Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penggunaan metode kreatif mendongeng menggunakan celemek berbisik di sentra bahan alam PAUD Percontohan Plamboyan 3 Kota Karawang. Dokumen ini juga menjelaskan profil lembaga tersebut dan sarana prasarana yang dimiliki."
Dokumen tersebut berisi pedoman pengelolaan kelas pendidikan anak usia dini. Pedoman ini memberikan penjelasan tentang model-model pembelajaran yang dapat digunakan seperti model sudut, area, dan sentra. Juga dijelaskan tentang penataan lingkungan belajar di dalam dan luar ruangan serta organisasi pembelajaran untuk anak.
Penerapan pemberani model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peranRahma Rahmawinasa
Tiga bersaudara tinggal bersama ayah mereka yang miskin. Suatu malam beruang datang ke pondok mereka kedinginan, lalu diberi sop. Ketika salju turun deras, ketiga bersaudara berani mencari kayu di hutan meski sudah malam. Mereka tertolong oleh beruang yang sama, yang memberi api dan makanan serta mengantar kayu ke pondok.
Dokumen tersebut berisi pedoman pengelolaan kelas pendidikan anak usia dini. Pedoman ini memberikan penjelasan tentang model-model pembelajaran yang dapat digunakan seperti model sudut, area, dan sentra. Juga dijelaskan tentang penataan lingkungan belajar di dalam dan luar ruangan serta organisasi pembelajaran untuk anak.
Penerapan pemberani model stimulasi kepemimpinan melalui bermain peranRahma Rahmawinasa
Tiga bersaudara tinggal bersama ayah mereka yang miskin. Suatu malam beruang datang ke pondok mereka kedinginan, lalu diberi sop. Ketika salju turun deras, ketiga bersaudara berani mencari kayu di hutan meski sudah malam. Mereka tertolong oleh beruang yang sama, yang memberi api dan makanan serta mengantar kayu ke pondok.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan pidato pada Hari Pendidikan Nasional yang membahas pentingnya pendidikan berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu bersaing di era global. Menteri juga menekankan perlunya memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya. Selain itu, pidato menyoroti kompetensi yang dibutuhkan anak Indonesia di abad
TK Aisyiyah Bustanul Athfal II memiliki visi menciptakan sistem pendidikan prasekolah yang kondusif, demokratis, dan islami serta memenuhi standar pengelolaan PAUD. TK ini memiliki 188 siswa dan staf pengajar berkualifikasi sarjana. Pembelajaran menggunakan metode sentra dan memiliki sarana lengkap seperti kolam renang dan permainan. Analisis menunjukkan pengelolaan TK ini sesuai peraturan tentang PAUD.
Buku ini memberikan panduan untuk guru dalam mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa kelas 1 SD/MI berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi tujuh pembelajaran tentang kasih sayang, Al-Qur'an, iman kepada Allah, jujur dan percaya diri, bersih, cinta nabi dan rasul, serta semangat belajar yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan,
Dokumen tersebut berisi biodata dan kompetensi yang dibutuhkan oleh kepala sekolah. Biodata mencakup nama, tanggal lahir, pendidikan, dan keluarga penulis. Kompetensi yang dijelaskan terdiri dari kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
MODUL PPKN KELAS 2 SD TEMA 5 PENGALAMANKU SUB TEMA 2 PENGALAMANKU DI RUMAHAlyciaAmanda
NAMA : ALYCIA AMANDA
NIM : 193020212059
ROMBEL : B (2019)
MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU : Dra. Simpun, M.Pd
MENGUMPULKAN TUGAS PEMBUATAN MODUL DARI MATERI YANG TELAH DIBUAT DI BLOG PRIBADI. MATERI YANG SAYA BAHAS PADA MODUL KALI INI YAITU TENTANG PENGALAMANKU DI RUMAH PADA PELAJARAN PPKN.
[Ringkasan]
Gugus PAUD Melati merupakan wadah untuk membina pendidik dan tenaga kependidikan di beberapa TK di Kecamatan Teras, Kabupaten Sidoarjo untuk berdiskusi dan meningkatkan kompetensi. Gugus ini terdiri dari 7 TK dengan total 18 guru, dengan tujuan berbagi ilmu, meningkatkan mutu pendidik, dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang inovatif.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan anak usia dini di Indonesia, termasuk pengertian kurikulum, tujuan kurikulum, komponen kurikulum, dan implementasi kurikulum di tingkat satuan pendidikan anak usia dini dan peran orang tua.
Buku ini memberikan panduan bagi guru Madrasah Ibtidaiyah dalam mengajarkan mata pelajaran Al-Qur'an Hadis berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi delapan pelajaran yang mencakup materi tentang beberapa surat pendek Al-Qur'an, hadis tentang niat, serta hukum-hukum bacaan Al-Qur'an. Setiap pelajaran dilengkapi dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013Nurul Fadilah
Paragraf pertama memberikan latar belakang tentang pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan perlunya mahasiswa calon guru memahami kurikulum yang sedang berkembang. Paragraf berikutnya membahas implementasi Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Agama Islam, termasuk organisasi kompetensi, standar isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Terakhir, dibahas tujuan satuan pendidikan untuk PAI di berbagai jenjang pendidikan.
Buku ini membahas pentingnya pendidikan anak usia dini dalam mengoptimalkan potensi anak sejak dini, meliputi tujuh bab utama yaitu pengertian pendidikan anak usia dini, prinsip dasar, pengembangan kurikulum, komponen program, persiapan lembaga, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terpadu dan terkoordinasi. Panduan ini mencakup latar belakang, dasar hukum, tujuan, prinsip-prinsip, persyaratan, struktur organisasi, program pembelajaran, peran masyarakat, dan pola pembinaan program PAUD Terpadu. Panduan ini bertujuan meningkatkan akses dan mutu layanan PAUD di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang contoh karya ilmiah tentang pendidikan yang mencakup latar belakang, tujuan, dan dasar hukum pendidikan nasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya pelayanan pendidikan berkualitas untuk mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal.
Dokumen tersebut merangkum biografi seorang pendidik bernama Upik Junianti dan menjelaskan konsep gerak dan lagu serta cetar sebagai alternatif pembelajaran untuk anak usia dini. Dokumen ini juga memberikan contoh lagu dan cerita cetar tentang ulat yang berubah menjadi kupu-kupu beserta makna moral, motorik, dan kognitif yang dapat dipetik dari lagu dan cerita tersebut.
GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018ifulmoch
Usia dini merupakan masa emas (golden-ages) perkembangan anak. Baik berdasarkan kajian neuro-science, psikologi maupun pedagogi menyimpulkan bahwa anak sedang mengalami perkembangan secara cepat. Untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh diperlukan pelayanan yang sistematik dan terencana yang mencakup lingkungan mikro, meso, exo dan makro. Hal tersebut dilakukan supaya anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan usianya.
Bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang sudah ada adalah layanan melalui Satuan PAUD Sejenis atau disingkat SPS seperti POS PAUD yakni stimulasi Pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu (kelompok usia 0 – 6 tahun yang tidak terlayani program PAUD lainnya). Selanjutnya terdapat layanan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) maupun Taman Penitipan Anak (TPA).
Kenyataan di lapangan, program layanan tersebut belum saling terkait secara simultan dan sistematis dalam mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam, baik kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan.
Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah Lembaga PAUD tercatat sebanyak 25.968 lembaga yang tersebar di seluruh daerah baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebagian besar Lembaga PAUD tersebut sudah melakukan pelayanan tetapi belum terintegrasi, sehingga masih banyak anak usia dini yang belum terlayani secara maksimal. Oleh sebab itu, diperlukan adanya layanan pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program lebih dari satu bentuk layanan PAUD (TK, KB, TPA, SPS) sebagai PAUD Terpadu dengan pendekatan Holistik Integratif.
