[Ringkasan]
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 menetapkan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.
2. SPM pendidikan dasar merupakan tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan formal yang diselenggarakan daerah kabupaten/kota.
3. SPM pendidikan dasar meliputi pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten/kota seperti tersedianya satuan
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017Muh Saleh
Dokumen Deskripsi SDMK Dinas Kesehatan Kab. Mamasa 2017 ini disajikan dalam bentuk cetakan. Semoga publikasi ini dapat berguna bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Indonesia dan Kab. Mamasa pada Khususnya.
Dokumen Deksripsi SDMK Kabupaten Mamasa 2017Muh Saleh
Dokumen Deskripsi SDMK Dinas Kesehatan Kab. Mamasa 2017 ini disajikan dalam bentuk cetakan. Semoga publikasi ini dapat berguna bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat serta berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Indonesia dan Kab. Mamasa pada Khususnya.
SPM ini menjadi pijakan awal untuk menetapkan kategorisasi penerapan Sekolah Ramah Anak di sekolah/madrasah. Silakan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat termasuk anak untuk menjadi alat advokasi pemenuhan hak pendidikan anak di wilayah masing-masing
SPM ini menjadi pijakan awal untuk menetapkan kategorisasi penerapan Sekolah Ramah Anak di sekolah/madrasah. Silakan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat termasuk anak untuk menjadi alat advokasi pemenuhan hak pendidikan anak di wilayah masing-masing
PERATURAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, MENTERI DALAM NEGERI, MENTERI KEUANGAN, DAN MENTERI AGAMA
NOMOR 05/X/PB/2011
NOMOR SPB/03/M.PAN-RB/10/2011
NOMOR 48 Tahun 2011
NOMOR 158/PMK.01/2011
NOMOR 11 Tahun 2011
TENTANG
PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL
Similar to Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal (20)
Permendiknas no 15 tahun 2010 standar pelayanan minimal
1. KEMEITERIAN PENDIDIKAI NASIONAL
Jl. Jenderal
Sudirman,Senayon
JAKARTA ]0270
Telepon I 144 (Hunting)
57I
Nomor : 54917 /A5.i/w</zoto 1J Juli 20'1O
Lampiran : 1 (satu)berkas
Hal : Penyampaian Salinan Peraturan
Me n te ri e n d i d i kan
P Nasional
Nom or Tahun
15 2010
Yth.1. Ke tu a o mi si D P RR l ;
K X , :' :.
2. Kepala BadanPemeriksa Keuangan; .: ,
3. Sekretaris Jenderal Kementerian PendidikanNasional;
4. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional;
5. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Peqdidikan
N a si o n a l :
'
6 . K e p a l a a d a n ta n d aN asional
B S r Pendidikan' ,
7 . Se mu a i re ktu r n d e ral lingkungan enter ian
D Je di Kem Pendidikan
Nasional;
8 . D i re ktu r n d e ra l n g g a r an
Je A Kem enter ian
Keuangan;
9 . Se mu a b e rn u B u p a tiANalikota;
Gu r,
1 0 . kre ta ri s l n sp e kto ra tJender al, Sekr etar is Badan Penelitiandan
Se
Pengembangan semua Sekretaris
dan DirektoratJenderaldi lingkungan
Kementerian Pendidikan Nasional;
11.Kepala Kantor Perbendaharaan KasNegara
dan setempat;
12.SemuaKepala Dinas yang bertanggungjawab bidang pendidikan
di di
provinsi, kabupaten/kota ;
Berkenaan dengan telah ditetapkannya PeraturanMenteri PendidikanNasional
N o m o r1 5 T a h u n2 0 1 0 te n ta n gStandar
Pelayanan inim al
M PendidikanDasardi
Kabupaten/Kota, denganhormatbersamaini kami sampaikan SalinanPeraturan
Menteri Pendidikan Nasional tersebut.
At a sp e r ha ti aB a p a k/l b u , mimengucapkan im a
n ka ter kasih.
