(1) Tulisan ini membahas surat Paulus kepada jemaat di Galatia.
(2) Paulus menjelaskan bahwa injil yang diajarkannya berasal dari wahyu Ilahi dan bukan dari manusia, karena injil yang diajarkan oleh guru-guru palsu di Galatia bukanlah injil yang sebenarnya.
(3) Paulus juga menjelaskan latar belakang panggilannya sebagai rasul untuk membuktikan bahwa injil yang diajarkannya
Surat 1 Petrus membahas topik-topik seperti pemilihan umat percaya oleh Allah, peranan Bapa, Putra, dan Roh Kudus dalam keselamatan, serta pentingnya menjalani kehidupan suci dan saling mengasihi. Rasul Petrus mengajak umat percaya untuk hidup taat kepada kebenaran agar dapat menunjukkan kasih persaudaraan dan kasih sejati kepada semua orang.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan iman dari iman dasar menuju kasih yang mendalam. Petrus mengajak umat Kristen untuk menambah kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, dan kasih kepada sesama sebagai buah dari iman mereka. Ia juga mengingatkan agar umat Kristen hidup sesuai iman, serta tak takut akan kematian karena Allah telah janjikan kehidupan kekal.
(1) Tulisan ini membahas surat Paulus kepada jemaat di Galatia.
(2) Paulus menjelaskan bahwa injil yang diajarkannya berasal dari wahyu Ilahi dan bukan dari manusia, karena injil yang diajarkan oleh guru-guru palsu di Galatia bukanlah injil yang sebenarnya.
(3) Paulus juga menjelaskan latar belakang panggilannya sebagai rasul untuk membuktikan bahwa injil yang diajarkannya
Surat 1 Petrus membahas topik-topik seperti pemilihan umat percaya oleh Allah, peranan Bapa, Putra, dan Roh Kudus dalam keselamatan, serta pentingnya menjalani kehidupan suci dan saling mengasihi. Rasul Petrus mengajak umat percaya untuk hidup taat kepada kebenaran agar dapat menunjukkan kasih persaudaraan dan kasih sejati kepada semua orang.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan iman dari iman dasar menuju kasih yang mendalam. Petrus mengajak umat Kristen untuk menambah kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, dan kasih kepada sesama sebagai buah dari iman mereka. Ia juga mengingatkan agar umat Kristen hidup sesuai iman, serta tak takut akan kematian karena Allah telah janjikan kehidupan kekal.
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 2 2017David Syahputra
Petrus menekankan pentingnya Alkitab sebagai sumber ajaran tentang Yesus Kristus. Alkitab mengandung nubuatan tentang kedatangan dan pekerjaan Yesus, dan para murid-Nya menulis Injil untuk menyaksikan kebenaran tentang Dia. Petrus menganjurkan pembaca untuk mempelajari Alkitab seperti memperhatikan cahaya, sehingga Yesus dapat bercahaya di dalam hati mereka. Ia memperingatkan agar tidak menafsirk
Dokumen tersebut membahas peran para penatua dalam jemaat perdana dan persyaratan untuk menjadi penatua. Tugas para penatua adalah melayani anggota jemaat dengan kerendahan hati sambil menghadapi tantangan dari musuh rohani."
Dokumen tersebut membahas tentang Roh Kudus dan perannya menurut pengajaran Yesus. Roh Kudus digambarkan sebagai penghibur dan penolong yang akan mengajari, mengingatkan, membimbing ke kebenaran, dan memuliakan Yesus. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah pribadi ilahi yang setara dengan Bapa dan Putra, bukan sekadar kuasa atau tenaga. Kehadiran Roh Kudus yang personal dalam kehidup
Dokumen tersebut membahas buah-buah Roh sesuai dengan ayat di Galatia 5:22-23. Ia menjelaskan bahwa buah-buah Roh adalah karakter Yesus yang dihasilkan oleh Roh Kudus dalam diri seseorang. Buah-buah Roh tersebut harus diliputi oleh kasih agar memiliki kuasa. Dokumen tersebut juga menjelaskan makna dari masing-masing buah Roh.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep penatalayanan dalam Alkitab dan tanggung jawab kita sebagai penatalayan harta dan karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa kita harus menggunakan karunia tersebut dengan setia untuk memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain, bukan untuk kepentingan pribadi kita sendiri. Kita akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan karunia ter
Dokumen tersebut membahas tentang penciptaan manusia menurut gambar Allah, kejatuhan manusia akibat dosa, dan rencana penebusan Allah melalui Yesus Kristus. Manusia awalnya diciptakan menurut gambar Allah, namun gambar itu rusak akibat dosa. Rencana Allah adalah memulihkan gambar-Nya pada manusia melalui Yesus, dan misi gereja adalah membantu orang lain dipulihkan secara rohani, mental
Tiga kitab Injil pertama (Matius, Markus, Lukas) dikenal sebagai Injil "Sinoptik" karena memiliki banyak kisah yang serupa. Lukas menulis Injil dan Kisah Para Rasul untuk menguatkan iman pembaca dengan meneliti saksi mata dan peristiwa sejarah kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus dan Yohanes diperkenalkan dengan pengumuman malaikat dan memiliki makna penting bagi keselamatan umat manusia.
Menurut Lukas, YESUS datang sebagai "Anak Manusia" untuk menebus umat manusia dari dosa dengan mengorbankan diri-Nya di salib. Ia adalah Mesias yang diramalkan dan diurapi oleh Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Keterangan Alkitab dan kesaksian para rasul menunjukkan bahwa YESUS adalah Anak Allah yang tunggal dan satu-satunya jalan keselamatan.
Pelajaran Sekolah SABAT ke-11 Triwulan 1 2015David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya hidup berpegang teguh pada hukum Allah dan mengikuti ajaran-Nya. Prinsip pertama iman adalah menerima dan menghidupkan perintah-perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari. Hukum Allah memberi petunjuk tentang hal yang benar dan salah serta memberi contoh praktis dalam berbagai aspek kehidupan, baik bagi yang kaya maupun miskin. Kualitas moral seseorang
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 4 2017David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan Allah dan keselamatan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa: (1) Allah memilih bangsa Israel untuk menjadi bangsa teladan dan menginjili dunia, (2) Pemilihan Allah bukanlah jaminan keselamatan, melainkan imanlah yang menentukan, (3) Yesus adalah batu sandungan bagi mereka yang menolak iman, tetapi batu keselamatan bagi mereka yang percaya."
Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunanDavid Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pertobatan sejati dan palsu. Pertobatan sejati terjadi ketika seseorang merasa menyesal karena berdosa kepada Allah, mengakui dosanya tanpa mencari alasan, dan memutuskan untuk meninggalkan dosa. Sedangkan pertobatan palsu terjadi ketika seseorang hanya merasa sedih karena akibat dosa, tidak sungguh-sungguh mengakui dosanya, dan masih ingin mengulangi dos
Teks tersebut membahas perjalanan spiritual Petrus dari seorang nelayan biasa menjadi pemimpin gereja perdana. Teks tersebut menggambarkan bagaimana Petrus belajar dari kesalahannya melalui interaksinya dengan Yesus, serta perannya sebagai pemimpin gereja dan koreksinya oleh Paulus."
Rasul Petrus menjelaskan ciri-ciri umat Allah sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, dan umat kepunyaan Allah. Umat Kristen dipanggil untuk mempersembahkan persembahan rohani kepada Allah melalui hidup suci, pujian, perbuatan baik, dan persembahan materi. Mereka juga bertanggung jawab untuk menyampaikan khotbah dan memberikan contoh perbuatan baik di tengah bangsa-bangsa bukan Kristen
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 2 2017David Syahputra
Petrus menekankan pentingnya Alkitab sebagai sumber ajaran tentang Yesus Kristus. Alkitab mengandung nubuatan tentang kedatangan dan pekerjaan Yesus, dan para murid-Nya menulis Injil untuk menyaksikan kebenaran tentang Dia. Petrus menganjurkan pembaca untuk mempelajari Alkitab seperti memperhatikan cahaya, sehingga Yesus dapat bercahaya di dalam hati mereka. Ia memperingatkan agar tidak menafsirk
Dokumen tersebut membahas peran para penatua dalam jemaat perdana dan persyaratan untuk menjadi penatua. Tugas para penatua adalah melayani anggota jemaat dengan kerendahan hati sambil menghadapi tantangan dari musuh rohani."
Dokumen tersebut membahas tentang Roh Kudus dan perannya menurut pengajaran Yesus. Roh Kudus digambarkan sebagai penghibur dan penolong yang akan mengajari, mengingatkan, membimbing ke kebenaran, dan memuliakan Yesus. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa Roh Kudus adalah pribadi ilahi yang setara dengan Bapa dan Putra, bukan sekadar kuasa atau tenaga. Kehadiran Roh Kudus yang personal dalam kehidup
Dokumen tersebut membahas buah-buah Roh sesuai dengan ayat di Galatia 5:22-23. Ia menjelaskan bahwa buah-buah Roh adalah karakter Yesus yang dihasilkan oleh Roh Kudus dalam diri seseorang. Buah-buah Roh tersebut harus diliputi oleh kasih agar memiliki kuasa. Dokumen tersebut juga menjelaskan makna dari masing-masing buah Roh.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep penatalayanan dalam Alkitab dan tanggung jawab kita sebagai penatalayan harta dan karunia yang diberikan Tuhan kepada kita. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa kita harus menggunakan karunia tersebut dengan setia untuk memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain, bukan untuk kepentingan pribadi kita sendiri. Kita akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaan karunia ter
Dokumen tersebut membahas tentang penciptaan manusia menurut gambar Allah, kejatuhan manusia akibat dosa, dan rencana penebusan Allah melalui Yesus Kristus. Manusia awalnya diciptakan menurut gambar Allah, namun gambar itu rusak akibat dosa. Rencana Allah adalah memulihkan gambar-Nya pada manusia melalui Yesus, dan misi gereja adalah membantu orang lain dipulihkan secara rohani, mental
Tiga kitab Injil pertama (Matius, Markus, Lukas) dikenal sebagai Injil "Sinoptik" karena memiliki banyak kisah yang serupa. Lukas menulis Injil dan Kisah Para Rasul untuk menguatkan iman pembaca dengan meneliti saksi mata dan peristiwa sejarah kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus dan Yohanes diperkenalkan dengan pengumuman malaikat dan memiliki makna penting bagi keselamatan umat manusia.
Menurut Lukas, YESUS datang sebagai "Anak Manusia" untuk menebus umat manusia dari dosa dengan mengorbankan diri-Nya di salib. Ia adalah Mesias yang diramalkan dan diurapi oleh Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Keterangan Alkitab dan kesaksian para rasul menunjukkan bahwa YESUS adalah Anak Allah yang tunggal dan satu-satunya jalan keselamatan.
Pelajaran Sekolah SABAT ke-11 Triwulan 1 2015David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya hidup berpegang teguh pada hukum Allah dan mengikuti ajaran-Nya. Prinsip pertama iman adalah menerima dan menghidupkan perintah-perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari. Hukum Allah memberi petunjuk tentang hal yang benar dan salah serta memberi contoh praktis dalam berbagai aspek kehidupan, baik bagi yang kaya maupun miskin. Kualitas moral seseorang
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 4 2017David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan Allah dan keselamatan. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa: (1) Allah memilih bangsa Israel untuk menjadi bangsa teladan dan menginjili dunia, (2) Pemilihan Allah bukanlah jaminan keselamatan, melainkan imanlah yang menentukan, (3) Yesus adalah batu sandungan bagi mereka yang menolak iman, tetapi batu keselamatan bagi mereka yang percaya."
Pelajaran sekolah sabat ke 6 pengakuan dan pertobatan, syarat-syarat kebangunanDavid Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pertobatan sejati dan palsu. Pertobatan sejati terjadi ketika seseorang merasa menyesal karena berdosa kepada Allah, mengakui dosanya tanpa mencari alasan, dan memutuskan untuk meninggalkan dosa. Sedangkan pertobatan palsu terjadi ketika seseorang hanya merasa sedih karena akibat dosa, tidak sungguh-sungguh mengakui dosanya, dan masih ingin mengulangi dos
Teks tersebut membahas perjalanan spiritual Petrus dari seorang nelayan biasa menjadi pemimpin gereja perdana. Teks tersebut menggambarkan bagaimana Petrus belajar dari kesalahannya melalui interaksinya dengan Yesus, serta perannya sebagai pemimpin gereja dan koreksinya oleh Paulus."
Rasul Petrus menjelaskan ciri-ciri umat Allah sebagai bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, dan umat kepunyaan Allah. Umat Kristen dipanggil untuk mempersembahkan persembahan rohani kepada Allah melalui hidup suci, pujian, perbuatan baik, dan persembahan materi. Mereka juga bertanggung jawab untuk menyampaikan khotbah dan memberikan contoh perbuatan baik di tengah bangsa-bangsa bukan Kristen
Dokumen tersebut membahas tentang kebesaran sejati di hadapan Allah yang berasal dari sikap rendah hati seperti anak kecil, mengampuni orang lain sampai tujuh puluh kali tujuh kali, meninggalkan segala milik untuk orang miskin agar mendapatkan keselamatan, dan pahala bagi mereka yang mengikuti Yesus adalah hidup kekal. Yesus mengajarkan bahwa kebesaran sejati dicapai melalui ketaatan, kerend
Jesus' mission was to preach the gospel, heal the sick, help the poor and oppressed. His message was one of love, not vengeance. Christians are called to love their neighbors and help those in need, getting involved in their community to improve lives and share the gospel. The church's mission involves preparing hearts, sowing spiritual seeds through outreach, praying for growth, and reaping souls for God's kingdom. Believers should support missionaries and address community needs through service, then plant churches to continue spreading the gospel message of love.
Sabbath school lesson 10, 1st quarter of 2017David Syahputra
This document provides guidance on different aspects of prayer based on biblical passages and quotes from E.G. White. It discusses four key things about prayer:
1. The foundation of prayer is abiding in Christ and having Him abide in us through prayer. Prayer changes us and draws us closer to God.
2. When asking God for things, we must do so according to His will, with a sincere heart, and a willingness to obey Him.
3. We must believe and have faith that God is able and willing to answer our prayers, even if we don't see the answer yet.
4. We can claim God's promises by trusting in Him and thanking Him in advance,
This document summarizes key points from the biblical passages of Ezekiel 37:1-14, Ezekiel 47:1-8, Ezekiel 47:9-12, Isaiah 61:1-11, and Micah 6 about God's ideal for His church. It provides 5 summaries:
1) A Church that Revives - God's Spirit revives His people like dry bones and empowers them for good works.
2) A Church that Grows - Like a small spring that becomes a large river, the church modestly spreads life throughout the earth.
3) A Church that Brings Life - Where the river flows, life is brought to desolate places like the Dead Sea through spreading the
Sabbath school lesson 11, 1st quarter of 2016David Syahputra
Peter teaches that as God's chosen people, Christians should (1) live holy lives, and (2) confront problems and scoffers by trusting God and His promises. When facing persecution, believers should turn to prayer. Peter also emphasizes that Christians must prepare for Christ's second coming by developing godly character through studying the Bible, and by living blameless lives through God's power as we await His return.
Dokumen tersebut merangkum pelajaran Alkitab tentang Yesus sebagai Tuhan atas orang Yahudi dan non-Yahudi. Yesus memberkati kedua kelompok dengan mujizat, menyembuhkan orang sakit, dan memberi makan 5000 orang Yahudi dan 4000 orang non-Yahudi. Dokumen juga menjelaskan bagaimana Yesus menunjukkan kekuasaannya atas alam semesta dengan berjalan di atas air laut.
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 1 2017David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar berdoa menurut Alkitab. Terdapat beberapa poin penting berdoa yaitu meminta sesuai kehendak Allah, berdoa dengan iman, menuntut janji-janji Allah, dan berdoa meminta Roh Kudus. Kehidupan yang dipenuhi doa adalah kehidupan yang sempurna karena selalu dekat dengan Yesus.
This lesson focuses on stories from the Bible about Peter and his relationship with Jesus. It discusses Peter's declaration that Jesus is the Christ/Son of God, his role as a "little stone" that Jesus will build his church upon, his temptation of Jesus in the garden, his experience at the transfiguration, and how Jesus paid the temple tax despite Peter thinking he did not need to as the Son of God. The lesson provides context and analysis for each biblical passage about Peter to understand his discipleship and role in the early church.
Sabbath school lesson 11, 2nd quarter of 2016David Syahputra
1. Jesus rebuked the leaders of Israel for their hypocrisy and failure to follow God's commands, condemning their behavior so they would repent before God's judgment.
2. When asked about the end times, Jesus described signs of wars, persecution and impostors that would occur both before the destruction of Jerusalem and throughout history, telling believers to endure and spread the gospel.
3. Jesus spoke of specific signs for his second coming including false prophets, celestial phenomena, and his visible return in glory, which will come as suddenly as lightning across the sky. He emphasized the importance of watching and waiting for his return at any time.
Jesus taught that true humility is like that of a child - obedient and accepting of God's word over our own will. We should always forgive others, even up to 490 times, by following steps to first talk directly to the offended person and then involve witnesses or the church if needed. True perfection comes from leaving all idols behind and following Jesus completely. Though we shouldn't serve for reward, disciples who follow Jesus will receive eternal life and a hundred times what they gave up. James and John sought positions of power, but Jesus said only God chooses such roles and that living Jesus' sufferings and serving others are requirements to receive them.
Dokumen tersebut membahas peran penting Roh Kudus dalam berbagai aspek, yaitu: (1) hadir pada saat penciptaan dan memperbaharui bumi, (2) memberikan karunia kepada Bezalel untuk membangun Bait Suci, (3) berperan dalam kehidupan dan pekerjaan Yesus Kristus, serta (4) masih bekerja untuk Yesus dalam kehidupan kita saat ini.
The document discusses the role of the Holy Spirit in relation to scripture. It makes three key points:
1) The Holy Spirit was the driving force behind the creation of the Bible. He revealed truths to authors and inspired them to communicate God's message.
2) The Holy Spirit continues to teach people about God and guide them into spiritual truths, but only those that are consistent with what is written in scripture.
3) Scripture is completely truthful because God authored it through the Holy Spirit. While individual authors expressed truths in their own style and context, the overall message is divinely inspired and cannot contradict itself.
This document provides a summary of key events and lessons in the life of Peter as recounted in the Bible. It discusses Peter's character as impulsive but also humble, his declaration that Jesus is the Messiah, his moment of doubt while walking on water, his denial of Jesus three times, and his leadership role in the early church that was not exempt from correction, such as when Paul withstood him over his hypocrisy in Antioch. The document aims to draw out spiritual lessons from Peter's experiences of faith, doubt, repentance, and leadership.
This document provides a lesson on the divinity of the Holy Spirit based on passages from the Bible and writings of E.G. White. It discusses how the Holy Spirit is God by showing that lying to the Spirit is lying to God, angering the Spirit is angering God, and when the Spirit speaks it is God speaking. It also discusses the Holy Spirit's divine attributes such as omniscience, omnipresence, eternity, and ability to be blasphemed which are attributes of God. Finally, it discusses the divine cooperation between the Father, Son and Holy Spirit in areas like redemption, resurrection, and baptism to demonstrate the Trinity.
Petrus mengajarkan tentang pentingnya hidup suci dan saleh menjelang kedatangan Kristus yang kedua. Surat 2 Petrus menekankan bahwa Kristus akan datang kembali untuk menghancurkan langit dan bumi yang sekarang dengan api. Oleh karena itu, umat Kristen harus hidup menantikan hari itu dengan penuh iman sambil terus bertumbuh dalam karunia dan pengetahuan akan Tuhan.
Berita Injil : Kelahiran, Kematian dan Kebangkitan Kristusdanielsaroengoe1
Jika Kristus Yesus tidak dilahirkan, mati dan bangkit maka sia-sialah Iman Kristen, sebab hanya oleh Anugerah Allah saja manusia ditebus dari Dosa dan diselamatkan
Panggilan umum adalah panggilan setiap orang percaya untuk memberitakan kabar baik tentang Yesus. Panggilan khusus adalah panggilan pelayanan berdasarkan karunia rohani setelah dibaptis Roh Kudus. Pembangunan tubuh Kristus adalah tujuan panggilan untuk mempersatukan umat Allah.
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12
Pertentangan di Bumi dimulai karena dosa Adam. Adam yang kedua (Yesus) datang untuk menebus kita dari kesalahan Adam yang pertama. Dalam Roma 5, Paulus menjelaskan hasil dari pekerjaan Adam yang kedua:
Kita dibenarkan oleh iman (ay 1).
Kita bermegah dalam pengharapan (ay 2).
Kita tidak khawatir tentang kesengsaraan (ay 3-5).
Kristus telah mati bagi kita ketika kita masih sebagai orang berdosa yang lemah (ay 6-8).
Kita akan diselamatkan pada penghakiman akhir (ay 9-10).
Kita bersukacita dalam pendamaian (ay 11).
Injil adalah kabar baik tentang Kelahiran, Kematian dan Kebangkitan Kristus, yang oleh Anugerah Allah kita ditebus dan diselamatkan melalui Yesus Kristus
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan beroleh pahala dengan beroleh selamat, makna beroleh pahala seperti mendapatkan mahkota dan kuasa, syarat untuk beroleh pahala seperti perbuatan baik dan setia, waktu dan tempat beroleh pahala, teladan Paulus dan Musa dalam mengejar pahala, serta perbandingan antara beroleh selamat dan pahala.
Dokumen ini membahas tentang kemenangan Yesus atas kematian dan makna Paskah bagi iman Kristen. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa alasan mengapa seseorang tidak hidup dalam kemenangan seperti ketidakpercayaan, terlalu fokus pada masalah, dan kembali ke jalan lama. Dokumen ini menyimpulkan dengan menjelaskan pesan dan mandat Yesus setelah kebangkitan-Nya untuk membawa semua bangsa ke iman dan memberday
1) Jesus became fully human so He could redeem humanity and defeat Satan who had power over death.
2) In Hebrews, Jesus is presented as both God and man - with His divine nature emphasized in chapter 1 and human nature in chapter 2.
3) As a human, Jesus is our brother, redeemer from sin, was not ashamed to be associated with humanity, took on our weaknesses though remained sinless, learned obedience through suffering, and is our role model of faith who endured the cross.
Jesus is introduced in Hebrews as our King, our Representative, and our Champion. As our High Priest and Mediator of the new covenant, Jesus fulfills the promises of the old covenant perfectly. The new covenant, which Jesus inaugurated with his blood, is superior to the old covenant because it provides access to God through the perfect heavenly sanctuary and the one-time sacrifice of Christ, rather than the imperfect earthly sanctuary and repeated animal sacrifices of the old covenant.
Deuteronomy teaches that God commands people to love strangers as a reflection of His own love. It gives three reasons why people should love strangers: 1) Because God loves them and provides for them, 2) Because the Israelites were once strangers in Egypt, and 3) To treat strangers fairly and with care, as God does. Loving strangers involves having compassion for their difficulties, identifying with them, and ensuring equal treatment under the law.
Pelajaran Sekolah Sabat ke-5 Triwulan IV 2021 David Syahputra
Dokumen tersebut membahas pentingnya mengasihi orang asing berdasarkan ajaran Alkitab. Ia menjelaskan bahwa kita harus mengasihi orang asing karena Tuhan mengasihi mereka dan karena dahulu kita juga pernah menjadi orang asing. Kita seharusnya memperlakukan orang asing dengan adil dan peduli terhadap mereka.
Pelajaran sekolah sabat ke -4 triwulan IV 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang perintah utama dalam agama Yahudi dan Kristen yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Motivasi utama untuk mengasihi Tuhan adalah karena Dia lebih dulu mengasihi kita. Menurut Yesus, cara terbaik untuk mengasihi Tuhan adalah dengan menaati segala perintah-Nya.
This document discusses the importance of loving God according to Deuteronomy 6:4-9. It asks who should love God, what it means to both love and fear God, why we should love God, how to show our love for God, and how we should love God. The key points are: 1) God commands each individual to love Him with all their heart, soul, and strength; 2) Fearing God means both being afraid of punishment for sin and admiring His power and justice; 3) We should love God because He loved us first by rescuing us; 4) We show love for God by obeying His commandments; 5) We should love God with our entire being - heart,
The document discusses the Sabbath and its significance in relation to creation, redemption, and rest. It notes that God blessed and sanctified the seventh day after creating the world in six days. The Sabbath reminds people that God created them and can redeem them from sin, as he redeemed Israel from slavery in Egypt. On the Sabbath, believers can rest with the blessing of their Creator and Redeemer and commune with him, resting from the busy secular world.
1) Restlessness comes from not getting what we want or due to our sinful nature, and can motivate conflict even within families.
2) Jesus taught that we must choose to follow him above all else, even our families, or it can lead to division.
3) Egoism, ambition, and hypocrisy are roots of inner restlessness, while trusting in God and focusing on others rather than ourselves can help overcome these.
4) To find peace when feeling restless, we must trust in God's promises and life to come in heaven.
Pelajaran sekolah sabat ke 12 triwulan II 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas peran iman dalam keselamatan menurut Perjanjian Kekal. Ia menjelaskan bahwa (1) keselamatan hanya dapat diperoleh melalui iman dan bukan melalui patuh pada hukum, (2) iman diperhitungkan sebagai kebenaran di hadapan Allah meskipun manusia berdosa, (3) iman memungkinkan manusia untuk mengklaim kebenaran Kristus dan dibenarkan oleh Allah.
The new covenant that Jesus established through his blood transforms our lives by bringing joy, liberation from guilt, new thoughts, the hope of eternal life, and a mission. It provides an inner peace and joy that comes from believing in Jesus and having a personal relationship with God. Through the new covenant, we are freed from the burden of sin and guilt. Our thoughts are renewed as we understand God's love. We have the hope of eternal life rather than the second death. As God's chosen people, we have a mission to proclaim the good news of the gospel to others.
This document provides a lesson on finding rest from God's perspective based on biblical passages. It discusses:
- God instituted the Sabbath as a day of rest for physical, mental, and spiritual restoration.
- God is concerned about our need for rest, as shown through his response to Baruch who was overwhelmed with grief and unable to find rest.
- The Old and New Testaments describe different words for "rest" involving ceasing from work, relaxing, and finding peace and quiet.
- Without God, people like Cain try to find rest through material things and busy lives instead of accepting God's offer of spiritual rest.
- True rest is found by sitting under the shadow of
Pelajaran sekolah sabat ke- 1 triwulan III 2021David Syahputra
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya istirahat dalam kehidupan kristiani berdasarkan ajaran Alkitab. Istirahat diperlukan secara fisik, mental, dan rohani seperti yang diajarkan Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Baru. Tanpa istirahat yang sesuai dengan rencana Tuhan, seseorang dapat kehilangan perspektif dan menjauh dari Tuhan sebagai sumber istirahat yang sejati.
The document discusses the role of faith in the Everlasting Covenant between God and humanity. It summarizes that:
1) Salvation is only possible through faith in Jesus Christ, not by works, as evidenced by passages like John 3:16 and Romans 4:5.
2) Salvation had an immense cost, as Jesus willingly sacrificed His life on the cross to pay the price for humanity's sins.
3) Righteousness is imputed, or credited, to believers based on their faith rather than their works, as God accounts believers as righteous through their faith in Christ's righteousness, just as Abraham's faith was accounted as righteousness.
4) Having faith in God's promises
Pelajaran sekolah sabat ke 9 triwulan II 2021David Syahputra
Sabat adalah hari khusus yang ditentukan Allah untuk dirayakan sebagai hari istirahat dan persekutuan dengan-Nya. Sabat mengingatkan umat manusia akan ciptaan Allah dan menjadi tanda perjanjian kekal antara Allah dengan umat-Nya. Dengan memelihara Sabat, umat manusia mengakui Allah sebagai Pencipta dan menyerahkan diri kepada pengudusan-Nya.
The document discusses the Sabbath from its origins in Creation to its meaning and significance today. It provides biblical references to show that the Sabbath was established by God at Creation as a sign for all humankind, not just Israel. It discusses how God instructed the Israelites to observe the Sabbath while wandering in the desert, providing manna on the other six days but not on the Sabbath. The Sabbath signifies God's covenant with His people and serves as a sign of sanctification, remembrance of Creation and redemption, and an opportunity to strengthen one's relationship with God through communion with Him.
Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan II 2021David Syahputra
Perjanjian baru yang dijanjikan Tuhan melalui nubuat Yeremia memiliki unsur yang sama dengan perjanjian lama yaitu pembuat dan hukum yang sama, namun perjanjian baru membawa perbaikan dengan menawarkan perjanjian dan janji yang lebih baik serta korban dan imam yang lebih sempurna melalui pengorbanan Yesus Kristus.
1. Pelajaran 6 untuk 06 Mei 2017
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
(1 Petrus 2:21)
“Sebab untuk itulah kamu
dipanggil, karena Kristus pun
telah menderita untuk kamu
dan telah meninggalkan
teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejak-Nya. ”
2. Ada banyak jenis penderitaan, tetapi rasul Petrus dalam
suratnya yang pertama berfokus pada “MENDERITA BAGI
KRISTUS”.
Sejak masa Petrus, menerima Kristus
berarti siap menerima penganiayaan,
kesengsaraan maupun berbagai kesusahan.
Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam
menghadapi situasi demikian?
Bagaimanakah agar kita dapat menerima
penghiburan ketika mengalami
penderitaan tersebut?
3. PENGANIAYAAN KEKAISARAN ROMA
Nero
(64-68)
Domitian
(81-96)
Trajan
(109-111)
Marcus Aurelius
(161-180)
Septimius
Severus (202-
210)
Maximinus
(235)
Decius
(250-251)
Valerian
(256-259)
Diocletian
(303-313)
Pliny the Younger memerintahkan eksekusi terhadap banyak orang
Kristen dan bertanya kepada Trajan apa yang harus dilakukan
kepada mereka. Ia menjawab, “Siapa saja yang menyangkal bahwa
ia adalah seorang Kristen dengan cara menyembah dewa-dewa
kita, dapat dibebaskan. Jika tidak, mereka haruslah dihukum.”
Sebuah undang-undang diberlakukan
terhadap orang Kristen: "Bahwa tidak ada
orang Kristen, yang pernah dibawa ke
pengadilan, dapat dibebaskan dari hukuman
tanpa meninggalkan agamanya."
Dalam pemerintahan Septimius, Clement
dari Alexandria menulis bahwa “Banyak para
martir yang dibunuh, disiksa, dipenggal di
hadapan banyak saksi mata setiap harinya.”
Penganiayaan tersebut begitu
hebat dan lama sehingga zaman
itu disebut sebagai “Zaman para
Martir” (Wahyu 2:10).
Menurut Tacitus dan Suetonius,
Nero menuduh umat Kristen
sebagai penyebab kebakaran
kota Roma.
4. MENDERITA BAGI KRISTUS
“Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu
dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi,
meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu
menderita seketika lamanya.” (1 Petrus 5:10)
Kekaisaran Roma menganggap Ke-Kristen-an sebagai suatu
paham yang dipertanyakan karena ia menentang tradisi
dan peraturan mereka. Ke-Kristen-an mulai diterima
secara resmi oleh kekaisaran Roma pada AD 313.
Rasul Petrus mengingatkan: “Bergembiralah akan hal itu,
sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita
oleh berbagai-bagai pencobaan.” (1 Petrus 1:6).
Pencobaan-pencobaan itu bukan hanya datang dari
pemerintah Roma, namun juga dari para sahabat,
tetangga maupun keluarga. Mereka dapat
menggunakan tuduhan palsu, untuk menyerang
orang-orang yang telah memutuskan untuk menjadi
pengikut KRISTUS.
5. MENGHADAPI PENDERITAAN
“Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin
berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena
kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa
yang mereka takuti dan janganlah gentar.’” (1 Petrus 3:13-14)
Rasul Petrus mengingat kata-kata “Berbahagialah
orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran…” dari
YESUS dalam Matius 5:10. Kemudian, Ia menjelaskan
lima pedoman ketika mengalami penderitaan.
1. Jangan takut kepada manusia, namun kuduskanlah
ALLAH. (1 Petrus 3:14-15).
2. Sampaikanlah harapanmu dengan kerendahan hati
dan rasa hormat. (1 Petrus 3:15).
3. Menunjukkan sikap yang baik sehingga orang lain
tidak dapat menuduhkan hal-hal yang jahat kepada
kita. (1 Petrus 3:16)
4. Lebih baik menderita karena berbuat baik daripada
menderita karena berbuat jahat (1 Petrus 3:17).
5. Kita sedang mengikuti teladan KRISTUS ketika kita
menderita karena berbuat benar. (1 Petrus 3:18).
6. API PENDERITAAN
“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas
kamu…Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu,
melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” (1 Pet. 4:12, 16)
Rasul Petrus melihat adalah normal api
pencobaan membakar umat Kristen.
Rasul Paulus berkata bahwa “Memang
setiap orang yang mau hidup
beribadah di dalam Kristus Yesus akan
menderita aniaya.” (2 Timotius 3:12)
YESUS juga mengingatkan kita dalam
Matius 24:9-10). Lagipula, YESUS
sendiri menderita aniaya yang hebat,
sebagai para pengikut-Nya, tidaklah
heran jika kita juga menderita hal yang
sama. (Yohanes 15:20).
Mengapa banyak orang membenci
YESUS dan para pengikut-Nya?
7. API PENDERITAAN
Kitab Wahyu menyatakan bahwa “Maka marahlah
naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi
keturunannya yang lain.” (Wahyu. 12:17). Kebencian
Setan terhadap YESUS dituangkannya kepada para
pengikut-Nya.
Di sisi lain, api tersebut juga dapat
memurnikan iman. (1 Petrus 1:7).
Meskipun seseorang tidak pernah boleh menyebabkan suatu
penderitaan datang dengan sengaja, namun ALLAH dapat
menjadikannya sebagai suatu hal yang mendatangkan kebaikan.
Dengan demikian, Rasul Petrus sedang memberitahu kepada para
pembacanya (dan kita): “Ya, penganiayaan itu buruk, tetapi
jangan patah semangat, tetaplah maju dalam iman.”
“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas
kamu…Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu,
melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.” (1 Pet. 4:12, 16)
8. PENDERITAAN DAN
PENGHAKIMAN
“Karena sekarang telah tiba
saatnya penghakiman dimulai,
dan pada rumah Allah sendiri
yang harus pertama-tama
dihakimi?” (1 Petrus 4:17)
Rasul Petrus mengingatkan kita
tentang Penghakiman yang
dimulai dari rumah ALLAH.
Bagaimanakah hubungan
Penghakiman dengan
penderitaan kita?
Penghakiman seharusnya tidak
membuat kita merasa takut,
namun membuat kita merasa
bersukacita. Kita akan
dibenarkan dan keadilan akan
ditegakkan. ALLAH akan
memperbaiki segala sesuatu yang
rusak untuk selama-lamanya.
Kita harus merindukan
penghakiman seperti janda
miskin yang merindukan
keadilan (Lukas 18:1-8).
Ketika kita mengambil bagian
dalam penderitaan KRISTUS,
kita juga akan mengambil
bagian dalam kemuliaan-Nya
(2 Timotius 2:12).
9. IMAN DI TENGAH PENDERITAAN
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
(1 Petrus 5:8)
Seperti yang kita lihat sebelumnya, penderitaan
“karena kebenaran” disebabkan oleh pertentangan
antara KRISTUS dan Setan.
Orang-orang baik seperti Ayub menderita bukan
dikarenakan oleh perbuatannya. Kebencian yang
tidak rasional terhadap orang Kristen dipandu oleh
bapa segala kejahatan, sejak kekaisaran Roma hingga
penganiayaan zaman ini di berbagai bagian dunia.
Bahkan di tempat-tempat di mana tidak ada
penganiayaan secara terang-terangan, orang Kristen
masih menderita banyak pertentangan. Di tengah-
tengah penderitaan, kita dipanggil untuk memiliki
iman yang kuat kepada Sang Penebus kita. Marilah
kita menyerahkan diri kita ke dalam tangan Sang
Pencipta.
“Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena
kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat
baik, kepada Pencipta yang setia.” (1 Petrus 4:19)