Strategi dalam rangka mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam dimaksud mencakup kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan yang saling berkait secara simultan dan sistematis agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi yang dimilikinya untuk menjadi manusia yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal tersebut dan mendukung peningkatan akses serta mutu layanan PAUD, maka Dinas Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan UNICEF, memandang perlu disusun adanya acuan dalam mengembangkan PAUD Terpadu dengan menyusun Kerangka Besar (Grand Design) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan pidato pada Hari Pendidikan Nasional yang membahas pentingnya pendidikan berkualitas untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul sehingga mampu bersaing di era global. Menteri juga menekankan perlunya memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya. Selain itu, pidato menyoroti kompetensi yang dibutuhkan anak Indonesia di abad
TK Aisyiyah Bustanul Athfal II memiliki visi menciptakan sistem pendidikan prasekolah yang kondusif, demokratis, dan islami serta memenuhi standar pengelolaan PAUD. TK ini memiliki 188 siswa dan staf pengajar berkualifikasi sarjana. Pembelajaran menggunakan metode sentra dan memiliki sarana lengkap seperti kolam renang dan permainan. Analisis menunjukkan pengelolaan TK ini sesuai peraturan tentang PAUD.
Buku ini memberikan panduan untuk guru dalam mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk siswa kelas 1 SD/MI berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi tujuh pembelajaran tentang kasih sayang, Al-Qur'an, iman kepada Allah, jujur dan percaya diri, bersih, cinta nabi dan rasul, serta semangat belajar yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan,
Dokumen tersebut berisi biodata dan kompetensi yang dibutuhkan oleh kepala sekolah. Biodata mencakup nama, tanggal lahir, pendidikan, dan keluarga penulis. Kompetensi yang dijelaskan terdiri dari kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
MODUL PPKN KELAS 2 SD TEMA 5 PENGALAMANKU SUB TEMA 2 PENGALAMANKU DI RUMAHAlyciaAmanda
NAMA : ALYCIA AMANDA
NIM : 193020212059
ROMBEL : B (2019)
MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU : Dra. Simpun, M.Pd
MENGUMPULKAN TUGAS PEMBUATAN MODUL DARI MATERI YANG TELAH DIBUAT DI BLOG PRIBADI. MATERI YANG SAYA BAHAS PADA MODUL KALI INI YAITU TENTANG PENGALAMANKU DI RUMAH PADA PELAJARAN PPKN.
[Ringkasan]
Gugus PAUD Melati merupakan wadah untuk membina pendidik dan tenaga kependidikan di beberapa TK di Kecamatan Teras, Kabupaten Sidoarjo untuk berdiskusi dan meningkatkan kompetensi. Gugus ini terdiri dari 7 TK dengan total 18 guru, dengan tujuan berbagi ilmu, meningkatkan mutu pendidik, dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang inovatif.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum pendidikan anak usia dini di Indonesia, termasuk pengertian kurikulum, tujuan kurikulum, komponen kurikulum, dan implementasi kurikulum di tingkat satuan pendidikan anak usia dini dan peran orang tua.
Buku ini memberikan panduan bagi guru Madrasah Ibtidaiyah dalam mengajarkan mata pelajaran Al-Qur'an Hadis berdasarkan Kurikulum 2013. Buku ini berisi delapan pelajaran yang mencakup materi tentang beberapa surat pendek Al-Qur'an, hadis tentang niat, serta hukum-hukum bacaan Al-Qur'an. Setiap pelajaran dilengkapi dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013Nurul Fadilah
Paragraf pertama memberikan latar belakang tentang pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan perlunya mahasiswa calon guru memahami kurikulum yang sedang berkembang. Paragraf berikutnya membahas implementasi Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Agama Islam, termasuk organisasi kompetensi, standar isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Terakhir, dibahas tujuan satuan pendidikan untuk PAI di berbagai jenjang pendidikan.
Buku ini membahas pentingnya pendidikan anak usia dini dalam mengoptimalkan potensi anak sejak dini, meliputi tujuh bab utama yaitu pengertian pendidikan anak usia dini, prinsip dasar, pengembangan kurikulum, komponen program, persiapan lembaga, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terpadu dan terkoordinasi. Panduan ini mencakup latar belakang, dasar hukum, tujuan, prinsip-prinsip, persyaratan, struktur organisasi, program pembelajaran, peran masyarakat, dan pola pembinaan program PAUD Terpadu. Panduan ini bertujuan meningkatkan akses dan mutu layanan PAUD di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang contoh karya ilmiah tentang pendidikan yang mencakup latar belakang, tujuan, dan dasar hukum pendidikan nasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya pelayanan pendidikan berkualitas untuk mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal.
Dokumen tersebut merangkum biografi seorang pendidik bernama Upik Junianti dan menjelaskan konsep gerak dan lagu serta cetar sebagai alternatif pembelajaran untuk anak usia dini. Dokumen ini juga memberikan contoh lagu dan cerita cetar tentang ulat yang berubah menjadi kupu-kupu beserta makna moral, motorik, dan kognitif yang dapat dipetik dari lagu dan cerita tersebut.
GRAND DESIGN PAUD HI JAWA TENGAH 2013 - 2018ifulmoch
Usia dini merupakan masa emas (golden-ages) perkembangan anak. Baik berdasarkan kajian neuro-science, psikologi maupun pedagogi menyimpulkan bahwa anak sedang mengalami perkembangan secara cepat. Untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh diperlukan pelayanan yang sistematik dan terencana yang mencakup lingkungan mikro, meso, exo dan makro. Hal tersebut dilakukan supaya anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan usianya.
Bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini yang sudah ada adalah layanan melalui Satuan PAUD Sejenis atau disingkat SPS seperti POS PAUD yakni stimulasi Pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu (kelompok usia 0 – 6 tahun yang tidak terlayani program PAUD lainnya). Selanjutnya terdapat layanan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK) maupun Taman Penitipan Anak (TPA).
Kenyataan di lapangan, program layanan tersebut belum saling terkait secara simultan dan sistematis dalam mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam, baik kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan.
Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah Lembaga PAUD tercatat sebanyak 25.968 lembaga yang tersebar di seluruh daerah baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebagian besar Lembaga PAUD tersebut sudah melakukan pelayanan tetapi belum terintegrasi, sehingga masih banyak anak usia dini yang belum terlayani secara maksimal. Oleh sebab itu, diperlukan adanya layanan pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program lebih dari satu bentuk layanan PAUD (TK, KB, TPA, SPS) sebagai PAUD Terpadu dengan pendekatan Holistik Integratif.
Strategi dalam rangka mengembangkan kebutuhan esensial anak usia dini yang beragam dimaksud mencakup kesehatan, gizi, pengasuhan, perawatan, perlindungan, dan rangsangan pendidikan yang saling berkait secara simultan dan sistematis agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi yang dimilikinya untuk menjadi manusia yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal tersebut dan mendukung peningkatan akses serta mutu layanan PAUD, maka Dinas Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan UNICEF, memandang perlu disusun adanya acuan dalam mengembangkan PAUD Terpadu dengan menyusun Kerangka Besar (Grand Design) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu dengan Pendekatan Holistik Integratif.
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERFAJAR MENTARI
Makalah ini membahas peran utama guru dalam pendidikan karakter, yaitu sebagai teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator. Guru diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa melalui sikap dan perilakunya, memberikan inspirasi untuk berprestasi, memotivasi potensi siswa, mendorong perubahan secara terstruktur, serta mengevaluasi proses pembelajaran karakter.
