Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pengembangan Soal-soal Kimia Kelas XI Berbasis Berpikir Tingkat Tinggi. Penelitian ini menghasilkan lima soal kimia tentang kesetimbangan kimia kelas XI yang valid dan reliabel untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan hasil uji validator dan tes lapangan.
Pengembangan soal HOTS yang bisa dijadikan pedoman dalam mengembangkan instrumen pembelajaran. Soal HOTS menjadi salah satu tolak ukur menguji kemampuan pedagogik peserta didik, soal hots juga dikembangkan sebagai evaluasi belajar baik untuk guru ataupun peserta didik. Soal HOTS menjadi trend dikalangan pendidikan dikarenakan variasi soal yang masih sangat terbatas.
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxRohmatulFikri
Analisis butir soal secara kualitatif dan kuantitatif memberikan manfaat untuk menentukan soal yang cacat, meningkatkan mutu butir soal, serta merevisi soal yang tidak relevan melalui penilaian tingkat kesukaran, daya pembeda, dan fungsi pengecoh soal berdasarkan data empirik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen tes dan teknik penskorannya. Terdapat beberapa jenis tes yang dibahas seperti tes penempatan, diagnostik, formatif, dan sumatif. Dokumen juga membahas langkah pengembangan tes meliputi menyusun spesifikasi tes, menulis soal, menelaah soal, uji coba tes, dan lainnya. Selain itu dibahas pula bentuk-bentuk tes kognitif seperti tes lisan
Dokumen tersebut memberikan panduan penulisan butir soal untuk penilaian berbasis kompetensi. Ia menjelaskan tentang pengertian penilaian berbasis kompetensi, bentuk dan proses penilaian, kriteria bahan ulangan/ujian, dan karakteristik soal yang bermutu seperti valid dan reliabel. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun kisi-kisi dan butir soal untuk penilaian kompetensi siswa.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Pengembangan Soal-soal Kimia Kelas XI Berbasis Berpikir Tingkat Tinggi. Penelitian ini menghasilkan lima soal kimia tentang kesetimbangan kimia kelas XI yang valid dan reliabel untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan hasil uji validator dan tes lapangan.
Pengembangan soal HOTS yang bisa dijadikan pedoman dalam mengembangkan instrumen pembelajaran. Soal HOTS menjadi salah satu tolak ukur menguji kemampuan pedagogik peserta didik, soal hots juga dikembangkan sebagai evaluasi belajar baik untuk guru ataupun peserta didik. Soal HOTS menjadi trend dikalangan pendidikan dikarenakan variasi soal yang masih sangat terbatas.
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Dan Essay.pptxRohmatulFikri
Analisis butir soal secara kualitatif dan kuantitatif memberikan manfaat untuk menentukan soal yang cacat, meningkatkan mutu butir soal, serta merevisi soal yang tidak relevan melalui penilaian tingkat kesukaran, daya pembeda, dan fungsi pengecoh soal berdasarkan data empirik.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan instrumen tes dan teknik penskorannya. Terdapat beberapa jenis tes yang dibahas seperti tes penempatan, diagnostik, formatif, dan sumatif. Dokumen juga membahas langkah pengembangan tes meliputi menyusun spesifikasi tes, menulis soal, menelaah soal, uji coba tes, dan lainnya. Selain itu dibahas pula bentuk-bentuk tes kognitif seperti tes lisan
Dokumen tersebut memberikan panduan penulisan butir soal untuk penilaian berbasis kompetensi. Ia menjelaskan tentang pengertian penilaian berbasis kompetensi, bentuk dan proses penilaian, kriteria bahan ulangan/ujian, dan karakteristik soal yang bermutu seperti valid dan reliabel. Dokumen ini bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun kisi-kisi dan butir soal untuk penilaian kompetensi siswa.
Dokumen tersebut membahas cara menulis soal tes uraian, mulai dari menentukan tujuan, kompetensi, materi, sampel soal, pedoman penilaian, hingga analisis hasil tes. Langkah-langkah penting dalam menulis soal uraian adalah menentukan tujuan pengukuran, sampel representatif, jenis tes, dan pedoman penskoran.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kualitas butir soal yang bertujuan untuk mengkaji dan mengidentifikasi setiap butir soal guna mengetahui kualitasnya, serta teknik-teknik yang digunakan seperti analisis secara kualitatif dan kuantitatif."
