Dokumen ini membahas mengenai sistem perbelanjaan dan pembayaran kerajaan Malaysia. Ia membahagikan jabatan kerajaan menjadi dua jenis dan menjelaskan peraturan, prosedur, dan dokumen yang terlibat dalam proses perbelanjaan dan pembayaran seperti pesanan tempatan, buku vot, dan laporan perbelanjaan.
Dokumen ini membahas mengenai sistem perbelanjaan dan pembayaran kerajaan Malaysia. Ia membahagikan jabatan kerajaan menjadi dua jenis dan menjelaskan peraturan, prosedur, dan dokumen yang terlibat dalam proses perbelanjaan dan pembayaran seperti pesanan tempatan, buku vot, dan laporan perbelanjaan.
Dokumen ini membahas tentang akauntabilitas dalam pengurusan kewangan sektor awam di Malaysia. Ia menjelaskan konsep akauntabilitas, objektifnya, dan tanggung jawab pegawai pengawal dan perakaunan dalam memastikan penggunaan wang awam yang bertanggungjawab.
Dokumen tersebut membincangkan tanggungjawab dan kuasa pegawai perakaunan, pegawai pengawal dan pegawai pembayar menurut Akta Prosedur Kewangan 1957 dan Arahan Perbendaharaan berkaitan pengurusan kewangan kerajaan termasuk kawalan belanja dan bayaran.
Jurnal Akuntansi dan Bisnis merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka. Jurnal ini memuat artikel-artikel terkait akuntansi dan bisnis. Dewan Redaksi terdiri atas beberapa dosen dan staf Universitas Terbuka. Jurnal ini diterbitkan secara berkala untuk meningkatkan wawasan akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencatatan penerimaan pemerintah di Malaysia. Ia menjelaskan konsep kumpulan wang bersatu, jenis-jenis penerimaan seperti cukai dan non-cukai, tanggung jawab pegawai terkait seperti pegawai pengawal dan pemungut, serta borang-borang dan dokumen yang digunakan dalam proses pencatatan penerimaan.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan wewenang pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan anggaran belanja negara seperti KPA, PPK, PPSPM, dan Bendahara. Juga dijelaskan proses alur pelaksanaan APBN, jenis-jenis pengujian tagihan, perbedaan pengujian yang dilakukan oleh PPK dan PPSPM, serta pengujian yang dilakukan bendahara terhadap berbagai jenis belanja seperti barang dan jasa,
Dokumen tersebut memberikan pedoman kepada bendahara dalam melakukan penatausahaan dan pertanggungjawaban, menyederhanakan prosesnya tanpa mengabaikan kontrol internal, serta memberikan petunjuk teknis pengisian dokumen.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi dan konsep pengurusan keuangan awam di Malaysia. Ia menjelaskan proses pengurusan keuangan, pihak berkuasa yang bertanggungjawab, dan prinsip-prinsip utama seperti legaliti dan akuntabiliti.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan pendapatan daerah di Indonesia. Pendapatan daerah terdiri atas pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan pendapatan lainnya. Pendapatan asli daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai masalah dan solusi dalam pengelolaan pendapatan daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang prosedur permohonan dan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.
2. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan penghapusan NPWP seperti wajib pajak meninggal dunia atau perusahaan yang dibubarkan.
3. Kantor Pelayanan Pajak berupaya meningkatkan sosialis
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017Yulia Ramadiana
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan nomor identitas wajib pajak yang digunakan dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. NPWP terdiri dari 15 digit angka yang mencakup kode jenis pajak, nomor pajak, kantor pelayanan pajak, dan cabang pajak. Wajib pajak berhak atas pengembalian kelebihan pembayaran pajak, hak selama pemeriksaan pajak, dan h
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaWawan Kurniadi
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi beban dan belanja pemerintah daerah berdasarkan peraturan pemerintah dan peraturan menteri terkait. Sistem ini mengatur pengakuan, pencatatan, dan pelaporan beban serta belanja, pihak yang terlibat, dokumen yang digunakan, dan prosedur akuntansinya.
Dokumen ini membahas tentang akauntabilitas dalam pengurusan kewangan sektor awam di Malaysia. Ia menjelaskan konsep akauntabilitas, objektifnya, dan tanggung jawab pegawai pengawal dan perakaunan dalam memastikan penggunaan wang awam yang bertanggungjawab.
