SOP ini memberikan pedoman tentang pengelolaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kenten. IPAL digunakan untuk menyaring dan membersihkan air limbah dari domestik dan bahaya kimia. SOP ini menjelaskan tentang pendefinisian IPAL, tujuan, kebijakan, alat dan bahan, langkah-langkah, bagan alir, unit terkait, hal-hal yang perlu diperhatikan, dokumen terkait, dan rekaman perubahan.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...Putri Sanuria
SPPL ini menyatakan kesanggupan Yayasan PKK "Setya Wijaya Smart" untuk mengelola dan memantau dampak lingkungan dari kegiatan pendidikan anak usia dini, meliputi pengelolaan limbah padat dan cair secara terpilah serta menyediakan lahan parkir untuk mengurai gangguan lalu lintas.
Dokumen ini menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) Klinik Sanitasi Puskesmas Kenten yang mencakup tujuan, kebijakan, referensi, alat dan bahan, langkah-langkah kerja, bagan alir, unit terkait, dan dokumen pendukung. SOP ini digunakan sebagai pedoman bagi penanggung jawab program dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif dan promotif secara terpadu dan
SOP ini memberikan pedoman tentang pengelolaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Kenten. IPAL digunakan untuk menyaring dan membersihkan air limbah dari domestik dan bahaya kimia. SOP ini menjelaskan tentang pendefinisian IPAL, tujuan, kebijakan, alat dan bahan, langkah-langkah, bagan alir, unit terkait, hal-hal yang perlu diperhatikan, dokumen terkait, dan rekaman perubahan.
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
FORMAT SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HID...Putri Sanuria
SPPL ini menyatakan kesanggupan Yayasan PKK "Setya Wijaya Smart" untuk mengelola dan memantau dampak lingkungan dari kegiatan pendidikan anak usia dini, meliputi pengelolaan limbah padat dan cair secara terpilah serta menyediakan lahan parkir untuk mengurai gangguan lalu lintas.
Dokumen ini menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) Klinik Sanitasi Puskesmas Kenten yang mencakup tujuan, kebijakan, referensi, alat dan bahan, langkah-langkah kerja, bagan alir, unit terkait, dan dokumen pendukung. SOP ini digunakan sebagai pedoman bagi penanggung jawab program dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif dan promotif secara terpadu dan
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Oswar Mungkasa
[Ringkasan]
Buku saku ini berisi panduan bagi petugas kesehatan dan kader masyarakat dalam melakukan verifikasi terhadap deklarasi desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) atau desa bebas BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Panduan ini menjelaskan tentang tahapan verifikasi, kriteria verifikasi untuk masing-masing pilar STBM, dan mekanisme pencabutan status deklarasi jika hasil monitoring menunjukkan masih ada masyar
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Dokumen tersebut membahas masalah sanitasi di Indonesia yang menyebabkan kerugian ekonomi besar setiap tahun dan meningkatkan angka kematian akibat penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor. Dokumen tersebut juga menjelaskan perlunya pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka menanggulangi masalah sanitasi.
Dokumen ini membahas tentang rincian teknis penyimpanan limbah B3 di Indonesia. Secara garis besar mencakup ketentuan standar penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam NIB, rincian teknis penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam persetujuan lingkungan, serta pemantauan dan pelaporan penyimpanan limbah B3.
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docxyulizadewi1
Formulir pemantauan tindak lanjut audit internal Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu tahun 2022 menunjukkan adanya beberapa temuan ketidaksesuaian di berbagai unit kerja dan rencana tindak lanjut untuk menyelesaikannya hingga April 2022. Beberapa contoh temuan antara lain belum lengkapnya dokumentasi konsultasi, belum adanya jadwal pemeliharaan sarana prasarana, serta belum tersedianya alur pelayanan di beber
uraian tugas kesehatan lingkungan terbaru.docxRizkinaFatlia
Dokumen tersebut merupakan daftar tugas-tugas sanitarian di puskesmas yang mencakup program kesehatan lingkungan seperti inspeksi sumur gali, pemeriksaan warung makan dan kopi, depot isi ulang, sekolah, masjid, CLTS, jamban keluarga, rumah sehat, SPAL, pelaporan, evaluasi, dan membantu program penanggulangan TB.
