ALSA LC UNSOED. materi yang di bawakan oleh dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman, Bapak Kuat di acara Legal Coaching Clinic ALSA LC UNSOED 23 September 2013.
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di IndonesiaHanna Chan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses belajar mengajar berlangsung siswa diharapkan dapat :
· Menunjukkan contoh sikap anti korupsi
· Menguraikan contoh gerakan/organisasi anti korupsi
· Menampilkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak korupsi korupsi.
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di IndonesiaHanna Chan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah proses belajar mengajar berlangsung siswa diharapkan dapat :
· Menunjukkan contoh sikap anti korupsi
· Menguraikan contoh gerakan/organisasi anti korupsi
· Menampilkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak korupsi korupsi.
Dalam jangka panjang keberhasilan penanggulangan dan pemberantasan korupsi tidak hanya bergantung pada aspek penegakan hukum (law enforcement) belaka, namun juga ditentukan oleh aspek pendidikan.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PEMBERANTASAN KORUPSI
Presentasi oleh:
Sarwono Sutikno, Dr.Eng.,CISA,CISSP,CISM,CSX-F
Penasihat KPK 2018-2021
di Bung Hatta Anti Corruption Award – Universitas Muhammadiyah Tanggerang, Rabu 5 Sept 2018
Contoh antara lain: 1. Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis kinerja
2. Pelaksanaan pemberantasan korupsi pada proses pengadaan
melalui penerapan Pakta Integritas
3. Pelaksanaan mekanisme pengaduan masyarakat
4. Pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah
5. Pelaksanaan reformasi pelayanan sektor publik
6. Pemberian akses informasi
7. Pelaksanaan mobilisasi publik melalui pendidikan dan
peningkatan kesadaran anti korupsi
8. Pelaksanaan pelatihan dan bantuan teknis
9. Pelaksanaan pertukaran informasi korupsi.
Pendidikan secara umum didefinisikan sebagai sebuah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecedasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran terhadap manusia
secara terus menerus, agar manusia tersebut menjadi pribadi yang amil
(sempurna) lahir dan batin1. Karena itu jika pendidikan menghasilkan pribadi-
pribadi yang lemah, doyan KKN, tidak bertanggungjawab, tidak bermoral,tidak mandiri, maka berarti program pendidikan itu gagal. Kegagalan tersebut mungkin disebabkan karena adanya kesalahan dalam filosofi maupun manajemen pendidikan sehingga tidak sesuai dengan cita-cita pendidikan itu sendiri. Belakangan ini kita melihat berbagai masalah pendidikan nasional sering menjadi bulan-bulanan kritik di masyarakat. Kenapa pendidikan di Indonesia tidak menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, akhlak, dan kemanusiaan? Kita melihat sendi-sendi kehidupan bangsa saat ini tengah digoyang berbagai macam aksi kekerasan, kerusuhan, anarki, korupsi, vandalisme, dan tindakan-tindakan amoral.
Dalam jangka panjang keberhasilan penanggulangan dan pemberantasan korupsi tidak hanya bergantung pada aspek penegakan hukum (law enforcement) belaka, namun juga ditentukan oleh aspek pendidikan.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PEMBERANTASAN KORUPSI
Presentasi oleh:
Sarwono Sutikno, Dr.Eng.,CISA,CISSP,CISM,CSX-F
Penasihat KPK 2018-2021
di Bung Hatta Anti Corruption Award – Universitas Muhammadiyah Tanggerang, Rabu 5 Sept 2018
Contoh antara lain: 1. Pelaksanaan penerapan manajemen berbasis kinerja
2. Pelaksanaan pemberantasan korupsi pada proses pengadaan
melalui penerapan Pakta Integritas
3. Pelaksanaan mekanisme pengaduan masyarakat
4. Pelaksanaan peningkatan kapasitas pemerintah daerah
5. Pelaksanaan reformasi pelayanan sektor publik
6. Pemberian akses informasi
7. Pelaksanaan mobilisasi publik melalui pendidikan dan
peningkatan kesadaran anti korupsi
8. Pelaksanaan pelatihan dan bantuan teknis
9. Pelaksanaan pertukaran informasi korupsi.
Pendidikan secara umum didefinisikan sebagai sebuah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecedasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran terhadap manusia
secara terus menerus, agar manusia tersebut menjadi pribadi yang amil
(sempurna) lahir dan batin1. Karena itu jika pendidikan menghasilkan pribadi-
pribadi yang lemah, doyan KKN, tidak bertanggungjawab, tidak bermoral,tidak mandiri, maka berarti program pendidikan itu gagal. Kegagalan tersebut mungkin disebabkan karena adanya kesalahan dalam filosofi maupun manajemen pendidikan sehingga tidak sesuai dengan cita-cita pendidikan itu sendiri. Belakangan ini kita melihat berbagai masalah pendidikan nasional sering menjadi bulan-bulanan kritik di masyarakat. Kenapa pendidikan di Indonesia tidak menghasilkan pribadi-pribadi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, akhlak, dan kemanusiaan? Kita melihat sendi-sendi kehidupan bangsa saat ini tengah digoyang berbagai macam aksi kekerasan, kerusuhan, anarki, korupsi, vandalisme, dan tindakan-tindakan amoral.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENDIDIKAN
Upaya sadar masyarakat & pemerintah
untuk menyiapkan WN melalui kegiatan
bimbingan/pengajaran/latihan bagi
peranannya guna menjamin kelangsungan
hidup bangsa & negara menuju kejayaan.
