Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran indeks lalat, indeks tungau/pinjal, dan kepadatan nyamuk. Terdapat cara kerja dan alat yang digunakan untuk masing-masing pengukuran serta interpretasi hasilnya. Juga dibahas siklus hidup lalat dan penyakit onchocerciasis yang disebabkan oleh cacing Onchocerca volvulus dan disampaikan melalui gigitan nyamuk.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
Peraturan ini mengatur tentang kesehatan lingkungan rumah sakit di Indonesia. Tujuannya adalah mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat di rumah sakit dan melindungi sumber daya manusia dari faktor risiko lingkungan. Peraturan ini menetapkan standar mutu lingkungan dan persyaratan kesehatan rumah sakit serta penyelenggaraan kesehatan lingkungan melalui penyehatan, pengamanan, pengendalian, dan pengawasan.
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumJoy Irman
Dokumen tersebut membahas beberapa poin tanpa memberikan informasi spesifik. Dokumen tersebut hanya berisi nomor urut tanpa adanya kalimat atau paragraf yang memberikan makna.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran indeks lalat, indeks tungau/pinjal, dan kepadatan nyamuk. Terdapat cara kerja dan alat yang digunakan untuk masing-masing pengukuran serta interpretasi hasilnya. Juga dibahas siklus hidup lalat dan penyakit onchocerciasis yang disebabkan oleh cacing Onchocerca volvulus dan disampaikan melalui gigitan nyamuk.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Pmk no _7_th_2019_ttg_kesehatan_lingkungan_rumah_sakit (1)Anjas Asmara, S.Si
Peraturan ini mengatur tentang kesehatan lingkungan rumah sakit di Indonesia. Tujuannya adalah mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat di rumah sakit dan melindungi sumber daya manusia dari faktor risiko lingkungan. Peraturan ini menetapkan standar mutu lingkungan dan persyaratan kesehatan rumah sakit serta penyelenggaraan kesehatan lingkungan melalui penyehatan, pengamanan, pengendalian, dan pengawasan.
PerMenKes 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air MinumJoy Irman
Dokumen tersebut membahas beberapa poin tanpa memberikan informasi spesifik. Dokumen tersebut hanya berisi nomor urut tanpa adanya kalimat atau paragraf yang memberikan makna.
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pedoman ini mencakup prinsip-prinsip pencegahan infeksi, penggunaan antimikroba yang bijak, penerapan bundles, serta pengaturan tentang komite pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Peraturan ini bertujuan menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga kesehat
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014infosanitasi
Dokumen tersebut memberikan panduan pelaksanaan studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) untuk memetakan kondisi sanitasi dan perilaku masyarakat di suatu wilayah. Terdiri dari dua bab yang menjelaskan proses studi EHRA meliputi persiapan, penentuan area studi, pelatihan petugas, pelaksanaan survei, hingga analisis data.
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumJoy Irman
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Targetnya, vaksinasi bisa mencakup seluruh warga Indonesia hingga akhir 2022. Hal ini penting untuk mencapai kekebalan komunitas dan memutus mata rantai penyebaran virus.
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanUlfah Hanum
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Sistem Informasi Kesehatan yang meliputi pengaturan data, informasi, dan indikator kesehatan serta sumber dan pengumpulan datanya. Tujuannya untuk menjamin ketersediaan dan kualitas informasi kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung pembangunan kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Kementerian ini mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan kesehatan nasional serta pengembangan sistem kesehatan yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Peraturan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 mengenai tujuan strategis, kerangka regulasi, kelembagaan, dan target kinerja serta pendanaan untuk menyesuaikan dengan perubahan organisasi dan tantangan pandemi COVID-19.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting melalui 5 paket layanan konvergensi stunting desa yang mencakup layanan kesehatan ibu dan anak serta konseling gizi terpadu.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNStemanna #LABEDDU
Dokumen tersebut merangkum kegiatan aktualisasi bank dokumentasi foto di Humas Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut meliputi pendokumentasian kegiatan pemerintah, pengiriman foto ke website dan pihak lain, pengarsipan, monitoring pemberitaan media, dan evaluasi. Semua kegiatan dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi seperti akuntabilitas, komitmen mutu, dan etika publik.
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...Sekretariat STBM
Modul ini membahas pelaksanaan pelatihan fasilitator untuk menerapkan pendekatan CLTS dalam upaya meningkatkan perilaku sanitasi dan higienis masyarakat khususnya pada pilar stop BAB sembarangan dan cuci tangan pakai sabun. Pelatihan ini membahas tentang pendekatan, teknik dan tahapan pemicuan CLTS serta praktek lapangan untuk merencanakan perubahan perilaku bersama masyarakat.
This document outlines 5 principles of God Care (POGC) for the workplace: communication, privacy, workplace organization, PI (personal information?), and documentation. It provides a high-level overview of important concepts but does not go into detail about each principle or what they entail.
Peraturan ini mengatur perubahan organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Indonesia. Perubahan ini mencakup penambahan kelas baru KKP Kelas IV dan penjabaran tugas unit organisasinya, serta perubahan lokasi dan jumlah KKP di seluruh Indonesia.
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PPDitjen P2P
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 2349 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
Pedoman Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment) 2014infosanitasi
Dokumen tersebut memberikan panduan pelaksanaan studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) untuk memetakan kondisi sanitasi dan perilaku masyarakat di suatu wilayah. Terdiri dari dua bab yang menjelaskan proses studi EHRA meliputi persiapan, penentuan area studi, pelatihan petugas, pelaksanaan survei, hingga analisis data.
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumJoy Irman
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Targetnya, vaksinasi bisa mencakup seluruh warga Indonesia hingga akhir 2022. Hal ini penting untuk mencapai kekebalan komunitas dan memutus mata rantai penyebaran virus.
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanUlfah Hanum
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Sistem Informasi Kesehatan yang meliputi pengaturan data, informasi, dan indikator kesehatan serta sumber dan pengumpulan datanya. Tujuannya untuk menjamin ketersediaan dan kualitas informasi kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung pembangunan kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang meliputi jenis dan mutu pelayanan minimal yang harus disediakan rumah sakit untuk masyarakat. Standar ini ditetapkan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai standar diseluruh rumah sakit di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas penyebab masalah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Beberapa faktor penyebab masalah yang diidentifikasi meliputi kurangnya petugas kesehatan, kurangnya penyuluhan tentang hipertensi, serta kurangnya kesadaran masyarakat lanjut usia. Prioritas penyebab masalah ditentukan menggunakan metode NGT oleh pembimbing Puskesmas dan pen
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bertanggung jawab untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia. Kementerian ini mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan kesehatan nasional serta pengembangan sistem kesehatan yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Peraturan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 mengenai tujuan strategis, kerangka regulasi, kelembagaan, dan target kinerja serta pendanaan untuk menyesuaikan dengan perubahan organisasi dan tantangan pandemi COVID-19.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting melalui 5 paket layanan konvergensi stunting desa yang mencakup layanan kesehatan ibu dan anak serta konseling gizi terpadu.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kriteria inspeksi sanitasi untuk tempat-tempat umum seperti bioskop, terminal angkutan udara, dan pangkas rambut. Terdapat 10 item tempat yang dicakup beserta komponen-komponen yang dinilai untuk memastikan terpenuhinya standar kesehatan lingkungan."
power point untuk presentasi Laporan Aktualisasi Habituasi Latsar CPNStemanna #LABEDDU
Dokumen tersebut merangkum kegiatan aktualisasi bank dokumentasi foto di Humas Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut meliputi pendokumentasian kegiatan pemerintah, pengiriman foto ke website dan pihak lain, pengarsipan, monitoring pemberitaan media, dan evaluasi. Semua kegiatan dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi seperti akuntabilitas, komitmen mutu, dan etika publik.
Modul -pelatihan-fasilitator-stbm-pilar-stop-buang-air-besar-sembarangan-dan-...Sekretariat STBM
Modul ini membahas pelaksanaan pelatihan fasilitator untuk menerapkan pendekatan CLTS dalam upaya meningkatkan perilaku sanitasi dan higienis masyarakat khususnya pada pilar stop BAB sembarangan dan cuci tangan pakai sabun. Pelatihan ini membahas tentang pendekatan, teknik dan tahapan pemicuan CLTS serta praktek lapangan untuk merencanakan perubahan perilaku bersama masyarakat.
This document outlines 5 principles of God Care (POGC) for the workplace: communication, privacy, workplace organization, PI (personal information?), and documentation. It provides a high-level overview of important concepts but does not go into detail about each principle or what they entail.
Peraturan ini mengatur perubahan organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Indonesia. Perubahan ini mencakup penambahan kelas baru KKP Kelas IV dan penjabaran tugas unit organisasinya, serta perubahan lokasi dan jumlah KKP di seluruh Indonesia.
Permenkes No -2349-organisasi- BBTKL - PPDitjen P2P
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 2349 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
Dokumen tersebut merupakan petunjuk teknis pelaksanaan program Jaminan Persalinan yang bertujuan untuk meningkatkan akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Petunjuk ini mengatur tata laksana program mulai dari cakupan layanan, syarat penerima manfaat, peran pemerintah pusat dan daerah, serta pengelolaan keuangan program.
Peraturan ini mengatur tentang registrasi, izin praktik, dan izin kerja tenaga kefarmasian di Indonesia. Registrasi wajib bagi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian untuk dapat melakukan pekerjaan kefarmasian. Surat tanda registrasi dikeluarkan setelah memenuhi persyaratan tertentu.
Peraturan ini mengatur pedoman pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Pedoman ini mengacu pada prinsip-prinsip nasional, nirlaba, portabilitas, transparan, efisien dan efektif sesuai UU Jaminan Sosial. Peraturan ini juga memperbarui aturan sebelumnya tentang Jamkesmas.