Pakem, pendekatan tematik integrative dan pendekatan saintifikWurie Merdekawuri
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan pendekatan tematik integratif. PAKEM melibatkan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Pendekatan tematik integratif menyatukan berbagai mata pelajaran dalam satu tema utama untuk membuat pembelajaran menjadi lebih terpadu dan bermakna
Teks tersebut merangkum berbagai jenis karya tulis ilmiah yang dapat dikembangkan guru untuk meningkatkan profesi, termasuk penelitian eksperimen, penelitian tindakan kelas, makalah seminar, dan artikel jurnal. Karya tulis ilmiah berfokus pada permasalahan pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Metode penelitian dan sistematika penulisan karya tulis ilmiah jug
merupakan materi mengenai pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific berisi pengertian, tujuan fungsi, ciri-ciri, kekuatan tema dalam proses pembelajaran, beserta tahapan pembelajaran tematik terpadu. lebih detailnya kunjungi http://penaladysky.blogspot.com/2014/09/implementasi-pembelajaran-tematik.html
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKwahabsultan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan agama dalam pengembangan moral anak, metode penanaman nilai moral untuk anak usia dini seperti bercerita dan bermain, serta perlunya kurikulum pendidikan yang berkarakter dengan menanamkan nilai-nilai religius, jujur, dan tanggung jawab melalui setiap mata pelajaran seperti pendidikan agama.
Penggunaan alat permainan edukatif (APE) dalam pembelajaranAyunie Queenheart
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Permainan Edukatif (APE) untuk anak TK. APE dirancang untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak melalui bermain, seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik. APE juga bertujuan untuk memberikan motivasi dan kesenangan bagi anak saat belajar.
Peran Guru dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
Teks tersebut membahas peran penting guru dalam proses belajar dan pembelajaran. Guru memainkan peran sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, dan pembaharu untuk memfasilitasi proses belajar siswa secara efektif. Teks tersebut juga menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran, seperti membuat ilustrasi dan memberikan panduan.
Makalah ini membahas tentang peningkatan kemampuan sains pada anak usia dini melalui pembelajaran berbasis alam. Pembelajaran berbasis alam merupakan konsep pendidikan yang mengajak anak belajar langsung di lingkungan alam sekitar untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kreativitas anak. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman sains anak secara menyenangkan.
Buku pedoman ini membahas konsep pengembangan kemampuan berbahasa anak di TK. Terdiri dari pengantar, perilaku berbahasa anak, fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, karakteristik perkembangan bahasa anak, dan ruang lingkup kegiatan pembelajaran berbahasa yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan contoh kegiatan. Pedoman ini bertujuan menjadi acuan bagi guru dalam
Media pancingan pembawa pesan - Media Belajar Nilai Kepemimpinan Anak Usia DiniRahma Rahmawinasa
Panduan ini memberikan panduan pengembangan media pembelajaran nilai kepemimpinan untuk anak usia dini dengan judul "Pancingan Pembawa Pesan". Panduan ini menjelaskan tujuan, sasaran, langkah penggunaan, rancangan media, proses pembuatan, dan evaluasi pembelajaran melalui media tersebut."
Dokumen tersebut membahas penggunaan boneka tangan dan boneka jari sebagai upaya meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui metode bercerita. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan keaktifan anak, serta pemahaman moral melalui cerita. Beberapa teknik bercerita yang dibahas adalah menggunakan ilustrasi, boneka, dan jari tangan. Hasil awal menunjukkan peningkatan respon anak meski masih perlu perbaikan
Kemampuan adalah penerapan menggunakan atau menafsirkan suatu bahan yang suda...Joule Andre
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan metode bercerita dalam pengembangan kemampuan bahasa ekspresif anak di Taman Kanak-kanak. Metode bercerita dapat meningkatkan daya serap, pikir, imajinasi, dan kemampuan berbahasa anak secara ekspresif.
Dokumen tersebut merupakan halaman pengesahan penelitian tindakan kelas mengenai penggunaan celemek cerita untuk meningkatkan kemandirian anak Paud kelompok A di Paud Zuleha Bram Itam. Dokumen ini berisi identitas peneliti, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan bab pendahuluan yang membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan lingkup penelitian.
Laporanreflektif2 130924111722-phpapp01Zainol Muda
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Program Bina Insan Guru Fasa 3 dilaksanakan pada 14 September 2013 di SK Bagan Serai, Perak. Program ini terdiri daripada dua fasa - ceramah mengenai pengucapan awam dan aktiviti kemasyarakatan membersihkan bilik sains. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemahiran guru dan semangat berpasukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Program Bina Insan Guru Fasa 3 dilaksanakan di SK Bagan Serai pada 14 September 2013. Program ini terdiri daripada dua fasa - ceramah mengenai pengucapan awam dan aktiviti kemasyarakatan membersihkan bilik sains beserta ceramah teknik menjawab soalan sains. Program ini berjaya mencapai matlamatnya untuk meningkatkan kemahiran guru dan mengeratkan hubungan antara guru
Dokumen tersebut merangkum metode pembelajaran story telling dan digital story telling di Taman Kanak-Kanak. Story telling dapat menstimulasi imajinasi anak dan mengembangkan keterampilan sosial, kognitif, dan bahasa anak. Di era digital, story telling dapat dilakukan dengan menggabungkan teks, audio, gambar, dan musik secara digital. Metode ini memiliki berbagai manfaat untuk pembelajaran anak usia dini.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran di SDN 004 Sangatta Utara untuk kelas 1 tema 4 subtema 3 tentang keluarga besar. Pembelajaran ini akan dilaksanakan selama 1 hari dengan kegiatan seperti bercerita pengalaman bersama keluarga, bergerak mengikuti irama lagu, dan menyelesaikan soal pengurangan. Penilaian akan dilakukan terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Laporan Penerapan Metode Pembelajaran di TKRelly Meiwati
Laporan ini membahas upaya meningkatkan kemampuan membaca siswa TK melalui penggunaan multimedia pembelajaran. Peneliti menggunakan metode Assure dan menguji coba beberapa media seperti gambar, video, dan permainan pada siswa TK Istiqomah."
Buku siswa sd kelas iv tema 1 indahnya kebersamaan r2017 [www.bospedia.com]christianpratama5
Paragraf pertama membahas tentang pawai budaya yang diadakan di Kampung Babakan dan menampilkan keragaman budaya Indonesia. Anak-anak dan kakek Udin menanti rombongan pawai yang akan lewat.
Paragraf pertama membahas tentang pawai budaya yang diadakan di Kampung Babakan dan menampilkan keragaman budaya Indonesia. Udin dan teman-temannya sangat menantikan acara ini setiap tahunnya.
Berikut jawaban saya untuk pertanyaan yang diajukan:
1. Isi bacaan di atas menjelaskan tentang padi, mulai dari penjelasan bahwa padi adalah tanaman penting yang menghasilkan beras yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, lokasi utama penanaman padi, tahap-tahap pertumbuhan padi, hingga proses pengolahan padi menjadi beras.
2. Tanaman tersebut (padi) penting bagi masyarakat Indonesia karena b
Similar to Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa (20)
Tutorial ini menjelaskan cara menginstalasi XAMPP dan Wordpress secara lokal untuk keperluan tes dan pengembangan website blog. Langkah-langkahnya meliputi download dan ekstrak XAMPP, buat database baru di phpMyAdmin, download dan ekstrak Wordpress, konfigurasi file wp-config.php, lalu proses instalasi dan konfigurasi Wordpress melalui browser localhost.
Tutorial ini menjelaskan cara menginstalasi XAMPP dan Wordpress secara lokal untuk keperluan tes blog sebelum di-publish. Langkah-langkahnya meliputi download dan ekstrak XAMPP, buat database baru di phpMyAdmin, download dan ekstrak Wordpress, konfigurasi file wp-config.php, lalu proses instalasi dan konfigurasi Wordpress melalui browser localhost.
Procedure text menjelaskan proses membuat atau mengoperasikan sesuatu melalui langkah-langkah teratur. Teks ini memiliki struktur tujuan, bahan-bahan, dan langkah-langkah. Contoh procedure text menjelaskan cara membuat omelet keju dengan 10 langkah mulai dari mencacah telur hingga menyajikannya.
This document provides biographical information about the authors of the book "Practitioner Research for Teachers", Diana Burton and Steve Bartlett. Diana Burton was previously a humanities teacher and head of year before working in teacher education. Her research areas include differentiation and teacher professional development. Steve Bartlett was previously a social studies teacher and head of department before working in advisory roles. His research areas include teacher professional development and action research. The document also provides publishing information for the book.
