Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tanah di Kampung Cibitung merupakan tanah lanau dengan plastisitas tinggi yang memiliki porositas dan kadar air yang tinggi sehingga mudah mengalami penjenuhan pada saat hujan lebat dan menyebabkan lereng rawan longsor.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Teks tersebut membahas tentang konsep dasar fisika tanah, termasuk definisi, komponen, dan sifat-sifat fisik tanah seperti tekstur, struktur, porositas, kandungan air, dan bobot isi. Teks tersebut juga menjelaskan proses pembentukan agregat tanah dan peran bahan pengikat dalam memperkuat struktur tanah.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Laporan praktikum ini membahas tentang kemantapan agregat tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain bahan penyemen, bentuk agregat, dan tingkat agregasi. Kemantapan agregat penting bagi tanah pertanian karena dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Teks tersebut membahas tentang konsep dasar fisika tanah, termasuk definisi, komponen, dan sifat-sifat fisik tanah seperti tekstur, struktur, porositas, kandungan air, dan bobot isi. Teks tersebut juga menjelaskan proses pembentukan agregat tanah dan peran bahan pengikat dalam memperkuat struktur tanah.
Kandungan air tanah sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan stabilitas konstruksi. Praktikum ini mengukur tiga parameter kandungan air tanah yaitu kadar lengas kering angin, kapasitas lapang, dan persediaan air maksimum menggunakan metode gravimetri.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan organik tanah dan pengaruhnya terhadap sifat tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi struktur, porositas, kemampuan menahan air, dan sifat kimia tanah seperti pH dan kapasitas pertukaran kation. Bahan organik berperan penting dalam pembentukan agregat tanah dan meningkatkan aerasi serta kemampuan tanah menyimpan air.
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...Elsa Rosyidah
Pergerakan air dalam tanah jenuh akan mempengaruhi limpasan dan infiltrasi pada suatu daerah, sedangkan proses pergerakan air dalam tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan sangat mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan dan perbedaan sifat – sifat dasar tanah yang meliputi alih fungsi lahan yang semula ada vegetasi menjadi lahan yang tak ada atau minim vegetasi mengakibatkan laju infiltrasi dan perkolasi pada tanah menjadi berubah dan memungkinkan terjadinya proses infiltrasi yang cukup besar, menyebabkan semakin berkurangnya daerah resapan air hujan secara langsung dan penurunan ketersediaan air tanah. Pengukuran pergerakan air dalam tanah kondisi jenuh atau Konduktivitas Hidrolik Jenuh tanah (KHJ) sangat penting karena KHJ berperan dalam penentuan limpasan air, infiltrasi, dan perkolasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai konduktivitas hidrolik jenuh tanah di berbagai penggunaan lahan dengan menggunakan metode constant head dan sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah, berat isi, berat jenis, dan porositas di 5 penggunaan lahan pada 3 kedalaman tanah yang berbeda.
Penelitian dilaksanakan di area Kelurahan Sumbersari pada bulan Desember 2008 hingga bulan Oktober 2009. Penelitian pengaruh sifat fisik tanah terhadap KHJ dengan menggunakan metode constant head pada 5 penggunaan lahan yaitu pemukiman penduduk (T1), lapangan (T2), kebun tomat (T3), semak belukar (T4), sawah irigasi (T5) pada 3 kedalaman yang berbeda yaitu 0-15 cm (K1), 15-30 cm (K2), dan 30-45 cm (K3). Sifat fisik tanah yang dianalisis antara lain tekstur tanah, berat isi, berat jenis, porositas, dan kadar air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KHJ tertinggi pada seluruh titik lokasi adalah lokasi sawah irigasi dengan kedalaman 30-45 cm. Faktor utama yang mempengaruhi nilai KHJ adalah nilai berat isi. Sifat-sifat fisik tanah yang mempengaruhi nilai KHJ adalah tekstur tanah dan porositas tanah. Hasil penelitian direkomendasikan sebagai acuan KHJ penggunaan lahan lokasi lain dengan kondisi dan sifat fisik tanah yang sama.
