SlideShare a Scribd company logo
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si
Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut
Copyright©2020
All right reserved
Penulis : Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si
Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut
Perancang Sampul: Papong Kreatif
Tata Letak : Ainur Rochmah
Editor Naskah : Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.E.I.
xvi + 266 hlm : 14 x 21 cm
ISBN :
Cetakan Pertama : November 2020
Diterbitkan Oleh
PENERBIT KBM INDONESIA
Kantor I : Banguntapan, Bantul-Jogjakarta
Kantor II : Balen, Bojonegoro-Jawa Timur, Indonesia
Tlpn / WA : 081357517526
Website : www.karyabaktimakmur.co.id
www.penerbitbukumurah.com
Youtube : Penerbit KBM Indonesia
Email : karyabaktimakmur@gmail.com
Instagram : @penerbit.sastrabook
Undang-Undang Hak Cipta No 19 Tahun 2002 di dalam pasal 72
menjelaskan:
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1)
dan ayat (2) di pidana dengan pidana penjara masing-masing paling
singkat (satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah) Atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
978-623-6509-92-0
v
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku yang
berjudul Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air
Baku Berkelanjutan ini dapat diselesaikan. Buku ini sangat
relevan dengan persoalan-persoalan tentang sumberdaya air
yang dihadapi masyarakat saat ini. Pada masa sekarang ini
dan tahun-tahun mendatang dunia akan menghadapi
persoalan pemenuhan kebutuhan pokok yang besar yaitu
kelangkaan air. Persoalan kelangkaan air ini bukan hanya
karena bertambahnya jumlah penduduk yang memerlukan
air, tetapi juga karena krisis lingkungan hidup yang
cenderung tidak menunjukkan perubahan kearah yang lebih
baik, sehingga membuat air menjadi semakin langka.
Dalam stabilitas ekosistem, air merupakan salah satu
unsur yang penting. Air merupakan sumberdaya alam yang
mutlak diperlukan bagi hidup dan kehidupan, baik bagi
manusia maupun bagi makhluk hidup lainnya. Hal ini telah
ditegaskan dalam firman Allah SWT khususnya dalam Surat
Al-Anbiyaa’ Ayat 30 :  bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Artinya unsur dasar kehidupan adalah
adanya air. Berdasarkan hal tersebut, menjadi suatu
kewajiban manusia sebagai makhluk yang berakal untuk
menjaga ketersediaan sumberdaya air itu agar dapat
dimanfaatkan bukan hanya oleh generasi sekarang tetapi
juga generasi yang akan datang. Namun, berdasarkan dari
beberapa kajian ditemukan bahwa ketersediaan sumberdaya
vi
air bervariasi menurut ruang dan waktu, baik dalam jumlah
maupun mutunya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi telah
memaksa penggunaan sumberdaya air secara berlebih dan
melampaui daya dukungnya. Dampak dari hal ini adalah
timbulnya krisis atau kekurangan air sehingga menimbulkan
kesulitan dalam upaya menjamin kesamaan akses dan
ketersediaan sumberdaya air secara berkelanjutan.
Mengingat pentingnya air bagi kehidupan, maka
permintaan akan air sangat besar, baik sebagai air minum,
sebagai sarana angkutan di sungai, danau dan laut, serta
untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri,
pertambangan dan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan. Bila manusia bertambah jumlahnya dari enam
miliar jiwa di tahun 2000 ke sembilan miliar jiwa di tahun
2100, maka permintaan akan air menjadi semakin
bertambah, disisi lain pasokan air dari tahun ke tahun
cenderung semakin berkurang. Kerusakan lingkungan
mengakibatkan bumi semakin panas dan iklim semakin
berubah. Curah hujan tak menentu, hujan lebat dengan
petaka banjir yang meningkat disusul oleh musim kemarau
yang kering dan semakin gersang. Banyak ahli meramalkan
jumlah curahan air hujan akan semakin berkurang di bumi
yang semakin panas.
Pasokan air juga semakin berkurang karena hutan
sebagai penangkap air hujan semakin gundul untuk memberi
ruang bagi kota, industri dan pertambangan. Lalu sungai pun
mengalami pendangkalan karena erosi tanah menjadi
lumpur. Tepi sungai ikut dibebani pemukiman dan pertanian.
Kalaupun masih mengalir air sungainya, seringkali kualitas
airnya merosot karena pencemaran. Baik dalam makna
volume kuantitas maupun dalam kadar kualitas, maka air
sungai dan air tanah menderita kemunduran serius ditengah-
tengah permintaan penduduk akan air yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun.
vii
Buku ini disusun guna membantu pembaca untuk
memperoleh wawasan atau pengetahuan yang berkaitan
dengan bidang lingkungan hidup ataupun bidang keilmuan
yang masih ada relevansinya dengan pengelolaan
sumberdaya air berkelanjutan. Buku ini berisikan tentang
bahasan Pendahuluan, Paradigma baru pengelolaan
sumberdaya air, Tank model dan Metode Decision Support
System (DSS), Analisis potensi ketersediaan air dengan Model
Tangki, Status keberlanjutan pengelolaan air baku, Kebijakan
pengelolaan air baku berkelanjutan, Analisis kelembagaan
pengelolaan air baku berkelanjutan, Pembahasan tentang
implikasi kebijakan, hingga Penutup.
Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak-
pihak yang telah membantu hingga tersusunnya buku ini.
Semoga amalnya diterima Allah SWT sebagai amal jariyah,
dan buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam buku
ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca terhadap penyempurnaan buku ini sangat
diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
”Air perlambang Kehidupan. Melestarikan Air berarti
Menjaga Kehidupan”.
Kendari, 10 November 2020
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si
Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut
viii
PENGANTAR PENULIS................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................viii
DAFTAR TABEL..............................................................................xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................xiv
TINJAUAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK
PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN .............................. 1
BAB 1
PENDAHULUAN.............................................................................. 5
A. Konsepsi dan Problematika Pengelolaan Sumberdaya
Air..................................................................................... 5
B. Permasalahan Kajian ...................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Kajian Penulisan.........................10
D. Kerangka Kajian Penulisan...........................................11
BAB 2
PARADIGMA BARU PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR .......17
A. Ketersediaan Sumberdaya Air .....................................17
B. Daerah Aliran Sungai Sistem DAS................................45
C. Hubungan Aspek Biofisik dengan Sumberdaya Air....70
D. Hubungan Aspek Non Fisik dengan Sumberdaya Air.78
E. Sarana dan Prasarana Sumberdaya Air.......................86
BAB 3
TANK MODEL DAN METODE DECISION SUPPORT SYSTEM
(DSS)..............................................................................................94
A. Metode Kerja Tank Model ............................................94
B. Metode Bilangan Kurva ..............................................110
C. Analisis Status Keberlanjutan ....................................112
D. Analisis Atribut Kritis .................................................115
E. Analisis Prospektif dalam Penentuan Strategi
Pengelolaan Air Baku..................................................117
ix
F. Analisis Pengembangan Model Kelembagaan .......... 120
G. Prinsip Kerja Decision Support System (DSS).......... 125
BAB 4
ANALISIS POTENSI KETERSEDIAAN AIR DENGAN MODEL
TANGKI........................................................................................ 138
A. Pendahuluan................................................................ 138
B. Klasifikasi Tutupan Lahan pada Catchment Area Sub
DAS Konaweha............................................................ 140
C. Analisis Potensi Ketersediaan Air dengan Model
Tangki .......................................................................... 142
D. Pembahasan ................................................................ 151
BAB 5
STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA
ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU................................. 173
A. Pendahuluan................................................................ 173
B. Hasil dan Pembahasan................................................ 175
C. Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi...................... 176
D. Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi ................... 179
E. Status Keberlanjutan Dimensi Sosial......................... 182
F. Status Keberlanjutan Dimensi Teknologi.................. 185
G. Status Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan............ 188
H. Status Keberlanjutan Pengelolaan Air Baku di
Kabupaten Konawe..................................................... 191
I. Arahan Penulisan........................................................ 197
BAB 6
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK
PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN.......................... 199
A. Pendahuluan................................................................ 199
B. Identifikasi Faktor Dominan ...................................... 200
C. Keadaan yang Mungkin Terjadi pada Faktor Kunci di
Masa Depan ................................................................. 204
D. Skenario Pengembangan Kebijakan Pengelolaan
Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku
Berkelanjutan di Kabupaten Konawe........................ 208
x
E. Alternatif Skenario Kebijakan Pengelolaan
Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku
Berkelanjutan di Kabupaten Konawe........................213
F. Arahan Penulisan........................................................218
BAB 7
ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA
ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN 219
A. Pendahuluan................................................................219
B. Hasil dan Pembahasan................................................221
C. Pembahasan ................................................................233
D. Arahan Penulisan........................................................236
BAB 8
PEMBAHASAN TENTANG IMPLIKASI KEBIJAKAN...............239
A. Latar Belakang Lahirnya Konsep Pembangunan
Berkelanjutan..............................................................239
B. Peran Stakeholder Tingkat Kabupaten dalam Kegiatan
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air
Baku Berkelanjutan ....................................................245
BAB 9
PENUTUP ....................................................................................253
A. Kesimpulan..................................................................253
B. Saran ............................................................................255
