Teaching factory merupakan model pembelajaran berbasis industri yang melibatkan sinergi antara sekolah dengan dunia usaha dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan pasar. Teaching factory dilaksanakan di ruang atau lahan praktik sekolah yang dilengkapi sarana produksi standar industri serta menerapkan proses produksi dan budaya kerja seperti di industri.

2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nama : Dwiki Muda Yulanto, S.Pd., M.Pd.
TTL : Surakarta, 3 Juli 1992
Alamat : Perumahan Bandar Setia Asri
Pendidikan:
S1 – Pendidikan Teknik Mesin (Otomotif) Universitas Sebelas Maret
S2 – Pendidikan Teknologi Kejuruan (Otomotif) Universitas Negeri Yogyakarta
Pekerjaan:
Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Prodi Pendidikan Teknik Otomotif UNIMED
Peran:
Sebagai Tim Pendamping SMK-PK 2023

3. OUTLINE
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Konsep Dasar Teaching Factory
Pengembangan Teaching Factory
Pelaksanaan Teaching Factory
Pemantauan Teaching Factory

4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

5. Kata kunci:
• Industri/pabrik
• Pembelajaran
Teaching factory dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran berbasis industri
(produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dengan DUDI untuk menghasilkan lulusan
yang kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar.
Elemen kunci:
• Sinergi antara SMK dengan industri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

6. Teaching Factory sebagai tempat belajar
• Ruang atau Lahan Praktik
• Memiliki sarana dan prasarana yang standar
dunia kerja atau sekurangnya mampu
menghasilkan produk (barang/jasa) standar
dunia kerja atau pasar yang layak jual
• Dilengkapi dengan Standar Operasional
Prosedur dunia kerja yang dijalankan secara
konsisten
• Memiliki penyelia untuk melakukan quality
assurance pada proses produksi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

7. Teaching Factory sebagai model pembelajaran
• Pengembangan dari model pembelajaran berbasis
produksi
• Proses produksi harus sesuai keadaan atau
mendekati standar dunia kerja
• Produk yang dihasilkan harus berorientasi pasar
• Peserta didik harus terlibat sepenuhnya dalam
proses produksi (barang/jasa)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

8. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

12. • Penggunaan sistem blok
• Perangkat pembelajaran dirancang
khusus untuk penguasaan kompetensi
dasar (KD) atau seluruh aktivitas/kegiatan
produksi
• Pendidik berfungsi sebagai penyelia
proses produksi dan bertugas pula untuk
melakukan asesmen pada peserta didik
• Menerapkan nilai-nilai dasar teaching
factory
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Silabus atau Alur Tujuan Pembelajaran
• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
atau Modul Ajar
• Lembar Pembelajaran: Lembar
Informasi, Job Sheets, Operational
Sheets, Lembar Penilaian
• Jadwal produksi: blok teori dan praktik.

20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Guru dimaksud adalah guru pengelola
atau penyelia pada Teaching Factory
• Bertujuan untuk penyegaran teknologi,
prosedur kerja, dan budaya kerja terkini
• Dunia kerja harus relevan dengan
Teaching Factory yang dikembangkan

21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Aspek legal
• AD/ART, Struktur organisasi, dan/atau deskripsi pekerjaan yang jelas (SOP)
• Sistem pengelolaan aset
• Sistem pengelolaan order dan billing.
• Transparansi keuangan yang dibarengi dengan system pengendalian
• Promosi dan pemasaran
• Sistem produksi mencakup:
• Inventory system
• Production Planning and Control
• Handling system
• Inspeksi
• Delivery
• Sistem insentif

22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Penataan sarana dan prasarana sekolah
dengan mengadopsi tatanan atau
menerapkan aturan-aturan yang berlaku di
dunia kerja, meliputi:
• Penataan lingkungan sekolah
• Penataan ruang teori
• Penataan ruang/lahan praktik
• Pengadaan sarana produksi
• Penyediaan ruang pamer (opsional)

23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Pelaksanaan Teaching Factory di SMK
pada prinsipnya adalah mengadopsi
suasana. budaya, standar, dan
Prosedur kerja yang terdapat di
industry untuk kemudian diterapkan
dalam pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran di SMK
• Gedung maupun lingkungannya telah
tertata, bersih dan terawat dengan
baik, tertib, disiplin serta lokasi
sekolah dilengkapi dengan petunjuk
arah

24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Tersedia ruang/area kerja untuk melaksanakan kegiatan produksi barang dan atau jasa,
dengan jenis dan luasan sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang berlangsung di
industri

25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ruang/area kerja dilengkapi dengan ruang penunjang antara lain:
• Ruang alat
• Ruang bahan
• Ruang manajemen/instruktur
• Ruang teori

26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Pengaturan yang jelas antara area kerja dan area sirkulasi sesuai dengan standar industri
untuk menjaga keamanan kerja dan sirkulasi, dengan memberikan tanda-tanda untuk
area kerja, area sirkulasi/lalu lintas dalam ruang praktik.