This document discusses practitioner research and teacher professionalism. It argues that while government-sponsored research aims to identify best practices, practitioner research allows teachers to critically examine their own practices and broader educational questions. It notes debates around the failure of educational research to adequately inform teaching practice. While some argue for a positivist approach to identify causal relationships, others argue this ignores the complexity of education and fails to recognize its values dimension. The document suggests practitioner research can take a more interpretivist approach and treat the research process as problematic.
Dokumen ini berisi peraturan untuk kompetisi futsal Himabi Cup 2013. Peraturan meliputi jumlah pemain dan cadangan, daftar ulang sebelum bermain, sanksi bagi tim yang terlambat, aturan waktu pertandingan 2x15 menit tanpa timeout, dan pertukaran pemain saat bola mati. Dokumen juga menjelaskan tindakan bila hasil seri dan aturan kartu kuning dan merah.
1) A king gets lost in a forest and promises to give the first thing that greets him at his palace to a stranger who shows him the way out. The first thing is his baby son. To avoid losing his son, the king switches him with the daughter of peasants.
2) The prince grows up with the peasants but learns the truth. He sets out to find the maiden who was taken in his place. After completing impossible tasks set by an evil wizard, he rescues the maiden and they fall in love.
3) The prince reveals to the maiden that she was actually switched at birth and is not royalty. They decide to be together rather than part ways, having overcome great hardships and
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
Peran pendidikan paud dalam membangun karakter anak bangsa
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang berkaitan dengan anak dan ini
menandakan proses pembelajaran harus dalam keadaan menyenangkan dan menarik.
Seringkali proses pembelajaran menjadi tidak menyenangkan karena saat menyampaikan
cerita dan tema pada anak tidak menarik karena teknik bercerita/mendongeng dan media
yang digunakan pendidik tidak menarik. Yang akhirnya proses penerimaan pesan tidak
optimal.
Untuk hal itu, seorang pendidik yang akan menjadi pendamping anak dalam proses
kegiatan belajar dan bermain harus mempunyai metode yang menarik, agar anak dapat
menerima pesan yang disampaikan oleh pendidik menjadi optimal.
Metode pengajaran dapat berupa dongeng, bercerita, permainan bahasa, sandiwara
boneka, bercakap-cakap, dramatisasi, bermain peran, karya wisata, demontrasi, metode
pemikiran dan perasaan terbuka, dan pemanasan atau apersepsi. Metode tersebut
mempunyai tujuan secara khusus sekalipun kadang-kadang antara metode yang satu
dengan metode yang lain mempunyai tujuan yang sama. Hal itu dapat dilihat dalam buku
“Pedoman Guru Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-Kanak” yang
dijelaskan:
Metode bercerita mempunyai tujuan melatih daya tangkap, melatih daya pikir, melatih
daya
konsentrasi,
membantu
perkembangan
fantasi,
menciptakan
suasana
menyenangkan, dan akrab di kelas.
Metode permainan bahasa mempunyai tujuan anak mengerti apa yang dikatakan
kepadanya, anak pandai memusatkan perhatiannya pada apa yang didengarnya, anak
pandai menarik kesimpulan dan apa yang sudah didengarnya, dan anak suka
mendengarkan pembicaraan orang lain.
Metode sandiwara boneka mempunyai tujuan melatih daya tangkap, melatih daya
pikir, melatih daya
konsentrasi,
melatih membuat
kesimpulan, membantu
perkembangan intelegensi, membantu perkembangan fantasi, dan menciptakan
suasana senang di kelas.
1
2. Metode bercakap-cakap mempunyai tujuan mengembangkan kecakapan dan
keberanian, menyampaikan pendapat kepada orang lain, memberi kesempatan untuk
berekspresi secara lisan, memperbaiki lafal dan ucapan, dan mengembangkan
intelegensi.
Metode dramatisasi mempunyai tujuan memberi kesempatan yang sebaik-baiknya
kepada anak untuk mengekpresikan diri dan memenuhi kebutuhan meniru.
Metode mengucapkan syair mempunyai tujuan memupuk persamaan irama dan
perasaan estetis, memperkaya perbendaraan kata, dan melatih daya ingatan.
Metode bermain peran mempunyai tujuan melatih daya tangkap, melatih daya
konsentrasi, melatih membuat kesimpulan, membantu perkembangan intelegensi,
membantu perkembangan fantasi, dan menciptakan suasana senang.
Metode karya wisata mempunyai tujuan mengenal lingkungan secara langsung
membantu perkembangan intelegensi, dan menambah perbendaharaan bahasa.
Untuk menjadikan agar anak tertarik terhadap pesan cerita atau penyampaian tema
yang disampaiakan oleh pendidik sebijaknya guru untuk dapat berkreatifitas dan
berinovasi dalam menggunakan metode pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman yang dilaksanakan penulis sebagai guru di sentra bahan alam
yang setiap kegiatan menggunakan celemek, penulis melaksanakan inovasi kreatifitas
menggunakan celemek bercerita sebagai cara untuk mendongeng dan bercerita pada anak.
Berdasarkan pengalaman tersebut penulis memilih judul “Kreatifitas Mendongeng
Menggunakan Celemek Berbisik di Sentra Bahan Alam”.
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan, makalah ini memuat rumusan malah yaitu:
1. Bagaimana cara agar anak tertarik ketika guru sedang bercerita?
2. Cerita apa yang sesuai dengan anak usia dini?
3. Sejauh mana kreativitas pendidik anak usia dini melalui mendongeng dengan
media celemek?
4. Bagaimana implementasi Celemek Berbisik digunakan sebagai media dalam
mendongeng di KB Plamboyan 3 Kota Karawang?
C. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara agar anak tertarik ketika guru sedang bercerita
2. Untuk mengetahui cerita yang sesuai dengan anak usia dini
2
3. 3. Untuk mengetahui kreativitas pendidik anak usia dini melalui mendongeng
dengan media celemek.
4. Untuk mengetahui implementasi Celemek Berbisik digunakan sebagai media
dalam mendongeng di KB Plamboyan 3.
5. Salah satu syarat lomba karya nyata apreseasi PTK PAUDNI berprestasi
tingkat provinsi Jawa Barat Tahun 2013.
3
4. BAB II
PROFILE LEMBAGA PAUD PERCONTOHAN PLAMBOYAN 3
A. Sejarah dan gambaran umum
Status Lembaga PAUD Plamboyan 3 tercatat pada Surat Keputusan
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang
PO tanggal
03 Juli 2006
tentang
Nomor : 421.9/ 3094 / PLS-
Penetapan Kelompok Penyelenggara
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jenis Kelompok Bermain (KB)
Kabupaten
Karawang
Tahun
2006
dan
Nomor.
421.9/343/PNFI
Tanggal 2 Maret Tahun 2009 Jenis PAUD Kelompok Bermain. Dan diperkuat
dengan Akta Notaris Tanggal 14 Nopember 2009 Nomor. 14 serta Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 21.088.934.1-408.000.
Awal berdiri pada bulan Agustus 2002 dan di resmikan tanggal 16
September 2002. PAUD ini
pertama kali didirikan oleh Kader-kader
Posyandu Plamboyan 3 yang difasilitasi oleh Ibu Enah Suminah, M.Pd dari
Direktorat PAUD Depdiknas RI sebagai program uji coba PAUD Jenis Satuan
PAUD Sejenis yang terintegrasi Posyandu yang dikepalai atau dibawah
pengelolaan Ibu Lilis Holilah, S.Pd.
Untuk pertama kalinya sekitar tahun 2002 kegiatan Pos PAUD
Plamboyan 3 menempati majelis Ta’lim Al Hasanah Rt/Rw. 01/11 Kelurahan
Karawang Kulon. Kegiatan pada mulanya dilakukan 1 kali dalam sebulan.
