SlideShare a Scribd company logo
Lets Begin !!!
Pencernaan


         Manusia


        Ruminansia



3 kata kunci di
atas, tahukah kalian apa
yang dimaksud dengan
kata kunci tersebut?

Kalian akan mengenal
suatu proses yang biasa
terjadi di kehidupan
kita, dan mungkin kalian
sendiri tidak mengetahui
bagaimana
prosesnya, apa saja yang
terjadi dan mungkin
kalian tak tahu bagian-
bagian apa saja yang
berperan dan kata kunci
PENCERNAAN. Untuk
Pencernaan adalah suatu proses menguraikan makanan yang terdiri dari gabungan
unsur yang rumit menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk diserap tubuh hingga dapat
digunakan tubuh sebagai energi dan segala fungsi metabolik lainnya.

     Dalam penguraian makanan ini ada beberapa tahapan, yakni penelanan, pencernaan,
penyerapan, dan pembuangan. Adapun penelanan adalah tahap pertama pengolahan
makanan yang sebelumnya juga bahan makanan tersebut diolah menjadi bentuk lebih kecil
agar memungkinkan dipindahkan ke organ lain dengan mudah. Sedangkan pencernaan
adalah tahapan kedua, yakni proses perombakan atau penguraian makan-an menjadi lebih
kecil lagi hingga dapat diserap tubuh. Tahap penyerapan adalah dimana lebih banyak peran
sel tubuh disini, menyerap molekul-molekul hasil pemecahan bahan makanan. Dan proses
pembuangan terjadi ketika sisa dari pengolahan makanan tadi telah menyisakan bagian
yang sudah tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh tubuh
Rongga mulut adalah “pos” pertama yang akan dilalui bahan makanan untuk
diolah menjadi “bahan bakar” tubuh manusia. Pada rongga mulut terjadi 2
jenis proses pencernaan, yakni pencernaan mekanis atau fisik, dan
pencernaan secara kimiawi. Pencernaan mekanis atau fisik ini dilakukan
dengan menggunakan gerakan yang akan membuat bahan makanan terurai
secara fisik, dalam artian menjadi ukuran yang lebih kecil bukan
mengekstraknya. Namun, dengan pencernaan secara kimiawi dengan
melibatkan enzim yakni mengurai bahn makanan secara unsur dan molekul
atau kandungan kimianya, nilai gizi di dalamnya yang kompleks tersusun
dari berbagai unsur kimiawi akan terurai menjadi bentuk halus atau molekul
yang lebih sederhana.
Enzim-enzim yang dihasilkan pada rongga mulut dihasilkan dari
sejumlah kelenjar ludah, terdapat 3 kelenjar ludah diantaranya
adalah kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis. Air liur
mengandung enzim ptialin (amilase ludah), yakni enzim yang
mengurai   kabohidrat   polisakarida   (amilum)   menjadi   maltosa
(disakarida). Air liur pHnya atau tingkat keasamannya adalah hampir
mendekati netral kira-kira 6,7. Kandungan airnya tinggi sekitar 98%,
air liur ini berfungsi untuk membasahi makanan, membunuh bakteri
yang tidak baik bagi kesehatan, mencegah mulut dari kekeringan.
Kel. Sublingual
                                                                  Kel. Parotis

                  Saluran kelenjar
                                             Kel. Submandibular




                                     Gbr. Rongga Mulut
gigi yang berperan sebagai pencernaan mekanis ini menghaluskan dengan menumbuk
atau dengan gerakan. Gigi   terdiri dariakar gigi (korum), dan akar gigi (radius). Akar gigi
merupakan bagian tiga bagian, yakni mahkota gigi (korona), dan gigi yang tertanam dalam
rahang gigi. Gigi berasal dari dua jaringan embrional, yakni ektoderm dan mesoderm. Email
adalah lapisan keras yang menutupi permukaan gigi. Dentin (tulang gigi) terdapat di dalam
email, sementum (lapisan luar akar gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang banyak mengandung
serabut saraf dan pembuluh darah.

       Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terbagi menjadi 4 bentuk, yakni gigi seri
(Incicivus) berfungsi memotong makanan, gigi taring (caninus) berfungsi merobek
makanan, gigi geraham depan (premolar), dan gigi geraham belakang (molar) berfungsi
mengunyah dan menghaluskan makanan. Pada manusia terdapat 2 tahap pertumbuhan,
yakni gigi susu tumbuh pada usia bayi sekitar 6-7 bulan hingga 26 bulan, dan setelah
berumur 6 sampai 14 tahun akan berganti dengan gigi dewasa (gigi permanen).
Gigi anak berjumlah 20 buah. Pada rahang atas dan bawah terdapat 8 gigi
seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Pada orang dewasa ditambah dengan
12 gigi geraham belakang, sehingga berjumlah 32 buah gigi.
http://ninaapriyani.blogspot.com/2009/11/sistem-pencernaan-pada-
                           manusia.html
Pulpa
Mahkota gigi                         Enamel
                                     Dentin



   Leher gigi




                                         Akar gigi
     Akar gigi




                 Gbr. Anatomi Gigi
Fungsi lidah selain mengecap rasa makanan juga membantu gigi untuk meng-
haluskan makanan dengan cara mengaduk dan membalik, serta memposisikannya
sesuai dengan gerakan gigi. Selain itu lidah juga membantu proses penelanan, dan
mengaktifkan kelenjar ludah.

