Teknologi pendidikan merupakan penerapan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran secara sistematis dan ilmiah. Teknologi pendidikan meliputi teori dan praktik perancangan, pengembangan, pemanfaatan, manajemen, dan evaluasi proses dan sumber daya pembelajaran.
Paradigma ibarat sebuah jendela tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasannya. Sebagian orang menyatakan paradigma (paradigm) sebagai intelektual komitmen, yaitu suatu citra fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu (Salim, 2001). Namun secara umum menurut Salim (2001) paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ihalauw (dalam Salim, 2001) paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, pernyataan apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah apa yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh.
Paradigma ibarat sebuah jendela tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasannya. Sebagian orang menyatakan paradigma (paradigm) sebagai intelektual komitmen, yaitu suatu citra fundamental dari pokok permasalahan dari suatu ilmu (Salim, 2001). Namun secara umum menurut Salim (2001) paradigma dapat diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak atau keyakinan dasar yang menuntun seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ihalauw (dalam Salim, 2001) paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, pernyataan apa yang seharusnya dikemukakan, dan kaidah apa yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
2. TEKNOLOGI = KOMPUTER
Makna Teknologi
TEKNOLOGI = KOMPUTER
Komputer adalah salah satu
wujud adanya teknologi
3. “Technology is, simply, the application of knowledge to solve problems or invent
useful tools” (Dwi Salma, 2012 dalam buku wawasan teknologi pendidikan)
‘Selain diartikan sebagai mesin, teknologi bisa mencangkup proses, system,
manajemen, dan mekanisme pantauan; baik manusia itu sendiri ataupun
bukan’. (Finn, Saettler, Heinich, et al. Finn, 1960, dikutip leh gentry dalam dwi
salma 2012)
“ teknologi merupakan penerapan pengetahuan yang ilmiah, dan
tertata….teknologi sebagai suatu proses atau cara berfikir bukan hanya produk
seperti komputer, satelit, dsb. (Heinicih, Molenda, dan Russel, 1993)
4. “Teknologi sebagai suatu pengetahuan
diterapkan oleh manusia untuk mengatasi
masalah dan melaksanakan tugas dengan
cara sistematis dan ilmiah”
5. Terkait sifat rasional dan ilmiah
Menunjuk pada suatu ilmu, keahliah, baik itu seni
atau kerajinan tangan
Diterjemahkan sebagai teknik atau cara
pelaksanaan
Suatu kegiatan, atau sebagai suatu proses
Mengacu pada penggunaan mesin-mesin dan
perangkat keras
TEKNOLOGI
6. Sifat Teknologi
1. Teknologi Maju (advance technology)
2. Teknologi Adaptif ( adaptive technology)
3. Teknologi Protektif (protective technology)
(Sumitro Djojohadikusumo)
1. Dapat ditiru (replicability)
2. Diandalkan (reliability)
3. Mudah dilaksanakan untuk mengatasi masalah (algorithmic-decision-making)
4. Dapat dikomunikasikan dan di pantau (communication and control)
(Heinich)
1. Perpanjangan fungsi organ manusia
2. Perluasan atau penciptaan organ baru manusia
3. Saingan manusia (seteru)
(Quraish Shihab)
7. Teknologi
- Menjadi bukti kecanggihan proses berpikir manusia.
- Menjadi bukti kebudayaan dan peradaban manusia yang
memiliki pemikiran modern dan bermanfaat bagi sesama.
8. Definisi 1994
Instructional technology is the theory and practice of
design, development, untilization, management, and
evaluation of processes and resource for learning.
Barbara B. Seels& Rita C. Richey (1994)
9. Definisi 1994
Barbara B. Seels&
Rita C. Richey (1994)
• Konsep, konstruk, prinsip, proposisi,
yang memberikan kontribusi pada
khasanah pengetahuan.
Teori
• Penerapan pengetahuan untuk
memecahkan masalah
Praktek
10. 1977
Dua rumusan:
•Teknologi Pendidikan (TP)
•Teknologi Pembelajaran (TEP)
Pemisahan berdampak
pada bidang garapan
Sumber belajar adalah
solusi
1994
Satu Rumusan
Teknologi Pembelajaran (TEP)
Bidang garapan jelas
Pemanfaatan (berbagai) sumber
11. Teori
&
Praktik
Pengembangan
Teknologi Cetak
Teknologi Audio Visual
Teknologi Komputer
Teknologi Terpadu
Perancangan
Desain Sistem
pembelajaran
Desain pesan
Strategi pembelajaran
Karakteristik siswa
Evaluasi
Analisis masalah
Penilaian acuan
patokan
Evaluasi formatif
Evaluasi sumatif
Pemanfaatan
Media
Difusi inovasi
Implementasi dan
institusional
Kebijakan dan regulasi
Manajemen
Proyek
Sumber
Sistem-penyampaian
informasi
12. DESAIN
Desain Pembelajaran
(instructional design)
• Proses untuk menentukan metode pembelajaran
apa yang tepat dilaksanakan agar pebelajar dapat
mengkonstruksi sendiri pengetahuan, keterampilan
dan sikap sesuai dengan yang dikendaki.