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................257
PROFIL PENULIS........................................................................264
xi
Tabel 1. Kisaran-Kisaran Porositas Tanah yang Mewakili untuk
Bahan-Bahan Endapan...................................................................22
Tabel 2. Analisis Kualitas Air pada DAS Konaweha Bulan Juli
Tahun 2011.........................................................................................32
Tabel 3. Jenis Tanah pada Kab. Konawe (Peta Tanah Tinjau
Tahun 1967).......................................................................................57
Tabel 4. Rata-Rata Curah Hujan dalam Kurun Waktu 7 Tahun di
Stasiun Abuki Kabupaten Konawe (PUSAIR Bandung)....66
Tabel 5. Kapasitas Infiltrasi Beberapa Tipe Tanah dari
Pengukuran Lapangan....................................................................72
Tabel 6. Luas Daratan Menurut Ketinggian di Atas Permukaan
Air Laut .................................................................................................73
Tabel 7. Kondisi Topografi Kabupaten Konawe...............................75
Tabel 8. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Tahun 2010.........................................................................................80
Tabel 9. Jumlah Penduduk dan Laju Penduduk di Kab. Konawe
1990, 2000, 2010..............................................................................81
Tabel 10. Jumlah Produksi dan Pelanggan PDAM Kab. Konawe
Tahun 2010.........................................................................................89
Tabel 11. Data Iklim yang dibutuhkan untuk Menghitung
Evapotranspirasi Masing-Masing Metode Empiris......... 101
Tabel 12. Hubungan Laju Infiltrasi Minimum dengan Jenis Tanah
Menurut SCS .................................................................................... 111
Tabel 13. Matriks Pengaruh dan Ketergantungan Faktor dalam
Sistem Pengelolaan Air Baku untuk Penyediaan Air Bersih
Berkelanjutan.................................................................................. 118
Tabel 14. Pedoman Penilaian Pengelolaan Air Baku
Berkelanjutan.................................................................................. 119
xii
Tabel 15. Kategori Indeks dan Status Keberlanjutan ..................127
Tabel 16. Matriks Pengaruh dan Ketergantungan Faktor dalam
Sistem Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan
Air Baku Berkelanjutan ...............................................................130
Tabel 17. Pedoman Penilaian Pengelolaan Sumberdaya Alam
untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Kabupaten
Konawe...............................................................................................131
Tabel 18. Luas Masing-Masing Perubahan Tutupan Lahan pada
Catchment Area Bendungan Wawotobi Sub DAS
Konaweha..........................................................................................142
Tabel 19. Nilai Koefisien Model Tangki Hasil Kalibrasi Data
Tahun 2009.......................................................................................145
Tabel 20. Tutupan Lahan yang Digunakan dalam Tahap Kalibrasi
dan Validasi Model Tangki.........................................................147
Tabel 21. Nilai Qmaks dan Qmin Hasil Simulasi Distribusi Potensi
Air Bulanan di Sub DAS Konaweha Tahun 2011 ..............157
Tabel 22. Hubungan Laju Infiltrasi Minimum dengan Jenis Tanah
Menurut SCS.....................................................................................164
Tabel 23. Hubungan Parameter Tank Model dengan Curve
Number dalam Skenario Konservasi Pemanfaatan Lahan
................................................................................................................165
Tabel 24. Nilai Indeks Keberlanjutan Multi Dimensi Pengelolaan
Air Baku Berkelanjutan di Kab. Konawe..............................192
Tabel 25. Atribut Pengungkit Dimensi-Dimensi Keberlanjutan
................................................................................................................193
Tabel 26. Perbedaan Indeks Keberlanjutan antara Rap-Konawe
(MDS) dengan Monte Carlo........................................................196
Tabel 27. Nilai Stress dan Nilai Koefisien Determinasi (R2) Hasil
Rap-Konawe.....................................................................................197
Tabel 28. Atribut Pengungkit Dimensi Keberlanjutan................201
Tabel 29. Keadaan Faktor Kunci dan Kemungkinan Perubahan
Kedepan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk
Penyediaan Air Baku Berkelanjutan......................................206
xiii
Tabel 30. Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Hasil
Pengembangan Kebijakan Skenario I (Pesimis), Skenario
II (Moderat), dan Skenario III (Optimis) ............................. 210
Tabel 31. Elemen Kendala dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam
untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Tingkat
Kabupaten......................................................................................... 222
Tabel 32. Elemen Kebutuhan dalam Pengelolaan Sumberdaya
Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di
Tingkat Kabupaten........................................................................ 226
Tabel 33. Elemen Pelaku dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam
untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Tingkat
Kabupaten......................................................................................... 229
Tabel 34. Peran Lembaga dalam Strategi Peningkatan
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air
Baku Berkelanjutan...................................................................... 247
xiv
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Kebijakan Pengelolaan Air Baku
Berkelanjutan di Tingkat Kabupaten ..........................................14
Gambar 2. Beberapa Bentuk Daerah Aliran Sungai................................46
Gambar 3. Bagan Ilustrasi Respon DAS Akibat Masukan Berupa
Hujan..........................................................................................................49
Gambar 4. Peta Jenis Tanah di Kabupaten Konawe ...............................56
Gambar 5. Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Konawe.................59
Gambar 6. Siklus Hidrologi................................................................................61
Gambar 7. Diagram Rata-rata Curah Hujan di Kabupaten Konawe
dari Tahun 2006- 2013 pada Stasiun Abuki Kab. Konawe
(Pusair Bandung) .................................................................................68
Gambar 8. Sistem Aliran Sungai......................................................................69
Gambar 9. Peta Administrasi Kabupaten Konawe..................................74
Gambar 10. Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya.........77
Gambar 11. Perkembangan Jumlah Penduduk Kab. Konawe
Tahun 2000-2010 ................................................................................78
Gambar 12. Peta Permukiman Kabupaten Konawe...............................88
Gambar 13. Peta Jaringan Air Bersih Kab. Konawe................................91
Gambar 14. Outlet Sub DAS Konaweha di Bendungan Wawotobi 103
Gambar 15. Skema Tangki untuk Tata Guna Lahan di Kabupaten
Konawe pada Sub DAS Konaweha.............................................104
Gambar 16. Model Tangki yang Digunakan dalam Kajian Ini.........105
Gambar 17. Diagram Alir Konsep Matematis Mode............................107
Gambar 18. Tahapan Analisis pada Atribut Kritis Sub DAS
Konaweha.............................................................................................116
Gambar 19. Tingkat Pengaruh dan Ketergantungan Antar Faktor
dalam Sistem.......................................................................................119
Gambar 20. Tahapan pada Teknik Permodelan Interpretasi
Struktural (Interpretative Structural Modelling).................122
xv
Gambar 21. Matriks Driver Power-Dependence dalam
Analisis ISM..........................................................................................123
Gambar 22. Diagram Alir Analisa Kelembagaan dengan
Metode ISM...........................................................................................124
Gambar 23. Tingkat Pengaruh dan Ketergantungan Antar Faktor
dalam Sistem .......................................................................................132
Gambar 24. Distribusi ke Empat Sektor pada Matriks Driver Power-
Dependence...........................................................................................136
Gambar 25. Peta Land Use Catchment Area Bendungan
Wawotobi..............................................................................................141
Gambar 26. Grafik Hasil Kalibrasi Model Tangki Menggunakan Data
Tahun 2009..........................................................................................148
Gambar 27. Grafik Hasil Validasi Model Tangki Menggunakan Data
Tahun 2011..........................................................................................149
Gambar 28. Grafik Sebaran Hasil Validasi Model Tangki
Menggunakan Data Tahun 2011.................................................149
Gambar 29. Total Limpasan di Sub DAS Konaweha Tahun 2011..150
Gambar 30. Total Infiltrasi Total Tiap Land Use di Sub DAS
Konaweha Tahun 2011...................................................................151
Gambar 31. Jumlah KAT Tiap Land Use di Sub DAS Konaweha
Tahun 2011..........................................................................................151
Gambar 32. Distribusi Potensi Air Bulanan di Sub DAS Konaweha
...................................................................................................................156
Gambar 33. Total Limpasan di Sub DAS Konaweha dengan
Skenario.................................................................................................158
Gambar 34. Debit Total Infiltrasi di Sub DAS Konaweha dengan
Skenario.................................................................................................159
Gambar 35. Jumlah Total Air Tanah di Sub DAS Konaweha dengan
Skenario.................................................................................................161
Gambar 36. Luasan Perubahan Kondisi Tata Guna Lahan Hasil
Skenario Model Tangki untuk TGL Hutan, Pertanian,
Sawah, Pemukiman, Savana, dan Semak.................................168
Gambar 37. Diagram Layang-Layang Indeks Keberlanjutan
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku
Berkelanjutan di Kab. Konawe ....................................................176
Gambar 38. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit
Dimensi Ekologi .................................................................................176
xvi
Gambar 39. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit
Dimensi Ekonomi..............................................................................180
Gambar 40. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit
Dimensi Sosial.....................................................................................182
Gambar 41. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit
Dimensi Teknologi............................................................................185
Gambar 42. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit
Dimensi Kelembagaan.....................................................................188
Gambar 43. Hasil Analisis Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang
Berpengaruh........................................................................................203
Gambar 44. Diagram Layang-Layang Peningkatan Indeks Per-
dimensi Keberlanjutan Hasil Skenario Kebijakan
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku
Berkelanjutan di Kabupaten Konawe ......................................213
Gambar 45. Hubungan antara Driver Power – Dependence dan
Struktur Hirarki pada Elemen Kendala dalam Pengelolaan
Air Baku untuk Penyediaan Air Bersih Berkelanjutan di
Kab. Konawe........................................................................................224
Gambar 46. Hubungan antara Driver Power-Dependence dan
Struktur Hirarki pada Elemen Kebutuhan dalam
Pengelolaan Air Baku untuk Penyediaan Air Bersih
Berkelanjutan di Kab. Konawe....................................................228
Gambar 47. Hubungan antara Driver Power-Dependence dan
Struktur Hirarki pada Elemen Stakeholder dalam
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku
Berkelanjutan di Kab. Konawe....................................................232
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan | 1
TINJAUAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA
ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU
BERKELANJUTAN
Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini terkait dengan
eksistensi sumberdaya air adalah penurunan ketersediaan
air sementara dilain pihak kebutuhan air terus mengalami
peningkatan dari waktu ke waktu, hal ini merupakan
konsekuensi logis dari pertambahan jumlah penduduk dan
peningkatan aktifitas ekonomi. Penurunan ketersediaan air
dan peningkatan kebutuhan air juga terjadi di Kabupaten
Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Perubahan penggunaan
lahan diduga mengakibatkan terjadinya penurunan debit
minimum dan peningkatan debit maksimum di Kabupaten
Konawe.
Kajian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Konawe
Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Maret 2012 sampai
pada bulan Februari 2013, dengan tujuan: (1) Menganalisis
potensi ketersediaan air baku di Kabupaten Konawe; (2)
Menganalisis tingkat keberlanjutan pengelolaan sumberdaya
alam untuk penyediaan air baku di Kabupaten Konawe; (3)
Membangun strategi pengelolaan sumberdaya alam untuk
penyediaan air baku berkelanjutan di tingkat kabupaten, dan
(4) Menganalisis strategi kelembagaan pengelolaan
sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan
di Kabupaten Konawe.
Jenis data yang dikumpulkan dalam kajian ini meliputi
data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui
2 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan
survei lapang, diskusi, pengisian kuesioner dan wawancara
langsung di lokasi penelitian untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder
dikumpulkan melalui penelusuran pustaka dengan cara
mencari referensi dari berbagai sumber seperti; hasil kajian
terdahulu, studi pustaka, peta, laporan dan dokumen yang
ada di berbagai instansi terkait sesuai obyek yang dikaji.
Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan
metode Expert Survey.
Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan 4
tahapan utama, yaitu : (1) Analisis potensi ketersediaan air
baku dengan tools analisis Model Tangki (Tank Model), (2)
Analisis status keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam
untuk penyediaan air baku di tingkat kabupaten dengan
metode analisis Multi Dimensional Scalling (MDS), (3)
Analisis strategi pengelolaan sumberdaya alam untuk
penyediaan air baku berkelanjutan di tingkat kabupaten
dengan kombinasi analisis MDS, dan analisis Prospektif, dan
(4) Analisis kelembagaan pengelolaan sumberdaya alam
untuk penyediaan air baku berkelanjutan di tingkat
kabupaten dengan metode analisis Interpretative Structural
Modelling (ISM) untuk memperoleh mekanisme kerjasama
antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan
sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan
di Kabupaten Konawe.
Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil
simulasi distribusi potensi air bulanan di Sub DAS Konaweha
Tahun 2011 dengan model tangki diketahui bahwa potensi
air baku dapat ditingkatkan dengan konservasi. Distribusi
potensi air bulanan yang dihasilkan oleh model sebesar 71,48
mm/bulan sama dengan 857,77 mm/tahun atau setara
dengan 33.390 m3/tahun. Sehingga potensi air rata-rata
bulanan di Sub DAS Konaweha sebesar 2799,14 m3/bulan.
Distribusi potensi air bulanan maksimum berdasarkan
skenario bussiness as usual berada pada bulan Juli sebesar
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan | 3
110,08 mm/bulan, sedangkan distribusi potensi air bulana
minimum berada pada bulan Novembar sebesar 44,82
mm/bulan.
Berdasarkan hasil penilaian terhadap 44 atribut dari
kelima dimensi ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan
teknologi pada pengelolaan sumberdaya alam untuk
penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe maka
kondisi saat ini nilai indeks keberlanjutannya adalah sebesar
41,40 (terletak antara 25,00 - 49,99) ini berarti status
pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku
berkelanjutan di Kab. Konawe saat ini berada pada status
kurang berkelanjutan. Dimensi ekologi mempunyai kinerja
cukup berkelanjutan sedangkan empat dimensi lainnya
dimensi ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan
menunjukkan kinerja yang kurang berkelanjutan.
Faktor pengungkit (leverage factor) keberlanjutan
pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku di
Kab. Konawe diperoleh sebanyak 12 atribut berasal dari
dimensi ekologi 3 atribut yaitu: (1) Pengembangan sumber
air baku untuk penyediaan air bersih, (2) Pemanfaatan lahan
terhadap kualitas air baku, (3) Tinggi permukaan air tanah.
Dimensi ekonomi 2 atribut yaitu: (1) Tingkat keuntungan
PDAM, dan (2) Penyerapan tenaga kerja. Dimensi sosial 2
atribut yaitu: (1) Motivasi dan kepedulian masyarakat
terhadap upaya perbaikan lingkungan, rehabilitasi hutan dan
lahan untuk kelestarian sumber air baku, dan (2) Tingkat
pendidikan formal masyarakat. Dimensi teknologi 3 atribut
yaitu: (1) Tingkat pelayanan air bersih PDAM, (2) Teknologi
penanganan limbah dan (3) Kondisi drainase di kawasan
permukiman,dan dimensi kelembagaan 2 atribut yaitu: (1)
Rezim pengelolaan air bersih, dan (2) Ketersediaan
perangkat hukum adat/local wisdom. Untuk meningkatkan
status keberlanjutan jangka panjang, skenario yang perlu
dilakukan untuk pengelolaan sumberdaya alam untuk
penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe adalah
4 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan
Skenario III (Optimis), dengan melakukan perbaikan secara
menyeluruh terhadap semua atribut yang sensitif, minimal
terhadap 8 atribut faktor kunci yang dihasilkan dalam
analisis prospektif, sehingga semua dimensi yang ada
menjadi berkelanjutan.
Pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air
baku berkelanjutan di Kab. Konawe masih menghadapi
kendala diantaranya sebagai berikut: menurunnya fungsi
resapan air akibat berkurangnya vegetasi pada daerah
tangkapan air, dan kurangnya koordinasi dan keterpaduan
pengelolaan sumber daya air antar stakeholder terkait.
Program yang menjadi kebutuhan dalam kebijakan
pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku
berkelanjutan di Kabupaten Konawe yaitu: Peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan aparat SKPD terkait;
Peningkatan kesadaran stakeholder terkait; dan Penetapan
pedoman pengelolaan DAS. Ketiga sub elemen kebutuhan ini
menjadi dasar bagi sub elemen lainnya, dan perlu segera
diimplementasikan dilapangan. Terdapat 11 lembaga yang
terkait dalam pengelolaan sumberdaya alam untuk
penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe, namun
lembaga yang memiliki pengaruh paling besar dalam
perumusan kebijakan pemerintah dalam hal pengelolaan
sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan
di Kab. Konawe yaitu BPDAS Sampara dan Dinas Kehutanan
Kab. Konawe.
264 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan
Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si
adalah Doktor Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan
lulusan Institut Pertanian Bogor
(2015). Lahir di Yogyakarta pada
13 Juli 1978, Dosen Jurusan Ilmu
Lingkungan FHIL Universitas Halu
Oleo ini menyelesaikan Pendidikan
S-1 di Jurusan Kimia F. MIPA Unhas
(2002), dan S-2 di Prodi
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Unhas (2007). Penelitian yang telah
dilakukannya diantaranya: Tank
Model to See The Effect of Land Use Changes on Run Off,
Infiltration and Groundwater in Sub Watershed of Konaweha
Southeast Sulawesi Indonesia; Analisis Kelembagaan
Pengelolaan Air Baku Berkelanjutan dengan Metode
Interpretative Structural Modelling (ISM) di Kabupaten
Konawe Sulawesi Tenggara; dan Environmental Quality
Analysis in Kendari Bay in Terms of Heavy Metal Pollutants:
Pb, Cu and Zn
Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan | 265
Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si adalah
Doktor Manajemen Lingkungan
lulusan Universitas Negeri Jakarta
(2016). Lahir di Kendari pada 23
Maret 1988, Dosen Jurusan Ilmu
Lingkungan FHIL Universitas Halu
Oleo ini menyelesaikan Pendidikan S-1
(2009) Manajemen Sumberdaya
Perairan di Universitas Halu Oleo, dan
S-2 (2013) Manajemen Lingkungan di
Universitas Negeri Jakarta. Penelitian
yang telah dilakukannya antara lain: Analisis Parameter
Pertumbuhan Mangrove; Evaluasi Kebijakan Rehabilitasi
Mangrove; Manajemen Limbah Pabrik Karet; dan Indikator Kualitas
Air dengan Menggunakan Makroinvertebrata
Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut
menyelesaikan Pendidikan S-1 di di
Jurusan Kehutanan Universitas
Hasanuddin Tahun (2010) dan S-2
di Ilmu Kehutanan Universitas
Hasanuddin Makassar (2014).
Lahir di Wawotobi pada Tanggal 21
September 1985, saat ini sedang
menempuh pendidikan S-3
(Doktor) di Program Studi Ilmu
Pertanian Universitas Halu Oleo.
Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas
Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo ini
telah banyak terlibat dalam penelitian antara lain: Sosial
Ekonomi Pola Agroforestry di Sub DAS Lahumbuti Kabupaten
Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara; Analisis Efisiensi dan
Margin Pemasaran Rotan (Calamus sp.) di Kabupaten Konawe
266 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN

More Related Content

Similar to PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN

Makalah limbah
Makalah limbahMakalah limbah
Makalah limbah
embek19
 
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
regiandira739
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
rezaPah1999
 
ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)
ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)
ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)Lutfi Hidayat
 
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docx
ErigasEka
 
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
PT. Srikandi Pitaloka Dinamika
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
Repository Ipb
 
Buku scrap sejarah
Buku scrap sejarahBuku scrap sejarah
Buku scrap sejarah
Jannet Anthony
 
Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...
Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...
Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...
UNESA
 
Zero Waste Research
Zero Waste ResearchZero Waste Research
Zero Waste Research
SMTI Pontianak
 
Laporan 7 print
Laporan 7 printLaporan 7 print
Laporan 7 print
Adityo Yudi
 
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
Muhammadyusuf565
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Luhur Moekti Prayogo
 
Water sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungaiWater sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungai
Kreasi Sungai Putat (KSP)
 
APRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdfAPRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdf
princesspratiwi
 

Similar to PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN (20)

Makalah limbah
Makalah limbahMakalah limbah
Makalah limbah
 
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
Pemanfaatan rumput yang tumbuh subur di situ gede sebagai alternatif mata pen...
 
Air Dalam Industri
Air Dalam IndustriAir Dalam Industri
Air Dalam Industri
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)
ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)
ANALISIS INOVASI KLOSET DUDUK (GREEN CLOSET)
 
Makalah vigita
Makalah vigitaMakalah vigita
Makalah vigita
 
Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)
 
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx01. Laporan Akhir Perencanaan Air  Bersih Unand_u_Pencairan.docx
01. Laporan Akhir Perencanaan Air Bersih Unand_u_Pencairan.docx
 
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
Memanen air kondensasi sebagai salah satu upaya konservasi air masyarakat per...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
Buku scrap sejarah
Buku scrap sejarahBuku scrap sejarah
Buku scrap sejarah
 
Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...
Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...
Karya Tulis Ilmiah: Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate balbisiana C.) Sebagai...
 
