SlideShare a Scribd company logo
DEFINISI
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
 Pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau
bangunan berdasarkan Undang - Undang nomor 12
Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang
nomor 12 Tahun 1994.
 PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti
besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi / tanah dan/atau bangunan. Keadaan
subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan
besarnya pajak.
Subjek Pajak
Dalam pasal 2 UU Nomor 10 Tahun 1994 disebutkan secara jelas
tentang Subyek Pajak : Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam
negeri dan Subjek Pajak luar negeri.
Subjek Pajak dalam negeri adalah:
1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan;
3. Orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;
4. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang
berhak;
5. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
Subjek Pajak
Subjek Pajak luar negeri adalah:
1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan;
3. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia;
4. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
5. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan;
6. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,
yang yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
OBJEK PAJAK BUMI & BANGUNAN
BUMI : permukaan bumi (tanah dan perairan) dan tubuh
bumi yang ada dibawahnya.
Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah. pekarangan,
tambang, dll.
BANGUNAN : konstruksi teknik yang ditanamkan atau
dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan di
wilayah Republik Indonesia.
Contoh : rumah tempat tinggal, bangunan tempat
usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan
tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai, dll
OBJEK PAJAK YANG TIDAK
DIKENAKAN PBB
1. Bangunan yang digunakan untuk melayani kepentingan
umum seperti tempat ibadah, rumah sakit, gedung
sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya yang tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.
2. Kuburan, peninggalan purbakala, dan sejenisnya.
3. Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa
dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak.
4. Bangunan yang digunakan oleh perwakilan diplomatik.
5. Bangunan yang digunakan oleh badan atau perwakilan
organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan.
ESENTASI“PAJAKBUMIDANBANGU
DASAR PENGHITUNGAN PBB
Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena
Pajak (NJKP). Besarnya NJKP adalah sebagai
berikut :
1. Objek pajak perkebunan adalah 40%
2. Objek pajak kehutanan adalah 40%
3. Objek pajak pertambangan adalah 20%
4. Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan):
- apabila NJOP-nya > Rp1.000.000.000,00 adalah 40%
- apabila NJOP-nya < Rp1.000.000.000,00 adalah 20%
DASAR PENGHITUNGAN PBB
RUMUS PERHITUNGAN PBB TERUTANG
0,5 % [ % NJKP x NJOP untuk perhitungan pajak ]
a. Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP)
maka besarnya PBB = 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP)
= 0,2% x (NJOP – NJOPTKP)
b. Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP)
maka besarnya PBB = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)
= 0,1% x (NJOP – NJOPTKP)
CONTOH
Perhitungan besaran PBB
Sebuah rumah dengan luas bangunan 100
m² berdiri diatas lahan seluas 200 m².
Misalnya, berdasarkan NJOP (Nilai Jual
Obyek Pajak) harga tanah Rp. 700.000 per
m² dan nilai bangunan Rp. 600.000 per m².
Berapa besaran PBB yang harus
dibayar oleh pemilik rumah tersebut?
CONTOH
Perhitungan besaran PBB
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
 Tanah : 200 m² x Rp 700.000 = Rp 140.000.000,00
 Bangunan : 100 m² x Rp 600.000 = Rp 60.000.000,00 +
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 200.000.000,00
NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 12.000.000,00 ̶
NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 188.000.000,00
NJKP (Nilai Jual Kena Pajak)
20 % x Rp 188.000.000,00 = Rp 37.600.000,00
BESARNYA PBB TERUTANG
0,5% x Rp 37.600.000 = Rp 188.000,00
PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
(PBB – P2 )
Adalah pajak atas bumi dan / atau bangunan yang
dimiliki, dikuasai dan / atau dimanfaatkan oleh
orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang
digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,
perhutanan dan pertambangan.
Mulai 01 Januari 2014 PBB – P2 dialihkan dari
pajak pusat menjadi pajak yang akan dikelola oleh
kabupaten atau kota.
PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
(PBB – P2 )
TUJUAN DARI PENGALIHAN PBB – P2 MENJADI
PAJAK DAERAH :
1. Memperluas dan menambah pajak daerah dan
retribusi daerah.
2. Memberikan diskresi penetapan tarif pajak
kepada daerah.
3. Menyerahkan fungsi pajak sebagai instrumen
penganggaran dan pengaturan pada daerah.
DASAR PENGHITUNGAN PBB-P2
 NJKP ( 20% dan 40 % ) tidak diberlakukan.
 Tarif PBB paling tinggi 0,3 % ( sesuai UU PDRD )
 Besarnya NJOPTKP paling rendah Rp.
10.000.000,00 dan setinggi – tingginya Rp.
24.000.000,00untuk setiap wajib pajak yang
ditetapkan dengan Perda.
RUMUS PERHITUNGAN PBB–P2
PBB–P2 = TARIF x ( NJOP – NJOPTKP )
CONTOH
Perhitungan besaran PBB – P2
Pak Bondan memiliki objek pajak berupa :jj
 Tanah = 800 m2, nilai jual Rp. 300.000,00 / m2
 Bangunan = 400 m2, nilai jual Rp. 350.000,00 / m2
 Taman mewah = 500 m2, nilai jual Rp.150.000,00 / m2
 Pagar mewah = panjang 120 m dan tinggi 1,5 m,
nilai jual Rp. 175.000,00 / m2
Bagaimana Perhitungan PBB nya?
 Presentase tarif PBB-P2 yang ditetapkan dengan perda
sebesar 0,2 %
 NJOPTKP ditetapkan Rp. 10.000.000,00
CONTOH
Perhitungan besaran PBB – P2
1) NJOP Bumi = 800 x Rp 300.000,00 = Rp 240.000.000,00
2) NJOP Bangunan :
a) Rumah & Garasi = 400 x Rp 350.000,00 = Rp 140.000.000,00
b) Taman = 200 x Rp 50.000,00 = Rp 10.000.000,00
c) Pagar = (120 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 31.000.000,00 +
Total NJOP bangunan = Rp 181.500.000,00
3) Nilai Jual Tanah dan Bangunan (NJOP) = Rp 421.500.000,00
4) NJOPTKP = Rp 10.000.000,00 –
5) NJOPKP = Rp 411.500.000,00
BESARNYA PBB TERUTANG =
0,2 % x Rp 411.500.000,00 = Rp 823.000,00
Pbb