Pengembang pembelajaran
(instructional development)
• Proses meracik prosedur dan menggunakannya
secara optimal untuk menciptakan model
pembelajaran yang baru dalam kondisi tertentu
Reigeluth, 1983
13. DESAIN
Desain Pembelajaran
(instructional design)
• Proses menspesifikasi kondisi untuk
belajar dengan tujuan menciptakan
strategi dan produk level makro (program
dan kurikulum) dan mikro (rencana
pembelajaran)
• Kata Kunci : Menspesifikasi , kondisi
untuk belajar.
Seels dan Richey, 1994
14. Desain Sistem Pembelajaran
- Analisis
- Desain
- Pengembangan
- Implementasi
- Evaluasi
Desain Pesan
(mengatur bentuk fisik
pesan)
- Teori Belajar : Tugas
Belajar, Media yang dipilih.
Strategi Pembelajaran
(peristiwa dan kegiatan)
- Menyeleksi
- Mempembelajarakan
Karakteristik Pebelajar
- Aspek-aspek / kualitas
pebelajar (keefektipan
proses belajar)
Domain
Desain
15. Desain Sistem
Pembelajaran
• Prosedur yang terorganisir yang mencakup
langkah-langkah manganalisis, mendesain,
mengembangkan, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran
- Menganalisis : proses mengidentifikasi apa
yang dipelajar
- Mendesain: proses menspesifikasi bagaimana
dipelajari
- Mengembangkan: proses memandu &
menghasilkan materi pelajaran
- Melaksanakan: menggunakan materi dan
strategi dalam konteks
- Mengevaluasi: menentukan kesesuaian
pembelajaran
16. Strategi Pembelajaran
• Spesifikasi untuk menyeleksi dan
mengurutkan peristiwa dan kegiatan dalam
sebuah pembelajaran
Lihat Taksonomi Variabel
17. Karakteristik Pelajaran Karakteristik
Siswa
Tujuan Hambatan
Strategi
Pengorganisasian
Strategi Penyampaian Strategi Pengelolaan
Efektifitas, Efesiensi, dan Daya Tarik Pembelajaran.
KONDISI
METODE
HASIL
TAKSONOMI VARIABEL PEMBELAJARAN
19. PENGEMBANGAN
Proeses penerjemahan
spesifikasi desain kedalam
bentuk fisik
• Kata kunci : Penerjemah, Spesifikasi
Desain, Dalam Bentuk Fisik
• Berorientasi pada produksi media
pembelajaran yang kisi-kisi modelnya
dihasilkan dari Kawasan desaian
Seels dan Richey, 1994
20. Teknologi Cetak
• Cara-cara untuk memproduksi atau
menyebarkan materi, seperti buku
dan materi visual yang pada
umumnya dilakukan melalui proses
cetak mekanis atau fotografis.
21. Teknologi Audio Visual
• Cara-cara untuk memproduksi atau
menyebarkan materi dengan
menggunakan mesin mekanisme
atau elektronis untuk menyajikan
pesan audio dan visual.
22. Teknologi Berdasar Komputer
• Cara-cara untuk memproduksi atau
menyebarkan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang
didasarkan pada mikro prosesor.
23. Teknologi Terpadu
• Cara-cara untuk memproduksi atau
menyebarkan materi yang
menggabungkan beberapa bentuk
media dengan panduan komputer.
24. PEMANFAATAN
Suatu aktivitas untuk menggunakan
proses dan sumber untuk belajar
• Kata Kunci : Menggunakan, Prosedur
dan sumber untuk belajar
Seels dan Richey, 1994
29. Kebijakan dan Aturan
• Kaidah- kaidah dan Tindakan
masyarakat yang mempengaruhi
difusi dan penggunaan teknologi
pembelajaran
• Kebijakan dan aturan biasanya
berkaitan dengan issue etis dan
issue ekonomi.
30. MANAJEMEN
Aktifitas pengontrolan Teknologi
Pembelajaran melalui perencanaan,
organisasi, koordinasi dan supervisi
• Kata kunci :
• Aktifitas pengontrolan
• perencanaan,organisasi,
koordinasi dan supervise.
Seels dan Richey, 1994
34. Manajemen Sistem Pelayanan
• Melibatkan perencanaan, monitoring
dan pengontrolan “ metode yang
digunakan untuk mengorganisasikan
distribusi materi pembelajaran”
35. Manajemen Informasi
• Melibatkan perencanaan, monitoring
dan pengontrolan penyimpanan,
transfer dan pemrosesan informasi
untuk memberikan sumber untuk
belajar.
38. Analisis Masalah
• Melibatkan penentuan sifat dan parameter
masalah dengan menggunakan strategi
prolehan informasi dan strategi pembuatan
keputusan
39. Penilaian Acuan Patokan
• Melibatkan teknik-teknik untuk menentukan
penguasaan pebelajaran pada isi yang
sudah ditentukan.
40. Evaluasi Formatif
• Melibatkan perolehan informasi mengenai
penguasaan dan penggunaan informasi itu
sebagai dasar untuk perkembangan lebih
lanjut.
41. Evaluasi Sumatif
• Melibatkan perolehan informasi mengenai
penguasaan dan penggunaan informasi itu
membuat keputusan tentang pemakaian.