Kmk no. 405 ttg penanggulangan wabah penyakit virus ebolabagas25
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan virus Ebola sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan mengatur upaya pencegahan dan penanggulangannya, meliputi surveilans ketat di pintu masuk, penyiapan rumah sakit dan laboratorium rujukan, serta koordinasi antar instansi untuk mencegah masuknya virus Ebola ke Indonesia.
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi JasabogaAnwar Junaedi
PMK No. 1096 tentang Hygiene Sanitasi Jasaboga.
Disini Regulasi Terbaru tahun 2011.
Pemangku kepentingan : Owner Kuliner dan Resto serta Industri Jasa boga harus merujuknya.
Peraturan ini mengatur tentang persyaratan higiene sanitasi bagi jasaboga (usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha) di Indonesia. Jasaboga dikelompokkan berdasarkan luas wilayah yang dilayani, dan harus memiliki izin usaha serta sertifikat laik higiene sanitasi yang diterbitkan oleh dinas kesehatan setempat. Peraturan ini menetapkan persyaratan administratif dan teknis yang harus dipenuhi jasaboga unt
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan pedoman penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematis untuk mendukung pengambilan keputusan program kesehatan berdasarkan fakta. Pedoman ini menjelaskan konsep dan ruang lingkup sistem surveilans serta hubungannya dengan sistem informasi kesehatan dan ketahanan nasional untuk mencapai tujuan kese
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan pedoman penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistematis untuk mendukung pengambilan keputusan program kesehatan di seluruh level pemerintahan. Pedoman ini mendefinisikan konsep surveilans epidemiologi dan hubungannya dengan sistem informasi kesehatan nasional serta subsistem lainnya.
Profil Ditjen P2P Tahun 2022, Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2022, Data dan Informasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2022
Kaleidoskop Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2016Ditjen P2P
1. Pelantikan dr. H. M. Subuh sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kementerian Kesehatan RI pada 13 Januari 2016.
2. Pelantikan pejabat administrasi (eselon III dan IV) di lingkungan Ditjen P2P pada 15 Januari 2016.
3. Persiapan pencegahan virus Zika di bandara dan pelabuhan oleh jajaran kesehatan pada 4 Februari 2016.
Buku Data Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014Ditjen P2P
Data Kegiatan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Semester I Tahun 2014 memberikan ringkasan capaian program di semester I tahun 2014 dalam bidang: (1) pengendalian penyakit bersumber binatang, (2) pengendalian penyakit menular langsung, (3) surveilans, imunisasi, karantina dan kesehatan matra, (4) penyehatan lingkungan, (5) pengendalian penyakit tidak menular, (6) dukungan manajemen dan
Kaledeiskop Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2015Ditjen P2P
Dokumen tersebut merangkum kegiatan yang dilakukan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI sepanjang tahun 2015, mulai dari penandatanganan komitmen pembangunan kesehatan, peluncuran program-program seperti Belkaga dan Kalahkan Kanker, hingga pemantauan pelaksanaan program di lapangan seperti kunjungan ke provinsi dan kabupaten.
Laporan Kinerja Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra (Simkarkesma) tahun 2014 menyajikan capaian kinerja program dan indikator yang dilaksanakan oleh Simkarkesma dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, meliputi imunisasi, penanggulangan penyakit menular, dan kesehatan di wilayah perbatasan. Laporan ini memberikan informasi pencapaian target dan analisis kendala untuk perencana
Buletin Lingkungan Sehat Edisi IV Tahun 2014 Ditjen P2P
Workshop Nasional Pasar Sehat diselenggarakan di Denpasar, Bali untuk mempercepat pembangunan pasar sehat sebagai upaya pengendalian risiko kesehatan dan peningkatan ekonomi daerah. Workshop ini dihadiri perwakilan 11 pasar sehat percontohan dan berbagai kementerian terkait untuk berdiskusi tentang pembangunan pasar sehat. Tujuannya adalah mewujudkan kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat.
Buletin Lingkungan Sehat Edisi III Tahun 2014 Ditjen P2P
Dokumen tersebut membahas beberapa berita terkait kesehatan lingkungan, di antaranya peluncuran Permenkes No 44 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat, berakhirnya Proyek ICWRMIP untuk pengelolaan sumber daya air Citarum, serta artikel-artikel tentang higiene sanitasi, pola konsumsi, dan manfaat udara segar dan olahraga bagi kesehatan.
Buletin Lingkungan Sehat Edisi II Tahun 2014 Ditjen P2P
Dokumen tersebut membahas berbagai topik seputar lingkungan sehat meliputi sinergitas penyehatan lingkungan, pelaksanaan pelabuhan dan bandara sehat, peran PKK dalam rumah sehat, penanganan tumpahan merkuri, dan manfaat serta bahaya kopi.
