Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...Pretty Menur
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai aturan keselamatan kerja di laboratorium yang meliputi larangan membawa keluar peralatan laboratorium tanpa izin, pakaian yang harus digunakan, serta simbol-simbol bahaya yang ada di laboratorium seperti bahaya kimia, panas, tajam, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peralatan keselamatan kerja wajib yang harus tersedia di laboratorium.
keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium kimiaQaiffa Greenpinkk
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium kimia, meliputi pengertian pentingnya keselamatan, sumber kecelakaan, perlengkapan keselamatan, tindakan pertolongan pertama, dan cara pengelolaan bahan kimia serta limbahnya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen operasional laboratorium, yang mencakup tata ruang laboratorium, peralatan yang terkalibrasi, infrastruktur, administrasi, inventarisasi, dan aspek keamanan yang perlu diperhatikan dalam mengelola suatu laboratorium secara efektif dan aman."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengendalian mutu, cara produksi makanan yang baik, penerapan Good Laboratory Practices, dan fasilitas laboratorium yang ada di Milk Pilot Plant. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep pengendalian mutu, persyaratan produksi dan sanitasi makanan, serta pentingnya penerapan GLP untuk menjamin integritas data analisis dan mutu produk pangan.
Dokumen tersebut merupakan profil Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Lokseumawe. Ringkasannya adalah: Laboratorium ini memiliki 10 laboratorium dengan berbagai bidang keilmuan seperti kimia dasar, satuan proses, pangan, dan lingkungan. Kegiatan praktikum diatur dengan aturan keselamatan ketat untuk mencegah kecelakaan. Mahasiswa harus mematuhi aturan tersebut selama menggunakan fasilitas laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, memelihara lingkungan kerja yang aman, serta mengidentifikasi kondisi dan tindakan yang tidak aman. Dokumen ini juga menjelaskan pelaksanaan, jenis, sasaran, sistem manajemen, dan tahapan inspeksi K3.
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mengenai proses safety manajemen dan beberapa konsep terkaitnya seperti MOC, FMEA, PSSR, serta daftar nama kelompok mahasiswa beserta soal-soalnya.
Kimia tata tertib dan keselamatan kerja laboratorium, alat keselamatan kerja ...Pretty Menur
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai aturan keselamatan kerja di laboratorium yang meliputi larangan membawa keluar peralatan laboratorium tanpa izin, pakaian yang harus digunakan, serta simbol-simbol bahaya yang ada di laboratorium seperti bahaya kimia, panas, tajam, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan peralatan keselamatan kerja wajib yang harus tersedia di laboratorium.
keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium kimiaQaiffa Greenpinkk
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium kimia, meliputi pengertian pentingnya keselamatan, sumber kecelakaan, perlengkapan keselamatan, tindakan pertolongan pertama, dan cara pengelolaan bahan kimia serta limbahnya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen operasional laboratorium, yang mencakup tata ruang laboratorium, peralatan yang terkalibrasi, infrastruktur, administrasi, inventarisasi, dan aspek keamanan yang perlu diperhatikan dalam mengelola suatu laboratorium secara efektif dan aman."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengendalian mutu, cara produksi makanan yang baik, penerapan Good Laboratory Practices, dan fasilitas laboratorium yang ada di Milk Pilot Plant. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep pengendalian mutu, persyaratan produksi dan sanitasi makanan, serta pentingnya penerapan GLP untuk menjamin integritas data analisis dan mutu produk pangan.
Dokumen tersebut merupakan profil Laboratorium Teknik Kimia Politeknik Negeri Lokseumawe. Ringkasannya adalah: Laboratorium ini memiliki 10 laboratorium dengan berbagai bidang keilmuan seperti kimia dasar, satuan proses, pangan, dan lingkungan. Kegiatan praktikum diatur dengan aturan keselamatan ketat untuk mencegah kecelakaan. Mahasiswa harus mematuhi aturan tersebut selama menggunakan fasilitas laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang inspeksi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja, memelihara lingkungan kerja yang aman, serta mengidentifikasi kondisi dan tindakan yang tidak aman. Dokumen ini juga menjelaskan pelaksanaan, jenis, sasaran, sistem manajemen, dan tahapan inspeksi K3.
