Alat peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah, dimana jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Terdapat dua jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang mengalirkan darah dari jantung dan vena yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Jantung terdiri atas 4 ruangan dan beberapa katup, serta berperan memompa darah dalam peredaran darah besar dan kecil.
Sistem sirkulasi terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfe. Jantung berfungsi sebagai pompa darah, sedangkan arteri, kapiler, dan vena membentuk sirkuit tertutup untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh. Struktur dinding pembuluh darah terdiri dari tunika intima, media, dan adventisia yang berbeda antara arteri dan vena.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berperan sebagai pusat peredaran darah dengan memompa darah ke seluruh tubuh melalui arteri dan vena. Darah mengalir dalam dua lingkaran yakni peredaran sistemik dan pulmonal. Beberapa kelainan sistem peredaran darah adalah arteriosklerosis, anemia, dan hipertensi.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung dua kali dalam peredaran darah ganda, yakni peredaran panjang ke seluruh tubuh dan peredaran pendek ke paru-paru. Kelainan sistem peredaran darah termasuk arteriosklerosis, anemia, dan hipertensi.
Alat peredaran darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah, dimana jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Terdapat dua jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang mengalirkan darah dari jantung dan vena yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Jantung terdiri atas 4 ruangan dan beberapa katup, serta berperan memompa darah dalam peredaran darah besar dan kecil.
Sistem sirkulasi terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfe. Jantung berfungsi sebagai pompa darah, sedangkan arteri, kapiler, dan vena membentuk sirkuit tertutup untuk mengangkut darah ke seluruh tubuh. Struktur dinding pembuluh darah terdiri dari tunika intima, media, dan adventisia yang berbeda antara arteri dan vena.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berperan sebagai pusat peredaran darah dengan memompa darah ke seluruh tubuh melalui arteri dan vena. Darah mengalir dalam dua lingkaran yakni peredaran sistemik dan pulmonal. Beberapa kelainan sistem peredaran darah adalah arteriosklerosis, anemia, dan hipertensi.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung dua kali dalam peredaran darah ganda, yakni peredaran panjang ke seluruh tubuh dan peredaran pendek ke paru-paru. Kelainan sistem peredaran darah termasuk arteriosklerosis, anemia, dan hipertensi.
Jantung berfungsi untuk mengepam darah ke seluruh tubuh melalui sistem saluran darah. Ia berdenyut lebih 100,000 kali sehari untuk mengangkut oksigen dan nutrien ke sel-sel tubuh serta membuang karbon dioksida dan sisa. Sistem konduksi jantung mengawal denyutan jantung secara automatik melalui impuls elektrik yang menyebabkan pengecutan otot jantung.
Dokumen tersebut membahas sistem peredaran darah manusia, meliputi komponen darah, organ peredaran darah seperti jantung dan pembuluh darah, proses peredaran darah, tekanan darah, dan gangguan pada sistem peredaran darah seperti serangan jantung dan stroke.
Sistem peredaran darah terdiri dari saluran darah seperti arteri, vena, dan kapiler yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Darah bergerak dalam dua kitaran - kitaran sistemik membawa darah beroksigen ke tubuh dan kitaran pulmonari membawa darah ke paru-paru untuk ditukar gas sebelum dikembalikan ke jantung.
Sistem jantung dan pembuluh darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang mengalirkan darah. Jantung terletak di dada dan terbagi atas bagian kanan dan kiri yang masing-masing terdiri atas atrium dan ventrikel. Darah beredar dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung melalui sirkulasi darah. Gangguan pada sistem ini antara lain penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan aritmia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem sirkulasi darah yang terdiri atas jantung dan pembuluh darah, kerja pompa jantung, aliran darah di dalam dan keluar jantung, serta kontrol saraf terhadap kerja jantung."
Dokumen ini memberikan informasi tentang anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler dan sirkulasi darah. Sistem ini terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Darah dipompa oleh jantung melalui arteri ke seluruh tubuh, lalu kembali melalui vena untuk dialirkan kembali ke jantung. Darah berfungsi mengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang produk sampah ke seluruh tubuh. Sistem limfa juga membantu
Dokumen tersebut membahas tentang vaskulitis pada bab pendahuluan. Terdapat penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan umum dan khusus dari penelitian tentang vaskulitis. Beberapa poin pembahasan meliputi anatomi fisiologi pembuluh darah, definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan vaskulitis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler yang mencakup struktur jantung seperti dinding, katup atrioventrikuler, dan katup semilunar. Juga dibahas tentang sirkulasi darah, tekanan darah, dan sistem konduksi yang mengatur kontraksi otot jantung. Sistem ini berperan mengalirkan darah ke seluruh tubuh dan paru-paru.
