Dokumen tersebut membahas tentang PPh Pasal 21/26 yang meliputi pengertian, subjek pajak, pemotong pajak, penghasilan yang dipotong pajak, tarif pajak, dan contoh perhitungan pajak bagi pegawai tetap dan penerima pensiun.
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
Dokumen tersebut membahas tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) pada kelas Manajemen Universitas Bina Bangsa. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai pengertian pajak, dasar hukum KUP, jenis-jenis pajak, sistem pemungutan pajak, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Dokumen tersebut membahas tentang Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang merupakan pengurangan penghasilan neto yang diperkenankan undang-undang Pajak Penghasilan. PTKP diberikan kepada Wajib Pajak perseorangan untuk menutupi biaya hidup minimal. Besaran PTKP ditentukan berdasarkan status perkawinan dan jumlah tanggungan, dengan batasan maksimal tiga orang tanggungan. Contoh perhitungan PTKP untuk
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan pasal 23, termasuk dasar hukum, pemotong, objek pajak, tarif, dan pelaksanaan pemotongan pajak penghasilan pasal 23. Secara khusus membahas mengenai pemotong pajak, objek pajak seperti dividen, bunga, royalti, dan jasa tertentu, serta tarif pemotongan pajak penghasilan pasal 23.
Bab ini membahas penyelesaian audit dan tanggung jawab sesudah audit. Penyelesaian audit meliputi prosedur untuk mendapatkan bukti tambahan, mengevaluasi temuan, dan berkomunikasi dengan klien untuk menentukan pendapat audit."
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 25. PPh Pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap bulan. Besarnya angsuran ditentukan berdasarkan pajak penghasilan tahun sebelumnya yang terutang setelah dikurangi kredit pajak dan dibagi 12 bulan. Wajib pajak akan dikenai sanksi jika terlambat membayar atau melaporkan angsuran PPh Pas
Dokumen tersebut membahas tentang PPh Pasal 21/26 yang meliputi pengertian, subjek pajak, pemotong pajak, penghasilan yang dipotong pajak, tarif pajak, dan contoh perhitungan pajak bagi pegawai tetap dan penerima pensiun.
Overview KUP (Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan)M Abdul Aziz
Dokumen tersebut membahas tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) pada kelas Manajemen Universitas Bina Bangsa. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai pengertian pajak, dasar hukum KUP, jenis-jenis pajak, sistem pemungutan pajak, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Dokumen tersebut membahas tentang Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang merupakan pengurangan penghasilan neto yang diperkenankan undang-undang Pajak Penghasilan. PTKP diberikan kepada Wajib Pajak perseorangan untuk menutupi biaya hidup minimal. Besaran PTKP ditentukan berdasarkan status perkawinan dan jumlah tanggungan, dengan batasan maksimal tiga orang tanggungan. Contoh perhitungan PTKP untuk
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan pasal 23, termasuk dasar hukum, pemotong, objek pajak, tarif, dan pelaksanaan pemotongan pajak penghasilan pasal 23. Secara khusus membahas mengenai pemotong pajak, objek pajak seperti dividen, bunga, royalti, dan jasa tertentu, serta tarif pemotongan pajak penghasilan pasal 23.
Bab ini membahas penyelesaian audit dan tanggung jawab sesudah audit. Penyelesaian audit meliputi prosedur untuk mendapatkan bukti tambahan, mengevaluasi temuan, dan berkomunikasi dengan klien untuk menentukan pendapat audit."
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Penghasilan Pasal 25. PPh Pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak setiap bulan. Besarnya angsuran ditentukan berdasarkan pajak penghasilan tahun sebelumnya yang terutang setelah dikurangi kredit pajak dan dibagi 12 bulan. Wajib pajak akan dikenai sanksi jika terlambat membayar atau melaporkan angsuran PPh Pas
Ringkasan:
1. Dokumen membahas tentang pajak penghasilan yang dikenakan terhadap orang pribadi dan badan berkaitan dengan penghasilan yang diterima selama satu tahun pajak.
2. Objek pajak penghasilan meliputi berbagai jenis penghasilan seperti gaji, bonus, bunga, dividen, sewa, dan lainnya.
3. Terdapat pengecualian terhadap subjek dan objek pajak penghasilan seperti badan per
Dokumen tersebut membahas tentang penagihan pajak, mulai dari pengertian, dasar hukum, subjek dan objek, tindakan penagihan seperti surat tegoran, surat paksa, penyitaan, dan pelelangan, serta hak mendahulu negara untuk utang pajak."