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan kader kesehatan lingkungan yang membahas tentang pengertian kader kesehatan lingkungan, peran mereka dalam masyarakat, tantangan dan rencana kegiatan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di masyarakat."
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)infosanitasi
EHRA adalah survei partisipatif yang bertujuan mengumpulkan data primer tentang sanitasi dan higienitas di tingkat kelurahan untuk pengembangan program dan advokasi. Survei ini melibatkan masyarakat dan berbagai stakeholder untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang fasilitas sanitasi, perilaku masyarakat, dan isu-isu terkait untuk disertakan dalam penyusunan strategi sanitasi kota. EHRA dilaksanakan secara terstru
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)infosanitasi
1. Survei ini bertujuan untuk mengumpulkan data primer tentang fasilitas sanitasi dan perilaku berisiko kesehatan di tingkat kota.
2. Data survei akan digunakan dalam penyusunan strategi sanitasi kota dan advokasi isu sanitasi.
3. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi terhadap ibu rumah tangga di setiap kelurahan.
Dokumen ini membahas kebijakan pengelolaan limbah cair di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Beberapa poin pentingnya adalah pemisahan limbah cair domestik dan berbahaya, pengolahan limbah sesuai baku mutu, pemantauan dan pelaporan hasil pengolahan, serta arahan untuk mengamankan pengelolaan limbah cair di fasilitas kesehatan.
Peraturan Pemerintah ini membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di industri, termasuk klasifikasi, tata laksana pengelolaan, keselamatan dan kesehatan kerja, penanggulangan kecelakaan, dan peran serta berbagai pihak seperti pemerintah, pengelola, dan masyarakat dalam pengawasan pengelolaan B3.
Buku verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)Oswar Mungkasa
[Ringkasan]
Buku saku ini berisi panduan bagi petugas kesehatan dan kader masyarakat dalam melakukan verifikasi terhadap deklarasi desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) atau desa bebas BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Panduan ini menjelaskan tentang tahapan verifikasi, kriteria verifikasi untuk masing-masing pilar STBM, dan mekanisme pencabutan status deklarasi jika hasil monitoring menunjukkan masih ada masyar
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Dokumen tersebut membahas masalah sanitasi di Indonesia yang menyebabkan kerugian ekonomi besar setiap tahun dan meningkatkan angka kematian akibat penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor. Dokumen tersebut juga menjelaskan perlunya pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka menanggulangi masalah sanitasi.
Dokumen ini membahas tentang rincian teknis penyimpanan limbah B3 di Indonesia. Secara garis besar mencakup ketentuan standar penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam NIB, rincian teknis penyimpanan limbah B3 yang diintegrasikan ke dalam persetujuan lingkungan, serta pemantauan dan pelaporan penyimpanan limbah B3.
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
TINDAK LANJUT AUDIT INTERNAL KM 2022.docxyulizadewi1
Formulir pemantauan tindak lanjut audit internal Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu tahun 2022 menunjukkan adanya beberapa temuan ketidaksesuaian di berbagai unit kerja dan rencana tindak lanjut untuk menyelesaikannya hingga April 2022. Beberapa contoh temuan antara lain belum lengkapnya dokumentasi konsultasi, belum adanya jadwal pemeliharaan sarana prasarana, serta belum tersedianya alur pelayanan di beber
uraian tugas kesehatan lingkungan terbaru.docxRizkinaFatlia
Dokumen tersebut merupakan daftar tugas-tugas sanitarian di puskesmas yang mencakup program kesehatan lingkungan seperti inspeksi sumur gali, pemeriksaan warung makan dan kopi, depot isi ulang, sekolah, masjid, CLTS, jamban keluarga, rumah sehat, SPAL, pelaporan, evaluasi, dan membantu program penanggulangan TB.
Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan kader kesehatan lingkungan yang membahas tentang pengertian kader kesehatan lingkungan, peran mereka dalam masyarakat, tantangan dan rencana kegiatan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di masyarakat."
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)infosanitasi
EHRA adalah survei partisipatif yang bertujuan mengumpulkan data primer tentang sanitasi dan higienitas di tingkat kelurahan untuk pengembangan program dan advokasi. Survei ini melibatkan masyarakat dan berbagai stakeholder untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang fasilitas sanitasi, perilaku masyarakat, dan isu-isu terkait untuk disertakan dalam penyusunan strategi sanitasi kota. EHRA dilaksanakan secara terstru
Dokumen ini menjelaskan tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program UKM di puskesmas. Langkah-langkah yang dijelaskan meliputi penentuan instrumen berupa kuesioner, pengumpulan data kebutuhan masyarakat, analisis data, pemaparan hasil temuan, pelaksanaan program berdasarkan hasil identifikasi, serta monitoring dan evaluasi. Tujuannya adalah mengetahui masalah dan sumber daya yang dibutuhkan masy
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya merupakan tahap kritis dalam pengelolaan sampah yang melibatkan pemisahan sampah organik dan non-organik serta penerapan konsep 3R. Tanggung jawab penanganan bervariasi mulai dari penghuni rumah, pengelola gedung, hingga developer tergantung jenis permukiman. Pemisahan dan penyimpanan sampah di sumber diperlukan sebelum pengangkutan ke TPS atau TPA selanjutnya.
Studi EHRA (Environmental Health Risk Assessment)infosanitasi
1. Survei ini bertujuan untuk mengumpulkan data primer tentang fasilitas sanitasi dan perilaku berisiko kesehatan di tingkat kota.
2. Data survei akan digunakan dalam penyusunan strategi sanitasi kota dan advokasi isu sanitasi.
3. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi terhadap ibu rumah tangga di setiap kelurahan.
Dokumen ini membahas kebijakan pengelolaan limbah cair di fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Beberapa poin pentingnya adalah pemisahan limbah cair domestik dan berbahaya, pengolahan limbah sesuai baku mutu, pemantauan dan pelaporan hasil pengolahan, serta arahan untuk mengamankan pengelolaan limbah cair di fasilitas kesehatan.
Peraturan Pemerintah ini membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di industri, termasuk klasifikasi, tata laksana pengelolaan, keselamatan dan kesehatan kerja, penanggulangan kecelakaan, dan peran serta berbagai pihak seperti pemerintah, pengelola, dan masyarakat dalam pengawasan pengelolaan B3.
1. Limbah pabrik tahu dapat merusak lingkungan hidup terutama perairan dan mengancam kesehatan manusia. Pencemaran limbah tahu dapat mengganggu ekosistem perairan dan kualitas air.
2. UU No. 32 Tahun 2009 mengatur sanksi bagi industri yang melakukan pencemaran lingkungan hidup termasuk pabrik tahu. Industri harus memenuhi baku mutu lingkungan dan mendapat izin pelepasan limbah.
Teknologi "MAS" (Micro Automatic System) digunakan untuk mengolah air limbah rumah sakit secara biologis dan otomatis. Teknologi ini menggunakan bakteri pengurai yang dikembangkan khusus untuk mendekomposisi limbah menjadi bahan yang tidak berbahaya. Sistem elektrik secara otomatis menggerakkan peralatan seperti pompa dosing, blower, dan pengurasan. Teknologi ini relatif murah dan mudah dioper
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 04 Tahun 2012 menetapkan indikator ramah lingkungan untuk usaha penambangan batubara terbuka yang mencakup tahapan penambangan, reklamasi, dan pasca tambang. Indikator tersebut meliputi perlindungan lahan dan air dengan kriteria seperti penanganan tanah pucuk dan penutup, pencegahan erosi, reklamasi lahan sesuai fungsi, serta penanaman tanaman penutup. Peraturan ini bertujuan
ADKL digunakan untuk mengkaji dan memprediksi potensi risiko kesehatan dari suatu rencana kegiatan pembangunan. Tujuannya adalah mengkaji dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat dalam AMDAL maupun pengelolaan lingkungan hidup. Pendekatan ADKL menggunakan teori simpul pengamatan untuk menilai hubungan antara sumber, media pemajanan, dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan tentang analisis mengenai dampak lingkungan atau Amdal. Berisikan tentang pasal pasal atau undang undang yang mengatur Amdal tersebut.
Dokumen tersebut membahas dampak sampah plastik terhadap kesehatan, termasuk pengelolaan sampah rumah tangga di Indonesia, bahaya kesehatan dari mikroplastik dan sampah plastik, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya seperti program Germas dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
1. Peraturan ini menetapkan baku mutu lindi bagi usaha Tempat Pemrosesan Akhir Sampah agar lindi yang dibuang ke lingkungan tidak mencemari lingkungan.
2. Baku mutu lindi tercantum dalam lampiran peraturan ini, dan gubernur dapat menetapkan baku mutu lindi daerah yang lebih ketat berdasarkan kajian ilmiah.
3. Pengelola TPA wajib memperoleh izin lingkungan dan mengelola lindi sesuai baku mutu s
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) PT. Kusuma Persada Sharia Propertindo merencanakan pembangunan perumahan Grand Kusuma Purbosuman dengan kapasitas 65 unit rumah dan instalasi pengolahan air limbah komunal;
(2) Instalasi pengolahan air limbah akan menggunakan teknologi ABR dengan kapasitas 53,5 m3/hari untuk mengolah 18,2 m3/hari air limbah yang dihasilkan;
(3) Rencana pem
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur mengenai upaya sistematis dan terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah pencemaran serta kerusakan lingkungan, meliputi perencanaan, pengendalian, pemantauan, dan penegakan hukum. UU ini menggunakan berbagai instrumen seperti KLHS, tata ruang, baku mutu, AMDAL, UKL-UPL, perizinan, dan instr
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan HidupAstri
Dokumen tersebut membahas tentang dampak pencemaran limbah pabrik tahu terhadap lingkungan hidup, khususnya perairan. Limbah pabrik tahu mengandung polutan organik dan anorganik yang dapat merusak kualitas air dan ekosistem perairan, serta mengancam kesehatan manusia. Diperlukan penanganan pencemaran limbah secara preventif dengan mengolah limbah sebelum dibuang, serta peraturan dan sanksi bagi pabrik yang melanggar
Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Tahu Terhadap Lingkungan Hidup
Sop ipal pkm utan
1. 1
IPAL
SOP
No. Dokumen :
......../C.2/SOP/PKM.UTAN/III/
2017
No. Revisi : 0
Tgl. Terbit : 21 Maret 2017
Halaman : 1/2 halaman
UPT. PUSKESMAS
KEC. UTAN
............................................
Supriyadi, SKM
NIP. 19681231 198903 1 092
1. Pengertian Merupakan sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis
dan kimiawi dari air limbah Puskesmas sehingga aman bila dibuang ke badan
lingkungan
2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengoprasian instalasi
pengolahan air limbah (IPAL)
2. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan
akibat air limbah
3. Kebijakan
4. Referensi 1. UU Nomer 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. UU Nomor 7 tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
3. PP Nomer 82 TAHUN 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 111 Tahun 2003 ttg
Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perijinan serta Pedoman Kajian
Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air
5. Langka-langka Persiapan
1. Petugas operator ipal harus memakai pakaian kerja/APD
berupa : ketelpak, sepatu bot, sarung tangan, masker dan helm.
2. Periksa kesiapan alan ipal sudah tersambung
3. Bersihkan lubang angin diluar ruang pembakaran dengan cara
bukalah kran-kran angin dan tusuk dengan besi 8 sepanjang 1
meter, Setelah dibersihkan tutup kembali kran angin tersebut.
Langka-langka
1. Cek air pendingin, pastikan air pendingin mesin terpenuhi
2. Cek air limbah dalam bak equalizer, dapat diketahui dari lampu indikator di
2. 2
pintu panel water level control (WLC) isi atau kosong
3. Cek arus listrik dalam panel, dapat diketahui dari nilai volt meter pada
bagian atas panel
4. Hidupkan mesin IPAL, tekan tombol ON pada pintu panel
6. UnitTerkait Kesling, Imunisasi, Rawat Inap, UGD, Poned, Lab. KB, Gigi