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
Pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah terdiri dari arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena yang berbeda ukuran dan struktur. Arteri merupakan pembuluh terbesar yang memiliki dinding tebal dan mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan kapiler merupakan pembuluh terkecil.
Sistem peredaran darah manusia menggunakan darah yang beredar melalui jantung dan pembuluh darah untuk mengangkut zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh, serta membuang limbah. Terdapat tiga jenis pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler yang berbeda fungsi dalam mengalirkan darah keluar dan masuk ke jantung.
Jantung berfungsi untuk mengepam darah ke seluruh tubuh melalui sistem saluran darah. Ia berdenyut lebih 100,000 kali sehari untuk mengangkut oksigen dan nutrien ke sel-sel tubuh serta membuang karbon dioksida dan sisa. Sistem konduksi jantung mengawal denyutan jantung secara automatik melalui impuls elektrik yang menyebabkan pengecutan otot jantung.
Dokumen tersebut membahas sistem peredaran darah manusia, meliputi komponen darah, organ peredaran darah seperti jantung dan pembuluh darah, proses peredaran darah, tekanan darah, dan gangguan pada sistem peredaran darah seperti serangan jantung dan stroke.
Sistem peredaran darah terdiri dari saluran darah seperti arteri, vena, dan kapiler yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Darah bergerak dalam dua kitaran - kitaran sistemik membawa darah beroksigen ke tubuh dan kitaran pulmonari membawa darah ke paru-paru untuk ditukar gas sebelum dikembalikan ke jantung.
Sistem jantung dan pembuluh darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang mengalirkan darah. Jantung terletak di dada dan terbagi atas bagian kanan dan kiri yang masing-masing terdiri atas atrium dan ventrikel. Darah beredar dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung melalui sirkulasi darah. Gangguan pada sistem ini antara lain penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan aritmia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem sirkulasi darah yang terdiri atas jantung dan pembuluh darah, kerja pompa jantung, aliran darah di dalam dan keluar jantung, serta kontrol saraf terhadap kerja jantung."
Dokumen ini memberikan informasi tentang anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler dan sirkulasi darah. Sistem ini terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Darah dipompa oleh jantung melalui arteri ke seluruh tubuh, lalu kembali melalui vena untuk dialirkan kembali ke jantung. Darah berfungsi mengangkut oksigen dan zat gizi serta membuang produk sampah ke seluruh tubuh. Sistem limfa juga membantu
Dokumen tersebut membahas tentang vaskulitis pada bab pendahuluan. Terdapat penjelasan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan umum dan khusus dari penelitian tentang vaskulitis. Beberapa poin pembahasan meliputi anatomi fisiologi pembuluh darah, definisi, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis dan penatalaksanaan vaskulitis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler yang mencakup struktur jantung seperti dinding, katup atrioventrikuler, dan katup semilunar. Juga dibahas tentang sirkulasi darah, tekanan darah, dan sistem konduksi yang mengatur kontraksi otot jantung. Sistem ini berperan mengalirkan darah ke seluruh tubuh dan paru-paru.
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
Pembuluh darah pada ekor ikan kepala timah terdiri dari arteri, arteriol, kapiler, venula, dan vena yang berbeda ukuran dan struktur. Arteri merupakan pembuluh terbesar yang memiliki dinding tebal dan mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan kapiler merupakan pembuluh terkecil.
Sistem peredaran darah manusia menggunakan darah yang beredar melalui jantung dan pembuluh darah untuk mengangkut zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh, serta membuang limbah. Terdapat tiga jenis pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler yang berbeda fungsi dalam mengalirkan darah keluar dan masuk ke jantung.
3. Anatomi Fisiologi Sistem Peredaran Darah.pptxAderia Carisna
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri dan membawanya kembali melalui pembuluh darah vena. Darah beredar dalam dua lingkaran, yakni sistem peredaran paru dan sistem peredaran besar.
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XIamrinarosada7x
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah), dan dua macam peredaran darah (sirkulasi sistemik dan pulmonal). Darah dibagi menjadi plasma, sel darah merah, putih, dan keping darah. Jantung bekerja memompa darah ke seluruh tubuh melalui arteri dan vena.