K e p a l a i r oH u k u md a n O r g a n i s a s i .
B
D r .A . P a n g e r a n go e n t a , S . H . , M . H . , D F M
M
NIP1961 08281 987031 003
2. SALINAN
PERATURAN
ME N TERI
PENDIDIKAN
NASIONAL
REPUBLIK
INDONESIA
N O M O R1 5 T A H U N2 O 1 O
TENTANG
STANDAR
PELAYANANMINIMAL
PENDIDIKAN
DASAR
DI KABUPATEN/KOTA
DENGAN
RAHMAT
TUHANYANGMAHAESA
M E N T E R IE N D I D I K A N S I O N A L ,
P NA
M e n i mb a n g :a b a h w a u ntuk m elaksanakan
. ketentuanpasal 4 ayat ( 1)
PeraturanPemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan PenerapanStandarpelayanan
Minimal perlu menetapkan standar pelayananminimal
pendidikan dasar kabupaten/kota;
di
b. bahwauntukmenjamin tercapainyamutu pendidikan
yang
diselenggarakandaerah perlu menetapkan standar
pelayanan pendidikan
minimal dasar;
c. bahwaberdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b dipandangperlu menetapkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasionaltentang Standar
P e l a ya n an inim al
M Pendidikan
Dasar Kabupaten/Kota,
di
M e n g i n g a1 . U n d a n g - U n d a Ng m o r2 0 r a h u n 2 0 0 3 t e n t a n gs r s t e m
.t no
P e n d i d i kan
NasionalLem bar an
( Negar aRepublik Indones i a
T a h u n 2 003 Nom or 78, Tam bahanLem bar anNegara
R e p u b l I k d o n e s N o m o4 3 0 1 ) ;
in ia r
2. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
In d o n e siaTahun2004 Nom or 125, Tam bahan Lem bar an
Negara Republik Indonesia
Nomor4437)sebagaimana telah
b e b e ra p akali diubah ter akhirdengan Undang- Unda ng
N o mo r 12 Tahun 2008 ( Lem bar anNegar a Republi k
In d o n e siaTahun 2008 Nom or 59, Tam bahan Lem bar a n
Negara Republik IndonesiaNomor4844),
3. 2 PeraturanPemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
StandarNasional (Lembaran
Pendidikan NegaraRepublik
l n d o n e si a
Tahun 2005 Nom or 41, Tam bahanLem bar a n
Negara RepublikIndonesia
Nomor 4496);
4, Peraturan PemerintahNomor 79 Tahun 2005 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, TambahanLembaran
NegaraRepublik
lndonesia
Nomor a593);
5" PeraturanPemerintahNomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunandan PenerapanStandarPelayanan
(Lembaran
Minimal NegaraRepublik
lndonesia
Tahun2007
Nomor Tambahan
82, LembaranNegaraRepublik
lndonesia
Nomor4737);
o. PeraturanPemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
P e mb a g ianUr usan Pem er intahan antar a Pem er intah,
P e me ri n tahan
Daer ah Pr ovinsi, Pem er intahan
Daer ah
Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik IndonesiaNomor4737),
7. PeraturanPemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentanq
Pengelolaan Penyelenggaraan
dan (
Pendidikan Lembarai
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
TambahanLembaran Negara RepublikIndonesiaNomor
5105);
o. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentanq
Pembentukan Organisasi
dan Kementerian
Negara;
v
Keputusan Presiden Nomor84/P Tahun 2009 mengenai
P e mb e n tukan
Kabinet
Indonesia satu
Ber ll;
1 0 P e ra tu ran enter iDalam Neger i Nom or 6 Tahun 2007
M
te n ta n g PetunjukTeknis Penyusunan dan Pener apa n
S t a n d aP e l a y a n a ni n i m a l ,
r M
1 1 P e ra tu ran enter i
M Dalam Neger iNom or79 Tahun 2007
te n ta n g Pedom an PenyusunanRencana Pencapaian
S ta n d aP elayanan inim al;
r M
1 2 . PeraturanMenteriPendidikan
NasionalNomor 63 Tahun
2009tentang
Sistem PenjaminanMutuPendidikan;
4. MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
TENTANGSTANDARPELAYANANMINIMALPENDIDIKAN
DASAR DI KABUPATEN/KOTA.