Pada lidah terdapat papila dan tunah pengecap. Pada bagian pangkal lidah untuk
mengecap rasa pahit, bagian semping dalam untuk rasa asam, bagian depan
samping untuk rasa asin, dan ujung lidah untuk merasakan rasa manis.
Daerah ini sering disebut juga dengan kerongkongan, faring ini berwujud
seperti percabangan atau persimpangan antara esofagus dengan trakea.
Ketika proses menelan terjadi maka bagian atas batang tenggorokan akan
bergerak ke atas sehingga lubang pembukaannya (glotis) oleh penutup-nya
(epiglotis) yang terbuat dari tulang rawan. Ciri menelan yang dapat kita lihat
secara penampakan luarnya dalah jakun yang bergerak naik dan turun
menandakan sedang adanya proses menelan.
Esofagus yang panjangnya adalah kurang lebih 20 cm dan
lebarnya 2 cm adalah jalur untuk mengalirkan makanan setelah
dari faring ke lambung. Gerakan mendorong dan meremas akan
mem-buat bolus turun ke lambung secara perlahan. Aktivitas
menelan ini termasuk pada aktivitas yang dipengaruhi
kesadaran,karena bagian atas esofagus ini tersusun atas otot
lurik (rangka) yang responnya dipengaruhi kesadaran.
Adanya mukosa yang dihasilkan di esofagus juga mempermudah proses
mendorong bolus ke arah lambung, sehingga bolus akan lebih licin, selain itu
adanya mukus akan membuat resiko gesekan berkurang dengan licinnya
permukaan, membuatnya dapat meregang untuk menampung makanan dan air se-
banyak kurang lebih 2 liter.

       Lambung terdiri dari 4 bagian, yakni kardiak, fundus, badan lambung dan

pilorus. Terdapat klep buka-tutup
Lambung berada pada sisi kiri rongga perut (abdomen), dan
dibawah diafragma. Lambung dapat menyimpan seluruh makanan
yang dimakan dalam satu waktu karena ukurannya yang besar
tersebut maka sering disebut dengan “perut besar”. Dinding-
dindingnya sangat elastis dan memiliki lipatan seperti akordion yang
(sfingter) pada masing-masing ujung lambung. Sfingter esofageal
merupa-kan klep yang membatasi antara bagian esofagus dengan
lambung, dan agar makanan tidak kembali ke esofagus, jadi sfingter
ini hanya terbuka jika ada makanan masuk atau pada saat muntah.
Sedangkan    klep   yang   membatasi    antara   lambung    dengan
duodenum disebut dengan sfingter pilorus.
Dinding lambung atau fundus mensekresikan suatu cairan
yang sering disebut dengan “getah lambung”, yakni suatu
cairan pencernaan yang bercampur dengan makanan ,
dengan komposisi asam klorida (HCl) yang sangat asam,
tingkat keasamannya (pH) sekitar 2, karena sangat asamnya
getah lambung ini sehingga cukup untuk melarutkan paku
besi. Fungsi getah lambung tersebut adalah mengurai zat-zat
dalam makanan dan juga sebagai zat anti kuman apabila ada
bakteri yang tertelan sewaktu makan.
Yang juga ditemukan pada getah lambung adalah enzim pepsin yang
berfungsi sebagai hidrolisis(mencerna) protein. Pepsin memecah ikatan
kompleks dan rumit pada protein menjadi bagian sederhana dari protein
yakni asam amino. Pepsin adalah salah satu enzim yang bekerja dengan
baik pada larutan asam pekat (getah lambung) yang terdapat pada lambung.
Pada lambung bolus yang tercampur dan sudah diurai oleh HCl bersifat
asam dan disebut dengan bubur kim.
Usus halus memiliki panjang kurang lebihnya 6 meter pada
manusia, usus halus (small intestine) merupakan bagian dari sistem
pencernaan yang terpanjang.
Pada organ ini penyederhana-an zat yang kompleks akan dirubah
dan diurai menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi daripada hasil
pencernaan dari tahap-tahap sebelum-nya, dan sebagian besar zat-
zat tersebut diserap oleh darah yang ada di pembuluh kapiler yang
tersebar di usus halus ini dengan cara berdifusi, untuk selanjutnya
didistribusikan bagi seluruh bagian tubuh yang membutuhkannya.
Bagian-bagian dari usus halus sendiri terbagi
menjadi 3 bagian, yakni duodenum (usus 12 jari),
jejenum (usus kosong), ileum (usus pe-nyerapan).
Pada bagian duodenum kim asam yang dihasilkan
dari lambung bercampur dengan getah pencernaan
dari pankreas, hati, kandung empedu, dan sel-sel
kelenjar pada dinding sel usus halus itu sendiri.
Pada jejenum , makanan mengalami pencernaan secara kimiawi
(dengan bantuan enzim) yang dihasilkan dari dinding usus, tekstur
makanan pada fase ini lebih encer dan halus. Enzim-enzim yang
dihasilkan pada usus halus meliputi :

Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan
pankreas;

Laktase, berfungsi mengubah laktosa (semacam protein susu)
menjadi glukosa;

Erepsin atau dipeptidase, berfungsi mengubah dipeptida
atau pepton menjadi asam amino;

  Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;

  Disakarase, berfungsi mengubah disakarida (gula yang memiliki
  lebih dari 1 monosakarida) menjadi monosakarida (suatu gugus
  gula yag paling sedrhana);

  Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino;

  Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan
  fruktosa;
 Lipase, berfungsi mengubah trigliserid menjadi asam lemak dan
  gliserol
Dalam ileum (usus usus penyerapan)terdapat banyak vili (lipatan
atau lekukan atau sering disebut jonjot usus). Vili berfungsi
memperluas bidang penyerapan usus halus sehingga penyerapan
zat makanan akan lebih maksimal.
Pankreas adalah kelenjar yag terbentuk dari usus 12 jari,
terletak di sisi bawah lambung dan berwarnakeputihan. Sel-sel
penyusun pankreasmenghasilkan suatu enzim pencernaan yang
melalui saluran pankreas akan dialirkan masuk ke duodenum
(usus 12 jari).
Pankreas menghasilkan enzim pencernaan dan larutan alkali
yang kaya akan senyawa bikarbonat (CO3). Dalam hal ini
bikarbonat berperan sebagai penyeimbang (buffer) atau penetral
dari tingkat keasaman kim yang dihasilkan dari lambung.
Enzim-enzim yang dihasilkan oleh pankreas antara lain :

Natrium bikarbonat (Na2CO3), yang berfungsi menetralkan keasaman isi usus;

Amilase, berfungsi mengubah / mencerna amilum (zat pati) menjadi maltosa dan
glukosa;

Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserid;

Tripsin dan kimotripsin, berfungsi mengurai molekul protein;

Peptidase, berfungsi mengubah peptida menjadi asam amino;

Nuklease, berfungsi mengubah asam nukleat (RNA dan DNA) menjadi komponen
nukleotida.
Cairan pankreas dihasilkan di bawah pengaruh hormon , hormon
tersebut adalah sekretin dan kolesistokinin. Sekretin berfungsi
merangsang   produksi   pelepasan   getah   pankreas,   sedangkan
kolesistokinin berfungsi merangsang empedu untuk menghasilkan
bilus yang berisi garam empedu dan bilirubin (zat warna empedu)
yang dapat melarutkan lemak.

  Cara kerja dari kedua hormon tersebut adalah apabila isi lambung
(kim asam) masuk ke duodenum, maka sel-sel tertentu pada
duodenum akan melepaskan hormon sekretin dan kolesisto-kinin tadi
ke dalam darah.
Selain itu pankreas juga menghasilkan hormon Insulin. Hormon ini
disekresikan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau
Langerhans.Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap
dalam keadaan normal dan mencegah diabetes melitus.
 Hati memang bukan organ pencernaan, namun
 cairan yang dihasilkannya sangatlah penting pada
 proses pencernaan cairan yang dihasilkannya yakni
 cairan empedu mengandung garam dalam empedu
 yang berguna sekali proses pencernaan lemak.
 Lemak ini nantinya akan dilarutkan menjadi tetesan-
 tetesan halus yang akan dengan mudah dicerna dan
 diserap.
Hati memeiliki beberapa fungsi yakni diantaranya:
 Metabolisme karbohidrat, yakni dengan mempertahankan gula darah. Apabila kadar gula darah rendah
  maka hati akan memecah glikogen menjadi glukosa dan mengalirkannya dalam darah
 Metabolisme lemak, tugas hati berikutnya adalah memecah asam lemak untuk meng-hasilkan ATP
  (Adenosin Tri Phospat) yang merupakan sumber energi. Selain itu mengurai kolestrol untuk membentuk
  garam empedu.
 Metabolisem protein, sel hati menghilangkan guus amino (NH2) dari asam amino sehingga asam amino
  dapat digunakan untuk menghasilkan ATP (Adenosin Tri Phospat) atau diubah menjadi karbohidrat dan
  lemak. Sisanya yang berupa amoniak (NH3) yang bersifat racun diubah menjadi urea yang tidak beracun
  dan dikeluarkan bersama urin.
 Memproses obat-obatan dan hormon, hati juga berguna untuk menghilangkan zat beracun seperti
  alkohol, atau mensekresi obat-obatan ke dalam empedu.
 Ekskresi bilirubin, bilirubuin merupakan perombakan dari sel darah merah yang tua. Bilirubin
  dimetabolisme oleh bakteri dan dikeluarkan ber-sama tinja (feses).
Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intes-tinum tenue
(usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).

Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing)
yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan
peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang
diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral ke-mudian diabsorpsi kembali oleh
dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama
1 sampai dengan 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat
sisa dengan dibantu bakteri E. coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12.
Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi
sedikit
ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rectum dan akhirnya keluar dengan proses
defekasi melewati anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan
pada bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut
refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas
kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan
mengakibatkan terjadi-nya defekasi. Di dalam usus besar
ini semua proses pencernaan telah selesai dengan
sempurna.
Hewan memamah biak (ruminansia) memiliki saluran pencernaan makanan
yang terdiri dari mulut, kerongkongan, rumen (perut besar), retikulum (perut
jala), omasum (perut kitab), abomasum (perut masam), usus halus, usus
besar, rektum, dan anus (Gambar). Sistem pencernaan pada hewan
memamah biak memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan
sistem pencernaan manusia.

Perbedaan antara sistem pencernaan hewan mememah biak dengan
manusia adalah terletak pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya.
Pada hewan memamah biak struktur giginya seperti kapak yang berguna menjepit dan
memotong makanan. Dibantu dengan lidah, gigi seri mengambil makanan, kemudian
mencampurnya dengan air liur. Gigi geraham berbentuk lebar dan datar, dengan rahang
bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara mekanik.

Berdasarkan susunan giginya, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak
mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih
banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah
makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
Makanan yang masih bertekstur kasar ditelan masuk ke dalam rumen
lalu menuju retikulum. Di retikulum, makanan mengalami pencernaan
secara mekanis oleh gerakan dindingnya yang tebal dan juga terjadi
pencernaan secara biokimia karena adanya bantuan bakteri
fermentasi secara anaerob (tidak memerlukan udara oksigen secara
langsung), sehingga terbentuk bubur yang relatif masih kasar. Proses
mencerna dan memasukkan makanan akan berjalan terus dan baru
berhenti jika hewan sudah merasa kenyang.
Pada hewan yang sedang istirahat, makanan dalam bentuk bubur kasar dalam
retikulum tersebut sedikit demi sedikit akan dikeluarkan kembali ke mulut dan
mengalami pencernaan secara kimiawi oleh ludah dengan tingkat keasaman (pH)
yang netral. Pada saat inilah selulosa (suatu karbohidrat yang hanya ada pada
tumbuhan) dari rumput akan diubah menjadi glukosa oleh enzim selulase, kemudian
glukosa akan diubah menjadi asam organik, CO2, dan CH4. Makanan yang sudah
dicerna untuk kedua kalinya ini akan masuk ke dalam omasum melewati rumen dan
retikulum. Di dalam omasum, makanan dicerna secara mekanik kemudian masuk ke dalam
abomasum yang fungsinya sama dengan lambung.
Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh
enzim-enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan
ciliata yang masuk ke dalam usus besar dan akhirnya
dikeluarkan melalui anus.


Gambar Saluran Pencernaan Sapi 2


Rumus Gigi Sapi
Gbr. Saluran pencernaan sapi
3   3   -   -   -   -   -   -   Rahang
                                  atas



M   P   C   I   I   C   P   M   Jenis gigi



3   3   -   4   4   -   3   3   Rahang
                                 bawah
 Gastritis
  Gastritis adalah suatu peradangan pada mukosa lambung, tidak berlangsung lama
  sehingga mukosa lambung dapat rusak dengan mudah. Sebelum diadakannya
  penelitian banyak yang meyakini bahwa rusaknya mukosa lambung dikarenakan
  makanan yang menyebabkan iritasi pada lambung.
  Sedangkan para ahli sekarang lebih meyakini bahwa asam lambung yang
  berlebihlah penyebab rusaknya mukosa lambung karena getah lambung yang
  mengandung pH atau tingkat keasaman yang sangat asam pH sekitar 2, yang
  mampu melelehkan paku besi sekalipun, apabila mitosis tidak berlangsung untuk
  memproduksi sel-sel dan
jaringan yang baru pada mukosa lambung, maka mukosa tidak akan bertahan lama
  dan terjadi kerusakan.
  Mitosis (pembelahan sel pada sel tubuh) yang ideal agar mencegah penggerusan
  mukosa oleh asam lambung yakni terjadi tiap 3 hari sekali.
 Konstipasi
  Konstipasi adalah suatu gangguan pencernaan yang ditandai dengan tinja (feses)
  yang cenderung kering dan keras dan menumpuk pada kolon, dikarenakan
  lambatnya penyerapan cairan.
  Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan serat yang dapat membuat tekstur
  lebih basah.
 Pankreasitis
  Pankreasitis adalah suatu peradangan pada pankreas. Pankreasitis dapat
  berlangsung cepat dan parah (akut) maupun berlangsung lama (kronis).
  Pankreasitis disebabkan oleh alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri (akhir
  saluran pengeluaran pankreas) oleh batu empedu.
 Diare
  Diare terjadi akibat pergerakan yang terlalu cepat dari tinja sepanjang
  usus besar. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar
  dan pada ileum. Di manapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi
  secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi.
  Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh
  bakteri lain seperti Bacillus, yang merupakan patogen usus besar.
  Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang
  berlebihan dari ileum dan usus besar. Toksin ini secara spesifik
  meningkatkan mekanisme pertukaran bikarbonat yang sangat besar
  untuk disekresikan bersama dengan ion natrium dan air. Kehilangan
  cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kematian.
 Flatus
  Flatus adalah masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan.
  Gas-gas terlebut merupakan gas-gas yang tertelan, gas yang
  dihasilkan bakteri, atau gas dari difusi darah yang masuk ke
  saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak
  berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan dengan
  bersendawa. Gas-gas yang lain, yaitu CO2, metana, dan
  hidrogen, lebih banyak berada di dalam usus besar yang
  dihasilkan oleh bakteri.
 Tukak Lambung (Ulkus)
  Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga
  terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan
  akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung.
  Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung.
  Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung
  sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak
  lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
  Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai
  berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut
  (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan
  makanan yang merangsang lambung,
seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang
disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan
usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak
lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam
keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya
akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain
pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung.
Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan
yang disebut apendisitis.

More Related Content

What's hot

Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaFirdika Arini
 
anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaan
sakura huriah
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
Siti Farida
 
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusiaAnatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Ardy Super
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
Yepi Addianto
 
Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)
dhawialya30
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAhmad Haerudin
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
Rini Utami
 
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusiaAnatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
hanissa mutiarani
 
sistem pencernaan
sistem pencernaansistem pencernaan
sistem pencernaan
HerlinMegawati
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
Yunie yuniar
 
Ppt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiPpt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologi
Abidaa Qurrota
 
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
Universitas Padjadjaran
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
meiwulandari9
 
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaananatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
Kampus-Sakinah
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
AndiMardiyani
 

What's hot (18)

Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
anatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaananatomi fisiologi pada pencernaan
anatomi fisiologi pada pencernaan
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN RUMINANSIA
 
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusiaAnatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)Sistem pencernaan (dhawi)
Sistem pencernaan (dhawi)
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusiaAnatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan manusia
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
sistem pencernaan
sistem pencernaansistem pencernaan
sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
Ppt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiPpt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologi
 
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
Biologi (makanan dan sistem pencernaan)
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
 
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaananatomi dan fisiologi sistem pencernaan
anatomi dan fisiologi sistem pencernaan
 