Kata kunci: Sifat fisik tanah, KHJ, pergerakan air dalam tanah, infiltrasi
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012NurdinUng
Penelitian ini mengkaji laju infiltrasi dan permeabilitas tanah di areal Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo untuk menentukan fungsinya sebagai daerah resapan air. Hasilnya menunjukkan bahwa laju infiltrasi dan permeabilitas tanah di area tersebut termasuk sangat cepat, dengan nilai tertinggi pada jarak 140 meter dan terendah pada 170 meter.
Pembahasan kandungan ca co3, mn, dan laju infiltrasidynar tyas
Dokumen ini membahas tentang kandungan CaCO3, Mn, dan laju infiltrasi pada dua lokasi. Uji kandungan CaCO3 dan Mn menunjukkan bahwa kedua lokasi tidak mengandung zat-zat tersebut, kemungkinan karena pengaruh perlindian air hujan. Uji laju infiltrasi menunjukkan hasil yang berbeda antara dua lokasi, dengan laju infiltrasi lebih tinggi pada lokasi jarang terjamah yang memiliki tekstur tanah geluh
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan aplikasinya dalam pertambangan. Terdapat beberapa poin penting yaitu:
1) Mekanika tanah mempelajari sifat dan perilaku tanah, termasuk komposisi, tekstur, dan hubungannya dengan air dan udara.
2) Data geoteknik dan hidrogeologi diperlukan dalam perencanaan pertambangan untuk menentukan metode penambangan.
3) Stabilitas lereng dan struktur ge
Laporan ini memberikan ringkasan tentang penyelidikan tanah di Daerah Aliran Sungai Brantas Hulu. Tanah di daerah tersebut terbentuk dari aktivitas vulkanik dan proses aluvial, koluvial, dan litik. Jenis tanahnya bervariasi dan tergolong ke dalam enam ordo tanah yang berbeda. Jenis tanah yang dominan termasuk Inceptisols, Andisols, Mollisols, Entisols, Alfisols dan Ultisols.
Laporan ini membahas pengukuran laju infiltrasi di tiga desa di NTB dengan jenis penggunaan lahan yang berbeda, yaitu tegalan, ladang dan sawah tadah hujan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa laju infiltrasi tertinggi ditemukan di sawah tadah hujan dan terendah di tegalan, seiring dengan semakin intensifnya pengolahan lahan. Model Horton digunakan untuk memprediksi laju infiltrasi dan hasilnya sesuai dengan penguk
Nah ini. Ini miripan gitu sama tugas geoling tapi cuma dari segi tanah sih haha. Dan analisis sama sarannya kayaknya kurang tapi kami juga ngga kepikiran apa lagi hahahiks. Ini tugas dari ingkang bahurekso Bu Bitta.
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, sifat fisik dan kimia dua pedon tanah Inceptisol yang berasal dari endapan lakustrin di Paguyaman, Gorontalo. Kedua pedon tanah memiliki warna coklat dan tekstur bervariasi antara lempung dan liat. Sifat-sifat tanah menunjukkan telah terbentuk horison kambik namun belum horison argilik. Kedua pedon diklasifikasikan sebagai Typic Eutrudept dan
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...zulfikar fahmi
Dokumen ini membahas penelitian tentang tingkat erosi permukaan pada lahan pertanian jagung di DAS Alo-Pohu, Gorontalo. Penelitian mengkaji tingkat erosi pada berbagai kemiringan lereng dan curah hujan. Hasilnya menunjukkan tingkat erosi berkisar antara 1,04-176,49 ton/ha/tahun tergantung kemiringan lereng."
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadiLakata
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas pengembangan tanah Ultisol yang dilakukan melalui tiga pendekatan geografi yaitu keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.
