Petrus mengajarkan tentang pentingnya hidup suci dan saleh menjelang kedatangan Kristus yang kedua. Surat 2 Petrus menekankan bahwa Kristus akan datang kembali untuk menghancurkan langit dan bumi yang sekarang dengan api. Oleh karena itu, umat Kristen harus hidup menantikan hari itu dengan penuh iman sambil terus bertumbuh dalam karunia dan pengetahuan akan Tuhan.
Di era digital saat ini, kita sebagai orang percaya memiliki sumber informasi yang melimpah, yang belum tentu kredibel atau alkitabiah. SABDA MLC menyelenggarakan kelas online Yesus Juru Selamat ini untuk menolong setiap orang percaya memahami siapa Kristus berdasarkan apa yang tertulis dalam Alkitab. Selain itu, kelas ini juga dapat membantu kita memahami mengapa Yesus disebut sebagai Juru Selamat seluruh umat manusia.
Khotbah Natal
1 Yohanes 4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
CINTA ALLAH
Hidup yang baik sangat dibutuhkan di tengah dunia yang semakin jahat. Tidak ada cara lain yang bisa mengalahkan kejahatan, kecuali dengan cara hidup yang baik yang bisa kita lakukan untuk menerangi dunia ini.
Modul dan kelas diskusi Identitasku Dalam Kristus (IDK) akan menolong kita mengerti identitas diri seseorang di dalam Kristus.
Melalui presentasinya dalam pembukaan kelas MLC - Identitasku Dalam Kristus (IDK), Ibu Yulia Oeniyati berbagi overview modul tentang pengertian identitas, identitas dalam Kristus, yang lama dan yang baru, pemulihan dari kerusakan, serta kuasa identitas.
Lihat materinya sampai akhir dan dorong diri kita untuk belajar mengenal identitas yang baru dalam Kristus.
#YLSA #MinistryLearningCenter #SABDAEvent #IT4GOD #YuliaOeniyati #identitas #dalamkristus #alkitab
Di era digital saat ini, kita sebagai orang percaya memiliki sumber informasi yang melimpah, yang belum tentu kredibel atau alkitabiah. SABDA MLC menyelenggarakan kelas online Yesus Juru Selamat ini untuk menolong setiap orang percaya memahami siapa Kristus berdasarkan apa yang tertulis dalam Alkitab. Selain itu, kelas ini juga dapat membantu kita memahami mengapa Yesus disebut sebagai Juru Selamat seluruh umat manusia.
Khotbah Natal
1 Yohanes 4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
CINTA ALLAH
Hidup yang baik sangat dibutuhkan di tengah dunia yang semakin jahat. Tidak ada cara lain yang bisa mengalahkan kejahatan, kecuali dengan cara hidup yang baik yang bisa kita lakukan untuk menerangi dunia ini.
Modul dan kelas diskusi Identitasku Dalam Kristus (IDK) akan menolong kita mengerti identitas diri seseorang di dalam Kristus.
Melalui presentasinya dalam pembukaan kelas MLC - Identitasku Dalam Kristus (IDK), Ibu Yulia Oeniyati berbagi overview modul tentang pengertian identitas, identitas dalam Kristus, yang lama dan yang baru, pemulihan dari kerusakan, serta kuasa identitas.
Lihat materinya sampai akhir dan dorong diri kita untuk belajar mengenal identitas yang baru dalam Kristus.
#YLSA #MinistryLearningCenter #SABDAEvent #IT4GOD #YuliaOeniyati #identitas #dalamkristus #alkitab
Melayani berhubungan dengan penyembahan kepada Allah. Oleh karena itu, ketika Tuhan memanggil orang-orang pilihan-Nya, Ia tidak memanggil mereka untuk menganggur saja. Melayani berarti melakukan segala sesuatu yang berguna bagi Tuhan dan sesama dengan menyatakan kasih dan pekerjaan Allah di dalam hidup. Layanilah seorang akan yang lain, sebab itu yang dikehendaki Allah bagi kita.
Oleh: Yulia Oeniyati
YESAYA 9:5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Apa bedanya "lahir baru" dan "hidup baru"? Ini kerap menjadi pertanyaan di kalangan orang-orang percaya. Kabar gembira! Sahabat MLC diundang untuk bergabung dalam perbincangan tentang Doktrin Keselamatan yang diadakan oleh GKA abdi Sabda.
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganJohan Setiawan
FILIPI 1:12-26
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
1:20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Materi Sarasehan Masa Adven-Natal GKJ Bogor, Sabtu, 30 November 2013. Sarasehan ini bicara tentang makna Natal sesungguhnya, dan pentingnya kepedulian Gereja dalam menghayati Natal.
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiJohan Setiawan
Pola Transformasi:
- Rancangan Tuhan dalam Penciptaan
- Rancangan Tuhan dalam Diri Kristus
- Rancangan Tuhan dalam Diri Orang Percaya
Dasar Transformasi:
Fondasi Keselamatan
Bidang Transformasi:
Formasi Spiritual
Formasi Pengajaran
Formasi Karakter
Formasi Pelayana
Latarbelakang:
Biografi. Siapakah Paulus?
Kepribadian. Tipe seperti apakah Paulus?
Panggilan:
Tujuan. Apa tujuan dari panggilannya?
Misi. Apa buah dari panggilannya?
Perbedaan. Bagaimana dia menghadapi misinya?
Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Melayani berhubungan dengan penyembahan kepada Allah. Oleh karena itu, ketika Tuhan memanggil orang-orang pilihan-Nya, Ia tidak memanggil mereka untuk menganggur saja. Melayani berarti melakukan segala sesuatu yang berguna bagi Tuhan dan sesama dengan menyatakan kasih dan pekerjaan Allah di dalam hidup. Layanilah seorang akan yang lain, sebab itu yang dikehendaki Allah bagi kita.
Oleh: Yulia Oeniyati
YESAYA 9:5
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Apa bedanya "lahir baru" dan "hidup baru"? Ini kerap menjadi pertanyaan di kalangan orang-orang percaya. Kabar gembira! Sahabat MLC diundang untuk bergabung dalam perbincangan tentang Doktrin Keselamatan yang diadakan oleh GKA abdi Sabda.
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganJohan Setiawan
FILIPI 1:12-26
1:12 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,
1:13 sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat bebanku dalam penjara.
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
1:19 karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
1:20 Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
1:21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
1:22 Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
1:23 Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -- itu memang jauh lebih baik;
1:24 tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
1:25 Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
1:26 sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Materi Sarasehan Masa Adven-Natal GKJ Bogor, Sabtu, 30 November 2013. Sarasehan ini bicara tentang makna Natal sesungguhnya, dan pentingnya kepedulian Gereja dalam menghayati Natal.
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiJohan Setiawan
Pola Transformasi:
- Rancangan Tuhan dalam Penciptaan
- Rancangan Tuhan dalam Diri Kristus
- Rancangan Tuhan dalam Diri Orang Percaya
Dasar Transformasi:
Fondasi Keselamatan
Bidang Transformasi:
Formasi Spiritual
Formasi Pengajaran
Formasi Karakter
Formasi Pelayana
Latarbelakang:
Biografi. Siapakah Paulus?
Kepribadian. Tipe seperti apakah Paulus?
Panggilan:
Tujuan. Apa tujuan dari panggilannya?
Misi. Apa buah dari panggilannya?
Perbedaan. Bagaimana dia menghadapi misinya?
Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Mari kita pelajari surat-surat Yesus kepada ketujuh jemaat dalam konteks Pertentangan.
Yesus memperkenalkan diri-Nya dengan cara yang berbeda kepada setiap jemaat. Kita akan mempelajari kwalitas dari masing-masing jemaat, bagaimana mereka terlibat dalam Pertentangan dan apa saran serta janji-janji yang mereka terima.
Pekabaran bagi jemaat-jemaat itu juga merupakan pekabaran bagi kita dan gereja kita.
“Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.” (Wahyu 2:16)
Dengan menyebut nama Allah” adalah idiom untuk kemuliaan Allah. Dengan demikian sebelum kita memulai suatu pekerjaan kita dapat mengucapkan Bismillah sbb: “Kiranya pekerjaan kami ini dilakukan dengan cara yang baik, motivasi yang murni dan hati yang suci supaya Allah dipermuliakan!”
SAYANG BANYAK ORANG MENGUCAP BISMILLAH sebelum MELAKUKAN KEJAHATAN. MISALNYA MEMBUNUH ORANG ATAU MERUSAK MILIK ORANG LAIN
Hukum Tuhan "Berkat Ganda" - by. Rony Stevanusgmahkjerusalem
Kita mulai mengerti, mengapa perintah Tuhan itu disebut 10 hukum?
Karena itu adalah BERKAT GANDA 5 + 5!
Tetapi sebelum Tuhan memberikan berkat kepada bangsa Israel, Tuhan menjatuhkan 10 malapetaka kepada orang Mesir.
Kepada orang Mesir, Tuhan beri double malapetaka
kepada orang Israel, Tuhan beri double berkat!
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.” (Roma 5:12
Pertentangan di Bumi dimulai karena dosa Adam. Adam yang kedua (Yesus) datang untuk menebus kita dari kesalahan Adam yang pertama. Dalam Roma 5, Paulus menjelaskan hasil dari pekerjaan Adam yang kedua:
Kita dibenarkan oleh iman (ay 1).
Kita bermegah dalam pengharapan (ay 2).
Kita tidak khawatir tentang kesengsaraan (ay 3-5).
Kristus telah mati bagi kita ketika kita masih sebagai orang berdosa yang lemah (ay 6-8).
Kita akan diselamatkan pada penghakiman akhir (ay 9-10).
Kita bersukacita dalam pendamaian (ay 11).
Yeremia dipanggil sebagai nabi pada tahun ke-13 dari pemerintahan Yosia (627 SM), sehingga ia dapat mendukung reformasi agama yang dilakukan Yosia. Setelah kematian Yosia, Yeremia mencoba untuk membuat empat raja terakhir dari Yehuda meninggalkan kebiasaan jahat mereka. Namun demikian, usahanya sia-sia dan Yerusalem tidak dapat diselamatkan dari kehancuran.
Apakah hanya orang Kristen yang diselamatkan?
Apakah hanya denominasi Kristen tertentu yang diselamatkan?
Dapatkah seseorang diselamatkan jika ia tidak menemukan Yesus?
Persatuan memiliki kekuatan yang besar, entah dilakukan oleh orang-orang berdosa ataupun umat Tuhan
Kalau saja Gereja Tuhan yang memanfaatkan kuasa dari persatuan itu, kita akan menjadi kekuatan terbesar di bumi!
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Setelah tiga setengah tahun dan empat puluh hari, para murid masih menunggu pemulihan politik Israel.
Mereka memiliki pemikiran sendiri tentang pekerjaan Mesias, sehingga mereka tidak dapat memahami sifat dari Injil yang sebenarnya (Mazmur 22:27; Yesaya 42: 1-4).
Daripada mengoreksi pemikiran mereka yang keliru, Yesus memberi mereka pekerjaan yang harus dilakukan: “Kamu akan menjadi saksi-Ku" (Kisah 1: 8).
“Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup
yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk
memusnahkan bumi.”
(Kejadian 9:11)
Allah membuat beberapa perjanjian
dengan banyak orang, dengan bangsabangsa
dan dengan seluruh umat
manusia disepanjang sejarah Alkitab.
Perjanjian dalam Kejadian 9: 8-17 adalah
yang paling universal dari semuanya.
Perjanjian itu melibatkan Nuh, anakanaknya,
keturunannya dan “burungburung,
ternak dan semua binatang liar.”
Itu adalah perjanjian sepihak. Allah
menjanjikan sesuatu dan Dia tidak
mengharapkan sesuatu dari kita.
Selain itu, Dia menetapkan satu tanda –
pelangi – yang masih dapat dilihat di
mana saja di Bumi. Itu adalah peringatan
dari perjanjian-Nya.
Allah adalah sumber dari segala hikmat. Dia maha bijak, adil dan baik. Terpisah dari Kristus, orang-orang paling bijaksana yang pernah hidup sekalipun tidak dapat memahami-Nya. Mereka mungkin mengaku bijaksana; mereka mungkin merasa bangga dalam pencapaian mereka; namun ilmu pengetahuan belaka, selain dari kebenaran agung yang berpusat di dalam Kristus, adalah sia-sia. ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya: ... tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.’
“Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?” (Yeremia 5:31)
Perzinahan, tidak jujur dan kemunafikan. Di atas segalanya, mereka “menguatkan hati orang-orang yang berbuat jahat” (Yeremia 23:14); mereka tidak mengutuk dosa.
Tidak seorang pun yang bertobat dari dosa-dosa mereka karena mereka. Kejahatan tersebar di seluruh negeri.
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” (Yeremia 17:7)
“Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”
(Yeremia 17:8)
“Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.” (Hakim-hakim 2:12)
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu,
bahwa Yesus adalah Tuhan,
dan percaya dalam hatimu,
bahwa Allah telah membangkitkan Dia
dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan.
Mereka berada dalam satu dilema. Jika mereka memberitakan pekabaran itu, mereka mungkin akan menderita penganiayaan atau kematian (Lukas 3: 19-20). Jika mereka tidak memberitakan, maka Allah akan menghukum mereka.
Mereka memutuskan untuk melakukan pekerjaan yang Allah telah perintahkan kepada mereka meskipun ada konsekuensinya.
Mereka memberitakan pekabaran yang mereka terima dari Allah melalui mimpi, penglihatan dan wahyu. Berkat ketekunan mereka, kita dapat membaca pekabaran Tuhan pada saat ini.
Background:
Biography. Who was Paul?
Personality. What type of person was Paul?
Call:
Goal. What was the purpose of his call?
Mission. What was the fruit of his call?
Diversity. How did he face his mission?
The son of Herod the Great. Tetrarch of Iturea and Trachonitis from 4 BC until 34 AD (Luke 3:1).
Another son of Herod the Great. John the Baptist accused his wife—Herodias—of abandoning Philip and marrying Herod (Mark 6:17).
One of the apostles (Matthew 10:3).
Philip, “the evangelist” (Acts 21:8).
Ada empat orang dalam Perjanjian Baru yang bernama Filipus:
Anak dari Herodes Agung. Raja wilayah Iturea dan Trakhonitis dari 4 SM sampai 34 AD (Lukas 3: 1).
Anak lain dari Herodes Agung. Yohanes Pembaptis menuduh istri Herodes Agung – Herodias – meninggalkan Filipus dan menikahi Herodes (Markus 6:17).
Salah satu rasul (Matius 10: 3).
Filipus, “pemberita Injil” (Kisah Para Rasul 21: 8).
Pelajaran sekolah sabat ke 9 triwulan 3 2015gmahkjerusalem
Seorang Yahudi sejati tidak akan mau berkhotbah kepada orang yang tidak bersunat, sehingga ALLAH pun turut campur tangan dengan cara yang tidak biasa. Ia mengirimkan seorang malaikat agar keselamatan dapat hadir di rumah Kornelius. Malaikat itu tidak memberitakan injil kepada Kornelius; ia hanya membawanya kepada Petrus. ALLAH dapat menggunakan malaikat untuk memberitakan Injil-Nya, namun ingin agar kitalah yang memberitakannya, bukan malaikat-malaikat-Nya.
2. Petrus memenangkan suatu peperangan
pribadi di dalam Pertentangan Besar,
sehingga ia dapat mengajar kita
bagaimana menghadapi peperangan
sehari-hari melawan kejahatan.
1. Dipilih untuk menjadi kudus. 1 Petrus 2:9-10.
2. Menghadapi berbagai permasalahan:
Orang-orang kudus diantara orang-orang tidak
percaya. 1 Petrus 4:1-7.
Menghadapi para pengejek. 2 Petrus 3:3-7.
3. Hidup dalam kekudusan :
Bagaimana menghidupkan iman kita. 2 Petrus 1.
Menantikan kedatanganNya. 2 Petrus 3:8-14.
3. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-
perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat
Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak
dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” (1 Petrus 2:9-10)
Gereja adalah orang-orang istimewa sama seperti bangsa Israel
ketika berjalan ke Tanah Perjanjian (Kel 19: 6, Ulangan 7: 6; 14:2).
1. Dipilih untuk menjadi kudus.
2. Dibeli oleh Allah di kayu salib.
3. Diselamatkan dari kehidupan kita
yang berdosa oleh rahmat Ilahi.
Kita bukanlah orang-orang yang istimewa karena kita sempurna,
namun oleh karena Allah yang telah memilih kita. Dengan yakin kita
dapat berjalan dalam “terang-Nya yang ajaib” karena kita menerima
pilihan itu, kita merasakan keperluan kita terhadap penebusan dan
kita percaya bahwa kita sepenuhnya bergantung pada Allah.
4. “Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri
bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama,
dan mereka memfitnah kamu.” (1 Petrus 4:4)
Petrus mengajak kita berpikir seperti yang Yesus lakukan
dan untuk berhenti berbuat dosa (1 Petrus 4:1).
Beberapa dosa “secara sosial diterima,” sehingga kita
dapat ditolak oleh teman-teman dan pasangan kita ketika
kita ingin berhenti untuk ikut dalam dosa tersebut.
Mereka tidak dapat mengerti mengapa kita berpikir dan
bertindak seperti itu, sehingga mereka menghina kita.
Mereka menuduh kita sebagai seorang yang lemah atau
bodoh, dan mereka mencoba lagi untuk membuat kita
mengambil bagian dari dosa-dosa itu.
Nasihat Petrus dalam hal ini adalah “kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa” (1 Petrus 4: 7).
5. Beberapa orang yang dipenuhi dengan hawa nafsu
mencoba untuk menyingkirkan rasa bersalah dari
pikiran berdosa mereka, sehingga mereka dapat
berbuat dosa tanpa masalah. Mereka mengolok-
olok janji-janji Allah.
Mereka bertindak seperti ular di Eden; mereka
menyangkal penegasan Yesus, “Aku akan datang
kembali” (Yohanes 14:3).
Petrus menyatakan bahwa mereka “sengaja tidak
mau tahu” (2 Petrus 3: 5) bagaimana Allah
bertindak di masa lalu dan bagaimana Dia
bertindak di masa yang akan datang.
Pada mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi
– yang berasal dari air dan dihancurkan oleh air. Di
masa yang akan datang, Allah akan
menghancurkan bumi ini dengan api setelah Ia
datang kembali (2 Petrus 3: 5-7).
“Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir
akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang
yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: “Di manakah janji tentang
kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala
sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’” (2 Petrus 3:3-4)
6. “Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang
telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau
kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan
pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.” (2 Petrus 1:19)
Petrus adalah saksi dari kemuliaan Yesus (2 Petrus 1:16-18).
Pengalaman itu diperkuat oleh nubuatan tentang Mesias
yang digenapi oleh Yesus. (Lukas 24:27).
Petrus mengatakan bahwa kita harus sepenuhnya percaya
bahwa “perkataan nubuatan” adalah diilhami oleh Roh
Kudus dan tidak dibuat oleh manusia.
Ketika kita mempelajari Firman, maka Firman
itu akan membawa kita ke dalam suatu gaya
hidup yang khusus. Kita turut “mengambil
bagian dalam kodrat Ilahi” dan kita luput dari
kehancuran dunia ini (2 Petrus 1:4).
Demikian juga, hidup kita akan berkembang
dari iman kepada kasih. Kita akan
mencerminkan kebajikan, pengetahuan,
penguasaan diri, kesabaran dan kasih
persaudaraan (2 Petrus 1:5-7).
7. “Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara
demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat
kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan
binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur
karena nyalanya.” (2 Petrus 3:11-12)
Pertentangan antara yang baik dan yang jahat tidaklah kekal. Pertentangan itu akan
segera berakhir. Segala sesuatu yang kita ketahui sekarang ini akan hancur dan Allah
akan menciptakan kembali bumi ini.
Dengan pemikiran ini, bagaimana kita harus menjalani hidup ini? Petrus menyimpulkan
dengan “perilaku suci dan saleh;” dalam satu kata; “tidak bernoda” (2 Petrus 3:14).
Dosa dan noda tidak ditemukan
dalam kehidupan kita. Kita harus
hidup seperti Kristus.
Oleh kuasa Roh Kudus kita dapat
“bertumbuh dalam kasih karunia
dan dalam pengenalan akan
Tuhan dan Juruselamat kita” (2
Petrus 3:18).
8. “Di dalam mewujudkan karakter Allah, agar
kita tidak menipu diri kita sendiri, gereja, dan
dunia oleh suatu Kekristenan yang palsu, maka
kita harus menjadi pribadi yang mengenal
Allah. Jika kita memiliki persekutuan dengan
Allah, kita adalah para pelayanNya, meskipun
kita mungkin tidak pernah berkhotbah kepada
jemaat. Kita adalah para pekerja bersama-sama
dengan Allah dalam menampilkan
kesempurnaan karakter-Nya dalam
kemanusiaan.”
E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 6, section 1, cp. 1, pg. 13)