung 5 dari 7 Agenda Pembangunan
Memperkuat ketahanan ekonomi untuk
pertumbuhan yang berkualitas
Mengembangkan wilayah untuk
mengurangi kesenjangan dan
menjamin pemerataan
Meningkatkan SDM berkualitas dan
berdaya saing
Revolusi mental dan pembangunan
kebudayaan
Memperkuat infrastruktur untuk
mendukung pengembangan ekonomi
dan pelayanan dasar
Membangun lingkungan hidup,
meningkatkan ketahanan bencana, dan
perubahan iklim
Memperkuat stabilitas polhukam dan
transformasi pelayanan publik
AGENDA PEMBANGUNAN
1
2
3
4
5
6
7
PN 4
1 Indikator
01
03
04
06
07
PN 1
9 Indikator
PN 2
4 Indikator
PN 3
14 Indikator
PN 5
8 Indikator
PN 6
Tidak ada
indikator
PN 7
Tidak ada
indikator
Prioritas
RPJMN IV
2020-
2024
Keterangan : Mengacu pada Narasi RPJMN IV 2020-2024 Revisi 14 Agustus 2019 (Bappenas)
05
02
21. 183
97
39
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
K/L BPS BPS dan K/L
31
66
0 10 20 30 40 50 60 70
Indikator Nasional Sesuai Indikator
Global
Indikator Nasional sebagai Proksi
Indikator Global
Jumlah Indikator SDGs
Indonesia menurut Sumber Data
Indikator SDGs Indonesia yang akan
disediakan BPS menurut kesesuaian
dengan indikator global
INDIKATOR SDGs HASIL SUSENAS
55 dari 136 indikator TPB Indonesia yang dihasilkan oleh BPS
(baik yang dihasilkan sendiri atau bersama dengan K/L) dihasilkan dari Susenas
22. Kuesioner Kor (VSEN21.K)
Keterangan demografi, Keterangan NIK, migrasi dan akta kelahiran, pendidikan, kepemilikan
tabungan dan ketenagakerjaan, TIK, keterangan berpergian, korban kejahatan, gangguan
fungsional,
Keluhan kesehatan, test covid-19 dan merokok, pemanfaatan jaminan kesehatan, imunisasi, ASI
dan MP-ASI, penolong persalinan, KB,
akses terhadap makanan, perumahan, akses terhadap layanan
keuangan, kepemilikan barang, perlindungan sosial
KUESIONER
SUSENAS
MARET
1. Keterangan pengeluaran dan konsumsi rumah tangga;
2. Untuk pengeluaran kesehatan juga dicatat berdasarkan
out of pocket;
3. Pendapatan, penerimaan, dan pengeluaran bukan konsumsi.
Kuesioner Konsumsi/Pengeluaran (VSEN21.KP)
23. 23
SUrvei Sosial Ekonomi Nasional
Indikator-Indikator Baru (2019-2020):
1. IPP (Indek Pembangunan Kepemudaan)_Bappenas
2. IPK (Indek Pembangunan Kebudayaan_Bappenas_Kemendikbud
3. ICRM (Indek Capaian Revolusi Mental)_KemenkoPMK
4. ECDI (Early Childhood Development Index)_Unicef
5. IKPS (Indek Khusus Penanganan Stunting)_Satwapres
6. IKP (Indek Ketahanan Pangan)_DKP
7. IPA (Indek Perlindungan Anak)
8. IPHA (Indek Pemenuhan Hak Anak) KPPPA
9. IPKA (Indek Perlindungan Khusus Anak)
Beberapa Indeks familiar:
1. IPM (Indek Pembangunan Manusia)
2. IKW (Indek Kemahalan Wilayah)
24. Indeks Pembangunan Kepemudaan (IPP)
24
Pembangunan pemuda merupakan agenda
strategis dalam mempersiapkan generasi masa
depan yang mampu berperan dalam
pembangunan serta memanfaatkan peluang
demografi.