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaanPowerpoint anatomi sistem pencernaan
Powerpoint anatomi sistem pencernaan
 

Similar to Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)

Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
Isa Mandai Tiwadak
 
Ilmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses PencernaanIlmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses Pencernaan
serlinhalim
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
BOYRISMAN SILALAHI
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
novimahartikasari
 
Sistem pencernaan Background SHINee
Sistem pencernaan Background SHINee Sistem pencernaan Background SHINee
Sistem pencernaan Background SHINee
Sofya II
 
Elearning topik6
Elearning topik6Elearning topik6
Elearning topik6
Dewilianp
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
Lilik Sholeha
 
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docxMAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
PerpusStikes
 
Tugas tik erliana
Tugas tik erlianaTugas tik erliana
Tugas tik erliana
erlianajuwitanurafifah
 
Tugas tik erliana
Tugas tik erlianaTugas tik erliana
Tugas tik erliana
erlianajuwitanurafifah
 
Biologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaanBiologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaan
Adnan Dwinanto
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusia
Ven Dot
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
Ria Astariyan
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
jackruto
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
Aiyu Soemarno
 
Sistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiSistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasi
Deo Lukmana
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
jackruto
 
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANANPPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
Ghina Rusdiana Firdaus
 
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.pptPPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
RioFirmansyah13
 
Makalah pencernaan ani
Makalah pencernaan aniMakalah pencernaan ani
Makalah pencernaan ani
Septian Muna Barakati
 

Similar to Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas) (20)

Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Ilmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses PencernaanIlmu gizi_Proses Pencernaan
Ilmu gizi_Proses Pencernaan
 
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIASISTEM PENCERNAAN MANUSIA
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN (1).pptx
 
Sistem pencernaan Background SHINee
Sistem pencernaan Background SHINee Sistem pencernaan Background SHINee
Sistem pencernaan Background SHINee
 
Elearning topik6
Elearning topik6Elearning topik6
Elearning topik6
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docxMAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
MAKALAH SISTEM PENCERNAAN.docx
 
Tugas tik erliana
Tugas tik erlianaTugas tik erliana
Tugas tik erliana
 
Tugas tik erliana
Tugas tik erlianaTugas tik erliana
Tugas tik erliana
 
Biologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaanBiologi sistem pencernaan
Biologi sistem pencernaan
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusia
 
Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
Sistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasiSistem pencernaan presentasi
Sistem pencernaan presentasi
 
18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari18. ayu nofithasari
18. ayu nofithasari
 
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANANPPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
PPT ORGAN PENCERNAAN MAKANAN
 
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.pptPPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
PPT-Materi-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-Kurikulum-2013.pptx.ppt
 
Makalah pencernaan ani
Makalah pencernaan aniMakalah pencernaan ani
Makalah pencernaan ani
 

Pencernaan pada manusia dan ruminansia (uas)