Sistem peredaran darah manusia melibatkan peredaran darah yang dipam oleh jantung ke seluruh badan melalui saluran darah seperti arteri, kapilari, dan vena. Jantung terdiri daripada empat bilik dan injap yang memastikan aliran darah hanya bergerak ke arah tertentu. Sistem ini penting bagi mengangkut oksigen dan zat nutrien serta membuang sisa buangan ke seluruh badan.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh serta membuang produk sampah metabolisme. Terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi sebagai pusat peredaran darah, sedangkan pembuluh darah mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan zat gizi ke seluruh tubuh serta membuang produk sampah metabolisme. Terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah. Jantung berfungsi sebagai pusat peredaran darah, sedangkan pembuluh darah dan darah mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner, anatomi sistem kardiovaskuler, dan fisiologi siklus jantung. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh penyempitan arteri akibat atherosclerosis. Sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan sistem konduksi. Siklus jantung terdiri atas fase kontraksi dan relaksasi ventrikel yang dipicu oleh impuls listrik.
Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari atrium dan ventrikel yang berkontraksi terus-menerus untuk memompa darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena, dan kapiler yang mengangkut darah, zat gizi, dan gas-gas ke seluruh tubuh.
1. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar
Tabel perbedaan antara arteri, vena, arteriola, kapiler dan venula.
No. Pembeda Arteri Arteriola Kapiler Venula Vena
1. Besar
pembuluh
darah
++++ ++ + +++ ++++
2. Dinding
pembuluh
3 lapis
endothelium
(tebal)
Otot polos
dan sedikit
serabut elastis
Selapis
endotelium
dan
sembah
membran
asal.
3 lapis
endothelium
tetapi lebih
tipis.
3 lapis
endothelium
tetapi lebih
tipis.
3. Arah
aliran
darah
Menjauhi
jantung
(menuju ekor)
Menjauhi
jantung
menuju ke
kapiler.
Dari areola
menuju ke
jaringan,
dan
jaringan
menuju ke
venula.
Dari kapiler
menuju ke
jantung.
Menuju
jantung
(menuju
kepala)
4. Kecepatan
aliran
darah
Cepat Agak lamabat Paling
lambat
Agak
lambat.
Agak cepat.
5 Jumlah
darah
yang
dapat
melewati
diameter
pembuluh.
+++ ++ + ++ ++++
B. Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, yaitu mengamati
aliran darah pada ekor ikan kepala timah, adapun hasil pengamatan yang
diperoleh dapat lihat pada gambar dan tabel di atas. Hasil pengamatan
2. yang dilakukan diperoleh pembuluh darah yang terlihat pada ekor ikan
kepala timah terdiri dari lima jenis pembuluh darah, yaitu arteri, arteriola,
kapiler, venula, dan vena. Kelima pembuluh darah tersebut diidentifikasi
dengan mendeskripsikan arah aliran darah dan percabangannya.
Pada arteri ditandai dengan aliran darahnya menjauhi jantung
menuju ekor dengan kecepatan cepat, areanya sempit, dindingnya tersier
dari 3 lapis endothelium sehingga tebal, dan jumlah darah yang bisa
melewati diameter pembuluh (+++).
Pada arteriola yang merupakan percabangan dari arteri arah aliran
darahnya juga menjauhi jantung tetapi menuju ke kapiler dengan
kecepatan agak lambat, besar pembuluh darahnya agak lebar, dindingnya
terdiri dari otot polos dan sedikit serabut elastis, dan kemudian jumlah
darah yang yang bisa melewati diameter pembuluh (++).
Pada kapiler ditandai dengan aliran darahnya dari arteriola menuju
ke jaringan, dan jaringan menuju ke venula dengan kecepatan paling
lambat, besar pembuluh darahnya lebar, dinding pembuluhnya terdiri dari
selapis endothelium dan sebuah membran asal, kemudian jumlah darah
yang dapat melewati diameter pembuluh (+).
Pada venula yang merupakan percabangan dari vena ditandai
dengan aliran darahnya dari kapiler menuju ke jantung dengan kecepatan
agak lambat, besar pembuluh darah agak lebar, dindingnya terdiri dari 3
lapis endothelium tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang dapat
melewati diameter pembuluh (++).
Pada pembuluh vena ditandai dengan arah aliran darah yang
menuju ke jantung (menuju kepala) dengan kecepatan agak cepat, besar
pembuluh darahnya sempit, dindingnya terdiri dari 3 lapis endothelium
tetapi lebih tipis, kemudian jumlah darah yang bisa melewati diameter
pembuluh (++++).
