Rencana aksi Teaching Industri SMAK MakassarBatti Husain
Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan laboratorium teaching industry di SMK-SMAK Makassar. Rencananya mencakup penataan ulang ruang laboratorium, pengadaan peralatan, serta penguatan kerjasama dengan industri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran praktik."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan produksi yang efisien untuk meningkatkan kompetisi perusahaan
2. Metode analisis jalur kritis digunakan untuk meningkatkan efisiensi waktu proses produksi
3. Studi kasus di sebuah perusahaan mebel menunjukkan pengurangan waktu produksi sebesar 130 menit dengan menggunakan analisis jalur kritis
Rencana aksi Teaching Industri SMAK MakassarBatti Husain
Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan laboratorium teaching industry di SMK-SMAK Makassar. Rencananya mencakup penataan ulang ruang laboratorium, pengadaan peralatan, serta penguatan kerjasama dengan industri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran praktik."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan produksi yang efisien untuk meningkatkan kompetisi perusahaan
2. Metode analisis jalur kritis digunakan untuk meningkatkan efisiensi waktu proses produksi
3. Studi kasus di sebuah perusahaan mebel menunjukkan pengurangan waktu produksi sebesar 130 menit dengan menggunakan analisis jalur kritis
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk melakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan dan peluangnya serta mengatasi kelemahan dan ancaman dalam bisnis pakan ternak, termasuk meningkatkan loyalitas pelanggan, fokus pada pengembangan produk, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Trisnadi Wijaya
Sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang PT. Autochem Industry Cabang Palembang masih menggunakan Microsoft Excel secara manual sehingga rawan kesalahan. Perusahaan ini perlu beralih ke sistem Accurate agar dapat menginput data secara otomatis dan meminimalisir kesalahan.
Persediaan Spare Part untuk Mendukung Proses Produksi_ Training "SPAREPART M...Kanaidi ken
1. Material Requirement Planning (MRP) merupakan sistem untuk menentukan kebutuhan material dan sparepart serta waktu yang dibutuhkan untuk mendukung produksi.
2. Tujuan penerapan MRP antara lain mengurangi persediaan, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi waktu proses untuk memenuhi komitmen pelanggan.
3. Fungsi MRP meliputi peramalan kebutuhan material, penjadwalan produksi, dan pengendalian persediaan
Dokumen tersebut membahas perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang untuk perusahaan jasa perbaikan elektronik. Sistem saat ini masih manual sehingga lambat dan tidak terintegrasi, maka dirancang sistem baru berbasis komputer untuk mempercepat proses dan mengintegrasikan semua data. Metode perancangan yang digunakan adalah System Development Life Cycle untuk merancang database, input output, dan teknologi sistem.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Perancangan tata letak warehouse baru untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan material di PT. XX setelah peningkatan produksi. Relayout dilakukan untuk menyimpan semua material sesuai standar dengan menghitung jumlah pallet yang dibutuhkan. Hasilnya kapasitas penyimpanan warehouse meningkat 31,7% dari sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan pendirian usaha dari suatu usaha yaitu Pempek Nyanyu yang berlokasi di Komplek PT Pusri, Palembang. Metode penelitian analisis kelayakan usaha yang digunakan adalah 6 analisis kelayakan usaha yang terdiri dari Analisis Pasar, Analisis Teknis dan Operasional, Analisis Manajemen SDM, Analisis Finansial, Analisis Hukum dan Analisis AMDAL. Menurut analisis tersebut, dapat diketahui bahwa Pempek Nyayu memiliki propek bersaing di pasar dan memiliki tempat yang strategis di pasaran modern. Walau hanya memiliki satu karyawan, Pempek Nyayu sudah diverifikasi oleh RT/RW setempat. Selain itu Pempek Nayu tidak membuat limbah yang berarti yang mempengaruhi lingkungan sekitar serta pengelolaan keuangan yang baik. Sehingga dapat dinyatakan bahwa Pempek Nyayu memiliki Kelayakan dalam menjalakan maupun mengembangkan usahanya.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Enterprise Architecture menggunakan TOGAF pada PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Perusahaan menggunakan SAP sebagai ERP dan menerapkan SCM serta teknologi RFID untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Melalui teknologi ini, perusahaan memperoleh manfaat seperti percepatan proses produksi, pengurangan kesalahan, dan perbaikan forecasting penjualan.
Siklus produksi materi transaksi manufakturrachmakusuma1
Dokumen tersebut membahas tentang siklus produksi yang meliputi perencanaan, anggaran, pelaksanaan produksi, pelaporan, arus kegiatan, arus data, prosedur pengadaan, jurnal, arus pembukuan, risiko, materialitas, sistem pengendalian internal, dokumen terkait, fungsi transaksi, pengendalian persediaan, dan tanggung jawab auditor terhadap persediaan.
Laporan audit menemukan beberapa kelemahan dalam perencanaan bahan baku dan jadwal produksi PT Serat Sutra yang menyebabkan keterlambatan produksi. Rekomendasi termasuk melakukan riset perencanaan bahan baku, memastikan ketersediaan bahan baku tepat waktu, membuat jadwal pemeliharaan mesin, dan kebijakan untuk menangani pesanan mendadak atau perubahan.
The AoG Business
Application Assistant
provides a single point
of reference for
information on all
business applications
used across the New
Zealand public sector.
Application
Catalog
This artifact was
chosen to define
application
categories used in
designing
application
architecture.
Catalog
Application
Component/Service
Diagram:
The Application
Component/Service
Diagram depicts the
relationships between
application components
and services.
Service Reference Model (SRM):
The SRM has been structured
across service areas that,
independent of the business
functions, can provide a foundation
for the sharing and re-use of
applications, application
capabilities, components and
business services
More Related Content
Similar to Penyusunan barcode dan penentuan reorder
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk melakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan dan peluangnya serta mengatasi kelemahan dan ancaman dalam bisnis pakan ternak, termasuk meningkatkan loyalitas pelanggan, fokus pada pengembangan produk, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Trisnadi Wijaya
Sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang PT. Autochem Industry Cabang Palembang masih menggunakan Microsoft Excel secara manual sehingga rawan kesalahan. Perusahaan ini perlu beralih ke sistem Accurate agar dapat menginput data secara otomatis dan meminimalisir kesalahan.
Persediaan Spare Part untuk Mendukung Proses Produksi_ Training "SPAREPART M...Kanaidi ken
1. Material Requirement Planning (MRP) merupakan sistem untuk menentukan kebutuhan material dan sparepart serta waktu yang dibutuhkan untuk mendukung produksi.
2. Tujuan penerapan MRP antara lain mengurangi persediaan, meningkatkan efisiensi produksi, dan mengurangi waktu proses untuk memenuhi komitmen pelanggan.
