Gunung berapi meletus karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik dan pertemuan 3 lempeng bumi. Untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat perlu mengenali tanda letusan, bersiap untuk evakuasi, dan melindungi diri saat dan sesudah letusan dengan menjauhi daerah rawan, memakai pelindung tubuh, serta membersihkan lingkungan pascaleletusan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk mengantisipasi berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor, banjir, angin topan, dan kebakaran hutan.
2) Langkah-langkah antisipasi yang disebutkan meliputi membangun rumah tahan gempa, mengenali tanda-tanda bahaya, mempersiapkan evakuasi darurat, serta menj
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Mar'atus Sholihah, NIM : 1310190004, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah ini membahas tentang mitigasi bencana dengan 3 poin utama:
1) Pengertian mitigasi adalah upaya mengurangi dampak bencana alam dan manusia.
2) Ada berbagai jenis bencana seperti banjir, gempa, gunung meletus beserta langkah pencegahannya.
3) Tahapan pencegahan dan mitigasi meliputi identifikasi ancaman, perencanaan tindakan, dan evaluasi.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Rendy Zulfarino, NIM : 1310190010, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Gunung berapi meletus karena posisi Indonesia di Cincin Api Pasifik dan pertemuan 3 lempeng bumi. Untuk mengurangi risiko bencana, masyarakat perlu mengenali tanda letusan, bersiap untuk evakuasi, dan melindungi diri saat dan sesudah letusan dengan menjauhi daerah rawan, memakai pelindung tubuh, serta membersihkan lingkungan pascaleletusan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas berbagai cara untuk mengantisipasi berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, tanah longsor, banjir, angin topan, dan kebakaran hutan.
2) Langkah-langkah antisipasi yang disebutkan meliputi membangun rumah tahan gempa, mengenali tanda-tanda bahaya, mempersiapkan evakuasi darurat, serta menj
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Mar'atus Sholihah, NIM : 1310190004, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah ini membahas tentang mitigasi bencana dengan 3 poin utama:
1) Pengertian mitigasi adalah upaya mengurangi dampak bencana alam dan manusia.
2) Ada berbagai jenis bencana seperti banjir, gempa, gunung meletus beserta langkah pencegahannya.
3) Tahapan pencegahan dan mitigasi meliputi identifikasi ancaman, perencanaan tindakan, dan evaluasi.
Tugas 1 Mata Kuliah Mitigasi Bencana Pesisir (3 SKS), Nama : Rendy Zulfarino, NIM : 1310190010, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Makalah ini membahas tentang terminologi pencegahan dan mitigasi bencana dengan 3 poin utama:
1) Pengertian mitigasi sebagai upaya mengurangi dampak bencana alam dan manusia.
2) Jenis-jenis bencana beserta cara pencegahannya seperti membuat saluran air untuk banjir dan sistem peringatan dini untuk tsunami.
3) Tahapan pencegahan dan mitigasi meliputi pengorganisasian, langkah-langkah pra, selama dan pas
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan pergeseran bumi di dasar laut. Tsunami dapat menyebabkan banjir dan kerusakan di wilayah pesisir. Untuk mengurangi risiko, penting mengenali gejala tsunami, segera mengungsi ke daerah tinggi, dan mempersiapkan perlengkapan evakuasi.
Dokumen tersebut membahas tentang siaga bencana dan cara menghadapi beberapa jenis bencana alam seperti gempa bumi dan banjir. Langkah-langkah pra-bencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana dijelaskan secara rinci beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan angin puting beliung. Informasi kunci yang disampaikan adalah penyebab, dampak, dan cara mengantisipasi setiap jenis bencana alam tersebut.
Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Mitigasi gempa bumi meliputi persiapan struktur bangunan, peralatan darurat, dan pengetahuan tentang prosedur selamat dalam dan setelah gempa. Langkah-langkah penting termasuk mengamankan perabotan, menyiapkan peralatan P3K dan komunikasi, serta menghindari bahaya selama dan ses
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
Dokumen ini membahas tentang gempa bumi, mulai dari penyebabnya (tektonik, vulkanik, runtuhan), proses terjadinya (kedalaman fokus, jenis gelombang), upaya pencegahan (konstruksi tahan gempa, pengaturan pemukiman), penyelamatan (berlindung di bawah meja, menjauhi benda berbahaya), hingga penanggulangannya (pengecekan kerusakan, evakuasi korban).