Dokumen tersebut membincangkan tanggungjawab dan kuasa pegawai perakaunan, pegawai pengawal dan pegawai pembayar menurut Akta Prosedur Kewangan 1957 dan Arahan Perbendaharaan berkaitan pengurusan kewangan kerajaan termasuk kawalan belanja dan bayaran.
Jurnal Akuntansi dan Bisnis merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka. Jurnal ini memuat artikel-artikel terkait akuntansi dan bisnis. Dewan Redaksi terdiri atas beberapa dosen dan staf Universitas Terbuka. Jurnal ini diterbitkan secara berkala untuk meningkatkan wawasan akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pencatatan penerimaan pemerintah di Malaysia. Ia menjelaskan konsep kumpulan wang bersatu, jenis-jenis penerimaan seperti cukai dan non-cukai, tanggung jawab pegawai terkait seperti pegawai pengawal dan pemungut, serta borang-borang dan dokumen yang digunakan dalam proses pencatatan penerimaan.
Dokumen tersebut membahas tentang tugas dan wewenang pejabat yang terlibat dalam pelaksanaan anggaran belanja negara seperti KPA, PPK, PPSPM, dan Bendahara. Juga dijelaskan proses alur pelaksanaan APBN, jenis-jenis pengujian tagihan, perbedaan pengujian yang dilakukan oleh PPK dan PPSPM, serta pengujian yang dilakukan bendahara terhadap berbagai jenis belanja seperti barang dan jasa,
Dokumen tersebut memberikan pedoman kepada bendahara dalam melakukan penatausahaan dan pertanggungjawaban, menyederhanakan prosesnya tanpa mengabaikan kontrol internal, serta memberikan petunjuk teknis pengisian dokumen.
Dokumen tersebut membahas mengenai definisi dan konsep pengurusan keuangan awam di Malaysia. Ia menjelaskan proses pengurusan keuangan, pihak berkuasa yang bertanggungjawab, dan prinsip-prinsip utama seperti legaliti dan akuntabiliti.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pengelolaan pendapatan daerah di Indonesia. Pendapatan daerah terdiri atas pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, dan pendapatan lainnya. Pendapatan asli daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai masalah dan solusi dalam pengelolaan pendapatan daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang prosedur permohonan dan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banda Aceh.
2. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan penghapusan NPWP seperti wajib pajak meninggal dunia atau perusahaan yang dibubarkan.
3. Kantor Pelayanan Pajak berupaya meningkatkan sosialis
Yulia ramadiana, hapzi ali, sistem informasi manajemen, ut 2017Yulia Ramadiana
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan nomor identitas wajib pajak yang digunakan dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. NPWP terdiri dari 15 digit angka yang mencakup kode jenis pajak, nomor pajak, kantor pelayanan pajak, dan cabang pajak. Wajib pajak berhak atas pengembalian kelebihan pembayaran pajak, hak selama pemeriksaan pajak, dan h
Lampiran vi sapd_kota_surakarta_tahun_2014_belanjaWawan Kurniadi
Dokumen tersebut membahas sistem akuntansi beban dan belanja pemerintah daerah berdasarkan peraturan pemerintah dan peraturan menteri terkait. Sistem ini mengatur pengakuan, pencatatan, dan pelaporan beban serta belanja, pihak yang terlibat, dokumen yang digunakan, dan prosedur akuntansinya.
Similar to Pengurusan Hasil Kerajaan Malaysia .pdf (20)
2. KANDUNGAN
Jenis-jenis Hasil & Penurunan Kuasa
Kitaran Perakaunan Terimaan Hasil Kerajaan
Prosedur Terimaan & Pengeluaran Resit
Prosedur Penyelenggaraan Buku Tunai
Prosedur Penyediaan Penyata Pemungut
Perekodan Resit, Penyata Pemungut dan Resit Perbendaharaan Ke
Dalam Buku Tunai.
Penyesuaian Akaun Hasil
Dokumen untuk Pengauditan
Isu-isu Berbangkit
3. DEFINASI
Mengutip, menerima dan mengakaun
wang hasil dan wang amanah yang
diterima di pejabat melalui kaunter /
di tempat kerja, secara tunai, pos,
penghantaran tangan atau pungutan
luar dalam bentuk tunai, wang pos,
bank deraf, cek,kad kredit,kad
debit,EFT,meps-Cash atau portal
jabatan.
5. JENIS- JENIS HASIL
HASIL ???
Semua jenis pendapatan yang diterima
oleh kerajaan dalam bentuk cukai, yuran,
lesen-lesen & lain-lain terimaan
(Pekeliling Perbendaharaan Bil 5 tahun
2005)
6. HASIL NEGARA / KERAJAAN
Hasil Kerajaan Persekutuan
Hasil Kerajaan Negeri
Hasil Kerajaan Tempatan
7. HASIL KERAJAAN PERSEKUTUAN
Dibahagikan kepada 4 kategori
a) HASIL CUKAI
b) HASIL BUKAN CUKAI
c) TERIMAAN BUKAN HASIL(TERIMAAN
PELBAGAI)
d) HASIL WILAYAH PERSEKUTUAN
8. HASIL KERAJAAN PERSEKUTUAN
(samb)
A) HASIL CUKAI ???
(Kod hasil : 60000)
Hasil yang dikutip berasaskan
perundangan yang diluluskan oleh
perlimen
Wajib dibayar ke atas urusniaga,
pendapatan, perbelanjaan dan kekayaan.
9. HASIL KERAJAAN PERSEKUTUAN
(samb)
Hasil Cukai dibahagi kepada 2 kategori :
1. Cukai Langsung (61000).
- Cukai yang dikenakan secara terus ke
atas pendapatan dan kekayaan mengikut
akta-akta yang diluluskan dan kadar
cukai telah ditetapkan dalam akta.
- Dikutip oleh LHDN.
- Contoh : Cukai pendapatan, duti
setem, duti harta pusaka, cukai sewa
filem
10. HASIL KERAJAAN PERSEKUTUAN
(samb)
2. Cukai Tak Langsung (62000)
- Cukai yang dikenakan secara tidak
langsung ke atas individu apabila individu
membeli / menggunakan sesuatu
barangan / perkhidmatan
- Dikutip oleh Jabatan Kastam & Eksais
Diraja dan Jabatan Pengangkutan Jalan
- Contoh : Duti eksport, duti import, cukai
jalan, cukai jualan, cukai perkhidmatan
11. HASIL KERAJAAN PERSEKUTUAN
(samb)
B) HASIL BUKAN CUKAI (70000)
Hasil yang dikutip dari perkhidmatan-
perkhidmatan yang disediakan oleh
kerajaan untuk rakyat
Pengguna akan dikenakan bayaran
berdasarkan kadar yang telah ditetapkan
oleh akta apabila mereka menggunakan
perkhidmatan tersebut
Cth : Lesen, permit, sewaan, denda
12. HASIL KERAJAAN PERSEKUTUAN
(samb)
C) TERIMAAN BUKAN HASIL (80000)
Kutipan yang bukan berdasarkan mana-
mana akta atau perundangan
Cth : Pulangan balik perbelanjaan,
terimaan untuk perkhidmatan, bayaran-
bayaran balik dll
13. HASIL KERAJAAN PERSEKUTUAN
(samb)
D) HASIL WILAYAH PERSEKUTUAN
Hasil cukai dan bukan cukai yang dipungut
bagi pihak Wilayah Persekutuan iaitu
Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan.
14. HASIL KERAJAAN NEGERI
Hasil yang dikutip oleh Kerajaan Negeri
(Bhg 3, Jadual 10 Perlembagaan
Persekutuan)
Cth:
Hasil kedai arak, tanah, lombong
dan hutan, lesen-lesen, duti hiburan,
bayaran mahkamah, hasil daripada
lembaga-lembaga dan majlis-majlis
Bandaran,harta karun dsb.
15. HASIL KERAJAAN NEGERI(samb)
Bagi negeri Sabah dan Sarawak rujuk
Bhg 5, Jadual 10, PP.
Cth: duti impot dan eksais atas hasil
petroleum, duti ekspot kayu dan
keluaran hutan dsb.
16. HASIL KERAJAAN TEMPATAN
Hasil yang dikutip oleh Kerajaan
Tempatan Berasaskan Ordinan
Perbandaran dan Pihak Majlis Tempatan
Cth : Hasil-hasil Jualan Air
Sewaan dari Bangunan
Denda dan rampasan
Cukai pintu / cukai taksiran
17. Konsep Kumpulanwang Disatukan.
Segala hasil dan wang yang didapatkan atau diterima
oleh Persekutuan hendaklah dibayar masuk ke dalam
serta menjadi satu Kumpulanwang yang dinamakan
Kumpulanwang Persekutuan Disatukan KECUALI
Kutipan Zakat, Fitrah, Baitulmal atau hasil agama Islam
yang seumpamanya.