'', - Pasall
:1'
I
DalamPeraturan yangdimaksud
ini dengan
:
1. Standarpelayanan minimalpendidikan dasar selanjutnya disebutSPM
pendidikan adalah tolokukurkinerja pelayanan pendidikan dasarmelalui
jalur pendidikan for:mal yangdiselenggarakan daerah kabupaten/kota.
2. Pemerintahpusat selanjutnya disebut Pemerintahadalah Menteri
Pendidikan Nasional dan bertindak selaku Menteri Teknis yang
b e rta n g g u na w a b a l am
jg d pengelolaan sistem pendidikan nasional.
3 . D a e ra h to n o m l a n jutnya
o se disebut daer ah adalah kesatuan asyar ak at
m
h u ku mya n g me mp u nyai batas- batas wilayah yangber wenang engatu r m
d a n me n g u ru su ru san pem er intahan dan kepentingan asyar ak at m
setempatmenurutprakarsasendiri berdasarkan aspirasimasyarakat
dalamsistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota DPRDmenurut
dan asasotonomi dan
tugas pembantuan dengan prinsip NegaraKesatuan Republik Indonesia
se b a g a i ma nd i ma ksud
a dalamUndang- Undang DasarNegar aRepubli k
In d o n e siT a h u n1 9 4 5 .
a
5. Pemerintah daerahadalahbupatiatau walikota dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
6. Pengembangan kapasitasadalah upaya meningkatkan kemampuan
si ste m ta usa ra n a a n pr asar ana,
a d kelem bagaan, sonil, keuangan
per dan
u n tu kme l a ksa n a ka n fungsi- fungsi er intahan
pem dalamr angka encapai m
tu j u a n p e l a ya n a n a sardan/atau
d SPM Pendidikan secar aefektifdan
e fi si e n e n g a n n g g unakaninsip- pr insip pem er intahan baik.
d me pr tata yang
7 . A n g g a r a n e n d a p a t ad a n b e l a n j a a e r a h a n g s e l a n j u t n y a s i n g k a t
p n d y di
A P B D a d a l a hre n ca na keuangan tahunanpem er intahan daer ahyang
d i b a h a s a n d i se tu j u i sam a
d ber oleh pem er intah daer ahdan DPRDdan
d i te ta p kad e n g a n e ratur an
n P Daer ah.
8 . A n g g a ra p e n d a p a ta n belanja
n dan negar a yangselanjutnya disebut APBN
a d a l a hre n ca n ake u a ngan tahunanpem er intahan yang disetujui oleh
DewanPerwakilan Rakvat.
5. BABII
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
PENDIDIKAN
DASAR
Pasal
2
( 1 ) Penyelenggaraan
pelayanan
pendidikan
dasar sesuaiSPM pendidikan
merupakan
kewenangankabupaten/kota.
(2) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
a ya t(1 ) me l i p u : ti , :
a. Pelayanan pendidikan dasarolehkabupaten/kota :
1. Tersedia satuanpendidikan dalam jarakyangterjangkau dengan
berjalan kaki yaitumaksimal km untukSD/MIdan 6 km untuk
3
SMP/MTs dari kelompokpermukiman permanendi daerah
terpencil;
2. Jumlah pesertadidik dalam setiap rombongan belajaruntuk
SD/MI tidak melebihi32 orang, dan untuk SMP/MTstidak
melebihi orang.Untuksetiaprombongan
36 belajar tersedia1
(sa tu ) a n gk elasyangdilengkapi
ru dengan ejadan kur siyang
m
cukupuntukpeserta didikdan guru,sertapapan tulis;
3 . D i se ti a pS MP dan M Ts ter sediauanglabor ator ium yang
r IPA
d i l e n g ka p ie ngan ejadan kur siyangcukupuntuk peser t a
d m 36
d i d i k d a n minim al satu set per alatanpr aktekIPA untuk
demonstrasi eksperimen
dan peserta didik;
4. Di setiapSDiMI dan SMP/MTs tersedia satu ruangguru yang
dilengkapi dengan mejadan kur:si untuk setiap orang guru,kepala
sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiapSMP/MTs
tersedia ruangkepala sekolah yangterpisah ruang
dari guru.