3. Fungsi MRP meliputi peramalan kebutuhan material, penjadwalan produksi, dan pengendalian persediaan
Dokumen tersebut membahas perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang untuk perusahaan jasa perbaikan elektronik. Sistem saat ini masih manual sehingga lambat dan tidak terintegrasi, maka dirancang sistem baru berbasis komputer untuk mempercepat proses dan mengintegrasikan semua data. Metode perancangan yang digunakan adalah System Development Life Cycle untuk merancang database, input output, dan teknologi sistem.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Perancangan tata letak warehouse baru untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan material di PT. XX setelah peningkatan produksi. Relayout dilakukan untuk menyimpan semua material sesuai standar dengan menghitung jumlah pallet yang dibutuhkan. Hasilnya kapasitas penyimpanan warehouse meningkat 31,7% dari sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan pendirian usaha dari suatu usaha yaitu Pempek Nyanyu yang berlokasi di Komplek PT Pusri, Palembang. Metode penelitian analisis kelayakan usaha yang digunakan adalah 6 analisis kelayakan usaha yang terdiri dari Analisis Pasar, Analisis Teknis dan Operasional, Analisis Manajemen SDM, Analisis Finansial, Analisis Hukum dan Analisis AMDAL. Menurut analisis tersebut, dapat diketahui bahwa Pempek Nyayu memiliki propek bersaing di pasar dan memiliki tempat yang strategis di pasaran modern. Walau hanya memiliki satu karyawan, Pempek Nyayu sudah diverifikasi oleh RT/RW setempat. Selain itu Pempek Nayu tidak membuat limbah yang berarti yang mempengaruhi lingkungan sekitar serta pengelolaan keuangan yang baik. Sehingga dapat dinyatakan bahwa Pempek Nyayu memiliki Kelayakan dalam menjalakan maupun mengembangkan usahanya.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Enterprise Architecture menggunakan TOGAF pada PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Perusahaan menggunakan SAP sebagai ERP dan menerapkan SCM serta teknologi RFID untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Melalui teknologi ini, perusahaan memperoleh manfaat seperti percepatan proses produksi, pengurangan kesalahan, dan perbaikan forecasting penjualan.
Siklus produksi materi transaksi manufakturrachmakusuma1
Dokumen tersebut membahas tentang siklus produksi yang meliputi perencanaan, anggaran, pelaksanaan produksi, pelaporan, arus kegiatan, arus data, prosedur pengadaan, jurnal, arus pembukuan, risiko, materialitas, sistem pengendalian internal, dokumen terkait, fungsi transaksi, pengendalian persediaan, dan tanggung jawab auditor terhadap persediaan.
Laporan audit menemukan beberapa kelemahan dalam perencanaan bahan baku dan jadwal produksi PT Serat Sutra yang menyebabkan keterlambatan produksi. Rekomendasi termasuk melakukan riset perencanaan bahan baku, memastikan ketersediaan bahan baku tepat waktu, membuat jadwal pemeliharaan mesin, dan kebijakan untuk menangani pesanan mendadak atau perubahan.
Similar to Penyusunan barcode dan penentuan reorder (20)
The AoG Business
Application Assistant
provides a single point
of reference for
information on all
business applications
used across the New
Zealand public sector.
Application
Catalog
This artifact was
chosen to define
application
categories used in
designing
application
architecture.
Catalog
Application
Component/Service
Diagram:
The Application
Component/Service
Diagram depicts the
relationships between
application components
and services.
Service Reference Model (SRM):
The SRM has been structured
across service areas that,
independent of the business
functions, can provide a foundation
for the sharing and re-use of
applications, application
capabilities, components and
business services
Sistem informasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan data penelitian yang ada di berbagai sistem sehingga dapat meminimalkan perulangan data dan memudahkan proses administrasi penelitian di TI UNDIP. Sistem ini menyediakan basis data perusahaan KP dan KKI, topik penelitian yang pernah dilakukan, serta mengintegrasikan proses pendaftaran seminar dan sidang melalui SMS gateway.
Dokumen ini membahas perancangan enterprise architecture pada perusahaan perhiasan Jewelry Company menggunakan metode Zachman Framework. Zachman Framework digunakan untuk merancang sistem informasi perusahaan secara sistematis dan mudah dipahami. Hasilnya adalah usulan rancangan arsitektur sistem informasi yang diharapkan dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal dan efektif."
This document summarizes a study that assessed how the establishment of oil palm plantations in Central Kalimantan, Indonesia impacted mammal and herpetofauna species diversity, composition, and feeding guilds. Line transect surveys and visual encounter surveys were conducted in oil palm plantations, shrubland, and secondary forests. Results showed that oil palm plantations negatively impacted species abundance and diversity by favoring generalist species, while forested areas like HCV and HCS areas were important for maintaining forest specialist species. Mammal species in post-plantation habitats belonged to some feeding guilds, while herpetofauna species had terrestrial habitat types and could survive in the oil palm ecosystem.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tanah di Kampung Cibitung merupakan tanah lanau dengan plastisitas tinggi yang memiliki porositas dan kadar air yang tinggi sehingga mudah mengalami penjenuhan pada saat hujan lebat dan menyebabkan lereng rawan longsor.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tanah di Kampung Cibitung merupakan tanah lanau dengan plastisitas tinggi yang memiliki porositas dan kadar air yang tinggi sehingga mudah mengalami penjenuhan pada saat hujan lebat dan menyebabkan lereng rawan longsor.
Studi ini menguji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun sembung legi (Blumea balsamifera L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan pengaruhnya dalam penyembuhan luka pada mencit. Hasilnya menunjukkan gel daun sembung legi dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan mempercepat penyembuhan luka, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif gel penyembuh luka.
Studi ini menguji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun sembung legi (Blumea balsamifera L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan pengaruhnya dalam penyembuhan luka pada mencit. Hasilnya menunjukkan gel daun sembung legi dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan mempercepat penyembuhan luka, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif gel penyembuh luka.
Artikel ini membandingkan tingkah laku makan sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Desa Pedungan dan Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Ternak di TPA memakan sampah secara bebas sedangkan di sentra pembibitan diberi pakan teratur. Hasilnya, tingkah laku makan ternak di TPA berbeda dan kurang efisien dibandingkan sentra pembibitan.
Ekstrak etanol daun salam dan daun kelor serta kombinasi keduanya diuji aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik totalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun salam dan daun kelor dengan perbandingan 2:1 memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 28,55 ppm dan kandungan fenolik total 61,48 mg GAE/g.
Teks ini membahas hasil penelitian tentang produksi dan komposisi fisik karkas domba ekor gemuk yang dipelihara secara tradisional di Lombok. Penelitian menunjukkan bahwa bobot kosong dan persentase karkas tidak berbeda antara jantan dan betina. Namun, persentase karkas lebih tinggi pada jantan. Daging lebih dominan pada betina dibanding jantan. Secara umum, domba ekor gemuk di Lombok menghasilkan karkas yang c
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxabiddah0606
"Mie Gacoan" adalah sebuah merk dagang dari jaringan restaurant mie pedas No. 1 di Indonesia, yang menjadi anak perusahaan PT Pesta Pora Abadi. Nama "Gacoan" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "jagoan" atau "andalan". Berdiri sejak awal tahun 2016, saat ini merk "Mie Gacoan" telah tumbuh menjadi market leader F&B terbesar di Indonesia. Mengusung konsep bersantap modern dengan harga yang affordable, kehadiran "Mie Gacoan" telah mendapatkan apresiasi luar biasa di setiap market dimana "Mie Gacoan" hadir untuk melayani puluhan ribu pelanggan setiap bulannya. Oleh karena itu, inovasi akan selalu dikedepankan agar "Mie Gacoan" tetap relevan dan menjadi pilihan terbaik bagi para customer loyal.