Dokumen tersebut membahas penggunaan virtual laboratory untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang perlunya keterampilan berpikir kritis, identifikasi masalah, tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas virtual laboratory dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis, hasil analisis menunjukkan peningkatan skor rata-rata nilai pretest dan posttest, serta
Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pencapaian hasil pembelajaran.Penilaian memerlukan data yang baik. Salah satu sumber data itu adalah hasil pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengukuran proses dan hasil pembelajaran pada satuan pendidikan biasanya dilakukan melalui tes prestasi akademik. Tes sebagai alat ukur perlu dirancang secara khusus sesuai dengan tujuannya dan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannya.
Dokumen tersebut membahasakan proses perancangan ujian, termasuk tujuan ujian, isi ujian, membentuk jadual penentuan ujian, membina dan menyemak item ujian. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan lengkap dalam merancang ujian untuk mengukur pencapaian pelajar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis butir soal untuk meningkatkan mutu soal yang dibuat guru. Terdapat dua cara analisis yaitu secara kualitatif dan kuantitatif, dimana analisis kualitatif melihat validitas isi dan konstruksi soal sedangkan analisis kuantitatif melihat tingkat kesulitan dan daya beda soal. Analisis butir soal bermanfaat untuk mengetahui kelemahan soal, meningkatkan pembelajaran, dan memberikan umpan bal
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
Laporan ini membahas pengembangan instrumen penilaian pada tiga ranah yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mata pelajaran Sistem Operasi. Secara khusus membahas pengembangan tes pilihan ganda dan analisis butir soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi penilaian yang dapat mempermudah proses penilaian guru.
Perbandingan sikap ilmiah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa SDN dan SDS di Kecamatan Kramat Jati. Penelitian menemukan sikap ilmiah siswa SDN lebih tinggi dari SDS, begitu juga dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Perbedaan dipengaruhi fasilitas, kualitas guru, dan kurikulum. Saran memberikan fasilitas memadai untuk pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas cara menulis soal tes uraian, mulai dari menentukan tujuan, kompetensi, materi, sampel soal, pedoman penilaian, hingga analisis hasil tes. Langkah-langkah penting dalam menulis soal uraian adalah menentukan tujuan pengukuran, sampel representatif, jenis tes, dan pedoman penskoran.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kualitas butir soal yang bertujuan untuk mengkaji dan mengidentifikasi setiap butir soal guna mengetahui kualitasnya, serta teknik-teknik yang digunakan seperti analisis secara kualitatif dan kuantitatif."
Dokumen tersebut membahas penggunaan virtual laboratory untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang perlunya keterampilan berpikir kritis, identifikasi masalah, tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas virtual laboratory dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis, hasil analisis menunjukkan peningkatan skor rata-rata nilai pretest dan posttest, serta
Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pencapaian hasil pembelajaran.Penilaian memerlukan data yang baik. Salah satu sumber data itu adalah hasil pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengukuran proses dan hasil pembelajaran pada satuan pendidikan biasanya dilakukan melalui tes prestasi akademik. Tes sebagai alat ukur perlu dirancang secara khusus sesuai dengan tujuannya dan perlu dipersiapkan sebaik-baiknya sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannya.
Dokumen tersebut membahasakan proses perancangan ujian, termasuk tujuan ujian, isi ujian, membentuk jadual penentuan ujian, membina dan menyemak item ujian. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan panduan lengkap dalam merancang ujian untuk mengukur pencapaian pelajar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis butir soal untuk meningkatkan mutu soal yang dibuat guru. Terdapat dua cara analisis yaitu secara kualitatif dan kuantitatif, dimana analisis kualitatif melihat validitas isi dan konstruksi soal sedangkan analisis kuantitatif melihat tingkat kesulitan dan daya beda soal. Analisis butir soal bermanfaat untuk mengetahui kelemahan soal, meningkatkan pembelajaran, dan memberikan umpan bal
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
Teks tersebut membahas tentang perbandingan tes standar dan tes buatan guru. Tes standar disusun oleh tim ahli, memenuhi syarat tes yang baik, dan reliabilitasnya telah diuji. Sementara tes buatan guru disusun oleh guru sendiri tanpa bantuan ahli, cakupannya sempit, dan reliabilitasnya rendah."