Zero Waste Research
Zero Waste ResearchZero Waste Research
Zero Waste Research
 
Laporan 7 print
Laporan 7 printLaporan 7 print
Laporan 7 print
 
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Water sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungaiWater sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungai
 
APRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdfAPRIANI (14 630 030).pdf
APRIANI (14 630 030).pdf
 
124286411 pidato-negara-bersih-rakyat-sihat
124286411 pidato-negara-bersih-rakyat-sihat124286411 pidato-negara-bersih-rakyat-sihat
124286411 pidato-negara-bersih-rakyat-sihat
 

More from Asramid Yasin

ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
Asramid Yasin
 
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
Asramid Yasin
 
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
Asramid Yasin
 
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Asramid Yasin
 
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
Asramid Yasin
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
Asramid Yasin
 
KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT
KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURATKESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT
KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT
Asramid Yasin
 
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
Asramid Yasin
 
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
Asramid Yasin
 
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
Asramid Yasin
 
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHEDA MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
Asramid Yasin
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
Asramid Yasin
 
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
Asramid Yasin
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
Asramid Yasin
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
Asramid Yasin
 

More from Asramid Yasin (15)

ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
ANALISIS KELAYAKAN POTENSI EKOWISATA PADA KAWASAN WISATA SOMBANO DI KECAMATAN...
 
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) MANGOLO DI K...
 
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
PEMANFAATAN VERTIMINAPONIK DAN BUDIKDAMBER UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARA...
 
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
Analysis of the Potential for Acid Mine Drainage of the Nickel Mining Area in...
 
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
WATER QUALITY IN THIRTY FRESHWATER SPRINGS AND TWENTY FOUR BRACKISH SPRINGS I...
 
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
PERBAIKAN LINGKUNGAN DENGAN PENANAMAN MANGROVE BERBASIS MASYARAKAT UNTUK MEND...
 
KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT
KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURATKESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT
KESEHATAN LINGKUNGAN BENCANA DAN TANGGAP DARURAT
 
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
THE POTENTIAL OF BLUE CARBON STOCKS AND CARBON DIOXIDE ABSORPTION IN MANGROVE...
 
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
THE LIVE WITH NATURE HARMONIOUSLY BASED ON PEOPLE'S LOCUS OF CONTROL AND NATU...
 
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
ANALYSIS OF THE CONCENTRATION AND CHARACTERISTICS OF MICROPLASTIC POLLUTION A...
 
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHEDA MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
A MODEL TO ESTIMATE STORED CARBON IN THE UPLAND FORESTS OF THE WANGGU WATERSHED
 
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
ANALYSIS OF PHYSICAL-CHEMICAL PARAMETERS FOR MANGROVE ECOSYSTEM REHABILITATIO...
 
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg) DAN KROMIUM (Cr) MENDUKUNG PENG...
 
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...
 
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI ERA ABAD 21
 

Recently uploaded

Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
BrigittaBelva
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
AzisRois1
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
d1051231039
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
d1051231034
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
muhammadnoorhasby04
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
LukmanulHakim572233
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Erma753811
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
YUZANAPRATIWI
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
ssuserb357a32
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
d1051231041
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
d1051231072
 

Recently uploaded (12)

Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfAnalisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdf
 
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptxinduksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
induksi K3LH karyawan baru pt kpp site IC.pptx
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...
 
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdfPlastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
Plastik dan Sampah Pantauan Mei 2024.pdf
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
 
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...
 
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
001-PPE Suma-Tata Laksana Perizinan Lingkungan.pptx
 
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptxPenetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
Penetapan C-Organik Tanah (Walkley and Black Method).pptx
 
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.pptBAB III.  Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
BAB III. Undang-Undang PP Lingkungan Hidup.ppt
 
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan ErupsiSejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
Sejarah Gunung Merapi dan Catatan Erupsi
 
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap EkosistemStudi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistem
 