More Related Content

What's hot

Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
DharaniKassapa
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
eryeryey
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
Erwin Buulolo
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
Dwi Paris Caesar
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
Firdha Aryati
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAIPAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ARIEF DJUNAEDI
 
KUP Pasal 18 19 Penagihan Pajak
KUP Pasal 18 19 Penagihan PajakKUP Pasal 18 19 Penagihan Pajak
KUP Pasal 18 19 Penagihan Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Fox Broadcasting
 
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bbe Mee
 
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Muhammad Sar'i, Universitas Trisakti
 
Sengketa Pajak
Sengketa PajakSengketa Pajak
Sengketa Pajak
Fair Nurfachrizi
 
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912dewimita
 
Presentasi pph
Presentasi pphPresentasi pph
Presentasi pph
Muhammad Amri
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPAriza Ekky
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Nony Saraswati Gendis
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajak
puspa
 
perpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bmperpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bm
rensykartika
 
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ Accounting
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ AccountingModul Singkat Rekonsiliasi Bank _ Accounting
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ Accounting
Syaferi Anwar
 

What's hot (20)

Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAIPAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
 
KUP Pasal 18 19 Penagihan Pajak
KUP Pasal 18 19 Penagihan PajakKUP Pasal 18 19 Penagihan Pajak
KUP Pasal 18 19 Penagihan Pajak
 
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPDProsedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
Prosedur Akuntansi Pendapatan Di SKPD
 
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
 
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material (muhamma...
 
Sengketa Pajak
Sengketa PajakSengketa Pajak
Sengketa Pajak
 
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
 
Presentasi pph
Presentasi pphPresentasi pph
Presentasi pph
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKP
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajak
 
perpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bmperpajakan ppn dan ppn-bm
perpajakan ppn dan ppn-bm
 
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ Accounting
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ AccountingModul Singkat Rekonsiliasi Bank _ Accounting
Modul Singkat Rekonsiliasi Bank _ Accounting
 

Similar to Pbb

PAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti Maria
PAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti MariaPAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti Maria
PAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti Maria
Indah Mawarni
 
PBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptxPBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptx
AhmadRayhanFaizulHaq
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
Bayu Yuya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbRencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Dede Azis Nagara
 
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHANPAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
AnandaFitriaRahmadan
 
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptPajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
ariyanto716542
 
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunanSidik Abdullah
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
Hesni Tiara
 
Materi PBB.pptx
Materi PBB.pptxMateri PBB.pptx
Materi PBB.pptx
RevaYuliani2
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
detaangga
 
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Nandya Guvita
 
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Bbe Mee
 
Materi1 2
Materi1 2Materi1 2
Materi1 2
Riry Pak Eko
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajakRetna Rindayani
 
PAJAK SEBAS 1.pdf
PAJAK SEBAS 1.pdfPAJAK SEBAS 1.pdf
PAJAK SEBAS 1.pdf
PeterTiomar1
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Maulina Sahara
 
5
55
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup APBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
Furqaan Syah
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Furqaan Syah
 

Similar to Pbb (20)

PAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti Maria
PAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti MariaPAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti Maria
PAJAK BUMI BANGUNAN (PBB) BY Neti Maria
 
PBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptxPBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptx
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbRencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
 
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHANPAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB), BEA PEROLEHAN
 
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptPajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
 
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
 
Materi PBB.pptx
Materi PBB.pptxMateri PBB.pptx
Materi PBB.pptx
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
 
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6Pbb pelatihan nindya praja smt 6
Pbb pelatihan nindya praja smt 6
 
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
 
Booklet pbb
Booklet pbbBooklet pbb
Booklet pbb
 
Materi1 2
Materi1 2Materi1 2
Materi1 2
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak
 
PAJAK SEBAS 1.pdf
PAJAK SEBAS 1.pdfPAJAK SEBAS 1.pdf
PAJAK SEBAS 1.pdf
 
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
 
5
55
5
 
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup APBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
 

Recently uploaded

CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
RizkiArdhan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
anikdwihariyanti
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
Hasbullah66
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
PujiMaryati
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docxRaport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
MuhammadAminullah32
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
AchmadArifudin3
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
dwiwahyuningsih74
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 

Recently uploaded (20)

CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
Menyambut Masyarakat 4.0 dan Indonesia Emas 2045
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdfProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
 
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMKPanduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
Panduan E_KSP SMK 2024 Program Kemendikbud SMK
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docxRaport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
Raport sekolah dasar Kelulusan 2024.docx
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdekaPerangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum merdeka
 
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptxPEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI kelas. pptx
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 