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
Laporan ini membahas pengembangan instrumen penilaian pada tiga ranah yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mata pelajaran Sistem Operasi. Secara khusus membahas pengembangan tes pilihan ganda dan analisis butir soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi penilaian yang dapat mempermudah proses penilaian guru.
Perbandingan sikap ilmiah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa SDN dan SDS di Kecamatan Kramat Jati. Penelitian menemukan sikap ilmiah siswa SDN lebih tinggi dari SDS, begitu juga dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Perbedaan dipengaruhi fasilitas, kualitas guru, dan kurikulum. Saran memberikan fasilitas memadai untuk pembelajaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pengenalan soal soal tipe HOTS higher order thinking skills
1. PENGABDIAN MASYARAKAT
Pengembangan Soal-Soal Kimia
Berbasis Berpikir Tingkat Tinggi
Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2021
Ketua : Dr. Diah Kartika Sari, M.Si
Anggota : Prof. Drs. Tatang Suhery, MA., Ph.D
: Drs. Made Sukaryawan, M.Si., Ph.D
: Drs. A. Rachman Ibrahim, M.Ed., Ph.D
: Drs. Andi Suharman, M.Si
: Maefa Eka Haryani, S.Pd., M.Pd.
2. PENDAHULUAN
Hasil PISA 2015, 2018
Kemampuan peserta didik
di indonesia dalam berpikir
tingkat tinggi, khususnya
dalam bidang sains masih
tergolong rendah
Tuntutan kurikulum 2013
mengharuskan Peserta didik
untuk melatih kemampuan
keterampilam berpikir
tingkat tinggi dalam
memecahkan masalah
Pelajar Indonesia kesulitan
dalam menjawab soal-soal
berbentuk penalaran
Perlunya dikembangkan bahan
ajar seperti soal-soal kimia
berbasis berpikir tingkat tinggi
Kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta
didik membuat hasil
belajar meningkat.
Sedikitnya variasi soal
berbentuk penalaran
berbasis berpikir tingkat
tinggi
3.
4. Permasalahan
Bagaimana menghasilkan soal-soal
kimia berbasis berpikir tingkat tinggi
yang valid dan reliabel?
Bagaimana daya pembeda dan tingkat
kesukaran soal-soal kimia berbasis
berpikir tingkat tinggi yang telah
dikembangkan?
Tujuan
Menghasilkan soal-soal kimia
berbasis berpikir tingkat tinggi
yang valid dan reliabel
Mengetahui daya pembeda dan
tingkat kesukaran soal-soal kimia
berbasis berpikir tingkat tinggi yang
telah dikembangkan.
1
2
1
2
5. Langkah-Langkah menyusun soal berpikir
tingkat tinggi(HOTS)
1.Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal
berbasis berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Terlebih dahulu memilih KD yang dapat
dibuatkan soal-soal berpikir tingkat tinggi. Tidak
semua KD dapat dibuatkan model-model soal
berbasis berpikir tingkat tinggi (HOTS).
6. 2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal berbasis berpikir tingkat tinggi
(HOTS) bertujuan untuk membantu dalam menulis butir soal
HOTS.
Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk:
(a). Memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS,
(b). Memilih materi pokok yang terkait KD yang akan
diuji,
(c). Merumuskan indikator soal, dan
(d). Menentukan level kognitif.
7. 3. Memilih stimulus yang menarik dan konstektual
Stimulus yang digunakan hendaknya menarik,
artinya mendorong peserta didik untuk membaca
stimulus.
Stimulus yang menarik umumnya baru, belum
pernah dibaca oleh peserta didik. Sedangkan
stimulus konstektual berarti stimulus yang sesuai
dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari,
menarik, mendorong peserta didik untuk membaca.
8. 4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi
soal. Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan
kaidah penulisan butir soal berpikir tingkat tinggi
(HOTS).
Kaidah penulisan butir soal berpikir tingkat tinggi
(HOTS) agak berbeda dengan kaidah penulisan
butir soal pada umumnya. Perbedaanya terletak
pada aspek materi, sedangkan pada aspek
konstruksi dan bahasa relatif sama.
9. 5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau
kunci jawaban. Setiap butir soal berpikir tingkat
tinggi (HOTS) yang ditulis hendaknya dilengkapi
dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban.
Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal
uraian.
Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk betuk soal
pilhan ganda, pilihan ganda kompleks
(benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat
(Kemendikbud, Modul Penusunan Soal Higher
orderThinking Skill (HOTS), 2019).
10. Panduan Pengembangan Dimensi Proses Kognitif Soal HOTS
pada Tabel Taksonomi Blooom
Menganalisis
C4
Mengevaluasi
C5
Mencipta
C6
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Memerinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksikan
Memperjelas
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkode
Mengkombinasikan
Menyusun
Mengarang
Membangun
13. HOTS
Mencipta
Mencipta ide/gagasan sendiri.
Kata kerja: mengkontruksi, desain, kreasi, mengembangkan,
menulis, menggabungkan memformulasikan.
Mengevaluasi
Mengambil keputusan tentang kualitas suatu informasi.
Kata kerja; evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan,
memilih, mendukung, menduga, memprediksi.
Menganalisis
Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Kata kerja: mengurai, membandingkan, memeriksa, mengkritisi,
menguji.
LOTS
Mengaplikasi
Menggunakan informasi pada domain berbeda.
Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan, mengilustrasikan,
mengoperasikan.
Memahami
Menjelaskan ide/konsep.
Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima, melaporkan.
Mengetahui Mengingat kembali fakta, konsep, dan prosedur.
Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang, menirukan
Dimensi Proses Berpikir
(Anderson&Kratwohl, 2001)
14. Prosedur Penyusunan
1. Tahap penentuan subjek
Domain tes benar-benar mengukur
kompetensi yang diharapkan
2. Tahap pengembangan tes
Konstruk test, Format test,
Cara Pensekoran.
3. Tahap Penulisan
butir tes
Menyusun butir-butir soal
4. Tahap Menyususn
Petunjuk tes
Menulis petunjuk
pelaksanaan tes
5. Tahap pelaksanaan tes
Perangkat tes diuji cobakan
pada skala kecil
6. Tahap analisis hasil tes
Hal-hal yang dianalisis antara lain
tingkat kesulitan, daya pembeda
dan korelasi antar butir
7. Tahap revisi tes
Revisi butir soal
yang kurang baik
8. Tahap validasi tes
Validasi tes diselenggarakan
pada sampel lain.
9. Tahap pengembangan norma
Setelah validasi lengkap, dapat
menetapkan norma acuan (KKM).
10. Tahap menyelesaikan tes manual
Menyusun buku petunjuk penggunaan tes
(McIntire, 2000)
15. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan digunakan untuk mengetahui apakah soal-soal kimia yang dikembangkan dikatakan
valid, reliabel, daya pembeda dan tingkat kesukaran yang baik dengan cara menganalisis data empiris
jawaban peserta didik yang didapatkan melalui jawaban tes soal.
Validasi Ahli
Tahap ini digunakan untuk mengukur kelayakan butir soal tes yang meliputi materi, konstruksi
dan bahasa.
16. Analisa Data Kevalidan
K =
𝑓𝑎−𝑓𝑐
𝑁−𝑓𝑐
Sumber: (Murti, 2011: 7)
Keterangan:
K : Konsistensi kappa
fa : Item setuju
fc : 50% dari item setuju
N : Jumlah item seluruhnya
Untuk mengetahui kevalidan dari produk yang dikembangkan.
Tahap penelitian ini dengan memberikan lembar validasi kepada ahli
berdasarkan bidangnya. Lembar validasi untuk ahli menggunakan skala
Guttman. Data yang diperoleh akan dianalisa menggunakan rumus
Cohan’s Kappa Indeks.
Analisis ahli
Analisis butir soal secara kualitatif
17. Analisis butir soal secara kuantitatif
Untuk menganalisis butir soal secara kuantitatif, yaitu dengan menggunakan
software ANATES versi 4.0.9 untuk soal pilihan ganda, dan software ANATES
versi 4.0.5 untuk soal uraian, serta software SPSS versi 23. Dengan adanya
analisis soal maka dapat diperoleh informasi tentang taraf kesukaran, daya
pembeda, validitas, dan reliabilitas butir soal.
18. Analisa Butir Soal
Taraf Kesukaran
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik dengan adanya keseimbangan dalam tingkat kesulitan soal.