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfFORTRESS
"PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Besi Rumah Minimalis di Buleleng; Pintu Double Rumah Minimalis di Sawan; Pintu Dua Daun Minimalis di Abang; Pintu Garis Minimalis di Manggis.
FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja; solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99; Rt.005/Rw.003; Binong; Kec. Curug; Kabupaten Tangerang; Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo; Pekanbaru; Surabaya; Lampung; Palembang; Kendari; Makassar; Balikpapan; Medan; Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura; Kab Bangli; Kab Buleleng-Singaraja; Kab Gianyar; Kab Jembrana-Negara; Kab Karangasem-Amlapura; Kab Klungkung-Semarapura; Kab Tabanan; Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintudobelminimalisdidenpasar #pintudoublebesirumahminimalisdibuleleng #pintudoublerumahminimalisdisawan #pintuduadaunminimalisdiabang #pintugarisminimalisdimanggis
Pintu Dobel Minimalis di Denpasar; Pintu Double Minimalis Motif Kayu di Busung Biu; Pintu Double Rumah Modern di Seririt; Pintu Dua Minimalis Terbaru di Bebandem; Pintu Hitam Minimalis di Rendang."
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Habibatut Tijani
Program Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online di Kecamatan Sambikerep bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK dan masyarakat sekitar dengan memberikan edukasi dan bimbingan dalam mempromosikan produk melalui media sosial. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan pemasaran digital, membantu mendaftarkan usaha ke marketplace, dan mengelola media online secara efektif. Dengan pendekatan teori jaringan sosial dan partisipatif aktif, program ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar UMKM, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi peserta dan komunitas secara keseluruhan.
0818.0927.0089| Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Bali| Duaznco BuildingMargionoPriadi
"KAMI DUAZ&CO merupakan pengkaji teknis yang berpengalaman semenjak 2015 untuk melakukan audit bangunan, penyusunan kajian sertfikat laik fungsi (SLF) hingga proses permohonan penerbitan SLF Info Call 0818.0927.0089
Jasa Konsultan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan di Duaznco Bali. Mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk bangunan adalah salah satu langkah penting dalam memastikan bahwa gedung yang telah dibangun memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Di Bali, Duaznco menawarkan jasa konsultasi profesional untuk membantu pemilik bangunan mendapatkan SLF dengan mudah dan cepat.
Mengapa Memilih Jasa Konsultan SLF Duaznco Bali?
Duaznco adalah perusahaan konsultan yang telah berpengalaman dalam membantu pemilik bangunan di Bali untuk mendapatkan Sertifikat Laik Fungsi. Ada beberapa alasan mengapa Duaznco menjadi pilihan yang tepat:
- Pengalaman dan Keahlian
Duaznco memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam mengurus berbagai jenis bangunan, mulai dari perumahan, komersial, hingga industri.
- Layanan Profesional dan Terpercaya
Duaznco terkenal dengan layanan profesional yang terpercaya. Mereka memberikan solusi yang tepat dan cepat untuk memastikan bangunan Anda mendapatkan sertifikasi yang diperlukan tanpa kendala.
- Pendekatan yang Personal
Setiap proyek ditangani dengan pendekatan yang personal, di mana konsultasi dilakukan secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan spesifik dari setiap klien.
Biaya Pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali
Biaya pembuatan Sertifikat Laik Fungsi di Duaznco Bali bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis bangunan, ukuran, dan kompleksitas proyek. Namun, secara umum, biaya ini mencakup beberapa komponen utama:
- Survey dan Inspeksi
Tahap awal ini melibatkan inspeksi menyeluruh oleh tim ahli untuk menilai kondisi bangunan dan memastikan bahwa semua persyaratan teknis terpenuhi.
- Penyusunan Laporan Teknis
Setelah inspeksi, tim akan menyusun laporan teknis yang mendetail mengenai kondisi bangunan dan rekomendasi perbaikan jika diperlukan. Laporan ini penting untuk proses pengajuan SLF.
- Pengurusan Administrasi
Proses administrasi melibatkan pengurusan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengajuan SLF ke instansi terkait.
- Konsultasi dan Pendampingan
Duaznco juga menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan selama proses pengurusan SLF, termasuk bantuan dalam melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memenuhi standar keselamatan dan fungsionalitas.
Info 0818.0927.0089
website https://duaznco.com/
Bali Office
Jl. Cokroaminoto No. 460, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Denpasar, Bali 80116
Paket 10 Buku Kurikulum Merdeka PAUD Usia 5-6 TahunRedis Manik
BUKU PAUD KURIKULUM MERDEKA TERBARU 2024 /2025
Kurikulum MERDEKA PAUD TK A ISLAM
Kelas PAUD TK ISLAM A
TEMA :
1. Aku Hamba Allah (Mengenal Jati Diri)
2. Keluarga Sakinah
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Allah
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
Kelas PAUD TK ISLAM B
TEMA :
1. Aku Hamba Allah (Mengenal Jati Diri)
2. Keluarga Sakinah
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Allah
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
TEMA MERDEKA UMUM PAUD TK A :
1. Diri Sendiri (Mengenal Jati Diri)
2. Keluargaku
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Tuhan
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
TEMA MERDEKA UMUM PAUD TK B :
1. Diri Sendiri (Mengenal Jati Diri)
2. Keluargaku
3. Lingkunganku (Bermain dan Bekerja Sama)
4. Binatang Ciptaan Tuhan
5. Tanaman (Aku Sayang Bumi)
6. Kendaraan (Inovasi dan Teknologi)
7. Alam Semesta
8. Negara Pancasila (Aku Cinta Indonesia)
9. Cepat membaca
10.Pintar Bahasa Inggris
Untuk pemesanan atau informasi silahkan hubungi alamat kontak kami :
CV.ASAKA PRIMA | DUTA MEDIA GROUP.
PERCETAKAN & DISTRIBUTOR ALAT LAB & PERAGA PENDIDIKAN.
Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh - Kota Tangerang
021 5570 1397
0812-1236-8589
0877-8252-7700
#bukupaud #bukupaud2024 #bukupaudkurikulummerdeka #bukupaudterbaru2024 #tokobukupaud #bukupaudmurah #paketbukupaud #grosirbukupaud #hargabukupaud2024 #katalogbukupaud2024 #brosurbukupaud2024 #bukupaudKurikulummerdeka
#paketbukupaudkurikulummerdeka
buku paud kurikulum merdeka 2024,buku paud 2024,buku paud kurikulum merdeka 2024,buku paud,paud,buku paud tematik 2024,buku paud kurikulum merdeka,buku paud k13,toko buku paud,buku kurikulum merdeka paud,toko buku paud tk,buku paud terbaru,buku paud tematik,paket buku kurikulum merdeka paud,buku anak paud,buku paud erlangga,buku kurikulum merdeka jenjang paud,buku paud terbaru 2024,kurikulum merdeka paud,paket buku kurikulum merdeka paud usia 5-6 tahun
TERSEDIA
- Merdeka TK A
- Merdeka TK B
- Merdeka TK Islam A
- Merdeka TK Islam B
- Merdeka PlayGroup (PAUD)
1. PENYUSUNAN BARCODE DAN PENENTUAN REORDER POINT
MATERIAL 07 PADA GUDANG BAHAN KIMIA
STUDI KASUS PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG
RisnD µ$LQXQ & 1 , Arfan Bakhtiar *
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275
Abstrak
Untuk memudahkan proses penyimpanan barang, maka diperlukan adanya suatu kode material yang akan
memudahkan petugas saat akan melakukan pengecekan ketersediaan barang dan untuk membedakan
barang satu dengan lainnya. Saat ini, kode material pada gudang bahan kimia PT.Pupuk Sriwidjaja yang
digunakan untuk menyimpan material 07 hanya berupa tulisan yang ditempatkan pada sebuah papan
didepan tumpukan material yang disimpan. Barang yang datang dari supplier dilakukan proses pengujian
kualitas terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam gudang. Untuk mengetahui jumlah barang
yang ada di gudang bahan kimia, petugas gudang bahan kimia maupun departemen Pengendalian
Material dan Produk harus memasukkan kode material dari barang yang ingin dicari. Namun, masih saja
terdapat kesalahan mengenai informasi ketersediaan barang pada gudang bahan kimia. Data pada sistem
inventory sering tidak terupdate, sehingga menimbulkan informasi yang berbeda dari yang seharusnya.
Oleh karena itu, PT.Pupuk Sriwidjaja membutuhkan suatu penambahan sistem inventory (desain barcode)
dan penentuan reorder point dengan tujuan mengetahui waktu yang tepat untuk memesan barang. Tujuan
dari penelitian ini adalah Merancang desain berbasis barcode untuk memudahkan petugas gudang bahan
kimia pada saat pencatatan barang masuk dan keluar serta menemukan angka re order point yang baik
untuk mengatur persedian barang dalam gudang penyimpanan. Metode yang digunakan untuk
penyusunan desain barcode adalah menggunakan software barcode generator dan perhitungan re order
point dengan metode probabilistik sederhana.
Kata kunci: barcode; reorder point; inventory
Abstract
Barcode Arranging and Determination Reorder Point of 07 Material in the Chemical Warehouse Study
Case PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. To facilitate the process of storage of goods, VR LW¶V needed a
material code that will make it easier when officers will check the availability of goods and to distinguish
the goods of one another. Currently, material code in PT.Pupuk Sriwidjaja¶V chemicals warehouse that
are used to store the material 07 only in the form of writing that is placed on a board in front of a pile of
material stored. Goods which come from suppliers are conducted to quality testing process before finally
entering into the warehouse. To determine the amount of goods in the chemicals warehouse, chemicals as
well as a warehouse clerk Material and Product Control department must enter the material of the items
that want to search. But, there is an error regarding the availability of information on chemicals
warehouse. Information on the inventory system is not updated frequently, so giving rise to different
information than they should. Therefore, PT.Pupuk Sriwidjaja require an inventory replenishment system
(barcode design) and determination of the reorder point with the aim of knowing the right time to order
goods. The goal of this study was designing barcode-based design to facilitate a chemical warehouse
clerk when recording of incoming and outgoing goods as well as found better re-order point numbers to
regulate supply of goods in the warehouse. The method that use for preparation barcode design is
generator barcode software and re-order point calculations with simple probabilistic methods.
Keywords: barcode; reorder point; inventory
2. 1. PENDAHULUAN
Teknologi informasi saat ini sudah sangat berkembang
pesat namun masih sangat banyak perusahaan-perusahaan
yang tetap menggunakan tenaga manual dalam proses
bisnis mereka terutama di dalam pergudangan. Teknologi
dan sistem informasi merupakan suatu faktor penting
dalam proses bisnis pada sektor ini. Proses bisnis
tradisional pada pergudangan yang masih dengan tenaga
manual rawan menimbulkan pemborosan dari segi biaya
dan waktu. Pekerjaan pencatatan pada lembar kerja pada
operator sering terjadi kesalahan yang menyebabkan
pengambilan keputusan dari pihak manajemen menjadi
buruk. Proses bisnis yang telah terkomputerisasi dan
tradisional adalah dengan menggunakan teknologi barcode.
Pada saat ini, barcode telah digunakan hampir di seluruh
retailer-retailer di seluruh dunia untuk membantu proses
bisnis mereka.
Penelitian ini dilakukan pada PT. Pupuk Sriwidjaja
yang berlokasi di Palembang dari tanggal 1 November
2015 sampai dengan 15 November 2015. Untuk tempat
penelitiannya berada pada Departemen Rendal Produksi
kelompok Pengendalian Material Produksi (PMP).
Berdasarkan wawancara dengan bapak Triyono selaku
kepala divisi Pengendalian Material Produksi (PMP),
gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan kimia
masih menggunakan teknologi manual untuk mengelelola
sistem pergudangan walaupun sudah menggunakan
komputerisasi. Terdapat ketidaksesuaian antara data yang
berada di komputer dengan apa yang ada di gudang,
sehingga menyebabkan adanya ketidaksesuaian data.
Ketidaksesuaian ini berdampak pada saat divisi
Pengendalian Material Produksi (PMP) akan membeli
banyaknya bahan-bahan kimia untuk disimpan. Banyaknya
bahan-bahan kimia yang akan dibeli juga dilihat
berdasarkan seberapa lamanya bahan-bahan kimia tersebut
akan habis, sehingga diperlukan waktu yang tepat untuk
membeli bahan-bahan sehingga tidak terjadi kehabisan
persediaan. Karena bahan-bahan kimia yang akan dibeli
merupakan bahan-bahan kimia yang sering digunakan atau
disebut juga sebagai bahan adaan, maka penting bagi divisi
Pengendalian Material Produksi (PMP) untuk menentukan
waktu yang tepat membeli bahan-bahan kimia. Selama ini
divisi Pengendalian Material Produksi (PMP) menentukan
kapan waktu yang tepat untuk membeli bahan-bahan kimia
berdasarkan dari lamanya barang-barang tersebut habis,
sehingga waktu yang tepat untuk membeli bahan-bahan
adalah setengah dari lamanya waktu habis.
PT. Pupuk Sriwidjaja merupakan industri kimia yang
menghasilkan pupuk urea. Pabrik ini didirikan pada
tangggal 24 Desember 1959 oleh seorang produsen pupuk
urea di Indonesia yang berlokasi di Palembang, Sumatera
Selatan dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja (persero). PT.
Pupuk Sriwidjaja memproduksi dua jenis pupuk urea
subsidi dan non subsidi. Hal yang membedakan antara
keduanya adalah warna pupuk urea tersebut, pupuk
bersubsidi berwarna merah muda sedangkan pupuk yang
tidak bersubsidi berwarna putih. Dalam prosesnya,
aktivitas yang dilakukan tetap mengadopsi prinsip-prinsip
dasar sebuah industri, tetapi hal ini berbeda dengan industri
lain sebagai contoh manufaktur. Proses produksi yang
dilakukan merupakan continuous production atau proses
produksi yang berlangsung berkesinambungan, dimana
pabrik beroperasi selama 24 jam penuh tanpa berhenti
kecuali saat TA (Turn Around) atau pada saat pabrik shut
down. PT. Pupuk Sriwidjaja sendiri mempunyai empat
pabrik I-B, II-B (dalam proses pembangunan), III, dan IV
untuk mendukung proses produksinya. PT. Pupuk
Sriwidjaja berlokasi di tepi sungai musi, hal itu
dikarenakan pengiriman pupuk urea masih menggunakan
media laut. Disebelah utara berbatasan dengan kelurahan
Sungai Selayur, disebelah timur berbatasan dengan
kelurahan Sungai Selayur, disebelah selatan berbatasan
dengan Sungai Musi, dan disebelah barat berbatasan
dengan kelurahan Ilir I, Ilir 3, dan Sungai Buah. Terdapat
enam proses untuk membuat pupuk urea, yaitu: sintesa unit
(mensintesa Ureadengan mereaksikan liquid NH3 dan gas
CO2 di dalam reactor urea), purifikasi unit (penguraian),
kristaliser unit (kristalisasi urea), prilling unit
(pembentukan butir-butir urea), recovery unit (mengambil
gas ammonia dan CO2), dan proses kondensat treatment
unit.
Organisasi yang mengatur tentang pergudangan,
khususnya gudang kimia adalah Departemen Rendal
Produksi kelompok Pengendalian Material Produksi
(PMP). Departemen Rendal Produksi kelompok
Pengendalian Material Produksi (PMP) bertugas untuk
mengawasi ketersediaan bahan kimia pendukung proses,
bekerja sama dengan Departemen Pengadaan Barang dan
Jasa untuk memastikan bahwa bahan kimia yang
diperlukan pabrik selalu tersedia untuk menjaga
keberlangsungan produksi pabrik. PT Pupuk Sriwidjaja
menerapkan sistem tender dan kontrak bagii setiap supplier
bahan kimianya. Supplier yang memenangkan tender akan
memasok produknya pada PT Pupuk Sriwidjaja. Setelah
supplier memenangkan tender, maka divisi Pengendalian
Material Produksi (PMP) akan mengirimkan anggotanya
untuk mengecek barang yang selanjutnya akan dikirim ke
PT Pupuk Sriwidjaja.
Tidak semua barang yang dibeli dari supplier bisa
digunakan, barang yang datang harus melalui pengecekan
kualitas sebelum akhirnya digunakan. Barang yang lolos
uji kemudian akan disimpan dalam gudang sebagai
persediaan. Tidak semua bahan kimia disimpan dalam
gudang bahan kimia, hal itu dikarenakan lokasinya yang
tidak terlalu jauh dari PT Pupuk Sriwidjaja sehingga tidak
perlu disimpan dalam gudang bahan kimia. Untuk
mempermudah dalam pengidentifikasian barang kimia,
PDND GLEXDWODK VHEXDK NRGH DQJ GLVHEXW ³PDWHULDO NRGH´
pada setiap barang kimia yang masuk ke gudang. Namun
adanya kode tersebut belum menjadikan sistem inventory
gudang kimia material kelas 07 efektif. Data yang terdapat
dalam sistem terkadang tidak terupdate, sehingga rawan
3. menimbulkan kesalahan informasi pada saat pengadaan
barang kembali. Hal ini dikarenakan data yang ada dalam
sistem berbeda dengan jumlah barang yang ada di gudang.
Oleh karena itu diperlukan adanya suatu perubahan
pada sistem inventory gudang kimia dengan menggunakan
barcode untuk mengurangi kesalahan pemberian informasi
serta memperhatikan titik pemesanan terbaik (reorder
point) agar pada saat diperlukan barang tersedia dan siap
untuk digunakan.
Saat ini telah muncul teknologi baru sebagai
pengembangan dari teknologi barcode, yaitu RFID (Radio
Frecuency Identification). RFID merupakan teknologi baru
dalam sistem identifikasi secara otomasi suatu produk
untuk membuat kinerja rantai pasok menjadi lebih baik.
Dengan teknologi ini, pembacaan terhadap kode pada suatu
barang dapat dibaca dengan cepat, tanpa harus
mendekatkan benda yang akan dibaca kodenya pada alat
pembaca kode. Hal ini tentu berbeda dengan cara
penggunaan barcode yang mengharuskan operator untuk
menempatkan benda yang akan dideteksi beberapa meter di
dekat alat pembaca. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh Rosinar (2013), RFID lebih unggul daripada barcode
karena ia mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya
membaca data secara otomatis tanpa memperhatikan garis
arah pembacaan dan mempunyai fungsi identifikasi dan
sekuriti. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan
oleh Meilani dan Putri (2015) perancangan sistem otomasi
barcode dapat menjadi pendukung dalam penggagasan
penurunan tingkat deviasi lolosnya barang ke tangan
konsumen didalam kegiatan transaksi yang masih menjadi
masalah.
Menurut Rouse dalam Wahyutama dkk (2013), barcode
merupakan gambar garis tegak yang biasanya ditempelkan
pada item toko ritel, kartu identitas, dan surat pos untuk
mengidentifikasi sejumlah produk tertentu. Secara umum
barcode digunakan sebagai UPC (Universal Price Code)
atau pembaca harga barang secara otomatis. Kode tersebut
menggunakan urutan bar vertikal dan spasi untuk mewakili
angka dan simbol lainnya. Simbol bar code biasanya terdiri
dari lima bagian: zona tenang (quite zone), karakter awal,
data karakter, karakter berhenti, dan quite zone lain.
Sedangkan menurut penelitian Daulay dan Widyaiswara
(2014) barcode merupakan suatu kumpulan data optik yang
dibaca mesin.
Barcode merupakan kumpulan data optik yang dibaca
oleh mesin. Barcode mengumpulkan data dari lebar garis
dan spasi garis paralel dan dapat disebut sebagai kode
batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Selain
berbentuk kode batang, barcode juga berbentuk titik,
persegi, dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar
yang disebut kode matriks atau simbologi dua dimensi.
Ada dua macam tipe barcode, yaitu barcode satu dimensi
(1D) dan dua dimensi (2D). Barcode satu dimensi
biasanya disebut Linear Barcodes (kode berbentuk baris).
Salah satu contoh tipe barcode satu dimensi adalah code
39 dan code 128. Sedangkan barcode dua dimensi
merupaakan barcode yang dapat menyimpan data yang
besar pada ruang yang kecil. Barcode dua dimensi dapat
menyimpan ratusan digit karakter dan mempunyai
tampilan berbeda dari barcode satu dimensi. Salah satu
contoh tipe barcode dua dimensi adalah QR code dan
PDF417 (Daulay dan Widyaiswara, 2014).
Barcode merupakan instrument yang bekerja
berdasarkan asas kerja digital. Dimana dalam konsep
digital, hanya terdapat dua sinyal data yang dikenal yaitu0
atau 1. Sinyal tersebut diterapkan dalam barcode pada
batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan
putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 sedangkan warna
putih mewakili bilangan 1. Dalam sistem pembacaan kode
barcode, warna hitam akan menyerap cahaya yang
dipancarkan oleh alat pembaca barcode dan warna putih
akan memantulkan balik cahaya tersebut. Untuk dapat
dibaca oleh alat pembaca barcode, sisi-sisi batang harus
tegas, lurus, dan tidak ada noda titik di tengah
permukaannya. Sementara ukuran celah sinar pun tidak
boleh melebihi celah antara batang barcode. Setelah desain
barcode terbentuk, maka diperlukan suatu perangkat keras
untuk mendukung layanan barcode. Beberapa perangkat
keras yang mendukung layanan barcode seperti komputer
barcode, barcode scanner, barcode printer, dan barcode
label (Tominanto, 2010).
Sedangkan teknologi RFID (Radio Frecuency
Identification) adalah teknologi berbasis frekuensi radio
yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara
komputer dan benda yang diidentifikasi scara wireless
(nirkabel). Hal itu berbeda dengan teknologi sebelumnya
yang berbasis barcode dimana hanya dapat mendeteksi
benda dengan cara membaca label menggunakan teknologi
image. Teknologi RFID dapat mendeteksi benda dan
manusia dengan membaca label menggunakan frekuensi
radio melalui sebuah label RFID atau transponder (tag)
yang dimasukkan ke dalam sebuah produk seperti buku
(Rosinar, 2013).
Reorder point merupkan titik atau tingkat persediaan,
dimana pemesanan kembali harus dilakukan, model
persediaan sederhana mengasumsikan bahwa penerimaan
suatu pesanan bersifat seketika, artinya model persediaan
mengansumsikan bahwa setiap perusahaan akan menunggu
sampai tingkat persediaannya mencapai nol, sebelum
perusahaan memesan kembali dan dengan seketika kiriman
yang dipesan akan diterima.Menurut Heizer dan Render
(2010) dalam Hartini (2011) Tingkat pemesanan
kembali(Reorder Point / ROP) adalah suatu titikatau batas
dari jumlah persediaan yangada pada suatu saat dimana
pemesanan harus diadakan kembali.Reorder point dihitung
dengan rumus:
ROP = (LT x AU) + SS (1)
Keterangan:
ROP = titik pemesanan kembali (Reorder Point)
LT = waktu tenggang (Lead Time)
AU = Pemakaian rata-rata dalam satuan waktu tertentu
SS = persediaan pengaman (Safey Stock)
4. Untuk menentukan safety stock, digunakan rumus:
Keterangan:
SS = Safety Stock
Standar Deviasi dari konsumsi barang
L = Lead Time
Z = Service level
2. Bahan dan Metode
Metode Penelitian dalam penelitian ini dimulai dengan
melakukan studi pendahuluan, merumuskan masalah,
pengumpulan data, merancang barcode, dan menentukan
ROP (reorder point). Berikut merupakan penjelasan dari
metode penelitian terhadap penyusunan barcode dan
penentuan reorder point material 07 pada gudang bahan
kimia PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang:
(a) Studi Pendahuluan
Tahap ini merupakan proses awal penelitian,
dimana dilakukan pengenalan perusahaan secara
umum sebaagi objek penelitian. Dari studi
pendahuluan ini, diperoleh informasi mengenai
PT.Pupuk Sriwidjaja secara umum. Selain itu,
dilakukan juga pengenalan terhadap gudang kimia
yang dinaungi oleh Departemen Perencanaan
Material dan Pergudangan (PMP) untuk
mendapatkan informasi mengenai proses
penerimaan material, penyimpanan material sampai
pengeluaran material ke produksi dari bagian
gudang bahan kimia.
(b) Perumusan Masalah
Dari studi pendahuluan didapatkan bahwa
masalah yang teridentifikasi adalah data inventory
yang tidak terupdate, sehingga rawan menimbulkan
terjadinya kesalahan pemberian informasi pada saat
akan melakukan pemesanan barang kembali. Untuk
sistem penyimpanan barang, pihak gudang
menggunakan material kode untuk membedakan
barang satu dengan yang lainnya. Dimana material
kode hanya ditempatkan di depan tumpukan barang
dengan satu tiang penyangga. Selain itu, peneliti
juga ingin meneliti tentang besarnya reorderpoint
(ROP) untuk melakukan pemesanan, karena selama
ini nilai safety stock tidak dihitung berdasarkan
rumus yang ada dan hanya berdasarkan kira-kira
saja berapa lama barang habis.
(c) Pengumpulan Data
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-
data observasi sesuai dengan kondisi yang ada dan
kebutuhan penelitian. Dimana, dilakukan
pengumpulan data untuk melakukan perancangan
system barcode serta reorder point (ROP). Untuk
perancangan barcode diperlukan data mengenai mat
code (material kode) dari bahan-bahan kimia yang
ada di gudang bahan kimia. Sedangkan untuk ROP
diperlukan data mengenai pemakaian bahan-bahan
kimia beserta lead time nya dari data tiga tahun
sebelumnya (dari tahun 2012-2015)
(d) Perancangan Barcode
Pada tahap ini, dilakukan perancangan desain
barcode pada gudang kimia material kelas 07, yang
terdiri dari penentuan jenis barcode serta informasi
apa saja yang harus ada pada barcode. Dalam
membuat suatu barcode diperlukan adanya
komputer barcode, barcode scanner, print barcode,
dan label barcode.
(e) Penentuan ROP
Pada tahap ini, dilakukan perhitungan
besarnya ROP untuk kedua puluh dua jenis bahan
kimia yang ada pada gudang bahan kimia. Reorder
point dihitung dengan perkalian antara lead time
dan pemakaian rata-rata bahan kimia setiap bulan
(dari tahun 2012 sampai 2015) kemudian ditambah
dengan safety stock. Nilai safety stock dipengaruhi
oleh adanya service level, dimana nilai service level
yang ditetapkan oleh PT.Pupuk Sriwidjaja adalah
99,00%. Nilai service level ini berarti PT.Pupuk
Sriwidjaja selalu mampu memenuhi permintaan.