Dokumen tersebut berisi soal ujian akhir semester mengenai proses safety manajemen dan beberapa konsep terkaitnya seperti MOC, FMEA, PSSR, serta daftar nama kelompok mahasiswa beserta soal-soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Kerangka acuan keselamatan dan keamanan kerja laboratorium puskesmas ini membahas tentang pentingnya penerapan program K3 di laboratorium untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan bagi petugas, meliputi identifikasi bahaya, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan perbaikan secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja di laboratorium. Metode ilmiah merupakan cara sistematis yang digunakan ilmuwan untuk memecahkan masalah melalui langkah-langkah seperti menemukan masalah, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan mengkomunikasikan hasil. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip keselamatan kerja di laboratorium seperti menggunakan peralatan pelindung dan
Lembar kerja siswa ini membahas tentang keselamatan kerja di laboratorium, mulai dari pengenalan alat-alat laboratorium, cara penanganan kecelakaan, hingga prinsip-prinsip keselamatan yang harus diperhatikan ketika bekerja di laboratorium agar terhindar dari kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan kerja di laboratorium. Tujuannya adalah untuk melindungi praktikan, mengetahui hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di laboratorium, mencapai hasil maksimal praktikum, dan mengurangi kecelakaan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang pentingnya keselamatan kerja di laboratorium dan peraturan-peraturannya, serta manfaat dari menerapkan keselamatan ker
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Manajemen risiko di Laboratorium UPT-PSMB dijelaskan, termasuk identifikasi bahaya seperti faktor fisik, ergonomi, psikososial, dan kekurangan APD. Risiko dievaluasi dan tujuh risiko utama diidentifikasi dengan skor berkisar antara 2 hingga 20 berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Saran termasuk sosialisasi pentingnya AP
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
Makalah ini membahas tentang laboratorium quality control yang ideal. Prinsip dasar laboratorium yang ideal mencakup sarana, metode, peralatan, dan sistem manajemen yang baik. Makalah ini juga menjelaskan ciri-ciri laboratorium quality control yang ideal seperti bangunan, personil, peralatan, prosedur, dan pencatatan.
Laporan ini membahas pengelolaan laboratorium di WLN dan PT Air Manado. Laboratorium yang baik harus memiliki tata ruang, alat, dan infrastruktur yang memadai serta dilengkapi dengan manajemen yang mencakup administrasi, inventarisasi, keselamatan, organisasi, dan disiplin kerja yang tinggi."
Dokumen tersebut membahas tentang merancang kegiatan laboratorium sekolah. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu permasalahan yang ada di laboratorium sekolah, tujuan penyelenggaraan kegiatan laboratorium, mekanisme pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan format laporan kegiatan laboratorium. Dokumen ini memberikan panduan bagi kepala laboratorium dalam merencanakan dan mengelola kegiatan laboratorium sekolah.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
More Related Content
Similar to Pengelolahan laboratorium kimia sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Kerangka acuan keselamatan dan keamanan kerja laboratorium puskesmas ini membahas tentang pentingnya penerapan program K3 di laboratorium untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan bagi petugas, meliputi identifikasi bahaya, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan perbaikan secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja di laboratorium. Metode ilmiah merupakan cara sistematis yang digunakan ilmuwan untuk memecahkan masalah melalui langkah-langkah seperti menemukan masalah, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan mengkomunikasikan hasil. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip keselamatan kerja di laboratorium seperti menggunakan peralatan pelindung dan
Lembar kerja siswa ini membahas tentang keselamatan kerja di laboratorium, mulai dari pengenalan alat-alat laboratorium, cara penanganan kecelakaan, hingga prinsip-prinsip keselamatan yang harus diperhatikan ketika bekerja di laboratorium agar terhindar dari kecelakaan.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan kerja di laboratorium. Tujuannya adalah untuk melindungi praktikan, mengetahui hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di laboratorium, mencapai hasil maksimal praktikum, dan mengurangi kecelakaan kerja. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang pentingnya keselamatan kerja di laboratorium dan peraturan-peraturannya, serta manfaat dari menerapkan keselamatan ker
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Manajemen risiko di Laboratorium UPT-PSMB dijelaskan, termasuk identifikasi bahaya seperti faktor fisik, ergonomi, psikososial, dan kekurangan APD. Risiko dievaluasi dan tujuh risiko utama diidentifikasi dengan skor berkisar antara 2 hingga 20 berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya. Saran termasuk sosialisasi pentingnya AP
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
Makalah ini membahas tentang laboratorium quality control yang ideal. Prinsip dasar laboratorium yang ideal mencakup sarana, metode, peralatan, dan sistem manajemen yang baik. Makalah ini juga menjelaskan ciri-ciri laboratorium quality control yang ideal seperti bangunan, personil, peralatan, prosedur, dan pencatatan.
Laporan ini membahas pengelolaan laboratorium di WLN dan PT Air Manado. Laboratorium yang baik harus memiliki tata ruang, alat, dan infrastruktur yang memadai serta dilengkapi dengan manajemen yang mencakup administrasi, inventarisasi, keselamatan, organisasi, dan disiplin kerja yang tinggi."
Dokumen tersebut membahas tentang merancang kegiatan laboratorium sekolah. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu permasalahan yang ada di laboratorium sekolah, tujuan penyelenggaraan kegiatan laboratorium, mekanisme pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan format laporan kegiatan laboratorium. Dokumen ini memberikan panduan bagi kepala laboratorium dalam merencanakan dan mengelola kegiatan laboratorium sekolah.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
Pengelolahan laboratorium kimia sekolah
1. Membangun Sistem Manajemen Keselamatan
dan Keamanan Kimia yang Efektif
Kelompok 2
Nia Oktaria (06121010017)
Novita Kumala Sari (06121010029)
Nurul Hidayah (06121010025)
2. TUGAS SIAPA INI? TANGGUNG JAWAB
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
LABORATORIUM
Pimpinan
Petugas Keselamatan dan Keamanan Kimia (CSSO)
Kantor Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan
Manajer, Supervisor, dan Asisten Praktikum
Siswa, Mahasiswa dan Pekerja
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia yang
Efektif
3. TANGGUNG JAWAB CSSO
Mengembangkan dan mematuhi program
keselamatan dan keamanan terpadu di
sepanjang masa pakai semua bahan kimia
laboratorium
Melakukan audit dan inspeksi kepatuhan
Mengelola dan menyelidiki insiden yang
melibatkan bahan kimia (tumpahan,
kehilangan bahan kimia, cedera, dll.)
Manajer pelatihan, supervisor, dan pegawai
harus mengembangkan SOP yang sesuai
dan mematuhi program keselamatan
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif
4. TANGGUNG JAWAB MANAJER ATAU
KETUA LABORATORIUM
1. Memastikan pegawai laboratorium menerima pelatihan
tentang keselamatan dan keamanan kimia umum.
2. Memastikan pegawai laboratorium memahami cara bekerja
dengan bahan kimia secara aman. Menyediakan pelatihan
untuk bahan kimia tertentu dan prosedur spesifi k, termasuk
cara mengembangkan dan menelaah SOP.
3. Memberi pekerja laboratorium peralatan kendali teknik dan
peralatan perlindungan diri (PPE) yang diperlukan untuk
bekerja dengan bahan kimia secara aman.
4. Memastikan bahwa laboratorium memiliki tingkat keamanan
yang sesuai untuk bahan kimia.
5. Menentukan harapan keselamatan dan keamanan.
Memasukkan keselamatan dan keamanan dalam penilaian
kinerja.
6. Meninjau dan menyetujui pekerjaan dengan bahan kimia
laboratorium.
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif
5. TANGGUNG JAWAB MANAJER ATAU
KETUA LABORATORIUM
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif
Memastikan pegawai
laboratorium menerima
pelatihan tentang
keselamatan dan keamanan
kimia umum.
Memastikan pegawai
laboratorium memahami cara
bekerja dengan bahan kimia
secara aman. Menyediakan
pelatihan untuk bahan kimia
tertentu dan prosedur spesifi
k, termasuk cara
mengembangkan dan
menelaah SOP.
Memberi pekerja
laboratorium peralatan
kendali teknik dan
peralatan perlindungan
diri (PPE) yang
diperlukan untuk bekerja
dengan bahan kimia
secara aman.
Memastikan bahwa
laboratorium memiliki
tingkat keamanan yang
sesuai untuk bahan kimia.
Menentukan harapan
keselamatan dan
keamanan. Memasukkan
keselamatan dan
keamanan dalam
penilaian kinerja.
Meninjau dan menyetujui
pekerjaan dengan bahan
kimia laboratorium.
6. TANGGUNG JAWAB SISWA, MAHASISWA
DAN PEKERJA
1. Mengikuti pelatihan keselamatan laboratorium.
2. Meninjau prosedur tertulis dan mematuhi prosedur tersebut.
3. Memastikan dapat memahami semua bahaya dan protokol
keselamatan dan keamanan sebelum bekerja dengan suatu bahan
kimia atau prosedur untuk pertama kalinya. Meninjau atau
mengembangkan dan menyetujui SOP.
4. Bertanya kepada supervisor laboratorium atau CSSO jika tidak
yakin tentang bahaya.
5. Menggunakan kendali teknik dan PPE yang sesuai.
6. Melaporkan semua insiden, masalah keamanan, dan kemungkinan
pemaparan bahan kimia kepada manajer laboratorium.
7. Mendokumentasikan prosedur operasi spesifi k untuk pekerjaan
dengan bahan kimia berbahaya atau peralatan tertentu. Mengubah
prosedur jika perlu.