2. Pada pendekatan keruangan, dibahas tentang pengaruh kondisi alam terhadap produktivitas tanaman di lahan Ultisol. Pada pendekatan kelingkungan, dibahas tentang interaksi antara organisme dengan lingkungan di
The AoG Business
Application Assistant
provides a single point
of reference for
information on all
business applications
used across the New
Zealand public sector.
Application
Catalog
This artifact was
chosen to define
application
categories used in
designing
application
architecture.
Catalog
Application
Component/Service
Diagram:
The Application
Component/Service
Diagram depicts the
relationships between
application components
and services.
Service Reference Model (SRM):
The SRM has been structured
across service areas that,
independent of the business
functions, can provide a foundation
for the sharing and re-use of
applications, application
capabilities, components and
business services
Dokumen tersebut membahas tentang bahan organik tanah dan pengaruhnya terhadap sifat tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi struktur, porositas, kemampuan menahan air, dan sifat kimia tanah seperti pH dan kapasitas pertukaran kation. Bahan organik berperan penting dalam pembentukan agregat tanah dan meningkatkan aerasi serta kemampuan tanah menyimpan air.
Pengaruh Sifat Fisik Tanah Pada Konduktivitas Hidrolik Jenuh Di 5 Penggunaan ...Elsa Rosyidah
Pergerakan air dalam tanah jenuh akan mempengaruhi limpasan dan infiltrasi pada suatu daerah, sedangkan proses pergerakan air dalam tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan sangat mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan dan perbedaan sifat – sifat dasar tanah yang meliputi alih fungsi lahan yang semula ada vegetasi menjadi lahan yang tak ada atau minim vegetasi mengakibatkan laju infiltrasi dan perkolasi pada tanah menjadi berubah dan memungkinkan terjadinya proses infiltrasi yang cukup besar, menyebabkan semakin berkurangnya daerah resapan air hujan secara langsung dan penurunan ketersediaan air tanah. Pengukuran pergerakan air dalam tanah kondisi jenuh atau Konduktivitas Hidrolik Jenuh tanah (KHJ) sangat penting karena KHJ berperan dalam penentuan limpasan air, infiltrasi, dan perkolasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai konduktivitas hidrolik jenuh tanah di berbagai penggunaan lahan dengan menggunakan metode constant head dan sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah, berat isi, berat jenis, dan porositas di 5 penggunaan lahan pada 3 kedalaman tanah yang berbeda.
Penelitian dilaksanakan di area Kelurahan Sumbersari pada bulan Desember 2008 hingga bulan Oktober 2009. Penelitian pengaruh sifat fisik tanah terhadap KHJ dengan menggunakan metode constant head pada 5 penggunaan lahan yaitu pemukiman penduduk (T1), lapangan (T2), kebun tomat (T3), semak belukar (T4), sawah irigasi (T5) pada 3 kedalaman yang berbeda yaitu 0-15 cm (K1), 15-30 cm (K2), dan 30-45 cm (K3). Sifat fisik tanah yang dianalisis antara lain tekstur tanah, berat isi, berat jenis, porositas, dan kadar air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KHJ tertinggi pada seluruh titik lokasi adalah lokasi sawah irigasi dengan kedalaman 30-45 cm. Faktor utama yang mempengaruhi nilai KHJ adalah nilai berat isi. Sifat-sifat fisik tanah yang mempengaruhi nilai KHJ adalah tekstur tanah dan porositas tanah. Hasil penelitian direkomendasikan sebagai acuan KHJ penggunaan lahan lokasi lain dengan kondisi dan sifat fisik tanah yang sama.
Kata kunci: Sifat fisik tanah, KHJ, pergerakan air dalam tanah, infiltrasi
Laju infiltrasi dan_permeabilitas_tanah-agustus 2012NurdinUng
Penelitian ini mengkaji laju infiltrasi dan permeabilitas tanah di areal Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo untuk menentukan fungsinya sebagai daerah resapan air. Hasilnya menunjukkan bahwa laju infiltrasi dan permeabilitas tanah di area tersebut termasuk sangat cepat, dengan nilai tertinggi pada jarak 140 meter dan terendah pada 170 meter.