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
 

PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut
  • 5. Copyright©2020 All right reserved Penulis : Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut Perancang Sampul: Papong Kreatif Tata Letak : Ainur Rochmah Editor Naskah : Dr. Abdur Rohman, S.Ag., M.E.I. xvi + 266 hlm : 14 x 21 cm ISBN : Cetakan Pertama : November 2020 Diterbitkan Oleh PENERBIT KBM INDONESIA Kantor I : Banguntapan, Bantul-Jogjakarta Kantor II : Balen, Bojonegoro-Jawa Timur, Indonesia Tlpn / WA : 081357517526 Website : www.karyabaktimakmur.co.id www.penerbitbukumurah.com Youtube : Penerbit KBM Indonesia Email : karyabaktimakmur@gmail.com Instagram : @penerbit.sastrabook Undang-Undang Hak Cipta No 19 Tahun 2002 di dalam pasal 72 menjelaskan: 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) di pidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat (satu) bulan dan atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) Atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 978-623-6509-92-0
  • 6. v Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Buku yang berjudul Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan ini dapat diselesaikan. Buku ini sangat relevan dengan persoalan-persoalan tentang sumberdaya air yang dihadapi masyarakat saat ini. Pada masa sekarang ini dan tahun-tahun mendatang dunia akan menghadapi persoalan pemenuhan kebutuhan pokok yang besar yaitu kelangkaan air. Persoalan kelangkaan air ini bukan hanya karena bertambahnya jumlah penduduk yang memerlukan air, tetapi juga karena krisis lingkungan hidup yang cenderung tidak menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, sehingga membuat air menjadi semakin langka. Dalam stabilitas ekosistem, air merupakan salah satu unsur yang penting. Air merupakan sumberdaya alam yang mutlak diperlukan bagi hidup dan kehidupan, baik bagi manusia maupun bagi makhluk hidup lainnya. Hal ini telah ditegaskan dalam firman Allah SWT khususnya dalam Surat Al-Anbiyaa’ Ayat 30 :  bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Artinya unsur dasar kehidupan adalah adanya air. Berdasarkan hal tersebut, menjadi suatu kewajiban manusia sebagai makhluk yang berakal untuk menjaga ketersediaan sumberdaya air itu agar dapat dimanfaatkan bukan hanya oleh generasi sekarang tetapi juga generasi yang akan datang. Namun, berdasarkan dari beberapa kajian ditemukan bahwa ketersediaan sumberdaya
  • 7. vi air bervariasi menurut ruang dan waktu, baik dalam jumlah maupun mutunya. Pertumbuhan penduduk yang tinggi telah memaksa penggunaan sumberdaya air secara berlebih dan melampaui daya dukungnya. Dampak dari hal ini adalah timbulnya krisis atau kekurangan air sehingga menimbulkan kesulitan dalam upaya menjamin kesamaan akses dan ketersediaan sumberdaya air secara berkelanjutan. Mengingat pentingnya air bagi kehidupan, maka permintaan akan air sangat besar, baik sebagai air minum, sebagai sarana angkutan di sungai, danau dan laut, serta untuk memenuhi kebutuhan pertanian, industri, pertambangan dan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh- tumbuhan. Bila manusia bertambah jumlahnya dari enam miliar jiwa di tahun 2000 ke sembilan miliar jiwa di tahun 2100, maka permintaan akan air menjadi semakin bertambah, disisi lain pasokan air dari tahun ke tahun cenderung semakin berkurang. Kerusakan lingkungan mengakibatkan bumi semakin panas dan iklim semakin berubah. Curah hujan tak menentu, hujan lebat dengan petaka banjir yang meningkat disusul oleh musim kemarau yang kering dan semakin gersang. Banyak ahli meramalkan jumlah curahan air hujan akan semakin berkurang di bumi yang semakin panas. Pasokan air juga semakin berkurang karena hutan sebagai penangkap air hujan semakin gundul untuk memberi ruang bagi kota, industri dan pertambangan. Lalu sungai pun mengalami pendangkalan karena erosi tanah menjadi lumpur. Tepi sungai ikut dibebani pemukiman dan pertanian. Kalaupun masih mengalir air sungainya, seringkali kualitas airnya merosot karena pencemaran. Baik dalam makna volume kuantitas maupun dalam kadar kualitas, maka air sungai dan air tanah menderita kemunduran serius ditengah- tengah permintaan penduduk akan air yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
  • 8. vii Buku ini disusun guna membantu pembaca untuk memperoleh wawasan atau pengetahuan yang berkaitan dengan bidang lingkungan hidup ataupun bidang keilmuan yang masih ada relevansinya dengan pengelolaan sumberdaya air berkelanjutan. Buku ini berisikan tentang bahasan Pendahuluan, Paradigma baru pengelolaan sumberdaya air, Tank model dan Metode Decision Support System (DSS), Analisis potensi ketersediaan air dengan Model Tangki, Status keberlanjutan pengelolaan air baku, Kebijakan pengelolaan air baku berkelanjutan, Analisis kelembagaan pengelolaan air baku berkelanjutan, Pembahasan tentang implikasi kebijakan, hingga Penutup. Ucapan terima kasih kepada Tim Penyusun dan pihak- pihak yang telah membantu hingga tersusunnya buku ini. Semoga amalnya diterima Allah SWT sebagai amal jariyah, dan buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam buku ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. ”Air perlambang Kehidupan. Melestarikan Air berarti Menjaga Kehidupan”. Kendari, 10 November 2020 Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut
  • 9. viii PENGANTAR PENULIS................................................................... v DAFTAR ISI ...................................................................................viii DAFTAR TABEL..............................................................................xi DAFTAR GAMBAR........................................................................xiv TINJAUAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN .............................. 1 BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 5 A. Konsepsi dan Problematika Pengelolaan Sumberdaya Air..................................................................................... 5 B. Permasalahan Kajian ...................................................... 9 C. Tujuan dan Manfaat Kajian Penulisan.........................10 D. Kerangka Kajian Penulisan...........................................11 BAB 2 PARADIGMA BARU PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR .......17 A. Ketersediaan Sumberdaya Air .....................................17 B. Daerah Aliran Sungai Sistem DAS................................45 C. Hubungan Aspek Biofisik dengan Sumberdaya Air....70 D. Hubungan Aspek Non Fisik dengan Sumberdaya Air.78 E. Sarana dan Prasarana Sumberdaya Air.......................86 BAB 3 TANK MODEL DAN METODE DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)..............................................................................................94 A. Metode Kerja Tank Model ............................................94 B. Metode Bilangan Kurva ..............................................110 C. Analisis Status Keberlanjutan ....................................112 D. Analisis Atribut Kritis .................................................115 E. Analisis Prospektif dalam Penentuan Strategi Pengelolaan Air Baku..................................................117
  • 10. ix F. Analisis Pengembangan Model Kelembagaan .......... 120 G. Prinsip Kerja Decision Support System (DSS).......... 125 BAB 4 ANALISIS POTENSI KETERSEDIAAN AIR DENGAN MODEL TANGKI........................................................................................ 138 A. Pendahuluan................................................................ 138 B. Klasifikasi Tutupan Lahan pada Catchment Area Sub DAS Konaweha............................................................ 140 C. Analisis Potensi Ketersediaan Air dengan Model Tangki .......................................................................... 142 D. Pembahasan ................................................................ 151 BAB 5 STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU................................. 173 A. Pendahuluan................................................................ 173 B. Hasil dan Pembahasan................................................ 175 C. Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi...................... 176 D. Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi ................... 179 E. Status Keberlanjutan Dimensi Sosial......................... 182 F. Status Keberlanjutan Dimensi Teknologi.................. 185 G. Status Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan............ 188 H. Status Keberlanjutan Pengelolaan Air Baku di Kabupaten Konawe..................................................... 191 I. Arahan Penulisan........................................................ 197 BAB 6 KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN.......................... 199 A. Pendahuluan................................................................ 199 B. Identifikasi Faktor Dominan ...................................... 200 C. Keadaan yang Mungkin Terjadi pada Faktor Kunci di Masa Depan ................................................................. 204 D. Skenario Pengembangan Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Kabupaten Konawe........................ 208
  • 11. x E. Alternatif Skenario Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Kabupaten Konawe........................213 F. Arahan Penulisan........................................................218 BAB 7 ANALISIS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN 219 A. Pendahuluan................................................................219 B. Hasil dan Pembahasan................................................221 C. Pembahasan ................................................................233 D. Arahan Penulisan........................................................236 BAB 8 PEMBAHASAN TENTANG IMPLIKASI KEBIJAKAN...............239 A. Latar Belakang Lahirnya Konsep Pembangunan Berkelanjutan..............................................................239 B. Peran Stakeholder Tingkat Kabupaten dalam Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan ....................................................245 BAB 9 PENUTUP ....................................................................................253 A. Kesimpulan..................................................................253 B. Saran ............................................................................255 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................257 PROFIL PENULIS........................................................................264