(Perkara 97 Perlembagaan Persekutuan)
Perbelanjaan Perlu Kelulusan Parlimen
Konsep tiada apa-apa wang boleh dikeluarkan daripada
Kumpulanwang Disatukan melainkan jika wang-wang
diperuntukan atau diluluskan oleh Parlimen.
(Perkara 104 Perlembagaan Persekutuan)
2
KONSEP ASAS
19. FUNGSI KUMPULANWANG DISATUKAN
Akaun Hasil Disatukan
- Mengakaunkan Hasil
- Mengakaunkan Perbelanjaan
Akaun Amanah Disatukan
- Mengakaunkan Wang Amanah dan Deposit
Akaun Pinjaman Disatukan
- Mengakaunkan Pinjaman
- Hutang Awam
4
20. KUMPULANWANG DISATUKAN
Akaun
Hasil Disatukan
KUMPULAN WANG DI SATUKAN
Akaun Akaun
Amanah Disatukan Pinjaman Disatukan
Deposit
Kumpulanwang
Amanah Awam
Kumpulanwang
Pembangunan
Kumpulanwang
Amanah Kerajaan
Kumpulanwang
Pinjaman Perumahan
Perbelanjaan
Tanggungan
Perbelanjaan
Bekalan
Bayaran Balik
Pinjaman
Bayaran
Hutang
Deposit
Amanah
Bayaran Balik
Pendahuluan/Pinjaman
Emolumen
Perkhidmatan
Dan Bekalan
Aset
Geran dan
Kenaan tetap
Peruntukan DiRaja
Pencen, Gratuities
dan Pampasan
Perkhidmatan Hutang
Arahan Mahkamah
Perbelanjaan
Pembangunan Pinjaman
Pindahan
Pindahan
Pinjaman Dalam Negeri
Pinjaman Luar Negeri
Hasil
Pemberian
Pemberian
Pemberian
Cara Langsung
5
22. Perlembagaan Persekutuan
Akta Prosedur Kewangan 1957
Arahan Perbendaharaan
Pekeliling/Surat Pekeliling Perbendaharaan
Surat Pekeliling Akauntan Negara
7
UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
23. Perlembagaan Persekutuan
Peruntukan – peruntukan kewangan terdapat dalam bahagian VI
Bab 1 Perkara 96 – 112D
Akta Acara Kewangan 1957
Akta Acara Kewangan . adalah satu akta yang memperuntukkan
(i) kawalan dan pengurusan Wang Awam Malaysia
(ii) acara kewangan dan perakaunan, termasuk acara pungutan,
penyimpanan dan pembayaran Wang Awam Persekutuan dan
Negeri
(iii) pembelian, penyimpanan dan pengeluaran harta awam
Persekutuan dan Negeri selain daripada tanah.
24. Arahan Perbendaharaan boleh dibahagikan
kepada 3 bab besar ;
(i) Bab A – Prosedur Kewangan
(a) Pendahuluan
(b) Kuasa dan Kawalan Perbelanjaan (AP 4 – 21)
(c) Kumpulan Wang Disatukan (AP 22 – 28)
Anggaran
(a) Anggaran Hasil dan Perbelanjaan (AP 29 – 42)
(b) Anggaran Perbelanjaan Bagi Projek Modal atau Projek
Pembangunan (AP 43 – 47)
(c) Pindah Peruntukan dan Anggaran Tambahan (AP 48 – 52)
25. Bab B – Prosedur Perakaunan
Mengawal Terimaan dan Bayaran dan Menyimpan Wang Awam
(a) Am (AP 53 – 59)
(b) Terimaan (AP 60 – 91)
(c) Bayaran (AP 92 – 103)
(d) Gaji, Pencen dan Elaun (AP 104 – 110)
(e) Panjar (AP 111 – 113)
(f) Kebankrapan (AP 114)
(g) Cek dan Draf (AP 115 – 124)
(h) Peti Besi atau Bilik Kebal (AP 125 – 135)
(i) Pengangkutan Mata Wang (AP 136 – 137)
Perakaunan
(a) Am (AP 138 – 140A)
(b) Penyelenggaraan Akaun (AP 141 – 150)
(c) Akaun Amanah (AP 151 – 155)
(d) Deposit (AP 156 – 163)
(e) Tatacara Pengendalian Akaun Amanah (AP 164 – 165)
Prosedur Perolehan Bekalan, Perkhidmatan dan Kerja
(a) Am (AP 166 – 167.2)
(b) Pembelian Tender dan Kontrak (AP 168 – 235)
(c) Perabot dan Kelengkapan Pejabat (AP 286 – 291)
(d) Percetakan dan Alat Tulis (AP 292 – 300)
iii) Bab C – Audit Kehilangan dan Prosedur Hapus Kira
(a) Audit (AP 301 – 313)
(b) Kehilangan dan Hapus Kira (AP 314 – 327)
26. Akta-akta berkaitan Pengurusan
Hasil
a. Akta Cukai Pendapatan 1957
b. Fees Act. 1957
c. Akta Kastam 1967
d. Akta Cukai Jualan 1972
e. Akta Cukai Perkhidmatan 1975
f. Akta Eksais 1976
27. Pungutan hasil
Terdapat 300 jenis hasil yang dipungut oleh
Jabatan Kerajaan melalui kod penjenisan ( Perkeliling
Perbendaharaan Bil.5 tahun 2004)
Pungutan Hasil terbahagi 2 kategori:
a. Hasil yang dipungut berasaskan bil,
invois, taksiran atau notis.
