file tentang pengapplikasian komputer di bidang pertanian khususnya di bidang tanaman hortikultura. file ini di buat perkelompok yaitu berasal dari universitas mahaputra muhammad yamin
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...MFaisalFanfani
Perlindungan tanaman merupakan aspek penting dalam pertanian modern yang bertujuan untuk meminimalkan kerugian hasil tanaman akibat serangan hama, penyakit, dan gulma. Materi dasar perlindungan tanaman mencakup sejumlah konsep dan teknik yang digunakan untuk menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam paparan ini, kita akan membahas secara rinci tentang materi dasar perlindungan tanaman, strategi yang dapat diterapkan, serta implementasi praktis di lapangan.
I. Pengenalan Perlindungan Tanaman
1. Pentingnya Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman sangat penting karena tanaman merupakan sumber utama pangan manusia dan hewan. Serangan hama, penyakit, dan gulma dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil pertanian. Oleh karena itu, perlindungan tanaman diperlukan untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan, keamanan pangan, dan kesejahteraan petani.
2. Komponen Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:
a. Pengendalian Hama: Upaya untuk mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman.
b. Pengendalian Penyakit: Tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman untuk mencegah penyebaran dan kerugian.
c. Pengendalian Gulma: Manajemen gulma untuk mengurangi kompetisi dengan tanaman utama.
d. Pemupukan dan Nutrisi Tanaman: Memberikan nutrisi yang cukup untuk tanaman agar tetap sehat dan produktif.
3. Prinsip Perlindungan Tanaman
a. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan: Mencegah serangan hama, penyakit, dan gulma lebih efektif daripada mengobati setelah serangan terjadi.
b. Diversifikasi metode: Menggunakan berbagai metode perlindungan tanaman untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko resistensi.
c. Pemahaman ekologi: Memahami ekologi tanaman dan hama membantu merancang strategi perlindungan yang lebih efektif.
d. Pengelolaan resistensi: Mengelola resistensi hama terhadap pestisida dengan menggunakan strategi rotasi dan diversifikasi.
II. Pengendalian Hama
1. Jenis-jenis Hama Tanaman
a. Hama Serangga: Seperti kutu daun, ulat, dan belalang.
b. Hama Tular Tanaman: Misalnya, nematoda yang menyerang akar tanaman.
c. Hama Mikroba: Seperti bakteri, virus, dan jamur yang menyebabkan penyakit tanaman.
2. Strategi Pengendalian Hama
a. Pengendalian Biologis: Menggunakan musuh alami hama, seperti predator dan parasitoid.
b. Pengendalian Kimia: Penggunaan pestisida untuk mengurangi populasi hama.
c. Pengendalian Fisik: Penggunaan perangkap, penghalang fisik, atau metode lain untuk menghentikan hama.
d. Pengendalian Varietas Tahan: Menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan hama tertentu.
III. Pengendalian Penyakit Tanaman
1. Jenis-jenis Penyakit Tanaman
a. Penyakit Jamur: Misalnya, karat, embun tepung, dan antraknosa.
b. Penyakit Bakteri: Seperti layu bakteri dan bercak bakteri.
c. Penyakit Virus: Penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti mosaic pada tanaman tomat.
2. Strategi Pengendalian Penyakit Tanaman
a. Penggunaan
2. Pengertian dan lingkup Hortikultura.pdfRamliMohAli
Dokumen tersebut membahas tentang hortikultura yang merupakan cabang ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias. Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni dan bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani melalui hasil budidaya. Terdapat berbagai tantangan dalam pengembangan hortikultura di Indonesia.
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...MFaisalFanfani
Perlindungan tanaman merupakan aspek penting dalam pertanian modern yang bertujuan untuk meminimalkan kerugian hasil tanaman akibat serangan hama, penyakit, dan gulma. Materi dasar perlindungan tanaman mencakup sejumlah konsep dan teknik yang digunakan untuk menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam paparan ini, kita akan membahas secara rinci tentang materi dasar perlindungan tanaman, strategi yang dapat diterapkan, serta implementasi praktis di lapangan.