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif
7. SEPULUH LANGKAH MENCIPTAKAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KEAMANAN
KIMIA LABORATORIUM SECARA EFEKTIF
1. Membentuk Komite Pengawasan Keselamatan dan
Keamanan Lembaga dan Menunjuk CSSO
2. Mengembangkan Kebijakan Keselamatan dan Keamanan
Kimia
3. Membuat Kendali dan Proses Administratif untuk Mengukur
Kinerja
4. Mengidentifi kasi dan Mengatasi Situasi yang Sangat
Berbahaya
5. Mengevaluasi Fasilitas dan Mengatasi Kelemahannya
6. Menentukan Prosedur untuk Penanganan dan Manajemen
Bahan Kimia
7. Menggunakan Kendali Teknik dan Peralatan Pelindung Diri
8. Membuat Rencana untuk Keadaan Darurat
9. Mengidentifi kasi dan Mengatasi Hambatan untuk Mengikuti
Praktik Terbaik Keselamatan dan Keamanan
10. Melatih, Menyampaikan, dan Membina
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif
8. SEPULUH LANGKAH MENCIPTAKAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KIMIA LABORATORIUM
SECARA EFEKTIF
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif
Melatih, Menyampaikan, dan Membina
Mengidentifi kasi dan Mengatasi Hambatan untuk Mengikuti Praktik Terbaik
Keselamatan dan Keamanan
Membuat Rencana untuk Keadaan Darurat
Menggunakan Kendali Teknik dan Peralatan Pelindung Diri
Menentukan Prosedur untuk Penanganan dan Manajemen Bahan Kimia
Mengevaluasi Fasilitas dan Mengatasi Kelemahannya
Mengidentifi kasi dan Mengatasi Situasi yang Sangat Berbahaya
Membuat Kendali dan Proses Administratif untuk Mengukur Kinerja
Mengembangkan Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Kimia
Membentuk Komite Pengawasan Keselamatan dan Keamanan Lembaga dan Menunjuk
CSSO
9. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGAMANKAN BAHAN
KIMIA YANG PERLU DIPERHATIKAN (COC)
1. Menentukan kebutuhan keamanan fisik: penjaga keamanan, kunci
pintu (elektronik atau kunci), lemari terkunci, sistem alarm, dan
lainnya.
2. Menetapkan izin akses: siapa yang boleh menggunakan bahan.
3. Memantau masalah akses: distribusi dan pengumpulan kunci, dan
lainnya.
4. Menentukan harapan.
5. Mempertanyakan kehadiran orang tak dikenal di laboratorium.
6. Melaporkan semua kegiatan mencurigakan.
7. Mengunci pintu laboratorium jika tidak digunakan.
8. Mematuhi prosedur keamanan, termasuk mengganti bahan dan
mengamankannya jika tidak digunakan.
9. Melarang penggunaan bahan dan fasilitas laboratorium tanpa izin.
10. Melatih pegawai laboratorium tentang masalah dan harapan
keamanan.
11. Memasukkan masalah keamanan dalam inspeksi laboratorium
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif
10. LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGAMANKAN BAHAN KIMIA
YANG PERLU DIPERHATIKAN (COC)
Membangun Sistem Manajemen
Keselamatan dan Keamanan Kimia yang
Menentukan
kebutuhan keamanan
fisik: penjaga
keamanan, kunci
pintu (elektronik atau
kunci), lemari
terkunci, sistem
alarm, dan lainnya.
Menetapkan izin
akses: siapa
yang boleh
menggunakan
bahan.
Memantau
masalah akses:
distribusi dan
pengumpulan
kunci, dan lainnya.
Menentukan
harapan.
Mempertanyakan
kehadiran orang
tak dikenal di
laboratorium.
Melaporkan semua
kegiatan
mencurigakan.
Mengunci pintu
laboratorium jika
tidak digunakan.
Mematuhi prosedur
keamanan, termasuk
mengganti bahan dan
mengamankannya jika
tidak digunakan.
Melarang
penggunaan
bahan dan fasilitas
laboratorium tanpa
izin.
Melatih pegawai
laboratorium
tentang masalah
dan harapan
keamanan.
Memasukkan
masalah keamanan
dalam inspeksi
laboratorium reguler.
Membangun
protokol
pelaporan
masalah
keamanan.
11. BAHAN KIMIA YANG PERLU
DIPERHATIKAN (COC)
Flammable : Dietil eter dan Propana (gas)
Toxic : Metanol, Benzena
Very toxic: Kalium sianida, Hidrogen sulfida,
Nitrobenzen
Korosif: Fenol, HCl, H2SO4
Radioaktif: uranium, tritium, Co90
Explosive: TNT, Kalium klorat, Natrium nitrat
Membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Keamanan Kimia
yang Efektif