Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penafsiran Alkitab, seperti praduga, terjemahan, pengalaman budaya, dan dosa. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya penafsiran Alkitab yang benar agar mendapatkan kesatuan dalam doktrin, pengajaran, dan misi gereja.
Pelajaran sekolah sabat ke-9 triwulan II 2019David Syahputra
Dokumen tersebut membahas berbagai karunia yang diberikan Tuhan kepada manusia, yaitu karunia kesehatan, kepercayaan, kebaikan, kebebasan, dan kehidupan. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana manusia dapat kehilangan karunia-karunia tersebut akibat dosa, serta harapan akan pemulihan dan penghiburan dalam iman kepada Tuhan.
Dokumen tersebut membahas kesempurnaan Alkitab sebagai firman Allah yang diilhami, menjawab kebutuhan manusia, memiliki kesatuan inti berita, dan ketepatan nubuatannya."
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas metode Yesus Kristus dalam menjangkau manusia, yaitu dengan bergaul dengan masyarakat sebagai seseorang yang menginginkan kebaikan mereka, menunjukkan simpati, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka sebelum memanggil mereka untuk mengikutinya. Metode ini menuntun pembaca untuk belajar bagaimana Yesus berinteraksi dengan orang-orang yang ingin diselamatkan dan mencontoh
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas hubungan Yesus dengan Alkitab Perjanjian Lama dan bagaimana Yesus menggunakan Alkitab untuk mengetahui misinya, mengatasi godaan, dan mengajar orang lain.
2. Murid-murid pertama juga menggunakan Alkitab sebagai pedoman untuk iman dan kehidupan mereka.
3. Satu-satunya cara yang aman adalah mengikuti teladan Yesus untuk men
Pelajaran sekolah sabat ke-9 triwulan II 2019David Syahputra
Dokumen tersebut membahas berbagai karunia yang diberikan Tuhan kepada manusia, yaitu karunia kesehatan, kepercayaan, kebaikan, kebebasan, dan kehidupan. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagaimana manusia dapat kehilangan karunia-karunia tersebut akibat dosa, serta harapan akan pemulihan dan penghiburan dalam iman kepada Tuhan.
Dokumen tersebut membahas kesempurnaan Alkitab sebagai firman Allah yang diilhami, menjawab kebutuhan manusia, memiliki kesatuan inti berita, dan ketepatan nubuatannya."
Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan III 2016David Syahputra
Dokumen tersebut membahas metode Yesus Kristus dalam menjangkau manusia, yaitu dengan bergaul dengan masyarakat sebagai seseorang yang menginginkan kebaikan mereka, menunjukkan simpati, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka sebelum memanggil mereka untuk mengikutinya. Metode ini menuntun pembaca untuk belajar bagaimana Yesus berinteraksi dengan orang-orang yang ingin diselamatkan dan mencontoh
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas hubungan Yesus dengan Alkitab Perjanjian Lama dan bagaimana Yesus menggunakan Alkitab untuk mengetahui misinya, mengatasi godaan, dan mengajar orang lain.
2. Murid-murid pertama juga menggunakan Alkitab sebagai pedoman untuk iman dan kehidupan mereka.
3. Satu-satunya cara yang aman adalah mengikuti teladan Yesus untuk men
Teks tersebut membahas pentingnya memiliki pengenalan yang benar terhadap Kristus dan tidak hanya sekedar mengetahui banyak hal tentang Dia. Pengenalan yang benar harus bersandar pada diri Allah, bukan manusia, dan membutuhkan pencerahan dari Roh Kudus agar mata hati menjadi terang. Selain itu penting untuk mengalami Kristus secara pribadi dan menyelami kembali karya-Nya dalam segala aspek hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya orang Kristen untuk tumbuh dan menjadi dewasa rohani. Hal ini diperlukan karena manusia harus selalu berubah dan bertumbuh, begitu pula dengan kehidupan rohani seseorang. Untuk menjadi dewasa rohani, diperlukan proses, disiplin diri, dan mengikuti teladan Yesus.
Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran-pemikiran keliru umat Kristen awal mengenai kerajaan Allah, persoalan komunikasi antar bahasa yang diatasi oleh Roh Kudus pada hari Pentakosta, kemenangan dan kekalahan awal gereja dalam melawan musuh, serta bagaimana Allah mengajari Petrus untuk tidak memandang rendah siapapun atau apapun kebangsaannya.
Setiap mereka yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan sebagai Raja yang memerintah dalam hidupnya, ia diberi kuasa (Kekuatan, Power, Otoritas) oleh Allah untuk pergi dan menjadi saksiNya, saksi mengenai apa yang Allah sudah perbuat baginya dalam hidupnya, bersaksi kepada orang yang lain yang belum mendengar dan belum menikmati kasih Allah yang dinyatakan lewat Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.
Pelajaran sekolah sabat ke -4 triwulan IV 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang perintah utama dalam agama Yahudi dan Kristen yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Motivasi utama untuk mengasihi Tuhan adalah karena Dia lebih dulu mengasihi kita. Menurut Yesus, cara terbaik untuk mengasihi Tuhan adalah dengan menaati segala perintah-Nya.
Dokumen ini membahas tentang kemurahan Tuhan berdasarkan ajaran Alkitab. Terdapat dua aspek kemurahan Tuhan, yaitu secara umum atas alam semesta dan makhluk hidup, dan khusus atas umat percaya. Kemurahan Tuhan merupakan salah satu sifat-Nya yang menyatakan kebaikan kepada ciptaan-Nya. Umat dipanggil untuk bersyukur dan bersekutu dengan Tuhan atas anugerah kemurahan-Nya.
Bagaimana mengalami kasih dan pengampunan Allahiyan satar
Dokumen tersebut membahas tentang pengalaman pribadi mengenal Yesus Kristus secara pribadi seperti yang dialami oleh Zakheus dan Bill Bright. Zakheus mengalami kasih dan pengampunan Tuhan setelah bertobat dan mempraktekkan buah pertobatannya, sedangkan mengenal Yesus secara pribadi adalah pengalaman terbesar yang dapat dialami seseorang.
Tiga dokumen menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara murid-murid Kristus. Mereka harus meniru karakter Kristus dan saling mendukung seperti Kristus dan Bapa. Hanya dengan bersatu dalam iman dan kasih dapat murid-murid memenuhi panggilan tinggi mereka.
Pelajaran sekolah sabat ke 14 triwulan 3 2017David Syahputra
Dokumen tersebut merangkum pelajaran Alkitab tentang surat Paulus kepada jemaat di Galatia pasal 6. Ia menjelaskan bahwa Paulus hanya bermegah dalam salib Yesus dan bukan dalam perbuatan atau keturunan, karena hanya melalui iman dalam Kristuslah manusia menjadi ciptaan baru. Paulus menulis bagian akhir suratnya sendiri untuk menekankan pesannya.
Beberapa faktor mempengaruhi penafsiran Alkitab seperti prasangka, budaya, pengalaman, dan dosa. Penafsiran yang benar memerlukan pemahaman konteks budaya dan sejarah serta bimbingan Roh Kudus. Terjemahan juga dapat mempengaruhi pengertian karena keterbatasan bahasa. Oleh karena itu penting membaca beberapa terjemahan dan menganalisis ayat dalam konteks Alkitab secara keseluruhan.
101 penjelasan tentang tuduhan kontradiksi dalam alkitabFred Umis
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas definisi wahyu dan inspirasilah Alkitab menurut pandangan Kristen, yang berbeda dengan pandangan Islam tentang wahyu Alquran. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa meski penulis Alkitab berbeda-beda, isinya tetap diilhami Tuhan dan tidak bertentangan.
Teks tersebut membahas pentingnya memiliki pengenalan yang benar terhadap Kristus dan tidak hanya sekedar mengetahui banyak hal tentang Dia. Pengenalan yang benar harus bersandar pada diri Allah, bukan manusia, dan membutuhkan pencerahan dari Roh Kudus agar mata hati menjadi terang. Selain itu penting untuk mengalami Kristus secara pribadi dan menyelami kembali karya-Nya dalam segala aspek hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya orang Kristen untuk tumbuh dan menjadi dewasa rohani. Hal ini diperlukan karena manusia harus selalu berubah dan bertumbuh, begitu pula dengan kehidupan rohani seseorang. Untuk menjadi dewasa rohani, diperlukan proses, disiplin diri, dan mengikuti teladan Yesus.
Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran-pemikiran keliru umat Kristen awal mengenai kerajaan Allah, persoalan komunikasi antar bahasa yang diatasi oleh Roh Kudus pada hari Pentakosta, kemenangan dan kekalahan awal gereja dalam melawan musuh, serta bagaimana Allah mengajari Petrus untuk tidak memandang rendah siapapun atau apapun kebangsaannya.
Setiap mereka yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan sebagai Raja yang memerintah dalam hidupnya, ia diberi kuasa (Kekuatan, Power, Otoritas) oleh Allah untuk pergi dan menjadi saksiNya, saksi mengenai apa yang Allah sudah perbuat baginya dalam hidupnya, bersaksi kepada orang yang lain yang belum mendengar dan belum menikmati kasih Allah yang dinyatakan lewat Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.
Pelajaran sekolah sabat ke -4 triwulan IV 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang perintah utama dalam agama Yahudi dan Kristen yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Motivasi utama untuk mengasihi Tuhan adalah karena Dia lebih dulu mengasihi kita. Menurut Yesus, cara terbaik untuk mengasihi Tuhan adalah dengan menaati segala perintah-Nya.
Dokumen ini membahas tentang kemurahan Tuhan berdasarkan ajaran Alkitab. Terdapat dua aspek kemurahan Tuhan, yaitu secara umum atas alam semesta dan makhluk hidup, dan khusus atas umat percaya. Kemurahan Tuhan merupakan salah satu sifat-Nya yang menyatakan kebaikan kepada ciptaan-Nya. Umat dipanggil untuk bersyukur dan bersekutu dengan Tuhan atas anugerah kemurahan-Nya.
Bagaimana mengalami kasih dan pengampunan Allahiyan satar
Dokumen tersebut membahas tentang pengalaman pribadi mengenal Yesus Kristus secara pribadi seperti yang dialami oleh Zakheus dan Bill Bright. Zakheus mengalami kasih dan pengampunan Tuhan setelah bertobat dan mempraktekkan buah pertobatannya, sedangkan mengenal Yesus secara pribadi adalah pengalaman terbesar yang dapat dialami seseorang.
Tiga dokumen menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di antara murid-murid Kristus. Mereka harus meniru karakter Kristus dan saling mendukung seperti Kristus dan Bapa. Hanya dengan bersatu dalam iman dan kasih dapat murid-murid memenuhi panggilan tinggi mereka.
Pelajaran sekolah sabat ke 14 triwulan 3 2017David Syahputra
Dokumen tersebut merangkum pelajaran Alkitab tentang surat Paulus kepada jemaat di Galatia pasal 6. Ia menjelaskan bahwa Paulus hanya bermegah dalam salib Yesus dan bukan dalam perbuatan atau keturunan, karena hanya melalui iman dalam Kristuslah manusia menjadi ciptaan baru. Paulus menulis bagian akhir suratnya sendiri untuk menekankan pesannya.
Beberapa faktor mempengaruhi penafsiran Alkitab seperti prasangka, budaya, pengalaman, dan dosa. Penafsiran yang benar memerlukan pemahaman konteks budaya dan sejarah serta bimbingan Roh Kudus. Terjemahan juga dapat mempengaruhi pengertian karena keterbatasan bahasa. Oleh karena itu penting membaca beberapa terjemahan dan menganalisis ayat dalam konteks Alkitab secara keseluruhan.
101 penjelasan tentang tuduhan kontradiksi dalam alkitabFred Umis
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas definisi wahyu dan inspirasilah Alkitab menurut pandangan Kristen, yang berbeda dengan pandangan Islam tentang wahyu Alquran. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa meski penulis Alkitab berbeda-beda, isinya tetap diilhami Tuhan dan tidak bertentangan.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-12 Triwulan II 2020David Syahputra
Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk menghadapi ayat-ayat Alkitab yang sulit dipahami, seperti menggunakan logika, mengakui kesalahan penyalinan dan penerjemahan, serta berpegang pada sikap kejujuran, kerendahan hati, ketekunan, dan berdoa kepada Allah untuk meminta pencerahan. Dianjurkan untuk mempelajari ayat-ayat tersebut dengan teliti dan sabar sambil meminta bimbingan Roh K
Pengantar PB atau Ilmu Pengetahuan & Pembimbing PB adalah ilmu yang mempelajari latar belakang sejarah, budaya, dan penulisan kitab-kitab PB. Ilmu ini penting karena memberikan pemahaman konteks kitab-kitab PB dan membantu interpretasi isinya. Kitab-kitab PB terbentuk secara bertahap melalui tradisi lisan, penulisan tulisan awal, dan pengumpulan tulisan-tulisan tersebut.
Materi pembinaan khotbah gkp klasis bogor, book viewGerry Atje
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberitaan firman Tuhan yang tepat dan relevan dengan konteks kehidupan jemaat. Dokumen menjelaskan proses penafsiran Alkitab dan penerapannya dalam khotbah agar pesan firman Tuhan dapat dipahami dan diterapkan oleh jemaat."
Dokumen tersebut merangkum eksposisi dari Injil Lukas pasal 1 ayat 1-4 yang membahas penulis Injil Lukas yaitu Lukas, penerima Injil Lukas yaitu Theofilus, dan alasan penulisan Injil Lukas untuk memberikan pemahaman yang pasti kepada Theofilus mengenai ajaran-ajaran Kristen.
Teks tersebut menjelaskan konsep tipologi dalam Alkitab dan bagaimana tipologi tersebut terkait dengan Mariologi. Beberapa contoh tipologi yang disebutkan adalah Adam-Yesus, Hawa-Maria, dan Tabut Perjanjian-Maria. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan dasar-dasar ajaran Gereja Katolik mengenai Maria berdasarkan Alkitab melalui pendekatan tipologi.
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran hermeneutika Alkitab, yaitu alegoris, mistis, perenungan, rasional, dan literal. Metode literal dianggap paling tepat karena mengutamakan arti harfiah teks Alkitab berdasarkan konteks sejarah dan budaya penulis.
Buku ini memberikan pandangan tentang konflik spiritual yang telah berlangsung sejak manusia pertama di Taman Eden. Melalui kisah-kisah Alkitab seperti Yakub-Esau, Firaun-Musa, hingga Paskah, buku ini menjelaskan strategi Iblis untuk menjauhkan manusia dari Allah dan menjadikan diri sendiri sebagai ilah. Namun kisah Paskah menunjukkan jalan kemenangan melalui penebusan Kristus.
Similar to Pelajaran Sekolah Sabat ke-6 Triwulan II 2020 (20)
1) Jesus became fully human so He could redeem humanity and defeat Satan who had power over death.
2) In Hebrews, Jesus is presented as both God and man - with His divine nature emphasized in chapter 1 and human nature in chapter 2.
3) As a human, Jesus is our brother, redeemer from sin, was not ashamed to be associated with humanity, took on our weaknesses though remained sinless, learned obedience through suffering, and is our role model of faith who endured the cross.
Jesus is introduced in Hebrews as our King, our Representative, and our Champion. As our High Priest and Mediator of the new covenant, Jesus fulfills the promises of the old covenant perfectly. The new covenant, which Jesus inaugurated with his blood, is superior to the old covenant because it provides access to God through the perfect heavenly sanctuary and the one-time sacrifice of Christ, rather than the imperfect earthly sanctuary and repeated animal sacrifices of the old covenant.
Deuteronomy teaches that God commands people to love strangers as a reflection of His own love. It gives three reasons why people should love strangers: 1) Because God loves them and provides for them, 2) Because the Israelites were once strangers in Egypt, and 3) To treat strangers fairly and with care, as God does. Loving strangers involves having compassion for their difficulties, identifying with them, and ensuring equal treatment under the law.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan IV 2021 David Syahputra
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengasihi orang asing berdasarkan ajaran Alkitab. Ia menjelaskan bahwa kita harus mengasihi orang asing karena Tuhan mengasihi mereka dan karena dahulu kita juga pernah menjadi orang asing. Kita seharusnya memperlakukan orang asing dengan adil dan peduli terhadap mereka.
This document discusses the importance of loving God according to Deuteronomy 6:4-9. It asks who should love God, what it means to both love and fear God, why we should love God, how to show our love for God, and how we should love God. The key points are: 1) God commands each individual to love Him with all their heart, soul, and strength; 2) Fearing God means both being afraid of punishment for sin and admiring His power and justice; 3) We should love God because He loved us first by rescuing us; 4) We show love for God by obeying His commandments; 5) We should love God with our entire being - heart,
The document discusses the Sabbath and its significance in relation to creation, redemption, and rest. It notes that God blessed and sanctified the seventh day after creating the world in six days. The Sabbath reminds people that God created them and can redeem them from sin, as he redeemed Israel from slavery in Egypt. On the Sabbath, believers can rest with the blessing of their Creator and Redeemer and commune with him, resting from the busy secular world.
1) Restlessness comes from not getting what we want or due to our sinful nature, and can motivate conflict even within families.
2) Jesus taught that we must choose to follow him above all else, even our families, or it can lead to division.
3) Egoism, ambition, and hypocrisy are roots of inner restlessness, while trusting in God and focusing on others rather than ourselves can help overcome these.
4) To find peace when feeling restless, we must trust in God's promises and life to come in heaven.
Pelajaran sekolah sabat ke 12 triwulan II 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas peran iman dalam keselamatan menurut Perjanjian Kekal. Ia menjelaskan bahwa (1) keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman dan bukan melalui patuh pada hukum, (2) iman diperhitungkan sebagai kebenaran di hadapan Allah meskipun manusia berdosa, (3) iman memungkinkan manusia untuk mengklaim kebenaran Kristus dan dibenarkan oleh Allah.
The new covenant that Jesus established through his blood transforms our lives by bringing joy, liberation from guilt, new thoughts, the hope of eternal life, and a mission. It provides an inner peace and joy that comes from believing in Jesus and having a personal relationship with God. Through the new covenant, we are freed from the burden of sin and guilt. Our thoughts are renewed as we understand God's love. We have the hope of eternal life rather than the second death. As God's chosen people, we have a mission to proclaim the good news of the gospel to others.
This document provides a lesson on finding rest from God's perspective based on biblical passages. It discusses:
- God instituted the Sabbath as a day of rest for physical, mental, and spiritual restoration.
- God is concerned about our need for rest, as shown through his response to Baruch who was overwhelmed with grief and unable to find rest.
- The Old and New Testaments describe different words for "rest" involving ceasing from work, relaxing, and finding peace and quiet.
- Without God, people like Cain try to find rest through material things and busy lives instead of accepting God's offer of spiritual rest.
- True rest is found by sitting under the shadow of
Pelajaran sekolah sabat ke- 1 triwulan III 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya istirahat dalam kehidupan kristiani berdasarkan ajaran Alkitab. Istirahat diperlukan secara fisik, mental, dan rohani seperti yang diajarkan Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Baru. Tanpa istirahat yang sesuai dengan rencana Tuhan, seseorang dapat kehilangan perspektif dan menjauh dari Tuhan sebagai sumber istirahat yang sejati.
The document discusses the role of faith in the Everlasting Covenant between God and humanity. It summarizes that:
1) Salvation is only possible through faith in Jesus Christ, not by works, as evidenced by passages like John 3:16 and Romans 4:5.
2) Salvation had an immense cost, as Jesus willingly sacrificed His life on the cross to pay the price for humanity's sins.
3) Righteousness is imputed, or credited, to believers based on their faith rather than their works, as God accounts believers as righteous through their faith in Christ's righteousness, just as Abraham's faith was accounted as righteousness.
4) Having faith in God's promises
Pelajaran sekolah sabat ke 9 triwulan II 2021David Syahputra
Sabat adalah hari khusus yang ditentukan Allah untuk dirayakan sebagai hari istirahat dan persekutuan dengan-Nya. Sabat mengingatkan umat manusia akan ciptaan Allah dan menjadi tanda perjanjian kekal antara Allah dengan umat-Nya. Dengan memelihara Sabat, umat manusia mengakui Allah sebagai Pencipta dan menyerahkan diri kepada pengudusan-Nya.
The document discusses the Sabbath from its origins in Creation to its meaning and significance today. It provides biblical references to show that the Sabbath was established by God at Creation as a sign for all humankind, not just Israel. It discusses how God instructed the Israelites to observe the Sabbath while wandering in the desert, providing manna on the other six days but not on the Sabbath. The Sabbath signifies God's covenant with His people and serves as a sign of sanctification, remembrance of Creation and redemption, and an opportunity to strengthen one's relationship with God through communion with Him.
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan II 2021David Syahputra
Perjanjian baru yang dijanjikan Tuhan melalui nubuat Yeremia memiliki unsur yang sama dengan perjanjian lama yaitu pembuat dan hukum yang sama, namun perjanjian baru membawa perbaikan dengan menawarkan perjanjian dan janji yang lebih baik serta korban dan imam yang lebih sempurna melalui pengorbanan Yesus Kristus.
The document summarizes the key differences and similarities between the old and new covenants established by God. While there are elements that remain the same like the same author (God), law, and purpose of inviting all nations, the new covenant is better in that it is based on the perfect sacrifice of Jesus and provides better promises of complete forgiveness and salvation fulfilled through Christ rather than future symbols. The new covenant replaces the old one through the death of Jesus and writing of God's law on the heart.
1. Pelajaran ke-6 Triwulan II 2020
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang
berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa
berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa
Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah
kepada orang yang sungguh-sungguh mencari
Dia.” (Ibrani 11:6).
2. Apa yang dapat mempengaruhi
penafsiran kita?
Praduga
Terjemahan-terjemahan
Pengalaman Budaya
Dosa
Mengapa penafsiran itu penting?
Membaca sebuah cerita berbeda dengan membaca sebuah dokumen hukum. Cara
seorang anak membaca tentu berbeda dengan orang dewasa. Pemahaman seorang
pengacara atas suatu teks tertentu, adalah sangat mungkin berbeda dengan
pemahaman seorang teologia. Membaca suatu teks dalam bahasa aslinya tentu
juga berbeda dengan membaca terjemahannya.
Semuanya itu — dan bahkan lebih banyak hal lagi — adalah faktor yang
mempengaruhi penafsiran untuk suatu teks. Hal ini juga dapat diterapkan pada
Alkitab. Tidak ada yang dapat membaca Alkitab dengan cara yang benar-benar
murni. Lalu, bagaimana kita dapat menafsirkan Alkitab dengan benar?
3. PRADUGA
“Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa
Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa
Israel.” (Lukas 24:21)
Selama tiga setengah tahun, para
pengikut Yesus percaya bahwa Ia
adalah Sang Mesias (Matius 16:15-
16). Namun, mereka memahami
konsep tentang Mesias dengan cara
yang salah, karena mereka
menyangka pekerjaan-Nya adalah
untuk membebaskan mereka dari
perbudakan bangsa Roma.
Kita mungkin juga dipengaruhi
oleh pengalaman,
pengetahuan, dan praduga kita
ketika menafsirkan Alkitab.
ROH KUDUS akan menolong kita memahami Alkitab dengan benar jika kita
membuka pikiran kita kepada-Nya dengan hati yang jujur.
Praduga ini mencegah mereka untuk mengenali
YESUS tepat setelah Ia dibangkitkan (Lukas 24:
36-45). ROH KUDUS harus bekerja dalam pikiran
mereka untuk menunjukkan kepada mereka
tentang misi Yesus yang sebenarnya dalam
terang kebenaran Alkitab.
4. TERJEMAHAN-TERJEMAHAN
“Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga
orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya. Jika tidak
ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan
Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.” (1Korintus
14:27-28)
Alkitab ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram, dan
Yunani. Karena kita tidak menguasai bahasa-
bahasa tersebut, maka kita memerlukan
terjemahan.
Terjemahan melibatkan dua masalah utama: kata-
kata aslinya mungkin tidak memiliki terjemahan
yang tepat atau persis ke dalam bahasa kita, dan
penerjemah mungkin dipengaruhi oleh gagasan
yang sudah terbentuk sebelumnya.
IBRANI ARAM YUNANI
Karena keterbatasan-keterbatasan tersebut,
sangat disarankan untuk membaca berbagai
terjemahan, sehingga kita dapat memahami arti
dari teks asli dengan lebih baik.
Apa pun terjemahan yang kita baca,
KEBENARAN POKOK dari Kitab Suci SELALU
MUDAH DIMENGERTI.
5. ADA 3 JENIS TERJEMAHAN ALKITAB
• Sesuai dengan
aslinya.
• Terjemahan yang
hampir literal.
• “Jesus said to her,
'Woman, what
does your concern
have to do with
Me? My hour has
not yet come.'”
(John 2:4) NKJV :
New King James
Version
• Menekankan
maknanya.
• Terjemahan
idiomatik atau
ungkapan
• “'Woman, why do
you involve me?'
Jesus replied. 'My
hour has not yet
come.'” (John
2:4) NIV: New
International
Version
• Mengekspresikan ide
dengan bahasa
sehari-hari.
• Lebih kepada
penafsiran bukan
literal
• “'I can’t help you
now,' he said. 'It isn’t
yet my time for
miracles.'” (John 2:4)
TLB: The Living Bible
Terjemahan Dinamis dan Parafrase memiliki bahasa yang lebih tidak kaku
dibandingkan terjemahan Formal. Namun kedua jenis terjemahan tersebut
dipengaruhi oleh praduga, sehingga kurang disarankan untuk pembelajaran doktrinal.
TERJEMAHAN-TERJEMAHAN
Terjemahan
Formal
Terjemahan
DINAMIS
Terjemahan
PARAFRASE
6. PENGALAMAN
BUDAYA
“… yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku,”
(Keluaran 20:5)
Para penulis Alkitab terbenam dalam beragam budaya:
Ibrani, Kasdim, Yunani, Romawi. Oleh karena itu,
tulisan mereka lebih baik dipahami ketika
mempertimbangkan konteks budaya mereka.
Meskipun demikian, bahkan jika kita tidak tahu
tentang budaya-budaya itu secara terperinci,
Alkitab masih penuh dengan makna bagi kita.
Alkitab menjelaskan topik-topik yang melampaui
budaya apa pun, seperti ciptaan ALLAH, dosa
dan mengapa kita memerlukan Keselamatan.
Misalnya, dalam budaya Ibrani, seseorang bertanggung jawab
atas tindakan yang tidak dilakukannya, tetapi membiarkan hal
itu terjadi. Itulah sebabnya kadang-kadang mereka
menghubungkan tindakan kepada ALLAH yang sebenarnya
tidak Ia lakukan, seperti membiarkan anak-anak menderita
karena dosa orang tua mereka, atau mengeraskan hati Firaun.
7. DOSA
“Jawab Yesus kepada mereka:
"Sekiranya kamu buta, kamu tidak
berdosa, tetapi karena kamu
berkata: Kami melihat, maka
tetaplah dosamu.’” (Yohanes 9:41)
Dosa adalah penghalang antara
pembaca dan Alkitab. Dosa
mengubah cara kita menafsirkan
dan menerima Alkitab.
Jadi kita harus membaca Alkitab dengan
iman dan penyerahan. Kita harus rela
mengizinkan Alkitab mengubah kita dan
membentuk karakter kita.
ROH KUDUS akan bekerja dalam diri kita
jika kita membuka hati kita. Terlepas dari
dosa kita, Dia akan menuntun kita “ke
dalam seluruh kebenaran.” (Yohanes
16:13)
Kita mungkin salah memahami Alkitab
karena kesombongan, khayalan diri
sendiri, keraguan, ketidaktaatan,
mencintai pendapat kita sendiri, dan
banyak halangan lainnya.
8. MENGAPA PENAFSIRAN
DIPERLUKAN?
“Lalu Ia membuka pikiran mereka,
sehingga mereka mengerti Kitab
Suci.” (Lukas 24:45)
Jika kita mendekati dan menafsirkan Alkitab
dengan keliru, kita mungkin akan sampai pada
kesimpulan yang salah, tidak hanya dalam
pengertian keselamatan tetapi dalam segala hal
lain yang diajarkan Alkitab.
Penafsiran Alkitab yang benar menghasilkan:
KESATUAN DOKTRIN
KESATUAN PENGAJARAN
KESATUAN DALAM GEREJA
KESATUAN DALAM MISI
Kita perlu belajar Alkitab dengan tepat
(hermeneutika). Kita harus menganalisa setiap
perikop dalam konteksnya secara spesifik, dan
sehubungan dengan apa yang diajarkan bagian
Alkitab lainnya tentang topik yang dibahas. Dengan
cara ini kita akan lebih memahami pekabaran yang
diberikan ALLAH kepada kita melalui Alkitab.
9. “Apakah engkau bertanya, apakah yang aku perbuat
supaya selamat? Engkau harus menyerahkan pendapat-
pendapat yang telah ditetapkan terlebih dulu, ide-ide
turunanmu serta yang sudah ditanamkan, pada pintu
penyelidikan. Jika engkau menyelidik Kitab Suci untuk
menunjukkan pendapat- pendapatmu sendiri, engkau
tidak akan pernah menjangkau kebenaran. Selidiklah
untuk memahami apa yang dikatakan TUHAN. Jika
keyakinan datang, waktu engkau menyelidik, jika engkau
melihat bahwa pendapat-pendapatmu yang disenangi
tidak sesuai dengan kebenaran, jangan salah tafsirkan
kebenaran itu untuk dicocokkan dengan kepercayaanmu
sendiri, tetapi terimalah terang yang telah diberikan.
Bukalah pikiran dan hati, agar engkau dapat memandang
perkara-perkara yang ajaib dari firman ALLAH.”
E.G.W. (Christ's Object Lessons, cp. 8, p. 112)