b. Hasil yang dipungut tanpa bil
contoh bayaran pembelian dokumen
tender, borang-borang.
28. Siapakah pemungut hasil?
Pegawai Pengawal di setiap Kementerian
dipertanggungjawab untuk memungut hasil.
Pegawai-pegawai lain dibolehkan memungut hasil
dengan syarat kebenaran bertulis daripada Pegawai
Pengawal terlebih dahulu.
Pemungut hasil menurunkan kuasa kepada pegwai-
pegawai lain melaksanakan tugas pungutan.
Tugas-tugas pungutan terdiri daripada kasyer,
penulis resit, penandatangan resit dan
pengakuannya.
Penurunan kuasa dibuat secara bertulis dan contoh
tandatangan pegawai berkenaan perlu dihantar
kepada Jabatan Akauntan Negara.
29. PENURUNAN KUASA
AP 11- Kewajipan Kewangan
- kewajipan kewangan dan perakaunan bagi pegawai-pegawai
bawahan yang bekerja di bawah seseorang Pegawai
Pengawal mestilah dinyata dengan jelas dan bertulis,
khususnya setakat mana mereka dibenarkan menjalankan
tugas bagi pihaknya
- Jika berlaku sesuatu luar aturan, Pegawai Pengawal
sepatutnya boleh mengesan pegawai yang
bertanggungjawab. Jika tidak, PP mungkin kena mengganti
apa- apa kehilangan.
- Walaupun PP tidak menjalankan kerja-kerja kewangan
tetapi arahan tetap bagi jabatannya ke atas kerja kewangan
perlu diluluksan oleh PP dan segala arahan tersebut adalah
menjadi tanggungjawab PP.
30. PENURUNAN KUASA
AP 53- Tanggungjawab Pegawai Pengawal
- Bertanggunggjawab menjalankan kewajipan dengan
sempurna atas tugas memungut wang awam dan
menyimpannya dengan selamat.
- Bertangggungjawab sekiranya akaun yang
dikemukakan oleh mereka atau di bawah kuasa
mereka didapati tidak betul
- Sebarang perwakilan kewajipan kepada pegawai lain
hendak secara bertulis
- Tetapi PP tidak terlepas dari tanggungjawab sendiri
setelah perwakilan dibuat.
31. PENURUNAN KUASA
AP 69- Kebenaran bertulis untuk menerima pungutan
AP 70(a)- Kebenaran bertulis untuk menulis dan
menandatangani resit
AP 73- Kebenaran bertulis untuk merekod pungutan
AP 80(b)- Kebenaran bertulis untuk menyemak dan
menandatangani buku tunai- TK 100
AP 70(b)- Penyimpanan kunci mesin meresit
32. PENURUNAN KUASA
Surat Kuasa Lampiran A (AP 69)