Oleh karena itu, disusun Indeks Pembangunan
Pemuda (IPP) yang merupakan sebuah
instrumen untuk memberikan gambaran kemajuan
pembangunan pemuda di Indonesia.
Dimensi dalam IPP dianggap memiliki
relevansi dengan lima hak setiap
pemuda.
Pemuda adalah
penduduk
berusia
16-30 tahun
(UU No. 40
Tahun 2009)
25. Daftar Indikator
25
Domain Indikator Min Max Dasar Penentuan Max
Domain 1
(Education)
X1 Rata-rata lama sekolah pemuda 0 15 Standar UN, sdh digunakan di IPM
X2 APK Sekolah Menengah (SMP+SMA) 0 100 Standar
X3 APK Perguruan Tinggi
*)
0 100 Standar
Domain 2 (Health
and Wellbeing)
X4 Angka kesakitan pemuda 0 20 Pendekatan dari nilai maksimum
data + 2*standar deviasi
X5 % Pemuda Korban Kejahatan 0 3 Pendekatan dari nilai maksimum
data + 2*standar deviasi
X6 % Pemuda Merokok 0 36 Pendekatan dari nilai maksimum
data + 2*standar deviasi
X7 % Remaja Perempuan sedang hamil 0 45 Pendekatan dari nilai maksimum
data + 2*standar deviasi
26. 26
Domain Indikator Min Max Dasar Penentuan Max
Domain 3
(Employment and
Opportunity)
X8 % pemuda berusaha dengan jenis
jabatan kerah putih (white collar)
0 2 Pendekatan dari nilai
maksimum data + 2*standar
deviasi
X9 Tingkat Pengangguran Terbuka
pemuda
0 28 TPT Pemuda tertinggi di Arab
Saudi 28 persen
Domain 4
(Participation and
Leadership)
X10 % Pemuda yang mengikuti kegiatan
sosial kemasyarakatan
0 100 Standar
X11 % Pemuda yang aktif dalam kegiatan
organisasi
0 45 Pendekatan dari nilai
maksimum data + 2*standar
deviasi
X12 % Pemuda yang memberikan saran
dalam rapat
0 25 Pendekatan dari nilai
maksimum data + 2*standar
deviasi
Daftar Indikator
27. 27
Daftar Indikator
Domain Indikator Min Max Dasar Penentuan Max
Domain 5 (Gender
and Discrimination)
X13 % Perkawinan usia anak
*)
0 45 Pendekatan dari nilai
maksimum data + 2*standar
deviasi
X14 % Pemuda perempuan sedang
bersekolah SMA ke Atas
25 100 Standar
X15 % Pemuda perempuan bekerja di
sektor formal
0 60 Pendekatan dari nilai
maksimum data + 2*standar
deviasi
28. 46.17
47.50
48.00
48.17
48.67
49.17
49.17
49.33
49.33
49.50
49.50
49.50
49.67
50.50
50.83
50.83
51.33
51.50
51.67
51.67
52.00
52.50
53.17
53.17
53.50
53.67
54.67
54.83
54.83
55.50
55.67
55.67
57.00
61.33
70.33
Jawa Barat
Papua
Kalimantan Selatan
Gorontalo
Banten
Sumatera Selatan
Sulawesi Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Tenggara
Lampung
Sulawesi Barat
Riau
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Kalimantan Tengah
Papua Barat
Bengkulu
Indonesia
Maluku Utara
Nusa Tenggara Barat
Maluku
Sumatera Barat
Jawa Timur
Nusa Tenggara Timur
Jawa Tengah
Kepulauan Bangka Belitung
Jambi
Kalimantan Timur
Kepulauan Riau
Aceh
Sumatera Utara
DKI Jakarta
Kalimantan Utara
Bali
DI Yogyakarta
IPP 2017 dan 2018
45.67
45.67
46.00
47.00
47.50
48.00
48.00
48.17
48.33
48.50
48.67
49.00
49.00
49.33
50.50
50.67
50.67
50.67
50.83
50.83
51.00
51.00
51.00
51.00
51.67
51.67
51.83
52.33
53.50
53.50
55.00
55.33
56.67
62.00
70.33
Jawa Barat
Gorontalo
Lampung
Kalimantan Selatan
Sumatera Selatan
Sulawesi Tengah
Papua
Sulawesi Selatan
Kalimantan Utara
Sulawesi Barat
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Timur
Kepulauan Bangka Belitung
Indonesia
Kalimantan Barat
Riau
Sulawesi Utara
Maluku
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Bengkulu