Pembahasan kandungan ca co3, mn, dan laju infiltrasidynar tyas
Dokumen ini membahas tentang kandungan CaCO3, Mn, dan laju infiltrasi pada dua lokasi. Uji kandungan CaCO3 dan Mn menunjukkan bahwa kedua lokasi tidak mengandung zat-zat tersebut, kemungkinan karena pengaruh perlindian air hujan. Uji laju infiltrasi menunjukkan hasil yang berbeda antara dua lokasi, dengan laju infiltrasi lebih tinggi pada lokasi jarang terjamah yang memiliki tekstur tanah geluh
Dokumen tersebut membahas tentang mekanika tanah dan aplikasinya dalam pertambangan. Terdapat beberapa poin penting yaitu:
1) Mekanika tanah mempelajari sifat dan perilaku tanah, termasuk komposisi, tekstur, dan hubungannya dengan air dan udara.
2) Data geoteknik dan hidrogeologi diperlukan dalam perencanaan pertambangan untuk menentukan metode penambangan.
3) Stabilitas lereng dan struktur ge
Laporan ini memberikan ringkasan tentang penyelidikan tanah di Daerah Aliran Sungai Brantas Hulu. Tanah di daerah tersebut terbentuk dari aktivitas vulkanik dan proses aluvial, koluvial, dan litik. Jenis tanahnya bervariasi dan tergolong ke dalam enam ordo tanah yang berbeda. Jenis tanah yang dominan termasuk Inceptisols, Andisols, Mollisols, Entisols, Alfisols dan Ultisols.
Laporan ini membahas pengukuran laju infiltrasi di tiga desa di NTB dengan jenis penggunaan lahan yang berbeda, yaitu tegalan, ladang dan sawah tadah hujan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa laju infiltrasi tertinggi ditemukan di sawah tadah hujan dan terendah di tegalan, seiring dengan semakin intensifnya pengolahan lahan. Model Horton digunakan untuk memprediksi laju infiltrasi dan hasilnya sesuai dengan penguk
Nah ini. Ini miripan gitu sama tugas geoling tapi cuma dari segi tanah sih haha. Dan analisis sama sarannya kayaknya kurang tapi kami juga ngga kepikiran apa lagi hahahiks. Ini tugas dari ingkang bahurekso Bu Bitta.
Morfologi, sifat fisik dan kimia tanah inceptisols dari bahan lakustrin paguy...NurdinUng
Dokumen tersebut membahas tentang morfologi, sifat fisik dan kimia dua pedon tanah Inceptisol yang berasal dari endapan lakustrin di Paguyaman, Gorontalo. Kedua pedon tanah memiliki warna coklat dan tekstur bervariasi antara lempung dan liat. Sifat-sifat tanah menunjukkan telah terbentuk horison kambik namun belum horison argilik. Kedua pedon diklasifikasikan sebagai Typic Eutrudept dan
Tingkat erosi-permukaan-pada-lahan-pertanian-jagung-di-das-alo-pohu-provinsi-...zulfikar fahmi
Dokumen ini membahas penelitian tentang tingkat erosi permukaan pada lahan pertanian jagung di DAS Alo-Pohu, Gorontalo. Penelitian mengkaji tingkat erosi pada berbagai kemiringan lereng dan curah hujan. Hasilnya menunjukkan tingkat erosi berkisar antara 1,04-176,49 ton/ha/tahun tergantung kemiringan lereng."
Suriadi (g2 s119006) bahan presentase tanah ultisolSuriadiLakata
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas pengembangan tanah Ultisol yang dilakukan melalui tiga pendekatan geografi yaitu keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.