Kemudian sekitar tahun 2003 pindah tempat ke Rumah Bapak H. Samin/Bu Hj
Nenah, dan kegiatan berlangsung 3 kali dalam satu minggu. Alhamdulillah
pada tahun 2009 dengan eksistensi dan pengembangan pelayanan dan
pengembangan kelembagaan pada tahun 2009 Paud Plamboyan 3 memiliki
bangunan sendiri dengan luas tanah 1440 m2 yang berlokasi di RT 06 RW 22
(Tempat Kegiatan Sekarang ini)
yang merupakan
sumbangan
dari
penyelenggara yang begitu peduli akan pendidikan pada khususnya
pendidikan anak usia dini.
Setelah pindah kelokasi baru PAUD Plamboyan 3 menambah frekuensi
kegiatan, yang semula pada tahun 2002 adalah 1 kali dalam dalam sebulan
ditingkatkan menjadi 3 kali dalam seminggu, dan mulai dari tahun 2009
menjadi 5 kali dalam seminggu karena hasil kesepakatan orang tua dan
4
5. pendidik paud. Begitu juga perkembangan jumlah WB yang semula hanya
sekitar 35 anak, Setelah hampir 7 (tujuh) tahun berjalan sudah terlayani kurang
lebih sebanyak 429 anak. Perkembangan jumlah Warga Belajar menunjukan
perkembangan yang sangat signifikan dan terbukti jumlah Warga Belajar yang
masuk pada lembaga paud plamboyan 3 minimal melayani 80 anak per
tahunnya sampai dengan sekarang (tahun ajaran 2013/2014).
Tahun 2012 alhamdulillah atas eksistensi dan kerja keras dan prestasi
pada lomba keteladanan paud tingkat nasional pada tahun 2006 serta
prestasinya yang bisa bertahan karena dari 20 uji coba paud Direktorat Paud
pada tahun 2002 paud plamboyan 3 adalah salah satu yang bertahan dan
mengembangkan lembaga paud yang mandiri dan penerapan pembelajaran
dengan model sentra dan lingkaran dengan kurikulum berbasis kompetensi,
akhirnya Paud Plamboyan 3 menjadi PAUD Percontohan tingkat Kabupaten
yang menjadi rujukan untuk study banding, magang dan berbagi wawasan
tentang pengelolaan dan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidik paud dan meningkatkan layanan paud khususnya pada jalur non
formal.
Adapun alamat Paud Percontohan Plamboyan 3 berada di pusat kota
karawang yang memempunyai akses yang berada di jantung kota karawang,
walaupun kesan pertama yang di jumpai adalah masuk gang sempit, namun
saat kita masuk gerbang paud plamboyan 3 kelihatan asri oleh hijaunya pohon,
kantor sekretariat yang sangat nyaman, ruang belajar berbasis sentra dengan 6
sentra yang tertata dengan rapi, ruang sentra bahan alam yang menyesuaikan
dengan situasi alam, toilet anak terdapat 4 lokal, westafel dan tempat wudhu
anak yang cukup memadai, taman bermain dan out bond mini beserta alat
main yang bervariasi dan bervaratif dan di buat sendiri oleh penyelenggara,
panggung kreatifitas anak dan lapangan bermain dan biasa juga digunakan
upacara cukup luas, dan satu lagi ada aula serba guna yang bisa di gunakan
untuk berbagai kegiatan baik untuk anak, kegiatan orang tua ataupun untuk
magang dan study banding pendidik.
5
6. B. Sarana dan Prasarana
Untuk melihat sarana apa saja yang ada di PAUD Percontohan
Plamboyan 3 dapat di lihat paa tabel berikut ini :
Tabel.1
Luas Tanah dan Bangunan
No
Uraian
Jumlah Luas
Kondisi
1. Ruang Tamu
1
3 m2
Baik
2
2. Ruang Kantor
1
4,5 m
Baik
3. Ruang Administrasi
1
3 m2
Baik
2
4. Ruang Guru
1
4m
Baik
Ruang Kelas/Sentra
5.
6
720 m2
Baik
Pembelajaran
6. Taman Bermain
1
340 m2
Baik
7. Panggung Kreatifitas
1
6 m2
Baik
2
8. Aula/Ruang Serbaguna
1
240 m
Baik
9. Toilet/Wc
1
6 m2
Baik
2
10. Halaman Parkir
1
16 m
Baik
2
11. Dapur
1
2,5 m
Baik
12. Gudang
1
2 m2
Baik
Ruang Tunggu Orang
13
1
90 m2
Baik
Tua
14. Ruang Tidur Anak
1
3 m2
Baik
Jumlah
1440
Sumber : Data PAUD Percontohan Plamboyan 3 Tahun 2013
6
7. No
Uraian
Tabel.2
Sarana Belajar
Jumlah
Kondisi
1.
Rak Mainan
6 buah
Baik
2.
Lemari
5 buah
Baik
3.
Loker/Tempat Barang Anak
9 buah
Baik
4.
Papan Tulis
6 buah
Baik
5.
Papan Tempel
4 buah
Baik
6.
Komputer dan Printer
1 set
Baik
7.
Karpet
7 buah
Baik
8.
Meja dan Kursi Pendidik
5 Buah
Baik
9.
Meja dan Kursi Anak
98 set
Baik
10. Tempat Tidur
2 buah
Baik
11. Rak Sepatu
8 buah
Baik
Sumber : Data PAUD Percontohan Plamboyan 3 Tahun 2013
Tabel.3
Alat Permainan Luar
Uraian
Jumlah
No
Kondisi
1.
Sepeda Anak
2 Buah
Baik
2.
Perosotan
2 Buah
Baik
3.
Perosotan Roll
1 Buah
Baik
4.
Jungkitan
3 Buah
Baik
5.
Bak Pasir
1 Buah
Baik
6.
Ayunan
4 Buah
Baik
7.
Out Bond Mini
1 Set
Baik
8.
Tangga majemuk
2 Buah
Baik
9.
Mandi Bola
1 lokal
Baik
1 set
Baik
1 buah
Baik
10. Musik Pipa Paralon
11. Pipa berbisik
Sumber : Data PAUD Percontohan Plamboyan 3 Tahun 2013
7
8. Tabel.4
Alat Permainan Dalam
Uraian
Jumlah Kondisi
No
1.
Balok Unit Type 780
2 set
Baik
2.
Balok Unit Tipe 100
4 set
Baik
3.
Balok Unit Karakter
2 set
Baik
4.
Lego
10 box
Baik
5.
Boneka
12 bh
Baik
6.
Alat Musik
4 set
Baik
7.
Alat Memasak
3 set
Baik
8.
Kartu Angka dan Huruf
8 bh
Baik
9.
Cermin
6 bh
Baik
10. Kerincingan
6 bh
Baik
11. Alat Jahit
7 bh
Baik
12. Puzzle
18 bh
Baik
13. Meronce
8 bh
Baik
14. Papan Jahit
20 bh
Baik
15. Rambu Lalu lintas
3 set
Baik
16. APE Limbah
6 jenis
Baik
17. Krayon/Pensil Warna
80 bh
Baik
18. APE Sentra Ibadah
1 set
Baik
19. APE Sentra Main Peran
1 set
Baik
20. APE Bahan Alam
1 set
Baik
21. APE Sentra Seni
1 set
Baik
Sumber : Data PAUD Percontohan Plamboyan 3 Tahun 2013
4.1.1.3 Visi, Misi dan Tujuan
Dalam pelaksanaan kegiatan sebagai lembaga pendidikan yang
bergerak dalam pendidikan anak usia dini PAUD Percontohan
Plamboyan
3
menjabarkan
Visi
dan
Misi
dalam
upaya
mengembangkan lembaga dan arah tujuan dari pengembangan
lembaga paud adalah sebagai berikut :
8
9. Visi
Mewujudkan Anak Usia Dini yang Sehat Cerdas Ceria dilingkungan
masyarakat Karawang Kulon dan Menjadi Pusat Unggulan PAUD di
Kabupaten Karawang
Misi
-
Melaksanakan program Pendidikan Anak Usia Dini berkualitas,
Beriman dan bertaqwa, yang sehat Jasmani dan rohaninya , juga
turut serta mempersiapkan anak usia dini memasuki Pendidikan
Dasar.
