Tsunami disebabkan oleh gempa bumi atau aktivitas vulkanik di dasar laut. Sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) memantau, menganalisis, dan memperingatkan masyarakat terhadap ancaman tsunami melalui jaringan seismograf, GPS, tide gauge, dan buoy di sekitar pantai beserta sistem diseminasi peringatan. Kesiapsiagaan masyarakat diperkuat melalui simulasi dan pelatihan evakuasi bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana tsunami. Ia menjelaskan tentang pengertian tsunami, faktor-faktor penyebabnya, upaya-upaya pencegahan dan mitigasi secara struktural dan non-struktural, tanda-tanda datangnya tsunami, tindakan selama dan sesudah terjadinya tsunami, serta perlengkapan yang harus disiapkan untuk bencana tsunami.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh gempa bumi di dasar laut. Dokumen ini menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, dampak, dan upaya mitigasi tsunami. Upaya mitigasi meliputi penilaian bahaya, sistem peringatan dini, dan persiapan masyarakat untuk mengurangi dampak bencana ini. "
Teknik pengaturan pada alat pendeteksi tsunami menggunakan sistem peringatan dini tsunami (TEWS) yang terdiri dari buoy, bottom pressure recorder, dan satelit komunikasi. BPR merekam kenaikan air laut akibat tsunami dan data dikirim ke stasiun pusat melalui buoy dan satelit untuk memberikan peringatan sebelum tsunami tiba.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Dokumen tersebut merangkum tentang rencana mitigasi bencana yang disusun oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bencana dan mitigasi bencana, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan seperti identifikasi daerah rawan bencana, penelitian dampak bencana, dan pembentukan kelompok tanggap darurat di desa.
Tsunami disebabkan oleh gempa bumi atau aktivitas vulkanik di dasar laut. Sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) memantau, menganalisis, dan memperingatkan masyarakat terhadap ancaman tsunami melalui jaringan seismograf, GPS, tide gauge, dan buoy di sekitar pantai beserta sistem diseminasi peringatan. Kesiapsiagaan masyarakat diperkuat melalui simulasi dan pelatihan evakuasi bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana tsunami. Ia menjelaskan tentang pengertian tsunami, faktor-faktor penyebabnya, upaya-upaya pencegahan dan mitigasi secara struktural dan non-struktural, tanda-tanda datangnya tsunami, tindakan selama dan sesudah terjadinya tsunami, serta perlengkapan yang harus disiapkan untuk bencana tsunami.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh gempa bumi di dasar laut. Dokumen ini menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, dampak, dan upaya mitigasi tsunami. Upaya mitigasi meliputi penilaian bahaya, sistem peringatan dini, dan persiapan masyarakat untuk mengurangi dampak bencana ini. "
Teknik pengaturan pada alat pendeteksi tsunami menggunakan sistem peringatan dini tsunami (TEWS) yang terdiri dari buoy, bottom pressure recorder, dan satelit komunikasi. BPR merekam kenaikan air laut akibat tsunami dan data dikirim ke stasiun pusat melalui buoy dan satelit untuk memberikan peringatan sebelum tsunami tiba.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Dokumen tersebut merangkum tentang rencana mitigasi bencana yang disusun oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir. Dokumen tersebut menjelaskan definisi bencana dan mitigasi bencana, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan seperti identifikasi daerah rawan bencana, penelitian dampak bencana, dan pembentukan kelompok tanggap darurat di desa.
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaInstansi
Dokumen tersebut membahas tentang peranan standardisasi dalam membangun sistem peringatan dini bencana di Indonesia. SNI 8840-1:2019 dan SNI 8841-2:2020 memberikan panduan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana melalui penerapan sistem peringatan dini yang meliputi pengetahuan risiko, diseminasi informasi, pemantauan, kemampuan merespon, dan komitmen jangka panjang. Standardisasi diharapkan dapat men
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah kesiapsiagaan fasyankes dalam menghadapi kondisi darurat dan bencana melalui identifikasi risiko, analisis kerentanan, dan pengendalian risiko termasuk simulasi tanggap darurat."
