Dokumen tersebut membahas tentang implementasi Enterprise Architecture menggunakan TOGAF pada PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Perusahaan menggunakan SAP sebagai ERP dan menerapkan SCM serta teknologi RFID untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Melalui teknologi ini, perusahaan memperoleh manfaat seperti percepatan proses produksi, pengurangan kesalahan, dan perbaikan forecasting penjualan.
2. VISI
• Senantiasa tumbuh dan mempertahankan posisi
sebagai perusahaan roti terbesar di Indonesia
melalui penetrasi pasar yang luas dan dalam
dengan menggunakan jaringan distribusi yang luas
untuk menjangkau Konsumen di seluruh Indonesia.
MISI
• Memproduksi dan mendistribusikan beragam
produk yang halal, berkualitas tinggi, higienis dan
terjangkau bagi seluruh Konsumen Indonesia.
3. Nilai Perusahaan
R
• Results
• Kami bergerak cepat (Run) untuk memberikan kinerja terbaik (Performance) dan hasil yang optimal
(Result) dengan tetap mengedepankan kepuasan Pelanggan.
• O
• Organization
• Kami memiliki nilai (Values) dan budaya (Culture) untuk bekerja dengan hati (Passion) dan
mempunyai semangat tinggi untuk senantiasa memberikan yang terbaik (Spirit of Excellence).
• T
• Teamwork
• Kinerja dan pencapaian kami sebagai satu keluarga besar merupakan hasil kerja sama (Cooperation)
dan koordinasi (Coordination) yang unggul dari semua bagian perusahaan.
• I
• Implementation
• Kami memastikan setiap strategi dapat terlaksana dengan baik (Follow through to completion)
melalui eksekusi yang sempurna (Execution).
4. Sejarah PT
NIC
Perseroan mengoperasikan 14 Pabrik yang berlokasi strategis dengan sebaran distribusi lebih dari 70.000 titik
penjualan pada kanal Modern maupun Tradisional.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. merupakan produsen roti massal yang pertama dan terbesar di Indonesia.
Perseroan memproduksi ragam produk dengan merek “Sari Roti” dan “Sari Kue” yang halal, berkualitas, aman
dikonsumsi dan terjangkau oleh masyarakat.
Mulai Tahun 2015 perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, serta Sistem Manajemen
Keamanan Pangan ISO/TS 22002- 1:2009 dan ISO 22000:2005
Seiring dengan perkembangan perusahaan dan semakin banyaknya permintaan akan roti Sari Roti, pada tahun
2001 PT Nippon Indosari Corporation mulai meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambahkan lagi 2
buah lini mesin yaitu mesin untuk roti tawar dan juga mesin roti manis. Barulah pada tahun 2003 PT Nippon
Indosari Corporation mengubah namanya menjadi PT Nippon Indosari Corpindo.
Sejarah Sari Roti dimulai sejak tahun 1995 silam. Pada saat itu didirikan sebuah perusahaan penanaman modal
asing yang bernama PT Nippon Indosari Corporation. Selanjutnya pada tahun 1996 perusahaan mulai beroperasi
secara komersil dengan membuat roti bermerek Sari Roti. Pada tahun ini pula perusahaan mulai mengoperasikan
pabrik pertamanya yang berada di Cikarang Jawa Barat.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11. PT Nippon Indosari Corpindo menggunakan SAP (System Application and
produk) sebagai ERP . SCM merupakan suatu mata rantai dimana barang
masuk ke dalam pabrik dapat sampai ke tangan konsumen akhir, dimana
tujuannya adalah untuk kepuasan konsumen dan meningkatkan
pendapatan perusahaan.
12. PT Nippon Indosari Corpindo menggunakan teknologi RFID di dalam SCM. RFID adalah suatu
teknologi dimana informasi mengenai barang yang masuk atau diproduksi melalui sebuah frekuensi,
menggunakan media tag atau chip, sistemnya sama seperti membaca barcode. RFID dapat
mendeteksi data berjarak satu meter. Dengan teknologi RFID yang ada pada SCM , PT Nippon
Indosari Corpindo mendapat beberapa keuntungan, yaitu:
Data yang direkam adalah data realtime atau data seketika, sehingga dapat mempercepat proses
produksi.
• Dengan teknologi RFID, perusahaan dapat memantau inventori material
• Perusahaan dapat memantau rute material, sehingga dapat membuatnya lebih efisien dan cepat
• Manajemen inventori yang lebih baik.
• Material yang banyak dan berbeda jenis, dapat diberi tag yang berbeda untuk mengurangi
kesalahan dalam pencampuran bahan maupun pemilihan bahan baku/ material
• Distribusi barang ke luar juga akan menjadi akurat karena pengembalian barangnya akan lebih
minimal
• Pada saat ada retur, sistem dapat memberikan data yang lebih lengkap, seperti data konsumen yang
melakukan retur atau tanggal produksi barang yang diretur
• Out of Stock dapat dikurangi, karena supplier dapat mengetahui dengan pasti stok bahan baku yang
akan habis
13. Melalui teknologi RFID, perusahaan dapat memperoleh data mengenai
berapa barang yang akan di produksi, barang akan dijual kemana, dan data
lain yang berkaitan dengan produksi barang dan penjualan barang, dengan
hal ini perusahaan dapat mempercepat forecasting penjualan mereka
kesimpulan: Dengan menerapkan SCM, perusahaan dapat memperoleh
keuntungan seperti yang disebutkan di atas, selain itu perusahaan dapat
mengukur kesuksesannya karna dengan menerapkan SCM ini dapat
meningkatkan efisiensi pengelolahan sistem Informasi di bidang material
bahan baku, menyederhanakan proses bisnis ( bagian SCM), dan
memperbaiki proses pengambilan keputusan, selain itu juga penjualan
produk mereka jadi meningkat dari tahun ke tahun
14. Flow Chart OTF to Customer
• Sales OTF (Sales
admin) PPIC
Scalling
Produksi
FG
Distribusi Customer
Pemecahan material
berdasarkan
kebutuhan OTP
Membuat estimasi
produksi sebelum
OTF di submit
(sponge)