-
Menjadi Pusat Percontohan bagi lembaga PAUD Non Formal di
Kabupaten Karawang dan Ikut Pro Aktif Meningkatkan mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
-
Melaksanakan proses pembelajaran dengan Learning by Playing,
Learning by Experience, Learning by Explorer dan Aktive
Learning
Tujuan
Menjadi lembaga pendidikan anak usia dini yang berprestasi, unggul,
serta memberikan stimulasi pendidikan yang sesuai dengan usia,
pertumbuhan dan perkembangan anak guna mempersiapkan anak
memasuki pendidikan dasar.
4.1.1.4 Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dalam melaksanakan proses penyelenggaraan pendidikan tidak
lepas dari peran seorang pengelola untuk melaksanakan manajemen
dan pengelolaan selain itu juga peran pendidik serta guru yang akan
menjadi
ujung
tombak
dari
pelaksanaan
pembelajaran
yang
bersentuhan langsung dengan anak didik.
Latar belakang Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD
Percontohan Plamboyan 3 bervariasi ada yang berpendidikan SMA
sebanyak 9 dan ada juga yang berasal dari Sarjana, namun Sarjanapun
9
10. bukan dari background pendidikan anak usia dini tetapi Sarjana
Pendidikan dasar 2 Orang dan 1 orang dari Sarjana Komputer.
Walaupun tidak semua pendidik berlatar belakang Sarjana,
namun peningkatan mutu selalu rutin dilaksanakan, baik itu melalui
Seminar, Workshop, Diklat PAUD ataupun study banding dan
magang.
Berikut adalah data pendidik dan tenaga kependidikan PAUD
Percontohan Plamboyan 3.
Tabel.5
Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
NO.
NAMA
TEMPAT TANGGAL/ LAHIR
L/P
PEND.
1.
Eman Endah Suryana
Karawang, 7 Februari 1962
L
STM
2.
Lilis Holilah, S. Pd
Karawang, 9 Juni 1965
P
3.
Devi Sulaeman, S.Kom
Tasikmalaya, 11-Jan-1983
4.
Nopi Endah Ekawati
5.
JABATAN
PELATIHAN YANG PERNAH
DIIKUTI
Penyelenggara
Pelatihan Tutor PAUD 2005
S1
Pengelola
Observasi + Pelatihan di TK
Istiqlal sll
L
S1
Seksi Kurikulum/
Kemitraan
Observasi + Pelatihan di TK
Istiqlal
Karawang, 7 Januari 1986
P
S1
Bendahara / Guru
Observasi + Pelatihan di TK
Istiqlal dll
Mimin Aminah
Karawang, 6 April 1985
P
D II
Sekretaris / Guru
Observasi + Pelatihan di TK
Istiqlal dll
6.
Yati Nurhayati
Karawang, 11 Mei 1963
P
SMA
Guru
Observasi + Pelatihan di TK
Istiqlal dll
7.
Eneng Siti Rohanah
Karawang, 9 September 1963
P
SMA
Guru
Observasi + Pelatihan di TK
Istiqlal dll
8.
Asri Sri Faniar
Karawang, 1 Maret 1992
P
SMA
Guru
Pelatihan BCCT dll
Magang di Istiqlal
9.
Tisha Yulinati
Subang, 18 Juli 1993
P
SMA
Guru
Pelatihan BCCT dl
Magang di Istiqlal l
10.
Nur Najmunnisa
Bogor, 21 Juni 1992
P
SMA
Guru
Pelatihan BCCT
Magang di Istiqlal
11.
Ida Apriyani
Jakarta, 4 April 1981
P
PGTK
Guru
Pelatihan BCCT
12.
Oyah Rokayah
Karawang, 14 Feb 1964
P
SMA
Guru
Pelatihan BCCT
Magang di Istiqlal
10
11. C. Peserta Didik
Peserta Didik yang dilayani di PAUD Plamboyan 3 adalah Usia 2-6
Tahun yang berasal dari wilayah Kecamatan Karawang Barat pada
khususnya dan Kecamatan SekitarKarawang Barat pada Umumnya.
Jumlah peserta didik pada tahun 2013/2014 pada PAUD Plamboyan 3
sebanyak 72 Orang (data terlampir).
Adapun rekapitulasi per usia layanan paud plamboyan 3 adalah sebagai
berikut :
Tabel.6
Rekapitulasi Peserta Didik
Usia
Lakilaki
Perempuan
Keterangan
0 tahun
Usia 3 bulan sampai dengan sebelum ulang tahun ke 1
1 tahun
Usia 1 tahun sampai dengan sebelum ulang tahun ke 2
2 tahun
Usia 2 tahun sampai dengan sebelum ulang tahun ke 3
3 tahun
5
3
Usia 3 tahun sampai dengan sebelum ulang tahun ke 4
4 tahun
9
6
Usia 4 tahun sampai dengan sebelum ulang tahun ke 5
5 tahun
16
8
Usia 5 tahun sampai dengan sebelum ulang tahun ke 6
6 tahun
13
11
Usia 6 tahun sampai dengan sebelum ulang tahun ke 7
≥ 7 tahun
Usia 7 tahun atau lebih yang masih duduk di PAUD
D. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran di PAUD Percontohan Plamboyan 3
dilaksanakan dari Senin s/d Jum’at dengan Jam Pembelajaran 07.30 s/d
10.30.
Pembelajaran harian di PAUD Plamboyan 3 berbasis Sentra Lingkaran,
dalam satu hari berputar dan terjadwal anak per kelompok usia yang
akan melaksanakan pembelajaran di 6 Sentra Pembelajaran (Sentra
Ibadah, Sentra Balok, Sentra Main Peran, Sentra Persiapan, Sentra Seni
dan Kreatifitas dan Sentra Bahan Alam).
11
12. Tabel.7
Rekapitulasi Peserta Didik
JADWAL PUTARAN SENTRA
SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013
HARI
SENIN
SELASA
RABU
KAMIS
JUM'AT
NAMA SENTRA
IBADAH
BALOK
MAIN PERAN
PERSIAPAN
ALAM
SENI DAN KREATIFITAS
Keterangan : Kuning 3 Tahun, Biru 4 Tahun, Orange 4 Tahun, Ungu 5 Tahun,
Merah 5 Tahun, Hijau 5 Tahun,
Adapun jadwal kegiatan harian yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
07:00 – 07:30 : Menyiapkan alat permainan.
Menyambut kedatangan anak dan orang tua.
Jurnal pagi (melihat perkembangan anak dan melakukan dialog
dengan anak), kegiatan berupa menggambar, bercakap-cakap
dan mendengarkan
Bermain bebas dan lain-lain). Atau Kegiatan Transisi dari
rumah ke sekolah.
07.30-08.00
Kegiatan Pijakan lingkungan bermain (lingkaran 2) berupa
gerakan motorik kasar anak dan ice breaking di taman bermain.
Toilet Training
08.00-08.30
Kegiatan Rutin PAUD
12
13. (Senin dan Rabu Shalat Dhuha, Selasa Kegiatan Tari-tarian,
Kamis Kegiatan Senam dan Jum’at Seni Musik.
08.30-09.30
Pijakan Sebelum dan Saat Main
Kegiatan di Sentra Pembelajaran berdasarkan jadwal
09.30-10.00
Istirahat, Toilet Training dan Makan Bersama
10.00-10.30
Pijakan Setelah Main
10.30
Pulang
13
14. BAB III
PEMBAHASAN
KREATIVITAS MENDONGEN DENGAN MENGGUNAKAN CELEMEK BERBISIK DI
SENTRA BAHAN ALAM
A. Pengertian
PAUD atau Pendidikan Anaka Usia Dini memiliki peranan yang sangat
penting dalam usaha meningkatkan kesejahteraan bangsa khusunya dalam bidang
investasi pendidikan paling awal dalam mengatasi krisis karakter anak bangsa yang
terjadi saat ini. Oleh karena itu PAUD merupakan tempat yang paling dasar dalam
pendidikan anak. Untuk lebih memahami nya lagi perlu diketahui apa itu PAUD.
