SlideShare a Scribd company logo
LAMPIRAN III
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 32 TAHUN 2018
TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DI PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TATA CARA PENERAPAN ANALISIS STANDAR BELANJA
I. Istilah-Istilah dalam format Analisis Standar Belanja (ASB):
1) Deskripsi
Deskripsi merupakan paparan yang menjelaskan pengertian dan definisi
dari suatu ASB. Deskripsi juga menjelaskan kepada para pengguna
tentang gambaran singkat dan jelas mengenai jenis ASB. Dengan
demikian, deskripsi akan mempermudah pengguna untuk mengetahui
jenis ASB apa yang seharusnya digunakan untuk suatu jenis
program/kegiatan tertentu.
2) Pengendali belanja (cost driver)
Pengendali belanja merupakan faktor-faktor yang memicu biaya/belanja
dari suatu kegiatan yang dilakukan. Pengendali belanja berbeda-beda
antara satu ASB dengan ASB lainnya tergantung pada jenis kegiatan
yang dilaksanakan. Pemicu biaya/belanja dapat berupa jumlah peserta,
jumlah hari, jumlah jpl, jumlah lembaga, jenis even, tingkat pelatihan,
luas bangunan, durasi, dan lain-lain.
3) Satuan Pengendali Belanja Tetap (Fixed Cost)
Satuan pengendali belanja tetap merupakan belanja yang nilainya tetap
untuk melaksanakan satu kegiatan. Belanja tetap ini tidak dipengaruhi
oleh adanya perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan. Besarnya
nilai satuan pengendali belanja tetap merupakan batas maksimal untuk
setiap kegiatan dimana penyusun anggaran tidak boleh melebihi nilai
tersebut, namun diperbolehkan apabila menentukan belanja tetap
dibawah nilai yang ditetapkan.
4) Satuan Pengendali Belanja Variabel (Variable Cost)
Satuan pengendali belanja variabelmerupakan belanja yang besarnya
berubah sesuai dengan perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan.
Semakin tinggi target yang ditetapkan oleh satuan kerja (semakin
optimis) maka semakin besar belanja variable yang dibutuhkan.
Demikian pula sebaliknya semakin rendah (pesimis) target kinerja yang
ditetapkan maka makin kecil pula belanja variable.
Nilai belanja variable merupakan perkalian antara nilai satuan belanja
variable dengan pengendali belanja (cost driver). Bobot/indeks
menunjukkan pembobotan kategori dari suatu aktivitas yang akan
dilakukan yang meliputi bobot untuk tingkatan, bobot jenis, bobot orang
yang dinilai, bobot proses uji, dan lain-lain. Apabila ditemui pernyataan
“disesuaikan dengan“ maka hal ini menunjukkan bahwa perhitungan
belanja variable harus dikalikan dengan bobot masing-masing.
5) Formula perhitugan Belanja Total
Merupakan rumus yang digunakan dalam menghitung besarnya belanja
total dari suatu kegiatan. Formula ini merupakan penjumlahan antara
belanja tetap dan belanja variable.
6) Batasan Akolasi Obyek Belanja
Batasan Akolasi Obyek Belanja merupakan proporsi dari obyek belanja
terhadap total belanja suatu kegiatan. Proporsi tersebut terbagi dalam 3
(tiga) jenis, yaitu rata-rata, batas bawah, dan batas atas. Ketiga proporsi
tersebut disajikan dalam bentuk prosentase sehingga apabila akan
menghitung besarnya proporsi untuk komponen belanja adalah dengan
cara mengalikan proporsi tersebut dengan belanja total.
II. Penerapan Analisis Standar Belanja (ASB):
1) Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dilakukan penyetaraan ASB dengan merujuk deskripsi kegiatan
yang ada pada setiap ASB.
2) Dalam setiap penyusunan rencana kegiatan Satuan Kerja
Perangkat Daerah dapat menggunakan 2 (dua) ASB atau lebih dengan
ketentuan:
a. Jika masing-masing kegiatan yang tergabung dalam setiap RKA
merupakan kegiatan yang berurutan dan terkait, maka:
(1) Besaran total ASB dihitung dengan menggunakan 1 (satu)
belanja tetap pada kegiatan pokoknya sedangkan ASB yang
lain hanya diambil pengendali belanja dan biaya variabelnya.
(2) Prosentase sebaran belanja seoptimal mungkin menggunakan
prosentase sebaran sebagaimana sebaran belanja pada kegiatan
pokoknya.
b. Jika masing-masing kegiatan yang tergabung dalam setiap RKA
merupakan kegiatan yang tidak berurutan dan berbeda satu dengan
yang lainnya maka besaran total ASB dihitung dengan
menghitung semua belanja baik belanja tetap maupun belanja
variabelnya dari setiap ASB yang diperlukan.
3) Penggunaan unsur belanja dan/atau prosentase unsur belanja pada
setiap ASB pada prinsipnya mengacu pada unsur belanja dan/atau
prosentase sebaran pada ASB, sedangkan penggunaan unsur belanja
dan atau prosentase sebaran ASB sesuai dengan kebutuhan riil, dapat
dilakukan dengan persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
ERZALDI ROSMAN

More Related Content

What's hot

Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
asmawatiasma
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
Judianto Nugroho
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
liishaque
 
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Konsep Dasar Akuntansi BiayaKonsep Dasar Akuntansi Biaya
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
DR. (cand) Erwi Yuliansyah, S.E., MBA., QWM
 
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Maulana KP
 
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
Arisatria wiratama
 

What's hot (6)

Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5Akuntansi Biaya 1#5
Akuntansi Biaya 1#5
 
Biaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrikBiaya overhead-pabrik
Biaya overhead-pabrik
 
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Konsep Dasar Akuntansi BiayaKonsep Dasar Akuntansi Biaya
Konsep Dasar Akuntansi Biaya
 
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
TugasEko12, Aldi Zulfikar, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
 
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
TugasEko12, Ari Satria W, Ranti Pusriana S.pd, Indeks Harga dan Inflasi, SMAN...
 

Similar to Pergub no. 32 tahun 2018 lampiran iii

06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
Lucia344353
 
Materi Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.ppt
Materi Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.pptMateri Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.ppt
Materi Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.ppt
friskalangelostiepet
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Maharani236227
 
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxCOST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
AskariB1
 
PPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptxPPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptx
RatnoAgriyanto2
 
PPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptxPPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptx
RatnoAgriyanto2
 
07. KELOMPOK 3 PPT.pptx
07. KELOMPOK 3 PPT.pptx07. KELOMPOK 3 PPT.pptx
07. KELOMPOK 3 PPT.pptx
Lucia344353
 
Pelatihan Anggaran Organisasi
Pelatihan Anggaran OrganisasiPelatihan Anggaran Organisasi
Pelatihan Anggaran Organisasi
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524
iwansuwandi8
 
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
IrisValentina2
 
Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen
A-ttiitudEd Kuu
 
1 penyusunan asb kota semarang
1 penyusunan asb kota semarang1 penyusunan asb kota semarang
1 penyusunan asb kota semarang
Sumardi Wiryosumarto
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Mada Imma
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASANBAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
dhea gustri widya ningrum
 
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
efahudaefa
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021Yenny Fauzia
 
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenmakalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenFitri Bersahabat
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
AnnizaRestrizia
 
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptxKELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
Diaz91Canella15
 

Similar to Pergub no. 32 tahun 2018 lampiran iii (20)

06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
 
Materi Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.ppt
Materi Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.pptMateri Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.ppt
Materi Konsep Akuntansi Biaya dan Perilaku Biaya.ppt
 
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxCOST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
 
PPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptxPPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptx
 
PPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptxPPT Modul 2.pptx
PPT Modul 2.pptx
 
07. KELOMPOK 3 PPT.pptx
07. KELOMPOK 3 PPT.pptx07. KELOMPOK 3 PPT.pptx
07. KELOMPOK 3 PPT.pptx
 
Pelatihan Anggaran Organisasi
Pelatihan Anggaran OrganisasiPelatihan Anggaran Organisasi
Pelatihan Anggaran Organisasi
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524
 
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
1-konsep-akuntansi-biaya.ppt
 
Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen
 
1 penyusunan asb kota semarang
1 penyusunan asb kota semarang1 penyusunan asb kota semarang
1 penyusunan asb kota semarang
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASANBAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
BAB 18 BERBAGAI TEKNIK DAN METODA PENGAWASAN
 
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
Tugas punya efa_mk_pa_ade[1]
 
32011 13-121833523021
32011 13-12183352302132011 13-121833523021
32011 13-121833523021
 
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemenmakalah penganggaran di akuntansi manajemen
makalah penganggaran di akuntansi manajemen
 
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docxUTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
UTS Akuntansi Manajemen_Anniza Restrizia.docx
 
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptxKELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
 

Recently uploaded

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
DenniPratama2
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
projecttomarss
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 

Recently uploaded (9)

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdfBerita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
Berita Resmi Statistik materi-brs-2023-10-16.pdf
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contohslip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
slip gaji karyawan contoh slip gaji karyawan contoh
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 

Pergub no. 32 tahun 2018 lampiran iii

  • 1. LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2018 TENTANG ANALISIS STANDAR BELANJA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TATA CARA PENERAPAN ANALISIS STANDAR BELANJA I. Istilah-Istilah dalam format Analisis Standar Belanja (ASB): 1) Deskripsi Deskripsi merupakan paparan yang menjelaskan pengertian dan definisi dari suatu ASB. Deskripsi juga menjelaskan kepada para pengguna tentang gambaran singkat dan jelas mengenai jenis ASB. Dengan demikian, deskripsi akan mempermudah pengguna untuk mengetahui jenis ASB apa yang seharusnya digunakan untuk suatu jenis program/kegiatan tertentu. 2) Pengendali belanja (cost driver) Pengendali belanja merupakan faktor-faktor yang memicu biaya/belanja dari suatu kegiatan yang dilakukan. Pengendali belanja berbeda-beda antara satu ASB dengan ASB lainnya tergantung pada jenis kegiatan yang dilaksanakan. Pemicu biaya/belanja dapat berupa jumlah peserta, jumlah hari, jumlah jpl, jumlah lembaga, jenis even, tingkat pelatihan, luas bangunan, durasi, dan lain-lain. 3) Satuan Pengendali Belanja Tetap (Fixed Cost) Satuan pengendali belanja tetap merupakan belanja yang nilainya tetap untuk melaksanakan satu kegiatan. Belanja tetap ini tidak dipengaruhi oleh adanya perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan. Besarnya nilai satuan pengendali belanja tetap merupakan batas maksimal untuk setiap kegiatan dimana penyusun anggaran tidak boleh melebihi nilai tersebut, namun diperbolehkan apabila menentukan belanja tetap dibawah nilai yang ditetapkan. 4) Satuan Pengendali Belanja Variabel (Variable Cost) Satuan pengendali belanja variabelmerupakan belanja yang besarnya berubah sesuai dengan perubahan volume/target kinerja suatu kegiatan. Semakin tinggi target yang ditetapkan oleh satuan kerja (semakin optimis) maka semakin besar belanja variable yang dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya semakin rendah (pesimis) target kinerja yang ditetapkan maka makin kecil pula belanja variable. Nilai belanja variable merupakan perkalian antara nilai satuan belanja variable dengan pengendali belanja (cost driver). Bobot/indeks menunjukkan pembobotan kategori dari suatu aktivitas yang akan dilakukan yang meliputi bobot untuk tingkatan, bobot jenis, bobot orang yang dinilai, bobot proses uji, dan lain-lain. Apabila ditemui pernyataan “disesuaikan dengan“ maka hal ini menunjukkan bahwa perhitungan belanja variable harus dikalikan dengan bobot masing-masing.
  • 2. 5) Formula perhitugan Belanja Total Merupakan rumus yang digunakan dalam menghitung besarnya belanja total dari suatu kegiatan. Formula ini merupakan penjumlahan antara belanja tetap dan belanja variable. 6) Batasan Akolasi Obyek Belanja Batasan Akolasi Obyek Belanja merupakan proporsi dari obyek belanja terhadap total belanja suatu kegiatan. Proporsi tersebut terbagi dalam 3 (tiga) jenis, yaitu rata-rata, batas bawah, dan batas atas. Ketiga proporsi tersebut disajikan dalam bentuk prosentase sehingga apabila akan menghitung besarnya proporsi untuk komponen belanja adalah dengan cara mengalikan proporsi tersebut dengan belanja total. II. Penerapan Analisis Standar Belanja (ASB): 1) Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dilakukan penyetaraan ASB dengan merujuk deskripsi kegiatan yang ada pada setiap ASB. 2) Dalam setiap penyusunan rencana kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat menggunakan 2 (dua) ASB atau lebih dengan ketentuan: a. Jika masing-masing kegiatan yang tergabung dalam setiap RKA merupakan kegiatan yang berurutan dan terkait, maka: (1) Besaran total ASB dihitung dengan menggunakan 1 (satu) belanja tetap pada kegiatan pokoknya sedangkan ASB yang lain hanya diambil pengendali belanja dan biaya variabelnya. (2) Prosentase sebaran belanja seoptimal mungkin menggunakan prosentase sebaran sebagaimana sebaran belanja pada kegiatan pokoknya. b. Jika masing-masing kegiatan yang tergabung dalam setiap RKA merupakan kegiatan yang tidak berurutan dan berbeda satu dengan yang lainnya maka besaran total ASB dihitung dengan menghitung semua belanja baik belanja tetap maupun belanja variabelnya dari setiap ASB yang diperlukan. 3) Penggunaan unsur belanja dan/atau prosentase unsur belanja pada setiap ASB pada prinsipnya mengacu pada unsur belanja dan/atau prosentase sebaran pada ASB, sedangkan penggunaan unsur belanja dan atau prosentase sebaran ASB sesuai dengan kebutuhan riil, dapat dilakukan dengan persetujuan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto ERZALDI ROSMAN