Jawa Tengah
Papua Barat
Banten
Sulawesi Tenggara
Jawa Timur
Maluku Utara
Jambi
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
Aceh
Kepulauan Riau
Bali
DI Yogyakarta
IPP DI Yogyakarta berada pada
peringkat teratas, sedangkan IPP Jawa
Barat berada pada peringkat terbawah
IPP
Indonesia
mencapai
49,33dan
51.50
Kalbar IPP
2018 turun
dari 50.50
menjadi
49.33
29. Indek Pembangunan Kebudayaan (IPK)
29
Menggunakan kerangka pikir
Cultural for Development Indicators Suite (CDIs)
Terdiri dari 7 dimensi, 22 indikator
Pemetaan indikator kandidat tiap dimensi
dilakukan secara trilateral
Kementerian PPN/Bappenas
Kemendikbud
BPS
Pemilihan indikator kandidat mempertimbangkan:
Ketersediaan data (di semua wilayah/provinsi)
Keberlanjutan data
Terpilih
40 Indikator
Kandidat
dalam
8 Dimensi
30. Dimensi dan Bobot
30
Menggunakan analisis faktor kemudian dilakukan penyesuaian dengan
mempertimbangkan pendapat para pakar
Dimensi
Bobot Dimensi
Hasil Analisis
Faktor
Hasil Kesepakatan
Pakar
1 Ekonomi Budaya 0,05 0,10
2 Pendidikan 0,23 0,20
3 Ketahanan Sosial Budaya 0,21 0,20
4 Warisan Budaya 0,20 0,25
5 Ekspresi Budaya 0,13 0,10
6 Budaya Literasi 0,13 0,10
7 Gender 0,04 0,05
39. IPK 2018 PER PROVINSI
DI Yogyakarta
menempati
peringkat teratas
dengan IPK
sebesar 73,79
46.25
46.90
47.02
47.61
47.62
47.86
48.11
49.13
49.69
49.82
49.86
49.91
50.00
50.73
50.86
51.02
51.21
52.78
53.18
53.23
53.28
53.74
53.79
54.33
54.37
54.67
56.02
56.66
57.47
58.83
59.92
59.95
60.05
65.39
73.79
Papua
Sulawesi Barat
Maluku Utara
Papua Barat
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur
Banten
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Maluku
Kalimantan Utara
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Aceh
Jawa Barat
Kalimantan Timur
Jambi
Sumatera Barat
Kalimantan Tengah
Indonesia
Kalimantan Selatan
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
DKI Jakarta
Sulawesi Utara
Jawa Timur
Riau
Kepulauan Riau
Nusa Tenggara Barat
Bengkulu
Jawa Tengah
Bali
DI Yogyakarta
Sedangkan
Papua menempati
peringkat terbawah
dengan IPK sebesar
46,25
40. Pemetaan indikator dilakukan bersama-sama
antara KemenkoPMK dan BPS, serta masukan
dari tim gugus tugas Revolusi Mental
Menggunakan buku ‘Himpunan
Peraturan Gerakan Nasional Revolusi
Mental’ sebagai pedoman pemetaan
indikator
Sumber data :
Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan 2018
Susenas Kor 2018
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2018
Indek Capaian Revolusi Mental (ICRM)
Terpilih
31
indikator
dalam
5
Dimensi
41. Dimensi Indikator
Nilai
Min
Nilai
Maks
Indonesia
Sumber
Data
Gerakan
Indonesia
Melayani
X1.1
% Rumah Tangga yang Menyatakan
bahwa Pelayanan Publik di Wilayah
Tempat Tinggalnya Telah Dilakukan Secara
Cepat dan Tidak Bertele-Tele
0 100 76,75
Susenas
MSBP 2018
X1.2
% Rumah Tangga yang Menyatakan
bahwa Pelayanan Publik di Wilayah
Tempat Tinggalnya Telah Dilakukan
Dengan Biaya yang Jelas
0 100 80,32
X1.3
% Rumah Tangga yang Menyatakan
bahwa Pelayanan Publik di Wilayah
Tempat Tinggalnya Telah Dilakukan Secara
Tanggap Melayani Keluhan atau
Permintaan Masyarakat
0 100 79,63
Dimensi dan Indikator ICRM(1)
42. Dimensi Indikator
Nilai
Min
Nilai
Maks
Indonesia
Sumber
Data
Gerakan
Indonesia
Bersih
Sub
Dimensi2.
