SlideShare a Scribd company logo
1
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LINGKUNGAN:
KONSEP DAN PENERAPAN PADA EDU-EKOWISATA
ALIET NOORHAYATI SUTISNO
2
Judul Buku
Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan Pada Edu-Ekowisata
Penulis:
Aliet Noorhayati Sutisno
Editor:
Reza Oktiana Akbar
Diterbitkan oleh:
CV. CONFIDENT
(Anggota IKAPI)
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Sutisno, Aliet Noorhayati.
Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan
pada Edu-Ekowisata/Aliet Noorhayati Sutisno.
-Ed. 1,-Cet.1.-Cirebon: Confident, 2019.
v, 59 hlm., 25 cm
Bibliografi: hlm. 54
ISBN 978-602-0834-59-7
1. Pendidikan, Etika I. Judul
370.114
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang No. 19 Tahun 2002.
Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu
ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Hak Terkait Pasal 49
2. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa
persetujuannya membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar
pertunjukannya.
Sanksi Pelanggaran Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Jalan Karang Anyar, No. 177, Jamblang Cirebon 45157, Telp/Fax. (0231) 341253
Email : areconfident@gmail.com
3
PENGANTAR PENERBIT
Segala Puji Syukur kehadirat Allah SWT Al Malikul Haqul Mubin yang senantiasa
memberikan limpahan karunia yang tiada terputus dalam kehidupan ini, serta
kesempatan untuk menjalankan perintah-Nya yang antara lain menuntut ilmu
pengetahuan dan teknologi yang kita pelajari dari-NYA.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabiyin Wal Mursalin As syiriyu Al
Mabsus Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam, beserta Ahlul Bait Keluarganya,
Para Sahabatnya dan umat muslim yang senantiasa setia dalam menjalankan serta
menyebarkan Risalah KeRasulannya hingga Yaumul Akhir.
Dalam rangka menunjang proses lancarnya akademik dan atmosfer cakrawala
spirit keilmuan di bumi nusantara ini, al hamdulillah Penerbit confident mencoba
untuk hadir dalam menerbitkan buku-buku berkualitas sebagai referensi insan-insan
pembelajar dalam rangka mencapai derajat ketakwaan dan keihsanan sehingga ilmu
yang di dapatkan menjadikannya sebagai cahaya untuk menerangi bumi yang
tandus dari kegelapan modernisasi yang kian lama meredupkan semangat kreatifitas
dan logika kritis dalam menyebarkan segala bidang imu dalam kehidupan ini.
Semoga buku yang ada di tangan pembaca ini menjadi wasilah dalam membentuk
insan-insan yang unggul serta memiliki kepribadian unggul.
Cirebon, Januari 2019
Penerbit CV. Confident
iii
4
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberi kuasanya kepada peneliti
dalam menyelesaikan tugas penelitian ini hingga sampai pada penyususnan bahan
ajar yang kini telah hadir dihadapan pembaca. Sebagai produk penelitian dengan
judul “penerapan Konsep Edu-Ekowista Sebagai Media Pendidikan Karakter
Berbasis Lingkungan” maka dengan ini penulis beri judul “Pendidikan Karakter
Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan Pada Edu-Ekowisata”. Sebuah
pemikiran yang lahir dari rasa tanggungjawab penulis sebagai praktisi pendidikan.
Maka terimalah karya ini semata-mata usaha peneliti dalam membantu
memperkaya khazanah inovasi pendidikan.
Dalam rangka menyempurnakan pendidikan karakter kurnas 2013 maka penulis
persembahkan hasil karya kecil ini untuk teknik pembelajaran berbasis enjoyment
yang penulis tuju kepada para pendidik. Sebuah langkah peremajaan wajah
pembelajaran lebih kepada aspek yang menyenangkan dan menghibur peserta didik
dalam mengenal lingkungan. Lebih jauh buku ini dapat menjadi instrumen
perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi
mahasiswa PGSD, yang ke depan mereka sengaja disiapkan menjadi guru sekolah
dasar. Sehingga bekal pemahaman yang benar tentang lingkungan akan membantu
mahasiswa PGSD dalam mendampingi peserta didik jenjang SD di kemudian hari.
Buku ini juga telah didisain dengan sangat sesuai sebagai instrumen pelengkap
terlaksananya berbagai kegiatan wisata alam anak sekolah. Sehingga dengan
dukungan pemerintah serta sektor swasta lain tentunya penulis berharap bahwa ke
depan akan terealisasi pembangunan pariwisata yang dikaitkan dengan pengelolaan
lingkungan dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam sebagai
sumber belajar sambil berwisata.
Semoga bermanfaat
Cirebon, Oktober 2017
Penulis
iv
5
DAFTAR ISI
PENGANTAR PENERBIT............................................................................ iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
1. CHAPTER I........................................................................................... 1
A. Lingkungan Hidup............................................................................ 1
B. Pendidikan ........................................................................................ 5
C. Edu-Ecowisata .................................................................................. 10
D. Penerapan Edu-ecowisata Sebagai Media Pendidikan Karakter
Lingkungan....................................................................................... 15
D.1. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter
Lingkungan kepada Manusia Dan Energi ................................ 21
D.2. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter
Lingkungan kepada Manusia Dan Tanah / Lahan.................... 29
D.3. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter
Lingkungan kepada Manusia Dan Air...................................... 39
D.4. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter
Lingkungan kepada Manusia Dan Udara................................. 47
2. PENUTUP .............................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 54
v
1
CHAPTER I
A. LINGKUNGAN HIDUP
Kelangsungan hidup manusia tidak pernah terlepas dari
lingkungannya. Hanya ada satu tempat dimana kebutuhan manusia terpenuhi
secara utuh, dari mulai kebutuhan primer hingga tersier sekalipun. Tempat itu
merupakan ciptaan sang kholik yang patut kita sadari peranannya. Hal ini
sebagai rasio timbal balik manusia kepada lingkungannya. Karena
bagaimanapun manusia merupakan bagian dari lingkungan hidupnya.
Dikarenakan lingkungan hidup berperan dalam menunjang keseimbangan
dan keberlangsungan hidup manusia. Maka dengan itu sudah semestinya
manusia memahami hal ini.
Sudah semestinya manusia menyadari posisinya di tengah-tengah
lingkungan. Bagaimaan bumi seisinya termasuk di dalamnya lingkungan,
mikro organisme dan lainnya selain manusia diciptakan oleh sang pencipta
tidak lain untuk menyempurnakan hidup manusia. Sehingga
memanfaatkannya sampai dengan bertanggungjawab menjaganya seharusnya
telah menjadi keniscayaan, disebabkan karena konsekuensi dari berbagai
kenikmatan yang manusia peroleh atas keberadaan lingkungan.
Manusia terhadap lingkungan memunculkan kecenderungan
bergantung yang tinggi. Berbeda dengan lingkungan terhadap manusia, akan
tetap berlangsung meski tanpa manusia. Hal inilah yang menjadi keharusan
manusia sadari, bahwa posisi lingkungan tidak akan pernah bisa tergantikan
oleh apapun bagi keberlangsungan hidup manusia.
Sebagaimana fenomena yang ada tidak sedikit kasus kerusakan
disetiap biota lingkungan hidup merupakan sumbangsih manusia. Pemenuhan
kebutuhan manusia cenderung berbuntut merusak lingkungan. Seperti
kerusakan pesisir laut oleh ragam aktifitas budi daya tambak, kerusakan
hutan oleh penebangan pohon secara liar maupun pembakaran perkebunan
2
sawit, kerusakan sungai oleh sampah serta limbah industri, kerusakan udara
oleh ragam polutan yang disemburkan secara bebas ke udara disekitar kita
sebagai ekses dari banyaknya aktifitas manusia, kerusakan kualitas air oleh
limbah pabrik tekstil, kerusakan lahan oleh pupuk kimia serta berbagai
kegiatan alih fungsu lahan, dan terakhir bahkan kerusakan manusia sendiri
oleh ketidaktepatan guna dari teknologi terapan. Bukan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi terapannya yang penulis koreksi dalam hal ini.
Melainkan lebih kepada proses pemahaman manusia terhadap lingkungan.
Yang kemudian eksesnya pada pola pengelolaan hingga pemanfaatan mereka
terhadap lingkungan lebih kepada cenderung mengancam kelestarian.
Faktor-faktor pendukung keberlangsungan hidup manusia di bumi ini
tidak lain adalah lingkungan. Yang meliputi: energi, lahan/tanah, air, udara,
dan lain-lain. Sebagai contoh air, hampir tidak kita temukan satupun aktivitas
manusia yang terlepas dari kebutuhan terhadap`air. Contoh lahan/tanah,
bahwa eksistensi manusia berikut produktifitas karyanya tidak akan berhasil
tanpa dukungan lahan serta tanah dalam menopangnya. Hal serupa dapat kita
lihat pula dari keberadaan energi bagi manusia, bahwa pemanfaatan enegi di
tangan manusia memeng begitu mengagumkan, namun dampak negatif
pemanfaatan manusia terhadap energi jauh lebih banyak dan membahayakan
lingkungan.
Lingkungan hidup merupakan tempat dimana faktor-faktor
pendukung kehidupan manusia itu ada. Lingkungan hidup yang dilengkapi
sumber daya alam harus kita perhatikan pengelolaannya dalam pemanfaatan
untuk kesejahteraan masyarakat baik lokal, maupun regional secara
bertanggungjawab. Karena manusia memperoleh banyak dari pemanfaatan
lingkungan. Melalui lingkungan hidup manusia dapat mengembangkan aspek
perekonomian, aspek kebudayaan, aspek pendidikan, dan lain-lain.
Lingkungan dengan ragam faktor pendukung kehidupan dari mulai tumbuhan,
binatang, mikroorganisme dan lainnya seyogyanya dapat berfungsi sebagai
3
“dapur” dalam mempersipakan generasi yang lebih baik.
Lingkungan hidup sekitar manusia dalam banyak kesempatan
hakikatnya merupakan instrumen bagi kegiatan ilmu pengetahuan. Memiliki
peran aktif sebagai instrumen pendidikan maupun media bermain artinya
melalui lingkungan manusia dapat diantarkan pada pemahaman untuk
memiliki kecenderungan yang baik. Pendidikan dengan begitu membantu
dalam mewujudkan bangsa yang berbudi luhur. Kompleksitas jagad raya
berikut makhluk hidup di hampir setiap ruang kehidupan dengan begitu
menuntut kemajuan ilmu pengetahuan yang bersahabat dalam
pengelolaannya. Karena sedemikian besarnya sumbangan lingkungan bagi
manusia, namun dalam mengambil manfaatnya sejauh ini terkesan masih
jauh dari nilai-nilai keadaban, kejeahteraan lingkungan seolah
dikesampingkan, hal ini dikarenakan pemanfaatan manusia terhadap
lingkungan tidak terarah, tidak diiringi rasa bertanggungjawab serta sangat
membabi buta.
Dewasa ini penurunan kualitas lingkungan hampir bersamaan dengan
lajunya ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Meski sejatinya hal
tersebut tidak bisa dibenarkan. Karena bagaimanapun iptek merupakan
inovasi ilmu pengetahuan yang ditujukan untuk membantu memajukan
masyarakat dalam mengelola lingkungan. Dengan demikian idealnya tidak
akan terjadi kerusakan yang berarti jika pemahaman masyarkat terhadap
lingkungan benar. Adapun yang penulis maksud pemahaman disini adalah
anggapan manusia terhadap keberadaan lingkungan hidup bagi dirinya, bagi
keluarganya, bagi kebutuhannya, dan bagi keberlangsunagn hidupnya.
Benang merahnya menjadi jelas, bahwa; ada rantai yang hilang
dalam proses pendidikan manusia. Dimana pendidikan yang diyakini sebagai
pengantar manusia dalam memahamkan sesuatu, justru dalam kenyataannya
perkembangan iptek telah memberi sumbangan dalam kerusakan lingkungan
hidup di berbagai lini. Perilaku manusia bagaimanapun adalah interpretasian
4
pemahamannya. Adapun pemahaman sendiri tidak lain merupakan bangunan
dari proses pengenalannya terhadap sesuatu. Sehingga dalam kesempatan kali
ini penulis hendak memastikan bahwa dibutuhkannya the right of saintific
aprouch melalui pendidikan praktis pada tingkat pendidikan dasar. Saatnya
kita benahi format pendidikan di jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar
khususnya. Pendidikan tingkat dasar menjadi harapan terakhir PLH
(Pendidikan Lingkungan Hidup) dalam memutus pemahaman generasi yang
keliru terhadap lingkungan hidup. Hal ini sekaligus amanah PLH,
sebagaimana dalam konverensi UNESCO di Tbilisi (1997). Format yang
tidak melepaskan aspek enjoyment serta real acounting, atau dalam istilah
Harry Santosa disebut sebagai fitrah base education, yakni langkah yang
tidak mengabaikan dorongan-doorongan kecenderungan manusia secara
umum, seperti: bermain, eksploring, tergalinya perasaan senang, santai, serta
bahagia dalam proses pembelajaran.
Melalui lembaga pendidikan praktis tingkat pendidikan dasar proses
memahamkan manusia dapat kita benahi dengan memaksimalkan kegiatan
belajar mengajar (KBM) melalui langkah-langkah sebagaimana yang Harry
Santosa kemukakan dengan istilah fitrah base education. Saatnya kita benahi
format pendidikan di jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar khususnya.
Diperlukan cara yang enjoyment dalam proses pembelajaran, sebagai syarat
proses terbangunnya pemahaman yang benar terhadap sesuatu. Pendidikan
berbasis wisata dalam hal ini agaknya dapat menjadi alternatif dalam
penerapan pembelajaran yang enjoyment dan real acounting karena ditempuh
langsung di lingkungan nyata. Pengalaman belajar anak bagaimanapun harus
menjadi perhatian penting dalam teknik pendidikan sebagai aspek
membangun pemahamaannya. Pengalaman peserta didik dalam mengalami
langsung di lingkungan menjadi dasar memorial think. Karena hal ini jelas
merupakan teknik pendidikan yang akan menelurkan pemahaman yang benar
mengenai lingkungan.
5
Manusia adalah makhluk pamungkas. Artinya penciptaan manusia
baru ada setelah penciptaan alam ini rampung dengan sanitasinya. Maka
tidak berlebihan jika terdapat asumsi bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa
lingkungan, namun tidak demikian sebaliknya, lingkungan masih akan tetap
berjalan sesuai sistemnya tanpa kehadiran manusia sekalipun. Hal ini
menunjukkan bahwa begitu berartinya lingkungan hidup bagi
keberlangsungan manusia. Manusia membutuhkan hampir semua dari unsur
lingkungan. Meski tidak demikian sebaliknya.
Pengintegrasian lingkungan ke beberapa bidang jauh lebih
menjanjikan dalam strrategi mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Salah
satu pengelolaan lingkungan yang bertaraf kearifan lokal dalam hal ini
misalanya adalah pengintegrasian lingkungan ke dalam bidang pendidikan
berbasis wisata. Integrasi lingkungan merupakan sebuah langkah penyajian
informasi yang terbilang alamiah, utuh tidak mengada-ngada dan mencakup
jangkauan rasio realstict thema. Disinilah pentingnya format pendidikan
integratif yakni format yang real dalam menghadirkan lingkungan
sebenar-benarnya, sebagai awal membangun paradigma berfikir yang benar
terhadap jangkauan rasio peserta didik. Integrasi lingkungan dalam
pelaksanaannya-pun bukan sesuatu yang rumit, karena memang terjangkau,
telah tersedia di lingkungan kita. Bahkan tak jarang menyenangkan untuk
tersampaikannya pesan ilmu pengetahuan. Pendidikan yang demikian
agaknya menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini, demi menekan lajunya
kerusakan biota lingkungan hidup. Dikarenakan penyampaian informasi
pengetahuan tanpa strategi pembelajaran juga akan menjadi bumerang bagi
keberlangsungan ilmu pengetahuan itu sendiri.
B. PENDIDIKAN
Sistem pendidikan secara mikro menjelaskan bahwa pendidikan
hakikatnya merupakan interaksi pengaruh-mempengaruhi (Noorhayati, 2014).
6
Sebuah kegiatan aktif antar kedua belah pihak (guru dan murid) dengan
melibatkan lingkungan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sehingga disana
jelas bahwa aktifitas didik-mendidik dapat dikatakan sebagai aktifitas
mempengaruhi dalam rangka penjagaan kepada fitrah yang baik. Lebih jelas
Rechey dalam bukunya, Planning for Teaching, an Introduction, menjelaskan
“'The term 'education' refers to the broad function of preserving and
improving the life of the group...” bahwa pendidikan berkenaan dengan
fungsi yang luas adalah pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu
masyarakat....” Perbaikan kehidupan menjadi kata kunci bagi Rechey dalam
memaknai pendidikan. Artinya bahwa pendidikan berangsur-angsur menjadi
usaha perbaikan manusia dalam berkehidupan. Dengan begitu saat manusia
dihadapkan oleh permasalahan lingkungan sebagaimana penjelasan diatas
secara pemahaman Rechey pendidikan dapat mengambil peran dalam
mengevaluasi proses pendidikan itu sendiri. Pendidikan menjadi tempat yang
tepat dalam perannya sebagai alat pengevaluasi. Mengacu hal ini pendidikan
secara makro merupakan proses in-put menuju out-put. Mengevaluasi
pendidikan dengan begitu akan lebih fair, yakni memonitor in-put, proses,
kemudian out-put nya.
Mengacu kepada sistem penguatan pendidikan karakter berdasarkan
kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, maka dalam
kesempatan ini penulis tertuju pada in-put, proses, kemudian ke out-put.
Bermula dari In-put kemudian dilanjut proses dalam hal ini merupakan
proses internalisasi nilai-nilai yang sampai kepada peserta didik, hingga
menjadi out-put sebagai hasil dari in-put kepada proses tadi. In-put kepada
proses mencakup segala yang diterima peserta didik dari pendidik,
sekurang-kurangnya menyangkut harmonisasi olah hati (etik), olah rasa
(estetik), olah pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik). Mengenai keterangan
di atas meliputi 3 hal utama dalam kaitannya dengan in-put, proses dan
out-put di sini, yakni: materi melalui prosedur penyampaian, rasa (anggapan)
7
dari apa yang dialami peserta didik secara langsung melalui proses interaksi
dengan sang guru, dan pemahaman peserta didik terhadap suatu pembahasan
melalui penekanan yang guru berikan. Dengan demikian maka pelaku
pendidik perlu memperhatikan ke 3 hal utama tersebut, sebagai focus control
of learning value
Belajar merupakan proses mental. Dimana fikiran dengan ragam
kemampuannya yang detail dalam hal ini menjadi ujung tombak dalam
perubahan perilaku seseorang. Sehingga pendidikan itu sendiri merupakan
kegiatan cukup kompleks yang harus disadarai oleh semua pelaku pendidik.
Jangkauan fikiran mencakup juga aspek kejiwaan. Sehingga dengan begitu
aspek kejiawaan dalam hal ini menjadi domain kegiatan belajar mengajar. Di
sana tidak sebatas transformasi informasi, lebih jauh belajar mengajar
dikarenakan merupakan kegiatan membentuk karakter serta watak manusia
oleh karenanya pendidikan hakikatnya merupakan instrumen of disigning
man. Mengembalikan pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik), olah
rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinesstetik) adalah
meletakkan pendidikan kepada aktifitas pembelajaran, pelatihan dan
penelitian yang pada kemajuan manusia. Dan sinilah hakikat dari pendidikan
karakter. Dimana hanya manusia sajalah yang dapat melakukan kegiatan
pendidikan, belajar mengajar. Asumsi tersebut didasarkan pada kemampuan
akal serta hati manusia dalam memadukan informasi ke dalam jiwa dan
sanubari yang kemudian hadir menjadi bagian dari rasa manusia (anggapan,
pen) dan berakhir pada attitude (sikap) yang termanifestasi dalam perilaku
(nilai).
Pendidikan yang kita ketahui bersama merupakan proses pematangan
kognisi, afeksi, serta psikomotor, seyogyanya menjadi alasan yang tidak
terbantahkan lagi dalam menuntut proses pembelajaran yang tidak
mengabaikan kebutuhan dasar manusia seutuhnya. Sebagaimana istilah Harry
Santosa bahwa fitrah base education menjadi langkah dalam membantu
8
membangunan paradigma berfikir peserta didik yang benar. Dibutuhkannya
tinjauan-tinajuan yang mengembalikan kebutuhan dasar manusia sebagai
pondasi pendidikan. Mengacu pendapat Harry Santosa di ataas maka analisa
penilis bahwa pendidikan yang ramah dan berdasarkan fitrah base education
adalah pendidikan dengan kembali ke lingkungan, memaksimalkan
lingkungan sekitar sebagai satu-satunya sumber belajar yang efektif sekaligus
efisien (Noorhayati: 2018).
Pendidikan menjadi proses yang panjang dan tidak instan. Sehingga
dengan begitu pendidik tidak bisa hanya mengandalkan hal-hal fisik yang
terdapat pada buku semata dalam menyampaikan materi. Perlunya
melibatkan lingkungan secara terpadu dalam memperantarai wilayah domain
anak dengan potensi-potensi alam secara berkesinambungan. Lingkungan
hidup menjadi instrumen maha kaya dalam mengeksplorasi daya kritis,
imajinasi serta ketekunan dari masing-masing peserta didik. Sudah saatnya
dimana lingkungan menjadi partner guru dalam aktifitas belajar anak.
Membiarkan anak mencari, mengamati serta menguji apa yang ada
dihadapannya, hingga mereka menemukan arti sesungguhnya dari suatu
materi secara bertanggungjawab.
Berdasarkan sistem penguatan pendidikan karakter kementerian
pendidikan dan kebudayaan bahwa pengintegrasian lingkungan ke dalam
pendidikan berbasis wisata masuk ke dalam Ko-Kurikuler, yakni studi atau
kunjungan lapangan, seperti karya wisata. Penerapan ini sebagai alternatif
memulihkan tekanan manusia terhadap kerusakan lingkungan dan juga
sebaaliknya, tekanan lingkungan terhadap kerusakan manusia. Sehingga
disamping memulihkan kerusakan lingkungan, juga dirasa efektif dalam
mengembalikan manusia kepada lingkungan juga sebagai strategi
mengembalikan ketahanan manusia itu sendiri. Yang efeknya lebih jauh
kepada membuka cakrawala manusia dalam ketahanan pangan, ketahanan
lingkungan, ketahanan sosial, budaya bahkan ketahanan hukum. Sehingga
9
penerapan pendidikan berbasis wisata lingkungan dapat menjadi alat dalam
revitalisasi pendidikan itu sendiri.
Kata kunci pendidikan ada pada kekuatan kegiatan perubahan
manusia itu sendiri. Sehingga jika kita mengevaluasi pendidikan dewasa ini
yang telah jauh melesat dari makna hakiki pendidikan itu sendiri agakanya
menjadi alasan yang nyata untuk bersama-sama merevitalisasi pendidikan
keranah yang lebih memperbaharui. Merujuk kepada out-put pendidkan
dewasa ini, seperti produk (artefak) ataupun yang bersifat value (karakter
manusia), sudah berada pada ambang batas bebas nilai. Meski berdasarkan
filosofinya ilmu pendidikan bukanlah piranti yang bebas nilai. Di sinilah
peran pendidikan yang dimaksud oleh Rechey dalam bukunya sebagaimana
yang penulis jelaskan di atas bahwa pendidikan berkenaan dengan fungsi
yang luas adalah pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat....”
Perbaikan kehidupan menjadi kata kunci bagi Rechey dalam memaknai
pendidikan. Artinya bahwa pendidikan berangsur-angsur menjadi usaha
perbaikan manusia dalam berkehidupan. Meminjam istilah Buya Hamka
bahwa pendidikan adalah usaha memanusiakan manusia. Atau sebagaimana