C. Pembahasan
Berdasarkan analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan
(dapat dilihat pada gambar dan tabel), maka dapat diketahui bahwa
terdapat 3 pembuluh darah utama, yaitu pembuluh darah arteri, vena, dan
3. kapiler. Dari pembuluh darah arteri, terdapat percabangan yaitu arteriola.
Kemudian dari pembuluh darah vena, terdapat percabangan yaitu venula.
Arteri merupakan salah satu pembuluh darah utama yang luas
permukaannya sama dengan luas permukaan vena, akan tetapi dinding
pembuluh darah arteri lebih tebal dari vena sehingga diameter arteri lebih
sempit dari pada diameter vena. Dinding pembuluh darah arteri berotot
dan elastis, tunika medianya tebal untuk memelihara bentuk pembuluh
darah arteri (Marieb dan Hoehn, 2007). Dinding ini mampu menampung
akomodasi aliran darah yang dipompa secara cepat pada tekanan tinggi
melalui arteri oleh jantung. Arteri memiliki kecepatan aliran darah yang
lebih cepat dari pada vena dan kapiler. Hal ini disebabkan karena letak
arteri yang dekat dengan jantung membuatnya masih mendapat kontraksi
pompa yang kuat dari jantung. Akibatnya, saat aliran darah dalam arteri
bergerak menjauhi jantung menuju ke organ target, perubahan volume
yang sedikit dapat mengakibatkan perubahan tekanan yang besar
sehingga arteri berfungsi sebagai reservoir tekanan yang digunakan untuk
mendorong darah ke dalam arteriol yang berdiameter kecil.
Arteriol merupakan percabangan dari arteri sehingga diameter
lebih kecil dari pada arteri. Strukturnya sama dengan arteri yang
dindingnya berotot dan elastis, serta tunika medianya tebal. Kecepatan
aliran darahnya lebih rendah dibandingkan arteri dan arah alirannya
menjauhi jantung.
Pembuluh darah vena mempunyai luas permukaan sama besar
dengan arteri tetapi kurang berotot dan kurang elastis. Bahkan lapisan
tunika medianya tipis dan lebih banyak mengandung serabut kolagen
sehingga diameternya lebih besar daripada arteri (Marieb dan Hoehn,
2007). Struktur seperti inilah yang menyebabkan kecepatan aliran darah di
dalam vena lebih lambat dari pada arteri. Meskipun luas permukaan
keduanya sama. Vena memiliki kecepatan aliran darah yang lebih rendah
daripada arteri karena letaknya yang jauh dari jantung sehingga tidak
mendapat kontraksi pompa jantung. Volume pembuluh darah vena besar
dan tekanannya rendah, sehingga perubahan kecil dapat mengakibatkan
4. perubahan volume yang besar. Aliran darah dari vena menuju ke jantung.
Hal ini terkait dengan fungsinya sebagai penyalur darah yang kaya CO2
dari kapiler ke jantung. Aliran darah vena dapat dipengaruhi oleh otot -otot
yang berkontraksi, dimana otot yang berkontraksi akan menekan vena
yang dibantu dengan katup agar darah hanya menuju ke jantung dan tidak
kembali ke kapiler atau venula.
Venula yang merupakan percabangan dari vena memiliki struktur
yang sama dengan vena yaitu dindingnya tipis, kurang berotot dan kurang
elastis. Lapisan tunika medianya juga tipis dan lebih banyak mengandung
serabut kolagen. Namun diameter lebih kecil daripada vena walaupun
lebih besar daripada arteriol. Kecepatan aliran darah venula lebih rendah
daripada arteriol. Arah aliran darahnya juga menuju ke jantung.
Pembuluh darah kapiler memiliki diameter yang lebih kecil
dibanding pembuluh darah yang lain. Lapisan sel otot polos semakin
menipis di pembuluh ini. Aliran darah di pembuluh ini lambat karena
diameternya yang sangat kecil (7-9 mikron) (RE, 2000). Kapiler
merupakan pembuluh darah yang langsung menuju organ target (dari
arteriol) atau dari organ (dari venula). Luas permukaan total kapiler lebih
besar daripada vena karena jumlah pembuluh kapiler yang sangat banyak
berkelok-kelok di seluruh bagian ujung pembuluh. Meskipun satu
pembuluh kapiler berukuran sangat kecil, setiap arteri mengalirkan darah
ke kapiler dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga diameter total
pembuluh-pembuluh sebenarnya jauh lebih besar pada hamparan kapiler
dibandingkan dengan di bagian manapun dalam sistem sirkulasi. Karena
hal tersebut, darah akan mengalir lebih lambat dalam hamparan kapiler.
Dinding tipis yang dimiliki kapiler ini juga disertai dengan banyaknya pori
disepanjang pembuluh untuk memudahkan pertukaran gas-gas dan zat-zat
kimia yang dibawa dengan darah atau ikut terbawa darah. Arah alirannya
bisa menuju ke arteriola atau menuju ke venula.
Apabila ditarik suatu generalisasi secara umum dari karakteristik
anatomis masing-masing pembuluh darah, maka didapatkan hubungan
yang erat antara kecepatan aliran darah, tekanan darah, dan resistensi
5. masing-masing pembuluh darah. Dalam hal ini, secara operasional,
kecepatan aliran darah didefinsikan sebagai volume jumlah darah yang
mengalir pada pembuluh darah pada periode waktu tertentu. Tekanan
darah adalah gaya per area yang menekan dinding pembuluh darah akibat
aliran darah di dalamnya; umumnya diekspresikan dalam mmHg.
Resistensi sendiri adalah suatu ukuran yang merepresentasikan jumlah
gesekan saat aliran darah melewati pembuluh (Marieb dan Hoehn, 2007).
Resistensi, secara mudahnya, didefinisikan sebagai perlawanan terhadap
kecepatan aliran darah yang bersumber dari viskositas darah, panjang
pembuluh darah, dan diameter pembuluh darah.
Viskositas darah dan panjang pembuluh darah adalah dua faktor
yang tetap atau tidak berubah pada setiap individu, maka diameter
pembuluh darah adalah faktor yang sangat berperan dalam mempengaruhi
kecepatan aliran pada pembuluh darah.
Pada kondisi fisiologis ini, Hukum Newton mengenai fluida
berlaku. Cairan yang berada di dekat dinding suatu saluran akan
diperlambat oleh gesekan yang terjadi sepanjang aliran melewati dinding
saluran tersebut, sedangkan cairan yang berada di tengah saluran (tidak
dekat dengan dinding saluran) akan lewat dengan bebas dan mudah.
Pada suatu saluran dengan ukuran tertentu, seperti halnya yang
terjadi pada keempat pembuluh darah dalam sistem peredaran ikan kepala
timah, semakin kecil diameter ukuran pembuluh darah, maka jumlah
darah yang berhubungan dengan dinding pembuluh darah semakin banyak,
sehingga gesekan yang terjadi semakin besar. Akibatnya, gerakan aliran
darah menjadi terhalang (impeded), sehingga kecepatan aliran darahnya
pun semakin lambat.
Hal ini relevan dengan hasil praktikum yang menyatakan bahwa
diameter pembuluh darah ARTERI = VENA > ARTERIOL = VENULA >
KAPILER sehingga kecepatan aliran darah pada ARTERI > VENA >
ARTERIOL > VENULA > KAPILER. Pada pengamatan diameter
pembuluh yang besar, yaitu arteri dan vena, kecepatan aliran darah lebih
besar karena gesekan (friksi) antara darah dan dinding pembuluh sangat
6. kecil. Pada diameter pembuluh darah yang paling kecil, yaitu kapiler,
gesekan antara cairan (yaitu darah) dan dinding pembuluh sangat besar,
sehingga kecepatan aliran darah sangat lambat. Hal ini juga didukung oleh
Eckert (1983) yang menyatakan bahwa pada luas penampang yang lebih
besar, aliran darah akan melambat. Dalam konteks ini, kapiler yang
memiliki diameter paling kecil, memiliki luas penampang paling besar
karena karakteristiknya yang berkelok-kelok terhubung ke seluruh sel.
Pada diameter medium, seperti pada arteriola dan venula yang
diameternya lebih kecil daripada arteri dan vena tetapi lebih besar
daripada kapiler, maka kecepatan alirannya lebih tinggi dibandingkan
kapiler tetapi lebih rendah dibandingkan arteri dan vena.
Sumber:
Marieb, Elaine N., dan Katja Hoehn. 2007. Human Anatomyand Physiology. San
Fransisco: Pearson Education Inc.
Kingsley, RE (2000). ConciseText of Neuroscience (2nd ed.). Lippincott
Williams and Wilkins.
Eckert, Roger, dan David Randall. 1983. Physiology: Mechanisms and
Adaptations. New York: Freeman Company.