Komunitas kompleks bersiap menghadapi bencana banjir dengan merencanakan evakuasi, logistik darurat, dan latihan simulasi. Berbagai lembaga dan sumber daya dipersiapkan untuk bekerja sama dalam penanganan bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan di Indonesia. Secara garis besar mencakup pengertian bencana alam dan buatan, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah penanggulangannya meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi.
buku ini merupkan uku penunjang untuk materi pelajaran Geografi Bab Mitigasi bencana alam. Disusun dengan cermat berdasarkan kurikulum 2013 Kementrian pendidikan Indonesia edisi revisi th 2017.
anda bisa memanfaatkannya secara gratis untuk memperkaya pengetahuan dan turut andil dalam upaya sosialisai kesadaran bencana alam pada masyarakat indonesia. Jika anda merasa puas dengan karya ini, silahkan apresiasi. jika dirasa perlu perbaikan, kami sangat bersedia menerima kritik dan pendapat.
email: habib.syafiudinbaru@gmail.com
Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dikelola oleh BMKG dan memberikan peringatan secara bertahap berdasarkan analisis potensi tsunami. Peringatan disampaikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Sejarah mencatat terjadinya tsunami besar di Padang pada 1797 dan 1833 yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptxnadyaanggara
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tsunami, penyebabnya, tanda-tanda terjadinya, sistem peringatan dini tsunami di Indonesia, serta upaya mitigasi dan penguatan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami.
2. Dibahas pula mengenai penyebab terjadinya tsunami seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, longsor, dan hantaman meteor. Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia menggunakan sensor untuk mendetek
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bencana gempa bumi di Indonesia. Indonesia memiliki risiko gempa yang tinggi karena berada di pertemuan lempeng-lempeng tektonik. Gempa besar yang terjadi antara lain gempa Aceh 2004 dan Yogyakarta 2006. Dokumen menjelaskan tentang penyebab, mitigasi, kesiapsiagaan, dan respon terhadap bencana gempa.
Gunung berapi meletus karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik dan pertemuan 3 lempeng bumi. Untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat perlu mengenali tanda letusan, bersiap untuk evakuasi, dan melindungi diri saat dan sesudah letusan dengan menjauhi daerah rawan, memakai pelindung tubuh, serta membersihkan lingkungan pascaleletusan.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan bencana alam yang mencakup definisi bencana, jenis-jenis bencana, peran perawat dalam penanganan bencana mulai dari fase pra-bencana, selama bencana, hingga pasca-bencana, serta upaya-upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengurangi dampak bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang gempa besar yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 yang memicu terjadinya tsunami besar-besaran. Gempa tersebut disebabkan oleh pertemuan lempeng tektonik di wilayah Indonesia dan memiliki kekuatan 8,9 skala richter. Tsunami yang dihasilkan menghancurkan kota-kota pantai di Aceh dan Sumatera Utara serta menewaskan 230.000 jiwa.
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaInstansi
Dokumen tersebut membahas tentang peranan standardisasi dalam membangun sistem peringatan dini bencana di Indonesia. SNI 8840-1:2019 dan SNI 8841-2:2020 memberikan panduan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana melalui penerapan sistem peringatan dini yang meliputi pengetahuan risiko, diseminasi informasi, pemantauan, kemampuan merespon, dan komitmen jangka panjang. Standardisasi diharapkan dapat men
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaInstansi
Dokumen tersebut membahas tentang peranan standardisasi dalam membangun sistem peringatan dini bencana di Indonesia. SNI 8840-1:2019 dan SNI 8841-2:2020 memberikan panduan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana melalui penerapan sistem peringatan dini yang meliputi pengetahuan risiko, diseminasi informasi, pemantauan, kemampuan merespon, dan komitmen jangka panjang. Standardisasi diharapkan dapat men
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah kesiapsiagaan fasyankes dalam menghadapi kondisi darurat dan bencana melalui identifikasi risiko, analisis kerentanan, dan pengendalian risiko termasuk simulasi tanggap darurat."