tertera pada tujuan pendidikan nasional pasal 3 UU No. 20 sisdiknas tahun
2003 bahwa pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Tidak berlebihan jika`penulis mengatakan bahwa pendidikan menjadi
ampuh dalam mewujudkan cita-cita bangsa, selama suatu bangsa tersebut
mengembalikan pendidikan sebagaimana porsi dan fungsinya. Atau dalam
peribahasa menyebutkan bahwa negara yang besar adalah negara yang tidak
melupakan sejarahnya. Tidaklah tersampaikannya sejarah kecuali dengan
aktifitas pelestarian budaya. Dan kendaraan pelestarian budaya itu tidak lain
adalah aktifitas pendidikan.
10
Pendidikan berbasis wisata sebagaimana yang penulis munculkan di
sini maksudnya adalah pendidikan dengan metode pembelajaran melalui
penemuan, penelitian/pencarian (inquiry/discovery learning). Sebuah metode
menuntun pembelajaran langsung dengan sumber belajar tunggal hanya pada
lingkungan. Sebagaimana langkah pembelajaran yang digagas Harry Santosa
yakni fitrah base education. Sebuah langkah pendidikan yang
mengedepankan aspek enjoyment.
Merujuk kepada keputusan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan
Menteri Pendidikan Nasional No. Kep.07/MenLH/06/2005 dan No.
05/VI/KB/2005 tentang pembinaan dan pengembangan pendidikan
lingkungan hidup, maka sebagaimana Berlia menjelaskan hasil risetnya
bahwa pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup dapat melalui
pendekatan transdisipliner (Barlia, 2008: 82). Sehingga wisata dengan
penanaman fondasi pendidikan lingkunagn tersebut sesuai dengan apa yang
pemerintah cita-citakan berdasakan keputusan yang mereka harapkan.
Dengan demikian pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup mendapat
dukungan kuat dalam hal ini. Karena bagaimapun tujuan pendidikan
lingkungan hidup sedini mungkin bukan sekedar mengenalkan anak-anak
terhadap permasalahan lingkungan, akan tetapi lebih kepada menanamkan
cara pandang serta sikap yang benar terhadap alam. Sehingga diharapkan
mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan (Keraf 2014).
C. EDU-ECOWISATA
Kebijakan pembangunan pariwisata yang dikaitkan dengan upaya
pengelolaan lingkungan hidup, hakikatnya merupakan peluang bagi hadirnya
ruang edukasi sebagai media pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup,
dimana disitulah penerapan literasi budaya mencintai lingkungan, pertama
dikenalkan. Salah satu kegiatan wisata yang banyak dibicarakan akhir-akhir
ini, bahkan telah menjadi isu global yaitu pengembangan ekowisata
11
(ecotourism) sebagai kegiatan wisata alam yang berdampak memberi ruang
pendidikan terhadap lingkungan. Mensarikan pendapat Hadi (2007) tentang
prinsip ekowisata adalah meminimalisir dampak, menumbuhkan kesadaran
lingkungan dan budaya, memberikan pengalaman positif pada turis (visitors)
maupun penerima (host), memberikan manfaat dan pemberdayaan
masyarakat lokal. Yang demikian itu tidak lain merupakan sarana
membangun informasi yang benar terhadap alam serta lingkungan sekitar
kepada masyarakat, yang pada hakikatnya telah termaktub dalam surat
keputusan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan
Nasional No. Kep.07/MenLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tentang
pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup.
Merujuk kepada keputusan bersama Menteri Lingkungan Hidup
dan Menteri Pendidikan Nasional No. Kep.07/MenLH/06/2005 dan No.
05/VI/KB/2005 tentang pembinaan dan pengembangan pendidikan
lingkungan hidup, maka sebagaimana Berlia menjelaskan hasil risetnya
bahwa pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup dapat melalui
pendekatan transdisipliner (Barlia, 2008: 82). Sehingga wisata dengan
penanaman fondasi pendidikan lingkunagn tersebut sesuai dengan apa yang
pemerintah cita-citakan berdasakan keputusan yang mereka cita-citakan.
Dengan demikian pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup mendapat
dukungan kuat dalam hal ini. Karena bagaimanapun tujuan pendidikan
lingkungan hidup sedini mungkin bukan sekedar mengenalkan anak-anak
terhadap permasalahan lingkungan, akan tetapi lebih kepada menanamkan
cara pandang serta sikap yang benar terhadap alam. Sehingga diharapkan
mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan (Keraf 2014).
Dengan demikian jelaslah bahwa edu-ekowisata dalam era pembangunan
berwawasan lingkungan merupakan suatu misi pengembangan wisata
alternatif.
12
Damanik dan Weber (2006) menyatakan bahwa, ide dasar
pembangunan berkelanjutan adalah kelestarian sumber daya alam dan
manusia. Yakni Pembangunan yang dilakukan harus merupakan
pembangunan yang selaras dengan cita-cita pendidikan. Ide kemudian
diturunkan ke dalam konsep pariwisata berkelanjutan. Artinya adalah
pembangunan sumber daya (atraksi, aksesibilitas, amenitas) pariwisata, di
samping bertujuan memberikan keuntungan optimal bagi pemangku
kepentingan dan nilai kepuasan optimal bagi wisatawan dalam jangka
panjang, juga bertujuan menghadirkan ruang edukasi untuk meningkatkan
taraf kesejahteraan masyarakat seutuhnya.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran berbagai pihak terhadap
lingkungan dan isu-isu tentang pembangunan yang berwawasan lingkungan
telah memberikan kontribusi terhadap pandangan pentingnya prinsip-prinsip
wisata berkelanjutan. (hasil analisis Bappeda Prov Jabar 2016). Prinsip
wisata yang diharapakan dapat mempertahankan kualitas lingkungan,
mempertahankan budaya, meningkatkan kualitas pendidikan,
memberdayakan masyarakat lokal, dan memberikan manfaat ekonomi
kepada masyarakat lokal, kawasan dan pemerintah. Berkenaan hal ini
diperlukan adanya upaya pengelolaan wisata yang dapat mendukung
kelestarian lingkungan melalui penerapan pola edu-ekowisata sebagai media
pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup .
Edu-ekowisata merupakan pengembangan dari ekowisata. Dimana
ekowisata pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Sociaty
pada tahun 1990, yakni suatu bentuk pariwisata yang bertanggung jawab
dengan memperhatikan konservasi lingkungan, melestarikan kehidupan dan
kesejahteraan penduduk setempat (Chafid Fandeli, 2000:5). Ecotourism yang
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “ekowisata”, juga “eko
pariwisata”, “wisata ekologi”, “pariwisata ekologi”.
13
Mengenai aspek budaya, hasil penelitian Sri Susilo Dan Amiluhur
Soeroso (2007), mengunngkap bahwa ada tujuh faktor penting dalam
pemeliharaan kebudayaan lokal untuk dijadikan ekowisata. Pertama,
silaturahim antar warga; kedua, spiritualisme; ketiga, peran seluruh elemen
masyarakat dan pemerintah; keempat, intensitas pengenalan dan
pembelajaran budaya sejak dini; kelima, memberikan stimulan untuk
kemajuan teknologi; keenam, merevatilisasi adat istiadat dan kebudayaan
lokal; Ketujuh, menciptakan komunikasi yang sehat antar warga.
Ekowisata sendiri pada dasarnya harus dapat menjamin kelestarian
lingkungan dengan maksud hampir sama dengan konservasi, yakni: menjaga
tetap berlangsungnya proses ekologis yang tetap mendukung kehidupan,
melindungi keanekaragaman hayati serta menjamin kelestarian dan
pemanfaatan spesies dan ekosistemnya (Chafid Fandeli, 2000). Adapun
edu-ekowisata sendiri pada hakikatnya ada pada faktor dimana intensitas
pengenalan dan pembelajaran budaya sejak dini mulai terjadi.
Apa yang dimaksud dengan ecotourism dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi “ekowisata” yaitu pariwisata yang berwawasan
lingkungan. Maksudnya melalui aktivitas yang berkaitan dengan alam,
wisatawan diajak melihat alam dari kedekatan, menikmati keaslian alam dan
lingkungannya sehingga membuatnya tergugah untuk mencintai alam.
Sebagaimana Nandi dalam penelitiannya (2013: 4) menyimpulkan bahwa
berada di dekat alam, menyadarkan kita akan kebesaran Tuhan sang pencipta
alam semesta, meyakini bahwa tidak ada sekalipun makhluk yang dapat
menyerupai dan menciptakan sesuatu seperti yang tuhan ciptakan.
Pada dasarnya ekowisata dalam penyelenggaraannya dilakukan
dengan kesederhanaan, memelihara keaslian alam dan lingkungan,
memelihara keaslian seni dan budaya, adat istiadat, kebiasaan hidup (the way
of life), menciptakan ketenangan, kesunyian, memelihara flora dan fauna,
menumbuhkan spiritualitas serta terpeliharanya lingkungan hidup sehingga
14
tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam sekitarnya.
Ecotourism adalah pariwisata yang berwawasan lingkungan dan
pengembangannya selalu memperhatikan nilai-nilai.
Wasidi, Amran Achmad, Dan M. Hatta Jamil dalam penelitian
Strategi Pengembangan Ekowisata Karst Pada Objek Wisata Karst (2013: 7)
menegaskan bahwa ekowisata yang dikembangkan saat ini antara lain : 1)
Aspek Konservasi; 2) Aspek Pendidikan; 3) Aspek Ekonomi. Pertumbuhan
wisata alam yang dilakukan bersamaan dengan usaha peningkatan mutu
pendidikan secara psikografis dan demografis. Sekaligus menciptakan
kelompok pasar dengan penghasilan yang tinggi dan harapan yang berbeda
dalam melakukan perjalanan wisata. Kondisi ini menyebabkan paket-paket
wisata konvensional mulai ditinggalkan dan makin besarnya permintaan
perjalanan wisata jenis baru yang lebih berkualitas dan mengandalkan
lingkungan sebagai obyek dan daya tarik wisata yang dikunjungi. Mereka
memiliki pandangan yang berubah, terutama penghargaan akan lingkungan
dan perbedaan budaya. Pergeseran paradigma gaya hidup wisatawan yang
demikian, tentunya akan sangat penting dicermati agar dalam pengembangan
dan pembinaan edu-ekowisata diberbagai kota dan kabupaten. Tidak hanya
sekedar membuat kebijakan pengembangan ekowisata, akan tetapi memiliki
pendekatan dalam perencanaan yang holistis dengan berbagai lintas sektor.
Dengan begitu harapannya memunculkan keseimbangan hubungan mikro
(manusia) dan makro (alam) untuk mencegah ketidakadilan, kesalahan dan
perusakan terhadap alam dan budaya. Pendekatan yang berkesinambungan
tersebut, mengingatkan kepada para pelaku yang terkait alam dalam
pengembangan ekowisata untuk senantiasa mengendalikan diri (self control),
mempertimbangkan manfaat sebesar-besarnya dalam melestarikan alam dan
lingkungannya serta keseimbangan budaya yang pada gilirannya secara
menyeluruh.
15
Menurut hasil penelitian Siti Nuriska Sulistiani, dkk (2011: 1).
Dalam pengembangan ekowisata, ada dua strategi yang bisa diterapkan.
Pertama, merancang berbagai produk wisata; kedua mengembangkan
kemampuan, keterampilan, dan kompetensi masyarakat sekitar.
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan merupakan salah
satu kunci pengembangan ekowisata, sehingga jelas bahwa hal ini akan
memberikan implikasi munculnya berbagai tuntutan di semua sektor
pembangunan. Tuntutan-tuntutan tersebut telah dan akan mendorong
tumbuhnya usaha-usaha baru, cara-cara pendekatan baru dalam berbagai
kegiatan baik bisnis pariwisata secara langsung yang dilakukan dunia usaha
pariwisata dan usaha-usaha masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf
kesejahteraan mereka maupun mendorong peran aktif institusi pemerintah
terkait. Kondisi tersebut makin meyakinkan bahwa lingkungan bukan lagi
beban, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan usaha-usaha
ekonomi sekaligus sarana terintegrasinya hampir semua institusi formal.
Dalam maksud lain, lingkungan mempunyai peran penting dalam usaha
mendorong semua lapisan masyarakat untuk memanfaatkannya sebagai ruang
pembangunan dalam bidang pendidikan masyarakat, ekonomi, dan bisnis.
Sehingga diharapkan dapat mendorong semua pihak untuk dapat
menyelesaikan masalah-masalah dan mampu mendorong keikutsertaan
semua unsur secara bersama-sama menanggulangi masalah lingkungan
secara bersinergis.
D. Penerapan Edu-ecowisata Sebagai Media Pendidikan Karakter Berbasis
Lingkungan
Konsep Edu-Ecowisata sebagai media pendidikan karakter
lingkungan adalah bentuk pendidikan berbasis wisata. Melalui aplikasi ruang
pembelajaran yang enjoyment di alam terbuka, edu-ekowisata bertujuan
sebagai instrumen pendidikan karakter berbasis lingkungan sekaligus strategi
16
implementasi pembangunan berkelanjutan.. Hasil riset terkait konsep
edu-ekowisata sejauh ini terhenti pada kampanye konservasi alam melalui
kegiatan penanaman mangrove d Pantai Baros Kabupaten Bantul Yogyakarta.
(Wijayanti, dkk: 2016). Belum sampai pada memunculkan pola/disain seperti
apa yang akan menjadi langkah strategi pengimplemantasian wisata berbasis
pendidikan karakter lingkungan. Adapun hasil survey penelitian kami dari
sumber didapat maka muncul pola edu-ekowisata berbasis pendidikan
karakter lingkungan yang peneliti kembangkan dari teori Harry Santosa
dengan base fitrah educationnya. Teori tersebut adalah:
1. Lingkungan Belajar Mandiri (Self Organized Learning
Environment)
Lingkungan merupakan ruang pendidikan. Melalui pembelajaran
out-door langsung dengan mengandalkan paparan alam,
mempertemukan peserta didik pada hamparan alam luas sebagai
media pembelajaran semata-mata memunculkan minat belajar mandiri
peserta didik yang menjanjikan. Bagi peneliti hal ini merupakan usaha
mengembalikan epistemology pendidikan pada tempatnya.
2. Tempat “Nongkrong Ngobrol” Produktif
Dewasa ini diperlukan ruang belajar dalam format yang tidak
mengenyampingkan aspek enjoyment. Berdasarkan temuan peneliti
dilapangan bahwa tempat hiburan digronggong mendapat respon yang
baik bagi ragam kegiatan re-create, re-fresh, re-grade. Dengan begitu
wisata alam memiliki daya jual tersendiri untuk berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar (KBM).
3. Tempat Pengembangan Bakat dan Etika dengan Dukungan Alam
Alam berdasarkan hasil penelitian kami sebelumnya merupakan media
belajar paling efektif dalam memperantarai antara kognitif anak dengan
keterampilan prosesnya yang kemudian melahirkan nilai-nilai sebagai
17
dasar sikap dan perilaku (attitude) peserta didik. (Noorhayati dkk,
2016).
4. Coworking Space (Small Office)
Small office yang dimaksud disini merupakan laboratorium atau
instrumen belajar peserta didik dalam menstimulus eksistensi mereka di
lingkungan sekitar. Ruang sebagai penghargaan kecil kepada peserta
didik dalam memupuk rasa tanggung jawab mereka terhadap
lingkungan dan materi pelajaran.
5. Tempat Membangun Komunitas (Ruang Komunitas)
Bukan sekedar tempat berkumpul. Small office berperan dalam handling
lesson actifity. Small Office di sini juga merupakan instrumen yang
mengakomodir seluruh kegiatan peserta didik dengan alam menuju pada
satu gagasan, satu cita, satu idea, dan satu karakter yang kemudian
menghadirkan mereka dalam suatu komunitas bercorak lingkungan.
6. Trend Setter
Semakin dini kita memetakan keunikan peserta didik maka semakin
cepatlah cita-cita pendidikan akan terwujud. Dengan demikian disinilah
peran pendidikan yakni mendorong peserta didik lahir sebagai Trend
setter.
7. Perpustakaan Alam (Nature Library)
Nature Library adalah menjadikan alam sebagai tempat dimana
dikembalikannya segala bentuk refence/sumber belajar dalam menggali
informasi ilmu pengetahuan secara langsung. Sumber reference
langsung dalam aktifitas KBM merupakan lompatan-lompatan
pembelajaran (quantum learning). Sebagai ruang sekaligus media, alam
tersedia secara cuma-cuma. Pemanfaatan kita terhadap alam sejauh ini
baru sebatas hiburan non edukasi. Pola edu-ekowisata disini
memunculkan hiburan berbasis pendidikan. Aktifitas yang
meng-explore antara perasaan senang peserta didik dengan daya kritis
18
dan rasa tanggung jawab peserta didik.
Belajar sambil berwisata, perlu kiranya kita wujudkan bersama.
Semata-mata usaha mensinergiskan antara pendidikan dan pariwisata
adalah strategi pembangunan berkelanjutan.
8. Learning Cafe
Kegiatan pembelajaran dewasa ini akan semakin menggairahkan jika
tersedia dalam pola yang tidak melulu in-door yang menjenuhkan.
Diperlukan disain ruang pembelajaran yang menyenangkan bagi
generasi sekarang ini dimana pembelajaran dikemas dalam aktifitas
hiburan yang menyenangkan.
Maka berdasarkan data di lapangan, pola pembelajaran yang
peneliti munculkan dalam penelitian ini adalah konsep wisata yang mengacu
kepada pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup, sebagai berikut:
Profil pengembangan pola edu-ekowisata
Lingkungan
Lingkungan
belajar
mandiri
perpustakaan
alam
smalloffice
learning cafe
tempat
ngobrol
produktif
tempat
membangun
komunitas
tempat
pengembang
an bakat
trend
setter
19
Pola edu-ekowisata sebagai media pendidikan karakter berbasis
lingkungan kami ini adalah kembangan dari temuan Harry Santosa tentang
tahapan Fitrah base education (2015). Dimulai dari Lingkungan: Melalui
aplikasi ruang pembelajaran yang enjoyment di alam terbuka, sebuah objek
wisata alam yang aman dan nyaman untuk belajar secara natural dan
terstruktur, hal inilah yang peneliti maksud dengan perpustakaan alam
dilengkapi mentor pemandu (dalam hal ini bisa dilakukan oleh seorang guru).
Peserta didik atau wisatawan umum dapat langsung memilih tema materi:
manusia dengan materi, manusia dengan Udara, manusia dengan air,
manusia dengan tanah dan lahan, serta manusia dengan kependudukan.
Masing-masing tema materi menentukan arah lorong-lorang kepustakaan
yang berbeda (small office). Dalam perjalanan lorong materi ini peserta
maupun wisatawan umum mendapatkan informasi materi secara menarik,
baik melalui media langsung, seperti: pohon-pohon, sungai, bebatuan, satwa,
atmosfeer. Media permainan seperti puzzel, motor bike, papan cerita. Multi
media seperti video, permainan karikatur, minicraf, papan petunjuk arah,
papan id di bebebrapa item alam, dan lain-lain. Akhir dari kegiatan
perpustakaan alam ini adalah ruang diskusi, dimana para pengunjung telah
disediakan learning cafe, dalam format lesehan, surau/masjid panggung
kayu, ruang meeting/kelas, dll (pilihan disesuaikan dengan kapasitas
pengunjung). Objek wisata ini dilengkapi pula oleh kantin karena akhir dari
kegiatan belajar di lorong kepustakaan ini adalah kongkow (nyemil santai di
tempat ngobrol produktif). Small office yang disediakan merupakan area
uji coba lebih lanjut. Dimana peserta didik ketika berada pada tempat ini
mendapatkan akses untuk dapat belajar mandiri menggali sumber
informasi ilmu pengetahuan secara langsung. Melalui bantuan mentor
peserta didik distimulus dengan diskusi dan dilanjut exsplorasi (pencarian)
objek belajar, kemudian mengenal objek dengan mengamati karakteristik,
mengenal permasalahan sampai pada mencari solusi dari masing-masing
20
permasalahan tiap objek. Proses ini membantu peserta didik belajar secara
terstruktur. Objek wisata alam dengan pola edu-ekowisata merupakan
tempat pengembangan bakat, dimana pendidikan lingkungan hidup sedini
mungkin bukan sekedar mengenalkan anak-anak terhadap permasalahn
lingkungan, akan tetapi lebih kepada mengembangkan bakat baik anak,
melalui penanaman cara pandang serta sikap yang benar terhadap alam.
Sehingga diharapkan mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap
lingkungan (Dumouchel 2003). Alam dengan segala komponennya
merupakan media belajar paling menjanjikan dalam memperantarai aspek
kognitif dengan keterampilan proses anak. Maka sudah saatnya sistem
pembelajaran hadir sebagai tempat dimana penghargaan terhadap keunikan
masing-masing peserta didik dimulai. Dengan begitu maka lahirlah peserta
didik sebagai penentu life style (trend setter) sebagai konsekuensi logis dari
program belajar yang mendorong peserta didik dalam skill proses.
21
D.1. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN ENERGI
Jaringan Tema
Sumber: Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014.
Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
Sumber : Buku materi pokok PEBI
4223/3sks/modul 1-9 edisi 1 2009 Sudjoko
dkk. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
22
Makanan yang kita makan adalah sumber energi bagi tubuh
Minuman yang kita minum adalah sumber energi bagi tubuh
Sumber energi berasal dari dua hal :
Tumbuhan dan Hewan
Dari tumbuhan disebut sumber energi
Protein Nabati, seperti :
- Kacang-kacangan - Tahu
- Tempe - susu kedelai
Dan sumber energi Protein Hewani
berasal dari Binatang Ternak, seperti :
- Ikan - Telur
- Daging kambing - Daging sapi
- Daging ayam - Dan lain-lain https://www.penabiru.com
Makanan dan minuman yang kita makan tidak pernah habis dipakai oleh
tubuh. Tubuh akan mengeluarkan sisa hasil pembakaran makanan dan minuman
yang masuk ke dalam tubuh kita.
23
KEGUNAAN ENERGI NABATI DAN HEWANI
MENJAGA DAYA TAHAN TUBUH PENGHASIL TENAGA
Alam yang diciptakan Tuhan YME
Menyediakan macam-macam sumber energi
Tumbuhan disebut sebagai sumber energi protein nabati, seperti :
- Kacang-kacangan - Daun-daun
- Tempe - Tahu
Sumber energi yang berasal dari binatang ternak disebut protein hewani, seperti :
- Telur - Ikan
- Daging - Susu
24
Binatang ternak mendapatkan sumber energi hanya dari tumbuhan
Alangkah sempurnanya yang Tuhan berikan kepada manusia
Sumber energi nabati dan hewani bisa manusia makan
Oleh karena itu Mari kita mensyukuri karunia Tuhan
Dengan bersama-sama melestarikan tumbuhan dan binatang ternak dengan
menjaga ladang tetap subur dan tidak merusak irigasi.
1. Sumber energi yang berasal dari tumbuhan disebut :
2. Sumber energi yang berasal dari binatang ternak disebut :
3. Sebutkan sumber energi bagi manusia :
4. Sebutkan sumber energi bagi binatang ternak :
5. Bagaimana melestarikan tumbuhan dan binatang ternak :
PERJALANAN ENERGI
Saat pergi sebelum berangkat sekolah
Ibu telah menyiapkan makan pagi untuk keluarga
Tempe, tahu, telur, daging dan ikan serta susu sudah tersaji di meja makan
Sebelum berangkat ke sekolah kita makan pagi terlebih dahulu
Setelah sarapan badan kita menjadi segar
Belajar di sekolah jadi lebih bersemangat
Kita menjadi berenergi
25
Menjelang siang badan kita kembali terasa lemas
Karena waktu makan siang telah tiba
Segera kita mengambil menu makan siang
Nasi, lauk pauk serta sayur-mayur dapat memulihkan rasa lemas
Kembali bersemangat di waktu siang setelah kita makan siang
Kita menjadi berenergi
Makanan dan minuman yang kita makan adalah sumber energi kita
Sumber energi adalah penghasil energi untuk kita beraktivitas.
Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita berubah ke dalam dua
bentuk :
➢ Bentuk energy, tenaga dan
➢ Bentuk sisa pembakaran
Inilah perjalanan energi dalam tubuh kita
Sumber energi yang kita makan tidak pernah habis digunakan oleh tubuh
Selalu ada sisa dari pembakaran dalam tubuh kita.
Ibu ke pasar membeli kacang tanah dan kacang hijau
Selama dalam perjalanan kantong kacang tanah bercampur dengan kacang
kedelai
Sesampainya di rumah Ibu mengajak Dinda memilih keduanya
26