3. Hasil dan Pembahasan
Dalam penyusunan barcode terlebih dahulu kita
menentukan informasi apa saja yang akan ditampilkan
pada barcode. Informasi yang akan ditampilkan pada
barcode meliputi masa pakai bahan kimia, nama bahan
kimia, jenis bahan kimia, tanggal masuk bahan kimia, dan
tempat penyimpanana bahan kimia. Desain barcode ini
dibuat dengan software barcode generator. Terdapat tiga
langkah kerja dalam mendesain barcode yaitu memasukkan
data barcode, membuat format barcode, dan mencetak
barcode. Dalam mendesain barcode, terdapat empat model
inputan pada saat kita akan membuat suatu desain barcode,
yaitu excel, sequence, multiple line text, dan text. Model
sequence digunakan apabila barcode yang akan dicetak
berbentuk sequence atau sebuah urutan. Jadi, misalnya kita
ingin membuat dengan urutan 2 (sequence to = 2), maka
setelah nomor barcode akan terdapat nomor urutan yang
dimulai dari nomor 0, 1, kemudian 2. Model multiple line
text digunakan untuk barcode yang telah ditetapkan
angkanya. Pada bagian input data, dipilih model inputan
berupa text karena barcode yang akan dibuat terdiri dari
huruf dan angka yang dapat diatur sedemikian mungkin.
Sedangkan untuk pilihan print quantity menentukan
banyaknya barcode yang akan dicetak. Peneliti mengambil
contoh satu buah barcode yang akan dicetak.
(2)
5. Gambar 1 Input barcode data
Dalam membuat format barcode, akan diperlihatkan bentuk
barcode yang akan terbentuk dari penulisan barcode value
sebelumnya (proses mendesain barcode). Untuk mengatur
penulisan terdapat pilihan format, font, dan lainnya yang
digunakan untuk membuat barcode sesuai yang diinginkan
dan diketahui perusahaan saja. Disini, peneliti memilih font
jenis arial dengan ukuran huruf 9, lebar barcode 12, tinggi
barcode 3, dan menggunakan tipe barcode code 128C.
Pemilihan ukuran huruf 9 karena ukuran tersebut telah
dianggap ideal oleh peneliti. Lebar barcode sepanjang 12
karena informasi yang akan ditampilkan pada barcode
cukup banyak, sehingga membutuhkan jarak barcode yang
lebar. Pemilihan tipe barcode dengan kode 128C karena
tipe barcode 128 dapat memuat angka dan huruf dalam
mendesain barcode. Sedangkan kode C pada kode barcode
128C adalah tipe kerapatan garis pada desain barcode.
Gambar 2 format barcode
Tahapan terakhir dalam penyusunan barcode adalah
mencetak barcode. Pada tahap ini, barcode siap untuk
dicetak ataupun di export ke file lainnya. Terdapat
pengaturan seperti jenis kertas, batas atas dan bawah dalam
mencetak barcode. Barcode ini digunakan format code 128
karena format ini yang biasanya digunakan pada
pengelolaan warehouse. Kode barcode yang dipilih
menggunakan Code 128C karena lebih spesifik dan dapat
mengunakan huruf dan angka. Dalam proses mencetak
barcode ini, dapat ditentukan berapa jumlah barcode yang
akan dicetak. Hal ini ditunjukkan dari perintah berapa
banyak baris dan kolom yang ingin dicetak.
Gambar 3 Mencetak barcode
Berikut merupakan rancangan barcode yang
diusulkan untuk sistem inventory gudang bahan kimia.
Dengan sistem barcode ini, proses penginputan data
inventory akan lebih mudah, karena petugas tidak perlu
menginput data secara manual pada komputer untuk
mengetahui jumlah bahan kimia di gudang kimia. Pada
bagian atas merupakan jenis barang yang disimpan, yaitu
material 07. Kemudian nomor barcode 0713-AL.CL-
CH1CC01A11-04092015 berarti sebagai berikut:
A. 07 : Yang berarti material jenis 07
B. 13 : Yang berarti masa pakai bahan kimia
(mingguan)
C. AL.CL : Yang berarti nama bahan kimia yang
disimpan, yaitu aluminium cleaner.
D. CH1CC01A11 : Yang berarti tempat bahan
kimia tersebut disimpan.
E. 04092015 : Yang berarti tanggal bahan kimia
aluminium cleaner datang.
Gambar 4 Desain Barcode
Persediaan muncul karena memang direncanakan atau
merupakan akibat dari ketidaktahuan terhadap suaatau informasi.
Jadi ada perusahaan yang memiliki persediaan yang sengaja
memproduksi lebih awal dan lebih banyak untuk memenuhi
persediaan atau karena permintaan yang memang sedikit
(Pujawan, I.N, 2005). Hal itu juga terjadi pada penentuan
persediaan pada PT.Pupuk Sriwijdjaja, dimana harus ada
sejumlah persediaan untuk memenuhi bahan bakar mesin pupuk
ammonia setiap bulannya. Sejumlah persediaan tersebut dihitung
dengan sebuah titik yang disebut dengan, reorder point. Reorder
point merupkan titik atau tingkat persediaan, dimana pemesanan
kembali harus dilakukan, model persediaan sederhana
mengasumsikan bahwa penerimaan suatu pesanan bersifat
seketika, artinya model persediaan mengansumsikan bahwa setiap
perusahaan akan menunggu sampai tingkat persediaannya
mencapai nol, sebelum perusahaan memesan kembali dan dengan
seketika kiriman yang dipesan akan diterima. Pada PT.Pupuk
Sriwidjaja besarnya reorder point tidak dihitung berdasarkan
rumus yang ada, tetapi menggunakan perkiraan waktu lamanya
sampai bahan kimia habis. Reorder point dihitung dengan rumus
6. lead time (waktu tenggang) dikali dengan pemakaian rata-rata
dalam satuan waktu tertentu kemudian ditambah dengan safety
stock (persediaan pengamana). Dalam menghitung besarnya nilai
reorder point digunakan data pemakaian dua puluh bahan kimia
dari bulan April 2012 sampai dengan bulan Juli 2015. Tabel
dibawah ini merupakan variabel-variabel yang dibutuhkan untuk
menghitung safety stock dan reorder point:
Tabel 1 Perhitungan safety stock dan reorder point
No Bahan Kimia Lead
Time
(bulan
)
Satua
n
Rata-rata Pemakaian per bulan Rata-rata
Pemakaia
n per
Bulan
St.Dev Servic
e
Level
Servic
e
Factor