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan pendapatan sekolah tinggi ilmu ekonomi tuah negeri. Terdapat definisi PSAK 23 tentang pendapatan dan prinsip pengakuan pendapatan. Juga dibahas klasifikasi pengakuan pendapatan berdasarkan sifat transaksi seperti penjualan barang dan jasa serta penggunaan aset. Metode pengakuan pendapatan untuk kontrak jangka panjang adalah metode persentase penyelesaian dan metode kontrak
PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan atas penyerahan barang dan jasa serta impor dan ekspor barang tertentu di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 beserta perubahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penagihan pajak, dasar-dasar pengeluaran surat tagihan pajak (STP), surat ketetapan pajak (SKP), dan perhitungan bunga penagihan 2% per bulan apabila terdapat kurang bayar atau pembayaran terlambat berdasarkan ketentuan pasal 18 dan 19. Dijelaskan pula contoh perhitungan bunga penagihan dalam STP apabila terjadi pembayaran sebagian, pembayaran penuh
Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan umum bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) mencakup objek pajak, subjek pajak, tarif pajak, dasar pengenaan dan cara menghitung pajak, serta saat dan tempat pajak terutang. BPHTB dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan tarif 5% dan dasar pengenaannya adalah nilai perolehan objek pajak. Pajak ter
Dokumen tersebut membahas mengenai sengketa pajak yang dapat diselesaikan melalui keberatan, banding, atau gugatan di pengadilan pajak serta kewenangan Direktur Jenderal Pajak untuk membetulkan, mengurangi, atau membatalkan sanksi administrasi, ketetapan pajak, dan hasil pemeriksaan pajak."
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan umum yang mencakup pengertian, subjek pajak, wajib pajak, objek pajak, dasar pengenaan pajak, tarif pajak, cara menghitung pajak, dan cara pelunasan pajak.
Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis kredit pajak seperti PPh Pasal 22, 23, 24, dan 25 serta pajak dibayar dimuka lainnya. Termasuk pengertian, dasar hukum, tarif pajak, dan tax planning untuk memaksimalkan kredit pajaknya seperti mengikuti peraturan dan mempersiapkan dokumentasi yang dibutuhkan.
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ AccountingSyaferi Anwar
1. PT. ABSARI mengalami perbedaan saldo kas antara buku perusahaan dan bank pada akhir Januari 2012. Saldo kas menurut perusahaan adalah Rp. 45,5 juta, sedangkan menurut bank adalah Rp. 54,4 juta.
Ringkasan:
1. Dokumen membahas tentang pajak penghasilan yang dikenakan terhadap orang pribadi dan badan berkaitan dengan penghasilan yang diterima selama satu tahun pajak.
2. Objek pajak penghasilan meliputi berbagai jenis penghasilan seperti gaji, bonus, bunga, dividen, sewa, dan lainnya.
3. Terdapat pengecualian terhadap subjek dan objek pajak penghasilan seperti badan per
Dokumen tersebut membahas tentang penagihan pajak, mulai dari pengertian, dasar hukum, subjek dan objek, tindakan penagihan seperti surat tegoran, surat paksa, penyitaan, dan pelelangan, serta hak mendahulu negara untuk utang pajak."
Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan pendapatan sekolah tinggi ilmu ekonomi tuah negeri. Terdapat definisi PSAK 23 tentang pendapatan dan prinsip pengakuan pendapatan. Juga dibahas klasifikasi pengakuan pendapatan berdasarkan sifat transaksi seperti penjualan barang dan jasa serta penggunaan aset. Metode pengakuan pendapatan untuk kontrak jangka panjang adalah metode persentase penyelesaian dan metode kontrak
PPN adalah pajak tidak langsung yang dikenakan atas penyerahan barang dan jasa serta impor dan ekspor barang tertentu di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 beserta perubahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penagihan pajak, dasar-dasar pengeluaran surat tagihan pajak (STP), surat ketetapan pajak (SKP), dan perhitungan bunga penagihan 2% per bulan apabila terdapat kurang bayar atau pembayaran terlambat berdasarkan ketentuan pasal 18 dan 19. Dijelaskan pula contoh perhitungan bunga penagihan dalam STP apabila terjadi pembayaran sebagian, pembayaran penuh
Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan umum bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) mencakup objek pajak, subjek pajak, tarif pajak, dasar pengenaan dan cara menghitung pajak, serta saat dan tempat pajak terutang. BPHTB dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan dengan tarif 5% dan dasar pengenaannya adalah nilai perolehan objek pajak. Pajak ter
Dokumen tersebut membahas mengenai sengketa pajak yang dapat diselesaikan melalui keberatan, banding, atau gugatan di pengadilan pajak serta kewenangan Direktur Jenderal Pajak untuk membetulkan, mengurangi, atau membatalkan sanksi administrasi, ketetapan pajak, dan hasil pemeriksaan pajak."