Komunitas kompleks bersiap menghadapi bencana banjir dengan merencanakan evakuasi, logistik darurat, dan latihan simulasi. Berbagai lembaga dan sumber daya dipersiapkan untuk bekerja sama dalam penanganan bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan di Indonesia. Secara garis besar mencakup pengertian bencana alam dan buatan, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah penanggulangannya meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi.
buku ini merupkan uku penunjang untuk materi pelajaran Geografi Bab Mitigasi bencana alam. Disusun dengan cermat berdasarkan kurikulum 2013 Kementrian pendidikan Indonesia edisi revisi th 2017.
anda bisa memanfaatkannya secara gratis untuk memperkaya pengetahuan dan turut andil dalam upaya sosialisai kesadaran bencana alam pada masyarakat indonesia. Jika anda merasa puas dengan karya ini, silahkan apresiasi. jika dirasa perlu perbaikan, kami sangat bersedia menerima kritik dan pendapat.
email: habib.syafiudinbaru@gmail.com
Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia dikelola oleh BMKG dan memberikan peringatan secara bertahap berdasarkan analisis potensi tsunami. Peringatan disampaikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi ke tempat yang aman. Sejarah mencatat terjadinya tsunami besar di Padang pada 1797 dan 1833 yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa.
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptxnadyaanggara
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tsunami, penyebabnya, tanda-tanda terjadinya, sistem peringatan dini tsunami di Indonesia, serta upaya mitigasi dan penguatan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami.
2. Dibahas pula mengenai penyebab terjadinya tsunami seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, longsor, dan hantaman meteor. Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia menggunakan sensor untuk mendetek
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bencana gempa bumi di Indonesia. Indonesia memiliki risiko gempa yang tinggi karena berada di pertemuan lempeng-lempeng tektonik. Gempa besar yang terjadi antara lain gempa Aceh 2004 dan Yogyakarta 2006. Dokumen menjelaskan tentang penyebab, mitigasi, kesiapsiagaan, dan respon terhadap bencana gempa.
Gunung berapi meletus karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik dan pertemuan 3 lempeng bumi. Untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat perlu mengenali tanda letusan, bersiap untuk evakuasi, dan melindungi diri saat dan sesudah letusan dengan menjauhi daerah rawan, memakai pelindung tubuh, serta membersihkan lingkungan pascaleletusan.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan bencana alam yang mencakup definisi bencana, jenis-jenis bencana, peran perawat dalam penanganan bencana mulai dari fase pra-bencana, selama bencana, hingga pasca-bencana, serta upaya-upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengurangi dampak bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang gempa besar yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 yang memicu terjadinya tsunami besar-besaran. Gempa tersebut disebabkan oleh pertemuan lempeng tektonik di wilayah Indonesia dan memiliki kekuatan 8,9 skala richter. Tsunami yang dihasilkan menghancurkan kota-kota pantai di Aceh dan Sumatera Utara serta menewaskan 230.000 jiwa.
Peranan Standardisasi dalam membangun Sistem Peringatan Dini BencanaInstansi
Dokumen tersebut membahas tentang peranan standardisasi dalam membangun sistem peringatan dini bencana di Indonesia. SNI 8840-1:2019 dan SNI 8841-2:2020 memberikan panduan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana melalui penerapan sistem peringatan dini yang meliputi pengetahuan risiko, diseminasi informasi, pemantauan, kemampuan merespon, dan komitmen jangka panjang. Standardisasi diharapkan dapat men
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan pergeseran bumi di dasar laut. Tsunami dapat menyebabkan banjir dan kerusakan di wilayah pesisir. Untuk mengurangi risiko, penting mengenali gejala tsunami, segera mengungsi ke daerah tinggi, dan mempersiapkan perlengkapan evakuasi.
Dokumen tersebut membahas tentang mitigasi bencana alam di Indonesia, termasuk jenis bencana alam, sebarannya, upaya pengurangan risiko, dan kelembagaan penanggulangannya. Bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi dan banjir, karena sebaran wilayah rawan dan karakteristik geografis Indonesia. Upaya mitigasi meliputi pencegahan, mitigasi struktural non-struktural, serta peningkatan k
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika SelatanRepublikaDigital
This document is an order from the International Court of Justice regarding South Africa's request for provisional measures in its case against Israel concerning alleged violations of the Genocide Convention in Gaza. It provides background on the filing of the case, procedural history, and oral arguments presented by both sides. It recalls the context of ongoing conflict in Gaza and expresses concern for loss of life. The court is considering South Africa's request that it order Israel to suspend military operations in Gaza and take other measures to prevent further harm to Palestinians, as well as Israel's request to reject the measures and remove the case from the court's general list.
This document is an order from the International Court of Justice regarding South Africa's request for provisional measures in its case against Israel concerning alleged violations of the Genocide Convention in Gaza. It provides background on the filing of the case, procedural history, and oral arguments presented by both sides. It notes the ongoing conflict and humanitarian crisis in Gaza that prompted the case. South Africa is requesting the Court order Israel to immediately suspend military operations in Gaza and take measures to prevent further harm to Palestinians. Israel is requesting the Court reject South Africa's requests for provisional measures and remove the case from the Court's general list. The order recalls resolutions by the UN General Assembly on the situation in Gaza.
1. The Director of the UN's New York Office for Human Rights is resigning in protest over the UN's failure to stop the ongoing genocide of Palestinians and hold Israel accountable for human rights violations.
2. He argues that Israel's treatment of Palestinians constitutes genocide and apartheid, and that key UN members like the US are complicit by supporting Israel militarily, economically, and diplomatically.
3. In his resignation letter, he calls on the UN to take a principled stance in support of Palestinian human rights based on international law, including supporting a single democratic state for Palestinians and Israelis with equal rights.
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata MyanmarRepublikaDigital
The Special Rapporteur documents over $1 billion USD in arms, dual-use goods, equipment, and raw materials exported to the Myanmar military since the February 2021 coup. The report identifies suppliers in Russia, China, Singapore, India, and Thailand that have transferred weapons, manufacturing equipment, and materials despite international condemnation of the military's human rights abuses. It concludes that sanctions are failing to curb arms flows because they are not well coordinated or enforced, allowing arms dealers to circumvent them. The Special Rapporteur recommends fully enforcing arms embargoes and targeting the military's sources of revenue to protect human rights in Myanmar.
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021RepublikaDigital
Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Kominfo membahas empat hal yaitu evaluasi kinerja Kominfo tahun 2020, realisasi anggaran 2020, persiapan APBN 2021, dan isu-isu aktual seperti transformasi digital dan peran Kominfo dalam penanganan Covid-19. Dalam rapat, Menteri Kominfo menjelaskan program strategis Kominfo tahun 2020 terkait penyediaan infrastruktur TIK, pengelolaan pos dan informatika, pemanfaatan teknologi, dan komunik
Buku ini membahas model bisnis pengembangan ekonomi pesantren berbasis energi terbarukan khususnya PLTS. Diuraikan bagaimana pesantren dapat memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi untuk mendukung berbagai aktivitas dan usaha ekonomi pesantren.
Dokumen tersebut membahas tentang tren global demokrasi yang mengalami regresi di banyak negara dalam 10 tahun terakhir meskipun Indonesia menunjukkan tren positif. Dokumen juga membahas rencana pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan sebagai representasi keadilan dan pemerataan serta proyeksi ekonomi Indonesia 2023 yang diperkirakan tumbuh 4,8% meskipun ada tantangan ekspor.
Surat Edaran ini menjelaskan bahwa vaksinasi meningitis menjadi kewajiban bagi jamaah haji yang berkunjung ke Arab Saudi, sedangkan tidak diwajibkan bagi jamaah umrah. Vaksinasi meningitis tetap dianjurkan bagi jamaah umrah, terutama yang memiliki komorbid. Surat ini juga menginstruksikan dinas-dinas kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk mensosialisasikan kebijakan ini dan melakukan pengawasan serta
This document presents the 2023 edition of The Muslim 500, which identifies the most influential Muslims in the world. It includes the Persons of the Year for 2023, with Maulana Mahmood A. Madani named Man of the Year for his leadership of Jamiat Ulama-i-Hind in defending Indian Muslims, and Aisha Bewley named Woman of the Year for her prolific translations of classical Islamic texts to English. The publication also features the Top 50 most influential Muslims, 450 additional influential figures grouped into categories, obituaries for those who passed away, guest contributions on current issues, and various appendices and indices.