5. Di setiapSD/MItersedia1 (satu)orangguru untuksetiap32
pesertadidik dan 6 (enam)orang guru untuk setiap satuan
pendidikan, dan untuk daerah khusus4 (empat)orang guru
setiap satuan pendidikan;
6. Di setiapSMP/MTs tersedia1 (satu)orang guru untuksetiap
ma ta p e l a j a r an, untukdaer ahkhusus sedia
dan ter satu or ang
guruuntuksetiap rumpun matapelajaran;
7 . D i se ti a pS D iM Iter sedia ( dua)or anggur u yang m em enu hi
2
ku a l i fi ka a kadem ik atauD- lVdan 2 ( dua)or anggur uyang
si S1
pendidik,
te l a hme mi l i k ier tifikat
s
8 . D i se ti a pS MP/M Ts sedia u dengankualifikasi
ter gur akademi k
S -1 a ta uD -l Vsebanyak 70o/o separ uh
dan diantar anya dari
( 35%
ke se l u ru h a n u)
g ur telahm em iliki tifikat
ser pendidik, untuk daer a h
khusus masing-masing sebanyak 40%dan20o/o,
9 . D i se ti a p MP/M Ts sedia udengan
S ter gur kualifikasiakadem ik S-
1 a ta uD -l Vd an telahm em iliki tifikat
ser pendidik asing- m as i ng
m
satu orang untuk mata pelajaranMatematika, lPA, Bahasa
In d o n e si a , nBahasa
da Inggr is;
10. Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/Ml berkualifikasi
akademik atauD-lVdantelahmemiliki
S-1 pendidik;
sertifikat
1 1 . D i se ti a p bupaten/kota uakepala P/M Ts kualifikas i
ka sem SM ber
a ka d e miS -1atauD- lVdantelah em iliki tifikat
k m ser oendidik:
6. 12. Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan
madrasah memilikikualifikasi
akademik atau D.lV dan telah
S-1
memiliki pend
sertifikat idik;
13. Pemerintah kabupaten/kota memilikirencana dan melaksanakan
kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulumdan proses pembelajaran yang
efektif; dan
14. Kunjungan pengawas satuanpendidikan
ke dilakukan satu kali
setiapbulandan setiap kunjungandilakukan selama 3 jam untuk
melakukan supervisi pembinaan.