2. Pada pendekatan keruangan, dibahas tentang pengaruh kondisi alam terhadap produktivitas tanaman di lahan Ultisol. Pada pendekatan kelingkungan, dibahas tentang interaksi antara organisme dengan lingkungan di
The AoG Business
Application Assistant
provides a single point
of reference for
information on all
business applications
used across the New
Zealand public sector.
Application
Catalog
This artifact was
chosen to define
application
categories used in
designing
application
architecture.
Catalog
Application
Component/Service
Diagram:
The Application
Component/Service
Diagram depicts the
relationships between
application components
and services.
Service Reference Model (SRM):
The SRM has been structured
across service areas that,
independent of the business
functions, can provide a foundation
for the sharing and re-use of
applications, application
capabilities, components and
business services
Sistem informasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan data penelitian yang ada di berbagai sistem sehingga dapat meminimalkan perulangan data dan memudahkan proses administrasi penelitian di TI UNDIP. Sistem ini menyediakan basis data perusahaan KP dan KKI, topik penelitian yang pernah dilakukan, serta mengintegrasikan proses pendaftaran seminar dan sidang melalui SMS gateway.
Dokumen ini membahas perancangan enterprise architecture pada perusahaan perhiasan Jewelry Company menggunakan metode Zachman Framework. Zachman Framework digunakan untuk merancang sistem informasi perusahaan secara sistematis dan mudah dipahami. Hasilnya adalah usulan rancangan arsitektur sistem informasi yang diharapkan dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal dan efektif."
This document summarizes a study that assessed how the establishment of oil palm plantations in Central Kalimantan, Indonesia impacted mammal and herpetofauna species diversity, composition, and feeding guilds. Line transect surveys and visual encounter surveys were conducted in oil palm plantations, shrubland, and secondary forests. Results showed that oil palm plantations negatively impacted species abundance and diversity by favoring generalist species, while forested areas like HCV and HCS areas were important for maintaining forest specialist species. Mammal species in post-plantation habitats belonged to some feeding guilds, while herpetofauna species had terrestrial habitat types and could survive in the oil palm ecosystem.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Tanah di Kampung Cibitung merupakan tanah lanau dengan plastisitas tinggi yang memiliki porositas dan kadar air yang tinggi sehingga mudah mengalami penjenuhan pada saat hujan lebat dan menyebabkan lereng rawan longsor.
Studi ini menguji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun sembung legi (Blumea balsamifera L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan pengaruhnya dalam penyembuhan luka pada mencit. Hasilnya menunjukkan gel daun sembung legi dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan mempercepat penyembuhan luka, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif gel penyembuh luka.
Studi ini menguji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun sembung legi (Blumea balsamifera L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan pengaruhnya dalam penyembuhan luka pada mencit. Hasilnya menunjukkan gel daun sembung legi dapat menghambat pertumbuhan S. aureus dan mempercepat penyembuhan luka, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif gel penyembuh luka.
Artikel ini membandingkan tingkah laku makan sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Desa Pedungan dan Sentra Pembibitan Sapi Bali Sobangan. Ternak di TPA memakan sampah secara bebas sedangkan di sentra pembibitan diberi pakan teratur. Hasilnya, tingkah laku makan ternak di TPA berbeda dan kurang efisien dibandingkan sentra pembibitan.
Ekstrak etanol daun salam dan daun kelor serta kombinasi keduanya diuji aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik totalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun salam dan daun kelor dengan perbandingan 2:1 memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 28,55 ppm dan kandungan fenolik total 61,48 mg GAE/g.
