2. Pendahuluan
Kawasan agribisnis berbasis peternakan dan pengembangan desa digital
adalah inisiatif strategis yang akan mengintegrasikan teknologi informasi
dengan sektor peternakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan di wilayah ini. Proposal ini bertujuan untuk merencanakan
pembangunan kawasan agribisnis yang modern dan terhubung secara
digital, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha
peternakan serta memperkuat ekonomi digital di desa.
4. Tujuan Khusus
Penguatan Bumdes untuk mendukung pengelolaan platform digital, promosi, dan pemasaran produk
pertanian serta investasi ternak online.
Peningkatan kelas kemampuan kelompok peternak dari pemula hingga lanjut untuk meningkatkan
produktivitas peternakan.
Pendampingan dalam pengorganisasian kelompok peternak dan penguatan administrasi serta sumber
daya manusia pengurus.
Penyediaan sarana dan prasarana pendukung untuk pengembangan pertanian dan peternakan di desa
terpilih.
5. Lanjutan ..
Pemetaan potensi wilayah sektor pertanian dan riset untuk sub sektor peternakan guna mendukung
pengambilan keputusan strategis.
Dukungan dari pihak swasta (XL Axiata / Telkomsel) dalam penyediaan sarana telekomunikasi dan
sponsorship untuk memfasilitasi program.
6. Keluaran
Bumdes yang terintegrasi dengan platform digital, promosi dan pemasaran produk pertanian serta investasi ternak online.
Kelompok peternak yang memiliki pengetahuan dan keterampilan meningkat untuk meningkatkan hasil usaha ternak (sapi, kambing, babi).
Kelompok peternak terorganisasi dengan administrasi yang kuat dan sumber daya manusia pengurus yang kompeten.
Sarana dan prasarana pendukung untuk pengembangan pertanian dan peternakan di desa terpilih telah tersedia.
Data potensi wilayah sektor pertanian terpeta untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Hasil riset sub sektor peternakan tersedia untuk meningkatkan kinerja dan inovasi dalam bidang peternakan.
7. Indikator
Persentase peningkatan omset dan jumlah transaksi melalui platform digital Bumdes.
Jumlah peternak yang mengikuti pelatihan dan mengimplementasikan pengetahuan baru dalam pemeliharaan ternak.
Jumlah kelompok peternak yang terbentuk dan memiliki administrasi yang terorganisir dengan baik.
Jumlah sarana dan prasarana yang telah tersedia dan digunakan oleh peternak di desa terpilih.
Jumlah data potensi wilayah pertanian yang terpeta dan telah diintegrasikan dalam sistem informasi desa digital.
Jumlah publikasi dan hasil riset yang telah disusun dan dipublikasikan dalam sub sektor peternakan.
8. Asumsi
Adanya partisipasi aktif dan komitmen dari lembaga pemerintahan dan swasta terkait dalam
mendukung program.
Tersedianya dana dan anggaran yang mencukupi untuk melaksanakan kegiatan.
Adanya kerjasama yang baik antara pemdes, yasalu, dinaskeswan, pemdus/pemprovs, dan
swasta/CSR dalam melaksanakan program.
Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas untuk melakukan pendampingan teknis dan
kegiatan lainnya.
9. Resiko
Terbatasnya dana dan anggaran dapat menghambat pelaksanaan program secara optimal.
Ketidaktersediaan infrastruktur dan fasilitas yang memadai dapat menghambat efisiensi kegiatan.
Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam menghadapi perubahan teknologi
dan pasar.
10. Cara Pengukuran & Verifikasi
Data transaksi dan omset Bumdes dari platform digital.
Data partisipasi dan pelaksanaan pelatihan oleh peternak.
Data jumlah kelompok peternak terbentuk dan administrasi yang terorganisir.
Pemantauan dan evaluasi langsung terhadap sarana dan prasarana yang tersedia.
Evaluasi hasil pemetaan potensi wilayah dan riset sub sektor peternakan.
Pemantauan dan evaluasi hasil publikasi dan penyebaran riset dalam sub sektor peternakan.