dan ,
,
b. Pelayanan pendidikan dasar olehsatuan pendidifian :
1. SetiapSD/MImenyediakanbuku teks yang sudah ditetapkan
kelayakannya Pemerintah
oleh mencakup matapelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, dan IPS denganperbandingan
lPA, satu
set untuk setiappeserta didik;
2. Setiap SMP/MTs menyediakan bukuteksyarigsudahditetapkan
kelayakannya Pemerintah
oleh mencakup semuamatapelajaran
dengan perbandingan set untuk
satu setiap perserta didik;
3. Setiap SD/MImenyediakan set peraga
satu IPA dan bahanyang
te rd i ri a rimo del angka anusia, odeltubuhm anusia,
d ker m m bola
dunia(globe), contohperalatan optik,kit IPA untukeksperimen
dasar, dan poster/carta IPA;
4 . S e ti a p D /MIm em iliki judulbuku pengayaan
S 100 dan 10 buku
referensi,dan setiap SMP/MTs memiliki zOQ judul buku
pengayaan 20 bukureferensi;
dan
5. Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan
pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran,
melaksanakanpembelajaran,menilai hasil pembelajaran,
membimbing atau melatihpesertadidik, dan melaksanakan
tugastambahan;
6. Satuan pendidikanmenyelenggarakan proses pembelajaran
selama 34 minggu per tahun dengan kegiatantatap muka
s e b a g ab e r i k u t
i :
a) Kelasl-ll : 1 8j a m p e rm i n g g u ;
b ) K e l a sl l l ' .24jamperm inggu;
c ) K e l a sl V - V l ' .27jamperm inggu; atau
d) Kelas ll - lX
V . a'7 i^^
. z t ) a m^ ^ e r * ; ^ r ^ , g g u ;
p. m^n
7 . S a tu a n p e n didikanm ener apkan ikulumiingkat satuan
kur
p e n d i d i ka n TSP)
(K sesuaiketentuanyangber laku;
8 . S e ti a pg u ru mener apkanencanapelaksanaan
r pem belajar an
(R P P ) ya n g disusunber dasar kan silabusuntuk setiap m ata
p e l a j a raya n gdiam punya;
n
L S e ti a p u rumengem bangkan m ener apkan ogr am
g dan pr penilaian
untuk membantumeningkatkan kemampuanbelajar peserta
didik;
1 0 .K e p a l a ko lahm elakukan
se super visi
kelas dan m em ber ik an
u mp a n a l i k
b kepada gur uduakalidalamsetiapsem ester ,
7. 11.Setiapgurumenyampaikan laporanhasilevaluasimatapelajaran
sertahasilpenilaiansetiappesertadidikkepadakepalasekolah
padaakhirsemester dalambentuklaporan hasilprestasi
belajar
pesertadidik;
12.Kepalasekolah atau madrasahmenyampaikan laporanhasil
ulanganakhir semester(UAS) dan UlanganKenaikanKelas
(UKK)sertaujianakhir(US/UN) kepadaorangtua peserta didik
dan menyampaikan rekapitulasinya
kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di
pada
kabupaten/kota setiapakhirsemester; dan
13.Setiapsatuan pendidikan
menerapkan prinsip-prinsip
manajemen
berbasissekolah (MBS).
Pasal
3
Jenispelayanan pendidikan luar sebagaimana
di dimaksuddalam Pasal2
ayat (2), kabupaten/kota
tertentu jenis
wajib menyelenggarakan pelayanan
sesuaikebutuhan,karakteristik, potensi
dan daerah.
Pasal
4
S P M p e n d i d i ka n b a g aim ana aksuddalam Pasal 2 dan Pasal 3
se dim
diberlakukan jugabagiDaerah Khusus lbukota
Jakarta.
BABIII
PENGORGANISASIAN
Pasal
5
(1) BupatiAffalikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
petayanan
p e n d i d i ka n sa r suai
d a se SPMpendidikan dilaksanakan
dengan yang oleh
perangkat daerah kabupaten/kota masyarakat
dan sesuai ketentuan
p e ra tu rap e ru n d a n g- undangan.
n
( 2 ) P e n ye l e n g g a ra a n l ayanan
pe pendidikan dasar sesuai dengan SPM
p e n d i d i k as e b a E a i m a n am a k s u d a d a a y a t ( 1 ) s e c a r a p e r a s i o n a l
n di p o
d i ko o rd i n a si kal n hd inas
o e pendidikan kabupaten/ kota.
( 3 ) P e n ye l e n g g a ra a n l ayanan
pe pendidikan
dasar sesuai dengan SPM
p e n d i d i ka d i l a ku ka n
n oleh pendidik
dan tenagakependidikansesuai
d e n g a n a l i fi kad a nk om petensi dibutuhkan.
ku si yang
8. BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal-6
(1) sPM pendidikan
merupakan acuan dalam perencanaanprogramdan
penganggaran
pencapaian
target
masing-masingdaerahkabupaten/kota.
(2) Perencanaanprogram penganggaran pendidikan
dan sPM sebagaimana
dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan
sesuaidenganpedoman/standar
yangditetapkan.
teknis
BABV
PELAPORAN
Pasal
7
(1) BupatiANalikota menyampaikan laporan
tahunankinerjapenerapandan
p e n ca p a i a nP Mp e n didikan
S kepada enterPendidikan
M i Nasional.
( 2 ) B e rd a sa rkaln p o ra n
a tahunansebagaim ana aksud
dim pada ayat ( 1)
Me n te ri e n d i d i kaN asional elakukan
P n m pem binaan
dan pengawasan
te kn i sp e n e ra p aS P Mpendidikan.
n
BABVI
MONITORING EVALUASI
DAN
Pasal
8
(1) Menteri
Pendidikan
Nasional
melaksanakanmonitoring evaluasi
dan atas
penerapanSPM pendidikan oleh pemerintah
daerah dalam rangka
menjamin akses dan mutu pelayananpendidikandasar kepada
masyarakat.
( 2 ) Mo n i to ri n g a n e va luasisebagaim ana aksud pada ayat ( 1)
d dim
d i l a ksa n a ka n su ad engan atur an undang- undangan.
se i per per
( 3 ) M o n i t o r i n g n e v a l u a s ie b a g a i m a d i m a k s up a d aa y , a(t' 1 ) i l a k u k a n
da s na d d
o l e hg u b e rn use b a g ai
r wakilPem er intah daer ahuntukpem er intahan
di
daerah kabupaten/kota.
Pasal
9
H asi lmo n i to ri nd a n e va l uasi
g pener apan pencapaian
dan SPM pendidika n
s eb a g a i ma n ama ksud a lam
di d Pasal diper gunakan
8 sebagai:
a . b a h a n su ka n a g ip engem bangan
ma b pem er intah
kapasitas daer ah
dalam
p e n ca p a i a nP Mp e n d i dikan;
S
9. h
bahan pertimbangan
dalam pembinaan penerapan
dan fasilitasi SPM
pendidikan, pemberian
termasuk penghargaan
bagi pemerintah
daerah
yangberprestasi
sangatbaik;
dan
c. bahan pertimbangan dalam memberikan sanksi kepada pemerintahan
Kabupaten/Kota tidak berhasil
yang mencapaisPM pendidikandengan
baik dalam baias waktu yang ditetapkan
dengan mempertimbangkan
kondisikhusus daerah ying bersangkutan sesuai dengan peraturan
perundang.undangan
BABVII
PENGEMBANGANKAPASITAS
P a s a l1 O
Pemerintah kabupaten/kota wajib melakukanpengembangan
kapasitasuntuk
m e n ca p a i P Mp e n d i d i ka n.
S
P a s a1 1
l
( 1 ) Me n te riP e n d i d i ka n asional em fasilitasi
N m pengem bangan
kapasitas
me l a l u i e n i n g ka takem am puan
p n sistem ,kelem bagaan, sonil,
per dan
keuangan, baik di tingkatPemerintah, provinsi,kabupaten/kota,
dan
satuan pendidikan.
(2) F a si l i ta p e n g e mb a ngan
si kapasitas
sebagaim ana aksud
dim padaayat( 1)
berupapemberian umum,petunjuk
orientasi teknis,bimbinganteknis,
pendidikan pelatihan,
dan dan/atau
bantuan
lainnyameliputi:
a. perhitungan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapaiSPM
p e n d i d i ka n ;
b. penyusunan rencanapencapaian SPM pendidikan dan penetapan
target tahunan pencapaian pendidikan;
SPM
c. p e n i l a i aki n e rj a e ncapaian pendidikan;
n p SPM dan
d. p e l a p o raki n e rj a encapaian pendidikan.
n p SPM
(3) F a si l i ta sie n g e mb a ngan
p kapasitas sebagaim ana aksuddim pada ayat
( 2 ) ,r n e m p e r t i m b a n gk e m a m p u a n l e m b a g a ap e r s o n i k.e u a n g a n
kan ke n l
n e g a rad a nke u a n g adaer ah.