Teks ini membahas hasil penelitian tentang produksi dan komposisi fisik karkas domba ekor gemuk yang dipelihara secara tradisional di Lombok. Penelitian menunjukkan bahwa bobot kosong dan persentase karkas tidak berbeda antara jantan dan betina. Namun, persentase karkas lebih tinggi pada jantan. Daging lebih dominan pada betina dibanding jantan. Secara umum, domba ekor gemuk di Lombok menghasilkan karkas yang c
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Desain Gambar & Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada internal ASN dan eskternal yang datang berkunjung di kantor Bappeda-Litbang
2. Ghina Almira Salsabila,dkk-Karakteristik Sifat Fisik Tanah 391
Tanah secara umum didefinisikan
sebagai agregat yang tidak tersementasi,
bersifat loose (terberai), dengan mengalami
pelapukan secara fisika dan kimia (Evelyn,
2018). Tanah yang terbentuk langsung
akibat pelapukan kimiawi disebut tanah
residu (residual soil) (Assa, 2016). Bahan
penyusun tanah terdiri dari tiga komponen
yaitu bahan padat, air dan udara. Udara
dianggap tak mempunyai pengaruh teknis
sedangkan air sangat mempengaruhi sifat-
sifat teknis tanah (Putri, 2018). Ruang
diantara pori tanah dapat terisi oleh air
maupun udara. Tanah dapat dikatakan
jenuh apabila seluruh pori atau ruang terisi
penuh oleh air. Partikel – partikel tanah
terbentuk dari batuan yang pecah akibat
proses kimiawi dan proses fisik. Proses
kimiawi dapat terjadi oleh pengaruh
oksigen, karbondioksida, dan air.
Sedangkan proses fisik dapat terhadi akibat
adanya pengaruh erosi, angin, dan
manusia. Istilah mengenai pasir (sand) ,
lempung (clay), lanau (silt), dan lumpur
(mud) digunakan untuk menggambarkan
ukuran partikel dari tanah. Umumnya jenis
tanah yang ditemukan di lapangan
berdasarkan pengambilan sampel adalah
merupakan campuran antara butir kasar
dan butir halus yaitu kombinasi antara pasir
dengan lempung. Jarang sekali ditemukan
tanah pasir murni maupun lempung murni
(Desiani, 2016).
Sistem klasifikasi tanah pada dasarnya
dibuat untuk memberikan informasi
mengenai karakteristik dan sifat – sifat fisik
tanah. Sistem klasifikasi tanah yang umum
digunakan adalah Unified Soil Classification
System. Dalam USCS, suatu tanah
diklasifikasikan ke dalam dua kategori
utama (Darwis, 2018) yaitu :
a. Tanah berbutir kasar (coarse – grained
soils) yang terdiri atas kerikil dan pasir
yang mana kurang dari 50% tanah
yang lolos saringan No. 200 (F200 <
50).
b. Tanah berbutir halus (fine – grained
soils) yang mana lebih dari 50% tanah
lolos saringan No. 200 (F200 50).
Gambar 1. Klasifikasi Tanah Berdasarkan Sistem USCS (Sumber : Darwis, 2018)
METODE
Penelitian ini dilakukan melalui 2 (dua)
tahap yaitu uji lapangan dan laboratorium.
Uji lapangan terdiri dari pengambilan
sampel tanah tak terganggu dengan
menggunakan 3 (tiga) ring pada kedalaman
kurang lebih 50 cm dari permukaan tanah
dan mengambil sampel acak tanah
terganggu di lokasi Kampung Cibitung,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten
Bandung. Penentuan sifat fisik tanah
dilakukan dengan uji laboratorium di
3. 392 Ghina Almira Salsabila,dkk-Karakteristik Sifat Fisik Tanah
Laboratorium Geoteknologi LIPI dengan
pengujian untuk menentukan berat isi
tanah, berat jenis tanah, porositas, derajat
kejenuhan, batas Atterberg, dan Analisa
ukuran butir. Tahapan dalam proses
penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Skema Alir Penelitian
Berdasarkan diagram fase tanah yang
ditunjukkan pada Gambar 3. yaitu elemen
tanah yang memiliki berat (w) dan volume
(v).