Tuliskan bagaimana karakteristik kedua kacang tersebut !
No Kacang Tanah Kacang Hijau
Amati bacaan di bawah ini dengan cermat
Ibu hendak memasak bubur kacang hijau
Bubur kacang hijau sangat baik untuk kesehatan
Memasaknya membutuhkan air untuk mencampur gula dan membuat santan
Santan dibuat dari buah kelapa yang telah diparut
Kemudian ditambahkan air sedikit lalu di peras
Santan mengandung DHA dan Omega 3 dan 6
Dinda dan Andi membantu ibu membuat bubur kacang hijau
27
• Bagaimana pengalamanmu…Apakah kamu pernah membantu ibu memasak?
• Apa yang kamu lakukan ?
• Apa yang saudaramu lakukan ?
1. Ibu membeli 2 buah kelapa, satu buah kelapa seharga Rp. 2.500. Jika ibu
membeli 2 buah maka berapa rupiah yang harus dibayar ?
2500 X 2 = 2500 + 2500 =
2. Dinda membawa uang saku sejumlah Rp. 5000 saat istirahat pertama Dinda
membeli puding seharga Rp 1.000, istirahat kedua Dinda membeli burger
seharga Rp. 2500 berapa sisa uang jajan Dinda sekarang ?
5000 - 1000 - 2500 =
3. Sepulang dari sekolah Dinda membawa uang Rp. 1500 kemudian Dinda
titipkan kepada ibunya. Keesokan harinya Dinda berangkat ke sekolah
mendapat uang dari ibu untuk bekal sebesar Rp. 5000.
Jika Ibu memberikan sisa titipan uang Dinda kemarin, Berapakah jumlah
total uang Dinda sekarang?
+ =
28
4. 6500 + =
5. 4000 + 4000 =
6. + 1500 =
7. 9500 + =
29
D.2. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN TANAH
Jaringan Tema
Sumber: Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014.
Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
Sumber : Buku materi pokok PEBI 4223/3sks/modul
1-9 edisi 1 2009 Sudjoko dkk. Dikembangkan oleh
peneliti tahun 2017
30
BIDANG MIRING DAN BIDANG DATAR
Hampir setiap akhir pekan keluarga Dinda berkunjung ke Rumah Nenek
Rumah Nenek berada di pegunungan
Udara di pegunungan sangat segar
Pepohonan serta tumbuhan hijau masih sering kita temukan di sana
Jalanan di pegunungan naik dan turun
Permukaan jalan naik dan turun itulah bidang miring
static.panoramio.com
31
Beri tanda [ √ ] Pada gambar yang menunjukkan bidang miring
Dan beri tanda [ X ] Pada gambar yang menunjukkan bidang datar.
O O O O O O O O O O
O O O O O O O O O O
O O O O O O O O O O
O O O O O O O O O O
O O O O
-
O O O O O O O O O O
O O O O O O O O O O
O O O O O O O O O O
O O O
=
- =
32
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █
-
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █ █
█ █ █ █ █ █ █ █ █
=
28 = 20 + 8
Puluhan Satuan
339 = 300 + 30 + 9
Ratusan Puluhan Satuan
455 = 400 + 50 + 5
Ratusan Puluhan Satuan
Tentukan bilangan dengan cermat !
1. Angka 2 pada bilangan 42 bernilai
2. Angka 4 pada bilangan 341 bernilai
3. Angka 2 pada bilangan 231 bernilai
4. Angka 4 pada bilangan 2341 bernilai
Hampir semua yang ada di bumi ini berdiri diatas tanah
33
Dari mulai tumbuhan, pepohonan, tempat tinggal, perkantoran, serta kaki kita
dan kendaraan berpijak serta melaju di permukaan tanah
Tidak hanya untuk tempat tinggal, tanah merupakan media pendukung berbagai
aktivitas pembusukan.
Oleh karenanya di dalam tanah hidup bermacam-macam mahluk hidup seperti
bakteri, cacing dll.
Tanah juga merupakan bahan bangunan.
Rumah yang kita tinggali, sekolah tempat kita mencari ilmu dibangun dari bahan
tanah.
Sehingga aktifitas hidup kita dapat berlangsung karena dukungan tanah dan
lahan.
34
TANAH AIR
Cipt. Ibu Soed
Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun aku pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak Negeri kujalani
Yang termasyhur permai dikata orang
Tetapi Kampung dan Rumahku
Disanalah kurasa senang
Tanahku yang tidak Terlupakan
Engkau kubanggakan
Sore ini Dinda dan ibu berencana menanam Toga (tanaman obat keluarga)
Toga telah ibu beli untuk ditanam
Harga seluruh toga yang ibu beli adalah Rp. 124. 000. 00
Seratus dua puluh empat ditulis 124
SERATUS DUA PULUH EMPAT
Di Tulis 124
100 20 4
35
Tuliskan nama bilangan berikut :
174 = …………………………………..…
236 = …………………………………..…
389 = …………………………………..…
Dinda gemar menanam toga
Selain karena toga memiliki banyak manfaat bagi keluarga
Kegiatan menanam merupakan cara menjaga kelestarian tanah
Karena dengan menanam, tumbuhan yang kita tanam dapat menyimpan air
dalam tanah.
Selain menanam dapat melestarikan kesuburan tanah
Menjaga kesuburan tanah juga dapat dilakukan
dengan menjadikan tanah sebagai media pengurai bakteri
Sampah busuk atau biasa disebut sampah organik dapat kita gunakan untuk
menjaga kesuburan tanah.
Kandungan tanah yang subur terdiri dari mineral, air, udara dan material
organik.
Simaklah penjelasan gurumu !
http://www.merbabu.com
36
Jenis sampah sekurang-kurangnya dapat digolongkan ke dalam dua kelompok
yaitu : Sampah organik dan Sampah non-organik.
Sikap yang benar terhadap sampah adalah memilihnya ketika hendak
membuangnya. Dan sebaliknya, mencampur sampah menjadi satu saat hendak
membuangnya merupakan perilaku yang salah, yang dapat penyebabkan
terjadinya masalah lingkungan berikutnya. Akibat dari sampah busuk
terperangkap di dalam pelastik, akibatnya yang tidak bisa terurai di lingkungan
secara alami, sehingga menjadikan sampah menunpuk dalam jumlah banyak dan
akhirnya banjir.
Hal ini dikarenakan sampah organik adalah sampah yang dapat mengurai sendiri
di alam secara alami dengan membusuk, seperti : sisa makanan, kulit buah dan
lain-lain.
Sedangkan sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat mengurai
sendiri di alam secara alami, sehingga memerlukan bantuan tangan manusia
untuk mengurainya, seperti : plastik, botol, kaca.
Mari kita menyediakan dua jenis tong sampah terpisah di rumah kita untuk
sampah organik kita dapat memanfaatkan lahan kosong dengan melubanginya di
kedalaman ½ meter dan menyediakan tutup untuk lubangnya agar terhindar dari
pertumbuhan lalat.
Adapun untuk sampah anorganik kita dapat memanfaatkan ember bekas untuk
menampung sampah pelastik, botol ataupun kaca bekas.
1. Ayo Tuliskan olehmu manfaat tanah dari gambar dibawah ini :
37
Tanah/pasir sebagai material bangunan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Ayo Tuliskan kembali olehmu manfaat tanah dari gambar dibawah ini :
Tanah sebagai media pertumbuhan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. Ayo Tuliskan juga olehmu manfaat tanah dari gambar dibawah ini :
Tanah sebagai lahan untuk ruang hidup
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
38
Simaklah penjelasan gurumu !
Mama Dinda senang menanam macam-macam tanaman Toga di halaman rumah.
Mama Dinda menanam semua itu dengan bantuan Dinda
Dinda menggunakan banyak tanah dalam menanam karena tanah adalah alat
penanam sebagai media pertumbuhan
Mari menanam toga (Tanaman Obat Keluarga)
Alat Dan Bahan
1. Tanah media tanaman
2. Keler bekas berukuran sedang
3. 1 buah Toga
4. 1 gelas air bersih
5. Batu-batu ukuran sedang 5 buah
6. Paku ukuran sedang
(untuk melubangi kaleng bekas)
Cara Mengerjakan :
1. Lubangi keler bekas dengan bantuan paku
2. Susun rapi batu di dasar Keler
3. Urai tanah sebagai media tanam di atas batu yang telah disusun
4. Tanam satu buah Toga pada tanam tanah yang sudah diurai ke dalam keler
5. Siram Toga yang sudah tertanam di dalam keler dengan air 1 gelas
6. Lakukan menyiram satu kali dalam sehari
39
D.3. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN AIR
Jaringan Tema
Sumber Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014.
Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
Sumber : Buku materi pokok PEBI
4223/3sks/modul 1-9 edisi 1 2009 Sudjoko dkk.
Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
40
Kita semua memiliki kebiasaan mandi
pagi dan sore
Ibu memiliki kebiasaan mencuci pakaian
Kakak tertua memiliki kebiasaan
mencuci piring
Ayah memiliki kebiasaan mencuci kendaraan
Saat Ayah hendak menyeduh kopi Ayah membutuhkan air
Saat Ibu hendak menanak nasi Ibu membutuhkan air
Saat rumah, gedung, sekolah, kantor hendak terbangun pembangunannya
membutuhkan air.
Tumbuhan dan pepohonan juga membutuhkan air agar tumbuh dan berubah
Bakteri kecil serta cacing dalam tanah pun membutuhkan air untuk
kehidupannya
Ikan-ikan di selokan dan sungai juga membutuhkan air
Maka sekarang kita tahu
Bahwa air adalah kebutuhan untuk semua penduduk bumi tidak ada satupun di
bumi ini yang tidak butuh air
Karena air adalah zat penting dalam kehidupan
Kandungan air selain oksigen air juga mengandung zat hara, mineral dan garam
Kandungan ini yang menjadikan Air sebagai sumber kehidupan
Maka dari itu jangan pernah lupa minum agar tubuh kita sehat dan bugar.
Praktikan oleh mu sikap memelihara air dari pencemaran !
41
Perhatikan gambar berikut
Beri tanda ( √ ) untuk perilaku ramah terhadap air
AIR
Cipt. Kak Jepe
Air mengalir di sungai
Selama tidak ada sampah yang menghalangi
Buang sampah pada tempatnya
Sungai bersih bening airnya
Ikan-ikan hidup senang
Karena air tidak tercemar
42
Air merupakan sumber daya alam dengan kebutuhan paling sering digunakan
Sumber - sumber air adalah laut, mata air, danau, sungai, gunung Es
Jumlah ketersediaan air sangat banyak namun air tidak bisa ditambah ataupun
dikurangi
Air yang kita pakai akan kembali ke alam dalam bentuk yang lebih rendah
kualitasnya
Oleh karena itu mari kita pelihara kualitas air dengan tidak mencemari air
dengan sampah, limbah bahan kimia dan hindari penggunaan air yang
berlebihan.
Tuliskan Pertanyaan dan jawaban mengenai air di atas ini !
Pertanyaan : ________________________________________________
____________________________________________________________________
Jawaban : __________________________________________________
____________________________________________________________________
43
Amatilah gambar di bawah ini dengan cermat !
Bagaimana kita harus bertingkah laku terhadap air
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
Bacalah cerita di bawah ini secara bergantian bacalah dengan suara
nyaring dan menarik didengar !
MEMBERSIHKAN SUNGAI DAN SEKOLAH
DARI SAMPAH DAN LIMBAH
Bapak Ketua RW di lingkungan rumah Dinda selalu mengajak warga
membersihkan selokan dari sampah dan bebatuan yang selalu menghalangi
aliran air.
Selokan yang dipenuhi sampah dan batu akan menghambat air mengalir agar air
Tidak menggenang, sehingga menjadi sarang nyamuk dan lalat.
44
Pabrik Garment di sekitar rumah Dinda selalu membuang limbah pewarna tekstil.
Ini yang menyebabkan selokan dan sungai di lingkungan sering berwarna hitam
pekat. Air sungai yang tercemar limbah membahayakan. Selain mengajak warga
membersihakn lingkungan . Ketua RW di lingkungan rumah Dinda juga
mengajak pemilik pabrik garment juga untuk menyaring limbah garment terlebih
dahulu sebelum dibuang kesungai atau selokan.
Agar air limbah pabrik garmen tidak mencemari air sungai sikap Ketua RW di
lingkungan rumah Dinda telah membantu warga dan pabrik garmen untuk
bersikap ramah terhadap air
Jawablah pertanyaan berikut dengan cermat berdasarkan cerita diatas !
1. Mengapa sungai dan selokan harus dibersihkan ?
2. Apa saja yang dapat menghambat air mengalir ?
3. Apa yang dapat mencemari kejernihan air sungai ?
4. Bagaimana sikap Ketua Rw di lingkungan rumah Dinda ?
Tuliskan sikapmu yang menunjukkan sikap ramah terhadap air !
1.
2.
3.
4.
45
Sekarang Tuliskan kembali cerita diatas dengan kata-kata sendiri !
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Belajar Mengalikan dengan Cermat !
2 x 4 = 2 + 2 +2 + 2 = 8
2 dijumlahkan sebanyak 4 kali
SOAL :
1. o o o o o o o o o o o o
3 x 4 = … + … + … + … = …
2.
1 x 4 = … + … + … + … = …
46
3. ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦
2 x 6 = … + … + … +… + … + … = …
4. ▀▀ ▀▀
▀▀ ▀▀
▀▀ ▀▀
▀▀ ▀▀
▀▀ ▀▀
▀▀ ▀▀
▀▀ ▀▀
▀▀ ▀▀
4 x 4 = … + … + … + … = …
5.
5 x 2 = … + … = …
47
D.4. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN UDARA
Jaringan Tema
Sumber Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014.
Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
Sumber : Buku materi pokok PEBI 4223/3sks/modul
1-9 edisi 1 2009 Sudjoko dkk. Dikembangkan oleh
peneliti tahun 2017
48
Ayo mengamati dengan bertanggung jawab !
Perhatikan ketiga gambar dibawah ini ! Tuliskan hasil pengamatanmu
1. Apa yang dapat kamu simpulkan dari gambar diatas ?
2. Lakukanlah olehmu meniup balon sendiri dan Tuliskan hasil pengamatanmu?
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Ketika sampah dibakar, asap sampah berhamburan di udara
Rokok yang dihisap perokok dikeluarkan lagi ke udara
Sisa pembakaran BBM kendaraan disemburkan ke udara
Semua asap diatas bercampur ke udara
Tanpa kita sadari kita menghisap polusi sisa pembakaran zat-zat beracun dari
sampah, rokok maupun kendaraan
Secara tidak kita sadari polusi sisa pembakaran itu ikut terhisap ke dalam
paru-paru kita
Pernahkah kondisi diatas kita rasakan?
Lantas apa yang kita rasakan saat kita menghisap polusi tersebut?
49
Hari Senin adalah Hari Olahraga bagi kelas Dinda guru olahraga Dinda
mengajak anak-anak berlari 3 kali putaran selepas berlari Dinda dan
teman-teman duduk dibawah pohon Dinda merasa lebih segar saat duduk
dibawah pohon.
Tubuh manusia membutuhkan zat oksigen
Sisa Oksigen yang manusia hisap keluar dalam bentuk karbon
Saat siang hari tumbuhan membutuhkan karbon
Sisa karbon yang dihisap tumbuhan keluar dalam bentuk oksigen
Sedangkan malam hari Tumbuhan membutuhkan oksigen
Sisa Oksigen yang dihisap tumbuhan keluar dalam bentuk karbon
Itu sebabnya Mengapa kita segar berada di bawah pohon saat siang hari dan
terasa pusing berada di bawah pohon saat malam hari
Beri tanda ( √ ) cara melestarikan udara di lingkungan kita
Tidak membakar sampah
Menebang pohon
Tidak berkendaraan dengan BBM
Menanam pohon
Asap pabrik dibuang tanpa penyaringan
Tidak merokok
50
Selama berolahraga lari bapak guru menghimbau agar semua anak-anak berhitung
Hitungan dimulai dari Dinda
Bilangan puluhan pada hitungan diatas
Membentuk pola teratur yaitu + 10
pola teratur adalah bertambah atau berkurang secara tetap
Contoh hitungan dengan pola teratur + 20
Contoh hitungan dengan pola teratur + 4
1. 140 141
2. 169 171
3. 183 186 189
51
Selesai berolahraga Dinda dan teman-teman segera berganti baju.
Setelah berganti baju Dinda pergi ke kantin untuk jajan.
Selesai makan di kantin Saat bel berbunyi.
Dinda segera masuk kelas untuk kembali belajar.
Dinda memperhatikan Guru saat menjelaskan
Sikap dinda ini membuat Dinda mengerti penjelasan guru pada saat
mengerjakan tugas
Dinda mampu menyelesaikannya dengan baik dan bertanggung jawab.
Tulisan kegiatanmu saat kamu di !
No Kelas Kantin
1
Jika jelang akhir pekan saya selalu mengajak keluarga berdiskusi untuk agenda
kegiatan mengisi akhir pekan
Dinda dan Keluarga kini berkumpul untuk bermusyawarah
Ayo merangkai percakapan berikut :
lakukan dengan percaya diri
Ibu : Besok pagi hari Sabtu kita mau kemana ya ?
Ayo Bermain Peran
Ayo Menulis
52
Ayah : Ayo Terserah anak-anak mau mengisi dengan kegiatan apa
Dinda : Kemarin Ibu sudah membeli beberapa Toga Ayah
Ayah : Apa itu Toga Dinda ?
Dinda : Tanaman obat keluarga Ayah
(tomat, bayam, cabai, papaya dan jeruk nipis)
Adi : Tapi Adi mau memperbaiki sepeda yang rusak yah
Ibu : Ibu Pikir sepeda Adi bisa diperbaiki hari Minggu
Ayah : ya, ayah pikir juga demikian, karena jika menanam Toga diundur lagi
khawatiran kelamaan akhirnya tanaman jadi layu Adi
Dinda : Betul kata ayah Toga akan mati jika tidak segera ditanam
Ayah : Gimana Adi… tetap mau menanam Toga di hari Sabtu besok kan.
Adi : Baiklah kalau begitu ayah
Dalam keluarga Dinda terjadi perbedaan pendapat, perbedaan itu bisa diatasi
dengan pertimbangan yang tepat serta sikap Adi yang mau mengalah.
Kerukunan akan hadir ditengah-tengah kita jika ada yang mengalah.
Apakah di keluargamu pernah terjadi perbedaan pendapat ?
Bagaimana keluargamu menyelesaikan perbedaan itu. Coba ceritakan !
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
53
PENUTUP
Tantangan pendidikan hari ini cukup serius. Marak serta
meningkatnya aspek hiburan dari ragam kesenangan yang ditawarkan media
elektrnik berbasis teknologi canggih, bukan sesuatu yang sederhana. Menjadi
tuntutan tersendiri bagi pendidikan jika ingin tetap tampil lebih memukau untuk
eksisnya peran pendidikan sebagai sentral dimana semua permasalahan indeks
prestasi manusia akan kembali kepadanya. Pendidikan bagaiamnapun harus
mampu memandang hal ini sebagai peluang sekaligus potensi untuk melakukan
inovasi pendidikan kepada wajah yang lebih mampu mendokrak popularitasnya
ketimbang item teknologi.
Bagaimana kemudian pendidikan mampu hadir dalam wujud yang
tidak lagi membosankan, atau bahkan melulu seperti itu. Namun tidak juga
dalam pilihan akses versi media berbasis teknologi yang juga begitu
menjengahkan dan cukup beresiko. Melainkan lebih kepada sistem, managemen,
serta langkah-langkah pendidikan yang murni memaksimalkan sumber daya
alam sebagai sumber belajar. Belajar langsung dan langsung belajar, tanpa harus
menguras tenaga dan waktu, dengan begitu peserta didik dapat secara maksimal
mengeksplorasi kemampuan serta daya kritisnya dalam memahami permaslahan.
Sebuah langkah pendidikan yang tidak lepas dari upaya
pengintegrasian dengan sektor/bidang/aspek lainnya yang telah ada. Tinggal
bagaimana mensinergiskan. Membutuhkan sebuah kesadaran akan arti peran
sesungguhnya dari masing-masing aspek tersebut. Sehingga melahirkan
keterbukaan untuk sampai pada usaha yang sempurna dan menyempurnakan
tujuan bersama dalam mebangun bangsa.
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda Kab. Cirebon. 2013. Laporan Rencana Induk Pengembangan
Pariwisata Daerah (Riparda).
Bappeda Prov Jabar. 2016. Laporan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Wilayah.
Barlia, Lily. 2008. Teori Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar.
Subang: Royyan Press.
Borong, P. R. 1999. Etika Bumi Baru. BPK Gunung Mulia. Jakarta.
Damanik, J. dan Weber, H.F. 2006. Perencanaan Ekowisata – Dari Teori ke
Aplikasi. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Departement Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonseia. Edisi
Keempat. Jakarta : Balai Pustaka.
Fandeli, C dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. UGM. Yogyakarta.
Hadi, S. P. 2007. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Ife, J. 2005. Community Development. Longman London.
Jain, Nandita.Wendy Lama. Renzino Lepcha. 2000. Community–based Torism
for Conservation and Development: A Resource Kit. The Mountain Institute.
Washington, USA.
Kaplan, D dan Manners, A.A. 2000. Teori Budaya. Terjemahan oleh Landung
Simatupang. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Keraf, Sonny A DR. 2014. Filsafat Lingkungan Hidup Alam Sebagai Sebuah
Sistem Kehidupan. Kanisius. Yogyakarta.
Kramer, A. 1997. Ensiklopedia Populer Anak (Terjemahan). Jakarta : Ichtiar
Baru Van Hove.
Manik. 2016. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Prnadamedia Grup.
Nanang Priatna dkk,2013. Lingkungan Bersih, Sehat 1F, untuk Kelas 1 Sekolah
Dasar
56
Nanang Priatna dkk,2013. Tematik Peristiwa Alam 1H, untuk Kelas 1 Sekolah
Dasar
Nandi, Memaksimalkan Potensi Alam Di Jawa Barat, Jurnal Manajemen Resort
Dan Laisure Vol 1 No1, Oktober 2005.
Ndraha. 1987. Metodologi Penelitian Pembangunan Desa. Bina Aksara. Jakarta.
Noorhayati, Aliet. 2015. Telaah Filsafat Pendidikan. K-Media. Yogyakarta.
______________. 2016. Pengantar Didaktik. K-Media. Yogyakarta.
Nurdiansyah. 2014. Peluang Dan Tantangan Pariwisata Indonesia Alfabeta.
Bandung.
Priatna, Nanang dkk. 2014. Buku Paket Tematik Kelas 1. Facil Grafindo
MediaPratama Anggota IKAPI, Edisi kesatu
Rahardjo, Budi. 2005. Ekotourisme Berbasis Masyarakat dan Pengelolaan
Sumber Daya Alam. Pustaka Latin. Bogor.
Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Grafindo Khazanah Ilmu.
Jakarta.
Siti Nuriska Sulistiani, Lighar Dwinda Prisbitari, Kenny Apriliani,
Pengembangan Wisata Berbsis Masyarakat (Comunity Based Tourism/CBT)
Di Taman Nasional Gunung Salak, Institut Pertanian Bogor, 2011.
Soemarwoto, O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Djambatan. Jakarta.
Soerjani, M. 1997. Pembangunan dan Lingkungan. IPPL. Jakarta.
Sudjoko, dkk. 2009. Buku Materi Pokok PEBI4223/3SKS/Modul1-9 edisi 1
Penerbit Universitas Terbuka
Sugandhy, A. 1999. Penataan Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian. Alfabeta. Bandung
Wasidi, Amran Achmad, M. Hatta Jamil, Strategi pengembangan ekowisata Pada
Air Terjun Sri Getuk Gunung Kidul, Badan Kepegawaian Daerah Gunung
Kidul, Yogyakarta, 2013.
57
Jurnal
AN Sutisno, 2018, FKIP-UMCirebon, Ekplorasi Potensi Edu-ecowisata Sebagai
Sumber Belajar Berbasis Pendidikan Karakter Lingkungan. Prosiding Vol1
No 1 (2018) e-journal.umc.ac.id, 08 Januari 2019
AN Sutisno, C Suharti, 2016, A Friendly And Fun Learning Design Stimulating
Phases Of Children Growt Development Optimally.
publikasiilmiah.ums.ac.id
Wijayanti, Deddy, dkk. 2016. Pengembangan Pantai Baros Berkonsep
Edu-Ekowisata. Jurnal Riset Daerah Bappeda Yogyakarta Vol. XV, No. 3
Desember 2016.
Yusnikusumah, Tri R, dkk. 2016. Evaluasi Pengelolaan Ekowisata di Kawasan
Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatra Utara. Jurnal
perencanaan wilayah dan kota ISSN 0853-9847 Vol 27, No. 3
58
59
Biografi Penulis
Aliet Noorhayati Sutisno lahir di Cirebon, 17
Desember 1981. Setelah menyelesaikan study
pasca di fakultas Ilmu Filsafat Universitas Gadjah
Mada pada tahun 2009. Kini ia mengajar beberapa
mata kuliah kependidikan di Prody PGSD UMC
(Universitas Muhammadiyah Cirebon) sejak
tahun 2010. Karyanya yang telah dipublikasi
antara lain Telaah Filsafat Pendidikan (Deepublish,
cet-1 2013 dan cet-2 2014), Pengantar Logika
2015 (K-Media), Pengantar Didaktik 2016
(K-Media), Buku Panduan Praktis Pengolahan
Sampah Model GASSS 2018 (K-Media).
60
61
INDEKS
A
Aktifitas, 1, 2, 6, 7, 8, 9, 17
Alam, 2, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 34, 41, 54,
Air, 2, 6, 19, 24, 32, 33, 36, 39, 40, 41, 42
B
Bumi, 1, 2, 30, 39, 54
Belajar, 4, 6, 8, 11, 13, 15, 22, 43, 50
E
Edu-eco, 9, 13, 55
Energi, 2, 19, 20, 21, 22, 23,
I
Iptek, 3
K
Karakter, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 19, 23, 27, 38, 46, 55
L
Lahan 1, 5, 16, 31, 34
Lingkungan, 6, 10, 11, 12, 14, 16, 19, 27, 34, 38, 42, 43, 45, 46, 48, 53
M
Manusia, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 16, 19, 22, 23, 27, 34, 38, 46, 48, 83
N
Nature, 15
P
Penerapan, 4, 7, 9, 11, 13
Pola, 11, 14, 15, 16, 17, 49
R
Ruang, 2, 8, 13, 14, 15, 35
T
Tanah,16, 23, 27, 39, 30, 31, 35
U
Udara1, 16, 28, 33, 45, 47, 48
W
Wisata, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan pada Edu-Ekowisata

