Dokumen tersebut membahas tentang format dan substansi laporan pengelolaan limbah B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan pengelolaan limbah B3 harus memuat informasi sumber, jenis, jumlah limbah yang dihasilkan, proses pengelolaannya, serta pihak penerima laporan. Substansi laporan meliputi kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, hingga penimbunan limbah B3
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Anggi Nurbana Wahyudi
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Kubota Kasui Indonesia (Perusahaan Ahli Pengolahan Limbah dan Kontraktor EPC WWTP/IPAL)
Adopsi sistem biologi dalam IPAL untuk mengolah Nitrogen, Amonia, Ammonium, Nitrit, Nitrat dalam Air
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Ku...Anggi Nurbana Wahyudi
Cara Menurunkan Amonia Ammonia di dalam air limbah -- By Anggi Nurbana PT. Kubota Kasui Indonesia (Perusahaan Ahli Pengolahan Limbah dan Kontraktor EPC WWTP/IPAL)
Adopsi sistem biologi dalam IPAL untuk mengolah Nitrogen, Amonia, Ammonium, Nitrit, Nitrat dalam Air
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BEBAHAYA DAN BERACUN (L...LenteraNusantara
MEDIA LENTERA NUSANTARA
Alamat Cangkir Driyorejo Gresik – Jawa Timur – Indonesia
KONSULTASI GRATIS
Telp : 081553742783 Agung Suyatno, SH
Email : Lenteranusantara77@gmail.com
Berikut ini ringkasan tata cara perizinan pengelolaan limbah B3 berdasarkan PP 101 tahun 2014. Semoga bermanfaat.
Bagi yang hendak meminta slide ppt, dapat menuliskan alamat email dan tujuannya di kolom komentar (<24 jam akan dikirim). Terimakasih
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
Analisis Konten Pendekatan Fear Appeal dalam Kampanye #TogetherPossible WWF.pdfBrigittaBelva
Berada dalam kerangka Mata Kuliah Riset Periklanan, tim peneliti menganalisis penggunaan pendekatan "fear appeal" atau memicu rasa takut dalam kampanye #TogetherPossible yang dilakukan oleh World Wide Fund (WWF) untuk mengedukasi masyarakat tentang isu lingkungan.
Analisis dilakukan dengan metode kualitatif, meliputi analisis konten media sosial WWF, observasi, dan analisis naratif. Tidak hanya itu, penelitian ini juga memberikan strategi nyata untuk meningkatkan keterlibatan dan dampak kampanye serupa di masa depan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...
PELAPORAN PENGELOLAAM LIMBAH B3
1. PELAPORAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Muslihudin R.
Kepala Subdirektorat Manufaktur,
Dit. Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3,
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 - KLHK
Yogyakarta, 18 – 19 November 2015
Workshop Sosialisasi Pengelolaan
Limbah B3 dan Limbah Non B3
2. O Undang Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
O Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
Dasar Hukum
Pelaporan Pengelolaan Limbah B3
3. KEWAJIBAN
Pasal 68 UU RI No.: 32 Thun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau
kegiatan berkewajiban:
a. Memberikan informasi yang terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;
b. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup;
c. Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan
hidup dan/atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.
4. LARANGAN
Pasal 69 ayat (1) huruf j UU RI No. 32 Thun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup:
(1) Setiap orang dilarang:
j. Memberikan informasi palsu, menyesatkan,
menghilangkan informasi, merusak informasi,
atau memberikan keterangan yang tidak benar.
5. Ketentuan Pelaporan
Pegelolaan Limbah B3
Ketentuan pelaporan pengelolaan limbah B3 tertuang
dalam Pasal 28, 44, 52, 61, 72, 82, 93, 121, 143, 172,
dan Pasal 189 Peraturan Pemerintah RI No.: 101
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berhaya dan Beracun.
6. PELAPORAN PENGELOLAAN LB3
Berdasarkan ketentuan PP RI No. 101 Tahun
2014, pelaporan pengelolaan limbah B3 meliputi
pelaporan untuk kegiatan:
1. Penyimpanan LB3 (Pasal 28 Penghasil LB3);
2. Pengumpulan LB3 (Pasal 44);
3. Pengangkutan LB3 (Pasal 52);
4. Uji coba pemanfaatan LB3 (Pasal 61 dan Pasal 82);
5. Pemanfaatan LB3 (Pasal 72 dan Pasal 93);
6. Pengolahan LB3 (Pasal 121 dan Pasal 143);
7. Penimbunan LB3 (Pasal 172);
8. Dumping/Pembuangan LB3 (Pasal 189).
7. - Informasi pelaksanaan ketentuan perizinan
pengelolaan LB3,
- Pemantauan kinerja pengelolaan LB3;
- Bahan perumusan kebijakan;
- Informasi jenis dan jumlah LB3 yang dihasilkan dan
dikelola.
8. TUJUAN
Tujuan sosialisasi pengelolaan LB3 aspek pelaporan pengelolaan
limbah B3 ini adalah:
1.Meningkatkan pemahaman dan ketaatan para pelaku usaha/
kegiatan dalam melaksanakan pelaporan pengelolaan LB3;
2.Keseragaman format dan lingkup laporan;
3.Kesesuaian substansi laporan;
4.Ketepatan pihak penerima laporan.
9. Dokumen
Laporan Pengelolaan LB3
• Format Laporan;
• Lingkup Substansi Laporan;
• Uraian Informasi Kegiatan Pengelolaan Limbah B3
(Meliputi: Penyimpanan sementara/Pengumpulan/Pengangkutan/
Pemanfaatan/Pengolahan/Penimbunan);
• Pihak Yang Menerima Laporan
(KLHK. Gubernur/BLHD Provinsi, Bupati/Wali Kota/BLHD
Kab./Kota)
10. FORMAT LAPORAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Untuk memenuhi ketentuan pelaporan pengelolaan limbah B3 sebagaimana
diamanatkan dalam PP 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3,
maka format laporan tersebut sekurang-kurangnya meliputi:
Cover laporan
(Laporan triwulan ...., PT. .........., Periode ..............., Bidnag Usaha/jenis
industri .............., Aamat: ....................)
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
1.1. Gambaran Umum Perusahaan
(Alamat, bahan baku, proses, dan hasil produksi)
1.2. Hasil Identifikasi Jenis Limbah B3 Yang Dihasilkan
1.3. Perkiraan Timbulan Setiap Jenis Limbah B3
II. Logbook dan Neraca Limbah B3
2.1. Logbook
2.2. Neraca
11. Format Laporan Pengelolaan Limbah B3
(Lanjutan)
III. Manifest Limbah B3
(Informasi umum tentang manifest LB3, dilengkapi dokumen
manifest lembar ke dua)
IV. Penjelasan Proses Pengelolaan Limbah B3
Informasi mengenai:
• Upaya mengurangi terbentuknya limbah B3 melalui substitusi
bahan, modifikasi proses, dan penggunaan teknologi ramah
lingkungan;
• Kegiatan pengelolaan limbah B3 dari dihasilkan sampai ke
pengelola akhir: Pemanfaat/Pengolah/Penimbun;
• Foto progres pengelolaan.
V. Penutup.
(Rekapitulasi tentang jenis dan jumlah LB3 yang dihasilkan dan
dikelola serta komitmen untuk mempertahankan/meningkatkan
ketaatan upaya pengelolaan limbah B3).
12. LOGBOOK PENCATATAN HARIAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PT. ......................................................................................
14. PERIODE
LIMBAH DIKELOLA
KETERANGAN
KODE
MANIFEST
NO.
JENIS
LIMBAH B3
SUMBER SATUAN
PERLAKU
AN
Periode
sebelumn
ya
( SALDO )
TAHUN 2013 TAHUN 2014
LIMBA
H
DIHASI
LKAN
LIMBAH TIDAK
DIKELOLA
DISIMP
AN DI
TPS
DIMANF
AATKA
N
SENDIRI
DIOLA
H
SENDIR
I
LANDFILL
SENDIRI
DISERAH
KAN
PIHAK
KETIGA
BERIZIN
Juli
Agustu
s
Septe
mber
Okto
ber
Nov Des Jan Feb Mare April Mei Juni
1 Oli bekas Proses TON
DIHASILKA
N
0.000 0.000 0.000 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.000
DISIMPAN
DI TPS
0.000 0.000 0.000 0.000 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.000
DIMANFAA
TKAN
SENDIRI
0.000 0.000 0.000 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.000
DIOLAH
SENDIRI
0.000 0.000 0.000 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.000
LANDFILL
SENDIRI
0.000 0.000 0.000 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.000
DISERAHK
AN
KEPIHAK
KETIGA
BERIZIN
0.000 0.000 0.000 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.000
TIDAK
DIKELOLA
0.000 0.000 0.000 0.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.0000.000 0.000 - -
JUMLAH LIMBAH B3 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
PERSENTASE PENAATAN
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
NERACA LIMBAH B3
15. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 disusun sesuai
dengan ketentuan PP 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah B3:
1. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan
Penyimpanan limbah B3 (Pasal 28 PP 101 Thn 2014), paling
sedikit memuat:
a.sumber, nama, jumlah, dan karakteristik limbah B3;
b.pelaksanaan Penyimpanan Limbah B3; dan
c.Pemanfaatan limbah B3, Pengolahan limbah B3, an/atau
Penimbunan limbah B3 yang dilakukan sendiri oleh
pemegang izin dan/atau penyerahan limbah B3 kepada
Pengumpul limbah B3, Pemanfaat limbah B3, Pengolah
limbah B3, dan/atau Penimbun limbah B3.
16. PENYIMPANAN LIMBAH B3
Penyimpanan Limbah B3 wajib dilakukan oleh
setiap orang yang menghasilkan limbah B3,
Penyimpanan Limbah B3 wajib dilengkapi
dengan izin pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan penyimpanan Limbah B3,
Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
penyimpanan Limbah B3 diterbitkan oleh
bupati/walikota.
17. FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
NO. FASILITAS
LIMBAH B3 YANG DAPAT DISIMPAN
KATEGORI 1
KATEGORI 2
SUMBER TIDAK
SPESIFIK
SPESIFIK
UMUM
SPESIFIK
KHUSUS
1 bangunan
2 tangki dan/atau kontainer
3 silo
4 penumpukan limbah (waste
pile)
5 waste impoundment
6 bentuk lainnya sesuai dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
18. SUBSTANSI
LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Lanjutan)
2. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan Pengumpulan limbah B3 (Pasal 44 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3;
b. salinan bukti penyerahan LB3 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3);
c. identitas pengangkut LB3;
d. pelaksanaan Pengumpulan LB3, dan
e. penyerahan LB3, kepada Pemanfaat LB3, Pengolah
LB3, dan/atau Penimbun LB3.
19. 3. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan Pengangkutan limbah B3 (Pasal 52 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah LB3 yang
diangkut;
b. jumlah dan jenis alat angkut LB3;
c. tujuan akhir pengangkutan LB3; dan
d. bukti penyerahan LB3.
SUBSTANSI
LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Lanjutan)
22. SUBSTANSI
LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Lanjutan)
4. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan pelaksanaan uji coba Pemanfaatan LB3
(Pasal 61 PP 101 Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. nama dan karakteristik LB3 yang LB3 yang
pemanfaatannya diujicobakan;
b. tata cara pelaksanaan uji coba peralatan,
metode, teknologi, dan/atau fasilitas
pemanfaatan LB3;
c. hasil pelaksanaan uji coba; dan
d. pemenuhan terhadap standar yang ditetapkan
dalam uji coba.
23. 5. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan Pemanfaatan limbah B3 (Pasal 72 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a.sumber, nama, jumlah, dan karakteristik LB3, dan
b.pelaksanaan Pemanfaatan LB3 yang dihasilkannnya.
6. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan setelah memperoleh persetujuan pelaksanaan
uji coba Pemanfaatan LB3 (Pasal 82 PP 101 Tahun
2014) paling sedikit memuat:
a.nama dan karakteristik LB3 yang pemanfaatannya
diujicobakan;
b.tata cara pelaksanaan uji coba peralatan, metode,
teknologi, dan/atau fasilitas Pemanfaatan LB3;
c.hasil pelaksanaan uji coba; dan
d.pemenuhan terhadap stadar yang ditetapkan dalam
uji coba.
SUBSTANSI
LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Lanjutan)
24. 7. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan Pemanfaatan limbah B3 (Pasal 93 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. sumber, nama, jumlah, dan karakteristik LB3; dan
b. pelaksanaan pemanfaatan LB3;
8. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan Pengolahan limbah B3 (Pasal 121 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. nama, sumber, jumlah, dan karakteristik LB3; dan
b. pelaksanaan pengolahan LB3 yang dihasilkannya.
SUBSTANSI
LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Lanjutan)
29. 9. Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan Pengolahan limbah B3 (Pasal 143 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. sumber, nama, jumlah, dan karakteristik LB3; dan
b. pelaksanaan Pengolahan LB3.
10.Substansi laporan pengelolaan limbah B3 untuk
kegiatan Penimbunan limbah B3 (Pasal 172 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. nama, sumber, jumlah, dan karakteristik LB3; dan
b.pelaksanaan Penimbunan LB3.
SUBSTANSI
LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Lanjutan)
32. 11.Substansi laporan pengelolaan limbah B3
untuk kegiatan pelaksanaan Dumping
(Pembuangan) limbah B3 (Pasal 189 PP 101
Tahun 2014) paling sedikit memuat:
a. nama, sumber, karakteristik, dan jumlah
LB3; dan
b. pelaksanaan dumping (pembuangan) LB3
yang dihasilkanya.
SUBSTANSI
LAPORAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Lanjutan)
33. CONTAH PEMBUANGAN (DUMPING) TAILING
33
> 100 m
mengarah ke
200 m
PABRIK
PENGOLAHAN
BIJIH
PEPRIPAAN
TAILING
titik
pembuangan
limbah B3
(outfall)
PERMUKAAN
LAUT
34. Kebijakan Pengembangan Pelaporan
Pengelolaan LB3
Pengembangan pelaporan secara elektronik
untuk:
• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas waktu, biaya,
dan tenaga;
• Penghematan sumberdaya alam;
• Mempercepat dan mempermudah proses analisis
data.
35. KRONOLOGI
PELAPORAN
SISTEM LAMA
Pelaporan masih secara
manual
Entry Data secara
manual oleh KLH
Pelaporan
MANUAL,
penerimaan
dokumen triwulan
(hardcopy)
e-Reporting
OFFLINE,
penerimaan
dokumen soft copy
(mengirimkan
melalui email)
e-Reporting
ONLINE
Entry Data secara langsung
oleh Perusahaan menuju
PORTAL KLH
Periode 2015-2016
Pelaporan secara
elektronik,
Entry Data Manual oleh
Perusahaan dikirim melalui
email
CAPAIAN KEDEPANSAAT INISISTEM LAMA
Over view data penaatan PLB3
untuk Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota sesuai
kewenangannya
36. TANTANGAN:
Keseragaman Istilah dan Penamaan
Dibutuhkan konsistensi dalam penulisan, penamaan
JENIS LIMBAH pada :
• Izin Pengelolaan Limbah B3
• Logbook dan Neraca Limbah B3
• Rekomendasi Pengangkutan
• Manifest Limbah B3
Agar alur (tracking) pengelolaan Limbah B3 “from cradle to grave”
dan/atau “from creadle to creadle” dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
Pelaporan PLB3 secara elektronik
37. PENUTUP
Kebijakan pengembangan pelaporan pengelolaan
limbah B3 secara elektronik ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang besar dalam pengelolaan
lingkungan, khususnya dalam penyediaan data yang
akurat untuk merumuskan kebijakan yang tepat
sehingga:
• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
limbah B3, dan
• berkurangnya paparan limbah B3 terhadap
manusia dan lingkungan.
38. TERIMA KASIH
Dirketur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3,
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Gedung A Lantai 5
Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13410