Pbb

  • 1.
  • 2. DEFINISI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)  Pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang - Undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang nomor 12 Tahun 1994.  PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi / tanah dan/atau bangunan. Keadaan subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak.
  • 3. Subjek Pajak Dalam pasal 2 UU Nomor 10 Tahun 1994 disebutkan secara jelas tentang Subyek Pajak : Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam negeri dan Subjek Pajak luar negeri. Subjek Pajak dalam negeri adalah: 1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia; 2. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan; 3. Orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia; 4. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak; 5. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
  • 4. Subjek Pajak Subjek Pajak luar negeri adalah: 1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia; 2. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan; 3. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; 4. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia; 5. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan; 6. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
  • 5. OBJEK PAJAK BUMI & BANGUNAN BUMI : permukaan bumi (tanah dan perairan) dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah. pekarangan, tambang, dll. BANGUNAN : konstruksi teknik yang ditanamkan atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan di wilayah Republik Indonesia. Contoh : rumah tempat tinggal, bangunan tempat usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai, dll
  • 6. OBJEK PAJAK YANG TIDAK DIKENAKAN PBB 1. Bangunan yang digunakan untuk melayani kepentingan umum seperti tempat ibadah, rumah sakit, gedung sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. 2. Kuburan, peninggalan purbakala, dan sejenisnya. 3. Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak. 4. Bangunan yang digunakan oleh perwakilan diplomatik. 5. Bangunan yang digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan. ESENTASI“PAJAKBUMIDANBANGU
  • 7. DASAR PENGHITUNGAN PBB Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP). Besarnya NJKP adalah sebagai berikut : 1. Objek pajak perkebunan adalah 40% 2. Objek pajak kehutanan adalah 40% 3. Objek pajak pertambangan adalah 20% 4. Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan): - apabila NJOP-nya > Rp1.000.000.000,00 adalah 40% - apabila NJOP-nya < Rp1.000.000.000,00 adalah 20%
  • 8. DASAR PENGHITUNGAN PBB RUMUS PERHITUNGAN PBB TERUTANG 0,5 % [ % NJKP x NJOP untuk perhitungan pajak ] a. Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,2% x (NJOP – NJOPTKP) b. Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,1% x (NJOP – NJOPTKP)
  • 9. CONTOH Perhitungan besaran PBB Sebuah rumah dengan luas bangunan 100 m² berdiri diatas lahan seluas 200 m². Misalnya, berdasarkan NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) harga tanah Rp. 700.000 per m² dan nilai bangunan Rp. 600.000 per m². Berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik rumah tersebut?
  • 10. CONTOH Perhitungan besaran PBB Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)  Tanah : 200 m² x Rp 700.000 = Rp 140.000.000,00  Bangunan : 100 m² x Rp 600.000 = Rp 60.000.000,00 + NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 200.000.000,00 NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 12.000.000,00 ̶ NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 188.000.000,00 NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) 20 % x Rp 188.000.000,00 = Rp 37.600.000,00 BESARNYA PBB TERUTANG 0,5% x Rp 37.600.000 = Rp 188.000,00
  • 11. PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB – P2 ) Adalah pajak atas bumi dan / atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan / atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan. Mulai 01 Januari 2014 PBB – P2 dialihkan dari pajak pusat menjadi pajak yang akan dikelola oleh kabupaten atau kota.
  • 12. PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB – P2 ) TUJUAN DARI PENGALIHAN PBB – P2 MENJADI PAJAK DAERAH : 1. Memperluas dan menambah pajak daerah dan retribusi daerah. 2. Memberikan diskresi penetapan tarif pajak kepada daerah. 3. Menyerahkan fungsi pajak sebagai instrumen penganggaran dan pengaturan pada daerah.
  • 13. DASAR PENGHITUNGAN PBB-P2  NJKP ( 20% dan 40 % ) tidak diberlakukan.  Tarif PBB paling tinggi 0,3 % ( sesuai UU PDRD )  Besarnya NJOPTKP paling rendah Rp. 10.000.000,00 dan setinggi – tingginya Rp. 24.000.000,00untuk setiap wajib pajak yang ditetapkan dengan Perda. RUMUS PERHITUNGAN PBB–P2 PBB–P2 = TARIF x ( NJOP – NJOPTKP )
  • 14. CONTOH Perhitungan besaran PBB – P2 Pak Bondan memiliki objek pajak berupa :jj  Tanah = 800 m2, nilai jual Rp. 300.000,00 / m2  Bangunan = 400 m2, nilai jual Rp. 350.000,00 / m2  Taman mewah = 500 m2, nilai jual Rp.150.000,00 / m2  Pagar mewah = panjang 120 m dan tinggi 1,5 m, nilai jual Rp. 175.000,00 / m2 Bagaimana Perhitungan PBB nya?  Presentase tarif PBB-P2 yang ditetapkan dengan perda sebesar 0,2 %  NJOPTKP ditetapkan Rp. 10.000.000,00
  • 15. CONTOH Perhitungan besaran PBB – P2 1) NJOP Bumi = 800 x Rp 300.000,00 = Rp 240.000.000,00 2) NJOP Bangunan : a) Rumah & Garasi = 400 x Rp 350.000,00 = Rp 140.000.000,00 b) Taman = 200 x Rp 50.000,00 = Rp 10.000.000,00 c) Pagar = (120 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 31.000.000,00 + Total NJOP bangunan = Rp 181.500.000,00 3) Nilai Jual Tanah dan Bangunan (NJOP) = Rp 421.500.000,00 4) NJOPTKP = Rp 10.000.000,00 – 5) NJOPKP = Rp 411.500.000,00 BESARNYA PBB TERUTANG = 0,2 % x Rp 411.500.000,00 = Rp 823.000,00