dinasihatkan dikemaskini setiap 2 tahun
sekali tetapi surat kuasa perlu dikemaskini
jika terdapat pertukaran pegawai/baru
37. Dokumen yang terlibat
Bil. DOKUMEN
4. Salinan Resit Rasmi (Kew 38E)
Sebulan
5. Salinan Audit Resit Rasmi (Kew 38-Manual)
6. Resit Batal (Kew 38E)
7. Resit Batal dan Salinan Audit (Kew 38- Manual)
8. TK 100 – Laporan Buku Tunai Cerakinan
9. TK 101 – Laporan Resit sehingga HH/BB/TTTT
10. TK 102 – Laporan Resit Dibatalkan sehingga HH/BB/TTTT
11. TK 103 – Laporan Resit Manual sehingga HH/BB/TTTT
12. TK 141 – Laporan Hasil
38. Dokumen yang perlu dihantar
Bil. DOKUMEN
13. TK 150 – Laporan Ringkasan Terimaan Jumlah Terimaan Bulanan dan Terkumpul
14. TK 130 – Laporan Penyata Pemungut Yang Telah Dikeluarkan.
15. TK 131 – Laporan Penyata Pemungut Yang Telah Dibatalkan
16. TK 120 – Laporan Terimaan Melalui Mel
17. TK 121- Laporan Terimaan Melalui Tunai
18. TK 122 - Laporan Terimaan Melalui Cek
19. TK 123 - Laporan Terimaan Melalui Draf Bank
Jika berkaitan
39. Dokumen yang perlu dihantar
Bil. DOKUMEN
20. TK 124 - Laporan Terimaan Melalui Wang Pos
21. TK 125 - Laporan Terimaan Melalui Kiriman Wang
22. TK 126 - Laporan Terimaan Melalui Kad Kredit
23. TK 127 – Laporan Terimaan Melalui Lain-Lain Cara
Bayaran
24. TK 200 – Laporan Senarai Pengguna mengikut Jabatan, PTJ dan Pusat Terimaan.
25. Salinan Penyata Pemungut
Jika berkaitan
41. Pengeluaran Resit
AP 60 - Resit mesti dikeluarkan sebagai
akuan terimaan wang pada masa urusan
dibuat.
AP 61 - Orang awam perlu diberitahu
untuk meminta resit
42. AP 62 - Meminda sesuatu resit adalah dilarang.
Resit yang rosak harus dibatalkan dan disimpan. Resit
asal serta salinan-salinanya hendaklah dikemukakan
untuk diaudit.
AP 62(b) – Kuasa untuk membatalkan resit-TK 102
AP 63 (a) - Resit mestilah ditulis dengan berhati-hati
dan menggunakan karbon dua belah muka.
43. AP 66 (a)
– Resit dan lain-lain dokumen yang belum digunakan perlu
disimpan dengan selamat oleh pegawai yang tidak
menyediakan resit atau membuat pungutan.
- Resit yang diterima daripada ibu pejabat atau PNBM perlu
disemak dan membuat akuan di belakang helai pertama
salinan pejabat.
AP 66 (b) – stok yang rosak perlu dikembalikan kepada
PNBM berserta suatu laporan
AP 66 (c) - Stok resit mestilah dikeluarkan mengikut
susunan (no.siri) yang betul.
44. AP 69 - Pejabat pemungut hendaklah
menyelenggara & sentiasa mengemaskini suatu
rekod mengenai kebenaran bertulis untuk
menerima wang
AP 70 (a) - Resit mestilah ditandatangani dengan
berkarbon (untuk salinan asal, salinan pejabat &
salinan audit).
Pengecualian:-
skim bermesin yang diluluskan bagi
mengeluarkan resit
bayaran tetap dicetak pada resit
pungutan luar (bekerja seorang diri)
Tiada pegawai lain di pejabat (perlu dapat
kelulusan dari Akauntan Negara/Akauntan
Negeri/Bendahari Negeri)
45. Pegawai yang menerima wang dan menulis resit mestilah orang
yang berbeza.
Seorang yang dianggap sebagai penerima wang sekiranya ia
mengaku terimaan dan menandatangani resit.
Penerima kaunter hanya perantaraan sahaja
AP 71(a) - Wang dan dokumen yang diterima melalui
pos hendaklah direkod dalam daftar mel.
AP 71(b) - butiran daftar mel : tarikh terima, nama
pengirim, nombor pendaftaran bungkusan, nombor cek,
amaun dan perihal dokumen
46. AP 71(c) - apabila resit dikeluarkan, nombor
resit perlu dicatatkan dalam daftar mel dan dan
ditandatangani oleh pegawai yang
mengeluarkan resit.
AP 71(d) - pegawai yang membuka mel juga
perlu menurunkan tandatangan dalam daftar
mel.