Tingkat kesulitan butir soal dikategorikan menjadi 3 yaitu sukar, sedang dan mudah
19. Untuk melihat kemampuan butir soal dalam membedakan peserta tes yang berkemampuan tinggi
dengan berkemampuan rendah.
Daya Pembeda
21. Uji Validitas
Validitas sebuah tes diukur untuk meyakinkan apa yang sebenarnya harus diukur.
Penentuan tingkat validitas butir soal menggunakan product moment pearson yaitu dengan mengkorelasikan
skor yang didapat siswa pada suatu butir soal dengan skor total yang didapat.
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas soal pilihan
ganda:
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas soal uraian:
23. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui taraf kepercayaan soal yang akan digunakan.
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas soal pilihan
ganda:
Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas soal uraian menggunakan
Alpha Cronbach:
28. Kesesuaian Soal HOTs dengan kurikulum
KD Kimia (HOTs)
KI KD Level
Kognitif
Soal
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
3.1 Menganalisis struktur dan
sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan kekhasan atom
karbon dan golongan
senyawanya
C4
C5
C6
3.11 Menganalisis
kesetimbangan ion dalam
larutan garam dan
menghubungkan pH-nya.
C4
C5
C6
3.9 Menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
pergeseran arah
kesetimbangan dan
penerapannya dalam industry
C4
C5
C6
3.13 Menganalisis data hasil
berbagai jenis titrasi asam-basa
C4
C5
C6
29. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
4.2 Menyajikan karya tentang proses
pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi beserta kegunaannya
C4
C5
C6
4.3 Menyusun gagasan dengan cara
mengatasi dampak pembakaran senyawa
karbon terhadap lingkungan dan kesehatan
C4
C5
4.5 Membandingkan perubahan entalpi
beberapa reaksi berdasarkan data hasil
percobaan.
C4
C5
C6
4.4 Menggunakan persamaan
termokimia untuk mengaitkan perubahan
jumlah pereaksi atau hasil reaksi dengan
perubahan energi.
C4
C5
C6
KI KD Level
Kognitif
Soal
30. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
4.7 Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi dan orde reaksi
C4
C5
C6
4.9 Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan.
C4
C5
C6
4.10 Menganalisis trayek perubahan pH
beberapa indikator yang di ekstrak dari
bahan alam melalui percobaan.
C4
C5
C6
4.12 Membuat larutan penyangga dengan
pH tertentu
C4
C5
C6
KI KD Level
Kognitif
Soal
31. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
4. 14 Membuat makanan atau produk lain
yang berupa koloid atau melibatkan prinsip
koloid
C4
C5
C6
4.13 Menyimpulkan hasil analisis data
percobaan titrasi asam-basa
C4
C5
C6
KI KD Level
Kognitif
Soal
38. Kelompok 3: Pelatihan pengembangan butir soal elektronik berbasis HOTS bidang studi
kimia di kabupaten musi banyuasin
No. Nama Asal Sekolah
1. SUGENG RIYANTO, S. Pd SMAN 2 KELUANG
2. SUHUDI RISWANTO, S. Pd SMAN 1 KELUANG
3. SULASTRI, S. Pd SMPN 5 SUNGAI KERUH
4. Dra. SUMINARTI SMAN 1 SEKAYU
5. WAHYU MARNINGSIH, S. Pd SMAN 1 PLAKAT TINGGI
6. WIKU SUBODRO, S. Pd SMAN 4 LAIS
7. REZA, S. Pd SMAN 1 BATANG HARI LEKO
8. YUNITA HAMSARI, S. Pd., M. T SMAN 2 SEKAYU
9. ZULMAHDI MUHI, S. Pd SMAN 1 SEKAYU
10. HERLY NAPRITILOVA, S. Pd., M. Pd SMA RAHMANIYAH SEKAYU
11. HERDILA DWI FEBRIA, S. Pd SMKN 1 SEKAYU
12. PIPIN ARWIN, S. Pd SMA PGRI PKL.KRESIK
13. ZURIMA ROPIKA, S. Pd SMAN 1 TUNGKAL JAYA
14. IMRAN, S. Pd SMAN 1 SUNGAI KERUH
Mohon bantuannya Bapak/Ibu masing-masing membuat 2 soal HOTs berdasarkan
KD di atas di koordinir dengan Ketua Kelompoknya.