Buletin Lingkungan Sehat Edisi I Tahun 2014Ditjen P2P
Banjir bandang menyerang Kota Manado akibat hujan deras selama 2 hari. Banjir menggenangi kota pada pukul 07.30 dan mencapai puncak pada pukul 12.00, surut pada pukul 15.00. Kerugian materi dan 18 korban jiwa ditemukan. Tim Dinas Kesehatan membantu penanganan kesehatan di posko pengungsian.
Pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi baru untuk menyelamatkan bisnis dan pekerjaan yang terkena dampak virus corona. Paket ini mencakup insentif pajak, keringanan pinjaman, dan bantuan tunai langsung untuk warga yang terdampak. Tujuannya adalah menjaga agar ekonomi tidak jatuh dalam resesi akibat wabah Covid-19.
Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2013 Ditjen P2P
Dokumen tersebut merupakan profil Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan tahun 2014 yang mencakup ringkasan kegiatan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan selama tahun 2013 dan beberapa tahun sebelumnya, serta pencapaian target program.
Profil Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan tahun 2013 memberikan gambaran mengenai organisasi dan kegiatan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL), yang terdiri atas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan-Pemberantasan Penyakit Menular (B/BTKL-PP)."
Dokumen tersebut merupakan profil Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2012 yang mencakup pencapaian kegiatan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan pada tahun tersebut. Dokumen ini berisi ringkasan kegiatan surveilans epidemiologi, imunisasi, karantina kesehatan, pengendalian penyakit menular langsung seperti tuberkulosis dan HIV/AIDS, pengendalian penyakit bersumber bin
Permenkes 2348 Tahun 2011 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan
1. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2348/MENKES/PER/XI/2011
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas di bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara berkaitan
dengan transmisi penyakit potensial wabah serta
penyakit lainnya yang berpotensi menimbulkan
kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, dipandang perlu menata
kembali Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan yang ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1962 tentang
Karantina Laut (Lembaran Negara Tahun 1962,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2373);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang
Karantina Udara (Lembaran Negara Tahun 1962,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2374);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun
1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3273);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
5. Undang-Undang…
2. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Kebandarudaraan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991
tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3447);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001
tentang Kepelabuhan (Lembaran Negara Tahun
2001 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4145);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001
tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4146);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor Per/18/M.PAN/11/2008, tentang Pedoman
Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan
Lembaga Pemerintah Nonkementerian;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
13. International Health Regulations (IHR) 2005;
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi dengan surat Nomor
B/2591/M.PAN-RB/10/2011 Tanggal 27 Oktober 2011 ;
MEMUTUSKAN…
3. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN.
Pasal I
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan diubah sebagai berikut :
1. Ketentuan Bab I Pasal 1 dan Pasal 4 diubah, sehingga seluruhnya
berbunyi sebagai berikut :
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN KLASIFIKASI
Pasal 1
(1) Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah
unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
(2) KKP dipimpin oleh seorang Kepala dan dalam melaksanakan tugas
secara administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal
dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktorat di lingkungan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
Pasal 4
(1) KKP diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelas, yaitu :
a. KKP Kelas I;
b. KKP Kelas II;
c. KKP Kelas III; dan
d. KKP Kelas IV.
(2) Klasifikasi…
4. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
(2) Klasifikasi KKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada
beban kerja di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
2. Ketentuan setelah Bagian Ketiga ditambahkan satu bagian baru yaitu
Bagian Ketiga A dan diantara Pasal 33 dan Pasal 34 ditambahkan
beberapa pasal baru sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut:
Bagian Ketiga A
Pasal 33A
KKP Kelas IV terdiri atas:
a. Urusan Tata Usaha;
b. Petugas Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi;
c. Petugas Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah;
d. Instalasi;
e. Wilayah Kerja; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 33B
Bagan Organisasi KKP Kelas IV sebagaimana tercantum dalam Lampiran III.A
Peraturan ini.
Pasal 33C
Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan
penyusunan program, informasi, evaluasi, pelaporan, keuangan,
kepegawaian, urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga.
Pasal 33D
Petugas Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi,
penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan
surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru,
dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya,
lalu lintas Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, dan Bahan Adiktif
(OMKABA), jejaring kerja, dan kemitraan di wilayah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Pasal…
5. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
Pasal 33E
Petugas Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan,
evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan
binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, kesehatan
terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan
penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja,
kemitraan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara.
3. Ketentuan pada Pasal 38 dan Pasal 43 diubah, sehingga seluruhnya
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas Kepala KKP, Kepala Bagian, Kepala Bidang,
Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala Urusan, dan para Petugas
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik dalam
lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain diluar KKP sesuai
dengan tugas masing-masing.
Pasal 43
Para Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Kepala
Urusan dan Para Petugas wajib menyampaikan laporan berkala kepada
atasan masing-masing.
5. Ketentuan Bab VII Pasal 47 diubah, sehingga seluruhnya berbunyi sebagai
berikut :
BAB VII
LOKASI
Pasal 47
(1) Sejak berlakunya Peraturan ini, maka di lingkungan Kementerian
Kesehatan terdapat 7 (tujuh) KKP Kelas I, 21 (dua puluh satu) KKP
Kelas II, 20 (dua puluh) KKP Kelas III, dan 1 (satu) KKP Kelas IV
(2) Daftar KKP di lingkungan Kementerian Kesehatan yang mencakup
Nama, Kelas, Tempat Kedudukan, KKP Induk, dan Wilayah Kerja KKP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV
Peraturan ini.
6. Ketentuan…
6. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
6. Ketentuan diantara pasal 50 dan 51 ditambahkan satu pasal baru
yaitu pasal 50A sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut:
Pasal 50A
Eselon KKP Kelas IV terdiri atas:
a. Kepala KKP adalah jabatan struktural eselon IV.a; dan
b. Kepala Urusan adalah jabatan struktural eselon V.a.
Pasal II
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 November 2011
MENTERI KESEHATAN,
ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 23 Desember 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 NOMOR 877
7. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-7-
LAMPIRAN IIIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR : 2348/MENKES/PER/XI/2011
TANGGAL : 22 NOVEMBER 2011
BAGAN ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS IV
8. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR :2348/MENKES/PER/XI/2011