  • 2. Pencernaan Manusia Ruminansia 3 kata kunci di atas, tahukah kalian apa yang dimaksud dengan kata kunci tersebut? Kalian akan mengenal suatu proses yang biasa terjadi di kehidupan kita, dan mungkin kalian sendiri tidak mengetahui bagaimana prosesnya, apa saja yang terjadi dan mungkin kalian tak tahu bagian- bagian apa saja yang berperan dan kata kunci PENCERNAAN. Untuk
  • 3. Pencernaan adalah suatu proses menguraikan makanan yang terdiri dari gabungan unsur yang rumit menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk diserap tubuh hingga dapat digunakan tubuh sebagai energi dan segala fungsi metabolik lainnya. Dalam penguraian makanan ini ada beberapa tahapan, yakni penelanan, pencernaan, penyerapan, dan pembuangan. Adapun penelanan adalah tahap pertama pengolahan makanan yang sebelumnya juga bahan makanan tersebut diolah menjadi bentuk lebih kecil agar memungkinkan dipindahkan ke organ lain dengan mudah. Sedangkan pencernaan adalah tahapan kedua, yakni proses perombakan atau penguraian makan-an menjadi lebih kecil lagi hingga dapat diserap tubuh. Tahap penyerapan adalah dimana lebih banyak peran sel tubuh disini, menyerap molekul-molekul hasil pemecahan bahan makanan. Dan proses pembuangan terjadi ketika sisa dari pengolahan makanan tadi telah menyisakan bagian yang sudah tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh tubuh
  • 4. Rongga mulut adalah “pos” pertama yang akan dilalui bahan makanan untuk diolah menjadi “bahan bakar” tubuh manusia. Pada rongga mulut terjadi 2 jenis proses pencernaan, yakni pencernaan mekanis atau fisik, dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan mekanis atau fisik ini dilakukan dengan menggunakan gerakan yang akan membuat bahan makanan terurai secara fisik, dalam artian menjadi ukuran yang lebih kecil bukan mengekstraknya. Namun, dengan pencernaan secara kimiawi dengan melibatkan enzim yakni mengurai bahn makanan secara unsur dan molekul atau kandungan kimianya, nilai gizi di dalamnya yang kompleks tersusun dari berbagai unsur kimiawi akan terurai menjadi bentuk halus atau molekul yang lebih sederhana.
  • 5.
  • 6. Enzim-enzim yang dihasilkan pada rongga mulut dihasilkan dari sejumlah kelenjar ludah, terdapat 3 kelenjar ludah diantaranya adalah kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis. Air liur mengandung enzim ptialin (amilase ludah), yakni enzim yang mengurai kabohidrat polisakarida (amilum) menjadi maltosa (disakarida). Air liur pHnya atau tingkat keasamannya adalah hampir mendekati netral kira-kira 6,7. Kandungan airnya tinggi sekitar 98%, air liur ini berfungsi untuk membasahi makanan, membunuh bakteri yang tidak baik bagi kesehatan, mencegah mulut dari kekeringan.
  • 7. Kel. Sublingual Kel. Parotis Saluran kelenjar Kel. Submandibular Gbr. Rongga Mulut
  • 8. gigi yang berperan sebagai pencernaan mekanis ini menghaluskan dengan menumbuk atau dengan gerakan. Gigi terdiri dariakar gigi (korum), dan akar gigi (radius). Akar gigi merupakan bagian tiga bagian, yakni mahkota gigi (korona), dan gigi yang tertanam dalam rahang gigi. Gigi berasal dari dua jaringan embrional, yakni ektoderm dan mesoderm. Email adalah lapisan keras yang menutupi permukaan gigi. Dentin (tulang gigi) terdapat di dalam email, sementum (lapisan luar akar gigi), dan pulpa (rongga gigi) yang banyak mengandung serabut saraf dan pembuluh darah. Berdasarkan bentuknya, gigi manusia terbagi menjadi 4 bentuk, yakni gigi seri (Incicivus) berfungsi memotong makanan, gigi taring (caninus) berfungsi merobek makanan, gigi geraham depan (premolar), dan gigi geraham belakang (molar) berfungsi mengunyah dan menghaluskan makanan. Pada manusia terdapat 2 tahap pertumbuhan, yakni gigi susu tumbuh pada usia bayi sekitar 6-7 bulan hingga 26 bulan, dan setelah berumur 6 sampai 14 tahun akan berganti dengan gigi dewasa (gigi permanen).
  • 9. Gigi anak berjumlah 20 buah. Pada rahang atas dan bawah terdapat 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Pada orang dewasa ditambah dengan 12 gigi geraham belakang, sehingga berjumlah 32 buah gigi.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Pulpa Mahkota gigi Enamel Dentin Leher gigi Akar gigi Akar gigi Gbr. Anatomi Gigi
  • 15. Fungsi lidah selain mengecap rasa makanan juga membantu gigi untuk meng- haluskan makanan dengan cara mengaduk dan membalik, serta memposisikannya sesuai dengan gerakan gigi. Selain itu lidah juga membantu proses penelanan, dan mengaktifkan kelenjar ludah. Pada lidah terdapat papila dan tunah pengecap. Pada bagian pangkal lidah untuk mengecap rasa pahit, bagian semping dalam untuk rasa asam, bagian depan samping untuk rasa asin, dan ujung lidah untuk merasakan rasa manis.
  • 16.
  • 17.
  • 18. Daerah ini sering disebut juga dengan kerongkongan, faring ini berwujud seperti percabangan atau persimpangan antara esofagus dengan trakea. Ketika proses menelan terjadi maka bagian atas batang tenggorokan akan bergerak ke atas sehingga lubang pembukaannya (glotis) oleh penutup-nya (epiglotis) yang terbuat dari tulang rawan. Ciri menelan yang dapat kita lihat secara penampakan luarnya dalah jakun yang bergerak naik dan turun menandakan sedang adanya proses menelan.
  • 19. Esofagus yang panjangnya adalah kurang lebih 20 cm dan lebarnya 2 cm adalah jalur untuk mengalirkan makanan setelah dari faring ke lambung. Gerakan mendorong dan meremas akan mem-buat bolus turun ke lambung secara perlahan. Aktivitas menelan ini termasuk pada aktivitas yang dipengaruhi kesadaran,karena bagian atas esofagus ini tersusun atas otot lurik (rangka) yang responnya dipengaruhi kesadaran.
  • 20. Adanya mukosa yang dihasilkan di esofagus juga mempermudah proses mendorong bolus ke arah lambung, sehingga bolus akan lebih licin, selain itu adanya mukus akan membuat resiko gesekan berkurang dengan licinnya permukaan, membuatnya dapat meregang untuk menampung makanan dan air se- banyak kurang lebih 2 liter. Lambung terdiri dari 4 bagian, yakni kardiak, fundus, badan lambung dan pilorus. Terdapat klep buka-tutup
  • 21.
  • 22. Lambung berada pada sisi kiri rongga perut (abdomen), dan dibawah diafragma. Lambung dapat menyimpan seluruh makanan yang dimakan dalam satu waktu karena ukurannya yang besar tersebut maka sering disebut dengan “perut besar”. Dinding- dindingnya sangat elastis dan memiliki lipatan seperti akordion yang (sfingter) pada masing-masing ujung lambung. Sfingter esofageal merupa-kan klep yang membatasi antara bagian esofagus dengan lambung, dan agar makanan tidak kembali ke esofagus, jadi sfingter ini hanya terbuka jika ada makanan masuk atau pada saat muntah. Sedangkan klep yang membatasi antara lambung dengan duodenum disebut dengan sfingter pilorus.
  • 23. Dinding lambung atau fundus mensekresikan suatu cairan yang sering disebut dengan “getah lambung”, yakni suatu cairan pencernaan yang bercampur dengan makanan , dengan komposisi asam klorida (HCl) yang sangat asam, tingkat keasamannya (pH) sekitar 2, karena sangat asamnya getah lambung ini sehingga cukup untuk melarutkan paku besi. Fungsi getah lambung tersebut adalah mengurai zat-zat dalam makanan dan juga sebagai zat anti kuman apabila ada bakteri yang tertelan sewaktu makan.
  • 24. Yang juga ditemukan pada getah lambung adalah enzim pepsin yang berfungsi sebagai hidrolisis(mencerna) protein. Pepsin memecah ikatan kompleks dan rumit pada protein menjadi bagian sederhana dari protein yakni asam amino. Pepsin adalah salah satu enzim yang bekerja dengan baik pada larutan asam pekat (getah lambung) yang terdapat pada lambung. Pada lambung bolus yang tercampur dan sudah diurai oleh HCl bersifat asam dan disebut dengan bubur kim.
  • 25.
  • 26. Usus halus memiliki panjang kurang lebihnya 6 meter pada manusia, usus halus (small intestine) merupakan bagian dari sistem pencernaan yang terpanjang. Pada organ ini penyederhana-an zat yang kompleks akan dirubah dan diurai menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi daripada hasil pencernaan dari tahap-tahap sebelum-nya, dan sebagian besar zat- zat tersebut diserap oleh darah yang ada di pembuluh kapiler yang tersebar di usus halus ini dengan cara berdifusi, untuk selanjutnya didistribusikan bagi seluruh bagian tubuh yang membutuhkannya.
  • 27. Bagian-bagian dari usus halus sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yakni duodenum (usus 12 jari), jejenum (usus kosong), ileum (usus pe-nyerapan). Pada bagian duodenum kim asam yang dihasilkan dari lambung bercampur dengan getah pencernaan dari pankreas, hati, kandung empedu, dan sel-sel kelenjar pada dinding sel usus halus itu sendiri.
  • 28. Pada jejenum , makanan mengalami pencernaan secara kimiawi (dengan bantuan enzim) yang dihasilkan dari dinding usus, tekstur makanan pada fase ini lebih encer dan halus. Enzim-enzim yang dihasilkan pada usus halus meliputi : Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas; Laktase, berfungsi mengubah laktosa (semacam protein susu) menjadi glukosa; Erepsin atau dipeptidase, berfungsi mengubah dipeptida
  • 29. atau pepton menjadi asam amino; Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa; Disakarase, berfungsi mengubah disakarida (gula yang memiliki lebih dari 1 monosakarida) menjadi monosakarida (suatu gugus gula yag paling sedrhana); Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino; Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa;  Lipase, berfungsi mengubah trigliserid menjadi asam lemak dan gliserol
  • 30. Dalam ileum (usus usus penyerapan)terdapat banyak vili (lipatan atau lekukan atau sering disebut jonjot usus). Vili berfungsi memperluas bidang penyerapan usus halus sehingga penyerapan zat makanan akan lebih maksimal.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Pankreas adalah kelenjar yag terbentuk dari usus 12 jari, terletak di sisi bawah lambung dan berwarnakeputihan. Sel-sel penyusun pankreasmenghasilkan suatu enzim pencernaan yang melalui saluran pankreas akan dialirkan masuk ke duodenum (usus 12 jari). Pankreas menghasilkan enzim pencernaan dan larutan alkali yang kaya akan senyawa bikarbonat (CO3). Dalam hal ini bikarbonat berperan sebagai penyeimbang (buffer) atau penetral dari tingkat keasaman kim yang dihasilkan dari lambung.
  • 34. Enzim-enzim yang dihasilkan oleh pankreas antara lain : Natrium bikarbonat (Na2CO3), yang berfungsi menetralkan keasaman isi usus; Amilase, berfungsi mengubah / mencerna amilum (zat pati) menjadi maltosa dan glukosa; Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserid; Tripsin dan kimotripsin, berfungsi mengurai molekul protein; Peptidase, berfungsi mengubah peptida menjadi asam amino; Nuklease, berfungsi mengubah asam nukleat (RNA dan DNA) menjadi komponen nukleotida.
  • 35. Cairan pankreas dihasilkan di bawah pengaruh hormon , hormon tersebut adalah sekretin dan kolesistokinin. Sekretin berfungsi merangsang produksi pelepasan getah pankreas, sedangkan kolesistokinin berfungsi merangsang empedu untuk menghasilkan bilus yang berisi garam empedu dan bilirubin (zat warna empedu) yang dapat melarutkan lemak. Cara kerja dari kedua hormon tersebut adalah apabila isi lambung (kim asam) masuk ke duodenum, maka sel-sel tertentu pada duodenum akan melepaskan hormon sekretin dan kolesisto-kinin tadi ke dalam darah.
  • 36. Selain itu pankreas juga menghasilkan hormon Insulin. Hormon ini disekresikan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau Langerhans.Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap dalam keadaan normal dan mencegah diabetes melitus.
  • 37.
  • 38.  Hati memang bukan organ pencernaan, namun cairan yang dihasilkannya sangatlah penting pada proses pencernaan cairan yang dihasilkannya yakni cairan empedu mengandung garam dalam empedu yang berguna sekali proses pencernaan lemak. Lemak ini nantinya akan dilarutkan menjadi tetesan- tetesan halus yang akan dengan mudah dicerna dan diserap.