Gambar 3. Diagram Fase Tanah (Sumber : Darwis, 2018)
Terdapat hubungan volume yang
digunakan untuk suatu elemen tanah, yaitu:
a. Berat Volume tanah basah
adalah perbandingan antara berat
butiran tanah dengan volume total
tanah.
b. Berat Volume tanah kering
adalah perbandingan antara berat
butiran padat dengan volume total
tanah.
c. Kadar Air adalah perbandingan
antara berat air dengan berat butiran
padat dalam tanah.
d. Spesific Gravity adalah
perbandingan antara berat volume
butiran padat dengan berat volume
air.
e. Derajat Kejenuhan adalah
perbandingan antara volume air
dengan volume total rongga berpori.
Batas konsistensi tanah atau batas
Atterberg dapat menjelaskan sifat
konsistensi tanah. Menurut Sompie, 2018.
Batas – batas Atterberg tersebut adalah :
a. Batas Cair (Liquid Limit) = LL adalah
batas antara keadaan plastis ke cair.
b. Batas Plastis (Plastic Limit) = PL
adalah batas keadaan semi padat ke
plastis.
c. Batas Susut (Shrinkage Limit) = SL
adalah keadaan dimana kadar air
tanah berada pada batas antara
keadaan padat ke semi padat.
d. Indeks Plastisitas (Plastisitas Index) =
PI adalah rentang antara batas plastis
dan batas cair. Besarnya indeks
plastisitas dapat dirumuskan dengan
PI = LL – PL
4. Ghina Almira Salsabila,dkk-Karakteristik Sifat Fisik Tanah 393
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian sifat fisik tanah pada
lokasi Cibitung dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan hasil perhitungan tanah di
daerah penelitian, didapatkan nilai berat isi
tanah kering sebesar 1,11 gr/cm3
, berat isi
tanah basah 1,56 gr/cm3
dan berat jenis
sebesar 2,36 gr/cm3
. Perbedaan berat isi
tanah kering sedikit lebih ringan dibanding
dengan berat isi tanah basah. Hal ini
disebabkan pada saat pengeringan dengan
menggunakan oven kadar air dan volume
pada tanah akan berkurang sehingga berat
isi tanah kering akan lebih ringan
dibandingkan dengan berat isi tanah basah.
Tabel 1. Karakteristik Tanah
Karakteristik Tanah Satuan
Berat Isi Tanah Kering ( ) gr/cm3
1,11
Berat Isi Tanah Basah( ) gr/cm3
1,56
Kadar Air (wc) % 51,93
Berat Jenis (Gs) gr/cm3
2,45
Derajat Kejenuhan (Sr) 0,83
Porositas (n) 0,54
Batas Cair (LL) % 71,5
Batas Plastis (PL) % 51,81
Indeks Plastisitas (PI) % 19,92
Tanah Lolos Saringan No.
200
% 62,65
Hasil pengujian tanah di daerah
penelitian memiliki kadar air sebesar
51,93% dengan derajat kejenuhan 0,83
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Kondisi ini menujukkan bahwa tanah
tersebut memiliki konsistensi basah.
Sampel tanah di ambil pada saat musim
kemarau (kering), dengan nilai porositas
0,54 hal ini menunjukkan bahwa volume
rongga cukup besar sehingga ketika musim
hujan datang kemungkinan penambahan
kadar air dan peningkatan derajat
kejenuhan dapat terjadi. Menurut Faridlah
(2016), Parameter Derajat Kejenuhan
sangat berkaitan dengan kadar air,
sehingga jika derajat kejenuhannya
semakin tinggi maka kadari air nya pun
tinggi. Hal ini akan menambah beban pada
lereng yang menyebabkan tanah tidak
stabil dan mengakibatkan longsor.
Gambar 4. Distribusi Ukuran Butir Tanah
Hasil pengukuran ukuran butir sampel
tanah Kampung Cibitung diperoleh hasil
tanah lolos saringan No. 200 sebesar
62,65% yang mengindikasikan tanah
tersebut merupakan tanah berbutir halus.
