Evaporasi adalah proses pemekatan zat padat dengan menguapkan cairan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan suhu produk hingga mendidih lalu dipanaskan lebih lanjut hingga mencapai konsentrasi yang diinginkan. Proses ini sering dilakukan dalam kondisi vakum agar zat yang rentan panas terlindungi. Sistem evaporasi terdiri atas tangki, sumber panas, pengembun, dan cara mempertahankan vakum.
Dokumen ini membahas tentang evaporasi, termasuk definisi, manfaat, cara kerja, persyaratan perancangan, jenis-jenis evaporator, dan konservasi kalor melalui penggunaan evaporator efek ganda. Secara khusus dibahas tentang konstruksi dasar evaporator, perpindahan kalor, pengaruh sifat larutan, dan contoh perhitungan untuk evaporator tunggal."
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, yang merupakan proses pengentalan larutan dengan memanaskan untuk menguapkan pelarutnya. Dibahas pula berbagai jenis evaporator yang digunakan untuk proses tersebut, termasuk konstruksinya, transfer kalor, dan pengaruh sifat larutan terhadap evaporasi. Diakhiri dengan contoh perhitungan massa dan kalor untuk desain evaporator tunggal.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.
Teks tersebut merangkum prinsip kerja turbin uap, komponen utamanya, siklus Rankine yang mendasarinya, dan contoh perhitungan energi pada suatu sistem turbin uap ideal.
Dokumen ini membahas tentang evaporasi, termasuk definisi, manfaat, cara kerja, persyaratan perancangan, jenis-jenis evaporator, dan konservasi kalor melalui penggunaan evaporator efek ganda. Secara khusus dibahas tentang konstruksi dasar evaporator, perpindahan kalor, pengaruh sifat larutan, dan contoh perhitungan untuk evaporator tunggal."
Turbin uap memanfaatkan energi fluida berupa entalpi uap dengan tekanan dan temperatur tinggi sesuai siklus Rankine. Siklus ini terdiri atas proses kompresi cairan, pemanasan uap pada tekanan tetap, ekspansi uap, dan pendinginan uap pada tekanan tetap. Efisiensi siklus ditentukan oleh hubungan antara kalor masuk dan keluar.
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, yang merupakan proses pengentalan larutan dengan memanaskan untuk menguapkan pelarutnya. Dibahas pula berbagai jenis evaporator yang digunakan untuk proses tersebut, termasuk konstruksinya, transfer kalor, dan pengaruh sifat larutan terhadap evaporasi. Diakhiri dengan contoh perhitungan massa dan kalor untuk desain evaporator tunggal.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.
Teks tersebut merangkum prinsip kerja turbin uap, komponen utamanya, siklus Rankine yang mendasarinya, dan contoh perhitungan energi pada suatu sistem turbin uap ideal.
1. Sebuah ketel uap menguapkan 3,6 kg air per kg bahan bakar batubara menjadi uap jenuh kering pada tekanan 10 kg/cm2 absolut. Penguapan ekivalennya "dari dan pada 1000C" adalah 3,6 kg dan faktor penguapannya adalah 1,67.
2. Pada pembangkit ketel uap, penguapan ekivalen per kg bahan bakar adalah 8,5 kg dan efisiensi termalnya adalah 78%.
Sistem refrigerasi steam jet menggunakan uap air bertekanan tinggi untuk menghisap dan mengompresi uap air dari ruang pendingin, menggunakan efek pendinginan dari penguapan air untuk mendinginkan sistem. Sistem ini fleksibel namun volume uap yang besar membatasi kapasitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang menggambar sistem pemipaan refrigerasi primer, yang mencakup:
1) Fungsi komponen utama sistem refrigerasi primer seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator
2) Standar dan simbol yang digunakan dalam menggambar instalasi pipa refrigerasi
3) Cara menggambar instalasi pipa refrigerasi dengan menggunakan software AutoCAD
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Pipi Haqiqi
Evaporasi adalah proses penguapan cairan untuk memekatkan larutan dengan cara menghilangkan pelarutnya. Terdapat beberapa jenis evaporator, salah satunya adalah evaporator sirkulasi paksa yang menggunakan pompa untuk mengalirkan larutan melalui tabung pemanas sehingga larutan dapat diuapkan dengan cepat. Makalah ini membahas tentang evaporator sirkulasi paksa, termasuk prinsip kerjanya dan perbandingan antara
Dokumen ini membahas tentang modul Falling Film Evaporator yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Praktikum dilakukan oleh kelompok VI untuk mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator, memilih temperatur dan tekanan optimum, menghitung koefisien perpindahan panas, dan menerapkan koefisien penggunaan uap sebagai sumber panas. Dokumen ini juga membahas teori dasar Falling Film Evaporator beserta langkah-langkah
1. Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan titik leleh dan titik didih air. Titik leleh air adalah 0 derajat celcius, sedangkan titik didih air adalah 100 derajat celcius.
1. Sebuah ketel uap menguapkan 3,6 kg air per kg bahan bakar batubara menjadi uap jenuh kering pada tekanan 10 kg/cm2 absolut. Penguapan ekivalennya "dari dan pada 1000C" adalah 3,6 kg dan faktor penguapannya adalah 1,67.
2. Pada pembangkit ketel uap, penguapan ekivalen per kg bahan bakar adalah 8,5 kg dan efisiensi termalnya adalah 78%.
Sistem refrigerasi steam jet menggunakan uap air bertekanan tinggi untuk menghisap dan mengompresi uap air dari ruang pendingin, menggunakan efek pendinginan dari penguapan air untuk mendinginkan sistem. Sistem ini fleksibel namun volume uap yang besar membatasi kapasitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang menggambar sistem pemipaan refrigerasi primer, yang mencakup:
1) Fungsi komponen utama sistem refrigerasi primer seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator
2) Standar dan simbol yang digunakan dalam menggambar instalasi pipa refrigerasi
3) Cara menggambar instalasi pipa refrigerasi dengan menggunakan software AutoCAD
Makalah forced circulation of evaporation (Evaporator Sirkulasi Paksa)Pipi Haqiqi
Evaporasi adalah proses penguapan cairan untuk memekatkan larutan dengan cara menghilangkan pelarutnya. Terdapat beberapa jenis evaporator, salah satunya adalah evaporator sirkulasi paksa yang menggunakan pompa untuk mengalirkan larutan melalui tabung pemanas sehingga larutan dapat diuapkan dengan cepat. Makalah ini membahas tentang evaporator sirkulasi paksa, termasuk prinsip kerjanya dan perbandingan antara
Dokumen ini membahas tentang modul Falling Film Evaporator yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Praktikum dilakukan oleh kelompok VI untuk mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator, memilih temperatur dan tekanan optimum, menghitung koefisien perpindahan panas, dan menerapkan koefisien penggunaan uap sebagai sumber panas. Dokumen ini juga membahas teori dasar Falling Film Evaporator beserta langkah-langkah
1. Dokumen tersebut membahas percobaan untuk menentukan titik leleh dan titik didih air. Titik leleh air adalah 0 derajat celcius, sedangkan titik didih air adalah 100 derajat celcius.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. EVAPORASI
• Memekatkan atau menaikkan
konsentrasi zat padat dari
bahan yang berupa fluida.
• Larutan yang pekat adalah
produk yang diinginkan dan
cairan yang diuapkan adalah
yang dibuang.
• Pemekatan dilakukan dengan
penguapan air dalam produk.
3. PRINSIP EVAPORASI
• Proses pemekatan dilakukan dengan penguapan
air dalam produk.
• Suhu produk dinaikkan sampai mencapai titik
didihnya, kemudian terus dipanaskan selama waktu
tertentu sampai didapatkan konsentrasi produk yang
diinginkan.
• Karena komposisi fluida yang dipekatkan biasanya
rentan terhadap pemanasan, maka evaporasi sering
dilakukan pada kondisi hampa (vacuum
evaporation).
4. CONTOH PROSES EVAPORASI
• Penguapan air laut menjadi awan
• Proses pembuatan susu bubuk sebelum
proses drying dalam spray dryer
• Industri garam
• Proses pembuatan gula sebelum tahap
pengkristalan
• Proses pembuatan pasta tomat dari air jus
tomat
5. EVAPORASI
1. Tangki evaporasi
2. Sumber panas, harus dapat menyediakan
panas untuk penguapan air sebanyak yang
diinginkan.
3. Pengembun, harus mampu untuk
mengembunkan uap air yang terbentuk.
4. Cara untuk mempertahankan kondisi hampa
Sistem Evaporasi terdiri dari 4 Komponen :
6. KECEPATAN EVAPORASI
Kecepatan perpindahan panas dari media
pemanas ke produk
Jumlah panas yang diperlukan untuk
penguapan cairan (pelarut).
Suhu maksimal yang dibolehkan untuk
setiap cairan.