, n
BABVIII
PENDANAAN
P a s a1 2
l
( 1 ) P e n d a n a a ya n g b e rkaitan
n dengankegiatanpenyusunan,
penetapan,
p e l a p o ra nmo n i to ri ng
, pem binaan
dan evaluasi, dan pengawasan,
p e mb a n g u n a n ste m infor m asi anajem en, ta pengem bangan
si m ser
ka p a si ta s n tu k me n dukung
u penyelenggar aan pendidikan
SPM yang
10. merupakan jawab Pemerintah,
tugasdan-tanggung dibebankan
kepada
APBNKementerian
Pendidikan
Nasional.
(2) Pendanaan yangberkaitan
denganpenerapan,pencapaiankinerja/target,
-
pelaporan,monitoringdan evaluasi,pembinaandan pengawasan,
pembangunansistem informasimanajemen,serta pengembangan
yang merupakan
kapasitas, tugas dan ianggungjawab pemerintahan
daerahdibebankan
kepada APBD.
BABIX
PEMBI
NAAN.
DANPENGAWASAN
13
Pasal
(1) Menteri Pendidikan Nasional melakukan pembinaan teknis atas
p e n e ra p ad a n p e n capaian pendidikan.
n SPM
(2) Menteri PendidikanNasionalsetelah berkoordinasi dengan Menteri
pem binaan
D a l a m N e g e rid a p a t mendelegasikan teknissebagaim ana
d i ma ksu d a d a a ya t ( 1) kepada
p guber nur
selakuwakil pem er intah
di
d a e ra h .
Pasal
14
Direktur Jenderal PendidikanDasar KementerianPendidikanNasional
menetapkan petunjukteknis untuk pelaksanaan
SPM dalam Peraturan
Menteri
ini.
Pasal
15
(1) Menteri PendidikanNasionalmelakukanpengawasan teknis atas
p e n e ra p ad a n p e n capaian pendidikan.
n SPM
( 2 ) Gu b e rn u se l a kuw a kil pem er intah daer ahm elakukan
r di pengawasa n
te kn i s a ta s p e n e ra pan
dan pencapaianSPM pendidikan daer ah
di
masing-masing.
t . 3 ) B u p a t i i w a l i k o t e l a k s a n a kp e n g a w a s a n n y e l e n g g a r a a na y a n a n
ma an pe pel
p e n d i d i k a n s u aS P Mp e n d i d i k a nd a e r a h a s i n g - m a s i n g .
se i di m
BABX
PERALIHAN
K ETENTUAN
Pasal
16
Pe l a ksa n a a nP M p e n d i dikan
S padatingkatsatuan pendidikan
dalamkur un
w a ktu n si si e se n tra l i sasi dapat
tra d fiskal dibiavai elalui
m APBN.
11. BABXI
KETENTUAN
PENUTUP
Pasal
17
Dengan berlakunya Peraturanini, maka KeputusanMenteri pendidikan
NasionalNomor 129a1u12004 tentangstandar PelayananMinimalBidang
Pendidikanyang mengaturstandarpelayanan minimal pendidikan
dasar
dinyatakan
tidakberlaku.
18 i
Pasal
Peraturan
Menteri mulaiberlaku
ini padatanggal
ditetapkan.
Ditetapkan Jakarta
di
pada tanggal9 Juli2010
M ENTERI
PENDIDI NASIONAL,
KAN
TTD.
M OHAM M AD
NUH
Salinan
sesuaidengan aslinya.
KepalaBiroHukumdan Organisasi
KementerianPendidikanNasional.
Dr.A. Pangerang Moenta,S DFMr2.
N t P19 6 1 8 2 8 9 8 7 0 30 0 3
0 '1 1
l0