  • 39. Hati memeiliki beberapa fungsi yakni diantaranya:  Metabolisme karbohidrat, yakni dengan mempertahankan gula darah. Apabila kadar gula darah rendah maka hati akan memecah glikogen menjadi glukosa dan mengalirkannya dalam darah  Metabolisme lemak, tugas hati berikutnya adalah memecah asam lemak untuk meng-hasilkan ATP (Adenosin Tri Phospat) yang merupakan sumber energi. Selain itu mengurai kolestrol untuk membentuk garam empedu.  Metabolisem protein, sel hati menghilangkan guus amino (NH2) dari asam amino sehingga asam amino dapat digunakan untuk menghasilkan ATP (Adenosin Tri Phospat) atau diubah menjadi karbohidrat dan lemak. Sisanya yang berupa amoniak (NH3) yang bersifat racun diubah menjadi urea yang tidak beracun dan dikeluarkan bersama urin.  Memproses obat-obatan dan hormon, hati juga berguna untuk menghilangkan zat beracun seperti alkohol, atau mensekresi obat-obatan ke dalam empedu.  Ekskresi bilirubin, bilirubuin merupakan perombakan dari sel darah merah yang tua. Bilirubin dimetabolisme oleh bakteri dan dikeluarkan ber-sama tinja (feses).
  • 40.
  • 41. Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intes-tinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas. Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral ke-mudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai dengan 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri E. coli, yang mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rectum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
  • 42. Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan pada bagian rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadi-nya defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
  • 43.
  • 44.
  • 45. Hewan memamah biak (ruminansia) memiliki saluran pencernaan makanan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), abomasum (perut masam), usus halus, usus besar, rektum, dan anus (Gambar). Sistem pencernaan pada hewan memamah biak memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan sistem pencernaan manusia. Perbedaan antara sistem pencernaan hewan mememah biak dengan manusia adalah terletak pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya.
  • 46. Pada hewan memamah biak struktur giginya seperti kapak yang berguna menjepit dan memotong makanan. Dibantu dengan lidah, gigi seri mengambil makanan, kemudian mencampurnya dengan air liur. Gigi geraham berbentuk lebar dan datar, dengan rahang bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara mekanik. Berdasarkan susunan giginya, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
  • 47. Makanan yang masih bertekstur kasar ditelan masuk ke dalam rumen lalu menuju retikulum. Di retikulum, makanan mengalami pencernaan secara mekanis oleh gerakan dindingnya yang tebal dan juga terjadi pencernaan secara biokimia karena adanya bantuan bakteri fermentasi secara anaerob (tidak memerlukan udara oksigen secara langsung), sehingga terbentuk bubur yang relatif masih kasar. Proses mencerna dan memasukkan makanan akan berjalan terus dan baru berhenti jika hewan sudah merasa kenyang.
  • 48. Pada hewan yang sedang istirahat, makanan dalam bentuk bubur kasar dalam retikulum tersebut sedikit demi sedikit akan dikeluarkan kembali ke mulut dan mengalami pencernaan secara kimiawi oleh ludah dengan tingkat keasaman (pH) yang netral. Pada saat inilah selulosa (suatu karbohidrat yang hanya ada pada tumbuhan) dari rumput akan diubah menjadi glukosa oleh enzim selulase, kemudian glukosa akan diubah menjadi asam organik, CO2, dan CH4. Makanan yang sudah dicerna untuk kedua kalinya ini akan masuk ke dalam omasum melewati rumen dan retikulum. Di dalam omasum, makanan dicerna secara mekanik kemudian masuk ke dalam abomasum yang fungsinya sama dengan lambung.
  • 49. Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan ciliata yang masuk ke dalam usus besar dan akhirnya dikeluarkan melalui anus. Gambar Saluran Pencernaan Sapi 2 Rumus Gigi Sapi
  • 50.
  • 52. 3 3 - - - - - - Rahang atas M P C I I C P M Jenis gigi 3 3 - 4 4 - 3 3 Rahang bawah
  • 53.  Gastritis Gastritis adalah suatu peradangan pada mukosa lambung, tidak berlangsung lama sehingga mukosa lambung dapat rusak dengan mudah. Sebelum diadakannya penelitian banyak yang meyakini bahwa rusaknya mukosa lambung dikarenakan makanan yang menyebabkan iritasi pada lambung. Sedangkan para ahli sekarang lebih meyakini bahwa asam lambung yang berlebihlah penyebab rusaknya mukosa lambung karena getah lambung yang mengandung pH atau tingkat keasaman yang sangat asam pH sekitar 2, yang mampu melelehkan paku besi sekalipun, apabila mitosis tidak berlangsung untuk memproduksi sel-sel dan
  • 54. jaringan yang baru pada mukosa lambung, maka mukosa tidak akan bertahan lama dan terjadi kerusakan. Mitosis (pembelahan sel pada sel tubuh) yang ideal agar mencegah penggerusan mukosa oleh asam lambung yakni terjadi tiap 3 hari sekali.  Konstipasi Konstipasi adalah suatu gangguan pencernaan yang ditandai dengan tinja (feses) yang cenderung kering dan keras dan menumpuk pada kolon, dikarenakan lambatnya penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan serat yang dapat membuat tekstur lebih basah.  Pankreasitis Pankreasitis adalah suatu peradangan pada pankreas. Pankreasitis dapat berlangsung cepat dan parah (akut) maupun berlangsung lama (kronis). Pankreasitis disebabkan oleh alkohol dan terhambatnya tonjolan vateri (akhir saluran pengeluaran pankreas) oleh batu empedu.
  • 55.  Diare Diare terjadi akibat pergerakan yang terlalu cepat dari tinja sepanjang usus besar. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Di manapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi. Diare ada yang disebabkan oleh bakteri kolera dan terkadang oleh bakteri lain seperti Bacillus, yang merupakan patogen usus besar. Toksin kolera menstimulus sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus besar. Toksin ini secara spesifik meningkatkan mekanisme pertukaran bikarbonat yang sangat besar untuk disekresikan bersama dengan ion natrium dan air. Kehilangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kematian.
  • 56.  Flatus Flatus adalah masuknya gas-gas dalam saluran pencernaan. Gas-gas terlebut merupakan gas-gas yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri, atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa. Gas-gas yang lain, yaitu CO2, metana, dan hidrogen, lebih banyak berada di dalam usus besar yang dihasilkan oleh bakteri.
  • 57.  Tukak Lambung (Ulkus) Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu. Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung,
  • 58. seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.