1. PERKEMBANGAN KB
KB Pria, Apa Saja Sih?
Beberapa hari yang lalu, saya mempublikasikan catatan mengenai alat
kontrasepsi yang bisa digunakan pasca kelahiran. Banyak komentar dari teman-
teman pembaca, dan salah satunya adalah komentar dari beberapa pembaca pria
yang mempertanyakan, kok alat kontrasepsi untuk perempuan saja yang ditulis.
Untuk laki-lakinya mana? Terus terang saya agak malu juga dan tertohok karena
selama ini hanya menuliskan seputar alat kontrasepsi untuk perempuan saja,
sementara untuk kaum laki-laki saya selalu beralasan bahwa kurang menarik
untuk dibahas karena hanya ada dua macam saja.
Alat/metode kontrasepsi untuk pria memang belum banyak dibuat. Hanya ada dua
saja yang bisa menjadi pilihan untuk saat ini, yaitu:
1. Kondom, dan
2. Vasektomi.
Kedua macam alat tersebut menjadi pilihan untuk para pria beristri yang
peduli terhadap’penderitaan’ istrinya. Mulai dari mengandung, melahirkan,
mengurus anak, rumah tangga, hingga ber-kB pasti menjadi sebuah kondisi
yang dialami oleh seorang istri. Padahal untuk urusan yang terakhir saya
sebutkan, para suami juga bisa menjadi akseptor aktif KB, lho.
2. Kondom
kondom - shutterstock
Hampir setiap laki-laki dewasa mengenal kondom. Rasanya bohong banget kalau
ada yang bilang belum mengenal alat kontrasepsi ini.
Kondom terbuat dari bahan lateks (karet) dan dipasang pada alat kelamin pria
pada saat ereksi. Kondom hanya digunakan untuk satu kali pemakaian saja.
Menurut referensi dari kompas.com, disebutkan bahwa awalnya kondom
digunakan sebagai alat untuk pencegahan penularan penyakit kelamin. Pada
perkembangannya, kondom saat ini digunakan juga sebagai alat kontrasepsi yang
tidak hanya mencegah penularan penyakit menular seksual, tapi juga sebagai
upaya untuk mencegah kehamilan.
Masih menurut referensi dari kompas.com, pada perkembangannya kondom
mengalami tiga kali perubahan bahan. Yang pertama adalah dari karet
tervulkanisir. Kondom dari bahan ini pertama kali dibuat tahun 1870. Berikut saya
kutipkan kalimat dari kompas.com tentang kondom bahan ini: ”Pada masa itu
kondom karet sangat mahal dan tebal. Para penggunanya disarankan untuk
mencucinya sebelum dan setelah hubungan seksual. Mereka boleh memakainya
sampai karetnya bocor atau pecah.” Terbayangkan betapa tidak menyenangkannya
menggunakan kondom pada masa tersebut?
Selanjutnya, bahan kondom mengalami perubahan. Pada tahun 1930-an
diperkenalkan kondom dari bahan lateks. Kondom ini jauh lebih tipis dari bahan
sebelumnya, dan bentuknya sudah seperti bentuk yang ada saat ini. Sedangkan
bahan terbaru yang saat ini digunakan adalah terbuat dari polyurethane, yang
memiliki ketebalan jauh lebih tipis dibanding kondom sebelumnya.
Penggunaan kondom ini sebenarnya tidak begitu efektif karena selain
pemasangannya yang tidak efektif, bisa saja kondom mengalami kebocoran.
3. Kondom - HS.2011
Vasektomi
Sebenarnya, sudah banyak yang menuliskan tentang vasektomi. Namun, karena
bahasan kali ini adalah tentang metode kontrasepsi pria, maka saya mencoba
untuk merangkumkan untuk anda apa dan bagaimana vasektomi yang pernah
dituliskan oleh para penulis lainnya.
Berikut adalah tulisan teman saya, Mariska Lubis, sengaja saya kutipkan disini:
“Banyak pria yang menganggap vasektomi sama dengan dikebiri. Mungkin karena
kurangnya pengetahuan tentang hal ini. Kalau dibandingkan dengan pengetahuan
tentang alat Keluarga Berencana yang lain, sepertinya vasektomi yang paling jarang
diungkap. Ditambah lagi kebanyakan perempuan yang ogah banget suaminya
divasektomi. “Nanti bebas, dong, main sana main sini!!! Kan, nggak bisa punya anak
dari selingkuhan?! Mereka pasti merasa lebih aman.” Hehehe… jadi aja… salah
kaprah!!!”
Untuk anda yang ketakutan dan meyakini mitos bahwa divasektomi sama dengan
dikebiri, maka mulai sekarang anda harus mengenyahkan jauh-jauh pemikiran
tersebut. Karena vasektomi bukanlah dikebiri. Pada dasarnya vasektomi itu
adalah proses pengikatan saluran vas deferens. Saluran ini adalah saluran untuk
4. menyalurkan sel sperma. Dengan terikatnya saluran vas deferens, maka cairan
yang keluar sudah tidak lagi mengandung sel sperma.
Tidak perlu takut bahwa anda tidak bisa ‘keluar’, tetap keluar kok. Cuma, yang
keluar sudah tidak berisi lagi hehe. Seperti yang pernah kita pelajari dalam bab
sistem reproduksi dalam pada pelajaran biologi semasa SMA, saluran reproduksi
pria memproduksi cairan lain selain sel sperma.
Saya analogikan bahwa vas deferens itu adalah selang air yang mengalirkan air
dari kran, dan sel sperma adalah air yang berasal dari kran. Jika selang tersebut
kita pencet, maka air tidak akan keluar bukan? Air akan tersumbat di bagian yang
terpencet tersebut. Nah prinsip sederhana vasektomi adalah seperti itu. Sel
sperma tidak akan sanggup melewati bagian yang sudah diikat tadi, sehingga
ketika cairan yang dikeluarkan sudah tidak berisi sel sperma. akibatnya, tidak bisa
lagi membuahi sel telur perempuan.
Prosesi operasi pengikatan saluran vas deferens tidak memakan waktu lama. Tidak
lebih dari 30 menit untuk proses pengikatannya. Berikut adalah tulisan dari
Mariska Lubis yang sengaja saya kopikan disini supaya anda bisa mengetahui
tentang keadaan pasca operasi vasektomi:”Operasi vasektomi juga tidak memakan
waktu lama, kok! Paling-paling hanya 15 menit saja. Sakit? Sedikit!!! Masa nggak
tahan?! Lebih sakit disunat kali?! Bekasnya juga sangat kecil dan hampir-hampir
tidak kelihatan. Pengaruh terhadap kejantanan??? Nggak ngaruh, dong! Cuma harus
puasa saja dua minggu sampai lukanya benar-benar sembuh. Bentar, kan?”
Saya sengaja memberi garis bawah pada kalimat terakhir sebagai penekanan
bahwa vasektomi tidak akan berpengaruh terhadap kejantanan seorang pria.
Setelah dilakukan operasi vasektomi, seseorang harus ‘berpuasa’ untuk tidak
berhubungan seks terlebih dahulu karena dikhawatirkan jika melakukan
hubungan suami istri, maka sel-sel sperma yang tersisa di bagian yang tidak terikat
akan membuahi sel telur sang istri.
5. bagian yang diikat pada operasi vasektomi
Sebenarnya divasektomi tidaklah se-menakutkan yang dibayangkan. Buktinya,
menurut data Badan KB dan pemberdayaan perempuan Kabupaten Cianjur, saja
sudah ada 6.179 pria yang telah divasektomi yang tersebar di seluruh wilayah
Cianjur. Dan sampai saat ini kondisi mereka baik-baik saja.
PERKEMBANGAN FUNGSI ORGAN PADA JANIN
Perkembangan seorang manusia dimulai dengan pembuahan, suatu proses
dimana spermatozoa dari pria dan oosit dari wanita bergabung membentuk suatu
organisme baru yaitu zigot1. Setelah itu zigot tersebut berkembang terus menjadi
janin hingga siap lahir. Selama itu pula, janin tersebut mengalami perkembangan
sistem organ serta fungsi organ. Fungsi organ pada janin jelas berbeda dengan
dengan fungsi organ orang dewasa.
Sistem Kardiovaskuler
Pada janin masih terdapat fungsi foramen ovale, duktus arteriosus Botalli,
arteria umbilikales laterales, dan duktus venosus Arantii. Pertama-tama darah dari
uterus masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis. Selanjutnya akan
6. melalui duktus venosus Arantii dan mengalir ke vena kava inferior mengarah ke
atrium dekstra. Dari atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara
fisiologik ke atrium sinistra melalui foramen ovale. Setelah dari atrium sinistra,
darah akan mengalir ke ventrikel sinistrayang kemudian akan dipompakan ke
aorta.
Hanya sebagian kecil darah dari atrium dekstra mengalir ke ventrikel
dekstra bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena kava superior. Karena
tekanan paru-paru kecil, sebagian besar darah dari ventrikel dekstra yang
seharusnya mengalir melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir
melalui duktus arteriosus Botalli ke aorta. Sebagian kecil akan menuju ke paru-
paru, dan selanjutnya kembali ke jantung melalui vena pulmonalis ke atrium
sinistra.
Darah dari aorta akan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi nutrisi
dan oksigenasi pada sel-sel tubuh. Darah dari sel-sel tubuh yang miskin oksigen
serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagainya akan dialirkan ke
plasenta melalui arteria umbilikales. Demikian seterusnya, sirkulasi janin ini
berlangsung ketika janin berada di dalam uterus2. Hb yang dibuat oleh janin
adalah hemoglobin fetal tipe F (HbF) sedangkan pada orang dewasa adalah HbA.
Eritrosit yang mengandung HbF mempunyai daya penarik lebih tinggi terhadap
oksigen dibanding HbA dalam keadaan pO2 dan Ph darah yang sama3.
Sistem Pernapasan
Sistem pernafasan janin di dalam uterus masih berhubungan dengan sistem
kardiovaskuler. Janin dalam kandungan telah mengadakan gerakan-gerakan
pernafasan, akan tetapi likuor amnii tidak sampai masuk ke dalam alveoli paru-
paru. Pusat pernafasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan
karbondioksida di dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen meningkat
hingga melebihi 50% maka terjadi apnoe, tidak bergantung pada konsentrasi
karbondioksida. Bila saturasi oksigen menurun, maka pusat pernafasan menjadi
sensitif terhadap rangsangan karbondioksida. Pusat itu menjadi lebih sensitif bila
kadar oksigen turun dan saturasi oksigen mencapai 25%2.
7. Sirkulasi utero-plasenter jelas berpengaruh terhadap pernapasan janin
intra-uterin. Bila ada gangguan pada sirkulasi ini sehingga saturasi 02 turun,
misalnya pada tetania uteri, eklamsia, tali pusat terjepit dan sebagainya, maka
terjadilah ketidakseimbangan asam-basa pada janin yang berakibat lumpuhnya
pernapasan janin.
Seperti telah disebutkan terdahulu, bahwa maturitas paru-paru dapat
ditentukan dengan mengukur ratio lechitin-sphingomyelin. Lipoprotein ini
berfungsi untuk mengurangi tekanan pada permukaan alveoli dan memudahkan
paru-paru berkembang pada penarikan napas pertama janin. Refleks Marey adalah
keadaan dimana bunyi denyut jantung janin melemah dan lambat setelah rahim
berkontraksi. Keadaan ini adalah normal disebabkan terjadi gangguan sementara
pada peredaran darah utero-plasenter3.
Traktus Digestivus
Pada kehamilan empat bulan alat pencernaan ini telah cukup terbentuk
dan janin telah dapat menelan air ketuban dalm jumlah yang cukup banyak,
sehingga dengan demikian janin membantu pula dalam perputaran air ketuban.
Absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus.
Mekoneum yang ada dalam saluran pencernaan berwarna hijau tua karena
penghancuran bilirubin. Pada janin keadaan gawat timbul hipoksia berat;
mekoneum keluar karena usus mengadakan peristaltik dan otot spfinter ani
lumpuh (mencret), sehingga air ketuban berwarna kehijau-hijauan3. Pada
umumnya janin menelan rata-rata 450 ml air ketuban setiap harinya.
Hepar janin pada kehamilan empat bulan mempunyai peranan dalam
hemopoesis. Begitu pula dalam metabolisme hidrat arang mulai berperan.
Glikogen mulai disimpan dalam hati, yang pada akhir triwulan makin meningkat.
Sesudah bayi dilahirkan, simpanan glikogen ini cepat terpakai. Vitamin A dan D
disimpan juga dalam hati.
Pankreas telah mulai berfungsi meskipun amat terbatas. Insulin telah dapat
ditemukan pada kehamilan 13 minggu dan produksinya meningkat dengan tuanya
kehamilan. Pada ibu dengan diabetes mellitus tampak adanya hipertrofi sel-sel
Langerhans2.
8. SUMBER PUSTAKA
Sadler, T.W. Embriologi Kedokteran Langman. Jakarta: EGC, 1997.
S, Prawirahardjo. Ilmu Kebidanan. Ed 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka, 1981.
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Ed 2.
Jakarta: EGC, 1989.