TANGGAL :22 NOVEMBER 2011
DAFTAR KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
1 Tanjung Priok I DKI Jakarta Tanjung Priok 1. Pelabuhan Laut Sunda
(Pelabuhan Kelapa dan Pantai Marina
Laut Tanjung Ancol
Priok) 2. Pelabuhan Samudra Muara
Baru
3. Pelabuhan Laut Marunda
4. Pelabuhan Laut Kali Baru
5. Pelabuhan Laut Muara
Angke dan Pantai Mutiara
2 Denpasar I Bali Denpasar 1. Pelabuhan Laut Celukan
(Bandara Bawang
Ngurah Rai) 2. Pelabuhan Laut Padang Bai
3. Pelabuhan Laut Gilimanuk
4. Pelabuhan Laut Benoa
3 Surabaya I Jawa Timur Surabaya 1. Bandara Juanda
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Gresik
Laut Tanjung 3. Pelabuhan Laut Kalianget
Perak) 4. Pelabuhan Laut Tuban
5. Pelabuhan Laut Bawean
4 Soekarno I Banten Cengkareng Bandara Halim Perdana
Hatta (Bandara Kusuma
Soekarno Hatta
5 Medan I Sumatera Medan 1. Bandara Polonia
Utara (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Pantai
Laut Belawan) Cermin
3. Pelabuhan Laut Pangkalan
Susu
4. Pelabuhan Laut Sibolga
5. Pelabuhan Laut Kuala
Tanjung
9. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
6. Pelabuhan Laut Tanjung
Balai Asahan
7. Pelabuhan Laut Teluk
Nibung
8. Pelabuhan Laut Gunung
Sitoli
6 Makassar I Sulawesi Makassar 1. Bandara Hasanudin
Selatan (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Pare-Pare
Laut 3. Pelabuhan Laut Malili
Makassar) 4. Pelabuhan Laut Biringkasi
5. Pelabuhan Laut Awerange
6. Pelabuhan Laut Palopo
7. Pelabuhan Laut Belang-
Belang Mamuju
8. Pelabuhan Laut Bajoe Bone
9. Bandara Tampa Padang
7 Batam I Kepulauan Batam 1. Bandara Internasional
Riau (Pelabuhan Laut Hang Nadim
Batu Ampar) 2. Pelabuhan Laut
Internasional Sekupang
3. Pelabuhan Laut Domestik
Sekupang
4. Pelabuhan Laut Pulau
Sambu
5. Pelabuhan Laut Nongsa
6. Pelabuhan Laut Kabil
7. Pelabuhan Laut Telaga
Punggur
8. Pelabuhan Laut F. Batam
Center
9. Pelabuhan Laut Tanjung
Unjang Sagulung
10. Pelabuhan Laut Teluk
Senimba
11. Pelabuhan Laut Semblog
12. Pelabuhan Laut F.
Harbour Bay
10. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
8 Tanjung II Kepulauan Tanjung 1. Bandara Kijang
Pinang Riau Pinang 2. Pelabuhan Laut Tanjung
(Pelabuhan Uban
Laut Tanjung 3. Pelabuhan Laut Samudera
Pinang) Kijang
4. Pelabuhan Laut Tarempa
5. Pelabuhan Laut Lagoi
6. Pelabuhan Laut Lobam
7. Pelabuhan Laut Tambelan
8. Pelabuhan Laut Dabo
Singkep
9. Pelabuhan Laut Ranai,
Natuna
10. Bandara Matak
9 Banjarmasin II Kalimantan Banjarmasin 1. Bandara Syamsudin Noor
Selatan (Pelabuhan Laut 2. Pelabuhan Laut Kotabaru
Banjarmasin) 3. Pelabuhan Laut Batulicin
4. Pelabuhan Laut Satui
5. Pelabuhan Tanipah
10 Kendari II Sulawesi Kendari 1. Bandara Wolter Monginsidi
Tenggara (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Pomalaa
Laut Kendari) 3. Pelabuhan Laut Bau-Bau
4. Pelabuhan Laut Kolaka
5. Pelabuhan Laut Wanci
11 Tarakan II Kalimantan Tarakan 1. Bandara Tarakan
Timur (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Bunyu
Laut Tarakan) 3. Pelabuhan Laut Sebatik
4. Pelabuhan Laut Nunukan
5. Pelabuhan Laut Berau
11. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 11 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
12 Mataram II Nusa Mataram 1. Pelabuhan Laut Lembar
Tenggara (Bandara 2. Pelabuhan Laut Pemenang
Barat Selaparang) & Ampenan
3. Pelabuhan Laut Kayangan
4. Pelabuhan Laut Poto Tano
5. Pelabuhan Laut Bima
6. Pelabuhan Laut Sape
7. Pelabuhan Laut Badas
8. Pelabuhan Laut Khusus
Benete
13 Padang II Sumatera Padang 1. Bandara Minangkabau
Barat (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Muara
Laut Teluk Padang
Bayur) 3. Pelabuhan Laut Sikakap
4. Pelabuhan Laut Bungus
14 Semarang II Jawa Semarang 1. Bandara Achmad Yani
Tengah (Pelabuhan Laut 2. Bandara Adi Sumarmo
Tanjung Mas) 3. Pelabuhan Laut
Pekalongan
4. Pelabuhan Laut Tegal
5. Pelabuhan Laut Jepara
6. Pelabuhan Laut Juwana
7. Pelabuhan Laut Rembang
8. Pelabuhan Laut Batang
9. Pelabuhan Laut
Karimunjawa
15 Palembang II Sumatera Palembang 1. Pelabuhan Laut
Selatan (Bandara Palembang
Sultan 2. Pelabuhan Penyeberangan
Mahmud 35 Ilir
Badaruddin II)
12. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 12 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
16 Probolinggo II Jawa Timur Probolinggo 1. Pelabuhan Laut
(Pelabuhan Laut Panarukan
Probolinggo) 2. Pelabuhan Laut Tanjung
Wangi
3. Pelabuhan Laut Pasuruan
4. Pelabuhan Laut Paiton
5. Bandara Abd Rachman
Saleh Malang