Dokumen tersebut membahas tentang pajak penghasilan umum yang mencakup pengertian, subjek pajak, wajib pajak, objek pajak, dasar pengenaan pajak, tarif pajak, cara menghitung pajak, dan cara pelunasan pajak.
Dokumen tersebut membahas mengenai jenis-jenis kredit pajak seperti PPh Pasal 22, 23, 24, dan 25 serta pajak dibayar dimuka lainnya. Termasuk pengertian, dasar hukum, tarif pajak, dan tax planning untuk memaksimalkan kredit pajaknya seperti mengikuti peraturan dan mempersiapkan dokumentasi yang dibutuhkan.
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ AccountingSyaferi Anwar
1. PT. ABSARI mengalami perbedaan saldo kas antara buku perusahaan dan bank pada akhir Januari 2012. Saldo kas menurut perusahaan adalah Rp. 45,5 juta, sedangkan menurut bank adalah Rp. 54,4 juta.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah dua jenis pajak yang berkaitan dengan tanah dan bangunan. PBB dikenakan kepada pemilik tanah dan bangunan, dengan dasar pengenaan berupa nilai jual objek pajak. BPHTB dikenakan kepada pihak yang memperoleh hak atas tanah dan bangunan, dengan dasar pengenaan berupa nilai perolehan objek paj
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran tentang pajak bumi dan bangunan di SMK PGRI 2 Cimahi; (2) Materi pembelajaran meliputi pengertian, subyek, objek, dan cara perhitungan pajak bumi dan bangunan serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan; (3) Tujuan pembelajaran adalah agar siswa dapat memahami kon
Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan umum Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Indonesia. PBB adalah pajak kebendaan yang dikenakan kepada tanah dan/atau bangunan berdasarkan nilai jualnya. Dokumen ini menjelaskan tentang objek, subjek, dasar perhitungan dan pengenaan, serta cara pembayaran PBB.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak atas tanah dan bangunan yang besarnya ditentukan oleh nilai jual objek pajak. Wajib pembayaran PBB adalah pemilik tanah atau bangunan. PBB dihitung berdasarkan nilai jual kena pajak yang ditetapkan pemerintah dengan tarif 0,5% dan dibayarkan ke bank atau kantor pos.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai perhitungan pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak penghasilan (PPh) berdasarkan undang-undang terkait. PBB dihitung berdasarkan nilai jual objek pajak sedangkan PPh dihitung dengan mengurangkan penghasilan kena pajak dari penghasilan bruto berdasarkan tarif yang berlaku. Dokumen ini juga menjelaskan subjek dan objek pajak untuk PBB dan P
Dokumen tersebut membahas tentang dasar hukum dan istilah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Indonesia, termasuk objek, subjek, dan cara pengenaan serta pembayaran PBB."
Dokumen tersebut membahas tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Indonesia. PBB dikenakan kepada orang atau badan yang memiliki, menguasai, atau memanfaatkan tanah dan/atau bangunan, kecuali untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. Besarnya PBB ditentukan berdasarkan Nilai Jual Objek Kena Pajak yang dihitung dari Nilai Jual Objek Pajak dengan tarif maksimum
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
Pbb
1.
2. DEFINISI
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
Pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau
bangunan berdasarkan Undang - Undang nomor 12
Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang
nomor 12 Tahun 1994.
PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti
besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi / tanah dan/atau bangunan. Keadaan
subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan
besarnya pajak.
3. Subjek Pajak
Dalam pasal 2 UU Nomor 10 Tahun 1994 disebutkan secara jelas
tentang Subyek Pajak : Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam
negeri dan Subjek Pajak luar negeri.
Subjek Pajak dalam negeri adalah:
1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan;
3. Orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;
4. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang
berhak;
5. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
4. Subjek Pajak
Subjek Pajak luar negeri adalah:
1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan;
3. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia;
4. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
5. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan;
6. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,
yang yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
5. OBJEK PAJAK BUMI & BANGUNAN
BUMI : permukaan bumi (tanah dan perairan) dan tubuh
bumi yang ada dibawahnya.
Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah. pekarangan,
tambang, dll.
BANGUNAN : konstruksi teknik yang ditanamkan atau
dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan di
wilayah Republik Indonesia.
Contoh : rumah tempat tinggal, bangunan tempat
usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan
tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai, dll
6. OBJEK PAJAK YANG TIDAK
DIKENAKAN PBB
1. Bangunan yang digunakan untuk melayani kepentingan
umum seperti tempat ibadah, rumah sakit, gedung
sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya yang tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.
2. Kuburan, peninggalan purbakala, dan sejenisnya.
3. Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa
dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak.
4. Bangunan yang digunakan oleh perwakilan diplomatik.
5. Bangunan yang digunakan oleh badan atau perwakilan
organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan.
ESENTASI“PAJAKBUMIDANBANGU
7. DASAR PENGHITUNGAN PBB
Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena
Pajak (NJKP). Besarnya NJKP adalah sebagai
berikut :
1. Objek pajak perkebunan adalah 40%
2. Objek pajak kehutanan adalah 40%
3. Objek pajak pertambangan adalah 20%
4. Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan):
- apabila NJOP-nya > Rp1.000.000.000,00 adalah 40%
- apabila NJOP-nya < Rp1.000.000.000,00 adalah 20%
8. DASAR PENGHITUNGAN PBB
RUMUS PERHITUNGAN PBB TERUTANG
0,5 % [ % NJKP x NJOP untuk perhitungan pajak ]
a. Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP)
maka besarnya PBB = 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP)
= 0,2% x (NJOP – NJOPTKP)
b. Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP)
maka besarnya PBB = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)
= 0,1% x (NJOP – NJOPTKP)
9. CONTOH
Perhitungan besaran PBB
Sebuah rumah dengan luas bangunan 100
m² berdiri diatas lahan seluas 200 m².
Misalnya, berdasarkan NJOP (Nilai Jual
Obyek Pajak) harga tanah Rp. 700.000 per
m² dan nilai bangunan Rp. 600.000 per m².
Berapa besaran PBB yang harus
dibayar oleh pemilik rumah tersebut?
10. CONTOH
Perhitungan besaran PBB
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
Tanah : 200 m² x Rp 700.000 = Rp 140.000.000,00
Bangunan : 100 m² x Rp 600.000 = Rp 60.000.000,00 +
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 200.000.000,00
NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 12.000.000,00 ̶
NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 188.000.000,00
NJKP (Nilai Jual Kena Pajak)
20 % x Rp 188.000.000,00 = Rp 37.600.000,00
BESARNYA PBB TERUTANG
0,5% x Rp 37.600.000 = Rp 188.000,00
11. PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
(PBB – P2 )
Adalah pajak atas bumi dan / atau bangunan yang
dimiliki, dikuasai dan / atau dimanfaatkan oleh
orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang
digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,
perhutanan dan pertambangan.
Mulai 01 Januari 2014 PBB – P2 dialihkan dari
pajak pusat menjadi pajak yang akan dikelola oleh
kabupaten atau kota.
12. PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
(PBB – P2 )
TUJUAN DARI PENGALIHAN PBB – P2 MENJADI
PAJAK DAERAH :
1. Memperluas dan menambah pajak daerah dan
retribusi daerah.
2. Memberikan diskresi penetapan tarif pajak
kepada daerah.
3. Menyerahkan fungsi pajak sebagai instrumen
penganggaran dan pengaturan pada daerah.
13. DASAR PENGHITUNGAN PBB-P2
NJKP ( 20% dan 40 % ) tidak diberlakukan.
Tarif PBB paling tinggi 0,3 % ( sesuai UU PDRD )
Besarnya NJOPTKP paling rendah Rp.
10.000.000,00 dan setinggi – tingginya Rp.
24.000.000,00untuk setiap wajib pajak yang
ditetapkan dengan Perda.
RUMUS PERHITUNGAN PBB–P2
PBB–P2 = TARIF x ( NJOP – NJOPTKP )
14. CONTOH
Perhitungan besaran PBB – P2
Pak Bondan memiliki objek pajak berupa :jj
Tanah = 800 m2, nilai jual Rp. 300.000,00 / m2
Bangunan = 400 m2, nilai jual Rp. 350.000,00 / m2
Taman mewah = 500 m2, nilai jual Rp.150.000,00 / m2
Pagar mewah = panjang 120 m dan tinggi 1,5 m,
nilai jual Rp. 175.000,00 / m2
Bagaimana Perhitungan PBB nya?
Presentase tarif PBB-P2 yang ditetapkan dengan perda
sebesar 0,2 %
NJOPTKP ditetapkan Rp. 10.000.000,00
15. CONTOH
Perhitungan besaran PBB – P2
1) NJOP Bumi = 800 x Rp 300.000,00 = Rp 240.000.000,00
2) NJOP Bangunan :
a) Rumah & Garasi = 400 x Rp 350.000,00 = Rp 140.000.000,00
b) Taman = 200 x Rp 50.000,00 = Rp 10.000.000,00
c) Pagar = (120 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 31.000.000,00 +
Total NJOP bangunan = Rp 181.500.000,00
3) Nilai Jual Tanah dan Bangunan (NJOP) = Rp 421.500.000,00
4) NJOPTKP = Rp 10.000.000,00 –
5) NJOPKP = Rp 411.500.000,00
BESARNYA PBB TERUTANG =
0,2 % x Rp 411.500.000,00 = Rp 823.000,00