(z)
ss ROP
Tahun
2012 2013 2014 2015
1 Caustic Soda
Cair (NaOH
Liquid)
4 Kg 68871
9
54578
4
54952
2
61593
4
599989,7
5
67360,6
1
99,00
%
2,33 313900,
5
2713859,4
5
2 Caustic Soda
Solid (NaOH
Flakes)
4 Kg 6875 805 4167 3286 3783,25 2504,88
9
99,00
%
2,33 11672,7
8
26805,78
3 Liquid
Chlorine
3 Kg 45233 1000 392 857 11870,5 22243,1
8
99,00
%
2,33 89766,3
3
125377,83
4 Sulfuric Acid
(H2SO4)
4 Kg 26978
9
19078
7
20335
9
24058
3
226129,5 35975,1
9
99,00
%
2,33 167644,
4
1072162,4
0
5 Calcium
Hypochlorite
(Kaporit)
4 Kg 3450 1109 348 54 1240,25 1538,77
9
99,00
%
2,33 7170,70
9
12131,71
6 Coagulant
Aid (Separat)
6 Lbs 220 285 358 275 284,5 56,7244
8
99,00
%
2,33 323,744
3
2030,74
7 TSP Boiler 3 Kg 697 630 596 639 640,5 41,9722
1
99,00
%
2,33 169,386
4
2090,89
8 Hydrazine 4 Kg 128 136 179 189 158 30,4740
3
99,00
%
2,33 142,009 774,01
9 Pottasium
Carbonat
(K2CO3)
6 Kg 21125 20909 15333 16429 18449 3000,13
5
99,00
%
2,33 17122,7 127816,70
10 Vanadium
Pentrokside
(V2O5)
7 Lbs 957 1656 1431 2024 1517 446,230
9
99,00
%
2,33 2750,83
5
13369,84
11 Di Ethanol
Amine (DEA)
9 Kg 1340 1740 1577 1221 1469,5 233,273
1
99,00
%
2,33 1630,57
9
14856,08
12 UCON 50-HB 6 Galon 48 35 37 63 45,75 12,8419
9
99,00
%
2,33 73,2932
2
347,79
13 Tri Ethylene
Glycol (TEG)
7 Kg 1862 2157 1097 2282 1849,5 531,671
9
99,00
%
2,33 3277,54
5
16224,04
14 Methanol 6 Galon 164 133 194 153 161 25,4689
4
99,00
%
2,33 145,359
1
1111,36
15 Anti Caking
Agent
3 Kg 24650 24473 20217 16457 21449,25 3908,48
9
99,00
%
2,33 15773,4
1
80121,16
16 Alum Sulfate
Solid
(Tawas)
3 Kg 40350 14920
0
14190
0
15971
4
122791 55444,9
1
99,00
%
2,33 223757,
8
592130,84
17 Pewarna
Urea
3 Kg 12550 39236 32450 33943 29544,75 11697,9
6
99,00
%
2,33 47209,2
1
135843,46
18 Pottasium
Nitrit (KNO2)
3 Kg 78 61 146 214 124,75 69,9207
9
99,00
%
2,33 282,177
8
656,43
19 Sodium
Carbonate
(Soda Ash)
4 Kg 0 0 4 0 1 2 99,00
%
2,33 9,32 13,32
20 Pottasium
Permangana
te (KMnO4)
6 Kg 0 0 4 0 1 2 99,00
%
2,33 11,4146
2
17,41
21 Sulfamic
Acid
3 Kg 0 2915 0 0 728,75 1457,5 99,00
%
2,33 5882,00
1
8068,25
22 TSP Cleaning 3 Kg 0 0 8 0 2 4 99,00
%
2,33 16,1427
1
22,14
7. Standar deviasi dari setiap bahan kimia memiliki nilai yang
berbeda-beda sesuai dengan fluktuasi pemakaian dari masing-
masing bahan kimia. Diketahui bahwa leadtime tunggu setiap
bahan kimia berbeda-beda antara 3 sampai 9 bulan tergantung
dari jauh dekatnya lokasi penyuplai. Hingga saat ini
perusahaan dapat memenuhi service level atau tingkat
pelayanan sebesar 99 %, dimana apabila dicari dalam tabel
distribusi normal diperoleh nilai z sebesar 2,33. Pemakaian
rata-rata diperoleh dari hasil perhitungan rata-rata pemakaian
sebelumnya. Setelah diketahui faktor-faktor yang dibutuhkan
untuk mengetahui angka re order point maka dapat dilakukan
perhitunggan re order point dengan mencari angka safety stock
nya terlebih dahulu. Saferty stock sendiri dihitung dengan
mengalikan standar deviasi pemakaian barang dengan service
level kemudian dikalikan dengan akar dari lead time.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan pengolahan data dan
pembahasannya, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Perancangan desain barcode menggunakan desain
software barcode generator dengan tipe barcode code
128C. Perancangan desain barcode ini diharapkan
mampu mengurangi permasalahan dalam hal
pencatatan transaksi masuk dan keluarnya barang
dari gudang bahan kimia. Sehingga meminimalisir
adanya data inventory yang tidak terupdate.
2. Besarnya reorder point untuk kedua puluh dua bahan
kimia pada gudang bahan kimia adalah Caustic Soda
Solid (NaOH Flakes) 2.713.859,45 kg, Liquid
Chlorine 26.805,78 kg, Calcium Hypochlorite
(Kaporit) 125.377,83 kg, Coagulant Aid (Separat)
1.072.162,40 Lbs, TSP Boiler 12.131,71kg,
Hydrazine 2.030,74 peal (jerigen), Pottasium
Carbonat (K2CO3) 2.090,89 kg, Vanadium
Pentrokside (V2O5) 774,01 kg, Di Ethanol Amine
(DEA) 127.816,70kg, Tri Ethylene Glycol (TEG)
13.369,84 kg, Anti Caking Agent 14.856,08 kg,
Alum Sulfate Solid (Tawas) 347,79 kg, Pewarna
Urea 16.224, 04 kg, Pottasium Nitrit (KNO2) 1.111,
36 kg, Caustic Soda Cair (NaOH Liquid) 80.121, 16
kg, Sulfuric Acid (H2SO4) 592.130,84 kg, UCON
50-HB 135.843,46 kg, Methanol 656,43 kg, Sodium
Carbonate (Soda Ash) 13,32 kg, Pottasium
Permanganate (KMnO4) 17,41 kg, Sulfamic Acid
8068,25 kg, dan TSP Cleaning 22,14 kg.
Daftar Pustaka
Daulay, Sere S dan Widyaiswara. (2014).Hubungan
Barcode dengan Produk Industri Sebagai Standar
Perdagangan Produk Industri Masa Kini. Vol.2,
no.1. ISSN:2301-6523.
Hartini, S. 2011. Teknik Mencapai Produksi Optimal.
Bandung: Lubuk Agung.
Meilani, D, dan Putri, I.A. (2015). Perancangan Sistem
Otomasi Barcode dengan Mengevaluasi Kinerja
pada Aktivitas Transaksi Gudang (Studi Kasus:
PT. Astra Komponen Indonesia. Jurnal Sains,
Teknologi, dan Industri Vol.12 No.2, ISSN:
2407-0939.
Pujawan, I.N. (2005). Supply Chain Management.
Surabaya: Guna Widya.
Rosinar, E. (2013). Teknologi Radio Frequency
Identification: Dampak Penerapannya Pada
Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.
Vol.1 No.3. ISSN:0852-1190.
Tominanto.(2010). Card Elektrik (Barcode) Sebagai
Sistem Komputerisasi Rekam Medis di Rumah
Sakit Medika Mulya Wonogiri.Vol.1, No.1.
ISSN: 2086-2628.
Wahyutama, F., dkk.(2013). Penggunaan Teknologi
Augmented Reality Berbasis Barcode sebagai
Sarana Penyampaian Informasi dan Harga
Barang yang Interaktif Berbasis Android, Studi
Kasus pada Toko Elektronik ABC Surabaya.
Vol.2, No.3. ISSN: 2337-3539.