Tekanan dalam tangki evaporasi
Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi
dalam cairan selama proses evaporasi
berlangsung.
8. SINGLE EFFECT
EVAPORATOR
Panas laten kondensasi dari uap (steam) pada bagian
pemanas dipindahkan melalui satu permukaan
pemanas untuk menguapkan air dari larutan yang
mendidih di dalam ruang penguapan.
NERACA MASSA :
F = V + L
F . xf = V . yv + L . xl
NERACA ENERGI :
F . cpf .Tf + S . Hs = V. Hv + L. cpl .Tl + S . hs
F . cpf . Tf + S . λ = V. Hv + L . cpl . Tl
9. SINGGLE EFFECT EVAPORATOR
KETERANGAN :
F = feed, kg/h
xf = mass fraction of feed
hf = enthalpy of feed, J/kg
Tf = temperature of feed, K
V = vapor, kg/h
yV = mass fraction of vapor
Hv= enthalpy of vapor
L = liquid, kg/h
xl = mass fraction of liquid
hl = enthalpy of liquid, J/kg
S = steam kg/h
Ts = temperature of steam, K
Hs = enthalpy of steam, J/kg
hs= enthalpy of condensate, J/kg
cpf = heat capacity of feed, kJ/kg.K
cpl = heat capacity of liquid, kJ/kg.K
λ = latent heat of the steam, kJ/kg
λ = Hs – hs
10. Kecepatan Perpindahan Panas
Rate of Heat Transfer
q = U . A . T
q = U . A (Ts – Tl)
q = S (Hs – hs) = S . λ
keterangan:
U = overall heat transfer coefficient, W/m2.K (btu/h.ft2.°F)
A = heat transfer area, m2 (ft2)
Ts = temperatur of the condensing steam, K (°F)
Tl = boiling point of the liquid, K (°F)
q = rate of heat transfer, W (btu/h)
Effisiensi proses evaporasi berdasrkan penggunaan uap =
11. CONDENSER
Dalam evaporator yang bekerja dibawah tekanan atmosfer, ada kondensor
untuk memindahkan uap dengan mengkondensasi menjadi liquid.
JET CONDENSER
13. MULTIPLE EFFECT
EVAPORATOR
Dua evaporator atau lebih dihubungkan,
sehingga uap (vapour) dari evaporator pertama
dihubungkan menjadi uap (steam) bagi
evaporator kedua.
Pada evaporator pertama:
q1 = U1.A1.(Ts – T1) = U1.A1.ΔT1
Pada evaporator kedua:
q2 = U2.A2.(T1 – T2) = U2.A2.ΔT2
Di persamaan kedua ini, perlu diingat bahwa
uap (steam) di evaporator kedua berasal dari
uap (vapour) evaporator pertama, dan akan
terkondensasi pada suhu yang hampir sama
dengan titik didihnya.
14. Jika evaporator bekerja seimbang dan semua
uap (vapour) dari evaporator pertama
terkondensasi di evaporator berikutnya, juga
panas yang hilang dapat diabaikan, maka:
q1 = q2
Jika kedua evaporator dibuat dengan A1 = A2,
maka persamaannya:
=
15. • Pada two-effect evaporator (evaporator ganda),
suhu uap (steam) di evaporator pertama lebih tinggi
daripada di evaporator kedua dan titik didih di
evaporator kedua lebih rendah daripada evaporator
pertama.
• Konsekuensinya, tekanan pada evaporator kedua
harus diturunkan dibawah evaporator pertama.
• Pada beberapa kasus, di evaporator pertama
menggunakan tekanan atmosfer, di evaporator
kedua menggunakan tekanan yang lebih rendah,
dan evaporator berikutnya dengan tekanan vacuum.
• Dengan kondisi seperti ini, umpan akan mengalir
tanpa pompa, ini yang disebut forward feed. Dan
berarti, cairan yang paling pekat akan terbentuk pada
evaporator terakhir.
16.
17. EVAPORASI BAHAN RENTAN
PANAS
Pada evaporator dengan volume yang besar,
waktu retensi dari produk pangan di dalam
evaporator harus dipertimbangkan.
Pada bahan yang rentan panas, hal ini dapat
menyebabkan penurunan kualitas produk.
Masalah ini dapat diatasi dengan evaporator
berkecepatan aliran tinggi (high flow rate
evaporator).
Contoh: evaporator pipa panjang (long-tube
evaporator) dan evaporator plat (plate
evaporator).