1
X2.1
% Rumah Tangga yang menyatakan bahwa
Pasar Tradisional di Wilayah Tempat
Tinggalnya Bersih
0 100 42,15
Susenas
MSBP
2018
X2.2
% Rumah Tangga yang menyatakan bahwa
Terminal di Wilayah Tempat Tinggalnya Bersih
0 100 48,60
Sub
Dimensi
2.2
X2.3
% Rumah Tangga yang menyatakan bahwa
Rumah Sakit/Puskesmas di Wilayah Tempat
Tinggalnya Bersih
0 100 90,75
X2.4
% Rumah Tangga yang menyatakan bahwa
Kantor Pemerintah di Wilayah Tempat
Tinggalnya Bersih
0 100 90,87
X2.5
% Rumah Tangga yang menyatakan bahwa
Lembaga Pendidikan (Sekolah/Kampus) di
Wilayah Tempat Tinggalnya Bersih
0 100 90,16
Dimensi dan Indikator ICRM(2)
43. Dimensi Indikator
Nilai
Min
Nilai
Maks
Indonesia
Sumber
Data
Gerakan
Indonesia
Tertib
X3.1
% Rumah Tangga yang Menyatakan bahwa
Anggota Masyarakat di Lingkungan Sekitar
Tempat Tinggalnya Sudah Membuang Sampah
Pada Tempatnya
0 100 67,87
Susenas MSBP
2018
X3.2
% Rumah Tangga yang Menyatakan bahwa
Trotoar di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggalnya
Sudah Digunakan Sepenuhnya untuk Pejalan
Kaki
0 100 62,18
X3.3
% Rumah Tangga yang Menyatakan bahwa Jalan
Raya di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggalnya
Sudah Digunakan Sepenuhnya Untuk Lalu
Lintas Kendaraan Saja
0 100 65,42
X3.4
% Rumah Tangga yang Menyatakan bahwa
Budaya Antre Sudah Diterapkan Sepenuhnya
Pada Tempat Pelayanan Publik di Lingkungan
Sekitar Tempat Tinggalnya
0 100 85,91
X3.5
% Penduduk 17+ yang mempunyai Nomor
Induk Kependudukan
0 100 96,12
Susenas Kor
2018
Dimensi dan Indikator ICRM(3)
44. Dimensi Indikator
Nilai
Min
Nilai
Maks
Indonesia
Sumber
Data
Gerakan
Indonesia
Mandiri
X4.1
% Rumah Tangga yang Menyatakan Adanya
Peningkatan Jumlah Usaha Baru (Usaha
Mikro/Kecil/Rumah Tangga dan Sejenisnya) di
Wilayah Tempat Tinggalnya dalam 6 Bulan Terakhir
0 100,00 77,94
Susenas MSBP
2018
X4.2
% penduduk 15+ yang menonton secara
langsung pertunjukan seni
0 75,00 33,83
X4.3
% penduduk 15+ yang mengunjungi
peninggalan sejarah/warisan budaya
0 30,00 10,40
X4.4
% rumah tangga yang menggunakan produk
tradisional
0 95,00 59,81
X4.5
% penduduk 15+ yang pernah terlibat sebagai
pelaku/pendukung pertunjukan seni
0 10,00 1,65
X4.6
% masyarakat (rumah tangga) yang
menyelenggarakan upacara adat
0 45,00 21,85
X4.7
% penduduk yang bekerja minimal 35 jam dalam
seminggu terakhir (dari seluruh pekerjaan)
0 100,00 69,33 Sakernas 2018
Dimensi dan Indikator ICRM(4)
45. Dimensi Indikator
Nilai
Min
Nilai
Maks
Indonesia
Sumber
Data
Gerakan
Indonesia
Mandiri
X4.8
% penduduk 15+ yang pernah atau sedang
mengikuti kursus/pelatihan/bimbingan