More Related Content

What's hot

Ekologi Lingkungan
Ekologi LingkunganEkologi Lingkungan
Ekologi Lingkungan
Cindy Claudia Yap
 
UIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas IndonesiaUIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas Indonesia
Bozie Streaming
 
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Brenda Maria
 
Briket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakar
Briket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakarBriket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakar
Briket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakar
Wahyu Ikhsan
 
Buku panduan twnas xxiii
Buku panduan twnas xxiiiBuku panduan twnas xxiii
Buku panduan twnas xxiii
Heru Geuning
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Wahyu Yuns
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Yasirecin Yasir
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
Mohd. Yunus
 
3 c2-simulasi digital-x-1
3 c2-simulasi digital-x-13 c2-simulasi digital-x-1
3 c2-simulasi digital-x-1
ahmadsmkn1bdg
 
Lingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad Fadjar
Lingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad FadjarLingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad Fadjar
Lingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad Fadjar
MuhamadFadjar
 
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyoteknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
Okky Prasetiyo
 
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
siruz manto
 
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & KakaduEkologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Adrian Hartanto Lokaria
 
Sumber konsep
Sumber konsepSumber konsep
Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1
Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1
Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1
Sudanis Hariyanto
 
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi LautMengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Naning Yuliana
 
Proposal Skripsi
Proposal SkripsiProposal Skripsi
Proposal Skripsi
Bambang Sucitro
 

What's hot (19)

Ekologi Lingkungan
Ekologi LingkunganEkologi Lingkungan
Ekologi Lingkungan
 
UIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas IndonesiaUIBiofest – Universitas Indonesia
UIBiofest – Universitas Indonesia
 
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014 Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
Makalah Mata Kuliah Ekologi dan Lingkungan - S1 Pariwisata 2014
 
Briket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakar
Briket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakarBriket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakar
Briket sabut kelapa sebagai alternatif bahan bakar
 
Buku panduan twnas xxiii
Buku panduan twnas xxiiiBuku panduan twnas xxiii
Buku panduan twnas xxiii
 
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klhEkoling3. valuasi ekonomi sda-klh
Ekoling3. valuasi ekonomi sda-klh
 
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolahContoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
Contoh karya ilmiah dalam lingkungan sekolah
 
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakatpanduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
panduan pengelolaan das mikro berbasis masyarakat
 
3 c2-simulasi digital-x-1
3 c2-simulasi digital-x-13 c2-simulasi digital-x-1
3 c2-simulasi digital-x-1
 
Lingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad Fadjar
Lingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad FadjarLingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad Fadjar
Lingkungan sebagai media pembelajaran Muhamad Fadjar
 
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyoteknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
teknik sensor dan aktuator listrik by Okky Prasetiyo
 
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
Kelas 08 smp_ipa_siswa_semester_2
 
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & KakaduEkologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
Ekologi Lingkungan Taman Nasional Halimun-Salak & Kakadu
 
Sumber konsep
Sumber konsepSumber konsep
Sumber konsep
 
Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1
Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1
Kelas 10 teknik-budidaya-tanaman_jilid_1
 
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi LautMengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
Mengapa Memilih Depaertemen Teknik Transportasi Laut
 
Ringkasan eksekutif th 14
Ringkasan eksekutif th 14Ringkasan eksekutif th 14
Ringkasan eksekutif th 14
 
Proposal Skripsi
Proposal SkripsiProposal Skripsi
Proposal Skripsi
 
150321 bagian isi
150321 bagian isi150321 bagian isi
150321 bagian isi
 

Similar to Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan pada Edu-Ekowisata

Ekosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasi
Ekosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasiEkosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasi
Ekosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasi
Willy Filcco
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
destaputranto
 
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
JanuriaSafitri
 
Ibd makalah lengkap rifqi
Ibd makalah lengkap rifqiIbd makalah lengkap rifqi
Ibd makalah lengkap rifqirifki1122
 
Makalah ilmu budaya dasar periode 2
Makalah ilmu budaya dasar periode 2Makalah ilmu budaya dasar periode 2
Makalah ilmu budaya dasar periode 2Sherry Putri
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Candra Waskito
 
Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014
Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014
Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014
IWAN SUKMA NURICHT
 
PKN KELAS 8
PKN KELAS 8 PKN KELAS 8
PKN KELAS 8
Pakdahli
 
IPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdfIPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdf
JonterSiregarSPd
 
Tugas 5 tik
Tugas 5 tikTugas 5 tik
Tugas 5 tik
revanikrtk
 
SMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchson
SMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchsonSMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchson
SMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchsonsekolah maya
 
Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1
Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1
Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1
ssuserd47f05
 
K11 s1 bs senbud
K11 s1 bs senbudK11 s1 bs senbud
K11 s1 bs senbud
Tika Mazda
 
Prosiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdf
Prosiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdfProsiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdf
Prosiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdf
putraangkasa1
 
Tulisan3 budaya
Tulisan3 budayaTulisan3 budaya
Tulisan3 budaya
Yusni Sinaga
 
Pills Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colony
Pills  Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colonyPills  Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colony
Pills Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colony
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Similar to Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan pada Edu-Ekowisata (20)

Ekosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasi
Ekosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasiEkosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasi
Ekosistem dan-sumberdaya-alam-pesisir-penerapan-pendidikan-karakter-konservasi
 
Makalah isbd
Makalah isbdMakalah isbd
Makalah isbd
 
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
Januria safitri, sosiologi lingkungan, prodi sosiologi, dr. taufiq ramdani, s...
 
Ibd makalah lengkap rifqi
Ibd makalah lengkap rifqiIbd makalah lengkap rifqi
Ibd makalah lengkap rifqi
 
Makalah ilmu budaya dasar periode 2
Makalah ilmu budaya dasar periode 2Makalah ilmu budaya dasar periode 2
Makalah ilmu budaya dasar periode 2
 
makalah
makalahmakalah
makalah
 
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa BerbudayaNorma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
Norma dan Adat Istiadat Keluarga Membentuk Pribadi Mahasiswa Berbudaya
 
Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014
Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014
Buku Pegangan Guru IPS SMP/MTs Kelas 7 Kurikulum-2013 Edisi Revisi 2014
 
PKN KELAS 8
PKN KELAS 8 PKN KELAS 8
PKN KELAS 8
 
IPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdfIPA-BS-KLS-X.pdf
IPA-BS-KLS-X.pdf
 
Tugas 5 tik
Tugas 5 tikTugas 5 tik
Tugas 5 tik
 
SMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchson
SMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchsonSMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchson
SMP-MTs kelas07 ctl pkn sugeng djaenudin anang cholisin muchson
 
Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1
Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1
Landasan pendidikan kultural mahasiswa 1
 
K11 s1 bs senbud
K11 s1 bs senbudK11 s1 bs senbud
K11 s1 bs senbud
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Prosiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdf
Prosiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdfProsiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdf
Prosiding-SNPFKIP-Untan-2021.pdf
 
Tulisan3 budaya
Tulisan3 budayaTulisan3 budaya
Tulisan3 budaya
 
Pills Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colony
Pills  Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colonyPills  Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colony
Pills Abortion)*)^ +966572737505 # Dubai ( cytotec 200 mcg Arab Emirates colony
 
Abortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh |+966572737505 | Get Cytotec
 
Abortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Kuwait City |+966572737505 | Get Cytotec
 