27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Memberikan pencahayaan yang cukup sesuai dengan standar kerja, baik untuk
pencahayaan alam, buatan maupun pencahayaan setempat sesuai persyaratan dan
standar kerja industri

28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Peralatan praktik:
a) Tersedia peralatan dengan jenis, dan spesifikasi sesuai standar kebutuhan untuk
melaksanakan kegiatan produksi barang dan atau layanan jasa dan jumlah Peralatan
sesuai dengan jumlah siswa yang bekerja.
b) Tata letak (layout) peralatan disusun dengan mengacu pada urutan dan prosedur kerja
industri/jasa yang terstandar sesuai dengan lingkup kegiatan Teaching Factory.
c) Peralatan selalu dalam keadaan rapih, bersih, siap pakai, baik sebelum atau setelah
dipergunakan.
d) Tersedia peralatan untuk pencegahan bahaya kebakaran dan diletakan ditempat yang
strategis.
e) Tersedia perlengkapan Pertolongan Pertama apabila terjadi kecelakaan.
f) Tersedia peralatan dan kelengkapan kebersihan untuk melaksanakan pemeliharaan
rutin peralatan.

29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kelengkapan kerja:
• Sepatu dan seragam kerja siswa sesuai dengan persyaratan keamanan dan standar kerja.
• Sepatu keamanan kerja sesuai standar bagi kegiatan produksi yang mempersyaratkannya.
• Helm dan kacamata pengaman kerja sesuai standar bagi kegiatan produksi yang
mempersyaratkannya.
• Sarung tangan sesuai standar bagi kegiatan produksi yang mempersyaratkannya.
• Kelengkapan kerja lainnya sesuai standar bagi kegiatan produksi yang
mempersyaratkannya.

30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Perbaikan dan Kalibrasi Peralatan Praktik
Perawatan, perbaikan dan kalibrasi dilakukan secara kontinyu dan terus menerus sehingga
menjadi suatu kebiasaan dengan melibatkan tenaga MRC, guru/instrukrur, siswa dan bila
diperlukan tenaga akhli dari luar SMK
• Perawatan rutin
• Perawatan berkala

31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Perancangan produk (barang/jasa) dilakukan oleh satuan pendidikan bersama mitra dunia
kerja.
• Pembuatan contoh produk (prototipe) oleh peserta didik bersama guru dalam penyeliaan
dan validasi tim ahli dan/atau mitra dunia kerja. Contoh produk wajib menggunakan
bahan dan prosedur operasional standar dunia kerja sesuai kondisi SMK

33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk menata pelaksanaan pekerjaan/pembelajaran
untuk mencapai produk yang diinginkan serta kompetensi yang diharapkan.
• Pengorganisasian pekerjaan/pembelajaran dikoordinasikan oleh Waka Kurikulum bersama
Ketua Program/Kompetensi Keahlian dan guru yang terlibat

34. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Produksi/pembelajaran dilaksanakan sesuai jadwal menggunakan perangkat
pembelajaran.
• Penyeliaan oleh guru dan atau tenaga ahli dari dunia kerja meliputi:
✓ Proses kerja (kerja sama, K3, kepatuhan, dll)
✓ Sikap/budaya kerja (efisiensi, efektivitas, kreativitas, inovasi, dll)
✓ Kualitas produk (sesuai spesifikasi)
• Penilaian/asesmen dilaksanakan berbasiskan indikator pencapaian kompetensi pada
kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran yang relevan dengan proses produksi

35. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Pemasaran hasil produk bagian dari indikator kualitas pelaksanaan Teaching Factory
• Pemasaran hasil produk dapat dilakukan secara langsung pada pasar atau kepada mitra
dunia kerja
• Melibatkan siswa dalam pemasaran produk

36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
• Materi evaluasi meliputi:
• Organisasi
• Sarana dan prasarana
• Proses Produksi/Pembelajaran
• Promosi dan Pemasaran
• Omset
• Pencapaian Kompetensi Siswa
• Kelangsungan hidup Produk
• Pengembangan SDM pendukung Teaching Factory
• Kemitraan dengan dunia kerja

38. Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi