Naskah ini membahas metode identifikasi iris berbasis korelasi fasa dengan memilih daerah iris bebas noise. Simulasi menunjukkan penggunaan daerah iris bebas noise dapat meningkatkan persentase kebenaran identifikasi hingga 86%. Untuk lebih meningkatkan kinerja, diperlukan metode segmentasi iris dan korelasi fasa terbatas lebar pita.
Peningkatan kinerja sistem identifikasi iris berbasis korelasi fasa
1. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Peningkatan Kinerja Sistem Identifikasi Iris
Berbasis Korelasi Fasa
dengan Pemilihan Daerah Iris Bebas Noise
Fitri Arnia1,2 dan Khairul Munadi1,2
Multimedia Signal Processing (MuSig) Research Group
1Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
2Magister Teknik Elektro, Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia, 23111
2. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Latar Belakang
• Metode identifikasi konvensional yang
menggunakan gabungan antara nama
pengguna dan kata sandi kurang dapat
diandalkan, karena kata sandi dapat terlupa,
dicuri atau diduplikasi oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab.
3. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Latar Belakang
• Pada dua dekade terakhir, muncul
kecenderungan untuk menggunakan ciri-ciri
biologis dan psikologis manusia (biometrika)
untuk keperluan identifikasi.
• Iris dilaporkan memiliki tingkat keamanan
yang sangat tinggi, yaitu hanya terjadi satu
kesalahan dari 1200000 operasi identifikasi.
4. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Latar Belakang
• Persentase kebenaran identifikasi dapat
ditingkatkan dengan membangkitkan fitur
yang unik yang berasal dari daerah iris yang
bebas noise.
5. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Metode Usulan
6. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Simulasi
Kondisi Simulasi
• Basis data citra iris yang dipergunakan adalah CASIA
(Chinese Academy of Sciences, Institute of Automation).
– Berisi citra iris dari 108 orang, masing masing orang diwakili oleh
7 citra.
– Basis data ini juga memuat citra yang sudah ternormalisasi (20 x
240 piksel)
– Citra iris mata ternormalisasi tersebut mengandung berbagai
macam noise, yaitu noise kelopak mata, bulu mata dan pupil
dan blur.
• Sebanyak 8 citra iris mata digunakan sebagai citra query.
Masing-masing citra query ini dipilih sehingga mengandung
noise kelopak mata dan pupil sebagai noise dominan.
7. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Simulasi
• Model simulasi
– Pada simulasi pertama, citra-citra query (citra
utuh, 240 piksel dan lebar 20 piksel) langsung
dihitung nilai korelasinya dengan semua citra pada
basis data menggunakan formulasi phase only
correlation (POC) .
– Sebelum penghitungan POC, noise kelopak mata
dan pupil pada citra quey dan citra pada basis
data terlebih dahulu dibuang.
8. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Rank
Citra Utuh Citra Bebas Noise
Kelas Citra POC Kelas Citra POC
1 sekelas 1 sekelas 1
2 sekelas 0,3014 sekelas 0,3449
3 sekelas 0,1755 sekelas 0,3018
4 sekelas 0,1555 sekelas 0,2861
5 tidak sekelas 0,1579 sekelas 0,2823
6 tidak sekelas 0,1548 sekelas 0,1846
7 tidak sekelas 0,1522 sekelas 0,1626
Tabel 1
Nilai POC dari Citra Utuh dan Citra Bebas Noise; Query 1
9. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Tabel 1
Nilai POC dari Citra Utuh dan Citra Bebas Noise; Query 6
Rank
Citra Utuh Citra Bebas Noise
Kelas Citra POC Kelas Citra POC
1 sekelas 1 sekelas 1
2 sekelas 0,2512 sekelas 0,2230
3 sekelas 0,2208 sekelas 0,1886
4 sekelas 0,2021 sekelas 0,1866
5 tidak sekelas 0,1308 sekelas 0,1843
6 tidak sekelas 0,1282 sekelas 0,1602
7 tidak sekelas 0,1243 tidak sekelas 0,1440
10. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Tabel 1
Nilai POC dari Citra Utuh dan Citra Bebas Noise; Query 8
Rank
Citra Utuh Citra Bebas Noise
Kelas Citra POC Kelas Citra POC
1 sekelas 1 sekelas 1
2 sekelas 0,2508 sekelas 0,2085
3 sekelas 0,2165 sekelas 0,1636
4 sekelas 0,1882 sekelas 0,1461
5 sekelas 0,1864 sekelas 0,1346
6 sekelas 0,1753 sekelas 0,1211
7 tidak sekelas 0,1427 sekelas 0,1103
11. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Contoh citra iris dengan nilai POC yang malahan menjadi rendah
walaupun sudah dilakukan pemotongan daerah bernoise
12. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Tabel 9
Peningkatan Persentase Identifikasi dengan nilai ambang POC 0,2 (%)
Citra Utuh (CU); Citra Bebas Noise (CBN)
Query 1 Query 2 Query 2 Query 2 Query 2 Query 2 Query 2 Query 2
CU CBN CU CBN CU CBN CU CBN CU CBN CU CBN CU CBN CU CBN
28 71 14 43 43 100 14 28 14 28 57 28 14 14 43 28
peningkatan
43 29 57 14 14 - 0 -
13. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012
Kesimpulan
• Naskah ini memaparkan peningkatan kinerja suatu
metode identifikasi citra iris berbasis fasa jika
menggunakan daerah iris yang bebas noise, khususnya
noise berupa kelopak mata.
• Berdasarkan simulasi awal, ditunjukkan bahwa
penggunaan daerah iris bebas noise dapat
meningkatkan persentase kebenaran identifikasi yang
bervariasi yaitu antara 14% sampai dengan 86%.
• Untuk meningkatkan kinerja metode ini, diperlukan
metode yang dapat menyegmen tekstur citra iris sebaik
mungkin. Selain itu, penggunaan metode band-limited
phase only correlation (BLPOC) dapat pula
dipertimbangkan.
14. Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012Seminar Fortei 2012, Univeristas Indonesia, Depok, 22 September 2012