Recently uploaded

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan pada Edu-Ekowisata

  • 1.
  • 2. 1 PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LINGKUNGAN: KONSEP DAN PENERAPAN PADA EDU-EKOWISATA ALIET NOORHAYATI SUTISNO
  • 3. 2 Judul Buku Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan Pada Edu-Ekowisata Penulis: Aliet Noorhayati Sutisno Editor: Reza Oktiana Akbar Diterbitkan oleh: CV. CONFIDENT (Anggota IKAPI) Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sutisno, Aliet Noorhayati. Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan pada Edu-Ekowisata/Aliet Noorhayati Sutisno. -Ed. 1,-Cet.1.-Cirebon: Confident, 2019. v, 59 hlm., 25 cm Bibliografi: hlm. 54 ISBN 978-602-0834-59-7 1. Pendidikan, Etika I. Judul 370.114 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang No. 19 Tahun 2002. Fungsi dan Sifat hak Cipta Pasal 2 1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak Terkait Pasal 49 2. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman suara dan/atau gambar pertunjukannya. Sanksi Pelanggaran Pasal 72 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Jalan Karang Anyar, No. 177, Jamblang Cirebon 45157, Telp/Fax. (0231) 341253 Email : areconfident@gmail.com
  • 4. 3 PENGANTAR PENERBIT Segala Puji Syukur kehadirat Allah SWT Al Malikul Haqul Mubin yang senantiasa memberikan limpahan karunia yang tiada terputus dalam kehidupan ini, serta kesempatan untuk menjalankan perintah-Nya yang antara lain menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita pelajari dari-NYA. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabiyin Wal Mursalin As syiriyu Al Mabsus Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam, beserta Ahlul Bait Keluarganya, Para Sahabatnya dan umat muslim yang senantiasa setia dalam menjalankan serta menyebarkan Risalah KeRasulannya hingga Yaumul Akhir. Dalam rangka menunjang proses lancarnya akademik dan atmosfer cakrawala spirit keilmuan di bumi nusantara ini, al hamdulillah Penerbit confident mencoba untuk hadir dalam menerbitkan buku-buku berkualitas sebagai referensi insan-insan pembelajar dalam rangka mencapai derajat ketakwaan dan keihsanan sehingga ilmu yang di dapatkan menjadikannya sebagai cahaya untuk menerangi bumi yang tandus dari kegelapan modernisasi yang kian lama meredupkan semangat kreatifitas dan logika kritis dalam menyebarkan segala bidang imu dalam kehidupan ini. Semoga buku yang ada di tangan pembaca ini menjadi wasilah dalam membentuk insan-insan yang unggul serta memiliki kepribadian unggul. Cirebon, Januari 2019 Penerbit CV. Confident iii
  • 5. 4 KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT yang telah memberi kuasanya kepada peneliti dalam menyelesaikan tugas penelitian ini hingga sampai pada penyususnan bahan ajar yang kini telah hadir dihadapan pembaca. Sebagai produk penelitian dengan judul “penerapan Konsep Edu-Ekowista Sebagai Media Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan” maka dengan ini penulis beri judul “Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan: Konsep dan Penerapan Pada Edu-Ekowisata”. Sebuah pemikiran yang lahir dari rasa tanggungjawab penulis sebagai praktisi pendidikan. Maka terimalah karya ini semata-mata usaha peneliti dalam membantu memperkaya khazanah inovasi pendidikan. Dalam rangka menyempurnakan pendidikan karakter kurnas 2013 maka penulis persembahkan hasil karya kecil ini untuk teknik pembelajaran berbasis enjoyment yang penulis tuju kepada para pendidik. Sebuah langkah peremajaan wajah pembelajaran lebih kepada aspek yang menyenangkan dan menghibur peserta didik dalam mengenal lingkungan. Lebih jauh buku ini dapat menjadi instrumen perkuliahan pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) bagi mahasiswa PGSD, yang ke depan mereka sengaja disiapkan menjadi guru sekolah dasar. Sehingga bekal pemahaman yang benar tentang lingkungan akan membantu mahasiswa PGSD dalam mendampingi peserta didik jenjang SD di kemudian hari. Buku ini juga telah didisain dengan sangat sesuai sebagai instrumen pelengkap terlaksananya berbagai kegiatan wisata alam anak sekolah. Sehingga dengan dukungan pemerintah serta sektor swasta lain tentunya penulis berharap bahwa ke depan akan terealisasi pembangunan pariwisata yang dikaitkan dengan pengelolaan lingkungan dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber belajar sambil berwisata. Semoga bermanfaat Cirebon, Oktober 2017 Penulis iv
  • 6. 5 DAFTAR ISI PENGANTAR PENERBIT............................................................................ iii KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv DAFTAR ISI .............................................................................................. v 1. CHAPTER I........................................................................................... 1 A. Lingkungan Hidup............................................................................ 1 B. Pendidikan ........................................................................................ 5 C. Edu-Ecowisata .................................................................................. 10 D. Penerapan Edu-ecowisata Sebagai Media Pendidikan Karakter Lingkungan....................................................................................... 15 D.1. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter Lingkungan kepada Manusia Dan Energi ................................ 21 D.2. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter Lingkungan kepada Manusia Dan Tanah / Lahan.................... 29 D.3. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter Lingkungan kepada Manusia Dan Air...................................... 39 D.4. Konsep Edu-Ekowisata sebagai Media Pendidikan Karakter Lingkungan kepada Manusia Dan Udara................................. 47 2. PENUTUP .............................................................................................. 53 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 54 v
  • 7. 1 CHAPTER I A. LINGKUNGAN HIDUP Kelangsungan hidup manusia tidak pernah terlepas dari lingkungannya. Hanya ada satu tempat dimana kebutuhan manusia terpenuhi secara utuh, dari mulai kebutuhan primer hingga tersier sekalipun. Tempat itu merupakan ciptaan sang kholik yang patut kita sadari peranannya. Hal ini sebagai rasio timbal balik manusia kepada lingkungannya. Karena bagaimanapun manusia merupakan bagian dari lingkungan hidupnya. Dikarenakan lingkungan hidup berperan dalam menunjang keseimbangan dan keberlangsungan hidup manusia. Maka dengan itu sudah semestinya manusia memahami hal ini. Sudah semestinya manusia menyadari posisinya di tengah-tengah lingkungan. Bagaimaan bumi seisinya termasuk di dalamnya lingkungan, mikro organisme dan lainnya selain manusia diciptakan oleh sang pencipta tidak lain untuk menyempurnakan hidup manusia. Sehingga memanfaatkannya sampai dengan bertanggungjawab menjaganya seharusnya telah menjadi keniscayaan, disebabkan karena konsekuensi dari berbagai kenikmatan yang manusia peroleh atas keberadaan lingkungan. Manusia terhadap lingkungan memunculkan kecenderungan bergantung yang tinggi. Berbeda dengan lingkungan terhadap manusia, akan tetap berlangsung meski tanpa manusia. Hal inilah yang menjadi keharusan manusia sadari, bahwa posisi lingkungan tidak akan pernah bisa tergantikan oleh apapun bagi keberlangsungan hidup manusia. Sebagaimana fenomena yang ada tidak sedikit kasus kerusakan disetiap biota lingkungan hidup merupakan sumbangsih manusia. Pemenuhan kebutuhan manusia cenderung berbuntut merusak lingkungan. Seperti kerusakan pesisir laut oleh ragam aktifitas budi daya tambak, kerusakan hutan oleh penebangan pohon secara liar maupun pembakaran perkebunan
  • 8. 2 sawit, kerusakan sungai oleh sampah serta limbah industri, kerusakan udara oleh ragam polutan yang disemburkan secara bebas ke udara disekitar kita sebagai ekses dari banyaknya aktifitas manusia, kerusakan kualitas air oleh limbah pabrik tekstil, kerusakan lahan oleh pupuk kimia serta berbagai kegiatan alih fungsu lahan, dan terakhir bahkan kerusakan manusia sendiri oleh ketidaktepatan guna dari teknologi terapan. Bukan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi terapannya yang penulis koreksi dalam hal ini. Melainkan lebih kepada proses pemahaman manusia terhadap lingkungan. Yang kemudian eksesnya pada pola pengelolaan hingga pemanfaatan mereka terhadap lingkungan lebih kepada cenderung mengancam kelestarian. Faktor-faktor pendukung keberlangsungan hidup manusia di bumi ini tidak lain adalah lingkungan. Yang meliputi: energi, lahan/tanah, air, udara, dan lain-lain. Sebagai contoh air, hampir tidak kita temukan satupun aktivitas manusia yang terlepas dari kebutuhan terhadap`air. Contoh lahan/tanah, bahwa eksistensi manusia berikut produktifitas karyanya tidak akan berhasil tanpa dukungan lahan serta tanah dalam menopangnya. Hal serupa dapat kita lihat pula dari keberadaan energi bagi manusia, bahwa pemanfaatan enegi di tangan manusia memeng begitu mengagumkan, namun dampak negatif pemanfaatan manusia terhadap energi jauh lebih banyak dan membahayakan lingkungan. Lingkungan hidup merupakan tempat dimana faktor-faktor pendukung kehidupan manusia itu ada. Lingkungan hidup yang dilengkapi sumber daya alam harus kita perhatikan pengelolaannya dalam pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat baik lokal, maupun regional secara bertanggungjawab. Karena manusia memperoleh banyak dari pemanfaatan lingkungan. Melalui lingkungan hidup manusia dapat mengembangkan aspek perekonomian, aspek kebudayaan, aspek pendidikan, dan lain-lain. Lingkungan dengan ragam faktor pendukung kehidupan dari mulai tumbuhan, binatang, mikroorganisme dan lainnya seyogyanya dapat berfungsi sebagai
  • 9. 3 “dapur” dalam mempersipakan generasi yang lebih baik. Lingkungan hidup sekitar manusia dalam banyak kesempatan hakikatnya merupakan instrumen bagi kegiatan ilmu pengetahuan. Memiliki peran aktif sebagai instrumen pendidikan maupun media bermain artinya melalui lingkungan manusia dapat diantarkan pada pemahaman untuk memiliki kecenderungan yang baik. Pendidikan dengan begitu membantu dalam mewujudkan bangsa yang berbudi luhur. Kompleksitas jagad raya berikut makhluk hidup di hampir setiap ruang kehidupan dengan begitu menuntut kemajuan ilmu pengetahuan yang bersahabat dalam pengelolaannya. Karena sedemikian besarnya sumbangan lingkungan bagi manusia, namun dalam mengambil manfaatnya sejauh ini terkesan masih jauh dari nilai-nilai keadaban, kejeahteraan lingkungan seolah dikesampingkan, hal ini dikarenakan pemanfaatan manusia terhadap lingkungan tidak terarah, tidak diiringi rasa bertanggungjawab serta sangat membabi buta. Dewasa ini penurunan kualitas lingkungan hampir bersamaan dengan lajunya ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Meski sejatinya hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Karena bagaimanapun iptek merupakan inovasi ilmu pengetahuan yang ditujukan untuk membantu memajukan masyarakat dalam mengelola lingkungan. Dengan demikian idealnya tidak akan terjadi kerusakan yang berarti jika pemahaman masyarkat terhadap lingkungan benar. Adapun yang penulis maksud pemahaman disini adalah anggapan manusia terhadap keberadaan lingkungan hidup bagi dirinya, bagi keluarganya, bagi kebutuhannya, dan bagi keberlangsunagn hidupnya. Benang merahnya menjadi jelas, bahwa; ada rantai yang hilang dalam proses pendidikan manusia. Dimana pendidikan yang diyakini sebagai pengantar manusia dalam memahamkan sesuatu, justru dalam kenyataannya perkembangan iptek telah memberi sumbangan dalam kerusakan lingkungan hidup di berbagai lini. Perilaku manusia bagaimanapun adalah interpretasian
  • 10. 4 pemahamannya. Adapun pemahaman sendiri tidak lain merupakan bangunan dari proses pengenalannya terhadap sesuatu. Sehingga dalam kesempatan kali ini penulis hendak memastikan bahwa dibutuhkannya the right of saintific aprouch melalui pendidikan praktis pada tingkat pendidikan dasar. Saatnya kita benahi format pendidikan di jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar khususnya. Pendidikan tingkat dasar menjadi harapan terakhir PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) dalam memutus pemahaman generasi yang keliru terhadap lingkungan hidup. Hal ini sekaligus amanah PLH, sebagaimana dalam konverensi UNESCO di Tbilisi (1997). Format yang tidak melepaskan aspek enjoyment serta real acounting, atau dalam istilah Harry Santosa disebut sebagai fitrah base education, yakni langkah yang tidak mengabaikan dorongan-doorongan kecenderungan manusia secara umum, seperti: bermain, eksploring, tergalinya perasaan senang, santai, serta bahagia dalam proses pembelajaran. Melalui lembaga pendidikan praktis tingkat pendidikan dasar proses memahamkan manusia dapat kita benahi dengan memaksimalkan kegiatan belajar mengajar (KBM) melalui langkah-langkah sebagaimana yang Harry Santosa kemukakan dengan istilah fitrah base education. Saatnya kita benahi format pendidikan di jenjang pendidikan tingkat sekolah dasar khususnya. Diperlukan cara yang enjoyment dalam proses pembelajaran, sebagai syarat proses terbangunnya pemahaman yang benar terhadap sesuatu. Pendidikan berbasis wisata dalam hal ini agaknya dapat menjadi alternatif dalam penerapan pembelajaran yang enjoyment dan real acounting karena ditempuh langsung di lingkungan nyata. Pengalaman belajar anak bagaimanapun harus menjadi perhatian penting dalam teknik pendidikan sebagai aspek membangun pemahamaannya. Pengalaman peserta didik dalam mengalami langsung di lingkungan menjadi dasar memorial think. Karena hal ini jelas merupakan teknik pendidikan yang akan menelurkan pemahaman yang benar mengenai lingkungan.
  • 11. 5 Manusia adalah makhluk pamungkas. Artinya penciptaan manusia baru ada setelah penciptaan alam ini rampung dengan sanitasinya. Maka tidak berlebihan jika terdapat asumsi bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa lingkungan, namun tidak demikian sebaliknya, lingkungan masih akan tetap berjalan sesuai sistemnya tanpa kehadiran manusia sekalipun. Hal ini menunjukkan bahwa begitu berartinya lingkungan hidup bagi keberlangsungan manusia. Manusia membutuhkan hampir semua dari unsur lingkungan. Meski tidak demikian sebaliknya. Pengintegrasian lingkungan ke beberapa bidang jauh lebih menjanjikan dalam strrategi mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Salah satu pengelolaan lingkungan yang bertaraf kearifan lokal dalam hal ini misalanya adalah pengintegrasian lingkungan ke dalam bidang pendidikan berbasis wisata. Integrasi lingkungan merupakan sebuah langkah penyajian informasi yang terbilang alamiah, utuh tidak mengada-ngada dan mencakup jangkauan rasio realstict thema. Disinilah pentingnya format pendidikan integratif yakni format yang real dalam menghadirkan lingkungan sebenar-benarnya, sebagai awal membangun paradigma berfikir yang benar terhadap jangkauan rasio peserta didik. Integrasi lingkungan dalam pelaksanaannya-pun bukan sesuatu yang rumit, karena memang terjangkau, telah tersedia di lingkungan kita. Bahkan tak jarang menyenangkan untuk tersampaikannya pesan ilmu pengetahuan. Pendidikan yang demikian agaknya menjadi kebutuhan yang mendesak saat ini, demi menekan lajunya kerusakan biota lingkungan hidup. Dikarenakan penyampaian informasi pengetahuan tanpa strategi pembelajaran juga akan menjadi bumerang bagi keberlangsungan ilmu pengetahuan itu sendiri. B. PENDIDIKAN Sistem pendidikan secara mikro menjelaskan bahwa pendidikan hakikatnya merupakan interaksi pengaruh-mempengaruhi (Noorhayati, 2014).
  • 12. 6 Sebuah kegiatan aktif antar kedua belah pihak (guru dan murid) dengan melibatkan lingkungan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sehingga disana jelas bahwa aktifitas didik-mendidik dapat dikatakan sebagai aktifitas mempengaruhi dalam rangka penjagaan kepada fitrah yang baik. Lebih jelas Rechey dalam bukunya, Planning for Teaching, an Introduction, menjelaskan “'The term 'education' refers to the broad function of preserving and improving the life of the group...” bahwa pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas adalah pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat....” Perbaikan kehidupan menjadi kata kunci bagi Rechey dalam memaknai pendidikan. Artinya bahwa pendidikan berangsur-angsur menjadi usaha perbaikan manusia dalam berkehidupan. Dengan begitu saat manusia dihadapkan oleh permasalahan lingkungan sebagaimana penjelasan diatas secara pemahaman Rechey pendidikan dapat mengambil peran dalam mengevaluasi proses pendidikan itu sendiri. Pendidikan menjadi tempat yang tepat dalam perannya sebagai alat pengevaluasi. Mengacu hal ini pendidikan secara makro merupakan proses in-put menuju out-put. Mengevaluasi pendidikan dengan begitu akan lebih fair, yakni memonitor in-put, proses, kemudian out-put nya. Mengacu kepada sistem penguatan pendidikan karakter berdasarkan kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, maka dalam kesempatan ini penulis tertuju pada in-put, proses, kemudian ke out-put. Bermula dari In-put kemudian dilanjut proses dalam hal ini merupakan proses internalisasi nilai-nilai yang sampai kepada peserta didik, hingga menjadi out-put sebagai hasil dari in-put kepada proses tadi. In-put kepada proses mencakup segala yang diterima peserta didik dari pendidik, sekurang-kurangnya menyangkut harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik). Mengenai keterangan di atas meliputi 3 hal utama dalam kaitannya dengan in-put, proses dan out-put di sini, yakni: materi melalui prosedur penyampaian, rasa (anggapan)
  • 13. 7 dari apa yang dialami peserta didik secara langsung melalui proses interaksi dengan sang guru, dan pemahaman peserta didik terhadap suatu pembahasan melalui penekanan yang guru berikan. Dengan demikian maka pelaku pendidik perlu memperhatikan ke 3 hal utama tersebut, sebagai focus control of learning value Belajar merupakan proses mental. Dimana fikiran dengan ragam kemampuannya yang detail dalam hal ini menjadi ujung tombak dalam perubahan perilaku seseorang. Sehingga pendidikan itu sendiri merupakan kegiatan cukup kompleks yang harus disadarai oleh semua pelaku pendidik. Jangkauan fikiran mencakup juga aspek kejiwaan. Sehingga dengan begitu aspek kejiawaan dalam hal ini menjadi domain kegiatan belajar mengajar. Di sana tidak sebatas transformasi informasi, lebih jauh belajar mengajar dikarenakan merupakan kegiatan membentuk karakter serta watak manusia oleh karenanya pendidikan hakikatnya merupakan instrumen of disigning man. Mengembalikan pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinesstetik) adalah meletakkan pendidikan kepada aktifitas pembelajaran, pelatihan dan penelitian yang pada kemajuan manusia. Dan sinilah hakikat dari pendidikan karakter. Dimana hanya manusia sajalah yang dapat melakukan kegiatan pendidikan, belajar mengajar. Asumsi tersebut didasarkan pada kemampuan akal serta hati manusia dalam memadukan informasi ke dalam jiwa dan sanubari yang kemudian hadir menjadi bagian dari rasa manusia (anggapan, pen) dan berakhir pada attitude (sikap) yang termanifestasi dalam perilaku (nilai). Pendidikan yang kita ketahui bersama merupakan proses pematangan kognisi, afeksi, serta psikomotor, seyogyanya menjadi alasan yang tidak terbantahkan lagi dalam menuntut proses pembelajaran yang tidak mengabaikan kebutuhan dasar manusia seutuhnya. Sebagaimana istilah Harry Santosa bahwa fitrah base education menjadi langkah dalam membantu
  • 14. 8 membangunan paradigma berfikir peserta didik yang benar. Dibutuhkannya tinjauan-tinajuan yang mengembalikan kebutuhan dasar manusia sebagai pondasi pendidikan. Mengacu pendapat Harry Santosa di ataas maka analisa penilis bahwa pendidikan yang ramah dan berdasarkan fitrah base education adalah pendidikan dengan kembali ke lingkungan, memaksimalkan lingkungan sekitar sebagai satu-satunya sumber belajar yang efektif sekaligus efisien (Noorhayati: 2018). Pendidikan menjadi proses yang panjang dan tidak instan. Sehingga dengan begitu pendidik tidak bisa hanya mengandalkan hal-hal fisik yang terdapat pada buku semata dalam menyampaikan materi. Perlunya melibatkan lingkungan secara terpadu dalam memperantarai wilayah domain anak dengan potensi-potensi alam secara berkesinambungan. Lingkungan hidup menjadi instrumen maha kaya dalam mengeksplorasi daya kritis, imajinasi serta ketekunan dari masing-masing peserta didik. Sudah saatnya dimana lingkungan menjadi partner guru dalam aktifitas belajar anak. Membiarkan anak mencari, mengamati serta menguji apa yang ada dihadapannya, hingga mereka menemukan arti sesungguhnya dari suatu materi secara bertanggungjawab. Berdasarkan sistem penguatan pendidikan karakter kementerian pendidikan dan kebudayaan bahwa pengintegrasian lingkungan ke dalam pendidikan berbasis wisata masuk ke dalam Ko-Kurikuler, yakni studi atau kunjungan lapangan, seperti karya wisata. Penerapan ini sebagai alternatif memulihkan tekanan manusia terhadap kerusakan lingkungan dan juga sebaaliknya, tekanan lingkungan terhadap kerusakan manusia. Sehingga disamping memulihkan kerusakan lingkungan, juga dirasa efektif dalam mengembalikan manusia kepada lingkungan juga sebagai strategi mengembalikan ketahanan manusia itu sendiri. Yang efeknya lebih jauh kepada membuka cakrawala manusia dalam ketahanan pangan, ketahanan lingkungan, ketahanan sosial, budaya bahkan ketahanan hukum. Sehingga
  • 15. 9 penerapan pendidikan berbasis wisata lingkungan dapat menjadi alat dalam revitalisasi pendidikan itu sendiri. Kata kunci pendidikan ada pada kekuatan kegiatan perubahan manusia itu sendiri. Sehingga jika kita mengevaluasi pendidikan dewasa ini yang telah jauh melesat dari makna hakiki pendidikan itu sendiri agakanya menjadi alasan yang nyata untuk bersama-sama merevitalisasi pendidikan keranah yang lebih memperbaharui. Merujuk kepada out-put pendidkan dewasa ini, seperti produk (artefak) ataupun yang bersifat value (karakter manusia), sudah berada pada ambang batas bebas nilai. Meski berdasarkan filosofinya ilmu pendidikan bukanlah piranti yang bebas nilai. Di sinilah peran pendidikan yang dimaksud oleh Rechey dalam bukunya sebagaimana yang penulis jelaskan di atas bahwa pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas adalah pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat....” Perbaikan kehidupan menjadi kata kunci bagi Rechey dalam memaknai pendidikan. Artinya bahwa pendidikan berangsur-angsur menjadi usaha perbaikan manusia dalam berkehidupan. Meminjam istilah Buya Hamka bahwa pendidikan adalah usaha memanusiakan manusia. Atau sebagaimana tertera pada tujuan pendidikan nasional pasal 3 UU No. 20 sisdiknas tahun 2003 bahwa pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Tidak berlebihan jika`penulis mengatakan bahwa pendidikan menjadi ampuh dalam mewujudkan cita-cita bangsa, selama suatu bangsa tersebut mengembalikan pendidikan sebagaimana porsi dan fungsinya. Atau dalam peribahasa menyebutkan bahwa negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan sejarahnya. Tidaklah tersampaikannya sejarah kecuali dengan aktifitas pelestarian budaya. Dan kendaraan pelestarian budaya itu tidak lain adalah aktifitas pendidikan.
  • 16. 10 Pendidikan berbasis wisata sebagaimana yang penulis munculkan di sini maksudnya adalah pendidikan dengan metode pembelajaran melalui penemuan, penelitian/pencarian (inquiry/discovery learning). Sebuah metode menuntun pembelajaran langsung dengan sumber belajar tunggal hanya pada lingkungan. Sebagaimana langkah pembelajaran yang digagas Harry Santosa yakni fitrah base education. Sebuah langkah pendidikan yang mengedepankan aspek enjoyment. Merujuk kepada keputusan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No. Kep.07/MenLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tentang pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup, maka sebagaimana Berlia menjelaskan hasil risetnya bahwa pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup dapat melalui pendekatan transdisipliner (Barlia, 2008: 82). Sehingga wisata dengan penanaman fondasi pendidikan lingkunagn tersebut sesuai dengan apa yang pemerintah cita-citakan berdasakan keputusan yang mereka harapkan. Dengan demikian pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup mendapat dukungan kuat dalam hal ini. Karena bagaimapun tujuan pendidikan lingkungan hidup sedini mungkin bukan sekedar mengenalkan anak-anak terhadap permasalahan lingkungan, akan tetapi lebih kepada menanamkan cara pandang serta sikap yang benar terhadap alam. Sehingga diharapkan mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan (Keraf 2014). C. EDU-ECOWISATA Kebijakan pembangunan pariwisata yang dikaitkan dengan upaya pengelolaan lingkungan hidup, hakikatnya merupakan peluang bagi hadirnya ruang edukasi sebagai media pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup, dimana disitulah penerapan literasi budaya mencintai lingkungan, pertama dikenalkan. Salah satu kegiatan wisata yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini, bahkan telah menjadi isu global yaitu pengembangan ekowisata
  • 17. 11 (ecotourism) sebagai kegiatan wisata alam yang berdampak memberi ruang pendidikan terhadap lingkungan. Mensarikan pendapat Hadi (2007) tentang prinsip ekowisata adalah meminimalisir dampak, menumbuhkan kesadaran lingkungan dan budaya, memberikan pengalaman positif pada turis (visitors) maupun penerima (host), memberikan manfaat dan pemberdayaan masyarakat lokal. Yang demikian itu tidak lain merupakan sarana membangun informasi yang benar terhadap alam serta lingkungan sekitar kepada masyarakat, yang pada hakikatnya telah termaktub dalam surat keputusan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No. Kep.07/MenLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tentang pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Merujuk kepada keputusan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional No. Kep.07/MenLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tentang pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup, maka sebagaimana Berlia menjelaskan hasil risetnya bahwa pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup dapat melalui pendekatan transdisipliner (Barlia, 2008: 82). Sehingga wisata dengan penanaman fondasi pendidikan lingkunagn tersebut sesuai dengan apa yang pemerintah cita-citakan berdasakan keputusan yang mereka cita-citakan. Dengan demikian pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup mendapat dukungan kuat dalam hal ini. Karena bagaimanapun tujuan pendidikan lingkungan hidup sedini mungkin bukan sekedar mengenalkan anak-anak terhadap permasalahan lingkungan, akan tetapi lebih kepada menanamkan cara pandang serta sikap yang benar terhadap alam. Sehingga diharapkan mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan (Keraf 2014). Dengan demikian jelaslah bahwa edu-ekowisata dalam era pembangunan berwawasan lingkungan merupakan suatu misi pengembangan wisata alternatif.
  • 18. 12 Damanik dan Weber (2006) menyatakan bahwa, ide dasar pembangunan berkelanjutan adalah kelestarian sumber daya alam dan manusia. Yakni Pembangunan yang dilakukan harus merupakan pembangunan yang selaras dengan cita-cita pendidikan. Ide kemudian diturunkan ke dalam konsep pariwisata berkelanjutan. Artinya adalah pembangunan sumber daya (atraksi, aksesibilitas, amenitas) pariwisata, di samping bertujuan memberikan keuntungan optimal bagi pemangku kepentingan dan nilai kepuasan optimal bagi wisatawan dalam jangka panjang, juga bertujuan menghadirkan ruang edukasi untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat seutuhnya. Seiring dengan meningkatnya kesadaran berbagai pihak terhadap lingkungan dan isu-isu tentang pembangunan yang berwawasan lingkungan telah memberikan kontribusi terhadap pandangan pentingnya prinsip-prinsip wisata berkelanjutan. (hasil analisis Bappeda Prov Jabar 2016). Prinsip wisata yang diharapakan dapat mempertahankan kualitas lingkungan, mempertahankan budaya, meningkatkan kualitas pendidikan, memberdayakan masyarakat lokal, dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal, kawasan dan pemerintah. Berkenaan hal ini diperlukan adanya upaya pengelolaan wisata yang dapat mendukung kelestarian lingkungan melalui penerapan pola edu-ekowisata sebagai media pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup . Edu-ekowisata merupakan pengembangan dari ekowisata. Dimana ekowisata pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Sociaty pada tahun 1990, yakni suatu bentuk pariwisata yang bertanggung jawab dengan memperhatikan konservasi lingkungan, melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat (Chafid Fandeli, 2000:5). Ecotourism yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “ekowisata”, juga “eko pariwisata”, “wisata ekologi”, “pariwisata ekologi”.
  • 19. 13 Mengenai aspek budaya, hasil penelitian Sri Susilo Dan Amiluhur Soeroso (2007), mengunngkap bahwa ada tujuh faktor penting dalam pemeliharaan kebudayaan lokal untuk dijadikan ekowisata. Pertama, silaturahim antar warga; kedua, spiritualisme; ketiga, peran seluruh elemen masyarakat dan pemerintah; keempat, intensitas pengenalan dan pembelajaran budaya sejak dini; kelima, memberikan stimulan untuk kemajuan teknologi; keenam, merevatilisasi adat istiadat dan kebudayaan lokal; Ketujuh, menciptakan komunikasi yang sehat antar warga. Ekowisata sendiri pada dasarnya harus dapat menjamin kelestarian lingkungan dengan maksud hampir sama dengan konservasi, yakni: menjaga tetap berlangsungnya proses ekologis yang tetap mendukung kehidupan, melindungi keanekaragaman hayati serta menjamin kelestarian dan pemanfaatan spesies dan ekosistemnya (Chafid Fandeli, 2000). Adapun edu-ekowisata sendiri pada hakikatnya ada pada faktor dimana intensitas pengenalan dan pembelajaran budaya sejak dini mulai terjadi. Apa yang dimaksud dengan ecotourism dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “ekowisata” yaitu pariwisata yang berwawasan lingkungan. Maksudnya melalui aktivitas yang berkaitan dengan alam, wisatawan diajak melihat alam dari kedekatan, menikmati keaslian alam dan lingkungannya sehingga membuatnya tergugah untuk mencintai alam. Sebagaimana Nandi dalam penelitiannya (2013: 4) menyimpulkan bahwa berada di dekat alam, menyadarkan kita akan kebesaran Tuhan sang pencipta alam semesta, meyakini bahwa tidak ada sekalipun makhluk yang dapat menyerupai dan menciptakan sesuatu seperti yang tuhan ciptakan. Pada dasarnya ekowisata dalam penyelenggaraannya dilakukan dengan kesederhanaan, memelihara keaslian alam dan lingkungan, memelihara keaslian seni dan budaya, adat istiadat, kebiasaan hidup (the way of life), menciptakan ketenangan, kesunyian, memelihara flora dan fauna, menumbuhkan spiritualitas serta terpeliharanya lingkungan hidup sehingga
  • 20. 14 tercipta keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam sekitarnya. Ecotourism adalah pariwisata yang berwawasan lingkungan dan pengembangannya selalu memperhatikan nilai-nilai. Wasidi, Amran Achmad, Dan M. Hatta Jamil dalam penelitian Strategi Pengembangan Ekowisata Karst Pada Objek Wisata Karst (2013: 7) menegaskan bahwa ekowisata yang dikembangkan saat ini antara lain : 1) Aspek Konservasi; 2) Aspek Pendidikan; 3) Aspek Ekonomi. Pertumbuhan wisata alam yang dilakukan bersamaan dengan usaha peningkatan mutu pendidikan secara psikografis dan demografis. Sekaligus menciptakan kelompok pasar dengan penghasilan yang tinggi dan harapan yang berbeda dalam melakukan perjalanan wisata. Kondisi ini menyebabkan paket-paket wisata konvensional mulai ditinggalkan dan makin besarnya permintaan perjalanan wisata jenis baru yang lebih berkualitas dan mengandalkan lingkungan sebagai obyek dan daya tarik wisata yang dikunjungi. Mereka memiliki pandangan yang berubah, terutama penghargaan akan lingkungan dan perbedaan budaya. Pergeseran paradigma gaya hidup wisatawan yang demikian, tentunya akan sangat penting dicermati agar dalam pengembangan dan pembinaan edu-ekowisata diberbagai kota dan kabupaten. Tidak hanya sekedar membuat kebijakan pengembangan ekowisata, akan tetapi memiliki pendekatan dalam perencanaan yang holistis dengan berbagai lintas sektor. Dengan begitu harapannya memunculkan keseimbangan hubungan mikro (manusia) dan makro (alam) untuk mencegah ketidakadilan, kesalahan dan perusakan terhadap alam dan budaya. Pendekatan yang berkesinambungan tersebut, mengingatkan kepada para pelaku yang terkait alam dalam pengembangan ekowisata untuk senantiasa mengendalikan diri (self control), mempertimbangkan manfaat sebesar-besarnya dalam melestarikan alam dan lingkungannya serta keseimbangan budaya yang pada gilirannya secara menyeluruh.
  • 21. 15 Menurut hasil penelitian Siti Nuriska Sulistiani, dkk (2011: 1). Dalam pengembangan ekowisata, ada dua strategi yang bisa diterapkan. Pertama, merancang berbagai produk wisata; kedua mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan kompetensi masyarakat sekitar. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai lingkungan merupakan salah satu kunci pengembangan ekowisata, sehingga jelas bahwa hal ini akan memberikan implikasi munculnya berbagai tuntutan di semua sektor pembangunan. Tuntutan-tuntutan tersebut telah dan akan mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru, cara-cara pendekatan baru dalam berbagai kegiatan baik bisnis pariwisata secara langsung yang dilakukan dunia usaha pariwisata dan usaha-usaha masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf kesejahteraan mereka maupun mendorong peran aktif institusi pemerintah terkait. Kondisi tersebut makin meyakinkan bahwa lingkungan bukan lagi beban, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sarana meningkatkan usaha-usaha ekonomi sekaligus sarana terintegrasinya hampir semua institusi formal. Dalam maksud lain, lingkungan mempunyai peran penting dalam usaha mendorong semua lapisan masyarakat untuk memanfaatkannya sebagai ruang pembangunan dalam bidang pendidikan masyarakat, ekonomi, dan bisnis. Sehingga diharapkan dapat mendorong semua pihak untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah dan mampu mendorong keikutsertaan semua unsur secara bersama-sama menanggulangi masalah lingkungan secara bersinergis. D. Penerapan Edu-ecowisata Sebagai Media Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan Konsep Edu-Ecowisata sebagai media pendidikan karakter lingkungan adalah bentuk pendidikan berbasis wisata. Melalui aplikasi ruang pembelajaran yang enjoyment di alam terbuka, edu-ekowisata bertujuan sebagai instrumen pendidikan karakter berbasis lingkungan sekaligus strategi
  • 22. 16 implementasi pembangunan berkelanjutan.. Hasil riset terkait konsep edu-ekowisata sejauh ini terhenti pada kampanye konservasi alam melalui kegiatan penanaman mangrove d Pantai Baros Kabupaten Bantul Yogyakarta. (Wijayanti, dkk: 2016). Belum sampai pada memunculkan pola/disain seperti apa yang akan menjadi langkah strategi pengimplemantasian wisata berbasis pendidikan karakter lingkungan. Adapun hasil survey penelitian kami dari sumber didapat maka muncul pola edu-ekowisata berbasis pendidikan karakter lingkungan yang peneliti kembangkan dari teori Harry Santosa dengan base fitrah educationnya. Teori tersebut adalah: 1. Lingkungan Belajar Mandiri (Self Organized Learning Environment) Lingkungan merupakan ruang pendidikan. Melalui pembelajaran out-door langsung dengan mengandalkan paparan alam, mempertemukan peserta didik pada hamparan alam luas sebagai media pembelajaran semata-mata memunculkan minat belajar mandiri peserta didik yang menjanjikan. Bagi peneliti hal ini merupakan usaha mengembalikan epistemology pendidikan pada tempatnya. 2. Tempat “Nongkrong Ngobrol” Produktif Dewasa ini diperlukan ruang belajar dalam format yang tidak mengenyampingkan aspek enjoyment. Berdasarkan temuan peneliti dilapangan bahwa tempat hiburan digronggong mendapat respon yang baik bagi ragam kegiatan re-create, re-fresh, re-grade. Dengan begitu wisata alam memiliki daya jual tersendiri untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM). 3. Tempat Pengembangan Bakat dan Etika dengan Dukungan Alam Alam berdasarkan hasil penelitian kami sebelumnya merupakan media belajar paling efektif dalam memperantarai antara kognitif anak dengan keterampilan prosesnya yang kemudian melahirkan nilai-nilai sebagai
  • 23. 17 dasar sikap dan perilaku (attitude) peserta didik. (Noorhayati dkk, 2016). 4. Coworking Space (Small Office) Small office yang dimaksud disini merupakan laboratorium atau instrumen belajar peserta didik dalam menstimulus eksistensi mereka di lingkungan sekitar. Ruang sebagai penghargaan kecil kepada peserta didik dalam memupuk rasa tanggung jawab mereka terhadap lingkungan dan materi pelajaran. 5. Tempat Membangun Komunitas (Ruang Komunitas) Bukan sekedar tempat berkumpul. Small office berperan dalam handling lesson actifity. Small Office di sini juga merupakan instrumen yang mengakomodir seluruh kegiatan peserta didik dengan alam menuju pada satu gagasan, satu cita, satu idea, dan satu karakter yang kemudian menghadirkan mereka dalam suatu komunitas bercorak lingkungan. 6. Trend Setter Semakin dini kita memetakan keunikan peserta didik maka semakin cepatlah cita-cita pendidikan akan terwujud. Dengan demikian disinilah peran pendidikan yakni mendorong peserta didik lahir sebagai Trend setter. 7. Perpustakaan Alam (Nature Library) Nature Library adalah menjadikan alam sebagai tempat dimana dikembalikannya segala bentuk refence/sumber belajar dalam menggali informasi ilmu pengetahuan secara langsung. Sumber reference langsung dalam aktifitas KBM merupakan lompatan-lompatan pembelajaran (quantum learning). Sebagai ruang sekaligus media, alam tersedia secara cuma-cuma. Pemanfaatan kita terhadap alam sejauh ini baru sebatas hiburan non edukasi. Pola edu-ekowisata disini memunculkan hiburan berbasis pendidikan. Aktifitas yang meng-explore antara perasaan senang peserta didik dengan daya kritis
  • 24. 18 dan rasa tanggung jawab peserta didik. Belajar sambil berwisata, perlu kiranya kita wujudkan bersama. Semata-mata usaha mensinergiskan antara pendidikan dan pariwisata adalah strategi pembangunan berkelanjutan. 8. Learning Cafe Kegiatan pembelajaran dewasa ini akan semakin menggairahkan jika tersedia dalam pola yang tidak melulu in-door yang menjenuhkan. Diperlukan disain ruang pembelajaran yang menyenangkan bagi generasi sekarang ini dimana pembelajaran dikemas dalam aktifitas hiburan yang menyenangkan. Maka berdasarkan data di lapangan, pola pembelajaran yang peneliti munculkan dalam penelitian ini adalah konsep wisata yang mengacu kepada pendidikan karakter berbasis lingkungan hidup, sebagai berikut: Profil pengembangan pola edu-ekowisata Lingkungan Lingkungan belajar mandiri perpustakaan alam smalloffice learning cafe tempat ngobrol produktif tempat membangun komunitas tempat pengembang an bakat trend setter
  • 25. 19 Pola edu-ekowisata sebagai media pendidikan karakter berbasis lingkungan kami ini adalah kembangan dari temuan Harry Santosa tentang tahapan Fitrah base education (2015). Dimulai dari Lingkungan: Melalui aplikasi ruang pembelajaran yang enjoyment di alam terbuka, sebuah objek wisata alam yang aman dan nyaman untuk belajar secara natural dan terstruktur, hal inilah yang peneliti maksud dengan perpustakaan alam dilengkapi mentor pemandu (dalam hal ini bisa dilakukan oleh seorang guru). Peserta didik atau wisatawan umum dapat langsung memilih tema materi: manusia dengan materi, manusia dengan Udara, manusia dengan air, manusia dengan tanah dan lahan, serta manusia dengan kependudukan. Masing-masing tema materi menentukan arah lorong-lorang kepustakaan yang berbeda (small office). Dalam perjalanan lorong materi ini peserta maupun wisatawan umum mendapatkan informasi materi secara menarik, baik melalui media langsung, seperti: pohon-pohon, sungai, bebatuan, satwa, atmosfeer. Media permainan seperti puzzel, motor bike, papan cerita. Multi media seperti video, permainan karikatur, minicraf, papan petunjuk arah, papan id di bebebrapa item alam, dan lain-lain. Akhir dari kegiatan perpustakaan alam ini adalah ruang diskusi, dimana para pengunjung telah disediakan learning cafe, dalam format lesehan, surau/masjid panggung kayu, ruang meeting/kelas, dll (pilihan disesuaikan dengan kapasitas pengunjung). Objek wisata ini dilengkapi pula oleh kantin karena akhir dari kegiatan belajar di lorong kepustakaan ini adalah kongkow (nyemil santai di tempat ngobrol produktif). Small office yang disediakan merupakan area uji coba lebih lanjut. Dimana peserta didik ketika berada pada tempat ini mendapatkan akses untuk dapat belajar mandiri menggali sumber informasi ilmu pengetahuan secara langsung. Melalui bantuan mentor peserta didik distimulus dengan diskusi dan dilanjut exsplorasi (pencarian) objek belajar, kemudian mengenal objek dengan mengamati karakteristik, mengenal permasalahan sampai pada mencari solusi dari masing-masing
  • 26. 20 permasalahan tiap objek. Proses ini membantu peserta didik belajar secara terstruktur. Objek wisata alam dengan pola edu-ekowisata merupakan tempat pengembangan bakat, dimana pendidikan lingkungan hidup sedini mungkin bukan sekedar mengenalkan anak-anak terhadap permasalahn lingkungan, akan tetapi lebih kepada mengembangkan bakat baik anak, melalui penanaman cara pandang serta sikap yang benar terhadap alam. Sehingga diharapkan mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan (Dumouchel 2003). Alam dengan segala komponennya merupakan media belajar paling menjanjikan dalam memperantarai aspek kognitif dengan keterampilan proses anak. Maka sudah saatnya sistem pembelajaran hadir sebagai tempat dimana penghargaan terhadap keunikan masing-masing peserta didik dimulai. Dengan begitu maka lahirlah peserta didik sebagai penentu life style (trend setter) sebagai konsekuensi logis dari program belajar yang mendorong peserta didik dalam skill proses.
  • 27. 21 D.1. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN ENERGI Jaringan Tema Sumber: Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017 Sumber : Buku materi pokok PEBI 4223/3sks/modul 1-9 edisi 1 2009 Sudjoko dkk. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
  • 28. 22 Makanan yang kita makan adalah sumber energi bagi tubuh Minuman yang kita minum adalah sumber energi bagi tubuh Sumber energi berasal dari dua hal : Tumbuhan dan Hewan Dari tumbuhan disebut sumber energi Protein Nabati, seperti : - Kacang-kacangan - Tahu - Tempe - susu kedelai Dan sumber energi Protein Hewani berasal dari Binatang Ternak, seperti : - Ikan - Telur - Daging kambing - Daging sapi - Daging ayam - Dan lain-lain https://www.penabiru.com Makanan dan minuman yang kita makan tidak pernah habis dipakai oleh tubuh. Tubuh akan mengeluarkan sisa hasil pembakaran makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita.
  • 29. 23 KEGUNAAN ENERGI NABATI DAN HEWANI MENJAGA DAYA TAHAN TUBUH PENGHASIL TENAGA Alam yang diciptakan Tuhan YME Menyediakan macam-macam sumber energi Tumbuhan disebut sebagai sumber energi protein nabati, seperti : - Kacang-kacangan - Daun-daun - Tempe - Tahu Sumber energi yang berasal dari binatang ternak disebut protein hewani, seperti : - Telur - Ikan - Daging - Susu
  • 30. 24 Binatang ternak mendapatkan sumber energi hanya dari tumbuhan Alangkah sempurnanya yang Tuhan berikan kepada manusia Sumber energi nabati dan hewani bisa manusia makan Oleh karena itu Mari kita mensyukuri karunia Tuhan Dengan bersama-sama melestarikan tumbuhan dan binatang ternak dengan menjaga ladang tetap subur dan tidak merusak irigasi. 1. Sumber energi yang berasal dari tumbuhan disebut : 2. Sumber energi yang berasal dari binatang ternak disebut : 3. Sebutkan sumber energi bagi manusia : 4. Sebutkan sumber energi bagi binatang ternak : 5. Bagaimana melestarikan tumbuhan dan binatang ternak : PERJALANAN ENERGI Saat pergi sebelum berangkat sekolah Ibu telah menyiapkan makan pagi untuk keluarga Tempe, tahu, telur, daging dan ikan serta susu sudah tersaji di meja makan Sebelum berangkat ke sekolah kita makan pagi terlebih dahulu Setelah sarapan badan kita menjadi segar Belajar di sekolah jadi lebih bersemangat Kita menjadi berenergi
  • 31. 25 Menjelang siang badan kita kembali terasa lemas Karena waktu makan siang telah tiba Segera kita mengambil menu makan siang Nasi, lauk pauk serta sayur-mayur dapat memulihkan rasa lemas Kembali bersemangat di waktu siang setelah kita makan siang Kita menjadi berenergi Makanan dan minuman yang kita makan adalah sumber energi kita Sumber energi adalah penghasil energi untuk kita beraktivitas. Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita berubah ke dalam dua bentuk : ➢ Bentuk energy, tenaga dan ➢ Bentuk sisa pembakaran Inilah perjalanan energi dalam tubuh kita Sumber energi yang kita makan tidak pernah habis digunakan oleh tubuh Selalu ada sisa dari pembakaran dalam tubuh kita. Ibu ke pasar membeli kacang tanah dan kacang hijau Selama dalam perjalanan kantong kacang tanah bercampur dengan kacang kedelai Sesampainya di rumah Ibu mengajak Dinda memilih keduanya