PAUD adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani serta rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum pendidikan
dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan luar sekolah. Definisi yang merujuk
pada UU (Undang-undang) No. 20 tahun 2003.
Pemberian pendidikan pada anak usia dini sangatlah menetukan masa depan anak,
melalui PAUD anak dilatih untuk mengembangkan kecerdasan dan potensi yang
dimilikinya serta penanaman karakter yang dilakukan terus menerus hingga menjadi
kebiasaan yang baik.
Semua itu tidak akan terjadi jika tidak ada peran pendidik. Karena pendidik adalah
orang yang memberikan informasi dan arahan. Peran pendidik pada tingkatan anak
usia dini memiliki perbedaan dengan pendidik pada sekolah tingkat selanjutnya.
Pendidik pada tingkat pendidikan anak usia dini harus dapat menarik perhatian anak,
lebih kreativ, dan mengajarkan anak tidak seperti menggurui atau melakukannya
dengan pembelajar yang kalsikal.
Metode pengajaran harus bervariasi dan media-media di gunakan juga harus
bervariasi. Salah satu metode penyampaian materi adalam mendongeng. Mendongen
merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan bila kita menyajikannya penuh
dengan ekspresi dan menggunaka media-media yang menaraik.
Salah satu media yang kita terapkan di lembaga kelompok bermain Plamboyan 3
adalah media celemek yang di kreasikan menggunaka kain planel sehingga dapat
mensajikan tokoh-tokoh cerita secara 3 dimensi. Media ini sangat membuat anak-anak
tertarik untuk memerhatikan pendidik pada saat bercerita. Celemek yang diberi
14
15. julukan oleh anak-anak Celemek Berbisik ini merupakan kreativitas yang di lakukan
oleh guru-guru kelompok bermain Plamboyan3.
B. Teknik Agar Anak Tertarik Ketika Guru Sedang Bercerita
Yang harus disiapkan oleh pendidik sebelem mendongen kepada anak-anak adalah
persiapan teknik yang haruh kita latih dulu sebelumnya. Karena kalau pendidik mendongen
dengan cara yang biasa atau hanya membaca buku saja itu membuat minat anak terhadap kita
berkurang, untuk itu ada hal-hal yang harus dilatih diantaranya adalah:
1.
Vokal merupakan alat utama kita untuk mendongeng. Dalam mendongeng
vokal dibagi menjadi dua yaitu, vokal penokohan dan vokal ilustrasi. Vokal
penokohan adalah suara-suara untuk tokoh dongen yang akan kita ceritakan,
vokal penokohan dapat dilatih melalui suara kecil, sedang, dan besar. Vokal
ilustrai ada suara-suara tambahan dalam mendongeng seperti suara angin,
hujan, helikopter, dan lain-lain.
2.
Gerak atau gestur tubuh kita, gerak dalam mendongeng terbagi menjadi
dua yaitu, gerak halus dan gerak kasar. Gerak halus adalah gerakan mimik
muka. Mimik muku meliki andil yang penting juga dalam mendongen, karena
perubahan mimik muka akan membedakan setiap situasi yang diceritakan.
Gerak kasar adalah body language kita, kita dapat menggunakan nya ketika
kita mendongeng tanpa media sama sekali. Gerakan kasar menirukan tokoh
yang di ceritakan.
Selaian vokal dan gerak kita pun harus menyediakan media untuk mendongeng, dalam hal
ini media yang digunaka berupa celemek. Pemilihan celemek terinpirasi oleh kegiatan yang
dilakukan di sentra bahan alam yang kegiatan pada saat main nya menggunakan celemek.
Untuk membuat media celemk ini bahan dan alat yang harus disiapkan adalah:
-
Celemek
-
Kain planel
-
Jarum
-
Benang
-
Gunting
-
Lem fox
-
Prepetan
15
16. Cara pembuatannya
Pembuatan baground pada celemek
-
Tentukan cerita apa yang akan di ceritakan, untuk menentukan pembuatan
beground pada celemek.
-
Setelah menentukan baground, buatlah pola pada kain planel.
-
Setelah pola untuk baground selesai tempel diatas celemek.
-
Kemudian jahit prepetan kasar di beberapa titik di atas celemek.
pembuatan tokok-tokoh cerita
-
Tentukan tokoh apa saja yang ada didalam cerita.
-
Buat dua pola dari tiap tokohnya.
-
Agar terkesan 3 demensi, dua pola tersebut di jahit dan di isi oleh kapas.
-
Kemudian pada bagian belakangnya tempelkan prepetan yang bagian halusnya.
C. Cerita Yang Sesuai Dengan Anak Usia Dini
Dalam memilih jenis cerita seyogyanya mencari cerita yang ringan bisa
ditangkap dan dicerna oleh anak usia dini. Dengan kata lain, cerita tidak boleh
mengambang dan tak memiliki alur yang jelas. Unutuk anak usia dini
usahakan mendongeng hal-hal yang lucu tapi tanpa melupakan nilai-nilai
karakter yang akan disampaikan.
D. Kreativitas Pendidik Anak Usia Dini Melalui Mendongeng Dengan Media Celemek
E. Implementasi Celemek Berbisik Sebagai Media Dalam Mendongeng di KB
Plamboyan 3 Kota Karawang
Metode yang digunakan di Kelompok Bermain Plamboyan 3 Kota Karawang
adalan BCCT. Terdapat empat tahapan untuk pijakan pengalam main yang bermutu. Empat
pijakan tersebut adalah pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main,
dan pijakan setelah main. Pijakan lingkungan main merupakan waktu dimana pendidk
menyiapkan APE yang akan digunakan di dalam sentra serta waktu dimana anak-anak
16
17. melakukan kegiatan taransisi yang biasa dilakukan di lapangan sekolah. Pijakan sebelum
main merupakan kegiatan awal didalam sentara yang meliputi, menbaca doa sebelum
bermain dan belajar, membacakan buku atau mendongeng yang berkaitan dengan tema,
memberikan kosakata baru, memberikan ide bagaimana menggunakan bahan-bahan atau APE
yang telah disiapkan, mendiskusikan waktu bermain, menjelaskan urutan permainan, dan
memberikan tanya jawab soal cerita yang telah di ceritakan, kegiatan tersebut melatih otak
anak untuk mengingat. Pijakan saat main merupakan waktu dimana anak dapat mengeksplor
diri nya dengan permaianan yang telah disiapkan. Pijakan setelah maian merupakan evaluasi
darai kegiatan yang telah di lakukan.
Mendongeng atau bercerita biasa dilakukan pada saat pijakan sebelum main, itu
dilakukan untuk penguatan tema, penambahan wawasan anak dan tidak lupa untuk
menanamkan karater pada anak. Ketika mendongen biasakan menggunakan media agar anak
tertarik dengan cerita yang disampaiakn. Celemek berbisik salah satu media yang digunakan
di KB Plamboyan 3 untuk bercerita.
1. Pembuatan RKH (Rencana Kegiatan Harian)
Rencana Kegiatan Harian atau RKH adalah administrasi yang wajib di buat
oleh guru sebelum mengajar. Karena apa yang di tulis di dalam RKH
merupakan gambaran tentang kegiatan apa saja yang akan kita lakukan pada
hari itu. RKH disusun berdasarkan RKM (Rencana Kegiatan Mingguan) yang
di ambil dari permendiknas 2009. Penyusunan RKH juga harus disesuaikan
dengan tahap perkembangan dan usia anak. KB Plamboyan 3 Kota Karawang
menerima anak murid dari usia 3-6 tahun. Oleh karenanya peyusunan RKH
disesuaikan dengan tingkat usia anak. Penentuan jenis dongeng serta waktu
juga sangat mempengeruhi pemaknaan pesan-pesan yang akan disampaikan
kepada anak.
