1. MISTAR
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm. Mistar ini memiliki
ketelitian 0,5 mm yaitu setengah skala terkecil. Ketelitian adalah nilai terkecil yang masih
dapat diukur oleh alat ukur.
Mistar banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, sebagai misal digunakan untuk
mengukur panjang suatu meja, kain, buku, ruangan kelas dan lain lain. Untuk mengukur
besaran yang nilainya lebih besar lagi digunakan rol meter. Rol meter dapat digunakan untuk
mengukur panjang suatu bidang tanah, ataupun panjang suatu jalan. Skala terkecil dari rol
meter adalah centimeter ( cm ).
Gambar di atas adalah cntoh hasil pegukuran panjang pensil. Panjang pensil di antara 47 mm
dan 48 mm, sehingga skala mistar yang dibaca adalah 47mm. Kelebihannya diperkirakan
setengah dari skala terkecil yaitu 0,5mm. Sehingga hasil pengukuran adalah 47,5 mm.
METERAN GULUNG
Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari ada mistar
baja. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk
mengukur bagian-bagian yang cembung dan menyudut seperti:
mengukur panjang, keliling bidang Iengkung (bundar). Sepanjang
mistar ini terdapat ukuran-ukuran satuan inchi dan metrik. Meteran
gulung dapat digunakan dari 1 meter sampai 30 meter. Pada
ujungnya terdapat kait yang gunanya untuk mengait ujung benda
kerja sehingga mendapat ukuran yang tepat. Penggunaan alat ukur
ini tidak untuk pengukuran yang tepat sekali (presisi).
JANGKA SORONG
Dalam bidang teknik, jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter baut ataupun
mur. Secara umum, jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam maupun
diameter luar suatu benda berbentuk tabung. Jangka sorong juga digunakan untuk mengukur
kedalam suatu tabung.
2. Jangka sorong terdiri dari bagian yang tetap yang dihubungkan dengan rahang tetap dan
bagian yang dapat digeser yang dihubungkan dengan rahang geser. Pada bagian yang tetap
terdapat skala utama dengan skala terkecil 1mm. Sedang pada rahang sorong terdapat skala
nonius dari 1 sd 10. Panjang 10 skala nonius sama dengan 9mm, sehingga 1 skala nonius
sama dengan 0,9mm. Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm yaitu selisih antara 1 skala
utama dengan 1 skala nonius.
Gambar di atas adalah contoh skala hasil pengukuran dengan jangka sorong. Pembacaan
skala tersebut adalah mengikuti urutan 1, 2 dan 3 yaitu:
1). Perhatikan skala 0 nonius ini, kemudian tentukan skala utama sebelum 0 nonius.
2). Nomor 2 adalah skala utama sebelum nol nonius yaitu 52 mm
3). Nomor 3 adalah skala nonius yang lurus dengan skala utama, yaitu skala nonius 6. Skala
ini bernilai 6x0,1mm =0,6 mm.
Hasil : 52 + 0,6 = 52,6 mm.
3. MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer skrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter benda yang
relative kecil. Pada gambar di atas adalah contoh pengukuran diameter bola peluru.
Mikrometer sering digunakan untuk mengukur tebal plat logam ataupun diameter silinder
kawat.
Mikrometer sekrup terdiri dari silinder tetap dan silinder yang dapat diputar (bidal). Pada
silinder tetap terdapat skala utama, sedangan pada bidal terdapat skala nonius. Apabila bidal
diputar kanan maka bidal akan maju mendekati nol skala utama atau sebaliknya.
Skala utama mikrometer skrup ditera sehingga skala terkecilnya adalah 0,5 mm. Sedangkan
skala nonius dibagi menjadi 50 yaitu dari 0 sampai 49. Mikrometer diset sehingga apabila
bidal diputar sekali maka bidal akan maju atau mundur 0,5 mm atau skala nonius berputar 50
skala. Dari seting seperti ini diperoleh:
50 skala nonius= 0,5 mm
atau 1 nonius = 0,01 mm
Contoh di atas adalah skala hasil pengkuran dengan mikrometer skrup. Cara membacanya
adalah sebagai berikut.
Nomor 1, menunjukkan skala utama yang tidak tertutup bidal yaitu 3,5 mm.
Nomor 2, menunjukkan skala nonius yang lurus dengan sumbu utama yaitu 27 atau 0,27 mm.
Hasil pengukuran adalah:3,5 mm + 0,27 mm = 3,77 mm