Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur pengelolaan dana bantuan operasional kesehatan pusat kesehatan masyarakat pada pemerintah daerah, mencakup penganggaran, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pengawasan dana tersebut.
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Keputusan Kepala Puskesmas Suko menetapkan pedoman tata naskah dan pengendalian dokumen di Puskesmas Suko untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Pedoman ini mengatur format surat dinas, jenis dokumen, penyusunan, pengurusan korespondensi, dan pejabat penanda tangan sesuai peraturan yang berlaku.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
Puskesmas Rurukan membuat Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk tahun 2022 untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya. PTP ini disusun berdasarkan analisis data kinerja Puskesmas dan status kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah prioritas dan merencanakan program dan kegiatan untuk menyelesaikannya secara efektif dan efisien. PTP ini mengacu pada peraturan terkait dan mer
Posyandu didefinisikan sebagai aktif jika memenuhi 5 kriteria: (1) melakukan kegiatan rutin minimal 8 kali per tahun, (2) memiliki minimal 5 orang kader, (3) 3 dari 4 layanan mencapai cakupan 50% selama 8 bulan, (4) memiliki alat pemantauan pertumbuhan, dan (5) mengembangkan kegiatan tambahan. Kabupaten/kota dinyatakan memiliki cukup Posyandu aktif jika persentasenya
Keputusan Kepala Puskesmas Suko menetapkan pedoman tata naskah dan pengendalian dokumen di Puskesmas Suko untuk meningkatkan kualitas pelayanan secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Pedoman ini mengatur format surat dinas, jenis dokumen, penyusunan, pengurusan korespondensi, dan pejabat penanda tangan sesuai peraturan yang berlaku.
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
Puskesmas Rurukan membuat Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) untuk tahun 2022 untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya. PTP ini disusun berdasarkan analisis data kinerja Puskesmas dan status kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah prioritas dan merencanakan program dan kegiatan untuk menyelesaikannya secara efektif dan efisien. PTP ini mengacu pada peraturan terkait dan mer
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
GP2SP adalah gerakan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan dengan memberikan perhatian pada gizi, kesehatan reproduksi, dan lingkungan kerja yang sehat. Program ini melibatkan kementerian kesehatan, ketenagakerjaan, dalam negeri, dan pemberdayaan perempuan untuk mencapai tujuan meningkatkan status kesehatan pekerja perempuan.
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal di Kabupaten Oku pada tahun 2022 meliputi ibu hamil KEK dan balita dengan gizi kurang, berat badan kurang, atau pertumbuhan berat badan yang tidak memadai selama 90 hari atau 14 hari. Program ini mencakup persiapan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kelas ibu cinta balita tahun 2020 di Puskesmas Bontang Lestari.
2. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam merawat balita dengan memberikan materi seputar kesehatan balita.
3. Kegiatan utamanya adalah memberikan materi kesehatan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita usia 0-
Dokumen ini merupakan Standar Operasional Prosedur tentang Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) selama 90 hari untuk bayi dan balita gizi buruk dan kurang di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, kebijakan, dan prosedur pelaksanaan PMT-P mulai dari persiapan, pelaksanaan pemberian makanan tambahan oleh bidan desa dan kader, pelaporan, hingga evaluasi yang dil
Dokumen ini membahas tentang integrasi posyandu, pos pelayanan terpadu, dan taman bermain anak (PosPAUD) untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah persiapan integrasi dan format-format laporan yang dibutuhkan seperti catatan kesehatan ibu dan anak, registrasi peserta, serta data hasil kegiatan posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan kesehatan bagi jemaah haji, meliputi konsep, tujuan, dasar hukum, dan upaya-upaya perlindungan kesehatan seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, penanganan lingkungan, dan penanggulangan krisis kesehatan bagi jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut membahas Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) sebagai upaya perlindungan kesehatan pekerja perempuan di Kota Depok. GP2SP bertujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan melalui peningkatan gizi, pencegahan penyakit, dan perbaikan lingkungan kerja. Kota Depok telah dan akan terus mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerja dengan mengorganisasi
Dokumen ini merupakan pendahuluan penyusunan Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas di Kota Depok tahun 2020-2021. Penyusunan SPM ini berlandaskan pada peraturan dan perundang-undangan terkait pelayanan kesehatan agar dapat menjamin hak masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas. Tujuannya adalah untuk menjadikan SPM sebagai pedoman kerja UPTD Puskesmas dalam menyelenggarakan layanan kese
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) penyuluhan kesehatan kepada masyarakat oleh Puskesmas Olak Kemang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan prosedur pelaksanaan penyuluhan kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga dokumentasi kegiatan.
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptxYoramAlimdamap
Thanks for everyone to learning
Learning today leader tomorrow, Dana Bok merupakan dana transfer dari pusat untuk membantu membiayai pelayanan kesehatan secara merata sampai di daerah terpencil untuk meningkatkan program prioritas Nasional. Dana BOK bukan merupakan bantuan wajib namun merupakan dana Bantuan untuk membiayai pelayanan kesehatan baik di dalam maupun diluar dan dana ini mendukung pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif, agar masyarakat mau dan mampu untuk meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh dan terpadu serta berkesinambungan dalam menghadapi berbagai tantangan secara nasional maupun secara global.
Peraturan Bupati Bengkulu Selatan ini mengatur tentang pengelolaan dan pemanfaatan dana non kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Selatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mengatur penyelenggaraan pengelolaan dana non kapitasi.
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
GP2SP adalah gerakan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan dengan memberikan perhatian pada gizi, kesehatan reproduksi, dan lingkungan kerja yang sehat. Program ini melibatkan kementerian kesehatan, ketenagakerjaan, dalam negeri, dan pemberdayaan perempuan untuk mencapai tujuan meningkatkan status kesehatan pekerja perempuan.
SOP ini menjelaskan proses penetapan status gizi dan klasifikasi balita gizi buruk di Puskesmas Sungai Menang, meliputi persiapan, pelaksanaan pemeriksaan antropometri dan tes nafsu makan, penetapan status gizi, klasifikasi kondisi untuk penentuan tata laksana, serta pencatatan dan pelaporan. Tujuannya agar balita gizi buruk mendapat perawatan yang cepat dan tepat sesuai kondisinya.
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
Dokumen tersebut memberikan ringkasan strategi peningkatan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai tujuan Jawa Barat sebagai juara. Ringkasan strateginya meliputi pelaksanaan kunjungan keluarga ke seluruh wilayah, integrasi program kesehatan, dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kesehatan.
Pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal di Kabupaten Oku pada tahun 2022 meliputi ibu hamil KEK dan balita dengan gizi kurang, berat badan kurang, atau pertumbuhan berat badan yang tidak memadai selama 90 hari atau 14 hari. Program ini mencakup persiapan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kelas ibu cinta balita tahun 2020 di Puskesmas Bontang Lestari.
2. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam merawat balita dengan memberikan materi seputar kesehatan balita.
3. Kegiatan utamanya adalah memberikan materi kesehatan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita usia 0-
Dokumen ini merupakan Standar Operasional Prosedur tentang Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) selama 90 hari untuk bayi dan balita gizi buruk dan kurang di wilayah kerja Puskesmas Kalimanggis. Dokumen ini menjelaskan tujuan, sasaran, kebijakan, dan prosedur pelaksanaan PMT-P mulai dari persiapan, pelaksanaan pemberian makanan tambahan oleh bidan desa dan kader, pelaporan, hingga evaluasi yang dil
Dokumen ini membahas tentang integrasi posyandu, pos pelayanan terpadu, dan taman bermain anak (PosPAUD) untuk memberikan layanan kesehatan dan pendidikan secara bersamaan. Dokumen ini menjelaskan langkah-langkah persiapan integrasi dan format-format laporan yang dibutuhkan seperti catatan kesehatan ibu dan anak, registrasi peserta, serta data hasil kegiatan posyandu.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan kesehatan bagi jemaah haji, meliputi konsep, tujuan, dasar hukum, dan upaya-upaya perlindungan kesehatan seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, penanganan lingkungan, dan penanggulangan krisis kesehatan bagi jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi.
Kegiatan Orientasi Kader kesehatan sangat perlu dilakukan terlebih pada awal tahun sebelum action kegiatan dimulai, karena peranan kader dalam program kesehatan sangatlah besar dan membantu petugas kesehatan di wilayah kerja..
Dokumen tersebut membahas Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) sebagai upaya perlindungan kesehatan pekerja perempuan di Kota Depok. GP2SP bertujuan meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja perempuan melalui peningkatan gizi, pencegahan penyakit, dan perbaikan lingkungan kerja. Kota Depok telah dan akan terus mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerja dengan mengorganisasi
Dokumen ini merupakan pendahuluan penyusunan Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas di Kota Depok tahun 2020-2021. Penyusunan SPM ini berlandaskan pada peraturan dan perundang-undangan terkait pelayanan kesehatan agar dapat menjamin hak masyarakat akan layanan kesehatan yang berkualitas. Tujuannya adalah untuk menjadikan SPM sebagai pedoman kerja UPTD Puskesmas dalam menyelenggarakan layanan kese
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur (SOP) penyuluhan kesehatan kepada masyarakat oleh Puskesmas Olak Kemang. SOP ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan prosedur pelaksanaan penyuluhan kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga dokumentasi kegiatan.
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptxYoramAlimdamap
Thanks for everyone to learning
Learning today leader tomorrow, Dana Bok merupakan dana transfer dari pusat untuk membantu membiayai pelayanan kesehatan secara merata sampai di daerah terpencil untuk meningkatkan program prioritas Nasional. Dana BOK bukan merupakan bantuan wajib namun merupakan dana Bantuan untuk membiayai pelayanan kesehatan baik di dalam maupun diluar dan dana ini mendukung pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif, agar masyarakat mau dan mampu untuk meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh dan terpadu serta berkesinambungan dalam menghadapi berbagai tantangan secara nasional maupun secara global.
Peraturan Bupati Bengkulu Selatan ini mengatur tentang pengelolaan dan pemanfaatan dana non kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Selatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mengatur penyelenggaraan pengelolaan dana non kapitasi.
Peraturan menteri kesehatan no 71 th 2016 ttg bok kesehatan Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan mengatur petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017, yang mencakup bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas dan rumah sakit, serta pelaporan dan pengawasan penggunaannya. Dana tersebut ditujukan untuk mendukung prioritas kesehatan nasional.
Surat perjanjian ini membahas kerjasama antara Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep dengan Madrasah Ibtidaiyah MI Tarbiyatul Banat terkait penyaluran dana bantuan operasional sekolah sebesar Rp. 23.200.000 untuk mendukung program pendidikan. Surat perjanjian ini mengatur hak dan kewajiban para pihak, tata cara penyaluran dana, sanksi bila tidak memenuhi kewajiban, serta kewajiban pelaporan penggunaan
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...romi500250
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur tentang petunjuk operasional penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2021. Dokumen ini menjelaskan tentang ruang lingkup penggunaan DAK Fisik bidang kesehatan, pengelolaan DAK Fisik bidang kesehatan meliputi penyusunan rencana, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pemantauan, serta ketentuan umum terkait penggunaan D
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pencatatan pengesahan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada fasilitas kesehatan tingkat pertama milik pemerintah daerah. Peraturan ini mengatur tata cara penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, dan pelaporan dana kapitasi tersebut melalui tahapan penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta pelaporan dan pertanggungjawaban.
Pedoman pengelolaan keuangan di Puskesmas Sebangar mengatur penggunaan dana alokasi khusus kesehatan seperti BOK, Jampersal, dan JKN. BOK digunakan untuk kegiatan promotif dan preventif serta dukungan manajemen Puskesmas, sementara Jampersal untuk rujukan dan RTK bagi ibu hamil berisiko tinggi. Dana dimanfaatkan untuk transport, sewa sarana, dan operasional rumah tunggu kelahiran.
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...iniPurwokerto
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT KECAMATAN PURWOKERTO SELATAN
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Ulfah Hanum
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. DAK nonfisik bidang kesehatan terdiri atas bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan. Pengelolaan DAK nonfisik bidang kesehatan di daerah meliputi penyusunan rencana kegiatan, penganggaran, pelaksanaan ke
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_202...Rendra GUnawan
Peraturan ini mengatur tentang petunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus nonfisik bidang kesehatan tahun anggaran 2020. DAK nonfisik bidang kesehatan terdiri atas bantuan operasional kesehatan, jaminan persalinan, akreditasi puskesmas, dan pengawasan obat dan makanan. Pengelolaan DAK nonfisik bidang kesehatan di daerah meliputi penyusunan rencana kegiatan, penganggaran, pelaksanaan ke
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2018, yang bertujuan untuk membantu pembangunan kesehatan di daerah sesuai prioritas nasional. Dana tersebut akan dialokasikan untuk peningkatan fasilitas kesehatan dasar, rujukan, dan farmasi di seluruh Indonesia.
Permenkes no 10 tahun 2017 juknis dak fisik kesehatan 2017Ulfah Hanum
Peraturan Menteri Kesehatan ini mengatur petunjuk operasional penggunaan dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2017 untuk membantu pendanaan kegiatan kesehatan daerah. Dana tersebut digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan dasar, rujukan, dan kefarmasian melalui pembangunan fasilitas kesehatan dan penyediaan alat serta obat-obatan. Laporan penggunaan dana disampaikan se
Dokumen tersebut merupakan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Penggunaan Dana Dekonsentrasi Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022 yang mengatur penggunaan dana dekonsentrasi untuk mendukung program-program Kementerian Kesehatan seperti kesehatan masyarakat, pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan manajemen kesehatan guna mewujudkan transformasi sistem kesehatan Indonesia
Pmk no. 84 ttg juknis dana alokasi khusus bidkes ta 2015Ulfah Hanum
Peraturan ini menetapkan petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus bidang kesehatan tahun anggaran 2015, yang mencakup penjelasan mengenai tujuan, cakupan kegiatan, dan mekanisme pelaporan penggunaan dana tersebut oleh pemerintah daerah.
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan petunjuk teknis penggunaan Dana Alokasi Khusus bidang kesehatan tahun anggaran 2015, yang mencakup penentuan daerah penerima, besaran alokasi, dan pengalokasian dana untuk subbidang pelayanan kesehatan dasar, rujukan, dan kefarmasian seperti pembangunan puskesmas, rumah sakit, dan instalasi farmasi.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Permendagri No.12 Tahun 2023.pdf
1. MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2023
TENTANG
PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT PADA PEMERINTAH DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pelaksanaan program prioritas
pemerintah di bidang kesehatan guna meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan, perlu pengaturan
mengenai pengelolaan dana bantuan operasional
kesehatan pusat kesehatan masyarakat pada pemerintah
daerah;
b. bahwa dana bantuan operasional kesehatan pusat
kesehatan masyarakat perlu dikelola secara tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggungjawab;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri tentang Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat pada
Pemerintah Daerah;
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5589) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
SALINAN
2. - 2 -
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6856);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6757);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
7. Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2021 tentang
Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 286);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam
Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1433);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG
PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA PEMERINTAH
DAERAH.
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Dana Bantuan Operasional Kesehatan Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Dana BOK
Puskesmas adalah dana bantuan yang digunakan untuk
belanja operasional program prioritas upaya kesehatan
masyarakat.
2. Pengelolaan Dana BOK Puskesmas adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan
pengawasan Dana BOK Puskesmas.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
4. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya.
5. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri.
6. Hari adalah hari kerja.
Pasal 2
(1) Pengelola Dana BOK Puskesmas terdiri dari:
a. pejabat pengelola keuangan daerah;
b. pengguna anggaran;
3. - 3 -
c. pejabat penatausahaan keuangan satuan kerja
perangkat daerah;
d. bendahara pengeluaran;
e. kuasa pengguna anggaran;
f. pejabat pelaksana teknis kegiatan; dan
g. bendahara Dana BOK Puskesmas.
(2) Pengelola Dana BOK Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Tugas dan wewenang pengelola Dana BOK Puskesmas
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 3
Pengelolaan Dana BOK Puskesmas tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 4
(1) Pengelolaan Dana BOK Puskesmas dilaksanakan melalui
sistem pemerintahan berbasis elektronik dalam rangka
penyediaan informasi keuangan daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengelolaan Dana BOK Puskesmas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diintegrasikan melalui sistem
informasi pemerintahan daerah paling lama 2 (dua) tahun
sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
Pasal 5
(1) Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan umum
Pengelolaan Dana BOK Puskesmas secara nasional.
(2) Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat melakukan
pembinaan dan pengawasan Pengelolaan Dana BOK
Puskesmas di kabupaten/kota.
(3) Bupati/wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan
teknis Pengelolaan Dana BOK Puskesmas di
kabupaten/kota.
Pasal 6
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, pengelola Dana
BOK Puskesmas dan Pengelolaan Dana BOK Puskesmas yang
sudah ditetapkan dan dilaksanakan, tetap dapat
melaksanakan tugasnya dan dilaksanakan serta wajib
menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Menteri ini paling
lambat 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak Peraturan Menteri
ini diundangkan.
Pasal 7
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
4. - 4 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Agustus 2023
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
MUHAMMAD TITO KARNAVIAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 September 2023
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
ASEP N. MULYANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2023 NOMOR 697
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum,
ttd
R. Gani Muhamad, SH, MAP
Pembina Utama Madya(IV/d)
NIP. 19690818 199603 1 001
5. - 5 -
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR … TAHUN 2023
TENTANG PENGELOLAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
PADA PEMERINTAH DAERAH
I. PENGELOLA DANA BOK PUSKESMAS
A. Pengelola Dana BOK Puskesmas memiliki tugas dan wewenang dalam
pengelolaan Dana BOK Puskesmas sebagai berikut:
1. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) selaku Bendahara
Umum Daerah (BUD) antara lain:
a) menganggarkan pendapatan transfer Dana BOK Puskesmas;
b) membuka rekening operasional Dana BOK Puskesmas;
c) melakukan pengesahan realisasi pendapatan transfer Dana BOK
Puskesmas melalui dokumen Surat Pengesahan Pendapatan
Transfer (SP2T);
d) melakukan pengesahan realisasi belanja Dana BOK Puskesmas
melalui dokumen Surat Pengesahan Belanja (SPB);
e) melakukan pencatatan realisasi pendapatan Dana BOK
Puskesmas; dan
f) melakukan pembinaan pengelolaan keuangan Dana BOK
Puskesmas.
2. Kepala Dinas Kesehatan selaku Pengguna Anggaran (PA) antara lain:
a) menganggarkan belanja Dana BOK Puskesmas;
b) melakukan penelaahan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Puskesmas (RKAP) Dana BOK Puskesmas;
c) menandatangani dan menyampaikan Surat Permintaan
Pengesahan Belanja (SP2B) Dana BOK Puskesmas;
d) menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Dana BOK
Puskesmas;
e) mengawasi pelaksanaan anggaran Dana BOK Puskesmas; dan
f) melakukan pembinaan penggunaan Dana BOK Puskesmas.
3. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) antara lain:
a) melakukan rekonsiliasi atas laporan realisasi belanja Dana BOK
Puskesmas; dan
b) melakukan verifikasi hasil rekonsiliasi atas laporan realisasi
belanja Dana BOK Puskesmas.
4. Bendahara Pengeluaran SKPD antara lain:
a) merekapitulasi laporan belanja Dana BOK Puskesmas;
b) melakukan rekonsiliasi atas belanja Dana BOK Puskesmas; dan
c) menyiapkan SP2B Dana BOK Puskesmas.
5. Kepala Puskesmas selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) antara
lain:
a) menyusun dan menyampaikan RKAP kepada PA;
b) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas
beban anggaran belanja Dana BOK Puskesmas;
c) melaksanakan anggaran Dana BOK Puskesmas;
d) memerintahkan pembayaran Dana BOK Puskesmas;
e) melakukan verifikasi atas bukti penerimaan dan belanja Dana
BOK Puskesmas;
f) melaporkan pendapatan Dana BOK Puskesmas kepada BUD;
6. - 6 -
g) memeriksa dan menandatangani laporan realisasi belanja yang
diajukan oleh Bendahara Dana BOK Puskesmas setiap bulan;
h) melaporkan realisasi belanja Dana BOK Puskesmas setiap bulan
kepada PA melalui PPK-SKPD;
i) menandatangani Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
(SPTJM) Dana BOK Puskesmas;
j) melakukan pergeseran belanja pada RKAP sesuai kebutuhan;
k) mengawasi pelaksanaan anggaran Dana BOK Puskesmas yang
menjadi tanggung jawabnya; dan
l) melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
6. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) antara lain membantu
tugas dan wewenang KPA sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
7. Bendahara Dana BOK Puskesmas antara lain:
a) menerima dan menyimpan uang penyaluran Dana BOK
Puskesmas;
b) menyusun laporan penerimaan Dana BOK Puskesmas;
c) menyampaikan laporan penerimaan Dana BOK Puskesmas
kepada Kepala Puskesmas;
d) menerima dan menyimpan bukti penyaluran Dana BOK
Puskesmas;
e) melakukan pembayaran belanja Dana BOK Puskesmas yang
telah mendapat persetujuan Kepala Puskesmas;
f) mencatat belanja Dana BOK Puskesmas pada Buku Kas Umum,
Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank dan Buku Pembantu
Pajak;
g) menerima dan menyimpan bukti pertanggungjawaban belanja
Dana BOK Puskesmas;
h) menyusun dan menyiapkan laporan realisasi belanja Dana BOK
Puskesmas setiap bulan;
i) menyusun dan menyiapkan laporan rekapitulasi realisasi belanja
Dana BOK Puskesmas setiap tahap penyaluran;
j) menyiapkan SPTJM Dana BOK Puskesmas;
k) memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
l) melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
B. Kepala Puskesmas bertanggung jawab atas pengelolaan Dana BOK
Puskesmas.
C. Bendahara Dana BOK Puskesmas ditetapkan oleh Kepala Daerah
berdasarkan usulan Kepala Dinas Kesehatan dengan tembusan kepada
PPKD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
D. Bendahara Dana BOK Puskesmas berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang diprioritaskan dari PNS nontenaga kesehatan.
E. Dalam hal terdapat keterbatasan PNS pada Puskesmas, Bendahara
Dana BOK Puskesmas dapat dirangkap oleh bendahara pengeluaran
pembantu atau bendahara khusus lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
F. Dalam hal tidak tersedianya PNS pada Puskesmas, Bendahara Dana
BOK Puskesmas dapat berasal dari Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang diprioritaskan dari PPPK nontenaga
kesehatan.
G. Pengelola Dana BOK Puskesmas yang ditetapkan pada Tahun Anggaran
(TA) sebelumnya masih tetap berlaku, sepanjang tidak terdapat
perubahan Pengelola Dana BOK Puskesmas pada TA berkenaan.
7. - 7 -
II. PENGELOLAAN DANA BOK PUSKESMAS
Pengelolaan Dana BOK Puskesmas dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dilaksanakan oleh Puskesmas
serta dilakukan pengesahan dan pencatatan oleh BUD dengan tahapan
sebagai berikut:
A. Penganggaran Dana BOK Puskesmas:
1. Pendapatan Dana BOK Puskesmas dianggarkan pada Rencana Kerja
Anggaran (RKA) SKPD yang melaksanakan fungsi pengelolaan
keuangan daerah pada akun pendapatan, kelompok pendapatan
transfer, jenis pendapatan transfer pemerintah pusat, objek dana
perimbangan, rincian objek dana transfer khusus-dana transfer
khusus nonfisik dan sub rincian objek sesuai dengan kode rekening
berkenaan.
2. Belanja Dana BOK Puskesmas dianggarkan pada RKA SKPD yang
melaksanakan urusan pemerintahan dibidang kesehatan pada
program, kegiatan dan sub kegiatan terkait yang diuraikan masing-
masing kedalam akun belanja, kelompok, jenis, objek, rincian objek,
dan sub rincian objek belanja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
3. Pendapatan Dana BOK Puskesmas dianggarkan dalam APBD
berdasarkan besaran alokasi Dana BOK Puskesmas yang tercantum
dalam Peraturan Presiden mengenai Rincian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN).
4. Kepala Puskesmas menyusun RKAP Dana BOK Puskesmas, yang
memuat rencana penerimaan dan belanja dengan memedomani
Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang kesehatan mengenai Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
Nonfisik Bidang Kesehatan.
5. RKAP Dana BOK Puskesmas yang telah disusun oleh Kepala
Puskesmas disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk
dilakukan rekapitulasi dan penelaahan.
6. RKAP, paling sedikit memuat:
a) rencana penerimaan yang diuraikan:
1) pendapatan; dan
2) sisa lebih penggunaan anggaran Dana BOK Puskesmas tahun
anggaran sebelumnya (n-1).
b) rencana belanja, yang diuraikan:
1) kode rekening, sub kegiatan, kelompok belanja, jenis belanja,
objek belanja, rincian objek belanja dan sub rincian objek
belanja;
2) uraian penggunaan;
3) rincian perhitungan;
4) jumlah Dana BOK Puskesmas; dan
5) rencana pengeluaran.
7. Kode rekening, sub kegiatan, kelompok belanja, jenis belanja, objek
belanja, rincian objek belanja dan sub rincian objek belanja
memedomani klasifikasi, kodefikasi, dan nomenklatur dalam APBD
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
pengelolaan keuangan daerah.
8. Uraian penggunaan Dana BOK Puskesmas memedomani Peraturan
Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang
kesehatan mengenai Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik.
9. Rincian perhitungan memedomani standar harga satuan yang
ditetapkan oleh kepala daerah.
8. - 8 -
10. Rencana pengeluaran Dana BOK Puskesmas merupakan rencana
penggunaan anggaran setiap bulan sesuai kebutuhan dengan
memperhatikan rencana penyaluran Dana BOK Puskesmas.
11. Penelaahan RKAP Dana BOK Puskesmas sebagaimana dimaksud
pada angka 5, antara lain:
a) kesesuaian alokasi pendapatan setiap Puskesmas dari Dana BOK
Puskesmas dan/atau alokasi penyaluran anggaran tahun
sebelumnya termasuk sisa lebih penggunaan anggaran Dana
BOK Puskesmas tahun sebelumnya;
b) kesesuaian belanja Dana BOK Puskesmas dengan klasifikasi,
kodefikasi dan nomenklatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c) kesesuaian uraian rencana belanja Dana BOK Puskesmas
dengan ketentuan peraturan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang kesehatan mengenai Petunjuk
Teknis Pengelolaan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan;
d) kesesuaian satuan harga berdasarkan standar harga satuan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah; dan
e) kesesuaian rencana pengeluaran Dana BOK Puskesmas dengan
tahap penyaluran Dana BOK Puskesmas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Berdasarkan rekapitulasi dan penelaahan RKAP sebagaimana
dimaksud pada angka 5, Kepala Dinas Kesehatan menyusun RKA
SKPD.
13. RKA SKPD sebagaimana dimaksud pada angka 12, disampaikan
kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melalui PPKD
untuk dilakukan verifikasi dan diproses sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
14. Tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan RKAP
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan yang diselaraskan dengan
tahapan dan jadwal proses penyusunan RKA-SKPD.
B. Pelaksanaan, Penyampaian Laporan Realisasi, Pengesahan dan
Pencatatan Pendapatan dan Belanja Dana BOK Puskesmas
1. Pelaksanaan Dana BOK Puskesmas
a) Dalam rangka pengelolaan Dana BOK Puskesmas, Kepala Daerah
menetapkan Rekening Operasional Pengelolaan Dana BOK
Puskesmas yang merupakan bagian dari RKUD dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang keuangan mengenai Pengelolaan
DAK Nonfisik dan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dibidang kesehatan mengenai Petunjuk
Teknis Penggunaan DAK Nonfisik.
b) Berdasarkan pada huruf a), PPKD selaku BUD membuka
Rekening Operasional Pengelolaan Dana BOK Puskesmas.
c) Kepala Puskesmas melaksanakan belanja Dana BOK Puskesmas
berdasarkan DPA-SKPD dan RKAP sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d) Dalam pelaksanaan sub kegiatan Dana BOK Puskesmas, Kepala
Puskesmas dibantu oleh PPTK. Dalam hal terdapat keterbatasan
ASN yang ditugaskan menjadi PPTK, maka tugas-tugas PPTK
dilakukan oleh Kepala Puskesmas.
e) Pembayaran belanja Dana BOK Puskesmas didasarkan pada
permintaan Kepala Puskesmas kepada Bendahara Dana BOK
Puskesmas yang dilengkapi dengan bukti-bukti pengeluaran
yang lengkap dan sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
9. - 9 -
f) Pelaksanaan Dana BOK Puskesmas dilakukan melalui
mekanisme pengesahan dan pencatatan.
2. Penyampaian Laporan Realisasi, Pengesahan dan Pencatatan
Pendapatan dan Belanja
Tata Cara Penyampaian Laporan Realisasi, Pengesahan dan
Pencatatan Pendapatan dan Belanja Dana BOK Puskesmas sebagai
berikut:
a) Pendapatan Dana BOK Puskesmas
1) Berdasarkan bukti penerimaan yang sah dan lengkap,
Bendahara Dana BOK Puskesmas menyusun laporan
realisasi pendapatan Dana BOK Puskesmas dan
menyampaikan kepada Kepala SKPKD selaku PA yang
ditembuskan kepada Kepala Dinas Kesehatan.
2) Kepala SKPKD selaku PA menyampaikan surat permintaan
pengesahan pendapatan Dana BOK Puskesmas yang
dilampiri laporan realisasi Dana BOK Puskesmas kepada
BUD.
3) Berdasarkan surat permintaan pengesahan pendapatan Dana
BOK Puskesmas dari Kepala SKPKD selaku PA, BUD
menerbitkan Surat Pengesahan Pendapatan Transfer (SP2T)
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada angka 1)
dan/atau informasi yang diterima langsung oleh BUD dari
pemerintah, BUD menerbitkan SP2T sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5) Berdasarkan SP2T dimaksud, BUD melakukan pencatatan
pendapatan Dana BOK Puskesmas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
b) Belanja Dana BOK Puskesmas
1) Bendahara Dana BOK Puskesmas melaksanakan
pengeluaran belanja Dana BOK Puskesmas dengan
melakukan tahapan:
(a) meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;
(b) menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum
dalam dokumen pembayaran; dan
(c) menguji ketersediaan Dana BOK Puskesmas.
2) Dalam hal tahapan sebagaimana dimaksud pada angka 1)
tidak terpenuhi, Bendahara Dana BOK Puskesmas dapat
menolak permintaan pengeluaran belanja dari Kepala
Puskesmas.
3) Bendahara Dana BOK Puskesmas mencatat setiap terjadi
transaksi belanja Dana BOK Puskesmas pada Buku Kas
Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank dan
Buku Pembantu Pajak.
4) Bendahara Dana BOK Puskesmas menyusun Laporan
Realisasi belanja Dana BOK Puskesmas berdasarkan:
(a) buku kas umum dan/atau buku pembantu;
(b) informasi penerimaan pendapatan Dana BOK Puskesmas;
dan
(c) rekapitulasi realisasi belanja Dana BOK Puskesmas.
5) Bendahara Dana BOK Puskesmas menyampaikan laporan
realisasi belanja setiap bulan kepada Kepala Puskesmas
untuk mendapat persetujuan dengan melampirkan antara
lain:
(a) nota permintaan pembayaran; dan
(b) bukti-bukti belanja yang lengkap dan sah,
10. - 10 -
paling lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya.
6) Laporan realisasi belanja serta lampirannya sebagaimana
dimaksud pada angka 5) serta SPTJM, disampaikan oleh
Kepala Puskesmas kepada PA melalui Bendahara
Pengeluaran untuk dilakukan rekapitulasi dan verifikasi.
7) PPK-SKPD melakukan verifikasi terhadap rekapitulasi
laporan realisasi belanja Dana BOK Puskesmas pada
Puskesmas.
8) Verifikasi dilakukan untuk menguji:
(a) perhitungan laporan realisasi penerimaan dan belanja
Dana BOK Puskesmas setiap bulan;
(b) kesesuaian belanja Dana BOK Puskesmas dengan RKAP,
DPA SKPD, dan informasi penerimaan Dana BOK
Puskesmas dari kantor pelayanan perbendaharaan
negara; dan
(c) kesesuaian SPTJM yang ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas dengan informasi alokasi anggaran dan
penggunaan Dana BOK Puskesmas.
9) Dalam hal hasil verifikasi tidak terpenuhi, PPK-SKPD melalui
Bendahara Pengeluaran SKPD mengembalikan laporan
rekapitulasi realisasi belanja Dana BOK Puskesmas kepada
Kepala Puskesmas untuk diperbaiki.
10) Hasil perbaikan atas verifikasi disampaikan kembali oleh
Kepala Puskesmas melalui Bendahara Pengeluaran SKPD.
11) Berdasarkan rekapitulasi dan verifikasi sebagaimana
dimaksud pada angka 6), Bendahara Pengeluaran SKPD
menyiapkan SP2B.
12) Hasil rekapitulasi dan SP2B sebagaimana dimaksud pada
angka 11), disampaikan kepada PA untuk mendapat
persetujuan setelah dilakukan rekonsiliasi dan verifikasi oleh
PPK SKPD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
13) PA menyampaikan rekapitulasi belanja dan SP2B yang telah
disetujui kepada BUD untuk menjadi dasar penerbitan Surat
Pengesahan Belanja (SPB) oleh BUD.
14) SPB sebagaimana dimaksud pada angka 13), menjadi dasar
PA melakukan pencatatan realisasi belanja sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas Pengelolaan Dana BOK
Puskesmas, PPK SKPD dan BUD serta Bendahara Pengeluaran SKPD
melakukan rekonsiliasi atas realisasi penerimaan dan belanja Dana
BOK Puskesmas. Rekonsiliasi dapat melibatkan pihak lainnya sesuai
kebutuhan.
4. Rekonsiliasi sebagaimana angka 3, dapat dilakukan setiap bulan dan
paling sedikit dilaksanakan 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran serta dituangkan dalam berita acara rekonsiliasi yang
ditanda tangani bersama antara PPK SKPD, BUD dan Bendahara
Pengeluaran SKPD serta dapat melibatkan pihak lainnya sesuai
kebutuhan.
5. Dalam hal hasil rekonsiliasi terjadi perbedaan angka antara PPK-
SKPD, BUD dan Bendahara Pengeluaran SKPD, maka dilakukan
penyesuaian laporan penerimaan dan belanja Dana BOK Puskesmas
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Bunga/jasa giro dalam pengelolaan Dana BOK Puskesmas disetor ke
RKUD sebelum TA berkenaan berakhir dan dicatat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
11. - 11 -
7. Sisa Dana BOK Puskesmas digunakan oleh Puskesmas yang
bersangkutan pada TA berkenaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
8. Penghitungan Sisa Dana BOK Puskesmas dikurangi kewajiban untuk
pihak ketiga atau pihak lain sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan.
C. Penyusunan Laporan dan Pertanggungjawaban:
1. Kepala Perangkat Daerah yang melaksanakan fungsi pengelolaan
keuangan daerah menyusun laporan realisasi pendapatan yang
bersumber dari Dana BOK Puskesmas berdasarkan SP2T dan
menyajikan dalam laporan keuangan SKPKD untuk dikonsolidasikan
menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sesuai
dengan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan
keuangan daerah.
2. Kepala Dinas Kesehatan menyusun laporan realisasi belanja yang
bersumber dari Dana BOK Puskesmas berdasarkan SPB dan
menyajikan dalam laporan keuangan SKPD untuk dikonsolidasikan
menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) sesuai
dengan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan
keuangan daerah.
3. Kepala Puskesmas bertanggungjawab secara formal dan material
atas pendapatan dan belanja Dana BOK Puskesmas.
D. Ilustrasi Format Dokumen dan Simulasi Pengelolaan Dana BOK
Puskesmas.
Format Dokumen Dana BOK Puskesmas merupakan ilustrasi
dokumen dalam pengelolaan Dana BOK Puskesmas untuk memudahkan
pengelola Dana BOK Puskesmas dalam tahapan penganggaran,
pelaksanaan, penyampaian laporan realisasi, pengesahan dan
pencatatan pendapatan dan belanja Dana BOK Puskesmas.
12. - 12 -
1. Format Rencana Kegiatan dan Anggaran Puskesmas (RKAP) Untuk
Dana BOK Puskesmas
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN PUSKESMAS
PUSKESMAS…. 1)
Kabupaten/Kota ................. 2)
Alamat………3)
Kecamatan : ...............4)
Puskesmas : ...............5)
Tahun Anggaran : ...............6)
1. Rencana Penerimaan = Rp.........7) (7=8+9)
a. Pendapatan = Rp………8)
b. SiLPA (n-1) = Rp……...9)
2. Rencana Belanja
KODE
REKENING
SUB KEGIATAN, KELOMPOK,
JENIS, OBJEK, RINCIAN OBJEK,
SUB RINCIAN OBJEK
URAIAN
RINCIAN PERHITUNGAN
JUMLAH
BOK
(Rp)
VOLUME SATUAN
HARGA
SATUAN
10) 11) 12) 13) 14) 15)
3. Rencana Pengeluaran
RENCANA PENGELUARAN
................, tanggal ......... 17)
Kepala Puskesmas,
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP. .........................18)
BULAN JUMLAH
16)
Januari Rp
Februari Rp
Maret Rp
April Rp
Mei Rp
Juni Rp
Juli Rp
Agustus Rp
September Rp
Oktober Rp
November Rp
Desember Rp
Tata Cara Pengisian Format RKAP:
1) Diisi dengan nama puskesmas;
2) Diisi dengan nama Kabupaten/Kota;
3) Diisi dengan alamat puskemas;
4) Diisi dengan nama kecamatan;
5) Diisi dengan nama puskesmas;
6) Diisi dengan tahun anggaran;
7) Diisi dengan total rencana penerimaan Dana BOK Puskesmas;
8) Diisi dengan rencana pendapatan Dana BOK Puskesmas;
9) Diisi dengan estimasi sisa lebih penggunaan anggaran Dana BOK Puskesmas
tahun anggaran sebelumnya (n-1);
10) Diisi dengan kode rekening, sub kegiatan, kelompok belanja, jenis belanja, objek
belanja, rincian objek belanja dan sub rincian objek belanja memedomani
klasifikasi, kodefikasi, dan nomenklatur dalam APBD;
11) Diisi dengan uraian penggunaan Dana BOK Puskesmas sesuai kebutuhan dengan
memedomani Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang kesehatan mengenai Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik;
12) Diisi dengan volume (dapat berupa jumlah orang/pegawai dan barang);
13) Diisi dengan satuan (unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran luas, ukuran isi
dan sebagainya);
14) Diisi dengan harga satuan yang mengacu kepada peraturan kepala daerah tentang
standar harga satuan berupa tarif, harga, dan sebagainya;
15) Diisi dengan jumlah rencana belanja Dana BOK Puskesmas sesuai dengan
perhitungan (volume kali harga satuan);
16) Diisi dengan jumlah rencana pengeluaran Dana BOK Puskesmas pada tiap bulan.
17) Diisi dengan nama kota tempat dan tanggal; dan
18) Diisi dengan nama dan nip kepala puskesmas.
13. - 13 -
2. Format SP2T Dana BOK Puskesmas
LOGO DAERAH
SURAT PENGESAHAN PENDAPATAN TRANSFER
(SP2T)
Nama BUD :......... 2)
Tanggal :......... 3)
Nomor :......... 4)
Tahun Anggaran :......... 5)
Kode Rekening :.... 1)
Telah disahkan pendapatan Dana BOK Puskesmas sejumlah : Rp.......... 6)
(..... dalam huruf....... 7)
......., tanggal ............. 8)
................................. 9)
.............................. 10)
NIP.......................11)
Tata Cara Pengisian Format SP2T:
1) Diisi dengan nomor kode rekening pendapatan transfer;
2) Diisi dengan nama BUD/Kuasa BUD;
3) Diisi dengan tanggal penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan Transfer
(SP2T);
4) Diisi dengan nomor penerbitan SP2T
5) Diisi dengan tahun anggaran penerbitan SP2T;
6) Diisi dengan jumlah penerimaan pendapatan transfer;
7) Diisi dengan jumlah penerimaan pendapatan transfer dalam huruf;
8) Diisi dengan nama kota tempat dan tanggal penerbitan SP2T;
9) Diisi dengan nama Jabatan (BUD/Kuasa BUD);
10) Diisi dengan nama BUD/Kuasa BUD; dan
11) Diisi dengan NIP BUD/Kuasa BUD yang bersangkutan.
14. - 14 -
3. Format Laporan Realisasi Pendapatan Dana BOK Puskesmas
LAPORAN REALISASI PENDAPATAN DANA BOK PUSKESMAS
PUSKESMAS…. 1)
Kabupaten/Kota ................. 2)
Alamat………3)
Kecamatan : ...............4)
Puskesmas : ...............5)
Tahun Anggaran : ...............6)
Bersama ini kami laporkan realisasi pendapatan Dana BOK
Puskesmas untuk bulan ..........7) tahun .......8) sebagai berikut:
no. uraian total
pendapatan
(Rp)
realisasi
pendapatan
s/d bulan
sebelumnya
(Rp)
realisasi
pendapatan
bulan ini
(Rp)
jumlah
realisasi
pendapatan
s/d bulan
ini (Rp)
selisih
/kurang
(Rp)
9) 10) 11) 12) 13) 14)
(12+13)
15)
(11-14)
Pendapatan ...........*)
Dana BOK
Puskesmas
Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp
Laporan realisasi pendapatan Dana BOK Puskesmas yang
disampaikan telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan telah didukung oleh kelengkapan dokumen yang sah
sesuai ketentuan yang berlaku dan bertanggungjawab atas
kebenarannya.
Demikian laporan realisasi ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
............., tanggal .............16)
Kepala Puskesmas …….17)
.......................................18)
NIP. .................................
Tata cara pengisian format realisasi pendapatan Dana BOK Puskesmas setiap bulan;
1) Diisi dengan nama puskesmas;
2) Diisi dengan nama Kabupaten/Kota;
3) Diisi dengan alamat puskemas;
4) Diisi dengan nama kecamatan;
5) Diisi dengan nama puskesmas;
6) Diisi dengan tahun anggaran;
7) Diisi dengan bulan berkenaan;
8) Diisi dengan tahun anggaran berkenaan;
9) Diisi dengan nomor urut;
10) Diisi dengan uraian pendapatan Dana BOK Puskesmas;
11) Diisi dengan total pendapatan Dana BOK Puskesmas;
12) Diisi dengan realisasi pendapatan Dana BOK Puskesmas sampai dengan bulan
sebelumnya;
13) Diisi dengan realisasi pendapatan Dana BOK Puskesmas bulan berkenaan;
14) Diisi dengan jumlah realisasi pendapatan sampai dengan bulan ini;
15) Diisi dengan Selisih Dana BOK Puskesmas;
16) Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
17) Diisi dengan nama Puskesmas; dan
18) Diisi dengan nama dan nip kepala puskesmas.
15. - 15 -
4. Laporan Realisasi Belanja Dana BOK Puskesmas:
LAPORAN REALISASI BELANJA DANA BOK PUSKESMAS
PUSKESMAS…. 1)
Kabupaten/Kota ................. 2)
Alamat………3)
Kecamatan : ...............4)
Puskesmas : ...............5)
Tahun Anggaran : ...............6)
Bersama ini kami laporkan realisasi belanja Dana BOK Puskesmas
untuk bulan ..........7) tahun .......8) sebagai berikut:
no. kode
rekening
sub kegiatan,
kelompok,
jenis, objek,
rincian objek,
sub rincian
objek
uraian alokasi
belanja
(Rp)
realisasi
belanja s/d
bulan
sebelumnya
(Rp)
realisasi
belanja
bulan ini
(Rp)
jumlah
realisasi
belanja
s/d
bulan ini
(Rp)
selisih
/kurang
(Rp)
9) 10) 11) 12) 13) 14) 15)
(13+14)
16)
(12-15)
Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp
Laporan realisasi belanja Dana BOK Puskesmas yang disampaikan
telah sesuai dengan sasaran penggunaan yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan dan telah didukung oleh
kelengkapan dokumen yang sah sesuai ketentuan yang berlaku dan
bertanggungjawab atas kebenarannya.
Demikian laporan realisasi ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
............., tanggal .............17)
Kepala Puskesmas …….18)
.......................................19)
NIP. .................................
Tata cara pengisian format realisasi belanja Dana BOK Puskesmas setiap bulan;
1) Diisi dengan nama puskesmas;
2) Diisi dengan nama Kabupaten/Kota;
3) Diisi dengan alamat puskemas;
4) Diisi dengan nama kecamatan;
5) Diisi dengan nama puskesmas;
6) Diisi dengan tahun anggaran;
7) Diisi dengan bulan berkenaan;
8) Diisi dengan tahun anggaran berkenaan;
9) Diisi dengan nomor urut;
10) Diisi dengan kode rekening, sub kegiatan, kelompok belanja, jenis belanja, objek
belanja, rincian objek belanja dan sub rincian objek belanja memedomani klasifikasi,
kodefikasi, dan nomenklatur dalam APBD;
11) Diisi dengan uraian penggunaan Dana BOK Puskesmas sesuai kebutuhan dengan
memedomani Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang kesehatan mengenai Petunjuk Teknis Penggunaan DAK Nonfisik;
12) Diisi dengan alokasi Belanja Dana BOK Puskesmas;
13) Diisi dengan realisasi belanja Dana BOK Puskesmas sampai dengan bulan sebelumnya;
14) Diisi dengan realisasi belanja Dana BOK Puskesmas bulan ini;
15) Diisi dengan jumlah realisasi belanja sampai dengan bulan ini;
16) Diisi dengan Selisih Dana BOK Puskesmas;
17) Diisi dengan nama tempat, tanggal, bulan dan tahun;
18) Diisi dengan nama Puskesmas; dan
19) Diisi dengan nama dan nip kepala puskesmas.
16. - 16 -
5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Nomor: ........................ 1)
1. Nama Puskesmas
2. Nomor/tanggal DPA-SKPD
3. Total Alokasi Dana BOK
Puskesmas
....................... 2)
....................... 3)
....................... 4)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa
bertanggung jawab secara formal dan material atas kebenaran
realisasi penerimaan dan pengeluaran Dana BOK Puskesmas serta
kebenaran perhitungan dan setoran pajak yang telah dipungut atas
penggunaan Dana BOK Puskesmas pada Bulan ......... 6) tahun
anggaran .... 7) dengan rincian sebagai berikut:
A. Saldo Awal Dana BOK Puskesmas 8) Rp..........................
B. Penerimaan Dana BOK Puskesmas 9)
1. Tahap I Rp..........................
2. Tahap II Rp..........................
3. Tahap III Rp..........................
Jumlah Penerimaan Rp..........................
C. Pengeluaran Dana BOK Puskesmas
Jenis Belanja Barang dan Jasa Rp..........................
Jumlah Rp..........................
D. Sisa Dana BOK Puskesmas Rp..........................
Terdiri atas:
1. Sisa Kas Tunai Rp..........................
2. Sisa di Bank Rp..........................
Bukti-bukti atas penerimaan dan pengeluaran tersebut disimpan
pada Puskesmas......10) untuk kelengkapan Administrasi dan
keperluan pemeriksaan sesuai peraturan perundang-undangan.
Apabila bukti-bukti tersebut tidak benar yang mengakibatkan
kerugian daerah, saya bertanggungjawab sepenuhnya atas kerugian
daerah dimaksud sesuai kewenangan saya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
............., tanggal .............11)
Kepala Puskesmas …….12)
.......................................13)
NIP. .................................
Tata Cara Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak:
1) Diisi dengan nomor SPTJM Puskesmas;
2) Diisi dengan nama Puskesmas;
3) Diisi dengan kode Puskesmas;
4) Diisi dengan nomor dan tanggal DPA-SKPD yang bersangkutan;
5) Diisi dengan kode kegiatan Dana BOK Puskesmas;
6) Diisi dengan bulan berkenaan;
7) Diisi dengan tahun anggaran berkenaan;
8) Diisi dengan saldo awal Dana BOK Puskesmas;
9) Diisi dengan penerimaan Dana BOK Puskesmas per tahap;
10) Diisi dengan nama Puskesmas;
11) Diisi dengan tempat dan tanggal diterbitkannya SPTJM;
12) Diisi dengan nama Puskesmas; dan
13) Diisi dengan nama dan nip kepala puskesmas.
17. - 17 -
6. Format SP2B Dana BOK Puskesmas
DINAS KESEHATAN.... 1)
SURAT PERMINTAAN PENGESAHAN BELANJA (SP2B)
Tanggal: ....... 2) Nomor: ......... 3)
Kepala Dinas Kesehatan.......................... 4)
memohon kepada:
Bendahara Umum Daerah selaku PPKD
agar mengesahkan dan membukukan penerimaan dan belanja Dana BOK
Puskesmas sejumlah
Belanja Rp. ............................ 5)
Untuk bulan...........................6) Tahun Anggaran ..................... 7)
Dasar Pengesahan: …… 8)
kode
rekening
sub kegiatan,kelompok,
jenis, objek, rincian
objek, sub rincian objek
uraian Total
Belanja
(Rp)
Realisasi Belanja
(Rp)
9) 10) 11) 12)
Jumlah Rp…….. Rp…….
13) ......... , tanggal seperti di atas
Kepala Dinas Kesehatan... 14)
............................................
NIP. ..................................... 15)
Tata Cara Pengisian Format SP2B:
1) Diisi uraian nama dinas kesehatan kabupaten/kota;
2) Diisi tanggal SP2B dinas kesehatan kabupaten/kota;
3) Diisi nomor SP2B dinas kesehatan kabupaten/kota;
4) Diisi nama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
5) Diisi jumlah belanja yang telah dibayar dari kas Dana BOK Puskesmas Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota;
6) Diisi periode bulan berkenaan;
7) Diisi tahun anggaran berkenaan;
8) Diisi dasar penerbitan SP2B Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, antara lain:
Nomor Perda tentang APBD/APBD Perubahan, dan Nomor serta tanggal DPA
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
9) Diisi dengan kode rekening, sub kegiatan, kelompok belanja, jenis belanja,
objek belanja, rincian objek belanja dan sub rincian objek belanja
memedomani klasifikasi, kodefikasi, dan nomenklatur dalam APBD;
10) Diisi dengan uraian penggunaan Dana BOK Puskesmas sesuai kebutuhan
dengan memedomani Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dibidang kesehatan mengenai Petunjuk Teknis Penggunaan
DAK Nonfisik;
11) Diisi dengan Belanja Dana BOK Puskesmas;
12) Diisi dengan realisasi Belanja Dana BOK Puskesmas
13) Diisi dengan tempat dan tanggal diterbitkannya SP2B;
14) Diisi nama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; dan
15) Diisi dengan nama dan nip kepala dinas kesehatan.
18. - 18 -
7. Format SPB Dana BOK Puskesmas
LOGO DAERAH
SURAT PENGESAHAN BELANJA (SPB)
Dinas Kesehatan
Nama BUD :......... 4)
Tanggal :......... 5)
Nomor :......... 6)
Tahun Anggaran :......... 7)
Nomor SP2B Dinas Kesehatan :.... 1)
Tanggal :.... 2)
Kode Organisasi :.... 3)
Telah disahkan belanja sejumlah :
Saldo awal: Rp......... 8)
Belanja Barang dan Jasa Rp......... 9)
Saldo Akhir Rp........ 10)
......., tanggal .............11)
................................. 12)
.............................. 13)
NIP....................... 14)
Tata Cara Pengisian Format SPB:
1) Diisi dengan nomor SP2B Dinas Kesehatan kabupaten/kota;
2) Diisi dengan tanggal SP2B;
3) Diisi dengan kode organisasi yang bersangkutan;
4) Diisi dengan nama BUD/Kuasa BUD;
5) Diisi tanggal penerbitan Surat Pengesahan Belanja (SPB) Dinas Kesehatan
kabupaten/kota;
6) Diisi dengan nomor penerbitan SPB Dinas Kesehatan kabupaten/kota
7) Diisi dengan tahun anggaran penerbitan SPB Dinas Kesehatan
kabupaten/kota;
8) Diisi dengan jumlah saldo awal yang tercantum dalam SPB Dinas Kesehatan
kabupaten/kota;
9) Diisi dengan jumlah belanja barang dan jasa yang tercantum dalam SPB Dinas
Kesehatan kabupaten/kota;
10) Diisi dengan jumlah saldo akhir yang tercantum dalam SPB Dinas Kesehatan
kabupaten/kota;
11) Diisi dengan nama kota tempat dan tanggal penerbitan SPB Dinas Kesehatan
kabupaten/kota;
12) Diisi dengan nama Jabatan (BUD/Kuasa BUD) kabupaten/kota;
13) Diisi dengan nama BUD/Kuasa BUD kabupaten/kota; dan
14) Diisi dengan NIP BUD/Kuasa BUD kabupaten/kota.
19. - 19 -
8. Format Berita Acara Rekonsiliasi Dana BOK Puskesmas
BERITA ACARA REKONSILIASI
SALDO DANA BOK PUSKESMAS BULAN .......... 1)
TAHUN ANGGARAN….... 2)
Dinas Kesehatan : ..................... 3)
Kab/Kota : ..................... 4)
Provinsi : ..................... 5)
Pada hari ini….... tanggal….... bulan….... tahun….... 6) telah
dilaksanakan Rekonsiliasi atas saldo awal dan saldo akhir Dana BOK
Puskesmas untuk Bulan….... 1) Tahun....... 2), dengan uraian
sebagai berikut:
SALDO AWAL DANA BOK PUSKESMAS TAHUN .... CATATAN
1. Saldo Rekening Bank
2. Saldo Kas Tunai
Jumlah Saldo Dana BOK Puskesmas
Rp..............
Rp..............
Rp..............
MUTASI DANA BOK PUSKESMAS BULAN.... TAHUN ....
A. Mutasi Penambahan
1. Alokasi Dana BOK Puskesmas
2. Bunga Bank/Jasa Giro
3. Potongan dan Pungutan Pajak
Jumlah Mutasi Penambahan
B. Mutasi Pengurangan
1. Belanja Barang dan Jasa
BOK Puskesmas
2. Setoran Pajak
Jumlah Mutasi Pengurangan
Rp..............
Rp..............
Rp..............
Rp..............
Rp..............
Rp..............
Rp..............
Rp..............
Rp.............
Rp.............
SALDO AKHIR DANA BOK PUSKESMAS BULAN..... 1) TAHUN .....2)
1. Saldo Rekening Bank (..........) Rp...............
2. Saldo Kas Tunai (..........) Rp...............
Jumlah Saldo Akhir Rp...............
Rincian masing-masing Puskesmas terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari berita
acara ini
PETUGAS REKON PARAF
1. Kuasa BUD
2. PPK-SKPD
3. Bendahara
Pengeluaran
SKPD
1.
2.
3.
MENYETUJUI PARAF
1. Kepala Dinas
Kesehatan
2. BUD
1.
2.
Tata Cara Pengisian:
1) Diisi dengan bulan berkenaan;
2) Diisi dengan tahun anggaran berkenaan;
3) Diisi dengan nama Dinas Kesehatan;
4) Diisi dengan nama kabupaten/kota;
5) Diisi dengan nama provinsi;
6) Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun;
20. - 20 -
Lampiran Berita Acara Rekonsiliasi
No
Nama
Puskesmas
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Bank Tunai
Alokasi Dana
BOK
Puskesmas
Bunga
Bank/Jasa
Giro
Diisi
dengan
Potongan
dan
pungutan
pajak;
Belanja
Barang dan
Jasa BOK
Puskesmas
Setoran
Pajak
Bank Tunai
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
Tata Cara Pengisian:
1) Diisi dengan nama puskesmas;
2) Diisi dengan saldo awal di Bank;
3) Diisi dengan saldo awal tunai;
4) Diisi dengan alokasi Dana BOK Puskesmas;
5) Diisi dengan bunga bank/jasa giro;
6) Diisi dengan Potongan dan pungutan pajak;
7) Diisi dengan belanja barang dan jasa yang berasal dari Dana BOK Puskesmas;
8) Diisi dengan setoran pajak;
9) Diisi dengan saldo akhir yang ada di Bank;
10) Diisi dengan saldo akhir tunai.
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
MUHAMMAD TITO KARNAVIAN
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum,
ttd
R. Gani Muhamad, SH, MAP
Pembina Utama Madya(IV/d)
NIP. 19690818 199603 1 001