AP 71(e) - daftar mel perlu disemak setiap hari
dengan Buku Tunai oleh penyelia
Bagi terimaan melalui pos, resit hendaklah
dihantar pada hari yang sama ianya dikeluarkan
47. Rumusan (Resit)
Pegawai yang menulis, menerima wang dan menandatangani resit
mestilah telah diberikuasa – AP69 & AP70
Pastikan penandatangan resit adalah orang yang sama yang
menerima wang.
Kerja menandatangani resit adalah kerja yang terakhir dalam
proses mengeluarkan resit.
Resit yang telah dikeluarkan mesti mengikut susunan no. siri.
Pindaan terhadap buku resit tidak dibenarkan.
Resit mestilah disimpan dengan selamat samaada yang belum
guna atau sedang digunakan
48. Catatan yang perlu ada pada resit
1. Negeri Pejabat Pemungut
2. Tempat Pejabat Pemungut
3. Nama (jabatan) Pejabat Pemungut
4. Nama Pembayar
5. Jumlah dalam perkataan dan angka (mesti
sama)
6. Tujuan pembayaran dibuat
7. Kod hasil/amanah
8. Bentuk pembayaran
9. Tandatangan pegawai yg diberikuasa di bawah
AP 69
10. Tarikh resit (tarikh ditandatangani resit)
11. Cop / b.p. Pengawal Pejabat Pemungut
Contoh Kew 38 / resit – Lampiran 1 - 3
50. Dokumen KKWT eT
Bil. DOKUMEN KEKERAPAN
1. KEW 253 – Serahan KKWT Sekali sebulan
2. KEW 67 Sekiranya terdapat penambahan stok resit baru.
3. KEW 68 Sekali sebulan
51. Dokumen yang perlu dihantar
Bil. DOKUMEN KEKERAPAN
4. Salinan Resit Rasmi (Kew 38E) Sebulan
5. Salinan Audit Resit Rasmi (Kew 38-Manual) Sebulan
6. Resit Batal (Kew 38E) Sebulan
7. Resit Batal dan Salinan Audit (Kew 38- Manual) Sebulan
8. TK 100 – Laporan Buku Tunai Cerakinan Tarikh akhir bulan yang diakaunkan (sebulan)
Buku Tunai Harian (tidak perlu cetak sekiranya
tiada kutipan)
9. TK 101 – Laporan Resit sehingga HH/BB/TTTT Tarikh akhir bulan yang diakaunkan
10. TK 102 – Laporan Resit Dibatalkan sehingga
HH/BB/TTTT
Tarikh akhir bulan yang diakaunkan
11. TK 103 – Laporan Resit Manual sehingga HH/BB/TTTT Tarikh akhir bulan yang diakaunkan
12. TK 141 – Laporan Hasil Tarikh akhir bulan yang diakaunkan
52. Dokumen yang perlu dihantar
Bil. DOKUMEN KEKERAPAN
13. TK 150 – Laporan Ringkasan Terimaan Jumlah Terimaan
Bulanan dan Terkumpul
Sebulan
14. TK 130 – Laporan Penyata Pemungut Yang Telah
Dikeluarkan.
Sebulan
15. TK 131 – Laporan Penyata Pemungut Yang Telah
Dibatalkan
Sebulan
16. TK 120 – Laporan Terimaan Melalui Mel Sebulan
17. TK 121- Laporan Terimaan Melalui Tunai Sebulan
18. TK 122 - Laporan Terimaan Melalui Cek Sebulan
19. TK 123 - Laporan Terimaan Melalui Draf Bank Sebulan
Jika ada
53. Dokumen yang perlu dihantar
Bil. DOKUMEN KEKERAPAN
20. TK 124 - Laporan Terimaan Melalui Wang Pos Sebulan
21. TK 125 - Laporan Terimaan Melalui Kiriman Wang Sebulan
22. TK 126 - Laporan Terimaan Melalui Kad Kredit Sebulan
23. TK 127 – Laporan Terimaan Melalui Lain-Lain Cara
Bayaran
Sebulan
24. TK 200 – Laporan Senarai Pengguna mengikut Jabatan,
PTJ dan Pusat Terimaan.
Sekali.