I. Pengenalan Perlindungan Tanaman
1. Pentingnya Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman sangat penting karena tanaman merupakan sumber utama pangan manusia dan hewan. Serangan hama, penyakit, dan gulma dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil pertanian. Oleh karena itu, perlindungan tanaman diperlukan untuk memastikan keberlanjutan produksi pangan, keamanan pangan, dan kesejahteraan petani.
2. Komponen Perlindungan Tanaman
Perlindungan tanaman melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:
a. Pengendalian Hama: Upaya untuk mengendalikan populasi hama yang dapat merusak tanaman.
b. Pengendalian Penyakit: Tindakan pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman untuk mencegah penyebaran dan kerugian.
c. Pengendalian Gulma: Manajemen gulma untuk mengurangi kompetisi dengan tanaman utama.
d. Pemupukan dan Nutrisi Tanaman: Memberikan nutrisi yang cukup untuk tanaman agar tetap sehat dan produktif.
3. Prinsip Perlindungan Tanaman
a. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan: Mencegah serangan hama, penyakit, dan gulma lebih efektif daripada mengobati setelah serangan terjadi.
b. Diversifikasi metode: Menggunakan berbagai metode perlindungan tanaman untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko resistensi.
c. Pemahaman ekologi: Memahami ekologi tanaman dan hama membantu merancang strategi perlindungan yang lebih efektif.
d. Pengelolaan resistensi: Mengelola resistensi hama terhadap pestisida dengan menggunakan strategi rotasi dan diversifikasi.
II. Pengendalian Hama
1. Jenis-jenis Hama Tanaman
a. Hama Serangga: Seperti kutu daun, ulat, dan belalang.
b. Hama Tular Tanaman: Misalnya, nematoda yang menyerang akar tanaman.
c. Hama Mikroba: Seperti bakteri, virus, dan jamur yang menyebabkan penyakit tanaman.
2. Strategi Pengendalian Hama
a. Pengendalian Biologis: Menggunakan musuh alami hama, seperti predator dan parasitoid.
b. Pengendalian Kimia: Penggunaan pestisida untuk mengurangi populasi hama.
c. Pengendalian Fisik: Penggunaan perangkap, penghalang fisik, atau metode lain untuk menghentikan hama.
d. Pengendalian Varietas Tahan: Menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap serangan hama tertentu.
III. Pengendalian Penyakit Tanaman
1. Jenis-jenis Penyakit Tanaman
a. Penyakit Jamur: Misalnya, karat, embun tepung, dan antraknosa.
b. Penyakit Bakteri: Seperti layu bakteri dan bercak bakteri.
c. Penyakit Virus: Penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti mosaic pada tanaman tomat.
2. Strategi Pengendalian Penyakit Tanaman
a. Penggunaan
2. Pengertian dan lingkup Hortikultura.pdfRamliMohAli
Dokumen tersebut membahas tentang hortikultura yang merupakan cabang ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias. Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni dan bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani melalui hasil budidaya. Terdapat berbagai tantangan dalam pengembangan hortikultura di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang hortikultura yang mencakup definisi, jenis tanaman, peranannya, tantangan dan peluang pengembangannya di Indonesia. Hortikultura merupakan cabang ilmu yang mempelajari budidaya tanaman buah, sayur, bunga dan tanaman obat untuk memenuhi kebutuhan gizi, estetika dan ekonomi masyarakat.
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Tanaman penting di dataran rendah meliputi tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, dan hortikultura. Morfologi dan fisiologi tanaman dipengaruhi oleh iklim, struktur tanah, dan faktor lingkungan lainnya di dataran rendah. Tanaman dataran rendah perlu sistem irigasi yang memadai agar dapat tumbuh dengan baik.
Pertanian organik adalah teknik budidaya tanpa menggunakan bahan kimia sintetis untuk menyediakan pangan aman dan ramah lingkungan. Dokumen ini membahas sejarah, prinsip, tujuan, dan tantangan pertanian organik di Indonesia seperti ketersediaan pupuk organik dan teknologi pendukung serta solusi untuk mengembangkan pertanian organik secara berkelanjutan.
Laporan praktikum ini membahas teknik produksi tanaman jagung, meliputi persiapan media tanam, penanaman benih, pemupukan, dan pengamatan tanaman jagung. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya jagung yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang isu dan tantangan dalam pertanian konvensional seperti degradasi lingkungan dan keamanan pangan, serta menawarkan pertanian berkelanjutan seperti pertanian sehat dan organik sebagai solusi. Pertanian sehat menggunakan prinsip-prinsip ekologis dan mengurangi penggunaan pupuk buatan, sedangkan pertanian organik menganjurkan peningkatan kesehatan tanah melalui praktik seperti kompos dan
Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini dicapai dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi, ekonomi, dan sosial dalam praktik pertanian.
Makalah ini membahas pengendalian gulma secara kultur teknis dengan memilih lahan yang sesuai, melakukan rotasi tanaman, dan menjaga kebersihan lapangan dari sisa tanaman dan gulma untuk mencegah penyebaran organisme penyebab penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang hortikultura yang mencakup definisi, jenis tanaman, peranannya, tantangan dan peluang pengembangannya di Indonesia. Hortikultura merupakan cabang ilmu yang mempelajari budidaya tanaman buah, sayur, bunga dan tanaman obat untuk memenuhi kebutuhan gizi, estetika dan ekonomi masyarakat.
Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang tanah, mulai dari penyiapan lahan, pengolahan tanah, pemupukan, hingga pengairan. Penyiapan lahan diperlukan untuk membersihkan gulma dan mempersiapkan tempat tanam. Pengolahan tanah bertujuan untuk menguraikan pupuk dan memudahkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan dan pengairan tepat diperlukan untuk meningkatkan produksi kacang tanah.
Tanaman penting di dataran rendah meliputi tanaman pangan, buah-buahan, sayuran, dan hortikultura. Morfologi dan fisiologi tanaman dipengaruhi oleh iklim, struktur tanah, dan faktor lingkungan lainnya di dataran rendah. Tanaman dataran rendah perlu sistem irigasi yang memadai agar dapat tumbuh dengan baik.
Pertanian organik adalah teknik budidaya tanpa menggunakan bahan kimia sintetis untuk menyediakan pangan aman dan ramah lingkungan. Dokumen ini membahas sejarah, prinsip, tujuan, dan tantangan pertanian organik di Indonesia seperti ketersediaan pupuk organik dan teknologi pendukung serta solusi untuk mengembangkan pertanian organik secara berkelanjutan.
Laporan praktikum ini membahas teknik produksi tanaman jagung, meliputi persiapan media tanam, penanaman benih, pemupukan, dan pengamatan tanaman jagung. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya jagung yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang isu dan tantangan dalam pertanian konvensional seperti degradasi lingkungan dan keamanan pangan, serta menawarkan pertanian berkelanjutan seperti pertanian sehat dan organik sebagai solusi. Pertanian sehat menggunakan prinsip-prinsip ekologis dan mengurangi penggunaan pupuk buatan, sedangkan pertanian organik menganjurkan peningkatan kesehatan tanah melalui praktik seperti kompos dan
Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini dicapai dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi, ekonomi, dan sosial dalam praktik pertanian.
Makalah ini membahas pengendalian gulma secara kultur teknis dengan memilih lahan yang sesuai, melakukan rotasi tanaman, dan menjaga kebersihan lapangan dari sisa tanaman dan gulma untuk mencegah penyebaran organisme penyebab penyakit.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
3. A. Pengertian Tanaman
Hortikutura
Hortikultura merupakan gabungan bahasa
Latin, hortus yang mengandung arti kebun
dan culture yang berarti bercocok tanam.
Hortikultura bisa didefinisikan sebagai
cara budidaya tanaman yang dilakukan di
kebun dan halaman rumah.Tanaman
Hortikultura memiliki beberapa macam
golongan seperti olekultura, florikultura,
frutikultira, dan biofarmaka.
4. B. Macam-macam Tanaman
Hortikultura
1. Tanaman Olerikultura
(sayuran)
2. Tanaman Florikultura (hias)
3. Tanaman Frutikultura (buah-
buahan)
4. Tanaman Biofarmaka (obat-
obatan)
5. 1. Tanaman Olerikultura (sayuran)
Olerikultura merupakan jenis tanaman
Hortikultura dalam bentuk tanaman sayur
dan mudah ditemui dilingkungan dekat
rumah. Sebab sayuran adalah salah satu
jenis tanaman yang pada umumnya diolah
oleh masyarakat utuk dijadikan bahan
makanan atau lauk pauk.
6. 2. Tanaman Florikultura (hias)
Florikultura merupakan jenis tanaman
holtikultura yang berasal dari tanaman
hias. Jenisnya ada bermacam-macam.
Misalnya tanaman hias yang
dibudidayakan dalam pot, seperti bunga
sedap malam, mawar, kenanga, tanaman
bonsai dan lainnya.
7. 3. Tanaman Frutikultura (buah-buahan)
Tanaman holtikultura jenis
frutikultura merupakan tanaman
yang dapat menghasilkan buah-
buahan. Pada umumnya tanaman ini
membutuhkan beberapa teknik
khusus ketika dibudidaya secara
massal.
8. 4. Tanaman Biofarmaka (obat-obatan)
Jenis tanaman holtikultura yang terakhir
dinamakan tanaman biofarmaka atau obat-obatan.
Di Indonesia sering disebut sebagai tanaman toga
atau tanaman obat keluarga. Sejak zaman dulu
sampai sekarang tanaman ini memang sangat
populer di masyarakat, karena dapat digunakan
untuk mengobati berbagai macam serangan
penyakit. Contoh tanaman biofarmaka atau obat-
obatan antara lain temu lawak, jahe.
9. C. Ciri-ciri Tanaman
Hortikultura
a. Menghasilkan produksi (buah) secara musiman. Tidak selalu berbuah sepanjang tahun.
b. Membutuhkan lahan yang cukup luas.
c. Memiliki daerah penanaman yang spesifik. Tidak semua jenis tanaman dapat dibudidayakan di
lahan yang sama.
d. Mengandung nilai keindahan (estetika).
e. Hasil panen yang mudah membusuk. Akan tetapi, jenis tanaman hortikultura ini adalah tanaman
yang dibutuhkan setiap harinya dalam keadaan segar.
f. Kualitas panen dari tanaman ini dapat dilihat dari kondisinya yang masih segar. Karena
sebagaimana ciri-ciri sebelumnya, bahawa hasil panen dari jenis tanaman hortikultura ini mudah
membusuk.
g. Harga dari hasil panen berbanding lurus dengan kualitasnya (kesegarannya).
10. D. Keuntungan dan Kendala
Budidaya Tanaman Hortikultura
Budidaya Hortikultura menghasilkan panenan yang selalu
dibutuhkan konsumen, baik di daerah perkotaan maupun
pedesaan. Masyarakat di daerah perkotaan sebagian besar
tergantung pada pasokan penenan Hortikultura dari desa.
Melihat kenyataan itu maka sebetulnya budidaya Hortikultura
memiliki pasar dan peluang usaha yang bagus. Pasar luar
negeri pun masih terbuka lebar. Sebagian besar negara yang
iklimnya tidak memungkinkan untuk budidaya Hortikultura,
menggantungkan kebutuhannya kepada negara penghasil
Hortikultura. Teknik dan penanaman yang tepat dari budidaya
Hortikultura akan menghasilkan panenan yang bermutu
tinggi.
11. E. Pengaplikasian Komputer di Bidang
Pertanian Hortikultura
a. Pengembangan aplikasi pengolahan pertanian khususnya
hortikultura dengan berbasis web agar dapat membantu para
petani dalam melakukan pengolahan pertanian terkait
tanaman hortikultura dengan mengakses informasi.
b. Membuat pembukuan manajemen keuangan.
c. Mengakses harga terbaru pemasaran hasil pertanian.
d. Dapat melakukan simulasi analisis usaha saat akan
memulai bercocok tanam sesuai dengan anggaran dana.
e. Serta dapat melakukan tanya jawab antar sesama petani
untuk saling berbagi pengalaman atau hanya sekedar berbagi
informasi.