Ekspor Indonesia mengalami kontraksi 2,2% pada Juli 2022 dibanding Juni akibat penurunan ekspor beberapa komoditas utama. Namun, ekspor non-migas masih tumbuh 32% secara tahunan. Pertumbuhan ekspor Januari-Juli 2022 tercatat 36,45% dibanding periode yang sama tahun lalu, didukung kenaikan harga komoditas ekspor seperti batu bara, minyak sawit, dan nikel.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan statistik ekspor dan impor Indonesia pada bulan Juni 2022. Ekspor Indonesia naik 21,3% dibanding Mei 2022 menjadi US$26,09 miliar, didorong kenaikan ekspor minyak kelapa sawit sebesar 862,7%. Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 surplus sebesar US$4,53 miliar.
Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 merupakan dokumen yang merangkum kondisi ekonomi syariah global dan nasional, serta menetapkan strategi dan program untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia selama 5 tahun ke depan. Dokumen ini menetapkan visi pertumbuhan ekonomi syariah sebesar 7% per tahun, melalui empat strategi utama yaitu penguatan rantai nilai halal, keuangan syariah, UMKM, dan e
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
Panduan evakuasi tsunami_covid-19_hq-1
1. Panduan ini dikhususkan untuk evakuasi tsunami (sisi kiri dengan warna merah)
EVAKUASI TSUNAMI
Setelah terjadi gempa/
pemicu lainnya
Saat tsunami menerjang Setelah ancaman tsunami dinyatakan berakhir
(dapat berlangsung beberapa jam sampai
berhari-hari atau berminggu-minggu)
Dapat berlangsung beberapa jam
Melakukan evakuasi (mandiri) ke tempat aman di luar daerah rendaman tsunami
atau evakuasi vertikal (di dalam daerah bahaya tsunami) yang telah ditentukan
Operasi search and rescue, first aid, dan tanggap darurat di tempat
evakuasi sementara atau shelter evakuasi yang telah ditentukan
TANGGAP DARURAT
Panduan Langkah Evakuasi Darurat
Peringatan Dini Tsunami Dalam Situasi COVID-19
Pendahuluan
Pandemic Virus Corona sudah sangat menuntut perhatian tinggi bagi pegiat kemanusiaan dan pelaku kebencanaan di
pusat dan daerah. Bagaimana kalau kondisi krisis COVID-19 ini diperburuk lagi dengan terjadinya bencana lain, seperti
gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus, dan sebagainya.
Pada saat respon bencana (alam) orang akan cenderung berada dalam jarak yang berdekatan (berdesakan) baik
dikarenakan tempat yang terbatas, misalnya tempat evakuasi, maupun untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman
(comfort). Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bila melakukan evakuasi dalam kondisi COVID-19 dimana orang
harus menjaga jarak (physical distancing). Keadaan yang berdesakan saat berada di tempat evakuasi bisa menyebabkan
tempat tersebut menjadi pusat infeksi virus corona (infection epicentre).
Sebagian besar tsunami di Indonesia adalah tsunami lokal yang disebabkan gempa bumi tektonik. Dengan demikian
masyarakat di daerah gempa akan menerima peringatan alami yaitu gempa bumi tersebut. Jika masyarakat merasakan
goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama, masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri
tanpa menunggu peringatan dini tsunami ataupun perintah evakuasi dari pihak berwenang.
Dalam melakukan evakuasi mandiri, sebisa mungkin masyarakat tetap memperhatikan jaga jarak fisik (physical
distancing), menggunakan masker, dan harus mengikuti kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) di daerah
masing masing (khususnya bagi daerah yang menerapkan PSBB).
Evakuasi tsunami dalam panduan ini adalah untuk evakuasi dalam masa krisis peringatan dini tsunami, yaitu sesaat
setelah terjadi gempa dan/atau pemicu lainnya (longsoran dibawah laut atau letusan gunung api di laut), disaat tsunami
menerjang, sampai setelah ancaman tsunami dinyatakan selesai. Pada saat-saat tersebut masyarakat harus segera
evakuasi menuju tempat yang aman (tempat evakuasi yang telah ditetapkan, dataran tinggi, atau menjauh dari pantai).
Setelah ancaman tsunami selesai, masyarakat harus tetap berada di tempat evakuasi sampai ada pengarahan lebih lanjut
dari pihak yang berwenang. Selama masih berada di tempat evakuasi tersebut, maka tetap melakukan menjaga jarak fisik
(physical distancing), menggunakan masker, serta menjaga kebersihan.
Panduan ini bisa menjadi referensi dan diadaptasi untuk keperluan evakuasi bencana lainnya maupun evakuasi pada saat
tanggap darurat.
2. Peringatan Dini Tsunami
InaTEWS, sistem peringatan dini tsunami Indonesia di BMKG, akan tetap beroperasi pada masa pandemik COVID-19.
Dalam menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), maka jumlah tenaga ahli di ruang operasional
sistem peringatan gempa bumi dan tsunami dikurangi namun tidak mengurangi kapasitasnya dalam memberikan
pelayanan darurat peringatan dini tsunami.
BMKG telah menyiapkan operasional cadangan InaTEWS di kantor regional di Bali. Dengan demikian selama masa
COVID-19 ini operasi InaTEWS ini dilakukan secara simultan dengan saling mendukung di dua tempat, Jakarta dan
Bali. InaTEWS akan tetap dapat mengeluarkan peringatan dini tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit. BMKG tetap
melaksanakan Standar Operasi Prosedurnya:
• Peringatan dini Tsunami ini tetap akan disebarluaskan oleh InaTEWS (BMKG) dengan moda penyebaran:
SMS, Email, Fax, Warning Receiver System (WRS), website, maupun melalui media sosial Twitter,
Facebook, serta applikasi WRS yang bisa diunduh untuk mobile phone.
Masyarakat agar juga tetap mewaspadai kemungkinan tsunami akibat longsoran di bawah laut dan letusan gunung api
(seperti kejadian di beberapa tempat di Teluk Palu yang longsor akibat gempa 2018 dan kejadian di Selat Sunda akibat
longsoran dari letusan gunung berapi Gunung Anak Krakatau 2018).
• Tiga tingkatan (level) Peringatan Dini Tsunami :
AWAS
Diperkirakan
tinggi tsunami
yang akan tiba
melebihi 3m.
Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota untuk
segera mengarahkan
masyarakat untuk
evakuasi secara
menyeluruh.
SIAGA
Diperkirakan
tinggi tsunami
yang akan tiba
antara 0.5 – 3m.
Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota untuk
segera mengarahkan
masyarakat untuk
evakuasi.
WASPADA
Diperkirakan
tinggi tsunami
yang akan tiba
kurang dari 0.5m.
Pemerintah Provinsi/
Kabupaten/Kota untuk
segera mengarahkan
masyarakat untuk
menjauhi pantai dan
tepian sungai.
• Peringatan Dini Tsunami (PDT) sesuai
dengan apa yang terjadi:
PDT-1
Informasi Gempa bumi dengan
informasi potensi tsunami.
PDT-2
Pemutakhiran informasi
dengan parameter gempa
bumi, informasi waktu tiba dan
ketinggian tsunami.
PDT-3.1-n
Pemutakhiran informasi dengan
informasi daerah yang telah
terdampak. Jumlah PDT-3 akan
dikeluarkan sesuai sesuai dengan
hasil pengamatan perubahan
muka air laut.
PDT-4
Informasi bahwa bahaya tsunami
akibat gempa yang terjadi sudah
berakhir.
Evakuasi tsunami dalam kondisi darurat COVID-19
Apabila dalam kondisi darurat COVID-19 ini terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, BPBD dan pemerintah daerah
perlu menerapkan langkah khusus terkait penyiapan evakuasi masyarakat. Evakuasi tsunami harus diutamakan untuk
menyelamatkan jiwa masyarakat.
Jika masyarakat merasakan goncangan yang kuat atau gempa yang berayun lemah tapi lama,
masyarakat agar segera melakukan evakuasi mandiri menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES)
,yaitu tempat aman yang sudah ditetapkan sebagai lokasi evakuasi tsunami, seperti dataran
tinggi, dataran/hamparan yang jauh dari pantai, atau gedung/bangunan yang sudah disepakati
sebagai tempat evakuasi yang aman. Setelah ancaman tsunami berakhir, maka dengan arahan
dan petunjuk dari pihak berwenang, masyarakat dapat pindah menuju Tempat Evakuasi Akhir
(TEA), atau jika tidak terjadi tsunami masyarakat bisa kembali ke rumah.
3. COVID-19
Dalam darurat pandemi COVID-19 yang disebabkan Virus Corona
jenis baru ini, pemerintah memberlakukan kebijakan menjaga jarak
fisik (physical distancing), penggunaan masker, dan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan dan
penyebaran COVID-19
Penggolongan orang terdampak COVID-19:
99 Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
yaitu demam (≥380C) atau riwayat demam; disertai salah
satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/
sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan
hingga berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan
atau tinggal di negara/wilayah yang terdapat transmisi
lokal.
2. Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam
atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
COVID-19.
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak
ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
99 Orang Dalam Pemantauan (ODP)
1. Orang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat
demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti
pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN tidak ada penyebab
lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang
terdapat transmisi lokal.
2. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem
pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
99 Orang Tanpa Gejala (OTG)
Seseorang yang tidak bergejala tetapi memiliki risiko tertular
dari orang konfirmasi COVID-19.
Jika masyarakat harus tinggal di TEA lebih lama, pihak berwenang harus memberikan dukungan fasilitas dan medis yang
lebih baik
Rencana kesiapsiagaan tsunami dalam masa pandemi COVID-19 setidaknya meliputi:
1. Peninjauan lokasi Rumah Sakit. Melakukan evaluasi apakah rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 berada di
daerah rendaman tsunami atau tidak. Jika demikian, agar mempertimbangkan dipindahkan ke rumah sakit lain yang
tahan gempa dan jauh dari kemungkinan rendaman tsunami.
2. Penyiapan TES dan TEA. Kapasitas TES dan TEA yang sudah ditentukan perlu ditinjau kembali agar masyarakat tetap
bisa menerapkan jaga jarak. Bila diperlukan, TES dan TEA diperbanyak dan dilakukan desinfeksi secara rutin sebelum
terjadi bencana. TES dan TEA yang ditambahkan harus berlokasi di daerah aman dari ancaman tsunami dan dapat
memanfaatkan tempat yang saat ini kosong dikarenakan COVID-19, seperti sekolah, asrama mahasiswa yang saat
ini diliburkan, perkantoran dimana pegawai bekerja dari rumah, wisma pemerintah yang kosong, hotel kosong karena
tidak ada wisatawan, dan lain sebagainya. BPBD, pemerintah daerah, bersama masyarakat harus menyiapkan lokasi
pengungsian dengan memastikan ketersediaan sarana
kebersihan seperti air bersih, peralatan cuci tangan, sabun
dan/atau hand sanitizer.
3. Sarana, prasarana, dan protokol pekerja sosial. BPBD
bersama pemerintah daerah dan masyarakat perlu
menyiapkan sarana, prasarana, dan protokol agar pekerja
sosial yang akan memberikan dukungan evakuasi (sebisa
mungkin relawan dari masyarakat) tetap terproteksi.
Caranya dengan menyediakan cadangan APD yang dipakai
saat membantu evakuasi dan termometer sebagai bagian
dari peralatan P3K.
4. Rencana evakuasi dan protokol kesehatan. BPBD perlu
menyiapkan rencana evakuasi dan protokol kesehatan
bagi masyarakat. Masyarakat secara umum diharapkan
tetap memastikan menjaga jarak (physical distancing),
menggunakan masker, dan menjaga kebersihan diri dan
sekitarnya pada saat evakuasi. Untuk itu, BPBD perlu
melakukan sosialisasi terkait hal ini sejak dini, sebelum
terjadi ancaman tsunami. Untuk penggunaan masker tidak
perlu menggunakan masker medis, bisa menggunakan
masker kain yang dibuat sendiri.
5. Evakuasi berdasarkan penggolongan orang terdampak
COVID-19, sebagai berikut:
a. Pasien Dalam Pengawasan (PDP):
Mereka umumnya adalah pasien yang sedang dirawat
di rumah sakit khusus untuk COVID-19. Sebaiknya
pasien COVID-19 tidak dirawat di daerah dengan
risiko bencana tinggi agar tidak perlu dilakukan
mobilisasi pasien pada saat bencana terjadi karena
ini dapat mengakibatkan penyebaran terjadi.
Apabilarumahsakitterletakdidaerahancamantsunami,
maka BPBD dan pemerintah daerah perlu menyiapkan
protokol evakuasi khusus untuk melakukan evakuasi
pasien dan pekerja medisnya.
• Periksa kembali kode bangunan Rumah Sakit supaya
memenuhi kode bangunan tahan gempa yang terkini;
• Apabila rumah sakit memiliki beberapa lantai, tempatkan PDP di lantai atas yang
sekiranya tidak terkena sapuan gelombang tsunami;
• Memberikan tanda khusus bagi PDP, seperti gelang dengan warna khusus;
• Jika dievakuasi ke TES dan TEA tempatkan perawatan PDP di tempat / ruang yang
terpisah dari yang lain;
• Petugas medis perlu diberitahu tempat dan jalur evakuasi masing-masing untuk PDP
dan pasien non-PDP dan diberikan pelatihan merawat pasien dalam situasi darurat;
4. Informasi lebih lanjut:
Terkait COVID-19
Terkait Penanggulangan
Bencana
Terkait Peringatan Dini
Tsunami
Terkait Indian Ocean
Tsunami Information
Centre
• Website: COVID19.GO.ID
• Hotline: 119
• WhatsApp COVID-19: 0811 33 39 9000
• HALO KEMKES: 1500 567
• IOTIC
iotic@unesco.org
021-739 9818 ext 978
• Operasional InaTEWS:
021-6546316
• www.bmkg.go.id
• www.inatews.bmkg.go.id
#BersatuLawanCOVID19
#DiRumahAja
#JagaJarak
#TidakMudik
#CuciTanganPakaiSabun
• Pusdalops BNPB
0812 1237 575
021 29827666
email:
bnpb.pusdalops@gmail.com
pusdalops@bnpb.go.id
Mobile Apps Ina Risk
https://play.google.com/store/
apps/details?id=com.inarisk.bnpb
Mobile Apps WRSBMKG
https://play.google.com/store/apps/
details?id=id.bmkg.wrsbmkg
#maskeruntuksemua
• Perlu ditugaskan pekerja sosial dan relawan yang dilatih untuk dapat membantu evakuasi PDP selama keadaan
darurat, membekali petugas medis dan relawan dengan APD dan peralatan P3K termasuk thermometer yang
memadai;
• Memastikan ketersedian peralatan hiegienitas dan sanitasi sehingga dapat memberlakukan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) pada tempat perawatan di lokasi evakuasi.
b. Orang Dalam Pemantauan (ODP):
Mereka umumnya adalah orang yang diperintahkan melakukan karantina mandiri (isolasi diri) dirumah.
• BPBD perlu berkoordinasi dengan Dinkes agar memiliki data dan mengetahui lokasi-lokasi ODP yang tinggal di
zona tergenang tsunami;
• Memberi tanda khusus bagi orang-orang dengan status ODP saat evakuasi, seperti memberikan pita dengan
warna khusus ditangan, masker dengan tanda khusus, atau tanda lainnya;
• Perlu ditetapkanTES danTEA untuk ODP. Memastikan ODP berada di satu tempat evakuasi dengan menyiapkan
tempat khusus bagi mereka sehingga tempat evakuasi ODP terpisah dari masyarakat yang sehat atau orang
tanpa gejala;
• Perlu dipertimbangkan rencana jalur evakuasi dan rencana tempat pengungsian dimana ODP dan warga
masyarakat yang sehat terpisah;
• ODP perlu diberi tahu tempat dan jalur evakuasi mereka;
• Perlu ditugaskan pekerja sosial (sebisa mungkin relawan dari masyarakat) untuk membantu evakuasi ODP
selama keadaan darurat dan membekali relawan dengan APD (Alat Pelindung Diri) dan peralatan P3K termasuk
thermometer;
• Memastikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tempat evakuasi.
c. Orang Tanpa Gejala (OTG):
Mereka adalah orang yang tidak memiliki gejala ataupun tanda tanda klinis COVID-19 tetapi memiliki risiko
terkena Virus Corona. Mereka dapat evakuasi di tempat yang bersamaan dengan tetap memperhatikan jaga
jarak, menggunakan masker, dan menjaga kebersikah diri.
Apabila dalam evakuasi tsunami ada diantara OTG yang memiliki gejala demam (≥380C) atau riwayat demam;
atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk, maka
agar diisolasi terpisah di tempat evakuasi sampai ancaman tsunami selesai dan dapat
ditangani lebih lanjut oleh petugas medis.