belajar/pendidikan keterampilan dalam setahun
terakhir
0 20,00 3,55
Susenas MSBP
2018
X4.9
% penduduk 15+ yang memiliki
tabungan/simpanan berupa uang baik di
lembaga keuangan ataupun di non lembaga
keuangan
0 75,00 39,37
Gerakan
Indonesia
Bersatu
X5.1
% Penduduk 15+ yang pernah mengikuti
kegiatan gotong royong di lingkungan sekitar
rumah tangga dalam 3 bulan terakhir.
0 100,00 45,52
X5.2
% penduduk 15+ yang memberikan saran atau
pendapat dalam kegiatan rapat selama satu tahun
terakhir
0 35,00 12,93
X5.3
% penduduk 15+ yang aktif mengikuti kegiatan
organisasi
0 25,00 6,65
X5.4
% rumah tangga yang mengibarkan/ memasang
bendera merah putih pada peringatan
kemerdekaan Republik Indonesia
0 100,00 73,41
Dimensi dan Indikator ICRM(5)
46. Dimensi Indikator
Nilai
Min
Nilai
Maks
Indonesia
Sumber
Data
Gerakan
Indonesia
Bersatu
X5.5
% rumah tangga yang anggota rumah tangganya
mempunyai hak memilih dan menggunakan hak
pilihnya
0 100,00 85,90
Susenas MSBP
2018
X5.6
% rumah tangga yang setuju jika ada sekelompok
orang dari agama lain yang melakukan kegiatan di
lingkungan sekitar tempat tinggal
0 100,00 71,45
X5.7
% rumah tangga yang setuju jika ada sekelompok
orang dari suku lain yang melakukan kegiatan di
lingkungan sekitar tempat tinggal
0 100,00 79,92
X5.8
%rumah tangga yang setuju jika salah satu anggota
rumah tangga bersahabat dengan orang lain yang
berbeda agama
0 100,00 80,92
X5.9
% rumah tangga yang setuju jika salah satu anggota
rumah tangga bersahabat dengan orang lain yang
berbeda suku
0 100,00 88,13
Dimensi dan Indikator ICRM(6)
47. 47
ICRM Indonesia 2018
67,01
Dimensi
Nilai
Bobot
Nilai
Indeks
1 Gerakan Indonesia Melayani 1/5 78,90
2 Gerakan Indonesia Bersih 1/5 67,99
3 Gerakan Indonesia Tertib 1/5 75,50
4 Gerakan Indonesia Mandiri 1/5 47,25
5 Gerakan Indonesia Bersatu 1/5 65,42
Nilai ICRM 67,01
Merupakan ICRM
pertama di Indonesia
Hasil Penghitungan ICRM 2018
49. 49
ECDI (Early Childhood Development Index)
Indonesia 2018
Integrasi untuk
memonitor dan
mengevaluasi capaian
perkembangan ANAK
USIA DINI di indonesia
Riskesdas
2018
Susenas
2018
Pemenuhan SDGs, khususnya
indikator 4.2.1, yakni proporsi anak
usia di bawah 5 tahun yang
berkembang dengan baik (on the
track) dalam bidang kesehatan,
pembelajaran, dan psikososial
50. 50
PENGUKURAN ECDI
4 Dimensi
penyusun ECDI
1. Dimensi literasi
numerasi
2. Dimensi
kemampuan
fisik
4. Dimensi
kemampuan
belajar
3. Dimensi kemampuan
sosial emosional
ECDI berpedoman pada Multiple
Indicator Cluster Survey (MICS) 6
Terdapat 10 pertanyaan yang
digunakan untuk mengukur
capaian perkembangan anak usia
36-59 bulan
53. Indek Khusus Penanganan Stunting (IKPS)
53
Menggunakan kerangka pikir
Investing is Nutritional and Early Years
(INEY) Framework
Terdiri dari 3 dimensi, 45indikator
Pemetaan indikator kandidat
tiap dimensi dilakukan
berdasarkan hasil diskusi 2
instansi:
Satwapres
BPS
Pemilihan indikator kandidat
mempertimbangkan:
Ketersediaan data (di semua wilayah
sampai level Kabupaten/Kota)
Keberlanjutan data
60. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan merupakan peta tematik yang
menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator
kerentanan terhadap kerawanan pangan.
Fungsi : Sebagai alat analisis untuk menentukan status ketahanan
pangan baik level Desa, Kec, Kab, Prov, maupun Nasional
Menyediakan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan
program, penentuan sasaran serta intervensi kerawanan pangan dan gizi
pada program ketahanan pangan baik tingkat regional maupun nasional
Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA)
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2020
60
61. Aspek dan Indikator Indeks Ketahanan Pangan (IKP)
61
INDIKATOR TRANSIEN
a. Bencana alam yang terkait iklim
b. Variabilitas curah hujan
c. Kehilangan produksi
d. Deforestasi
Sumber Data:
1. KSA dan Susenas (Konsumsi)
2. Dinas Sosial
3. Susenas (Konsumsi)
4. Susenas
5. Susenas
6. Susenas
7. Dinas Kesehatan
8. Dinas Kesehatan
9. Susenas
Susenas
63. 63
• Angka IKP Menurut
kabupaten/kota tanpa 3 Aspek
• IKP Provinsi tidak ada
2018
• Angka IKP Menurut
kabupaten/kota dengan 3
Aspek
• IKP Provinsi
2019
• Angka IKP Menurut Kecamatan
dengan 3 Aspek dan 9 Indikator
• Angka IKP Menurut kab/kota
dengan 3 Aspek dan 9 Indikator
• IKP Provinsi
2020
2021
Ada wacana Menyusun indeks
sampai Desa/Kelurahan
65. 65
1. IPA (Indek Perlindungan Anak)
2. IPHA (Indek Pemenuhan Hak Anak)
3. IPKA (Indek Perlindungan Khusus Anak)
Di lounching 30 Januari 2021 oleh
Kemen PPPA
Bahan masih terbatas
Masih untuk level Nasional
66. 66
KLASTER I
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN
KLASTER II
LINGKUNGAN KELUARGA DAN
PENGASUHAN ALTERNATIF
KLASTER III
KESEHATAN DASAR DAN
KESEJAHTERAAN
KLASTER IV
PENDIDIKAN, PEMANFAATAN WAKTU LUANG,
DAN KEGIATAN BUDAYA
KLASTER V
PERLINDUNGAN KHUSUS
Pemenuhan
Hak Anak
Perlindungan
Khusus Anak
PERLINDUNGAN
ANAK
Indeks Pemenuhan Hak Anak (IPHA) dibentuk dari Klaster 1 sampai 4
Indeks Perlindungan Anak (IPA) dibentuk dari Klaster 1 sampai 5
PROVILA
KELANA
DELA/KELA
DUNIA LAYAK
ANAK
RW
RT
PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
di Era Otda Diwujudkan dalam
“Kota Layak Anak (KLA)”