17 Ambon II Maluku Ambon 1. Bandara Pattimura
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Tual
Laut Ambon) 3. Pelabuhan Laut Dobo
4. Pelabuhan Laut Saumlaki
5. Pelabuhan Laut Banda
Neira
6. Pelabuhan Laut Namlea
7. Pelabuhan Laut Piru
8. Pelabuhan Laut Tulehu
9. Pelabuhan Laut Wonreli
18 Pekanbaru II Riau Pekanbaru 1. Pelabuhan Laut
(Bandara Pakanbaru
Sultan Syarif 2. Pelabuhan Laut Selat
Kasim II) Panjang
3. Pelabuhan Laut Buatan
4. Pelabuhan Laut Siak Sri
Indrapura
5. Pelabuhan Laut Tanjung
Buton
6. Pelabuhan Sungai Duku
Pekanbaru
19 Balikpapan II Kalimantan Balikpapan 1. Bandara Sepinggan
Timur (Pelabuhan Laut 2. Pelabuhan Laut Kampung
Balikpapan) Baru
3. Pelabuhan Khusus Tanah
Merah Grogot
4. Pelabuhan Khusus PTP
Tanah Merah Grogot
5. Pelabuhan Khusus
Senipah
6. Pelabuhan Khusus Handil
II
13. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
7. Pelabuhan Khusus Long
Ikis
8. Pelabuhan Khusus Kuaro
9. Pelabuhan Khusus Sungai
Kerang
10. Pelabuhan Laut Semboja
20 Manado II Sulawesi Manado 1. Pelabuhan Laut Manado
Utara (Bandara Sam 2. Pelabuhan Laut Tahuma
Ratulangi) 3. Pelabuhan Marore
4. Pelabuhan Laut Miangas
5. Pelabuhan Laut Siau
6. Pelabuhan Laut Likupang
7. Pelabuhan Laut Lirung
8. Pelabuhan Laut Petta
9. Pelabuhan Laut
Melonguane
21 Bandung II Jawa Barat Bandung 1. Pelabuhan Laut Cirebon
(Bandara 2. Pelabuhan Laut Balongan
Husein 3. Pelabuhan Laut
Sastranegara) Indramayu
4. Pelabuhan Laut
Pamanukan
5. Pelabuhan Perikanan
Nusantara Kejawanan
6. Pelabuhan Ratu Sukabumi
7. Pelabuhan Laut Brebes
22 Banten II Banten Cilegon 1. Pelabuhan Laut Anyer
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut
Laut Merak) Bojonegara
3. Pelabuhan Laut Labuan
4. Pelabuhan Laut
Karangantu
14. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 14 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
23 Pontianak II Kalimantan Pontianak 1. Bandara Supadio
Barat (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Sintete
Laut 3. Pelabuhan Laut Ketapang
Pontianak) 4. Pelabuhan Laut
Kandawangan
5. Pos Lintas Batas Entikong
6. Pos Lintas Batas Badau
7. Pos Lintas Batas Jagoi
Babang
8. Pos Lintas Batas Aruk
9. Pelabuhan Laut Telok Air
24 Samarinda II Kalimantan Samarinda
1. Pelabuhan Tanjung Laut
Timur (Pelabuhan Laut
2. Pelabuhan Laut Sangatta
Samarinda)
3. Pelabuhan Lhok Tuan
4. Pelabuhan Laut
Sangkulirang
5. Bandara Temindung
6. Pelabuhan Laut Tanjung
Santan
25 Cilacap II Jawa Cilacap 1. Pelabuhan Perikanan
Tengah (Pelabuhan Samudera Cilacap
Laut Tanjung 2. Bandara Tunggul Wulung
Intan) 3. Pelabuhan Laut Pemalang
4. Pelabuhan Laut
Pangandaran
26 Panjang II Bandar Panjang 1. Bandara Radin Intan II
Lampung (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Bakauheni
Laut Panjang) 3. Pelabuhan Laut Teluk
Semangka
4. Pelabuhan Laut Rawajitu
27 Jayapura II Papua Jayapura 1. Bandara Sentani
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Sarmi
Laut 3. Pelabuhan Laut Hamadi
Jayapura) 4. Pos Lintas Batas Skouw
5. Bandara Wamena
15. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 15 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
28 Tanjung Balai II Kepulauan Tanjung Balai 1. Pelabuhan Laut Pasir
Karimun Riau Karimun Panjang
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Tanjung
Laut Tanjung Batu
Balai 3. Pelabuhan Laut Moro
Karimun) 4. Pelabuhan Laut Meral
29 Pangkal III Kepulauan Pangkal 1. Pelabuhan Laut Tanjung
Pinang Bangka Pinang Pandan
Belitung (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Manggar
Laut Pangkal 3. Pelabuhan Laut Muntok
Balam) 4. Pelabuhan Laut Belinyu
5. Bandara Depati Amir
6. Pelabuhan Sungai Selan
30 Bitung III Sulawesi Bitung 1. Pelabuhan Labuan UKI
Utara (Pelabuhan 2. Pelabuhan Amurang
Laut Bitung) 3. Pelabuhan Laut
Kotabunan
4. Pelabuhan Kema
5. Pelabuhan Laut Belang
6. Pelabuhan Laut Molibagu
7. Pelabuhan Laut Bintauna
31 Tembilahan III Riau Tembilahan 1. Pelabuhan Laut Kuala
(Pelabuhan Laut Enok
Tembilahan) 2. Pelabuhan Laut Pulau
Kijang
3. Pelabuhan Laut Rengat
4. Pelabuhan Laut Kuala
Gaung
5. Pelabuhan Laut Sungai
Guntung
1. Pelabuhan Laut Jambi
32 Jambi III Jambi Jambi 2. Pelabuhan Laut Muara
(Bandara Sabak
Sultan Thaha) 3. Pelabuhan Laut Kuala
Tungkal
4. Pelabuhan Laut Talang
Duku
5. Pelabuhan Laut Nipah
Panjang
16. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 16 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
33 Dumai III Riau Dumai 1. Pelabuhan Laut Bengkalis
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Bagan
Laut Dumai) Siapiapi
3. Pelabuhan Laut Sungai
Pakning
4. Pelabuhan Laut Penipahan
5. Pelabuhan Laut Senebui
6. Pelabuhan Laut Tanjung
Medang
7. Kawasan Industri
Pelintung
8. Bandara Pinang Kampai
34 Palu III Sulawesi Palu 1. Bandara Mutiara
Tengah (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Donggala
Laut 3. Pelabuhan Laut Toli-Toli
Pantoloan) 4. Pelabuhan Laut Buol
5. Pelabuhan Laut Moutong
6. Pelabuhan Laut Palele
7. Pelabuhan Laut Wani
8. Pelabuhan Laut Luwuk
35 Kupang III Nusa Kupang 1. Pelabuhan Laut Tenau
Tenggara (Bandara El 2. Pelabuhan Laut Kalabahi
Timur Tari) 3. Pelabuhan Laut Atapupu
4. Pelabuhan Laut Labuan
Bajo
5. Pelabuhan Laut Maumare
6. Pelabuhan Laut Waingapu
7. Pelabuhan Laut Ende
8. Pelabuhan Laut Reo
9. Pelabuhan Laut Bolok
10. Pos Lintas Batas Motaain
11. Pos Lintas Batas
Metamauk
12. Pos Lintas Batas Napan
13. Pelabuhan Laut Lembata
14. Pelabuhan Laut Ba’a
15. Bandara Tambulaka
17. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 17 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
36 Biak III Papua Biak 1. Pelabuhan Laut Biak
(Kota Biak) 2. Bandara Frans Kaisepo
3. Bandara Moses Kilangin
4. Pelabuhan Laut
Amamapare
5. Pelabuhan Laut Serui
6. Pelabuhan Laut Samabusa
7. Pelabuhan Laut Pomako
8. Pelabuhan Laut Waren
37 Sorong III Papua Barat Sorong 1. Bandara Sorong
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Fak-Fak
Laut Sorong) 3. Pelabuhan Laut Kaimana
4. Pelabuhan Laut Khusus
Sale
5. Pelabuhan Laut Khusus
Arar
6. Pelabuhan Laut Raja
Ampat
7. Pelabuhan Laut
Teminabuan
38 Manokwari III Papua Barat Manokwari 1. Pelabuhan Laut Wondama
(Pelabuhan Laut 2. Pelabuhan Laut Bintuni
Manokwari) 3. Pelabuhan Laut Babo
4. Bandara Rendani
39 Sampit III Kalimantan Sampit 1. Pelabuhan Laut Kuala
Tengah (Pelabuhan Pembuang
Laut Sampit) 2. Pelabuhan Laut Samuda
3. Bandara Pangkalan Bun
4. Pelabuhan Laut Kumai
5. Pelabuhan Laut Sukamara
6. Bandara H. Hasan
7. Pelabuhan Laut
Pangkalan Bun
18. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 18 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
40 Banda Aceh III Aceh Banda Aceh 1. Bandara Sultan Iskandar
(Kota Banda Muda
Aceh) 2. Pelabuhan Laut
Malahayati
3. Pelabuhan Laut Ulee Lheu
4. Pelabuhan Lhok Nga
5. Pelabuhan Laut Meulaboh
6. Pelabuhan Laut Singkil
7. Pelabuhan Laut Labuhan
Haji
8. Pelabuhan Laut Tapak
Tuan
9. Pelabuhan Laut Sinabang
41 Merauke III Papua Merauke 1. Pelabuhan Laut Agats
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Bade
Laut Merauke) 3. Pelabuhan Laut Wanam
4. Pos Lintas Batas Sota
5. Pos Lintas Batas Mindip
Tanah
42 Lhokseumawe III Aceh Lhokseumawe 1. Pelabuhan Laut Kuala
(Pelabuhan Laut Langsa
Lhokseumawe) 2. Pelabuhan Laut Sigli
3. Bandara Rembele
4. Pelabuhan Laut Kuala
5. Bandara Malikussaleh
43 Bengkulu III Bengkulu Bengkulu 1. Bandara Fatmawati
(Pelabuhan Soekarno
Laut Bai) 2. Pelabuhan Laut Muko-
Muko
3. Pelabuhan Laut Bintuhan
4. Pelabuhan Laut Malakoni
Enggano
44 Poso III Sulawesi Poso 1. Pelabuhan Laut Ampana
Tengah (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut
Laut Poso) Kolonedale
3. Pelabuhan Laut Banggai
Kepulauan
4. Pelabuhan Laut Bungku
19. MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
- 19 -
KANTOR TEMPAT
NO. KESEHATAN KELAS KEDUDUKAN KKP INDUK WILAYAH KERJA
PELABUHAN (PROVINSI)
45 Palangkaraya III Kalimantan Palangkaraya 1. Pelabuhan Laut Pangantan
Tengah (Bandara 2. Pelabuhan Laut Sebangau
Tjilik Riwut) 3. Pelabuhan Laut Kuala
Kapuas
4. Pelabuhan Khusus Klanis
5. Pelabuhan Laut Pulang
Pisau
6. Pelabuhan Laut Bahawur
46 Gorontalo III Gorontalo Gorontalo 1. Pelabuhan Laut Anggrek
(Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Paguat
Laut 3. Pelabuhan Laut Kwandang
Gorontalo) 4. Bandara Djalaluddin
5. Pelabuhan Laut Tilamuta
47 Ternate III Maluku Ternate 1. Pelabuhan Laut Mangole
Utara (Pelabuhan 2. Pelabuhan Laut Jailolo
Laut Ternate) 3. Pelabuhan Laut Buli
4. Pelabuhan Laut Bacan
5. Pelabuhan Laut Tobelo
6. Bandara Sultan Boabullah
7. Pelabuhan Laut Morotai
48 Sabang III Aceh Sabang 1. Pelabuhan Laut Teluk
(Kota Sabang) Sabang
2. Bandara Maimun Saleh
3. Pelabuhan Laut Balohan
49 Yogyakarta IV DI Yogyakarta 1. Pelabuhan Laut Baron
Yogyakarta (Bandara Adi 2. Pelabuhan Laut
Sutjipto) Kulonprogo
MENTERI KESEHATAN,
ttd
ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH