Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan di Indonesia, termasuk definisi, unsur-unsur pencapaian ketahanan pangan, jenis-jenis bahan pangan, upaya untuk mencapai ketahanan pangan, dan pentingnya diversifikasi pangan.
Membahas 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yang terkait dengan pencegahan anemia.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Pemberian nutrisi merupakan hal penting untuk pasien rumah sakit agar dapat pulih dengan cepat. Terdapat berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, seperti memberi makan secara oral, melalui sonde maupun cairan infus. Perawat memainkan peran kunci dalam memastikan pasien mendapatkan nutrisi yang memadai.
Dokumen tersebut membahas tentang ketahanan pangan di Indonesia, termasuk definisi, unsur-unsur pencapaian ketahanan pangan, jenis-jenis bahan pangan, upaya untuk mencapai ketahanan pangan, dan pentingnya diversifikasi pangan.
Membahas 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yang terkait dengan pencegahan anemia.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
Pemberian nutrisi merupakan hal penting untuk pasien rumah sakit agar dapat pulih dengan cepat. Terdapat berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, seperti memberi makan secara oral, melalui sonde maupun cairan infus. Perawat memainkan peran kunci dalam memastikan pasien mendapatkan nutrisi yang memadai.
Ilmu gizi mempelajari hubungan antara makanan, kesehatan, dan tubuh. Faktor-faktor seperti kandungan gizi makanan, penanganan, penyimpanan, dan pengolahan berpengaruh terhadap kualitas makanan sebagai sumber zat gizi. Status gizi dapat berupa kecukupan, kurang, atau lebih gizi, yang berdampak pada pembangunan sumber daya manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang 5 bahan pakan lokal yang dapat digunakan untuk ikan, yaitu bungkil kacang tanah untuk ikan nila, keong mas untuk ikan gabus, azolla untuk ikan lele, tepung daun singkong, dan maggot black soldier fly untuk ikan koi.
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE KEDELEI) VITHA DKK.Phaphy Wahyudhi
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan tempe kedelai, mulai dari latar belakang tempe sebagai makanan tradisional Indonesia yang kaya akan gizi, bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tempe kedelai, serta proses pembuatan tempe kedelai mulai dari persiapan bahan hingga fermentasi menggunakan ragi tempe.
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE KEDELEI) VITHA DKK.Phaphy Wahyudhi
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan tempe kedelai, mulai dari latar belakang tempe sebagai makanan tradisional Indonesia yang kaya akan gizi, bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tempe kedelai, serta proses pembuatan tempe kedelai mulai dari persiapan bahan hingga fermentasi menggunakan ragi tempe.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Bab ini membahas tinjauan pustaka tentang gizi dan fungsinya bagi tubuh, jenis-jenis zat gizi yang dibutuhkan, serta penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi seperti kurang kalori dan protein, anemia, dan lainnya. Kelompok rentan gizi seperti bayi, balita, ibu hamil dan menyusui juga dibahas.
Buku ini memberikan pedoman untuk mewujudkan kantin sekolah yang sehat dengan menyediakan pangan yang seimbang, aman, dan mendukung gizi serta pertumbuhan peserta didik."
Pangan lokal Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi tren masa depan pangan pada tahun 2030, antara lain melalui inovasi proses pengolahan, bahan baku, pengemasan, dan gabungan untuk meningkatkan mutu, gizi, preferensi konsumen, dan keamanan serta memanfaatkan potensi lokal seperti bahan pangan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan/daging secara berkelanjutan.
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Dokumen ini membahas tentang menyusui, konsumsi ibu menyusui, dan keunggulan ASI. Ibu menyusui membutuhkan makanan bergizi untuk produksi ASI yang berkualitas. ASI mengandung zat gizi dan antibodi yang dibutuhkan bayi. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan menurut keinginan bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, patofisiologi, penyebab, dan tatalaksana obesitas.
2. Beberapa tatalaksana obesitas yang disebutkan adalah diet energi rendah, aktivitas fisik, terapi perilaku, farmakologi, dan terapi bedah.
3. Diberikan contoh menu harian untuk pasien obesitas dengan diet energi rendah tingkat II.
Ilmu gizi mempelajari hubungan antara makanan, kesehatan, dan tubuh. Faktor-faktor seperti kandungan gizi makanan, penanganan, penyimpanan, dan pengolahan berpengaruh terhadap kualitas makanan sebagai sumber zat gizi. Status gizi dapat berupa kecukupan, kurang, atau lebih gizi, yang berdampak pada pembangunan sumber daya manusia.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang 5 bahan pakan lokal yang dapat digunakan untuk ikan, yaitu bungkil kacang tanah untuk ikan nila, keong mas untuk ikan gabus, azolla untuk ikan lele, tepung daun singkong, dan maggot black soldier fly untuk ikan koi.
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE KEDELEI) VITHA DKK.Phaphy Wahyudhi
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan tempe kedelai, mulai dari latar belakang tempe sebagai makanan tradisional Indonesia yang kaya akan gizi, bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tempe kedelai, serta proses pembuatan tempe kedelai mulai dari persiapan bahan hingga fermentasi menggunakan ragi tempe.
BAB I - IV (PEMBUATAN TEMPE KEDELEI) VITHA DKK.Phaphy Wahyudhi
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan tempe kedelai, mulai dari latar belakang tempe sebagai makanan tradisional Indonesia yang kaya akan gizi, bahan dan alat yang diperlukan untuk membuat tempe kedelai, serta proses pembuatan tempe kedelai mulai dari persiapan bahan hingga fermentasi menggunakan ragi tempe.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya ketahanan pangan yang berdaulat dan mandiri di Indonesia, dengan menjelaskan tantangan-tantangan ketahanan pangan nasional dan lingkup lembaga terkait dalam penyelenggaraan ketahanan pangan."
Bab ini membahas tinjauan pustaka tentang gizi dan fungsinya bagi tubuh, jenis-jenis zat gizi yang dibutuhkan, serta penyakit yang disebabkan oleh kekurangan gizi seperti kurang kalori dan protein, anemia, dan lainnya. Kelompok rentan gizi seperti bayi, balita, ibu hamil dan menyusui juga dibahas.
Buku ini memberikan pedoman untuk mewujudkan kantin sekolah yang sehat dengan menyediakan pangan yang seimbang, aman, dan mendukung gizi serta pertumbuhan peserta didik."
Pangan lokal Indonesia memiliki potensi untuk memenuhi tren masa depan pangan pada tahun 2030, antara lain melalui inovasi proses pengolahan, bahan baku, pengemasan, dan gabungan untuk meningkatkan mutu, gizi, preferensi konsumen, dan keamanan serta memanfaatkan potensi lokal seperti bahan pangan, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan ikan/daging secara berkelanjutan.
1. Pemerintah berkewajiban meningkatkan konsumsi pangan masyarakat dengan menetapkan target konsumsi, menyediakan pangan bergizi seimbang, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
2. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk perbaikan gizi melalui pengayaan gizi pangan, persyaratan komposisi gizi pangan olahan, pemenuhan gizi kelompok rentan, dan peningkatan konsumsi hasil
Dokumen ini membahas tentang menyusui, konsumsi ibu menyusui, dan keunggulan ASI. Ibu menyusui membutuhkan makanan bergizi untuk produksi ASI yang berkualitas. ASI mengandung zat gizi dan antibodi yang dibutuhkan bayi. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan menurut keinginan bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, patofisiologi, penyebab, dan tatalaksana obesitas.
2. Beberapa tatalaksana obesitas yang disebutkan adalah diet energi rendah, aktivitas fisik, terapi perilaku, farmakologi, dan terapi bedah.
3. Diberikan contoh menu harian untuk pasien obesitas dengan diet energi rendah tingkat II.
This document provides an overview of chemical reactions for an 8th grade science class. It defines chemical and physical properties, and the differences between physical and chemical changes. It explains what reactants and products are in chemical reactions and provides examples of word equations. Specific chemical reactions discussed include burning magnesium and the reaction of magnesium with hydrochloric acid. The key information is that a chemical reaction involves atoms or molecules breaking down or combining to form new substances with different properties.
KULIAH 6 - DIET PADA PENYAKIT KANKER SERVIKS.pptxHENINGWIIDA
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk gejala, faktor risiko, diagnosis, klasifikasi, dan penatalaksanaannya. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV dan memiliki faktor risiko seperti merokok, sosial ekonomi rendah, dan aktivitas seksual pada usia muda. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan Pap Smear, biopsi, dan pemeriksaan penunjang lainnya. Penatalaksanaannya meliputi skr
04. PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 2021.pdfHENINGWIIDA
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan air limbah secara konvensional yang meliputi pra pengolahan, pengolahan primer, sekunder, tersier, desinfeksi, dan pembuangan lumpur. Proses-proses tersebut dijelaskan secara rinci mulai dari tujuan, prinsip kerja, dan contoh teknologi yang digunakan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. APA ITU PANGAN DARURAT ?
Pangan darurat adalah produk pangan yang dapat
langsung dikonsumsi jika terjadi keadaan darurat
serta memenuhi kebutuhan gizi harian.
TUJUAN
Tujuan pemberian pangan darurat adalah untuk
mengurangi timbulnya penyakit atau kematian
diantara pengungsi dengan menyediakan pangan yg
kandungan gizinya sesuai dengan asupan harian
sampai datangnya bantuan pangan yg lebih lengkap
3. SEPERTI APA PANGAN DARURAT DI
INDONESIA
Hingga saat ini perencanaan dan penyediaan pangan
darurat di Indonesia sangat beragam .
Bantuan pangan untuk pengungsi didominasi oleh
produk instan seperti mi. APAKAH HAL INI SUDAH
TEPAT.
Jika dilihat komposisi gizinya maka produk pangan yg
diberikan untuk pengungsi saat ini belum memenuhi
kriteria pangan darurat krn komposisi gizinya belum
seimbang dan tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi
harian.
4. Pemberian batuan pangan seperti ini mungkin
tidak masalah jika pengungsi masih memiliki akses
ke pangan lainnya yg jika dikombinasi dapat
memenuhi kebutuhan harian. Sebaliknya jika
pengungsi hanya mengkomsumsi pangan yg
diberikan tanpa ada kombinasi dengan pangan yg
lain maka pemberian pangan darurat yg seperti ini
menjadi tidak tepat.
5. Kriteria mampu memenuhi kebutuhan gizi harian
pengungsi perlu DIPERHATIKAN.
Menurut Zoumas et al (200), distribusi kalori
pangan darurat yang ideal adalah :
1. Protein 10 – 15 %
2. Lemak 35 -45 %
3. Karbohidrat 40 – 50 %
6. Pemberian pangan darurat yg tidak memenuhi
kebutuhan gizi harian berpotensi untuk
menyebabkan masalah Kesehatan pada korban.
7. KRITERIA LAIN DARI PANGAN DARURAT
Dapat dikonsumsi langsung dan mudah
didistribusikan. Semua kriteria ini terutama
menjadi sangat penting jika akses terhadap air
bersih , peralatan masak dan bahan pangan lain
sulit sehingga kelangsungan hidup pengungsi
benar benar tegantungb pada pangan darurat yg
tersedia
8. 5 karakteristik penting untuk pengembangan
pangan darurat yang baik :
1. Bersifat Aman
2. Dapat dikonsumsi ( memiliki patabilitas yg
baik)
3. Mudah didistribusikan
4. Mudah digunakan
5. Memiliki kandungan gizi yg lengkap
9. Panitia Nutrisi International memperkirakan rata –
rata kebutuhan energi perkapita adalah sebesar
2.076 kkal/hari yang dibulatkan menjadi 2.100
kkal/hari (IOM,1995).
Rekomendasi pemenuhan angka kebutuhan gizi
sebanyak 2.100 kkal/ hari harus dilakukan oleh
pangan darurat dengan berat kurang lebih 450 gr
(IOM, 2002)
10. Karakteristik kimia pada pangan darurat yg lebih
spesifik adalah aktifitas air yang dimiliki pangan
tersebut. Aktifitas air yg lebih rendah dari 0,4
dibutuhkan pada pangan darurat untuk
memastikan perlindungan dari degradasi nutrisi
(IOM, 2002).
11. Keadaan darurat dapat digolongkan menjadi 2 sebagai
dasar perancangan pangan darurat :
1. Keadan darurat dimana masih tersedia air dan
sumber energi untuk memasak namun dalam jumlah
yg terbatas.
2. Kondisi dimana korban keadaan darurat tdk
memiliki akses untuk air dan api atau sumber energi
lain yg dapat digunakan untuk memasak.
Nasi instan ditargetkan untuk digunakan pada
keadaan yg pertama.
12. IOM , (2002), Mengemukakan beberapa spesifikasi
untuk pangan darurat :
1. Dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk populasi
dengan umur diatas 6 bulan
2. Dapat digunakan sebagai satu satunya sumber
pangan untuk bertahan hidup hingga 15 hari
3. Dapat diterima oleh orang orang dari berbagai
latar belakang suku dan agama
13. 4. Dapat dikonsumsi dalam keadaan bergerak
tanpa preparasi
5. Dapat ditempatkan pada kondisi lingkungan yg
buruk sekurang kurangnya selama 3 tahun tanpa
penambahan biaya seacara signifikan.
6. Dapat didistribusikan dari udara tanpa merusak
produk dan tanpa membahayakan orang yg ada
dibawah.
14. Asusmsi yg digunakan dalam pengembangan
komposisi nutrisi produk pangan darurat
berdasarkan ketetapan Institute of Medicine
adalah air minum disediakan sebagai prioritas
tertinngi dan tersedia bersama dengan produk
pangan darurat.
15. Di Indonesia walaupun pangan darurat belum
tersedia secara komersil , penelitian terkait
pengembangan pangan darurat sendiri
sesungguhnya telah banyak dilakukan. Pangan
darurat yg pernah dicoba produk berupa cookis,
pangan semi basah berbasis daging, dodol, nasi
campur ayam dalam kaleng, sup instan
16. Kelemahan utama dari produk pangan darurat ini
adalah secara psikologis tidak menghilangkan rasa
lapar, karena besarnya ketergantungan
masyarakat kepada nasi (beras). Beberapa
diantaranya masih memiliki kendala teknis seperti
tidak memenuhi kebutuhan gizi harian , umur
simpan terbatas, dan kondisinya tdk siap santap.
17. Alternatif produk pangan darurat berupa nasi lengkap
dengan lauk pauknya yg diproses yg diproses dengan
aplikasi termal (pengalengan) dapat digunakan untuk
membuat pangan darurat yang diterima oleh korban
,unggul dalam hal kemudahan distribusi dan awet yg
relative cukup tinggi. Produk tersedia dalam bentuk
paket yg terdiri dari nasi, lauk dan sayur dan
dilengkapi dengan air minum. Penelitian yg dilakukan
oleh Syamsir et al(2015) menunjukan bahwa produk
ini potensial untuk dikembangkan.Selain krn
teknologinya yg relatif mudah
18. Keunggulan dari paket pangan darurat ini memiliki
umur simpan yg panjang, komposisi gizi yg
lengkap ,citarasa yg disukai dapat langsung
dikonsumsi dan lauknya bisa dibuat bervariasi.