Waktu mendongeng sebaiknya disesuaikan dengan daya pikir, kemampuan
bahasa, dan konsentrasi anak. Diklasifikasikan sebagai berikut:
Usia 3 – 4 tahun, waktu yang digunakan hingga 7 menit
Usia 5-8 tahun, waktu yang digunakan hingga 10-15 menit
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan waktu mendongen menjadi lebih
panjang, tergantung dengan cara penyampain dan variasi apa asaja yang kita
gunakan pada saat mendongeng.
17
18. Dongeng ini diperuntukkan anak-anak usia 4-5 tahun yang pada dasar nya
materi cerita yang disampaikan harus mengenai apa yang mereka lihat, dengar,
dan rasakan.
Dongeng dibawah ini merupakan penjelasan tentang tema:
Tema
: Hewan Berkaki Empat
Judul cerita
: Sapi
Penulis
: Nur Najmunnisa
Tokoh yang terdapat di dalam cerita : Pengembala sapi, 1 induk sapi, dan 3 ekor anak sapi
Naskah cerita
Disebuah desa terdapat perternakan sapi milik seorang perternak. Peternak sapi itu
memiliki 1 ekor induk sapi dan 3 ekor ank sapi. Setiap hari sapi-sapi tersebut dirawat dan di
beri makan oleh gadis pengembala sapi yang bernama ceria.
Suatu hari di pagi hari yang cerah, ceria membawa sapi-sapi tersebut pergi keladang
untuk mencari rumput. Semua sapi asik makan dan bermain di ladang tersebut, tetapi ada 1
anak sapi yang terlihat murung dan bersedih. Induk sapi mendekati anak nya dan bertanya,
“apa yang membuat mu bersedih anak ku?”. “aku merasa lemas bu” jawab anak sapi, “apa
kamu sudah makan?” tanya induk sapi. “belum bu, ku gak mau makan” jawab anak sapi.
“kenapa kamu gak mau makan” tanya induk sapi. “soal nya, aku malas makan” jawab anak
sapi. “sekarang ibu tau apa penyebab kamu menjadi lemas, sayang kita sebagi mahluk hidup
butuh yang nama nya makan kalo kita gak makan tubuh kita akan lemas tidak bertenaga dan
kita tidak dapat beraktifitas dengan baik karena tubuh kita kosong gak di isi oleh makanan,
tuh kamu lihat teman2 mu disana mereka asik bermain, tubuh mereka tidak lemas karena
sebelum nya mereka sudah makan” jelas induk sapi. “oh....begitu ya bu, jadi aku lemas begini
gara2 aku gak makan?” tanya anak sapi. “benar sekali, kalo kamu mau kembali bersemangt
dan bermain dengan teman-teman mu, kamu harus makan sekarang...” jawab induk sapi.”oke,
kalo begitu aku mau makan”. Anak sapi itu pun langsung memakan rumupu-rumput yang
ada di ladang, dan setelah itu anak sapi tidak lemas dan murung lagi. Dia pun dapat bermain
lagi dengan teman-teman nya.
Tak terasa matahari mulai turun ke arah barat, itu tanda ya ceria harus membawa kembali
sapi-sapi tersebut masuk ke peternakan.
18
20. Rencana Kegiatan Harian
Kelompok Usia
: 4-5 tahun
Semester / Minggu
:I/I
Tema/ Sub tema
: Binatang / Binatang berkaki empat
Hari/ Tanggal
: Senin, 4 – September - 2013
Model Pembelajaran : BCCT
Sentra
: Bahan Alam
A. Tahapan Perkembangan / Indikator
1. Menyebutkan ciptaan tuhan (NAM)
2. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit
(Fisik)
3. Mengenal benda berdasarkan fungsi (Kognitif)
4. Memahami cerita yang dibacakan (Bahasa)
5. Menunjukkan sikap mandiri dalam memilih kegiatan (Sosial Emosional)
B. Tujuan
1. Anak dapat menyebutkan binatang berkaki empat salah satunya sapi
sebagai mahluk ciptaan tuhan.
2. Anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan untuk memeras susu sapi.
3. Anak dapat menggunakan gunting gunting untuk menggunting bentuk sapi
4. Anak dapat memahami cerita yang telah disampaikan oleh guru
5. Anak dapat memilih sendiri salah satu kegiatan main yang telah disiapkan
oleh guru.
C. Kegiatan Pembelajaran
1. Pijakan lingkungan
-
Menyiapkan APE dan kegiatan main yang terdiri dari memeras susu sapi,
menggunting gambar sapi, dan menempel kapas ke gambar sapi di sentra bahan
alam.
-
Menyambut kedatangan anak
-
Menyiapkan tape dan kaset lagu kebangsaan
-
Menyediakan ruang main, sumber belajar dengan jenis kegiatan dan kesempatan
sebagai berikut:
# Memeras susu sapi denga 2 orang (kesempatan)
20
21. # Menggunting gambar sapi dengan 4 orang (kesempatan)
# Menempel kapas pada gambar sapi dengan 4 orang
(kesempatan)
2. Pijakan sebelum main
-
Upacara bendera
-
Melingkar dihalaman untuk bermain bersama
-
Antre cuci tangan, toilet training dan minum
-
Menuju kesentra sesuai kelompoknya dengan guru sentra
-
Guru mengucapakan selamat datang di sentra bahan alam
-
Mengajak anak untuk berdoa
-
Absensi kehadiran anak
-
Menanyakan kabar anak
-
Bercerita dan menjelaskan tema dengan menggunakan media celelek berbisik
-
Kosa kata yang disampaikan berhubungan dengan bagian tubuh binatang sapi:
Mata
Ekor
Kaki
Telingan
Kulit
Ambik
3. Pijakan saat main
-
Guru menjelaskan kegiatan main
-
Guru dan anak membuat aturan main
-
Guru menginformasikan urutan bermain, dengan urutan sebagai berikut:
Menggunakan celemek sebelum bermain
Memilih jenis permainan
Mainkan permainan yang telah dipilih
Setelah selesai rapihkah alat-alat permainanya
Informasikan kepada guru kalau sudah selesai
21
22. Pilih jenis kegiatan main selanjutnya
-
Guru memberikan pertanyaan kepada anak sesuai dengan cerita yang telah
disampaikan, anak yang dapat menjawab terlebih dahulu boleh memilih jenis
permainan yang telah disiapkan. Adapun jenis permainan dan kesempatannya
adalah:
Memeras susu sapi 2 kesempatan
Menggunting gamabar sapi 4 kesempatan
Menempelkan kapas sesuai dengan gambar sapi 4 kesempatan
-
Memberikan waktu bermain 40-60 menit untuk anak
-
Membantu anak jika ada kesulitan dengan anaknya
-
Memperkuat dan memperluas bahasa anak
-
Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan anak dan kemajuan anak
-
Anak membereskan kembali alat-alat ke tempat nya setelah waktu permainan
telah usai.
Toilet training / Makan Bersama / Istirahat
4. Pijakan setelah main
-
Memajang hasil karya
-
Membentuk lingkaran bersama-sama dengan semua anak
-
Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan anak, guru memberikan kesempatan
kepada anak untuk memilih menceritakan satu permainan yang telah dimainkan
atau menyebutkan permainan yang telah dimainkan.
-
Guru menginformasikan sentara yang akan dimainkan besok.
-
Do’a mau pulang
-
Membacakan janji siswa
-
Membiasakan anak untuk memberikan salam dan mencium tanga guru untuk
pembiasaan perilaku sopan santun.
D. Alat / Bahan
Bahan sentara: - sarung tangan pelastik, benang kasur, tongka, baskom, gunting,
kapas, lem kertas, spon, dan kertas hvs
Alat : Celemek berbisik dan gambar-gambar sapi
E. Nilai-nilai karakter : Disiplin, bertanggung jawab, dan mandiri
F. Penilaian perkembangan anak
Alat penilaian yang digunakan adlah ceklist dan dukumentasi
22
23. Karawang, 4 – September - 2013
Pengelola
PAUD Plamboyan 3
Guru
Lilis Holilah S.Pd
Nur Najmunnisa
23