  • 12. xi Tabel 1. Kisaran-Kisaran Porositas Tanah yang Mewakili untuk Bahan-Bahan Endapan...................................................................22 Tabel 2. Analisis Kualitas Air pada DAS Konaweha Bulan Juli Tahun 2011.........................................................................................32 Tabel 3. Jenis Tanah pada Kab. Konawe (Peta Tanah Tinjau Tahun 1967).......................................................................................57 Tabel 4. Rata-Rata Curah Hujan dalam Kurun Waktu 7 Tahun di Stasiun Abuki Kabupaten Konawe (PUSAIR Bandung)....66 Tabel 5. Kapasitas Infiltrasi Beberapa Tipe Tanah dari Pengukuran Lapangan....................................................................72 Tabel 6. Luas Daratan Menurut Ketinggian di Atas Permukaan Air Laut .................................................................................................73 Tabel 7. Kondisi Topografi Kabupaten Konawe...............................75 Tabel 8. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010.........................................................................................80 Tabel 9. Jumlah Penduduk dan Laju Penduduk di Kab. Konawe 1990, 2000, 2010..............................................................................81 Tabel 10. Jumlah Produksi dan Pelanggan PDAM Kab. Konawe Tahun 2010.........................................................................................89 Tabel 11. Data Iklim yang dibutuhkan untuk Menghitung Evapotranspirasi Masing-Masing Metode Empiris......... 101 Tabel 12. Hubungan Laju Infiltrasi Minimum dengan Jenis Tanah Menurut SCS .................................................................................... 111 Tabel 13. Matriks Pengaruh dan Ketergantungan Faktor dalam Sistem Pengelolaan Air Baku untuk Penyediaan Air Bersih Berkelanjutan.................................................................................. 118 Tabel 14. Pedoman Penilaian Pengelolaan Air Baku Berkelanjutan.................................................................................. 119
  • 13. xii Tabel 15. Kategori Indeks dan Status Keberlanjutan ..................127 Tabel 16. Matriks Pengaruh dan Ketergantungan Faktor dalam Sistem Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan ...............................................................130 Tabel 17. Pedoman Penilaian Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Kabupaten Konawe...............................................................................................131 Tabel 18. Luas Masing-Masing Perubahan Tutupan Lahan pada Catchment Area Bendungan Wawotobi Sub DAS Konaweha..........................................................................................142 Tabel 19. Nilai Koefisien Model Tangki Hasil Kalibrasi Data Tahun 2009.......................................................................................145 Tabel 20. Tutupan Lahan yang Digunakan dalam Tahap Kalibrasi dan Validasi Model Tangki.........................................................147 Tabel 21. Nilai Qmaks dan Qmin Hasil Simulasi Distribusi Potensi Air Bulanan di Sub DAS Konaweha Tahun 2011 ..............157 Tabel 22. Hubungan Laju Infiltrasi Minimum dengan Jenis Tanah Menurut SCS.....................................................................................164 Tabel 23. Hubungan Parameter Tank Model dengan Curve Number dalam Skenario Konservasi Pemanfaatan Lahan ................................................................................................................165 Tabel 24. Nilai Indeks Keberlanjutan Multi Dimensi Pengelolaan Air Baku Berkelanjutan di Kab. Konawe..............................192 Tabel 25. Atribut Pengungkit Dimensi-Dimensi Keberlanjutan ................................................................................................................193 Tabel 26. Perbedaan Indeks Keberlanjutan antara Rap-Konawe (MDS) dengan Monte Carlo........................................................196 Tabel 27. Nilai Stress dan Nilai Koefisien Determinasi (R2) Hasil Rap-Konawe.....................................................................................197 Tabel 28. Atribut Pengungkit Dimensi Keberlanjutan................201 Tabel 29. Keadaan Faktor Kunci dan Kemungkinan Perubahan Kedepan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan......................................206
  • 14. xiii Tabel 30. Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Hasil Pengembangan Kebijakan Skenario I (Pesimis), Skenario II (Moderat), dan Skenario III (Optimis) ............................. 210 Tabel 31. Elemen Kendala dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Tingkat Kabupaten......................................................................................... 222 Tabel 32. Elemen Kebutuhan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Tingkat Kabupaten........................................................................ 226 Tabel 33. Elemen Pelaku dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Tingkat Kabupaten......................................................................................... 229 Tabel 34. Peran Lembaga dalam Strategi Peningkatan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan...................................................................... 247
  • 15. xiv Gambar 1. Kerangka Pemikiran Kebijakan Pengelolaan Air Baku Berkelanjutan di Tingkat Kabupaten ..........................................14 Gambar 2. Beberapa Bentuk Daerah Aliran Sungai................................46 Gambar 3. Bagan Ilustrasi Respon DAS Akibat Masukan Berupa Hujan..........................................................................................................49 Gambar 4. Peta Jenis Tanah di Kabupaten Konawe ...............................56 Gambar 5. Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Konawe.................59 Gambar 6. Siklus Hidrologi................................................................................61 Gambar 7. Diagram Rata-rata Curah Hujan di Kabupaten Konawe dari Tahun 2006- 2013 pada Stasiun Abuki Kab. Konawe (Pusair Bandung) .................................................................................68 Gambar 8. Sistem Aliran Sungai......................................................................69 Gambar 9. Peta Administrasi Kabupaten Konawe..................................74 Gambar 10. Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya.........77 Gambar 11. Perkembangan Jumlah Penduduk Kab. Konawe Tahun 2000-2010 ................................................................................78 Gambar 12. Peta Permukiman Kabupaten Konawe...............................88 Gambar 13. Peta Jaringan Air Bersih Kab. Konawe................................91 Gambar 14. Outlet Sub DAS Konaweha di Bendungan Wawotobi 103 Gambar 15. Skema Tangki untuk Tata Guna Lahan di Kabupaten Konawe pada Sub DAS Konaweha.............................................104 Gambar 16. Model Tangki yang Digunakan dalam Kajian Ini.........105 Gambar 17. Diagram Alir Konsep Matematis Mode............................107 Gambar 18. Tahapan Analisis pada Atribut Kritis Sub DAS Konaweha.............................................................................................116 Gambar 19. Tingkat Pengaruh dan Ketergantungan Antar Faktor dalam Sistem.......................................................................................119 Gambar 20. Tahapan pada Teknik Permodelan Interpretasi Struktural (Interpretative Structural Modelling).................122
  • 16. xv Gambar 21. Matriks Driver Power-Dependence dalam Analisis ISM..........................................................................................123 Gambar 22. Diagram Alir Analisa Kelembagaan dengan Metode ISM...........................................................................................124 Gambar 23. Tingkat Pengaruh dan Ketergantungan Antar Faktor dalam Sistem .......................................................................................132 Gambar 24. Distribusi ke Empat Sektor pada Matriks Driver Power- Dependence...........................................................................................136 Gambar 25. Peta Land Use Catchment Area Bendungan Wawotobi..............................................................................................141 Gambar 26. Grafik Hasil Kalibrasi Model Tangki Menggunakan Data Tahun 2009..........................................................................................148 Gambar 27. Grafik Hasil Validasi Model Tangki Menggunakan Data Tahun 2011..........................................................................................149 Gambar 28. Grafik Sebaran Hasil Validasi Model Tangki Menggunakan Data Tahun 2011.................................................149 Gambar 29. Total Limpasan di Sub DAS Konaweha Tahun 2011..150 Gambar 30. Total Infiltrasi Total Tiap Land Use di Sub DAS Konaweha Tahun 2011...................................................................151 Gambar 31. Jumlah KAT Tiap Land Use di Sub DAS Konaweha Tahun 2011..........................................................................................151 Gambar 32. Distribusi Potensi Air Bulanan di Sub DAS Konaweha ...................................................................................................................156 Gambar 33. Total Limpasan di Sub DAS Konaweha dengan Skenario.................................................................................................158 Gambar 34. Debit Total Infiltrasi di Sub DAS Konaweha dengan Skenario.................................................................................................159 Gambar 35. Jumlah Total Air Tanah di Sub DAS Konaweha dengan Skenario.................................................................................................161 Gambar 36. Luasan Perubahan Kondisi Tata Guna Lahan Hasil Skenario Model Tangki untuk TGL Hutan, Pertanian, Sawah, Pemukiman, Savana, dan Semak.................................168 Gambar 37. Diagram Layang-Layang Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Kab. Konawe ....................................................176 Gambar 38. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit Dimensi Ekologi .................................................................................176
  • 17. xvi Gambar 39. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit Dimensi Ekonomi..............................................................................180 Gambar 40. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit Dimensi Sosial.....................................................................................182 Gambar 41. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit Dimensi Teknologi............................................................................185 Gambar 42. Indeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit Dimensi Kelembagaan.....................................................................188 Gambar 43. Hasil Analisis Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh........................................................................................203 Gambar 44. Diagram Layang-Layang Peningkatan Indeks Per- dimensi Keberlanjutan Hasil Skenario Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Kabupaten Konawe ......................................213 Gambar 45. Hubungan antara Driver Power – Dependence dan Struktur Hirarki pada Elemen Kendala dalam Pengelolaan Air Baku untuk Penyediaan Air Bersih Berkelanjutan di Kab. Konawe........................................................................................224 Gambar 46. Hubungan antara Driver Power-Dependence dan Struktur Hirarki pada Elemen Kebutuhan dalam Pengelolaan Air Baku untuk Penyediaan Air Bersih Berkelanjutan di Kab. Konawe....................................................228 Gambar 47. Hubungan antara Driver Power-Dependence dan Struktur Hirarki pada Elemen Stakeholder dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan di Kab. Konawe....................................................232
  • 18. Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan | 1 TINJAUAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM UNTUK PENYEDIAAN AIR BAKU BERKELANJUTAN Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini terkait dengan eksistensi sumberdaya air adalah penurunan ketersediaan air sementara dilain pihak kebutuhan air terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, hal ini merupakan konsekuensi logis dari pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan aktifitas ekonomi. Penurunan ketersediaan air dan peningkatan kebutuhan air juga terjadi di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Perubahan penggunaan lahan diduga mengakibatkan terjadinya penurunan debit minimum dan peningkatan debit maksimum di Kabupaten Konawe. Kajian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Maret 2012 sampai pada bulan Februari 2013, dengan tujuan: (1) Menganalisis potensi ketersediaan air baku di Kabupaten Konawe; (2) Menganalisis tingkat keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku di Kabupaten Konawe; (3) Membangun strategi pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di tingkat kabupaten, dan (4) Menganalisis strategi kelembagaan pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kabupaten Konawe. Jenis data yang dikumpulkan dalam kajian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui
  • 19. 2 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan survei lapang, diskusi, pengisian kuesioner dan wawancara langsung di lokasi penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran pustaka dengan cara mencari referensi dari berbagai sumber seperti; hasil kajian terdahulu, studi pustaka, peta, laporan dan dokumen yang ada di berbagai instansi terkait sesuai obyek yang dikaji. Penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode Expert Survey. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan 4 tahapan utama, yaitu : (1) Analisis potensi ketersediaan air baku dengan tools analisis Model Tangki (Tank Model), (2) Analisis status keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku di tingkat kabupaten dengan metode analisis Multi Dimensional Scalling (MDS), (3) Analisis strategi pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di tingkat kabupaten dengan kombinasi analisis MDS, dan analisis Prospektif, dan (4) Analisis kelembagaan pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di tingkat kabupaten dengan metode analisis Interpretative Structural Modelling (ISM) untuk memperoleh mekanisme kerjasama antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kabupaten Konawe. Hasil kajian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil simulasi distribusi potensi air bulanan di Sub DAS Konaweha Tahun 2011 dengan model tangki diketahui bahwa potensi air baku dapat ditingkatkan dengan konservasi. Distribusi potensi air bulanan yang dihasilkan oleh model sebesar 71,48 mm/bulan sama dengan 857,77 mm/tahun atau setara dengan 33.390 m3/tahun. Sehingga potensi air rata-rata bulanan di Sub DAS Konaweha sebesar 2799,14 m3/bulan. Distribusi potensi air bulanan maksimum berdasarkan skenario bussiness as usual berada pada bulan Juli sebesar
  • 20. Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan | 3 110,08 mm/bulan, sedangkan distribusi potensi air bulana minimum berada pada bulan Novembar sebesar 44,82 mm/bulan. Berdasarkan hasil penilaian terhadap 44 atribut dari kelima dimensi ekologi, ekonomi, sosial, kelembagaan, dan teknologi pada pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe maka kondisi saat ini nilai indeks keberlanjutannya adalah sebesar 41,40 (terletak antara 25,00 - 49,99) ini berarti status pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe saat ini berada pada status kurang berkelanjutan. Dimensi ekologi mempunyai kinerja cukup berkelanjutan sedangkan empat dimensi lainnya dimensi ekonomi, sosial, teknologi dan kelembagaan menunjukkan kinerja yang kurang berkelanjutan. Faktor pengungkit (leverage factor) keberlanjutan pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku di Kab. Konawe diperoleh sebanyak 12 atribut berasal dari dimensi ekologi 3 atribut yaitu: (1) Pengembangan sumber air baku untuk penyediaan air bersih, (2) Pemanfaatan lahan terhadap kualitas air baku, (3) Tinggi permukaan air tanah. Dimensi ekonomi 2 atribut yaitu: (1) Tingkat keuntungan PDAM, dan (2) Penyerapan tenaga kerja. Dimensi sosial 2 atribut yaitu: (1) Motivasi dan kepedulian masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan untuk kelestarian sumber air baku, dan (2) Tingkat pendidikan formal masyarakat. Dimensi teknologi 3 atribut yaitu: (1) Tingkat pelayanan air bersih PDAM, (2) Teknologi penanganan limbah dan (3) Kondisi drainase di kawasan permukiman,dan dimensi kelembagaan 2 atribut yaitu: (1) Rezim pengelolaan air bersih, dan (2) Ketersediaan perangkat hukum adat/local wisdom. Untuk meningkatkan status keberlanjutan jangka panjang, skenario yang perlu dilakukan untuk pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe adalah
  • 21. 4 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan Skenario III (Optimis), dengan melakukan perbaikan secara menyeluruh terhadap semua atribut yang sensitif, minimal terhadap 8 atribut faktor kunci yang dihasilkan dalam analisis prospektif, sehingga semua dimensi yang ada menjadi berkelanjutan. Pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe masih menghadapi kendala diantaranya sebagai berikut: menurunnya fungsi resapan air akibat berkurangnya vegetasi pada daerah tangkapan air, dan kurangnya koordinasi dan keterpaduan pengelolaan sumber daya air antar stakeholder terkait. Program yang menjadi kebutuhan dalam kebijakan pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kabupaten Konawe yaitu: Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan aparat SKPD terkait; Peningkatan kesadaran stakeholder terkait; dan Penetapan pedoman pengelolaan DAS. Ketiga sub elemen kebutuhan ini menjadi dasar bagi sub elemen lainnya, dan perlu segera diimplementasikan dilapangan. Terdapat 11 lembaga yang terkait dalam pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe, namun lembaga yang memiliki pengaruh paling besar dalam perumusan kebijakan pemerintah dalam hal pengelolaan sumberdaya alam untuk penyediaan air baku berkelanjutan di Kab. Konawe yaitu BPDAS Sampara dan Dinas Kehutanan Kab. Konawe.
  • 22. 264 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan Dr. Ridwan Adi Surya, S.Si., M.Si adalah Doktor Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan lulusan Institut Pertanian Bogor (2015). Lahir di Yogyakarta pada 13 Juli 1978, Dosen Jurusan Ilmu Lingkungan FHIL Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan Pendidikan S-1 di Jurusan Kimia F. MIPA Unhas (2002), dan S-2 di Prodi Pengelolaan Lingkungan Hidup Unhas (2007). Penelitian yang telah dilakukannya diantaranya: Tank Model to See The Effect of Land Use Changes on Run Off, Infiltration and Groundwater in Sub Watershed of Konaweha Southeast Sulawesi Indonesia; Analisis Kelembagaan Pengelolaan Air Baku Berkelanjutan dengan Metode Interpretative Structural Modelling (ISM) di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara; dan Environmental Quality Analysis in Kendari Bay in Terms of Heavy Metal Pollutants: Pb, Cu and Zn
  • 23. Pengelolaan Sumberdaya Alam untuk Penyediaan Air Baku Berkelanjutan | 265 Dr. Asramid Yasin, S.Pi., M.Si adalah Doktor Manajemen Lingkungan lulusan Universitas Negeri Jakarta (2016). Lahir di Kendari pada 23 Maret 1988, Dosen Jurusan Ilmu Lingkungan FHIL Universitas Halu Oleo ini menyelesaikan Pendidikan S-1 (2009) Manajemen Sumberdaya Perairan di Universitas Halu Oleo, dan S-2 (2013) Manajemen Lingkungan di Universitas Negeri Jakarta. Penelitian yang telah dilakukannya antara lain: Analisis Parameter Pertumbuhan Mangrove; Evaluasi Kebijakan Rehabilitasi Mangrove; Manajemen Limbah Pabrik Karet; dan Indikator Kualitas Air dengan Menggunakan Makroinvertebrata Agus Setiawan, S.Hut., M.Hut menyelesaikan Pendidikan S-1 di di Jurusan Kehutanan Universitas Hasanuddin Tahun (2010) dan S-2 di Ilmu Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar (2014). Lahir di Wawotobi pada Tanggal 21 September 1985, saat ini sedang menempuh pendidikan S-3 (Doktor) di Program Studi Ilmu Pertanian Universitas Halu Oleo. Dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo ini telah banyak terlibat dalam penelitian antara lain: Sosial Ekonomi Pola Agroforestry di Sub DAS Lahumbuti Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara; Analisis Efisiensi dan Margin Pemasaran Rotan (Calamus sp.) di Kabupaten Konawe
  • 24. 266 | Ridwan Adi Surya, Asramid Yasin, Agus Setiawan