  • 32. 26 Tuliskan bagaimana karakteristik kedua kacang tersebut ! No Kacang Tanah Kacang Hijau Amati bacaan di bawah ini dengan cermat Ibu hendak memasak bubur kacang hijau Bubur kacang hijau sangat baik untuk kesehatan Memasaknya membutuhkan air untuk mencampur gula dan membuat santan Santan dibuat dari buah kelapa yang telah diparut Kemudian ditambahkan air sedikit lalu di peras Santan mengandung DHA dan Omega 3 dan 6 Dinda dan Andi membantu ibu membuat bubur kacang hijau
  • 33. 27 • Bagaimana pengalamanmu…Apakah kamu pernah membantu ibu memasak? • Apa yang kamu lakukan ? • Apa yang saudaramu lakukan ? 1. Ibu membeli 2 buah kelapa, satu buah kelapa seharga Rp. 2.500. Jika ibu membeli 2 buah maka berapa rupiah yang harus dibayar ? 2500 X 2 = 2500 + 2500 = 2. Dinda membawa uang saku sejumlah Rp. 5000 saat istirahat pertama Dinda membeli puding seharga Rp 1.000, istirahat kedua Dinda membeli burger seharga Rp. 2500 berapa sisa uang jajan Dinda sekarang ? 5000 - 1000 - 2500 = 3. Sepulang dari sekolah Dinda membawa uang Rp. 1500 kemudian Dinda titipkan kepada ibunya. Keesokan harinya Dinda berangkat ke sekolah mendapat uang dari ibu untuk bekal sebesar Rp. 5000. Jika Ibu memberikan sisa titipan uang Dinda kemarin, Berapakah jumlah total uang Dinda sekarang? + =
  • 34. 28 4. 6500 + = 5. 4000 + 4000 = 6. + 1500 = 7. 9500 + =
  • 35. 29 D.2. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN TANAH Jaringan Tema Sumber: Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017 Sumber : Buku materi pokok PEBI 4223/3sks/modul 1-9 edisi 1 2009 Sudjoko dkk. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
  • 36. 30 BIDANG MIRING DAN BIDANG DATAR Hampir setiap akhir pekan keluarga Dinda berkunjung ke Rumah Nenek Rumah Nenek berada di pegunungan Udara di pegunungan sangat segar Pepohonan serta tumbuhan hijau masih sering kita temukan di sana Jalanan di pegunungan naik dan turun Permukaan jalan naik dan turun itulah bidang miring static.panoramio.com
  • 37. 31 Beri tanda [ √ ] Pada gambar yang menunjukkan bidang miring Dan beri tanda [ X ] Pada gambar yang menunjukkan bidang datar. O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O - O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O = - =
  • 38. 32 █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ - █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ █ = 28 = 20 + 8 Puluhan Satuan 339 = 300 + 30 + 9 Ratusan Puluhan Satuan 455 = 400 + 50 + 5 Ratusan Puluhan Satuan Tentukan bilangan dengan cermat ! 1. Angka 2 pada bilangan 42 bernilai 2. Angka 4 pada bilangan 341 bernilai 3. Angka 2 pada bilangan 231 bernilai 4. Angka 4 pada bilangan 2341 bernilai Hampir semua yang ada di bumi ini berdiri diatas tanah
  • 39. 33 Dari mulai tumbuhan, pepohonan, tempat tinggal, perkantoran, serta kaki kita dan kendaraan berpijak serta melaju di permukaan tanah Tidak hanya untuk tempat tinggal, tanah merupakan media pendukung berbagai aktivitas pembusukan. Oleh karenanya di dalam tanah hidup bermacam-macam mahluk hidup seperti bakteri, cacing dll. Tanah juga merupakan bahan bangunan. Rumah yang kita tinggali, sekolah tempat kita mencari ilmu dibangun dari bahan tanah. Sehingga aktifitas hidup kita dapat berlangsung karena dukungan tanah dan lahan.
  • 40. 34 TANAH AIR Cipt. Ibu Soed Tanah airku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun aku pergi jauh Tidakkan hilang dari kalbu Tanah ku yang kucintai Engkau kuhargai Walaupun banyak Negeri kujalani Yang termasyhur permai dikata orang Tetapi Kampung dan Rumahku Disanalah kurasa senang Tanahku yang tidak Terlupakan Engkau kubanggakan Sore ini Dinda dan ibu berencana menanam Toga (tanaman obat keluarga) Toga telah ibu beli untuk ditanam Harga seluruh toga yang ibu beli adalah Rp. 124. 000. 00 Seratus dua puluh empat ditulis 124 SERATUS DUA PULUH EMPAT Di Tulis 124 100 20 4
  • 41. 35 Tuliskan nama bilangan berikut : 174 = …………………………………..… 236 = …………………………………..… 389 = …………………………………..… Dinda gemar menanam toga Selain karena toga memiliki banyak manfaat bagi keluarga Kegiatan menanam merupakan cara menjaga kelestarian tanah Karena dengan menanam, tumbuhan yang kita tanam dapat menyimpan air dalam tanah. Selain menanam dapat melestarikan kesuburan tanah Menjaga kesuburan tanah juga dapat dilakukan dengan menjadikan tanah sebagai media pengurai bakteri Sampah busuk atau biasa disebut sampah organik dapat kita gunakan untuk menjaga kesuburan tanah. Kandungan tanah yang subur terdiri dari mineral, air, udara dan material organik. Simaklah penjelasan gurumu ! http://www.merbabu.com
  • 42. 36 Jenis sampah sekurang-kurangnya dapat digolongkan ke dalam dua kelompok yaitu : Sampah organik dan Sampah non-organik. Sikap yang benar terhadap sampah adalah memilihnya ketika hendak membuangnya. Dan sebaliknya, mencampur sampah menjadi satu saat hendak membuangnya merupakan perilaku yang salah, yang dapat penyebabkan terjadinya masalah lingkungan berikutnya. Akibat dari sampah busuk terperangkap di dalam pelastik, akibatnya yang tidak bisa terurai di lingkungan secara alami, sehingga menjadikan sampah menunpuk dalam jumlah banyak dan akhirnya banjir. Hal ini dikarenakan sampah organik adalah sampah yang dapat mengurai sendiri di alam secara alami dengan membusuk, seperti : sisa makanan, kulit buah dan lain-lain. Sedangkan sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat mengurai sendiri di alam secara alami, sehingga memerlukan bantuan tangan manusia untuk mengurainya, seperti : plastik, botol, kaca. Mari kita menyediakan dua jenis tong sampah terpisah di rumah kita untuk sampah organik kita dapat memanfaatkan lahan kosong dengan melubanginya di kedalaman ½ meter dan menyediakan tutup untuk lubangnya agar terhindar dari pertumbuhan lalat. Adapun untuk sampah anorganik kita dapat memanfaatkan ember bekas untuk menampung sampah pelastik, botol ataupun kaca bekas. 1. Ayo Tuliskan olehmu manfaat tanah dari gambar dibawah ini :
  • 43. 37 Tanah/pasir sebagai material bangunan .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 2. Ayo Tuliskan kembali olehmu manfaat tanah dari gambar dibawah ini : Tanah sebagai media pertumbuhan .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 3. Ayo Tuliskan juga olehmu manfaat tanah dari gambar dibawah ini : Tanah sebagai lahan untuk ruang hidup .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
  • 44. 38 Simaklah penjelasan gurumu ! Mama Dinda senang menanam macam-macam tanaman Toga di halaman rumah. Mama Dinda menanam semua itu dengan bantuan Dinda Dinda menggunakan banyak tanah dalam menanam karena tanah adalah alat penanam sebagai media pertumbuhan Mari menanam toga (Tanaman Obat Keluarga) Alat Dan Bahan 1. Tanah media tanaman 2. Keler bekas berukuran sedang 3. 1 buah Toga 4. 1 gelas air bersih 5. Batu-batu ukuran sedang 5 buah 6. Paku ukuran sedang (untuk melubangi kaleng bekas) Cara Mengerjakan : 1. Lubangi keler bekas dengan bantuan paku 2. Susun rapi batu di dasar Keler 3. Urai tanah sebagai media tanam di atas batu yang telah disusun 4. Tanam satu buah Toga pada tanam tanah yang sudah diurai ke dalam keler 5. Siram Toga yang sudah tertanam di dalam keler dengan air 1 gelas 6. Lakukan menyiram satu kali dalam sehari
  • 45. 39 D.3. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN AIR Jaringan Tema Sumber Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017 Sumber : Buku materi pokok PEBI 4223/3sks/modul 1-9 edisi 1 2009 Sudjoko dkk. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
  • 46. 40 Kita semua memiliki kebiasaan mandi pagi dan sore Ibu memiliki kebiasaan mencuci pakaian Kakak tertua memiliki kebiasaan mencuci piring Ayah memiliki kebiasaan mencuci kendaraan Saat Ayah hendak menyeduh kopi Ayah membutuhkan air Saat Ibu hendak menanak nasi Ibu membutuhkan air Saat rumah, gedung, sekolah, kantor hendak terbangun pembangunannya membutuhkan air. Tumbuhan dan pepohonan juga membutuhkan air agar tumbuh dan berubah Bakteri kecil serta cacing dalam tanah pun membutuhkan air untuk kehidupannya Ikan-ikan di selokan dan sungai juga membutuhkan air Maka sekarang kita tahu Bahwa air adalah kebutuhan untuk semua penduduk bumi tidak ada satupun di bumi ini yang tidak butuh air Karena air adalah zat penting dalam kehidupan Kandungan air selain oksigen air juga mengandung zat hara, mineral dan garam Kandungan ini yang menjadikan Air sebagai sumber kehidupan Maka dari itu jangan pernah lupa minum agar tubuh kita sehat dan bugar. Praktikan oleh mu sikap memelihara air dari pencemaran !
  • 47. 41 Perhatikan gambar berikut Beri tanda ( √ ) untuk perilaku ramah terhadap air AIR Cipt. Kak Jepe Air mengalir di sungai Selama tidak ada sampah yang menghalangi Buang sampah pada tempatnya Sungai bersih bening airnya Ikan-ikan hidup senang Karena air tidak tercemar
  • 48. 42 Air merupakan sumber daya alam dengan kebutuhan paling sering digunakan Sumber - sumber air adalah laut, mata air, danau, sungai, gunung Es Jumlah ketersediaan air sangat banyak namun air tidak bisa ditambah ataupun dikurangi Air yang kita pakai akan kembali ke alam dalam bentuk yang lebih rendah kualitasnya Oleh karena itu mari kita pelihara kualitas air dengan tidak mencemari air dengan sampah, limbah bahan kimia dan hindari penggunaan air yang berlebihan. Tuliskan Pertanyaan dan jawaban mengenai air di atas ini ! Pertanyaan : ________________________________________________ ____________________________________________________________________ Jawaban : __________________________________________________ ____________________________________________________________________
  • 49. 43 Amatilah gambar di bawah ini dengan cermat ! Bagaimana kita harus bertingkah laku terhadap air ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ ____________________________________________________________________ Bacalah cerita di bawah ini secara bergantian bacalah dengan suara nyaring dan menarik didengar ! MEMBERSIHKAN SUNGAI DAN SEKOLAH DARI SAMPAH DAN LIMBAH Bapak Ketua RW di lingkungan rumah Dinda selalu mengajak warga membersihkan selokan dari sampah dan bebatuan yang selalu menghalangi aliran air. Selokan yang dipenuhi sampah dan batu akan menghambat air mengalir agar air Tidak menggenang, sehingga menjadi sarang nyamuk dan lalat.
  • 50. 44 Pabrik Garment di sekitar rumah Dinda selalu membuang limbah pewarna tekstil. Ini yang menyebabkan selokan dan sungai di lingkungan sering berwarna hitam pekat. Air sungai yang tercemar limbah membahayakan. Selain mengajak warga membersihakn lingkungan . Ketua RW di lingkungan rumah Dinda juga mengajak pemilik pabrik garment juga untuk menyaring limbah garment terlebih dahulu sebelum dibuang kesungai atau selokan. Agar air limbah pabrik garmen tidak mencemari air sungai sikap Ketua RW di lingkungan rumah Dinda telah membantu warga dan pabrik garmen untuk bersikap ramah terhadap air Jawablah pertanyaan berikut dengan cermat berdasarkan cerita diatas ! 1. Mengapa sungai dan selokan harus dibersihkan ? 2. Apa saja yang dapat menghambat air mengalir ? 3. Apa yang dapat mencemari kejernihan air sungai ? 4. Bagaimana sikap Ketua Rw di lingkungan rumah Dinda ? Tuliskan sikapmu yang menunjukkan sikap ramah terhadap air ! 1. 2. 3. 4.
  • 51. 45 Sekarang Tuliskan kembali cerita diatas dengan kata-kata sendiri ! ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. Belajar Mengalikan dengan Cermat ! 2 x 4 = 2 + 2 +2 + 2 = 8 2 dijumlahkan sebanyak 4 kali SOAL : 1. o o o o o o o o o o o o 3 x 4 = … + … + … + … = … 2. 1 x 4 = … + … + … + … = …
  • 52. 46 3. ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦ 2 x 6 = … + … + … +… + … + … = … 4. ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ ▀▀ 4 x 4 = … + … + … + … = … 5. 5 x 2 = … + … = …
  • 53. 47 D.4. KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER LINGKUNGAN KEPADA MANUSIA DAN UDARA Jaringan Tema Sumber Buku paket tematik kurikulum 2013, kelas 1, Nanang priatna, dkk 2014. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017 Sumber : Buku materi pokok PEBI 4223/3sks/modul 1-9 edisi 1 2009 Sudjoko dkk. Dikembangkan oleh peneliti tahun 2017
  • 54. 48 Ayo mengamati dengan bertanggung jawab ! Perhatikan ketiga gambar dibawah ini ! Tuliskan hasil pengamatanmu 1. Apa yang dapat kamu simpulkan dari gambar diatas ? 2. Lakukanlah olehmu meniup balon sendiri dan Tuliskan hasil pengamatanmu? ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... Ketika sampah dibakar, asap sampah berhamburan di udara Rokok yang dihisap perokok dikeluarkan lagi ke udara Sisa pembakaran BBM kendaraan disemburkan ke udara Semua asap diatas bercampur ke udara Tanpa kita sadari kita menghisap polusi sisa pembakaran zat-zat beracun dari sampah, rokok maupun kendaraan Secara tidak kita sadari polusi sisa pembakaran itu ikut terhisap ke dalam paru-paru kita Pernahkah kondisi diatas kita rasakan? Lantas apa yang kita rasakan saat kita menghisap polusi tersebut?
  • 55. 49 Hari Senin adalah Hari Olahraga bagi kelas Dinda guru olahraga Dinda mengajak anak-anak berlari 3 kali putaran selepas berlari Dinda dan teman-teman duduk dibawah pohon Dinda merasa lebih segar saat duduk dibawah pohon. Tubuh manusia membutuhkan zat oksigen Sisa Oksigen yang manusia hisap keluar dalam bentuk karbon Saat siang hari tumbuhan membutuhkan karbon Sisa karbon yang dihisap tumbuhan keluar dalam bentuk oksigen Sedangkan malam hari Tumbuhan membutuhkan oksigen Sisa Oksigen yang dihisap tumbuhan keluar dalam bentuk karbon Itu sebabnya Mengapa kita segar berada di bawah pohon saat siang hari dan terasa pusing berada di bawah pohon saat malam hari Beri tanda ( √ ) cara melestarikan udara di lingkungan kita Tidak membakar sampah Menebang pohon Tidak berkendaraan dengan BBM Menanam pohon Asap pabrik dibuang tanpa penyaringan Tidak merokok
  • 56. 50 Selama berolahraga lari bapak guru menghimbau agar semua anak-anak berhitung Hitungan dimulai dari Dinda Bilangan puluhan pada hitungan diatas Membentuk pola teratur yaitu + 10 pola teratur adalah bertambah atau berkurang secara tetap Contoh hitungan dengan pola teratur + 20 Contoh hitungan dengan pola teratur + 4 1. 140 141 2. 169 171 3. 183 186 189
  • 57. 51 Selesai berolahraga Dinda dan teman-teman segera berganti baju. Setelah berganti baju Dinda pergi ke kantin untuk jajan. Selesai makan di kantin Saat bel berbunyi. Dinda segera masuk kelas untuk kembali belajar. Dinda memperhatikan Guru saat menjelaskan Sikap dinda ini membuat Dinda mengerti penjelasan guru pada saat mengerjakan tugas Dinda mampu menyelesaikannya dengan baik dan bertanggung jawab. Tulisan kegiatanmu saat kamu di ! No Kelas Kantin 1 Jika jelang akhir pekan saya selalu mengajak keluarga berdiskusi untuk agenda kegiatan mengisi akhir pekan Dinda dan Keluarga kini berkumpul untuk bermusyawarah Ayo merangkai percakapan berikut : lakukan dengan percaya diri Ibu : Besok pagi hari Sabtu kita mau kemana ya ? Ayo Bermain Peran Ayo Menulis
  • 58. 52 Ayah : Ayo Terserah anak-anak mau mengisi dengan kegiatan apa Dinda : Kemarin Ibu sudah membeli beberapa Toga Ayah Ayah : Apa itu Toga Dinda ? Dinda : Tanaman obat keluarga Ayah (tomat, bayam, cabai, papaya dan jeruk nipis) Adi : Tapi Adi mau memperbaiki sepeda yang rusak yah Ibu : Ibu Pikir sepeda Adi bisa diperbaiki hari Minggu Ayah : ya, ayah pikir juga demikian, karena jika menanam Toga diundur lagi khawatiran kelamaan akhirnya tanaman jadi layu Adi Dinda : Betul kata ayah Toga akan mati jika tidak segera ditanam Ayah : Gimana Adi… tetap mau menanam Toga di hari Sabtu besok kan. Adi : Baiklah kalau begitu ayah Dalam keluarga Dinda terjadi perbedaan pendapat, perbedaan itu bisa diatasi dengan pertimbangan yang tepat serta sikap Adi yang mau mengalah. Kerukunan akan hadir ditengah-tengah kita jika ada yang mengalah. Apakah di keluargamu pernah terjadi perbedaan pendapat ? Bagaimana keluargamu menyelesaikan perbedaan itu. Coba ceritakan ! ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... .......................................................................................................................
  • 59. 53 PENUTUP Tantangan pendidikan hari ini cukup serius. Marak serta meningkatnya aspek hiburan dari ragam kesenangan yang ditawarkan media elektrnik berbasis teknologi canggih, bukan sesuatu yang sederhana. Menjadi tuntutan tersendiri bagi pendidikan jika ingin tetap tampil lebih memukau untuk eksisnya peran pendidikan sebagai sentral dimana semua permasalahan indeks prestasi manusia akan kembali kepadanya. Pendidikan bagaiamnapun harus mampu memandang hal ini sebagai peluang sekaligus potensi untuk melakukan inovasi pendidikan kepada wajah yang lebih mampu mendokrak popularitasnya ketimbang item teknologi. Bagaimana kemudian pendidikan mampu hadir dalam wujud yang tidak lagi membosankan, atau bahkan melulu seperti itu. Namun tidak juga dalam pilihan akses versi media berbasis teknologi yang juga begitu menjengahkan dan cukup beresiko. Melainkan lebih kepada sistem, managemen, serta langkah-langkah pendidikan yang murni memaksimalkan sumber daya alam sebagai sumber belajar. Belajar langsung dan langsung belajar, tanpa harus menguras tenaga dan waktu, dengan begitu peserta didik dapat secara maksimal mengeksplorasi kemampuan serta daya kritisnya dalam memahami permaslahan. Sebuah langkah pendidikan yang tidak lepas dari upaya pengintegrasian dengan sektor/bidang/aspek lainnya yang telah ada. Tinggal bagaimana mensinergiskan. Membutuhkan sebuah kesadaran akan arti peran sesungguhnya dari masing-masing aspek tersebut. Sehingga melahirkan keterbukaan untuk sampai pada usaha yang sempurna dan menyempurnakan tujuan bersama dalam mebangun bangsa.
  • 60. 54
  • 61. 55 DAFTAR PUSTAKA Bappeda Kab. Cirebon. 2013. Laporan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Riparda). Bappeda Prov Jabar. 2016. Laporan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Wilayah. Barlia, Lily. 2008. Teori Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar. Subang: Royyan Press. Borong, P. R. 1999. Etika Bumi Baru. BPK Gunung Mulia. Jakarta. Damanik, J. dan Weber, H.F. 2006. Perencanaan Ekowisata – Dari Teori ke Aplikasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Departement Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonseia. Edisi Keempat. Jakarta : Balai Pustaka. Fandeli, C dan Mukhlison. 2000. Pengusahaan Ekowisata. UGM. Yogyakarta. Hadi, S. P. 2007. Dimensi Lingkungan Perencanaan Pembangunan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Ife, J. 2005. Community Development. Longman London. Jain, Nandita.Wendy Lama. Renzino Lepcha. 2000. Community–based Torism for Conservation and Development: A Resource Kit. The Mountain Institute. Washington, USA. Kaplan, D dan Manners, A.A. 2000. Teori Budaya. Terjemahan oleh Landung Simatupang. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Keraf, Sonny A DR. 2014. Filsafat Lingkungan Hidup Alam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan. Kanisius. Yogyakarta. Kramer, A. 1997. Ensiklopedia Populer Anak (Terjemahan). Jakarta : Ichtiar Baru Van Hove. Manik. 2016. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Prnadamedia Grup. Nanang Priatna dkk,2013. Lingkungan Bersih, Sehat 1F, untuk Kelas 1 Sekolah Dasar
  • 62. 56 Nanang Priatna dkk,2013. Tematik Peristiwa Alam 1H, untuk Kelas 1 Sekolah Dasar Nandi, Memaksimalkan Potensi Alam Di Jawa Barat, Jurnal Manajemen Resort Dan Laisure Vol 1 No1, Oktober 2005. Ndraha. 1987. Metodologi Penelitian Pembangunan Desa. Bina Aksara. Jakarta. Noorhayati, Aliet. 2015. Telaah Filsafat Pendidikan. K-Media. Yogyakarta. ______________. 2016. Pengantar Didaktik. K-Media. Yogyakarta. Nurdiansyah. 2014. Peluang Dan Tantangan Pariwisata Indonesia Alfabeta. Bandung. Priatna, Nanang dkk. 2014. Buku Paket Tematik Kelas 1. Facil Grafindo MediaPratama Anggota IKAPI, Edisi kesatu Rahardjo, Budi. 2005. Ekotourisme Berbasis Masyarakat dan Pengelolaan Sumber Daya Alam. Pustaka Latin. Bogor. Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan. Grafindo Khazanah Ilmu. Jakarta. Siti Nuriska Sulistiani, Lighar Dwinda Prisbitari, Kenny Apriliani, Pengembangan Wisata Berbsis Masyarakat (Comunity Based Tourism/CBT) Di Taman Nasional Gunung Salak, Institut Pertanian Bogor, 2011. Soemarwoto, O. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta. Soerjani, M. 1997. Pembangunan dan Lingkungan. IPPL. Jakarta. Sudjoko, dkk. 2009. Buku Materi Pokok PEBI4223/3SKS/Modul1-9 edisi 1 Penerbit Universitas Terbuka Sugandhy, A. 1999. Penataan Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian. Alfabeta. Bandung Wasidi, Amran Achmad, M. Hatta Jamil, Strategi pengembangan ekowisata Pada Air Terjun Sri Getuk Gunung Kidul, Badan Kepegawaian Daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, 2013.
  • 63. 57 Jurnal AN Sutisno, 2018, FKIP-UMCirebon, Ekplorasi Potensi Edu-ecowisata Sebagai Sumber Belajar Berbasis Pendidikan Karakter Lingkungan. Prosiding Vol1 No 1 (2018) e-journal.umc.ac.id, 08 Januari 2019 AN Sutisno, C Suharti, 2016, A Friendly And Fun Learning Design Stimulating Phases Of Children Growt Development Optimally. publikasiilmiah.ums.ac.id Wijayanti, Deddy, dkk. 2016. Pengembangan Pantai Baros Berkonsep Edu-Ekowisata. Jurnal Riset Daerah Bappeda Yogyakarta Vol. XV, No. 3 Desember 2016. Yusnikusumah, Tri R, dkk. 2016. Evaluasi Pengelolaan Ekowisata di Kawasan Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatra Utara. Jurnal perencanaan wilayah dan kota ISSN 0853-9847 Vol 27, No. 3
  • 64. 58
  • 65. 59 Biografi Penulis Aliet Noorhayati Sutisno lahir di Cirebon, 17 Desember 1981. Setelah menyelesaikan study pasca di fakultas Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada pada tahun 2009. Kini ia mengajar beberapa mata kuliah kependidikan di Prody PGSD UMC (Universitas Muhammadiyah Cirebon) sejak tahun 2010. Karyanya yang telah dipublikasi antara lain Telaah Filsafat Pendidikan (Deepublish, cet-1 2013 dan cet-2 2014), Pengantar Logika 2015 (K-Media), Pengantar Didaktik 2016 (K-Media), Buku Panduan Praktis Pengolahan Sampah Model GASSS 2018 (K-Media).
  • 66. 60
  • 67. 61 INDEKS A Aktifitas, 1, 2, 6, 7, 8, 9, 17 Alam, 2, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 34, 41, 54, Air, 2, 6, 19, 24, 32, 33, 36, 39, 40, 41, 42 B Bumi, 1, 2, 30, 39, 54 Belajar, 4, 6, 8, 11, 13, 15, 22, 43, 50 E Edu-eco, 9, 13, 55 Energi, 2, 19, 20, 21, 22, 23, I Iptek, 3 K Karakter, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 19, 23, 27, 38, 46, 55 L Lahan 1, 5, 16, 31, 34 Lingkungan, 6, 10, 11, 12, 14, 16, 19, 27, 34, 38, 42, 43, 45, 46, 48, 53 M Manusia, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 16, 19, 22, 23, 27, 34, 38, 46, 48, 83 N Nature, 15 P Penerapan, 4, 7, 9, 11, 13 Pola, 11, 14, 15, 16, 17, 49 R Ruang, 2, 8, 13, 14, 15, 35 T Tanah,16, 23, 27, 39, 30, 31, 35 U Udara1, 16, 28, 33, 45, 47, 48 W Wisata, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17