Gambar 4 merupakan grafik jumlah tanah
lolos terhadap diameter ukuran butir tanah
yang menunjukkan semakin ke kiri, tanah
5. 394 Ghina Almira Salsabila,dkk-Karakteristik Sifat Fisik Tanah
semakin halus dan semakin ke kanan maka tanah tersebut semakin kasar.
Gambar 5. Distribusi Plastisitas Tanah
Dalam penelitian ini, batas Atterberg
yang diketahui adalah batas cair (LL) batas
plastis (PL), dan indeks plastisitas (IP).
Untuk menentukan jenis tanah, dapat
dilihat melalui nilai indeks plastisitas dan
batas cair. Berdasarkan diagram plastistias
yang ditunjukkan pada Gambar 5, tanah
pada lereng area Cibitung berada pada
zona MH, menurut sistem klasifikasi tanah
USCS yang ditunjukkan pada Gambar 1,
tanah tersebut merupakan lanau dengan
plastisitas tinggi.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian pengujian
sifat fisik tanah yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa pada lokasi Kampung
Cibitung memiliki tanah dengan jenis lanau
dengan plastisitas tinggi dengan nilai
porositas dan kadar air yang tinggi
sehingga pada lokasi Kampung Cibitung
mudah untuk mengalami penjenuhan pada
saat hujan lebat dan menyebabkan lereng
di wilayah ini rentan terhadap longsor.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini didanai oleh Kementrian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia dalam program
penelitian "Penelitian Dasar
Kemenristekdikti" nomor hibah 264/UN40.
LP/PT.01.03/2021 bekerja sama dengan
Pusat Penelitian Geoteknologi, Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN),Bandung,
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Assa, V. A, Sompie, O. B. A., Lintong, E.
(2016). Karakteristik Pemampatan
Tanah Residu di TPA Ratahan.
Jurnal Ilmiah Media Engineering,
Vol. 6(3), pp 560 – 566.
Desiani, A. Tallar, R. Y., & Putri, A. (2016).
Studi Awal Perilaku Tanah
Residual Tropis yang Dipadatkan.
Jurnal Teknik Sipil, Vol. 12(2), pp
99 – 181.
Darwis. (2018). Dasar – Dasar Mekanika
Tanah. Yogyakarta, Pena Indis.
Evelyn. & Makarim, C. A. (2018). Potensi
Ekspansif Pada Tanah Residual
dengan Atterberg Limit Dan X-Ray
Diffraction Test untuk Wilayah
Jakarta dan Sekitarnya. Jurnal
Mitra Teknik Sipil, Vol. 1 (1), pp 168
– 176.
Faridlan, M., Tohari, A., Iryanti, M. (2016).
Hubungan Parameter Sifat
Magnetik dan Sifat Keteknikan
Tanah pada Tanah Residual
Vulkanik (Studi Kasus Daerah
Longsor Desa Langensari
Kabupaten Bandung Barat).
Wahana Fisika, 1(1), pp 54 – 76.
Putri, A. R. D., Zaika, Y., Harimurti. (2018).
Pengaruh Kadar Air terhadap Daya
Dukung pada Tanah Lunak di Jalan
Tol Gempol – Pasuruan (The
influence of Water Content to
Bearing Capacity of Soft Soil as
Subgrade of Pavement in Gempol
– Pasuruan). Jurnal Mahasiswa
6. Ghina Almira Salsabila,dkk-Karakteristik Sifat Fisik Tanah 395
Sompie, G. M. E., Sompie, O. B. A., &
Rondonuwu, S. (2018). Analisis
Stabilitas Tanah dengan Model
Material Mohr Coulomb dan Soft
Soil. Jurnal Sipil Statik, Vol. 6(10),
pp 783 – 792.
Yassar, M. F., Nurul, M., dkk. (2020).
Penerapan Weighted Overlay pada
Pemetaan Tingkat Probabilitas
Zona Rawan Longsor di Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat