Pelayanan kesehatan pada kegiatan olahraga multi event dr arie sutopoAnjang Kusuma Netra
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan yang disediakan untuk kegiatan olahraga multi-event. Pelayanan kesehatan tersebut mencakup penyediaan fasilitas medis di arena pertandingan, perkampungan atlit, dan rumah sakit rujukan serta pengawasan terhadap masalah doping dan kesehatan lingkungan. Organisasi pelayanan kesehatan dalam acara olahraga tersebut melibatkan berbagai tenaga medis dan parame
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelaksanaan upaya kesehatan olahraga di puskesmas. Tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran masyarakat melalui aktivitas fisik dan olahraga secara terpadu, menyeluruh, dan berjenjang. Dibahas pula tentang standar ketenagaan, fasilitas, dan tatalaksana pelayanan kesehatan olahraga di puskesmas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah laporan tahunan UPTD Puskesmas Japah tahun 2014 yang mencakup visi, misi, tenaga kesehatan, fasilitas, dan program pelayanan kesehatan di wilayah tersebut seperti imunisasi, gizi, penyakit menular, dan statistik pelayanan.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat pertama dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif. Dokumen ini membahas konsep, peran, dan penyelenggaraan pelayanan puskesmas, termasuk jaringan dan sistem rujukannya.
Distribusi puskesmas di Provinsi Jawa Barat tahun 2011nisafajriah
DISTRIBUSI PUSKESMAS MENURUT JENISNYADI 7 DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011
1. Pengertian PUSKESMAS
2. Tujuan Puskesmas
3. Wilayah dan sasaran Puskesmas
4. Data distribusi puskesmas di jawa barat tahun 2011
Pelayanan kesehatan pada kegiatan olahraga multi event dr arie sutopoAnjang Kusuma Netra
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan yang disediakan untuk kegiatan olahraga multi-event. Pelayanan kesehatan tersebut mencakup penyediaan fasilitas medis di arena pertandingan, perkampungan atlit, dan rumah sakit rujukan serta pengawasan terhadap masalah doping dan kesehatan lingkungan. Organisasi pelayanan kesehatan dalam acara olahraga tersebut melibatkan berbagai tenaga medis dan parame
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelaksanaan upaya kesehatan olahraga di puskesmas. Tujuannya adalah meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran masyarakat melalui aktivitas fisik dan olahraga secara terpadu, menyeluruh, dan berjenjang. Dibahas pula tentang standar ketenagaan, fasilitas, dan tatalaksana pelayanan kesehatan olahraga di puskesmas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah laporan tahunan UPTD Puskesmas Japah tahun 2014 yang mencakup visi, misi, tenaga kesehatan, fasilitas, dan program pelayanan kesehatan di wilayah tersebut seperti imunisasi, gizi, penyakit menular, dan statistik pelayanan.
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat pertama dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif. Dokumen ini membahas konsep, peran, dan penyelenggaraan pelayanan puskesmas, termasuk jaringan dan sistem rujukannya.
Distribusi puskesmas di Provinsi Jawa Barat tahun 2011nisafajriah
DISTRIBUSI PUSKESMAS MENURUT JENISNYADI 7 DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011
1. Pengertian PUSKESMAS
2. Tujuan Puskesmas
3. Wilayah dan sasaran Puskesmas
4. Data distribusi puskesmas di jawa barat tahun 2011
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang penilaian tenaga kesehatan teladan di puskesmas mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional. Tujuannya adalah memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan yang berprestasi agar semangat kerjanya semakin meningkat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Buku ini menjelaskan tata cara penominasian, kriteria penilaian, dan bentuk penghargaan yang diberikan.
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program Posbindu Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Program ini meliputi skrining penyakit, edukasi gaya hidup sehat, rujukan, dan monitoring yang bertujuan mencegah dan mengendalikan penyakit seperti stroke, diabetes, dan hipertensi.
Dokumen tersebut merangkum laporan kinerja UPTD Puskesmas Sukamahi tahun 2022, mencakup profil puskesmas, analisis situasi, capaian program UKM, UKP, dan sarana prasarana puskesmas."
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...Cut Ampon Lambiheue
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di provinsi Aceh. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum, jumlah peserta, kebijakan penggunaan kartu, akses informasi, sistem antrian, manajemen manfaat, fasilitas kesehatan, dan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan dalam kerangka JKN di Aceh
Materi Wajib Pasca Rapim II_Temu dokter program TBC 24 Sept 2013 di P2KCut Ampon Lambiheue
Pelatihan Program P2TBTB Bagi Petugas Fasyankes (Puskesmas) diselenggarakan untuk 25 peserta dari berbagai puskesmas di Aceh Besar guna meningkatkan ketrampilan mereka dalam melaksanakan program P2TB sesuai strategi DOTS dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut merupakan laporan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Pekurun tahun 2018. Laporan ini menyajikan visi, misi, wilayah kerja, sarana prasarana, jumlah tenaga kesehatan, kegiatan promosi kesehatan, dan hasil evaluasi kinerja puskesmas. Secara umum, kinerja puskesmas dinilai kurang dengan rata-rata cakupan kegiatan 70% dan manajemennya cukup.
Mengecek koneksi internet dan perangkat yang digunakan
08.30 – 09.00 30 Sambutan dan Pembukaan
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
09.00 – 10.30 90 Permenkes 21/2021 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
PP PDUI
10.30 – 11.00 30 Istirahat
11.00 – 12.30 90 Gambaran Umum Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
PP POGI
12.30 – 13.30 60 Makan Siang
13
Dokumen tersebut membahas berbagai indikator kesehatan ibu dan anak di Indonesia dari tahun 1990-an hingga 2010-an. Terdapat peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil namun angka kematian ibu masih tinggi, diduga karena kualitas pelayanan dan kondisi ibu yang kurang baik. Terdapat masalah stunting dan diabetes yang harus diselesaikan secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi sumber daya manusia kesehatan di Indonesia melalui 3 hal utama: (1) peningkatan kuantitas dan distribusi tenaga kesehatan, (2) peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, dan (3) penguatan tata kelola sumber daya manusia kesehatan.
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang penilaian tenaga kesehatan teladan di puskesmas mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional. Tujuannya adalah memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan yang berprestasi agar semangat kerjanya semakin meningkat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Buku ini menjelaskan tata cara penominasian, kriteria penilaian, dan bentuk penghargaan yang diberikan.
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan pusat kegiatan pengendalian faktor risiko PTM secara terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Posbindu bertujuan untuk mendeteksi dini dan menangani faktor risiko PTM secara komunitas berbasis.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program Posbindu Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Program ini meliputi skrining penyakit, edukasi gaya hidup sehat, rujukan, dan monitoring yang bertujuan mencegah dan mengendalikan penyakit seperti stroke, diabetes, dan hipertensi.
Dokumen tersebut merangkum laporan kinerja UPTD Puskesmas Sukamahi tahun 2022, mencakup profil puskesmas, analisis situasi, capaian program UKM, UKP, dan sarana prasarana puskesmas."
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...Cut Ampon Lambiheue
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di provinsi Aceh. Dokumen ini menjelaskan landasan hukum, jumlah peserta, kebijakan penggunaan kartu, akses informasi, sistem antrian, manajemen manfaat, fasilitas kesehatan, dan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan lanjutan dalam kerangka JKN di Aceh
Materi Wajib Pasca Rapim II_Temu dokter program TBC 24 Sept 2013 di P2KCut Ampon Lambiheue
Pelatihan Program P2TBTB Bagi Petugas Fasyankes (Puskesmas) diselenggarakan untuk 25 peserta dari berbagai puskesmas di Aceh Besar guna meningkatkan ketrampilan mereka dalam melaksanakan program P2TB sesuai strategi DOTS dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dokumen tersebut merupakan laporan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Pekurun tahun 2018. Laporan ini menyajikan visi, misi, wilayah kerja, sarana prasarana, jumlah tenaga kesehatan, kegiatan promosi kesehatan, dan hasil evaluasi kinerja puskesmas. Secara umum, kinerja puskesmas dinilai kurang dengan rata-rata cakupan kegiatan 70% dan manajemennya cukup.
Mengecek koneksi internet dan perangkat yang digunakan
08.30 – 09.00 30 Sambutan dan Pembukaan
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
09.00 – 10.30 90 Permenkes 21/2021 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
PP PDUI
10.30 – 11.00 30 Istirahat
11.00 – 12.30 90 Gambaran Umum Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
PP POGI
12.30 – 13.30 60 Makan Siang
13
Dokumen tersebut membahas berbagai indikator kesehatan ibu dan anak di Indonesia dari tahun 1990-an hingga 2010-an. Terdapat peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil namun angka kematian ibu masih tinggi, diduga karena kualitas pelayanan dan kondisi ibu yang kurang baik. Terdapat masalah stunting dan diabetes yang harus diselesaikan secara menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas upaya Kementerian Kesehatan dalam melakukan transformasi sumber daya manusia kesehatan di Indonesia melalui 3 hal utama: (1) peningkatan kuantitas dan distribusi tenaga kesehatan, (2) peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, dan (3) penguatan tata kelola sumber daya manusia kesehatan.
5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Puskesmas Kabilah bertujuan untuk meningkatkan tingkat higiene dan sanitasi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan untuk mencegah penyakit yang berkaitan dengan sanitasi. Program tersebut mencakup 5 pilar yaitu stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan makanan dan minuman rumah tangga, pengelola
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan jabatan fungsional rumpun kesehatan dan unit pembina jabatan fungsional bidang kesehatan menurut Permenkes 72 Tahun 2014.
Similar to Pedoman,manual mutu pusk. tulis 2017 benar (20)
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
1. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip penyelenggaraan
Puskesmas meliputi : paradigma sehat, pertanggung jawaban wilayah, Kemandirian
masyarakat, Pemerataan, pemanfaatan teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan
program dengan tujuan tercapaianya kecamatan sehat di wilayah kerjanya. Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang menyelenggarakan Pelayanan
kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu, Puskesmas
mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, berorientasi pada keamanan dan
keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip koordinasi
dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan pencatatan baik rekam medik
dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan dan senantiasa meningkatkan kopetensi petugas.Puskesmas juga berfungsi sebagai
wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun fungsional
terkait.
Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang tertuang dalam manual
mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan puskesmas yang bermutu
sesuai dengan harapan.Manual ini menjelaskan garis besar sistem manajemen mutu
Puskesmas Tulis. Semua ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam manual
ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas.. Penyusunan
Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses pelaksanaan akreditasi di
Puskesmas Tulis. Manual ini juga sebagai basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan
program di Puskesmas Tulis.
1. PROFIL ORGANISASI
a. Gambaran umum
Nama Puskesmas : PUSKESMAS TULIS
Alamat : Jl. Raya Kaliboyo No. 48 Telp. (0285) 4493269 Tulis Batang
Kode Pos 51261
2. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 2
b. Kondisi Wilayah
1) Geografis
Luas Wilayah kerja Puskesmas Tulis adalah 2.492 M2
a) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa.
b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Subah.
c) Sebelah Barat berbatsan dengan Kecamatan Kandeman
d) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bandar
Secara administratif Kecamatan Tulis terdiri dari 17 desa yaitu :
- Desa Wringin Gintung
- Desa Sembojo
- Desa Posong
- Desa Kaliboyo
- Desa Simbangdesa
- Desa Beji
- Desa Tulis
- Desa Simbangjati
- Desa Kedungsegog
- Desa Kenconorejo
- Desa Ponowareng
- Desa Siberuk
- Desa Kebumen
- Desa Cluwuk
- Desa Jrakah Payung
- Desa Jolosekti
- Desa Manggis
3. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 3
Peta 1 Wilayah Kerja Puskesmas Tulis
2) Data Demografi
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Batang, jumlah penduduk Kecamatan Tulis pada Tahun 2016 sebanyak
35.485 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi adalah di Desa Tulis sebanyak
4.573 jiwa (13,10 % dari jumlah total penduduk) dan terendah di Desa
Posong sebanyak 767 jiwa (3,07%).
Kepadatan penduduk di Kecamatan Tulis rata-rata 796 jiwa per
Km², dengan wilayah desa yang mempunyai kepadatan penduduk
tertinggi adalah Desa Kaliboyo yaitu sebesar 3.490 jiwa per Km².
Sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Desa Jolosekti yaitu
sebesar 196 jiwa per Km².
4. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 4
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat
dari perkembangan ratio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk
laki-laki dan perempuan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS
Kabupaten Batang, jumlah penduduk perempuan yaitu sebesar 18.268
jiwa (50,88%) dan penduduk laki-laki 17.630 jiwa (49,11%), sehingga
ratio jenis kelamin penduduk wilayah kerja Puskesmas Tulis tahun
2016 adalah 96,51%.
Data rinci jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan
kelompok umur serta proporsi penduduk Laki-laki dan Perempuan
dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.
Gambar 2. Grafik Komposisi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin tahun 2016
3) Keadaan Sarana Prasarana
a) Puskesmas Tulis memiliki fasilitas fisik berupa bangunan permanen
1) Loket Pendaftaran
2) Poli umum
3) Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) & Poli KB (Keluarga Berencna)
4) Poli Gigi
5 ) Konsultasi Gizi
6) Klinik Sanitasi
7) Laboratorium
8) Apotik
9) IGD (Instalasi Gawat Darurat)
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70+
L 1677 1855 1965 11971 1483 1372 1298 1444 1118 882 659 609 536 363 523
P 1668 1779 1939 1735 1595 1506 1511 1555 1000 851 740 628 651 458 637
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
2 0 -
4
5 -
9
10 -
14
15 -
19
20 -
24
25 -
29
30 -
34
35 -
39
40 -
44
45 -
49
50 -
54
55 -
59
60 -
64
65 -
69
70 -
74
KOMPOSISIPENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMURDAN
JENIS KELAMIN
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN
5. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 5
b) Peralatan Medis dan Non Medis
Tabel Peralatan Medis
NOMOR SPESIFIKASI BARANG
JUMLAH
Keadaan
Barang
(B/KB/RB)
Urut Kode Barang
Nama / Jenis
Barang
Merk/
Type
1 2 4 5 6 7
1 02.08.01.01.01 Sterilisator Sterilisator / - Kurang Baik 3
2 02.08.01.01.04 Stetoscope Stetoscope / - Kurang Baik 6
3 02.08.01.01.05 Tensi Meter Tensimeter / - Kurang Baik 5
4 02.08.01.01.08 Waskom Waskom / - Kurang Baik 8
5 02.08.01.01.12 Metal Catheter Metal Catheter / - Kurang Baik 1
6 02.08.01.01.14 Anatomische
Pinset
Anatomi Pincet / - Kurang Baik 1
7 02.08.01.01.15 Chirugical
Pinset
Chirugical Pinset / - Kurang Baik 2
8 02.08.01.01.16 Maal Vesder Maal
Vesder/Nalpuder / -
Kurang Baik 4
9 02.08.01.01.17 Arteri Klem Arteri Klem / - Kurang Baik 5
10 02.08.01.01.19 Instrument
Kabinet
Instrumen Kabinet / - Kurang Baik 6
11 02.08.01.01.21 Gunting
Bengkok
Gunting Bengkok / - Kurang Baik 4
12 02.08.01.01.22 Gunting Lurus Gunting lurus / - Kurang Baik 7
13 02.08.01.01.34 Trocart Trocart / - Kurang Baik 15
14 02.08.01.01.56 Nirbekhem Nirbekhem / - Kurang Baik 6
15 02.08.01.01.59 Korem Tang Karem Tang / - Kurang Baik 1
16 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
Instrumen Tube / - Kurang Baik 2
17 02.08.01.02.03 X Ray Unit Ex ray unit / - Kurang Baik 1
18 02.08.01.02.04 Air Set
Airamatik
- / - Kurang Baik 1
19 02.08.01.02.09 Aero
Sterilisator
AeroSteli / - Kurang Baik 1
20 02.08.01.02.22 Dental Cabinet Dental Cabinet / - Kurang Baik 1
21 02.08.01.02.24 Contra Angle Contra Angle / - Kurang Baik 1
22 02.08.01.02.26 Bein Bein / - Kurang Baik 13
6. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 6
23 02.08.01.02.27 Mesial Cryer Mesial Cryer / - Kurang Baik 2
24 02.08.01.02.29 Water Siringe Water Sirenge / - Kurang Baik 1
25 02.08.01.02.31 Cotton Herder Cotton Herder / - Kurang Baik 1
26 02.08.01.02.35 Gun Scissors Gun Scissors / - Kurang Baik 2
27 02.08.01.02.40 Mounth
Murror+Handle
Mounth
Murror+Handle / -
Kurang Baik 5
28 02.08.01.02.41 Cemant
Spatula
Cemant Spatula / - Kurang Baik 3
29 02.08.01.02.43 Plastisch
Instrument
Plastisch Instrument /
-
Kurang Baik 4
30 02.08.01.02.44 Cemant
Stopper
Cemant Stopper / - Kurang Baik 2
31 02.08.01.02.45 Amigan
Stopper
Amigan Stopper / - Kurang Baik 5
32 02.08.01.02.46 Burnisher Burnisher / - Kurang Baik 3
33 02.08.01.02.47 Scaler Scaler / - Kurang Baik 9
34 02.08.01.02.48 Excavator Excavator / - Kurang Baik 7
35 02.08.01.02.52 Countra Angle
Burs & Fiss
Countra Angle
Brus&Fis / -
Kurang Baik 1
36 02.08.01.02.53 Hand Piece
Burs
Hand Piece Brus / - Kurang Baik 1
37 02.08.01.03.01 Geneacologie
Tafel
Genokologie Tafel / - Kurang Baik 1
38 02.08.01.03.04 Speculum Speculum / - Kurang Baik 16
39 02.08.01.03.06 Tenaxulum Tenaxulum / - Kurang Baik 5
40 02.08.01.03.32 Nelaton
Urethral
Catheter
Nelaton Urethral
Cateter / -
Kurang Baik 6
41 02.08.01.03.59 Kom. Metal Kom metal / - Kurang Baik 4
42 02.08.01.08.32 Baby Incubator Inkubator Bayi / - Kurang Baik 1
43 02.08.01.09.08 Curetate and
Dilation Set
Keretase / - Kurang Baik 4
44 02.08.01.10.09 Termometer
Mercuri untuk
Suhu Badan
Termometer kaca / - Kurang Baik 5
45 02.08.01.10.17 Spetel Lidah Spatel lidah / - Kurang Baik 13
46 02.08.01.12.41 HB Meter HB Sahli / - Kurang Baik 3
47 02.08.01.01.01 Sterilisator My Life / Sterilisator
Listrik / -
Kurang Baik 1
48 02.08.01.01.01 Sterilisator My Life / - Kurang Baik 1
49 02.08.01.01.04 Stetoscope ABN / - Kurang Baik 4
50 02.08.01.01.05 Tensi Meter ABN / - Kurang Baik 2
51 02.08.01.01.62 Tabung
Oksigen
Tabung O2 / - Baik 1
7. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 7
52 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
dr.Morton / - Kurang Baik 1
53 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
Stetoscope Janin / - Kurang Baik 6
54 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
Edan / - Kurang Baik 3
55 02.08.01.08.01 Minor Surgeri
Set
Hibro / - Kurang Baik 1
56 02.08.01.08.13 Operating
Lamp
Lampu Operasi GEA
/ -
Baik 1
57 02.08.01.08.17 Suction Pump Sharp / - Kurang Baik 1
58 02.08.01.10.44 resuscitation
for Pediatric
Blue Cross / - Kurang Baik 3
59 02.08.01.12.81 Alat Kesehatan
Anak Lain-
Lain
Various / - Kurang Baik 1
60 02.08.01.01.04 Stetoscope REISTER / - Kurang Baik 2
61 02.08.01.01.05 Tensi Meter REISTER / - Kurang Baik 2
62 02.08.01.01.36 Infusing Stand Griss / - Kurang Baik 1
63 02.08.01.02.02 Dental Unit Dental Unit Syncrus
GL / -
Kurang Baik 1
64 02.08.01.07.35 Alat Farmasi
Lain-Lain
Griss / - Kurang Baik 1
65 02.08.01.07.35 Alat Farmasi
Lain-Lain
Karixa / - Kurang Baik 1
66 02.08.01.07.35 Alat Farmasi
Lain-Lain
Karixa / - Kurang Baik 2
67 02.08.01.07.35 Alat Farmasi
Lain-Lain
Karixa / - Kurang Baik 2
68 02.08.01.08.01 Minor Surgeri
Set
Various / - Kurang Baik 1
69 02.08.01.08.32 Baby Incubator Griss / - Baik 1
70 02.08.01.09.74 Alat Kesehatan
Kebidanan
Lain-Lain
3B.USA / - Kurang Baik 1
71 02.08.01.09.76 Ambubag Set Blue Cross / - Kurang Baik 1
72 02.08.01.09.77 Dopler Edan Sonotreklite / - Kurang Baik 1
73 02.08.01.10.44 resuscitation
for Pediatric
Blue Cross / - Kurang Baik 1
74 02.08.01.10.47 Nebulizer Clement / - Kurang Baik 1
75 02.08.01.20.16 Alat
Kedokteran
Gawat Darurat
Lain-Lain
Karixa / - Kurang Baik 1
76 02.08.02.01.01 Nurset Set PHN Kit/Various / - Kurang Baik 1
77 02.08.02.01.02 Alat Kesehatan
Perawatan
Lain-Lain
Various / - Kurang Baik 1
8. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 8
78 02.06.02.04.09 Reach in
Frezzer
Plastik / - Kurang Baik 1
79 02.08.01.01.01 Sterilisator Eliteeh / - Kurang Baik 1
80 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
Lemari Instrumen / - Kurang Baik 1
81 02.08.01.02.55 Alat
Kedokteran
Gigi Lain Lain
Varius / - Kurang Baik 1
82 02.08.01.02.55 Alat
Kedokteran
Gigi Lain Lain
Medesy / - Kurang Baik 1
83 02.08.01.12.41 HB Meter HB Meter. / - Kurang Baik 1
84 02.08.02.01.02 Alat Kesehatan
Perawatan
Lain-Lain
Varius / - Kurang Baik 1
85 02.08.01.01.01 Sterilisator Sterilisator Listrik / - Baik 2
86 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
Needle Destroyer
Manual / -
Kurang Baik 2
87 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
PKD Kit. / - Kurang Baik 4
88 02.08.01.03.01 Geneacologie
Tafel
Gyn Bed / - Kurang Baik 1
89 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
- / - Baik 1
90 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
DYNA / - Baik 1
91 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
- / - Baik 1
92 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
- / - Baik 1
93 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
- / - Baik 1
94 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
- / - Baik 1
95 02.08.01.10.85 Stestoskop - / - Baik 1
96
96 02.04.03.08.12 Termometer
Standard
- / - Baik 3
97 02.04.03.08.12 Termometer
Standard
-- / -- Baik 1
9. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 9
98 02.04.03.10.17 Dacin
Kuningan
DACIN /
GANTUNG
Baik 17
99 02.08.01.01.04 Stetoscope - / - Baik 2
100 02.08.01.01.04 Stetoscope -- / -- Baik 3
101 02.08.01.01.05 Tensi Meter - / - Baik 1
102 02.08.01.01.68 ALat
Kedokteran
Umum Lain
Lain
-- / -- Baik 1
102 02.08.01.03.65 Alat
Kedokteran KB
Lain Lain
- / - Baik 1
104 02.08.01.09.77 Dopler -- / -- Baik 1
105 02.08.01.10.13 Tensimeter
Mercuri
Complete
-- / -- Baik 3
106 02.08.01.10.82 Oxygen
Regulator (O2)
-- / -- Baik 3
107 02.08.01.12.41 HB Meter -- / -- Baik 2
108 02.08.01.12.41 HB Meter -- / -- Baik 1
109 02.08.02.01.02 Alat Kesehatan
Perawatan
Lain-Lain
-- / -- Baik 1
110 02.08.02.01.02 Alat Kesehatan
Perawatan
Lain-Lain
-- / -- Baik 1
111 02.10.02.01.11 Alat Keamanan
Lain-lain
-- / -- Baik 7
112 02.10.02.01.11 Alat Keamanan
Lain-lain
-- / -- Baik 2
113 02.10.02.01.11 Alat Keamanan
Lain-lain
-- / -- Baik 1
114 02.10.05.02.25 Alat
Perlindungan
Lain-lain
- / HALLOW Baik 12
115 02.10.05.02.25 Alat
Perlindungan
Lain-lain
-- / SIKU-HALLOW Baik 50
10. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 10
Tabel Peralatan Medis
NOMOR SPESIFIKASI BARANG
JUMLAH
Keadaan
Barang
(B/KB/RB)
Urut Kode Barang Nama / Jenis Barang Merk/
Type
1 2 4 5 7 8
1 02.06.01.01.02 Mesin Ketik
Manual Standar
(14-16)
Olimpia /
Olimpia / -
Kurang
Baik
2
2 02.06.01.04.02 Rak Besi/Metal Rak cuci
tangan / -
Kurang
Baik
3
3 02.06.01.04.04 Filling Besi/Metal Broder /
Broder / -
Kurang
Baik
1
4 02.06.01.04.09 Rotary Filling Excel / Excel /
-
Kurang
Baik
4
5 02.06.01.05.07 Papan Pengumunan Mika / - Kurang
Baik
4
6 02.06.01.05.08 Papan Tulis Kayu / - Kurang
Baik
2
7 02.06.02.01.01 Lemari Kayu Kayu / - Kurang
Baik
8
8 02.06.02.01.06 Kursi
Kayu/Rotan/Bambu
Kursi kayu / - Kurang
Baik
40
9 02.06.02.01.11 Meja Tulis Kayu / Kayu / - Kurang
Baik
17
10 02.06.02.01.13 Meja Telpon Kayu / - Baik 1
11 02.06.02.01.21 Meja Periksa
Pasien
Kayu / Kayu / - Kurang
Baik
3
12 02.06.02.01.24 Meja Suntik Kayu / - Kurang
Baik
1
13 02.06.02.01.24 Meja Suntik Meja suntik / - Kurang
Baik
1
14 02.06.02.01.30 Kursi Putar Plastik / - Kurang
Baik
2
15 02.06.02.01.33 Bangku Tunggu Bangku tunggu
/ -
Kurang
Baik
15
16 02.06.02.01.37 Meja Komputer Harplek / - Kurang
Baik
1
17 02.06.02.01.61 Kursi Plastik Plastik / - Kurang
Baik
27
18 02.06.02.02.01 Jam Mekanis Seiko / Seiko /
-
Kurang
Baik
4
19 02.06.02.04.06 Kipas Angin Excel / Excel /
-
Kurang
Baik
2
20 02.06.02.06.03 Televisi National /
National / -
Kurang
Baik
1
21 02.06.02.06.05 Amplifier Amplifier / - Kurang
Baik
1
22 02.06.02.06.25 Timbangan Orang Timbangan
badan / -
Kurang
Baik
5
23 02.06.02.06.50 Alat Rumah
Tangga Lain-lain
Air Blower / - Kurang
Baik
1
11. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 11
24 02.06.03.01.02 Mini Komputer GUINES /
GUINES / -
Kurang
Baik
1
25 02.08.01.01.09 Timbangan Badan Timbangan
Badan / -
Kurang
Baik
5
26 02.08.01.01.10 Timbangan Bayi Timbangan
Bayi / -
Kurang
Baik
2
27 04.15.01.05.05 Instalasi Air Bersih
Lain-lain
- Kurang
Baik
1
28 04.15.05.01.04 Instalasi Listrik
Tenaga Air Lain-
lain
- Baik 1
29 04.15.05.01.04 Instalasi Listrik
Tenaga Air Lain-
lain
- Kurang
Baik
2
30 04.15.06.01.04 Instalasi Gardu
Listrik Induk Lain-
lain
- Kurang
Baik
1
31 04.16.03.01.01 Jaringan Telepon
Di atas Tanah
Kapasitas Kecil
- Kurang
Baik
1
32 05.17.01.01.10 Buku Umum Lain-
lain
- Kurang
Baik
1
33 05.17.01.08.08 Permainan dan
Olah raga
- Kurang
Baik
1
34
35 02.06.01.04.14 Lemari kayu Kayu jati / - Kurang
Baik
1
36 02.06.02.05.09 Tabung Gas Tabung elpiji
+Kompor / 2
tungku / -
Kurang
Baik
1
37 02.06.02.06.05 Amplifier Ampli
TOA1031 / -
Kurang
Baik
1
38 02.06.02.06.12 Wireless Tape Wireless
Ten KE7900 / -
Kurang
Baik
1
39 02.06.02.06.14 Microphone Dinamik
micropone / -
Kurang
Baik
1
40 02.06.03.01.02 Mini Komputer Samsung / - Kurang
Baik
1
41 02.08.01.03.31 Membran
Perfomator
Membran
TOA625S+Mic
/ Membran
TOA625S / -
Kurang
Baik
1
42 02.03.01.05.01 Sepeda Motor Honda / NF
100 D / -
Kurang
Baik
1
43 02.03.01.05.01 Sepeda Motor Honda / Vega /
-
Kurang
Baik
1
44 02.06.02.06.03 Televisi Toshiba / - Kurang
Baik
1
45 02.06.03.05.16 DVD-Rom Drive Teac / - Kurang
Baik
1
46 02.06.02.01.10 Meja Rapat kayu / - Baik 1
47 02.06.02.07.19 Lampu Sorot Meidium / - Kurang
Baik
1
48 02.06.02.01.33 Bangku Tunggu Kayu jati / - Kurang
Baik
2
49 02.06.02.01.33 Bangku Tunggu Bangku tunggu
/ -
Kurang
Baik
2
12. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 12
50 02.06.04.01.08 Meja Kerja
PegawaiNon
Struktural
Kayu / - Kurang
Baik
2
51 02.06.01.04.04 Filling Besi/Metal Filling Kabinet
/ -
Kurang
Baik
2
52 02.06.02.01.33 Bangku Tunggu Kayu jati / - Kurang
Baik
3
53 02.06.02.04.09 Reach in Frezzer Plastik / - Kurang
Baik
1
54 02.06.04.01.08 Meja Kerja
PegawaiNon
Struktural
Kayu / - Kurang
Baik
3
55 02.08.01.01.01 Sterilisator Eliteeh / - Kurang
Baik
1
56 02.06.03.01.02 Mini Komputer Samsung / - Kurang
Baik
1
57 02.06.03.02.02 Lap Top axioo / - Kurang
Baik
1
58 04.15.01.05.05 Instalasi Air Bersih
Lain-lain
- Baik 1
59 02.06.02.01.67 Gordyn Gordyn kain / - Baik 1
60 02.06.03.02.01 PC Unit/ Komputer
PC
Lenovo / - Baik 7
61 02.06.03.02.05 PersonalKomputer
Lain-lain
Acces Point
Dlink Dir-
600E / -
Baik 1
62 02.06.03.02.05 PersonalKomputer
Lain-lain
Cabel UPT
Cat5E
BeldenUSA / -
Baik 1
63 02.06.03.02.05 PersonalKomputer
Lain-lain
RJ 45 Amp
Tyco / -
Baik 1
64 02.06.03.02.05 PersonalKomputer
Lain-lain
RJ 45 Amp
Tyco / -
Baik 1
65 02.06.03.02.05 PersonalKomputer
Lain-lain
UPS Apc
BR650CI-AC /
-
Baik 1
66 02.06.03.02.05 PersonalKomputer
Lain-lain
tang Crimper
Rj 45 Combo /
-
Baik 1
67 02.06.03.04.08 Printer Printer Laserjet
Pro P1566 / -
Baik 1
68 02.06.03.04.08 Printer Deskjet HP
1050 all in one
/ -
Baik 1
69 02.06.03.04.08 Printer Printer / - Kurang
Baik
1
70 02.06.03.05.02 Monitor LCD Monitor
Beng GL930 /
-
Baik 1
71 02.06.03.06.06 Peralatan Jaringan
Lain-lain
Instalasi
Jaringan
Internet / -
Baik 1
72 02.06.03.06.10 Switch Hub Dlink Switch
Hub DES-
1016D / -
Baik 1
73 02.06.04.01.06 Meja Kerja Pejabat
Eselon IV
EXPO / EXPO
/ -
Baik 1
74 02.06.04.03.06 Baik 1
13. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 13
Kursi Kerja Pejabat
Eselon IV
Rakuda /
Rakuda / -
75 02.09.01.23.27 ParalelControl
Network
Network cable
tester NS-468 /
-
Baik 1
76 02.06.02.04.06 Kipas Angin pus / - Baik 12
77 02.06.02.04.06 Kipas Angin PUS / - Baik 1
78 02.06.02.04.06 Kipas Angin - / - Baik 4
79 02.02.03.04.02 Portable
Generating Set
Honda / GX-
390 / -
Baik 1
80 02.06.02.01.01 Lemari Kayu - / - Baik 3
81 02.06.02.01.01 Lemari Kayu - / - Baik 1
82 02.06.02.01.10 Meja Rapat - / - Baik 1
83 02.06.02.01.21 Meja Periksa
Pasien
- / - Baik 1
84 02.06.02.01.27 Kursi Rapat - / - Baik 40
85 02.06.02.01.28 Kursi Tamu - / - Baik 1
86 02.06.02.01.33 Bangku Tunggu - / - Kurang
Baik
1
87 02.06.02.01.66 Kursi Kerja - / - Baik 2
88 02.06.02.06.08 Sound System - / - Baik 1
89 02.06.02.06.08 Sound System - / - Baik 1
90 02.06.02.06.50 Alat Rumah
Tangga Lain-lain
ACER / - Baik 1
91 02.06.03.02.02 Lap Top intel celeron /
intel celeron
500 Gb 4 Gb /
-
Baik 2
92 02.06.03.02.05 PersonalKomputer
Lain-lain
ASUS / - Baik 1
93 02.06.03.05.03 Printer HP DESKJET /
-
Baik 1
94 02.06.03.05.11 UPS - / - Baik 4
95 02.06.03.06.04 Modem USB MODEM
E303 / -
Baik 1
96 02.06.04.01.06 Meja Kerja Pejabat
Eselon IV
- / - Baik 2
97 02.06.04.01.08 Meja Kerja
PegawaiNon
Struktural
- / - Baik 1
98 02.06.04.02.11 Meja Tamu
Ruangan Biasa
- / - Baik 1
99 02.06.04.03.08 Kursi Kerja
PegawaiNon
Struktural
- / - Baik 2
100 02.02.03.05.07 Pompa Lain-lain Shimitzu / - Baik 1
101 02.03.01.01.03 Station Wagon Isuzu / Panter /
-
Baik 1
102 02.06.01.04.03 Rak Kayu kayu / - Baik 1
14. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 14
103 02.06.01.04.04 Filling Besi/Metal - / - Baik 2
104 02.06.01.04.12 Lemari Kaca - / - Baik 3
105 02.06.02.01.05 Kursi Besi/Metal Plat besi / 4
dudukan / -
Baik 5
106 02.06.02.01.05 Kursi Besi/Metal 4 tempat duduk
/ -
Baik 2
107 02.06.02.01.66 Kursi Kerja - / - Baik 4
108 02.06.02.01.67 Gordyn kain / - Baik 1
109 02.06.02.03.03 Mesin Potong
Rumput
HONDA / - Baik 1
110 02.06.02.04.01 Lemari Es SHARP / 1 Pt /
-
Baik 1
111 02.06.02.04.03 AC Unit L G 1/2 PK / - Baik 2
112 02.06.03.02.01 PC Unit/ Komputer
PC
PC Assus Core
2Duo E8400 +
LED Dell 19
inch / -
Baik 1
113 02.06.03.04.08 Printer Conon Pixma
MP230 / -
Baik 1
114 02.06.03.04.08 Printer Conon IP2770
/ -
Baik 1
115 02.06.04.01.10 Meja Kerja kayu / - Baik 3
116 02.06.01.01.07 Mesin Ketik
Elektronik
o / - Baik 1
117 02.06.01.05.06 Papan Nama
Instansi
local / - Baik 1
118 02.06.02.01.67 Gordyn Kain Gordyn /
0
Baik 1
119 02.06.02.05.15 Dispenser DISPENCER /
-
Baik 1
120 02.06.02.05.15 Dispenser Myako / - Baik 1
121 02.06.02.06.03 Televisi LED LG / - Baik 1
122 02.06.02.06.37 Tangga
Alumunium
alumunium / - Baik 1
123 02.06.02.06.50 Alat Rumah
Tangga Lain-lain
Tralis Besi Baik 1
124 02.06.03.02.01 PC Unit/ Komputer
PC
- / - Baik 1
125 02.06.03.02.02 Lap Top HP / G102 AU
A4 QUARD
Baik 1
126 02.06.03.02.03 Note Book - / - Baik 1
127 02.06.03.04.08 Printer - / - Baik 1
128 02.07.01.01.03 Proyektor +
Attachment
- / - Baik 1
129 02.07.02.01.11 Pesawat Telephone Panasonik / - Baik 1
130 02.07.03.10.01 Antena
SHF/Parabola
Portable
Antena
Parabola /
Antena
Baik 1
131 02.04.03.10.17 Dacin Kuningan DACIN /
GANTUNG
Baik 17
132 02.06.01.01.01 Mesin Ketik
Manual Portable
(11-13)
OLYMPIA / -- Baik 1
15. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 15
133 02.06.01.04.04 Filling Besi/Metal LION / -- Baik 2
134 02.06.01.04.12 Lemari Kaca -- / -- Baik 1
135 02.06.01.05.40 Alat Kantor
Lainnya (Lain-lain)
-- / -- Baik 1
136 02.06.02.01.04 Meja Kayu/Rotan -- / -- Baik 3
137 02.06.02.01.10 Meja Rapat - / JATI Baik 1
138 02.06.02.01.10 Meja Rapat -- / JATI Baik 5
139 02.06.02.01.17 Meja Reseption -- / -- Baik 1
140 02.06.02.01.27 Kursi Rapat FUTURA / - Baik 40
141 02.06.02.01.37 Meja Komputer -- / -- Baik 4
142 02.06.02.01.38 Kasur - / - Baik 1
143 02.06.02.01.66 Kursi Kerja INDCHI / -- Baik 2
144 02.06.02.01.67 Gordyn -- / -- Baik 1
145 02.06.02.01.67 Gordyn -- / -- Baik 4
146 02.06.02.01.76 Taplak Meja - / - Baik 5
147 02.06.02.04.01 Lemari Es MEDIA / -- Baik 2
148 02.06.02.04.04 AC Split LG / -- Baik 1
149 02.06.02.04.04 AC Split GREE / -- Baik 4
150 02.06.02.05.19 Rak Piring - / - Baik 1
151 02.06.02.06.05 Amplifier - / - Baik 1
152 02.06.02.06.50 Alat Rumah
Tangga Lain-lain
-- / -- Baik 1
153 02.06.02.06.50 Alat Rumah
Tangga Lain-lain
-- / -- Baik 35
154 02.06.02.07.01 Alat Pemadam
Portable
-- / -- Baik 4
155 02.06.03.02.01 PC Unit/ Komputer
PC
ASUS /
K31AD-
ID026D
Baik 5
156 02.06.03.02.02 Lap Top ASSUS /
AA45LA COR
i3
Baik 4
157 02.06.03.05.03 Printer EPSON / L220 Baik 7
158 02.06.03.05.16 DVD-Rom Drive -- / -- Baik 1
159 02.06.04.01.10 Meja Kerja - / KAYU
JATI
Baik 2
160 02.07.01.02.03 Camera Electronic CANON / EOS
700
Baik 1
161 02.08.01.01.10 Timbangan Bayi -- / -- Baik 2
162 02.03.01.05.01 Sepeda Motor Yamaha /
Force I / -
Kurang
Baik
1
16. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 16
4). Sarana Transportasi
Sarana transportasi yang dimiliki Puskesmas Tulis terdiri dari 2 unit
kendaraan roda empat. Terdiri dari 1 Unit Mobil Ambulance dan 1 Unit Mobil
Puskesmas Keliling.
5). Keadaan Sumber Daya
Sumber daya manusia di Puskesmas Tulis terdiri atas :
Tabel Ketenagaan
Kualifikasi Jumlah Tenaga
Kepala puskemas 1
Dokter 1
Dokter gigi 0
Perawat 6
Perawat gigi 1
Bidan 23
Apoteker 0
Asisten Apoteker 1
Petugas Gizi 1
Sanitarian 1
Promkes -
Rekam Medis -
Laborat 0
Tenaga Administrasi 4
Supir 1
Kebersihan 1
Jumlah 41
18. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 18
Visi organisasi
Puskesmas Tulis mempunyai Visi :
Menjadi FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN UNGGULAN untuk
MEWUJUDKAN TULIS SEHAT DAN MANDIRI”
Misi Organisasi
Untuk mencapai Visi Organisasi tersebut disusun misi dalam 3 (tiga) poin di Puskesmas
Tulis sebagai berikut :
1. Meningkatkan dan mendayagunakan Sumber Daya Manusia yang Profesional
2. Meningkatakan Sarana, Prasarana dan Mutu Pelayanan.
3. Memberdayakan masyarakat dalam upaya pembangunan kesehatan.
Motto
“SEHAT MILIK KITA SEMUA”
Tata Nilai
BERSAHAJA
1. Berdedikasi yang tinggi dalam meningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik
untuk kepentingan masyarakat
2. Santun : Sopan dan sabar dalam memberikan pelayanan
3. Harmonis : Selaras dan serasi serta kompak dalam lingkungan kerja
4. Tanggungjawab : Bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6). Struktur Organisasi
Tugas pokok Puskesmas Tulis adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas yang
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembanguanan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi :
a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya.
b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
19. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 19
c) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaiakan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
f) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas;
g) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan pelayanan kesehatan; dan
i) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggara UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk :
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kesehatan perorangan
d) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas, dan pengunjung;
e) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama
inter dan antar profesi
f) Melaksanakan rekam medis;
g) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
h) Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
j) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan.
20. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 20
a) Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur Organisasi Puskesmas Tulis Kecamatan Tulis Kab. Batang
21. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 21
b) Struktur Tim Akreditasi Puskesmas Tulis
22. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 22
2. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan Puskesmas Tulis bertekad / berjanji menjalankan sistem
manajemen mutu secara konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian
sasaran yang diharapkan, baik program maupun pelayanan Puskesmas.
3. Proses Pelayanan ( Proses Bisnis )
Puskesmas memiliki kegiatan bisnis utama yaitu:
Adapun uraian proses bisnis di Puskesmas Tulis ini sebagai berikut
1. Upaya Kesehatan Wajib
a. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan
Pelayanan Pemeriksaan
Klinik Umum
Klinik Gigi
Pelayanan Kesehatan Ibu
Pelayanan KB
Pelayanan Kesehatan Anak
Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Gizi
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Obat
Pelayanan Konseling Remaja
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Persalinan
b. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Posyandu Lansia ( Lanjut Usia )
Program Posbindu ( Pos Pembinaan Terpadu )
Program Posyandu Balita
Pusling ( Puskesmas Keliling )
Bias ( Bulan Imunisasi anak Sekolah )
Kesling ( Kesehatan Lingkungan )
Promkes ( Promosi Kesehatan )
2. Pengembangan
- UKS & OR ( Usaha Kesehatan Sekolah & Olah Raga )
- UKK (Upaya Kesehatan Kerja )
- Gigi & Mulut
-
23. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 23
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup manual mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggara
Upaya Kesehatan Masyarakat, yang meliputi pelayanan promosi kesehatan,pelayanan
kesehatan lingkungan , pelayanan kesehatan ibu,anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi
dan pelayanan pengendalian penyakit menular. Pelayanan Klinis Perseorangan, dan Upaya
Kesehatan Pengembangan dan Penunjang sebagaimana yang diuraikan pada proses bisnis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini memperhatikan keselamatan sasaran/pasien
dengan menerapkan manajemen resiko.
24. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 24
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disususn sebagai acuan bagi Puskesmas Tulis dalam membangun
system manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
D. Landasan Hukum Dan Acuan
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
P
A
S
I
E
N
/
P
E
L
A
N
G
G
A
N KIA GIZI P2P KESLING PROMKES
MANAJEMEN SUMBER DAYA
SUPLIER
H
A
R
A
P
A
N
P
E
L
A
N
G
G
A
N
P
E
N
D
A
F
T
A
R
A
N
KEBIJAKAN MUTU
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
DALAM GEDUNG
D
O
K
U
M
E
N
T
A
S
I
POLI UMUM
POLI GIGI
LABORATORIUM APOTIK
KIA GIZI P2P KESLING PROMKES
PENGO
BATAN
25. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 25
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
pasal 53
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintahan, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten atau Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 8737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5542);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 184, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5570);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1619 Tahun 2011 Tentang
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perseorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 122);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 1118);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang Tidak
Diminati (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 153);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 906);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar
Tarif Pelayanan Kesehatan Dlm Penyelenggaran Program Jaminan Kesehatan ;
26. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 26
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi;
E. Istilah Dan Definisi
Tabel. Istilah dan Definisi Operasional
NO ISTILAH DEFINISI OPERASIONAL
1 Dokumen Catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam suatu kegiatan
2. Efektifitas
Pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Pencapaian tujuan secara tepat
3. Efisiensi
Pemanfaatan sumber daya secara minim guna mencapai hasil yang
optimal.
4. Kebijakan mutu
Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi/institusi seperti
yang dinyatakan secara resmi oleh puncak manajemen.
5.
Kepuasan
pelanggan
Tingkat perasaan emosional yang menjadi perbandingan kinerja atau
hasil yang dirasakan selama memakai prodak atau jasa dibandingkan
dengan segi harapannya.
6. Koreksi Pembetulan atau perbaikan
7. Pasien Orang atau individu yang mencari atau menerima perawatan medis
8. Pedoman mutu Dokumen yang merincikan system manajemen mutu sesuai standar.
9. Pelanggan Orang yang menggunakan atau memanfaatkan layanan puskesmas.
10. Perencanaan
mutu
Perencanaan program manajemen untu penerapan system manajemen
mutu.
11. Prasarana
Barang/benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau mendukung
pelaksanaan tugas dan fungi unit kerja.
12. Proses
Serangkaian langkah sistematis atau tahapan yang jelas yang dapat
ditempuh berulangkali untuk mencapai hasil yang diharapkan.
13. Rekaman
Bagian dari dokumen yang merupakan bukti bahwa suatu kegiatan sudah
dilakukan.
14. Sarana
Barang/benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam
pelaksanaan tugas atau fungsi unit kerja.
27. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 27
15. Sasaran mutu Tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses.
16. Tindakan korektif Tindakan yang dilakukan setelah terjadi suatu kegiatan.
17.
Tindakan
preventif
Tindakan yang dilakukan sebelum munculnya suatu kegiatan.
28. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 28
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAANPELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Tulis Kabupaten Batang menetapkan, mendokumentasikan,
mengimplementasikan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus
memperbaiki keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang berkaitan
dengan kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai Permenkes Nomor 75 tahun
2014 dan harapan masyarakat.
Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas Tulis dilakukan secara sistematis
dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan proses yang diperlukan
untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan
yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA (Plan, Do, Cek/Study, Action)
Puskesmas Tulis memastikan tersedianya sumberdayadan informasi yang
diperlukan untuk menjalankan sistem manajemen mutu, termasuk sumberdaya untuk
mendukung pencapaian sasaran-sasaran mutu yang ingin dicapai dan juga senantiasa
memantau, mengukur, menganalisa kinerja proses dan mengimplementasikan tindakan yang
diperlukan untuk dikembangkan dalam mencapai peningkatan mutu pelayanan yang
berkesinambungan.
Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan
memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas,
1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu
dan aplikasinya,
2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam
proses pelayanan
3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan
bahwa baik operasi maupun pengendalian proses - proses berjalan efektif.
4) Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan
untuk mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.
5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses proses dan hasilnya.
6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai
dengan yang direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.
7) Menerapkan seluruh persyaratan sistim Manajemen Mutu Puskesmas,
29. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 29
Dokumen Terkait
Seluruh dokumen yang berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi
Akreditasi Puskesmas.
B. Pengendalian Dokumen
Secara Umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun meliputi :
1. Dokumen level 1 : Kebijakan dan uraian singkat sistem manajemen mutu Puskesmas Tulis;
2. Dokumen level 2 : Pedoman/Manual;
3. Dokumen level 3 : Kerangka Acuan Program
4. Dokuen lrvel 4 : Kerangka Acuan Kegiatan
5. Dokumen level 5 : Standar Oprasional Prosedur (SOP) Program
6. Dokumen level 6 : Standar Oprasional Prosedur (SOP) Kegiatan
7. Dokumen level 7 : Rekaman-rekaman /catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan,
pedoman, kerangka acuan program, kerangja acuan kegiatan dan prosedur.
Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas Tulis ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
Tulis yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di Puskesmas Tulis.
Tujuan pengendalian Dokumen ini adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses
perubahan, penertiban, distribusi dan sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self assesment dalam pendampingan akreditasi.
Hasil self assesment digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi dokumen sesuai
standar Akreditasi yang sudah ada di Puskesmas Tulis. Bila dokumen sudah ada, dapat
diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif atau tidak
2. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung Jawab Admen di Puskesmas Tulis dan
Penanggung Jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi
/perubahan serta penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen secara keseluruhan
dikoordinir oleh tim mutu / tim akreditasi dengan mekanisme sebagai berikut :
a) SOP yang telah disusun pelaksana atau unit kerja disampaikan ke Tim
b) Fungsi Tim Mutu di dalam penyusunan dokumen adalah :
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang telah disusun
oleh pelaksana atau unit kerja baik segi bahasa maupun penulisan.
(2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi duplikasi /
tumpang tindih dokumen antar unit
(3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas
3. Pengesahan Dokumen
30. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 30
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen, khusus bagi SOP yang rumit maka perlu melaksanakan SOP tersebut perlu untuk
dilakukan pelatihan.
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen, Kepala Puskesmas menunjuk
salah satu anggota Tim Mutu /Tim Akreditasi sebagai Petugas pengendali Dokumen. Petugas
tersebut bertanggungjawab atas :
a. Penomoran Dokumen
Tata cara Penomoran Dokumen diatur pada kebijakan pengendalian dokumen, dengan
ketentuan :
1) Semua dokumen harus diberi nomor
2) Kepala Puskesmas agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor sesuai dengan
tata naskah yang dijadikan pedoman,
3) Pemberian nomor mengikuti tata naskah FTKP, atau ketentuan penomoran (bisa
menggunakan garis miring atau dengan sistem digit)
4) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat
b. Pencatatan dalam daftar Dokumen Eksternal atau Internal.
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah di beri stempel terkendali. Tata cara
pendistribusian dokumen :
1) Distribusi adalah kegiatan / usaha menyampaikan dokumen kepada unit upaya atau
pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan sebagai panduan
dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Mutu atau bagian
Tata Usaha Puskesmas sesuai dengan pedoman tata naskah.
2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan atau tanda terima.
3) Distribusi Dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh
unit kerja lainnya.
4) Bagi Puskesmas yang sudah menggunakan e-file maka distribusi dokumen bisa
melalui jejaring area local, dan diatur kewenangan otoritas disetiap unit kerja dapat
mengetahui batas kewenangan dalam membuka dokumen.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti serta mengisi
format usulan penambahan/penarikan dokumen
f. Mengarsipkan dokumwn induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan stempel
“ Kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 2 tahun
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
31. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 31
6. Tata cara penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah ditandatangani) agar
disimpan disekretariat bagian Tata Usaha Puskesmas, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di organisasi tersebut dengan tatacara pengarsipan dokumen dalam pedoman /
tata naskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapih, sesuai metoda pengarsipan
sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas, dimana dokumen
tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja
wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku ke sekertariat Tim Mutu atau
bagian Tata Usaha sehingga di Unit kerja hanya ada dokumen yang berlaku saja.
Sekertariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha dapat memusnahkan fotocopy dokumen
yang tidak berlaku tersebut., namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan
lama penyimpanan sesuai ketentuan retensi dokumen yang berlaku di Puskesmas.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah terlihat dan
mudah dibaca oleh pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan pencarian Dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokkan masing-
masing BAB/kelompok Pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan criteria dan elemen
penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai pejabat yang
berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen.
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas Cover merupakan tanggal terbit Dokumen terkini
(untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
Pengendalian Rekaman Implementasi di Puskesmas Tulis :
1. Rekaman Implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas dalam melaksanakan
regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/rekaman implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama penyimpanan, dan pemusnahan.
Catatan/rekam implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikai dan dapat
diakses kembali.
Dokumen terkait :
32. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 32
- Prosedur Pengendalian Dokumen
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
33. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 33
A. Komitmen Manajemen
Manajemen bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara
konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan.
Untuk itu maka diwajibkan kepada semua Pejabat Struktural dan semua karyawan
Puskesmas Tulis Kabupaten Batang untuk :
a. Memahami konsep sistem manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah pola pikir
dan pola kerja yang terfokus pada mutu;
b. Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu Puskesmas Tulis,
sasaran mutu pelayanan klinis dan program upaya akan dicapai;
c. Menjalankan kegiatan Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing sesuai dengan komitmen
manajemen mutu secara konsisten dengan cara mentaati pedoman manajemen mutu,
Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja yang ada, serta sesuai peraturan perundang undangan
yang berlaku;
d. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan telah diupayakan dipenuhi;
e. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian sasaran manajemen mutu secara
konsisten;
f. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.
Komitmen Manajemen Puskesmas Tulis :
a. Kepala Puskesmas
1) Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja;
2) Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala;
3) Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu;
4) Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait dengan
pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait;
5) Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di
dalam Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
b. Ketua Tim Mutu
Memastikan Kebijakan dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas dipahami oleh
karyawan.
c. Koordinator Administrasi, Koordinator Upaya, Koordinator Pelayanan Klinis.
Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada karyawan
terkait, baik lintas progam maupun lintas sektoral.
d. Kebijakan
34. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 34
1) Kepala Puskesmas memiliki komitmen terhadap pengembangan
penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas dan terus menerus memperbaiki keefektifannya;
2) Mengkomunikasikan kepada seluruh kepala unit kerja terkait dan seluruh
karyawan tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan persyaratan
lain;
3) Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas dan memastikan sasaran mutu
kinerja dipenuhi;
4) Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat Tinjauan
Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan;
5) Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi sumber
daya manusia, peralatan kesehatan dan pengobatan, obat – obatan, dan
infrastruktur.
Dokumen Terkait
- Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas,
- SPO Rapat Tinjauan Manajemen
B. Fokus Pada Sasaran/ Pasien
a. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggung jawab upaya terkait
dengan sasaran/pasien berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik tentang
sasaran/pasien Puskesmas Tulis;
b. Sekretariat Puskesmas Tulis untuk memungkinkan karyawan memahami profil
setiap sasaran/pasien;
c. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggung jawab upaya
terkait senantiasa menjaga hubungan baik dengan sasaran/pasien dan memastikan
seluruh kebutuhan sasaran/pasien terpenuhi.
Dokumen Terkait
- Prosedur Kepuasan sasaran/pasien
- Prosedur Penanganan sasaran/pasien
C. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu
Manajemen puskesmas menjamin bahwa Sasaran Mutu ditetapkan berdasarkan standar
kinerja/ standar pelayanan minimal yang meliputi indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan
35. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 35
dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran
kinerja yang ditetapkan. Dalam mencapai Sasaran Mutu tersebut seluruh kegiatan
Puskesmas Tulis dibuat dalam bentuk rencana kerja yang berupa Rencana Kerja, Waktu
Pelaksanaan, dan Anggarannya, yang ditetapkan secara tahunan yang bersifat dinamis dan
senantiasa dikembangkan untuk mempercepat pencapaian sasaran mutu. Rencana Kerja
tersebut dilaksanakan dengan Kerangka Acuan yang jelas, dimonitor, dianalisa dan
dilakukan tindakan penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa kinerja proses
sesuai dengan Rencana yang telah ditetapkan. Perencanaan mutu puskesmas dan
keselamatan pasien berisi program- program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKP maupun UKM
b. Upaya pencapaian enam (6) sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden
keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
Ruang lingkup:
- Pedoman ini menjelaskan perencanaan program manajemen untuk
penerapan Sistem Manajemen Mutu.
D. Tanggung Jawab Wewenang dan Komunikasi
Tugas, tanggung jawab dan wewenang karyawan/pimpinan diatur dengan jelas dan
terdokumentasi, khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan
mutu dan kepuasan pelanggan.
1. Setiap Pejabat Struktural dan Karyawan dipastikan memahami tugas, tanggung jawab
dan wewenangnya.
2. Uraian tugas, tanggung jawab & wewenang dibuat oleh pejabat struktural secara hirarki
3. Dokumen Uraian tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan salinan disimpan
oleh Sub Bagian kepegawaian
4. Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi perubahan
pekerjaan.
5. Uraian tugas dibuat berdasarkan nama posisi yang ada dalam struktur organisasi pada
masing- masing seksi
36. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 36
6. Penggunaan nama posisi/job title dikoordinasikan oleh kepala puskesmas dan
bagian kepegawaian
Ruang Lingkup
- Pedoman ini menjelaskan tanggung jawab dan proses komunikasi dalam
penerapan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Kepala Puskesmas
a. Mengesahkan Struktur Organisasi, mengangkat Ketua Tim Mutu dan
menyediakan sumber daya yang diperlukan,
b. Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan ke
pelaksana terkait di dalam Puskesmas,
c. Memeriksa dan meninjau struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang
d. Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas,
e. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis
untuk pelaksanaan Sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses bisnis
Puskesmas mencapai tujuan organisasi,
f. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses.
2. Ketua Tim Mutu.
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan persyaratan yang ditetapkan.
3. Koordinator Administrasi, Koordinator Upaya, Koordinator Pelayanan Klinis
a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan
b. Memastikan bahwa personil yang berada di bawahnya melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggung jawab yang telah ditetapkan.
Kebijakan
1. Kepala Puskesmas menetapkan peranan, tanggung jawab dan wewenang dari
sumber daya untuk melaksanakan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang
efektif.
2. Kepala Puskesmas menyediakan sumber daya untuk penerapan dan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas.
3. Kepala Puskesmas menunjuk dan menetapkan Ketua Tim Mutu Puskesmas,
yang memiliki dan tanggung jawab dan wewenang :
a. Memastikan proses yang diperlukan untuk system manajemen mutu
Puskesmas ditetapkan, diterapkan dan dipelihara.
b. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang efektifitas penerapan Sistem
c. Manajemen Mutu Perusahaan dan perbaikan yang diperlukannya.
37. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 37
d. Memastikan persyaratan pelanggan dipahami Puskesmas
e. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas menetapkan dan memastikan proses komunikasi sesuai
dengan yang ditetapkan dalam Puskesmas dan dijalankan untuk
mengefektifkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas, sesuai matriks internal
komunikasi yang ditetapkan.
Dokumen Terkait
- SK Ketua Tim Mutu Puskesmas,
- Uraian tugas dan wewenang,
- Struktur Organisasi
Kebijakan :
a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara Rencana
Manajemen Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan
Puskesmas.
b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi :
a) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada setiap
fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.
b) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada
perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru,
atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan Puskesmas.
Dokumen Terkait
- Rencana Strategi
- Rencana Usulan Kegiatan
- Rencana Pelaksanaan Kegiatan
38. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 38
Tabel. Rencana Peningkatan Sasaran Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) 2016 –2017
Upaya
Indikator Sasaran Mutu Puskesmas Tulis
Kabupaten Batang
Capaian
2016
Target
Capaian
2017
Kesehatan
Masyarakat
KIA KB
1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000KH 0 0
2. Cakupan Kunjungan ibu hamil K1 100 100
3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 89,99 97.5
4. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang
Ditangani
86,11 100
5. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh
Tenaga Kesehatan Yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan
100 97,5
6. Cakupan Pelayanan Nifas 93,60 98
7. Cakupan Peserta KB Aktif 100 83
8. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH 6 6
9. Cakupan Kunjungan Bayi 98,5
10. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang
Ditangani
68,37 99,60
11. Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000
KH
6 6
Gizi
1. Persentase Balita Gizi Buruk 0,04 0,02
2. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
Perawatan
100 100
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 75 87
4. Balita yang ditimbang BB 83,38
5. Balita 6-59 bln mendapat Vit. A 100 100
6. Bayi 0-6 bln mendapat ASI Eklusif 38, 40
7. Ibu Hamil mendapat FE 90 Tab 87,76 90
8. Rumah tangga yang menggunakan garam
Beryodium
91 100
9. Cakupan Pemberian makanan pendamping
ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga
miskin
100 100
Penanganan
Penyakit
Menular
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit
1. Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit TBC BTA (+)
77 80
2. Angka kesembuhan penyakit TB Paru 100 100
3. RFT Rate 60 100
4. Cakupan balita dengan pneumonia yang
Ditangani
14,97 55
5. Cakupan penderita diare yang ditangani 100 100
6. Cakupan DBD yang ditemukan dan ditangani 100 100
39. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 39
7. Angka Kematian DBD (CFR) 3 0
8. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
100 100
9. Cakupan penemuan (AFP) rate per 100.000
penduduk < 15 tahun
0 0
10. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB
yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <
24 jam
0 0
Kesehatan
Lingkungan
1. Cakupan TTU 100 100
2. Cakupan Akses air bersih 100 100
3. Cakupan Jamban 100 100
4. Cakupan TPM 100 100
5. Cakupan Rumah Sehat 68,87 20
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
1. Cakupan Penanganan diabetes mellitus
( Jumlah Kunjungan )
146
2. Cakupan penanganan hipertensi ( Jumlah
Kunjungan )
930
Promosi
kesehatan dan
pemberdayaan
1. Cakupan Posyandu Purnama dan Mandiri 100 100
2. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD
dan setingkat
100 100
3. Cakupan Rumah Tangga Sehat 91,61 88
4. Cakupan Kelurahan Siaga Aktif 100 100
Pelayanan
Kesehatan
1. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin
84 100
2. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
6,94 5
Sumber : Data Puskesmas Tulis
Tabel. Rencana Peningkatan Sasaran Mutu Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Administrasi Manajemen Tahun 2016-2017
No
Jenis
Pelayanan
Indikator
Standar
Pencapaian
2016
Target
2017Jenis Uraian
1 Pelayanan
Rawat Jalan
(poliklinik)
Input 1. PemberiPelayanan di
Poliklinik
100 % dokter 48 % 80%
2. Pemberipelayanan di KIA 100 % bidan
Terlatih
100 % 100%
Proses 1. Jam buka pelayanan sesuai
dengan ketentuan
07.00 s/d
14.00
Senin s/d Kamis
07.00 s/d 11.00
Jumat
07.00 s/d 12.30
Sabtu
70% 100%
40. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 40
2. Kepatuhan hand hygiene 100 % 85% 100%
Output 1. Peresepan obat sesuai
formularium Nasional
100 % 100% 100%
Outcome 1. Kepuasan pasien ≥ 75 % 84,49 80%
2 Persalinan Input 1. Pemberi pelayanan
persalinan normal
Empat tangan 100% 100%
Proses 1. Kepatuhan hand hygiene 100% 95% 100%
Output 1. Kematian ibu karena
Persalinan
0 % 0% 0%
Outcome 2. Kepuasan pasien
≥ 80 %
Belum
Terukur
80%
3 Pelayanan
Laboratorium
Sederhana
Input 1. Kelengkapan Peralatan
Laboratorium
≥ 80 % 80% ≥80%
Proses 1. Waktu tunggu hasil
pelayanan laboratorium
a. Darah
b. Sputum
c. VCT
2. Tidak adanya kejadian
tertukar specimen
3. Pemeriksaan Kimia darah
terlayani
4. Pemeriksaan Darah
lengkap terlayani
≤ 15 menit 100% 100%
≤ 2 minggu 100% 100%
≤ 60 menit 0 0
100 % 0 0
100 % 0 0
Output 1. Tidak adanya kesalahan
pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium
100 % 100% 100%
Outcome 1. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % Belum
Terukur
≥ 80
4 Pelayanan
Farmasi/obat
Input 1. Pengelola pelayanan
Farmasi
Sesuai standar 80% 100%
2. Fasilitas dan peralatan
pelayanan farmasi
Sesuai standar 60% 70%
3. Ketersediaan formularium Tersedia dan
updated paling
lama 3 thn
50% 100%
Proses 1. Waktu tunggu pelayanan
obat jadi
≤ 30 menit ≤ 30 menit ≤ 30
menit
2. Waktu tunggu pelayanan
obat racikan
≤ 60 menit ≤ 60 menit
≤ 60
menit
Output 1. Tidak adanya kejadian
salah pemberian obat
100 % 100% 100%
Outcome 1. Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
Belum
Terukur
82,88%
5 Pelayanan gizi Input 1. Pemberipelayanan gizi
2. Ketersediaan pelayanan
konsultasi gizi
Sesuai standart
Tersedia
100%
100%
100%
100%
41. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 41
Outcome 1. Kepuasan pelanggan
≥ 80 %
Belum
Terukur
≥80%
6
Pelayanan
rekam medik
Proses 1. Waktu penyediaan
dokumen rekam medis
rawat jalan
≤ 10 menit 70 % 100%
Output 1. Kelengkapan pengisian
rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan
100 % 60 % 100%
2. Kelengkapan Informed
Concent setelah
mendapatkan informasi
yang jelas
100 % 0 100%
Outcome 1. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % Belum
Terukur
≥80%
7 Pengelolaan
Limba
h
Input 1. Adanya penanggung
jawab pengelola limbah
Puskesmas
Ada Ada Ada
2. Ketersediaan fasilitas dan
peralatan pengelolaan
limbah Puskesmas:padat,
cair
Sesuai
peraturan
perundangan
50% 80%
Proses 1. Pengelolaan limbah cair Sesuai
peraturan
perundangan
50% 80%
2. Pengelolaan limbah padat Sesuai
peraturan
perundangan
50% 80%
Output 1. Baku mutu limbah cair a.BOD < 30
mg/l
b.COD < 80
mg/l
c.TSS < 30
mg/l
d.PH 6-9
Belum
terukur
Belum
terukur
Belum
terukur
Belum
terukur
100%
8 Administrasi
dan
manajemen
Input 1. Adanya dokumen mutu
yang terkendali
Ada
30% 90%
2. Pola Ketenagaan terpenuhi 100% 60% 100%
3. Adanya daftar urutan
kepangkatan karyawan
Ada Ada Ada
Proses 1. Ada Audit Ada Belum Ada Ada
2. Semua penanggung jawab
dan pelaksana upaya
melakukan self assesmen
100% Belum Ada 100%
3. Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan
pangkat
100 % 77% 100%
4. Ketepatan waktu
pengurusan gaji berkala
100% 100% 100%
42. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 42
5. Ketepatan waktu
penyusunan laporan
keuangan
100 % 100% 100%
Output 1. Kelengkapan pelaporan
akuntabilitas kinerja
100 % 95% 100%
9 Pelayanan
Mobil
Puskesmas
Keliling
Sebagai
“ambulans”
Input 1. Ketersediaan pelayanan
mobil Puskesmas keliling
24 jam 75% 100%
Proses 1. Standart K3 terpenuhi 100 % 80% 100%
2. Semua alat transportasi
Berfungsi
100 % 100% 100%
3. Waktu tanggap pelayanan
ambulan kepada
masyarakat yang
membutuhkan
< 30 mt
Belum
terukur
100%
Output 1. Tidak terjadinya
kecelakaan ambulans
100 % 90% 95%
Outcome 1. Kepuasan pelanggan ≥ 80 % Belum
Terukur
≥80%
10 Pemeliharaan
Sarana
Input 1. Adanya Penanggung
Jawab sarana pelayanan
SK Kapus 100% 100%
Output 1. Alat ukur dan alat
laboratorium yang
dikalibrasi tepat waktu
100 % 0% 30%
Sumber : Data Puskesmas Tulis
43. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 43
E. Wakil Manajemen Mutu Puskesmas
Wakil manajemen ditunjuk oleh kepala puskesmas untuk mengkoordinir seluruh
kegiatan mutu di puskesmas.
a. Memastikan sistim manajemen mutu ditetapkan , di implementasikan dan dipelihara
b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan
c. Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan
d. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran/pasien.
Tugas dan tanggung jawab ketua tim mutu :
a. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai persyaratan standar.
b. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
c. Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan.
d. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.
e. Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala Dinas.
f. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman karyawan dalam sistem
manajemen mutu.
g. Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang berkaitan dengan
sistem manajemen mutu.
h. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan kesadaran mutu
keseluruh karyawan.
i. Memberikan penghargaan kepada Kepala dan karyawan yang berprestasi dalam
kegiatan sistem manajemen mutu.
j. Melakukan komunikasi kepada seluruh karyawan
k. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
Dokumen Terkait
- Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Manajemen
F. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur
dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
1. Kepala Puskesmas Tulis Kabupaten Batang mengupayakan agar komunikasi dengan
bawahannya dipastikan berjalan lancar.
44. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 44
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya mengenai sistem
manajemen mutu.
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai.
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan dipenuhi.
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
6. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
7. Komunikasi internal dilakukan dengan cara: minilokakarya yang dilaksanakan setiap
bulan, pertemuan,diskusi, email, sms, memo, telepon, laporan, pengumuman di dinding
dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
Dokumen Terkait
- Prosedur Komunikasi Internal
45. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 45
BAB IV
Tinjauan Manajemen
A. Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem
Manajemen Mutu.
B. Masukan Tinjauan
1) Wakil manajemen melaksanakan rapat tinjauan manajemen minimal 6 bulan sekali.
2) Tinjauan manajemen dipastikan terdokumentasi atau dinotulenkan.
3) Agenda tinjauan manajemen ditentukan jauh hari sebelum evaluasi dilaksanakan.
4) Agenda tinjauan manajemen mencakup antara lain hal-hal sbb:
a) Hasil audit internal
b) Umpan balik / keluhan pelanggan
c) Kinerja proses/ hasil pelayanan
d) Pembahasan kebijakan dan sasaran mutu
e) Hasil tindakan perbaikan dan pencegahan
f) Tindak lanjut dari hasil tinjauan sebelumnya
g) Rencana perubahan/perbaikan Sistem manajemen Mutu
C. Lingkungan Kerja
1) Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
2) Hasil tinjauan manajemen memuat keputusan-keputusan/kesimpulan mengenai
tindakan tindakan yang perlu diambil.
3) Tata cara melaksanakan tinjauan manajemen diuraikan dalam prosedur
tinjauan manajemen.
Dokumen Terkait
- Prosedur Tinjauan Manajemen
46. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 46
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
A. Penyediaan Sumber Daya
Kepala Puskesmas berkewajiban menyedikan sumber daya yang dibutuhkan
untuk menyelenggarakan di puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi :
a. Kegiatan UKM essensial dan keperawatan kesehatan masyarakat yang membawahi
(Permenkes 75/2014) :
1) Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2) Pelayanan kesehatan lingkungan
3) Pelayanan KIA-KB
4) Pelayanan gizi
5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
b. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1) pendaftaran
2) pelayanan Pemeriksaan Umum
3) pelayanan Tindakan Umum
4) pelayanan KIA-KB
5) pelayanan Gigi dan Mulut
6) pelayanan Konsultasi Gizi
7) pelayanan Konsultasi Sanitasi
8) pelayanan Konseling IMS-VCT
9) pelayanan lImunisasi
10) Pelayanan Lansia
11) Pelayanan Laboratorium
12) Pelayanan Kefarmasian
13) Pelayanan Persalinan 24 Jam
c. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Penunjang
1) Apotik
2) Laboratorium
d. Kegiatan Jaringan dan Jejaring pelayanan Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
2) Bidan Desa / PKD
3) Jajaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
47. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 47
B. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Ruang Lingkup
Pedoman ini menerangkan penyediaan sumber daya manusia, proses rekrutmen, proses
kredensial (kompetensi pekerjaan), pelatihan dan peningkatan kompetensi yang
kompeten dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
b. Penyediaan sumber daya manusia
1) Pengajuan usulan kebutuhan pegawai ke Dinas Kesehatan Kabupaten berdasarkan
pola ketenagaan.
2) Proses rekrutmen dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah.
3) Proses Kredensial untuk jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh puskesmas
dilakukan oleh Dinas Kesehatan kemudian diverifikasi administrasinya oleh Kepala
Tata Usaha Puskesmas.
4) Proses Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi
5) Pengajuan Pengusulan jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh puskesmas
6) Mengirimkan peserta sesuai kriteria yang disebutkan dalam undangan dari pihak
terkait
C. Infrastruktur ( Sarana dan Prasarana )
1) Belanja Modal
a) Merencanakan kebutuhan puskesmas baik fisik maupun alkes
b) Mengusulkan RUK ke Dinas Kesehatan
c) Menyusun RPK
d) Proses Pengadaan
e) Evaluasi Pengadaan
2) Pemeliharaan
a) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
b) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
c) Monitoring fungsi alat medis dan non medis
d) Kalibrasi Alat
e) Tindaklanjut hasil monitoring
48. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 48
D. Lingkungan Kerja
a) Ventilasi
Ventilasi alami di semua ruangan tidak kurang dari 15% terhadap luas lantai ruangan
b) Pencahayaan
Terdistribusikan rata dalam ruangan sesuai lampiran standar permeskes Nomor 75
tahun 2014
c) Sistem Sanitasi
Sistem Sanitasi terdiri system air bersih, sistem pembuangan air kotor dan / air
limbah, kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan sesuai lampiran permenkes
nomor 75 tahun 2014
d) Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah dioperasikan dan
tidak mengganggu lingkungan
e) Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup dan keluar puskesmas
untuk mendukung layanan
f) Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan diletakan
dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna
g) Sistem Proteksi Kebakaran
Puskesmas menyediakan apar (alat pemadam kebakaran)
h) Sistem Proteksi Petir
Puskesmas menyediakan anti petir
49. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 49
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, askes, dan pengukuran kinerja.
Perencanaan pada tingkat Puskesmas adalah suatu proses kegiatan yang sistematis untuk
menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan kegiatan pada tahun
berikutnya.
Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan upaya kesehatan masyarakat adalah
menyusun RUK dengan tahapan :
a. Tahap persiapan
Memepersiapkan petugas dengan pembentukan tim perencana tingkat Puskesmas
agar memperoleh persamaan pandangan dan pengetahuan dalam proses perencanaan.
b. Tahap analisa situasi
Diperlukan data dan informasi untuk mengetahui dan memahami keadaan dan
permasalahan operasinal puskesmas yang perlu di tanggulangi berupa identifikasi
masalah, penamaan dan penetapan prioritas masalah dengan melihat data situasi
umum dana data khusus serta data pencapaian target program kemudian dilakukan
analisis.
c. Tahap penyusunan rencana usulan kegiatan
Rencana usulan kegiatan kegiatan (RUK) pada dasarnya melalui kegiatan perumusan
masalah pencapaian kegiatan program, perumusan penyebab terjadinya masalah dan
akhirnya menyusun RUK. RUK ini kemudian diajukan ke dinas kesehatan
Kabupaten yang sudah dirumuskan kedalam format RUK yang mengandung jenis
kegiatan lengkap dan anggarannya.
d. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan (RPK) yang disebut pula Plan of action (POA).
Penyusunan RPK dilaksanakan melalui suatu pembahasan dalam mini lokakarya
pada tahun yang sedang berjalan.. RPK disusun setelah diterimanya alokasi dana
yang diberikan oleh pemerintah daerah ke Kabupaten. Puskesmas menelaah ulang
tentang ususlan kegiatannya dalam rangka memantapkan, pengecekan, pelaksanaan
kegiatan dalam tahun sedang berjalan.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
50. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 50
Persyaratan sasaran adalah permintaan/harapan yang diinginkan oleh sasaran. Ini
merupakan tanggung jawab wakil manajemen mutu. Tim mutu mengidentifikas
persyaratan sasaran sasaran dari hasil Survai Mawas Diri, manajemen mutu, tim
mutu puskesmas menerima hasil SMD untuk menentukan persyaratan sasaran sesuai
denga prioritas dan kemampuan Puskesmas. Kemudian ditindak lanjuti dan
diserahkan kepada kepala Puskesmas untuk disetujui.
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Wakil manajemen mutu mendistribusikan dan mendokumentasikan rencana tindak
lanjut tersebut kemudian di respon ke unit pelayanan
c. Komunikasi dengan sasaran
Untuk berkomunikasi dengan sasaran langkah awal TU membuat surat undangan
untuk melakukan pertemuan dengan masyarakat, saat proses pertemuan dengan
masyarakat dilakukan monitoring dan evaluasi tentang penyelenggaraan program
kegiatan Puskesmas, masyarakat memberikan umpan balik saat pertemuan tersebut.
3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan upaya penyelenggaraan kesehatan
masyarakat, dalam keadaan tekendali yang mencakup :
1. Ketersediaan informasi tentang upaya penyelenggaraan kesehatan masyarakat.
2. Ketersediaan instruksi kerja dari pimpinan puskesmas
3. Pemakaian peralatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan Masyarakat
4. Ketersediaan dan pemakaian sarana dan pengukuran untuk memantau hasil upaya
kesehatan masyarakat
5. Implementasi pemantauan dan pengukuran hasil kegiatan upaya kesehatan
masyarakat.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
1. Puskesmas menetapkan beberapa indicator yang diverifikasi baik melalui
pengukuran atau pemantauan
2. Untuk indikator tersebut maka Puskesmas akan melakukan validasi dengan cara
a) Menetapkan kriteria untuk pengesahan proses
b) Menetapkan alat dan kualifikasi personil yang melakukan proses
c) Menetapkan spesifik
d) Menetapkan rekaman yang dibutuhkan
e) Melakukan validasi ulang
c. Identifikasi dan mampu telusur
51. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 51
1. Seluruh pelayanan puskesmas yang telah dilaksanakan harus diindentifikasi
sehingga mampu ditelusuri
2. Umummnya proses identifikasi melalui laporan W2KPU, Bimtek P2P, kohort
ibu, bayi dan balita, sistem informasi posyandu, F1, F2, kohort balita gizi buruk,
kohort ASI, daftar hadir kelas ibu hamil dan ibu balita.
d. Hak dan kewajiban sasaran
1. Hak sasaran
a) Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam memperoleh
layanan UKM
b) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai pelayanan
c) Hak di dengar pendapat atau keluhannya atas pelayanan yang didapatkan
d) Hak untuk mendapat pembinaan dalam penyelengaraan UKM
e) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, dan serta tidak
diskriminatif.
2. Kewajiban sasaran
a) Membaca atau mengikuti informasi dan prosedur pemanfaatan pelayanan
UKM demi keamanan dan keselamatan
b) Beritikad baik dalam menunjang program penyelenggaraan UKM
(Undang-undang konsumen no.8 tahun 1999)
c) Berdasarkan UU no 29 tahun 2004 pasal 53 tentang kewajiban sasaran
adalah :
1) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang kesehatannya
2) Mematuhi nasehat dan petunjuk.
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
1) Manajemen resiko
a) Definisi
Adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi untuk
meminimalkan kerugiaan akibat kecelakaan pada manusia, sarana prasarana
fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian potensi
kehilangan asset Puskesmas.
52. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 52
b) Tujuan
- Mengurangi mortality dan morbility
- Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan mencegah penyimpangan
hasil melalui pendekatan sistematis terkoordinasi dan berkesinambungan
untuk meningkatkan keselamatan pasien
- Untuk melindungi orang, asset serta keuangan Puskesmas akibat
terjadinya insiden, dan manajemen yang tidak efektif
c) Ruang lingkup
- Resiko terkait pelayanan pasien :
Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan
Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
Pasien diberitahu tentang resiko
Pelayanan non diskriminatif
Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan, kerugian.
- Resiko terkait staf medis
Kredensial terhadap staf medis
Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur baku
Pasien dikelola dengan benar
Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
Menjaga lingkungan yang aman
Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait proferti
Melindungi asset kerugian akibat bencana
Catatan rekam medik non elektronik dan catatan keuangan dilindungi
dari kerusakan dan perusakan
Ikatan kerjasama dan asuransi untuk melindungi fasilitas dari kerugian
- Resiko lain-lain
Manajemen bahan berbahaya lainnya, bahan kimia, bahan biologis
menular.
Manajemen limbah
53. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 53
- Resiko terkait hukum dan peraturan
2) Keselamatan sasaran
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan meminimalkan
tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin
melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum. (The
Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003). Keselamatan pasien
menghindarkan pasien dari cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang
bertujuan untuk membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien di
Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab) Puskesmas terhadap
pasien dan masyarakat,menurunnya KTD (kejadian tidak diharapkan) di
Puskesmas, terlaksananya program - program pencegahan, sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD (kejadian tidak diharapkan).
Sistem Patient Safety
Assesment Resiko
Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien
Pelaporan dan analisa insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan atau
tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Adverse Event /KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada
pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak
(ommission) ketimbang daripada “underlying dessease” atau kondisi pasien
(KPP-RS). KTD yang tidak dapat dicegah (unprevetable adverse event) yaitu
suatu KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan
yang mutakhir.
Near miss/ KNC (Kejadian Nyaris Cedera)
Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (ommission), yang dapat
mencederai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena keberuntungan*),
karena pencegahan**), atau karena peringanan***).
Misal :
54. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 54
*) Pasien menerima obat yang sebenarnya kontra indikasi tetapi tdk timbul
reakasi.
**) Obat dengan lethal overdosis akan diberikan tetapi diketahui staf lain
dan membatalkannya sebelum obat dikonsumsi pasien.
***) Obat dengan lethal overdosis diberikan tetapi diketahui secara dini dan
diberikan antidotum-nya
Tujuh standar keselamatan pasien
1. Hak pasien:Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD.
2. Mendidik pasien dan keluarga:Puskesmas harus mendidik pasien dan
keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan
pasien.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan: Puskesmas menjamin
keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar
unit pelayanan.
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien: Puskesmas harus mendisain
proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan
mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien: Pimpinan
mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien secara
terintegrasi melalui penerapan tujuh langkah menuju KPRS. Pimpinan
menjamim berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselamatan pasien dan program menekan atau mengurangi KTD. Pimpinan
mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk
mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja Puskesmas serta
meningkatkan keselamatan pasien. Pimpinan mengukur dan mengkaji
efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja Puskesmas dan
keselamatan pasien.
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien Puskesmas memiliki proses
pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan mencakup
keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas Puskesmas
55. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 55
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung
pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien:
Puskesmas merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan
eksternal Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
4. Pengukuran, analisa dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM :
a. Umum
Semua unit upaya pelayanan kesehatan masyarakat melakukan pengukuran terhadap
kegiatannya.
1) Pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan
2) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa .
3) Hasil pengukuran/pemantauan/analisa dipakai untuk :
- Membuktikan kesesuaian pelayanan UKM
- Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
4) Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan sesuai dengan
tujuan.
5) Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan sesuai dengan
tujuan
b. Pemantauan dan pengukuran :
1. Kepuasan pelanggan
a) Persepsi pelanggan dan kepuasan terhadap pelayanan rawat jalan yang
diberikan puskesmas harus dipantau secara berkala.
b) Pemantauan dimaksudkan untuk untuk menilai dan mengukur kinerja sistem
manajemen mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan telah
dipenuhi.
c) Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang
diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
Dokumen Terkait :
1. Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan
2. Prosedur Survei Kepuasan Pelanggan
2. Audit Internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan system manajemen mutu
diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah
direncanakan
56. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 56
b) Tim audit dibentuk oleh Manajemen Representatif dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup sebelum melaksanakan audit.
c) Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan unit yang akan diaudit.
d) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi serta mengedepankan integritas dan independensi.
e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan.
f) Dalam setiap pelaksanaan audit , auditor harus memperhatikan hasil audit
yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan digunakan
dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal.
h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
i) Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindak lanjuti
temuan audit pada unitnya.
j) Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi ketidak-
sesuaian yang telah ditemukan.
k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan tindakan
yang telah diambil.
l) Ketua tim audit bertanggung jawab dan melapor kepada Manajemen
Representatif
Dokumen Terkait :
- Prosedur Audit Internal
- Prosedur Tindakan Koreksi/Pencegahan
3. Pemantauan dan Pengukuran Proses
a. Metode pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas sistem manajemen mutu dan program harus dipastikan
keabsahannya.
b. Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya untuk
mencapai hasil yang telah direncanakan.
c. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi dan
pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan kesesuaian terhadap
produk.
Dokumen terkait : Standar Operasional Prosedur Program
4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
57. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 57
a. Pemantauan dan pengukuran program Puskesmas dilakukan sesuai
prosedur
b. Tujuan pemantauan dan pengukuran program puskesmas untuk
memastikan semua persyaratan program terpenuhi.
c. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah
ditentukan.
d. Pemantauan dan pengukuran program Puskesmas dilaksanakan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang tertuang dalam rencana
monitoring pelayanan/program yang dibuat oleh MR.
e. Catatan hasil pemantauan dan pengukuran program Puskesmas harus
dicatat termasuk personil yang melaksanakan.
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
a) Hasil seluruh program yang tidak sesuai adalah yang kondisinya berada di luar
batas persyaratan yang telah ditetapkan pada rencana monitoring program.
b) Hasil program yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak
digunakan dan tidak dikirim ke proses selanjutnya.
c) Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani yang tidak
sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
d) Konsesi adalah kesepakatan untuk memberi persetujuan terhadap program
Puskesmas tidak sesuai. Di Puskesmas dinamakan Persetujuan Hasil Pelayanan.
e) Konsesi hanya boleh dilakukan dalam kondisi sangat khusus dan setelah
mendapat persetujuan, minimal dari yang mewakili
f) Bila Pelayanan Puskesmas tidak sesuai tidak di-konsesi maka harus ditangani
secara tuntas dan efektif dengan salah satu atau beberapa cara berikut ini:
Diperbaiki untuk menghilangkan ketidak-sesuaian
Mengubah kegunaan dan diproses ulang
Mengizinkan penggunaan/pengiriman atas persetujuan
g) Ketidak-sesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat.
h) Bilamana program Puskesmas tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan
verifikasi ulang.
i) Bilamana program Puskesmas tidak sesuai telah terlanjur diterima pelanggan,
maka puskesmas harus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk
menangani akibat / potensi akibatnya.
Dokumen Terkait : Prosedur Pengendalian hasil pelayanan Tidak Sesuai
d. Analisis Data
58. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 58
a) Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola
dengan baik.
b) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai, misalkan
menggunakan teknik statistik.
c) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Program, kegiatannya untuk
mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses/melihat kesenjangan-
kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.
d) Prosedur analisa data dibuat oleh WM dan menjadi acuan bagi semua fungsi
lainnya.
e) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-sesuaian
ketidak-efektifan serta tindakan perbaikan yang diperlukan.
f) Data dianalisa antara lain untuk memantau :
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Dokumen Terkait : Prosedur Analisis Data
e. Peningkatan berkelanjutan
a) Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan peningkatan secara terus
menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
b) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan koreksi dan prevensi serta
tinjauan manajemen.
f. Tindakan korektif
a) Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan dieliminasi/
dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi.
b) Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas
secara keseluruhan.
c) Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif, dipastikan
prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup:
1. Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
2. Menentukan penyebab-penyebab masalah
3. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi
4. Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi
59. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 59
5. Meninjau efektivitas tindakan koreksi
d) Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
e) Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat
g. Tindakan preventif
a) Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah terulangnya masalah
yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas secara keseluruhan
b) Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak yang dapat
ditimbulkan dari masalah tersebut
c) Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/ prevensi
yang telah dilaksanakan efektif
d) Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat
Dokumen terkait:
Prosedur Pengendalian Program
Prosedur tindakan korektief dan preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)
a. Perencanaan pelayanan Klinis
Puskesmas Tulis menetapkan dan merencanakan agar realisasi pelayanan konsisten
dengan persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen mutu, serta telah
didokumentasikan dalam bentuk yang sesuai dengan metode-metode operasional yang
digunakan oleh puskesmas.
Menetapkan hal-hal berikut secara tepat dalam perencanaan proses untuk realisasi
pelayanan:
a. Sasaran mutu untuk pelayanan,
b. Kebutuhan menetapkan proses-proses dan dokumentasi serta memberikan sumber-
sumber daya dan fasilitas terhadap pelayanan,
c. Aktivitas-aktivitas verifikasi dan validasi serta kriteria untuk pelayanan,
d. Catatan-catatan yang diperlukan agar memberikan kesesuaian dari proses-proses dan
pelayanan yang dihasilkan.
Dokumen Terkait
1. Prosedur Pengendalian Pelayanan Rawat Jalan
2. Prosedur Pengendalian Pelayanan Penunjang
b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
1. Penetapan Persyaratan pelanggan
Kepala Puskesmas memastikan proses yang berhubungan dengan pelanggan untuk
memenuhi kepuasan pelanggan sesuai Sistem Manajemen Mutu.
60. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 60
Wakil Manajemen mengidentifikasi dan memastikan persyaratan pelanggan untuk
dipenuhi sesuai dengan sistem pelayanan mutu puskesmas dan menjamin pemenuhan
persyaratan pelanggan.
Penanggungjawab Unit Pelayanan Terkait melaksanakan pelayanan sesuai dengan
sasaran mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan melakukan perbaikan
untuk memenuhi persyaratan pelanggan
2. Tinjauan terhadap persyaratan pelanggan
Menetapkan persyaratan sasaran/pelanggan yang terkait dengan pelayanan, meliputi
:
Persyaratan untuk menerima pelayanan dan proses pelayanan.
Persyaratan lain yang diperlukan untuk pelanggan tertentu.
3. Komunikasi dengan pelanggan
Puskesmas menetapkan dan menerapkan proses komunikasi yang efektif dengan
pelanggan mengenai ;
a) Informasi pelayanan
b) Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan-keluhan pelanggan.
Dokumen Terkait :
1. Pengendalian Pelayanan Rawat Jalan
2. Pengendalian Pelayanan Penunjang
3. Inform concent
c. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
1. Proses pembeliaan
Puskesmas Tulis menjamin bahwa setiap barang yang dibeli sesuai dengan
persyaratan - persyaratan yang ditetapkan.
Kepala Puskesmas menetapkan prosedur pengadaan barang di Puskesmas
Tim pengadaan dan pengelolaan Barang
Menerapkan,memelihara dan mengembangkan prosedur pengadaan barang di
semua unit pelayanan.
Menentukan pengadaan barang yang sesuai dan memenuhi kebutuhan yang
diperlukan Koordinator Unit Pelayanan Terkait
Mengidentifikasi kebutuhan barang yang akan dibutuhkan di unit pelayanan
masing-masing
Puskesmas Tulis dapat memenuhi kebutuhan barang yang diperlukan oleh
pelanggan dalam proses pelayanan.
a) Menerangkan kalimat yang dimaksud dengan barang adalah :
Alat Medis
61. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 61
Alat Non Medis
Obat-obatan
Bahan habis Pakai
Alat Tulis Kantor
b) Menetapkan prosedur pengadaan barang untuk menetukan kebutuhan
barang yang diperlukan dalam proses palayanan.
c) Kegiatan pengadaan barang dilakukan oleh seksi pengadaan dan
pengelolaan barang.
d) Sebelum pengadaan barang dilaksanakan semua persyaratan produk harus
dibahas secara jelas.
e) Perencanaan pengadaan barang harus terlebih dahulu dibuat sebelum
dilaksanakan.
f) Bila kegiatan pengadaan barang melibatkan unit-unit yang lain, maka harus
dipastikan adanya kejelasan pengaturan mengenai keterlibatan/wewenang
unit-unit terkait.
g) Komunikasi pada semua tahap kegiatan pengadaan barang harus tercatat.
Dokumen Terkait :
Prosedur Pengadaan Barang
2. Verifikasi barang yang dibeli
Puskesmas Tulis menetapkan dan melaksanakan aktifitas verifikasi penerimaan
untuk menjamin barang atau material yang dibeli sesuai dengan persyaratannya.
3. Kontrak dengan pihak ketiga
Perjanjian kerjasama adalah sebuah bisnis yang melibatkan dua orang atau lebih
dalam kegiatan bisnis tersebut, rawan memunculkan terjadinya perbedaan. Hal ini
merupakan sebuah kewajaran dalam proses kemajuan sebuah kegiatan selama biasa
disikapi dengan positif.
Namun, bila disikapi dengan negatif dan tidak dicari solusi atas perbedaan tersebut,
bisa menjadi sebuah ancaman atas kelangsungan
bisnis. Disinilah pentingnya dibuat perjanjian kerjasama antara pihak-pihak yang
terlibat dalam pelaksanaan bisnis. Perjanjian kerjasama dalam sebuah bisnis bisa
dilakukan secara formal maupun informal. Hal ini disesuaikan dengan jenis.
4. Tujuan perjanjian Kerjasama
62. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 62
Tujuan perjanjian kerjasama adalah untuk menghindari masalah atau untuk
menyelesaikan permasalahan yang muncul. Namun ada beberapa hal lain yang
menjadi tujuan dibuatnya sebuah perjanjian kerjasama pada berbagai macam
aktivitas manusia yang melibatkan hubungan dua belah pihak atau lebih pada sebuah
transaksi.
Beberapa tujuan pembuatan perjanjian kerjasama tersebut diantaranya adalah:
a. Sebagai acuan dalam proses kegiatan.
Dengan demikian, semua aktivitas yang akan dilakukan oleh semua pihak yang
terlibat dalam proses kerjasama, harus mengacu pada ketentuan yang sudah diatur
dalam surat perjanjian kerjasama.
b. Kepastian transaksi.
Dengan adanya surat perjanjian akan memberikan ketenangan semua
pihak dalam transaksi tersebut. Hal ini mengingat di dalam surat perjanjian
kerjasama biasanya tercantum mengenai ketentuan bagi yang sudah disepakati
dalam proses kerjasama.
d. Penyelenggaraan pelayanan Klinis :
1. Pengendalian proses pelayanan klinis
Puskesmas Tulis menentukan pengendalian pelayanan dan proses pelayanan ruang
lingkup puskesmas melalui:
a) Ketersediaan informasi dari pelayanan.
b) Menetapkan prosedur kerja (SOP) yang dibutuhkan.
c) Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sesuai untuk proses pelayanan.
d) Menetapakan aktivitas pengukuran dan pemantauan.
2. Validasi proses pelayanan
Menetapkan peraturan untuk validasi proses apabila diterapkan meliputi
a. Prosedur peninjauan-ulang dan adanya kriteria persetujuan dari proses-proses.
b. Persetujuan peralatan dan kualifiksi karyawan.
c. Penggunaan prosedur dan metode yang dispesifikan
d. Kebutuhan untuk catatan-catatan
e. Validasi ulang
3. Identifikasi dan ketelusuran
a. Seluruh pelayanan puskesmas yang telah dilaksanakan harus diidentifikasi
sehingga mampu ditelusuri
63. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 63
b. Secara garis besar, proses identifikasi melalui proses rekam medik, buku
registrasi, laporan kegiatan, laporan program, dan sebagainya
4. Hak dan kewajiban pasien
a. Hak
1) Pasien memperoleh informasi mengenai tata tertib dan pperaturan yang
berlaku di Puskesmas
2) Pasien memperoleh informasi hak dan kewajiban pasien
3) Pasien memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi
4) Pasien memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar operasional profesi
5) Pasien memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
6) Pasien mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7) Pasien memilih konsultasi mengenai penyakit dideritanya kepada dokter
8) Pasien mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya
9) Pasien memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
10) Pasien mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medi, tujuan tindakan medis, alternate tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan
11) Pasien di damping keluarganya dalam keadaan kritis
12) Pasien menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak menganggu pengguna/pasien lainnya.
13) Pasien memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Puskesmas
14) Pasien mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap
dirinya
15) Pasien menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya
16) Pasien mengunggat dan atau menuntut puskesmas apabila puskesmas itu di
duga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata dan pidana
64. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 64
17) Pasien mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik
b. Kewajiban
1) Pasien memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatan
2) Pasien mamatuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi dan petugas
Puskesmas
3) Pasien mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
4) Pasien member imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
5. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis,dsb)
a. Puskesmas merawat dan menjaga dari kerusakan dan kehilangan barang milik
pelanggan selama berada di bawah kendali Puskesmas atau digunakan dalam
proses pemberian pelayanan kepada pelanggan ybs.
b. Bila barang milik pelanggan digunakan atau digabungkan dalam pemberian
pelayanan (seperti: Data Rekam medik pasien, spesimen laboratorium, obat yang
dibawa sendiri, alat kesehatan milik sendiri), maka barang tersebut harus
diidentifikasi, diverifikasi, dilindungi dan dijaga.
c. Bila ada barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau tidak sesuai maka hal
tersebut harus dilakukan penanganan sesuai prosedur pengendalian
ketidaksesuaian pelayanan.
6. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
a. Manajemen risiko
d) Definisi
adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi untuk
meminimalkan kerugiaan akibat kecelakaan pada manusia, sarana prasarana
pfasilitas dan keuangan Puskesmas melalui identifikasi dan penilaian potensi
kehilangan asset Puskesmas.
e) Tujuan
- Mengurangi mortality dan morbility
- Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan mencegah penyimpangan
hasil melalui pendekatan sistematis terkoordinasi dan berkesinambungan
untuk meningkatkan keselamatan pasien
- Untuk melindungi orang, asset serta keuangan Puskesmas akibat
terjadinya insiden, dan manajemen yang tidak efektif
f) Ruang lingkup
65. Pedoman/ Manual Mutu | Puskesmas Tulis 65
- Resiko terkait pelayanan pasien :
Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan
Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
Pasien diberitahu tentang resiko
Pelayanan non diskriminatif
Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan, kerugian.
- Resiko terkait staf medis
Kredensial terhadap staf medis
Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur baku
Pasien dikelola dengan benar
Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
Menjaga lingkungan yang aman
Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait proferti
Melindungi asset kerugian akibat bencana kebakaran, banjir dll
Catatan rekam medik non elektronik dan catatan keuangan
dilindungi dari kerusakan dan perusakan
Ikatan kerjasama dan asuransi untuk melindungi fasilitas dari
kerugian
- Resiko lain-lain
Manajemen bahan berbahaya lainnya, bahan kimia, bahan
biologis menular.
Manajemen limbah
- Resiko terkait hukum dan peraturan
b. Keselamatan pasien
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan meminimalkan
tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin
melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum. (The
Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003). Keselamatan pasien