(sekiranya berlaku pertukaran pegawai atau
tugas)
25. Salinan Penyata Pemungut Sebulan
Jika ada
54. Cara Penyemakan KKWT
DOKUMEN DOKUMEN
1. Salinan Resit Rasmi (Kew 38E) = TK 101 – Laporan Resit Bagi Tempoh HH/BB/TTTT
Hingga HH/BB/TT
2. Salinan Resit Rasmi (Kew 38) = TK 103 – Laporan Resit Manual Bagi Tempoh
HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TT
Buku Tunai Cerakinan (Manual)
3. Salinan Resit Batal (Kew 38E) = TK 102 – Laporan Resit Dibatalkan Bagi Tempoh
HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TT
4. Salinan Resit Rasmi Batal & Salinan
Audit (Kew 38)
= Buku Tunai TK100
- Salinan resit batal kew 38 tidak perlu
dikuncimasuk ke eT.Pastikan pembatalannya
mengikut peraturan.
5. Salinan Resit Rasmi (Kew 38E) +
Salinan Audit Resit Rasmi (Kew 38) +
Salinan Resit Batal (Kew 38E) +
Resit Batal & Salinan Audit Resit Batal
(Kew 38)
= TK 100 – Laporan Buku Tunai
=
TK 141 – Laporan Hasil
55. Cara Penyemakan KKWT
DOKUMEN DOKUMEN
6. Salinan Penyata Pemungut = TK 130 – Laporan Penyata Pemungut Yang Telah
Dikeluarkan
7. Salinan Penyata Pemungut Dibatalkan = TK 131 – Laporan Penyata Pemungut Yang Telah
Dibatalkan
8. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 120 – Laporan Terimaan Melalui Mel Bagi
Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
9. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 121 – Laporan Terimaan Melalui Tunai Bagi
Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
10. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 122 – Laporan Terimaan Melalui Cek Bagi
Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
11. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 123 – Laporan Terimaan Melalui Draf Bank Bagi
Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
12. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 124 – Laporan Terimaan Melalui Wang Pos
Bagi Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
56. Cara Penyemakan KKWT
DOKUMEN DOKUMEN
13. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 125 – Laporan Terimaan Melalui Kiriman Wang
Bagi Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
14. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 126 – Laporan Terimaan Melalui Kad Kredit Bagi
Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
15. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 127 – Laporan Terimaan Melalui Lain-lain Cara
Bayaran Berdasarkan Tarikh Resit/Transaksi Bagi
Tempoh HH/BB/TTTT Hingga HH/BB/TTTT
16. TK 200 – Laporan Senarai Pengguna
Mengikut Jabatan, PTJ dan Pusat
Terimaan
= Surat Kebenaran Bertulis sedia ada.
- Pastikan tahap capaian eT bagi penyedia dan
penyelia adalah satu sahaja.Contoh, pegawai yang
menjadi penyelia tidak boleh ada satu lagi tahap
capaian sebagai penyedia.
17. TK 100 – Laporan Buku Tunai = TK 130 – Laporan Penyata Pemungut Yang Telah
Dikeluarkan
57. Cara Penyemakan KKWT
DOKUMEN DOKUMEN
18. TK 141 – Laporan Hasil = Pastikan jumlah pungutan bulan semasa dan
keseluruhan adalah tepat mengikut Kod Hasil.
Baki yang dibawa ke hadapan dari buku tunai
manual telah diambil kira didalam laporan ini.
19. TK 150 – Laporan Ringkasan Terimaan
Jumlah Terimaan Bulanan dan
Terkumpul
= TK 141 mengikut kod hasil.
Pastikan jumlah pungutan keseluruhan Pejabat
Pemungut adalah tepat.
58. Bil. Isu Cara penyemakan
1. AP 60 TK 120 – untuk memastikan
terimaan melalui mel telah
dikeluarkan resit
2. AP 80 (d) TK 100 - Tarikh perakuan II
dibuat berbeza dari cetakan
bank.
3. AP 80 (e) TK 100 - no.resit rasmi dijana
selepas perakuan II dibuat
Maklumat tambahan
59. Bil. Isu Cara penyemakan
4. Tiada
Pungutan
TK100 (1- 31 hb) perlu
dihantar
5. Kew 253 Perlu dihantar untuk akuan
terima
6. Resit Batal Pelarasan transaksi ini hendaklah
ditunjukkan.
(Resit yang dibatalkan selepas serahan
wang)
Maklumat tambahan
60. Bil. Isu Cara penyemakan
7. Kew 68 Perlu dihantar dan diaudit
8. Kew 67 Perlu dihantar dan diaudit
9. Cek Tak
Laku
Pelarasan transaksi ini hendaklah
ditunjukkan.
Maklumat tambahan