4. TERKORUP ASIA 2009 VERSI PERC
(Political and Economic Risk Consultancy)
1. Indonesia Skor 8,32
2. Thailand Skor 7,63
3. Kamboja Skor 7,25
4. India Skor 7,23
5. Vietnam Skor 7,11
6. Filipina Skor 7,0
7. Malaysia Skor 6,7
8. Taiwan Skor 6,47
9. China Skor 6,16
10. Macau Skor 5,34
11. Korea Selatan Skor 4,6
12. Jepang Skor 3,99
13. Hongkong Skor 1,89
14. Singapura Skor 1,07
Pembanding Negara Besar Terkorup:
1. Amerika Serikat Skor 2,89
2. Australia Skor 2,40
5. Wajah Pelayanan Publik ≈ Kebersihan Birokrasi
Indeks Persepsi
Korupsi
mencerminkan
‘persepsi’
masyarakat,
khususnya pebisnis
tentang tingkat
korupsi suatu negara
diturunkan dari
bagaimana layanan
publik mereka
rasakan.
5
6. Korupsi di Indonesia
• Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra
ordinary crime) dengan dampak buruk yang luar
biasa pula.
• Korupsi di Indonesia sudah sangat
mengkhawatirkan dan berdampak buruk pada
hampir seluruh sendi kehidupan.
9. Unsur-unsur yang dapat menentukan
sesuatu dapat dianggap sebagai korupsi
1. Secara melawan hukum
2. Memperkaya diri sendiri/orang lain
3. Merugikan keuangan/
perekonomian negara
10. MERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIAN NEGARA
1. Korupsi menghambat pembangunan &
kegiatan usaha di Indonesia
2. Setiap kegiatan perekonomian harus
melewati “pintu-pintu” korupsi
3. Perkembangan kegiatan usaha
terhambat, pengangguran makin
banyak, harga barang & jasa menjadi
melambung
4. Pendidikan dan kesehatan sangat mahal
11. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Kita semua harus menjadi
Subjek Pemberantasan Korupsi
Clean
Government &
Good
Governance
PP 71 Th. 2000:
Aparat
Pemerintah
Sektor
Swasta
Good Corporate Governance
Anti bribe
Masyarakat
Mahasiswa
Peran Serta
Tidak Permisif
Peran serta
masyarakat adalah
peran aktif
perorangan, Orma
s, atau LSM dalam
pencegahan
dan
pemberantasan
tindak pidana
korupsi.
Komitmen Semua Pihak termasuk Perguruan Tinggi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Pengantar Pelatihan
10
12. Influincing view
Of society on crime
And punishment
Crim. Law
Application
Penal
(Sanksi Pidana)
PENITENSIER
Prevention without
punishment
Non Penal
13. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Peran Mahasiswa
Dalam Pemberantasan Korupsi
1. Menjaga diri dan komunitas mahasiswa
bersih dari korupsi dan perilaku koruptif.
2. Membangun dan memelihara gerakan anti
korupsi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Pengantar Pelatihan
12
14. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
TUJUAN : membangun karakter anti-korupsi.
kompetensi Mahasiswa :
Mencegah orang lain untuk
tidak korupsi
Mencegah diri sendiri untuk
tidak korupsi
Mampu mengenali dan
memahami korupsi
15. Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas
dari pengaruh kekuasaan manapun (pasal 3)
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (ps. 1 butir 3)
adalah
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui
upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikanpenuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan
peran serta masyarakat.
Koordinasi
(Pasal 7)
Supervisi
(Pasal 8)
1. networking
counterpartner
Monitoring
(Pasal 14)
TUGAS
KPK
Pencegahan
(Pasal 13)
Penyelidikan,
Penyidikan &
Penuntutan
(Pasal 11)
2. tidak memonopoli
tugas dan wewenang
lid-dik-tut;
3. trigger mechanism
15
16. Tugas Pencegahan
(Pasal 13)
UU No. 30 Tahun 2002
KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:
Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan
harta kekayaan penyelenggara negara
Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi
Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi
pada setiap jenjang pendidikan
Merancang dan mendorong terlaksananya program
sosialisasi pemberantasan TPK
Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat
umum
Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral
dalam pemberantasan TPK
Depdiknas &
semua Lemb.
pendidikan lain
Media
Massa, LSM,
Lemb keagamaan
Masy umum
Luar
negeri
16
20. ALTERNATIF SOLUSI
1. MEMBENTUK PERILAKU ANTI-KORUPSI
MELALUI PENDIDIKAN
2. PENANAMAN NILAI-NILAI BUDAYA LUHUR
PADA MASYARAKAT (KEJUJURAN, BUDAYA
MALU, DISIPLIN, KESEDERHANAAN, DAYA
JUANG)
3. TELADAN DARI KELUARGA DAN PEMUKA
MASYARAKAT
4. MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT
BAHWA KORUPSI SAMA BAHAYANYA DENGAN
TERORIS. MENJADIKAN KORUPSI MENJADI
MUSUH BERSAMA MASYARAKAT
5. CARROT AND STICK UNTUK BIROKRASI DAN
APARAT PENEGAK HUKUM
21. 8. TRANSPARANSI PERENCANAAN PROGRAM
PENGANGGARAN.
9. PENERAPAN PEMBUKTIAN TERBALIK SECARA MURNI
DAN MEMBERI PERLINDUNGAN HUKUM PADA SAKSI
PELAPOR.
10. HUKUMAN YANG BERAT PADA PEJABAT/APARAT
PENEGAK HUKUM YG KORUPSI PADA WAKTU
MENANGANI KASUS KORUPSI.
11. PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MEMPUNYAI
KOMITMEN YANG KUAT DAN KONSISTEN DALAM
PEMBRANTASAN KORUPSI.
12. MENDUKUNG PENEGAKAN HUKUM YANG TELAH
BERHASIL DILAKUKAN OLEH KPK.