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dan tahapan penanggulangan bencana longsor. Prinsip-prinsipnya meliputi cepat dan tepat, prioritas, koordinasi, berdaya guna, transparan, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, dan nonproletisi. Tahapan penanggulangannya terdiri dari pencegahan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa bencana alam besar di Indonesia seperti letusan Gunung Kelud tahun 1919 yang menewaskan 5.115 orang, gempa bumi Sumatera Barat 2009 yang menewaskan 6.234 orang, dan banjir bandang Wasior tahun 2010 yang menewaskan 158 orang. Dokumen ini juga menjelaskan cara-cara penanggulangan bencana seperti mempersiapkan pengungsian, berlindung di tempat aman, serta pelestarian ling
Dokumen tersebut membahas cara menghadapi bencana alam, bantuan yang dibutuhkan korban, dan upaya penanggulangan bencana. Beberapa cara menghadapi bencana alam adalah menjauhi daerah rawan, mencari tempat yang lebih tinggi, serta mengevakuasi korban yang terluka dan selamat. Bantuan berupa barang dan dukungan psikologis diberikan, sementara upaya pemulihan meliputi pengelolaan sumber daya alam, sistem
Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
Makalah ini membahas tentang terminologi pencegahan dan mitigasi bencana dengan 3 poin utama:
1) Pengertian mitigasi sebagai upaya mengurangi dampak bencana alam dan manusia.
2) Jenis-jenis bencana beserta cara pencegahannya seperti membuat saluran air untuk banjir dan sistem peringatan dini untuk tsunami.
3) Tahapan pencegahan dan mitigasi meliputi pengorganisasian, langkah-langkah pra, selama dan pas
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan pergeseran bumi di dasar laut. Tsunami dapat menyebabkan banjir dan kerusakan di wilayah pesisir. Untuk mengurangi risiko, penting mengenali gejala tsunami, segera mengungsi ke daerah tinggi, dan mempersiapkan perlengkapan evakuasi.
Dokumen tersebut membahas tentang siaga bencana dan cara menghadapi beberapa jenis bencana alam seperti gempa bumi dan banjir. Langkah-langkah pra-bencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana dijelaskan secara rinci beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
1. Dokumen tersebut membahas berbagai bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan angin puting beliung. Informasi kunci yang disampaikan adalah penyebab, dampak, dan cara mengantisipasi setiap jenis bencana alam tersebut.
Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Mitigasi gempa bumi meliputi persiapan struktur bangunan, peralatan darurat, dan pengetahuan tentang prosedur selamat dalam dan setelah gempa. Langkah-langkah penting termasuk mengamankan perabotan, menyiapkan peralatan P3K dan komunikasi, serta menghindari bahaya selama dan ses
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
Dokumen ini membahas tentang gempa bumi, mulai dari penyebabnya (tektonik, vulkanik, runtuhan), proses terjadinya (kedalaman fokus, jenis gelombang), upaya pencegahan (konstruksi tahan gempa, pengaturan pemukiman), penyelamatan (berlindung di bawah meja, menjauhi benda berbahaya), hingga penanggulangannya (pengecekan kerusakan, evakuasi korban).
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dan tahapan penanggulangan bencana longsor. Prinsip-prinsipnya meliputi cepat dan tepat, prioritas, koordinasi, berdaya guna, transparan, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif, dan nonproletisi. Tahapan penanggulangannya terdiri dari pencegahan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa bencana alam besar di Indonesia seperti letusan Gunung Kelud tahun 1919 yang menewaskan 5.115 orang, gempa bumi Sumatera Barat 2009 yang menewaskan 6.234 orang, dan banjir bandang Wasior tahun 2010 yang menewaskan 158 orang. Dokumen ini juga menjelaskan cara-cara penanggulangan bencana seperti mempersiapkan pengungsian, berlindung di tempat aman, serta pelestarian ling
Dokumen tersebut membahas cara menghadapi bencana alam, bantuan yang dibutuhkan korban, dan upaya penanggulangan bencana. Beberapa cara menghadapi bencana alam adalah menjauhi daerah rawan, mencari tempat yang lebih tinggi, serta mengevakuasi korban yang terluka dan selamat. Bantuan berupa barang dan dukungan psikologis diberikan, sementara upaya pemulihan meliputi pengelolaan sumber daya alam, sistem
Bencana alam merupakan rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh gaya endogen dan gaya eksogen yang mungkin terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan di muka bumi.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. STRATEGI MITIGASI
BENCANA
1. Pemetaan daerah rawan bencana. Kendalanya;
belum seluruh wilayah Indonesia dipetakan, peta yg
ada belum tersosialisasi dan belum terintegrasi
2. Pemantauan. Tujuannya untuk mengantisipasi
terjadinya bencana.
3. Penyebaran informasi, kepada pemda dan masy.
melalui media elektronik, cetak dan sosial media.
4. Sosialisasis dan Penyuluhan. Sasarannya
SATKOR-LAK PB, SATLAK PB, dan masyarakat.
Tujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan.
5. Pelatihan/Pendidikan. Meliputi tata cara
pengungsian, penyelamatan.
6. Peringatan dini. Untuk menyampaiakan hasil
pengamatan, jika akan terjadi bencana.
3. 1. Memastikan bangunan berkonstruksi
tahan getaran/gempa.
2. Memastikan perkuatan bangunan
dengan mengikuti standard kualitas
bangunan.
3. Pembangunan fasilitas umum dengan
standard kualitas yang tinggi.
4. Memastikan kekuatan bangunan-
bangunan vital yang telah ada.
5. Rencanakan penempatan pemukiman
untuk mengurangi tingkat kepadatan
hunian di daerah rawan bencana
MITIGASI GEMPA
BUMI
Mitigasi /Upaya pengurangan resiko
Bencana Gempa Bumi :
4. Langkah-Langkah Ketika Bencana Genpa Bumi
A. Pra Gempa Bumi (Sebelum Bencana).
1. Mengenali bencana gempabumi. Pastikan
bahwa struktur dan letak rumah dapat
terhindar dari bahaya gempabumi.
2. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja, yaitu:
letak pintu, lift , tangga darurat, dan tempat
paling aman untuk berlindung.
3. Persiapan Rutin tempat bekerja & tinggal.
Perabotan diatur menempel pada dinding
(dipaku, diikat, dll). Simpan bahan yang mudah
terbakar, matikan air, gas dan listrik bila selesai.
4. Penyebab celaka yang paling banyak adalah
akibat kejatuhan material. Atur benda yang
berat di bagian bawah
5. 1. Jika Anda berada di dalam bangunan.
2. Jika di luar bangunan /area terbuka
B. Saat terjadi Gempa Bumi.
Lari ke luar bila memungkinkan (rumah 1 lantai).
Cari tempat yang relatif aman disekitar anda,
bila sedang digedung tinggi.
Lindungi badan /kepala Anda dari reruntuhan
(samping tiang beton, bawah meja, dll)
Dan jangan berpikir turun dan keluar lewat
lift/escalator.
Menjauh dari bangunan/gedung, tiang listrik,
pohon, dll.
Waspadai tanah pijakan kita, bila terjadi
rekahan tanah.
6. Jauhi pantai atau menuju tempat yang tinggi
untuk menghindari bahaya tsunami.
Jauhi /hindari daerah yang mungkin terjadi
longsoran sepeti lereng dan tebing.
B. Saat terjadi Gempa Bumi.
4. Jika sedang berada di pantai.
5. Jika tinggal/sedang di pegunungan.
- Keluar / turun dan menjauh dari mobil/motor.
- Hindari kendaraan jika terjadi pergeseran
atau kebakaran.
3. Jika sedang mengendarai kendaraan.
7. - Keluar dari bangunan dengan tertib
- Jangan menggunakan tangga berjalan /
lift, gunakan tangga biasa.
- Periksa apa ada korban, lakukan P3K.
- Telepon atau mintalah pertolongan
2. Periksa lingkungan sekitar Anda. Bila
terjadi kebakaran, kebocoran gas, konsleting
listrik, aliran dan pipa air. Mintalah bantuan
3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah
terkena gempa, karena kemungkinan masih
bisa runtuh.
4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa,
kemungkinan ada gempa susulan.
B. Pasca Gempa Bumi (setelah gempa bumi)
1. Jika Anda berada di dalam bangunan.
8. 5. Mendengarkan informasi. Dari televisi, radio,
internet, serta surat kabar dan sosmed.
6. Mengisi angket, yang diberikan oleh instansi
terkait untuk mengetahui seberapa besar
kerusakan yang terjadi
7. Jangan panik dan selalu berdo'a kepada
Tuhan YME.
9. Upaya pengurangan bencana Tsunami:
1. Peningkatan kewaspadaan/kesiagaan terhadap
bahaya tsunami.
2. Pendidikan kepada masyarakat tentang
karakteristik bencana tsunami.
3. Pembangunan tsunami Early Warning System.
4. Pembangunan tembok penahan tsunami di
pantai yang beresiko.
5. Penanaman mangrove /lainnya.
6. Pembangunan tempat evakuasi di pantai.
MITIGASI BENCANA TSUNAMI
Langkah penyelamatan Ketika Tsunami :
Berlari menjauhi pantai atau mencari tempat
tempat yang tinggi.
10. MITIGASI BENCANA GUNUNG
MELETUS
1. Perencanaan lokasi bangunan harus jauh
gunung berapi.
2. Hindari tempat dialiri lava/lahar .
3. Struktur bangunan tahan api & beban abu.
4. Membuat barak pengungsian permanen.
5. Sosialisasi/penyuluhan masyarakat :
- posisi rumahnya terkait aliran lahar/lava,
- cara menghindari bencana,
- arti penting peringatan dini,
- Bersedia koordinasi dgn pejabat terkait.
11. Langkah Evakuasi Bencana Gunung Meletus
1. Hindari titik letusan, daerah rawah lahar
dan abu vulkanik.
2. Memakai baju pelindung; lengan Panjang,
topi, kacamata dan masker.
3. Saat turun gunung/mengungsi membawa
barang secukupnya.
4. Mencari tempat berlindung seperti bunker
dan barak pengungsian.
5. Waspadai letusan susulan.
12. 1. Pemantauan, Aktivitas gunung api dipantau
selama 24 jam menggunakan alat
seismograf.
2. Tanggap Darurat ; mengevaluasi laporan
dan data, membentuk tim tanggap darurat,
mengirimkan tim ke lokasi, melakukan
pemeriksaan secara terpadu.
3. Pemetaan, Peta Kawasan Rawan
Bencana, arah penyelamatan diri, lokasi
pengungsian, dan pos penanggulangan
bencana.
4. Penyelidikan. Menggunakan metoda
Geologi, Geofisika, dan Geokimia.
5. Sosialisasi ke masyarakat.
Strategi Mitigasi Bencana gunung Meletus
13. 1. Perencanaan lokasi bangunan harus
jauh dari rawan longsor.
2. Menyarankan relokasi.
3. Perlunya pondasi tiang pancang untuk
menghindari liquifaksi.
4. Menyarankan pembangunan pondasi
menyatu, untuk menghindari penurunan
yang tidak seragam.
5. Menyarankan pembangunan utilitas
yang ada di dalam tanah harus bersifat
fleksibel.
6. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.
MITIGASI TANAH
LONGSOR
14. Upaya pengurangan bencana banjir:
1. Pengawasan atas perencanaan
/penggunaan lahan
2. Desain bangunan harus tahan banjir,
kedap air, pondasi tinggi atau bertingkat.
3. Pembangunan tembok penahan atau
tanggul disepanjang sungai/pantai.
4. Pembangunan saluran /drainase dan
pembersihan sedimen.
5. Penyuluhan/pelatihan tentang waspada
banjir dan penggundulan hutan.
MITIGASI BENCANA BANJIR
15. Upaya pengurangan bencananya :
1. Pembuatan /sosialisasi untuk
Pencegahan /Penanganan Kebakaran.
2. Peningkatan penegakan hukum.
3. Pembentukan pasukan pemadaman
kebakaran khususnya untuk penanganan
kebakaran secara dini.
4. Pembuatan waduk-waduk kecil, Bak
penampungan air dan Hydran.
5. Pengawasan pembakaran lahan secara
ketat.
6. Penanaman kembali daerah yang telah
terbakar .
MITIGASI BENCANA KEBAKARAN
16. 1. Perlu pengelolaan air secara bijaksana, yaitu
dengan mengganti penggunaan air tanah
dengan cara pembuatan waduk, sumur
resapan, saluran tidak permanen, dll
2. Konservasi tanah dan pengurangan tingkat
erosi dengan pembuatan check dam,
reboisasi.
3. Pengalihan bahan bakar kayu bakar menjadi
bahan bakar minyak /gas.
4. Pendidikan dan pelatihan.
5. Meningkatkan/memperbaiki daerah yang
tandus.
MITIGASI BENCANA KEKERINGAN
17. 1. Memastikan struktur bangunan tahan
badai.
2. Penerapan aturan standar bangunan.
3. Pembangunan fasilitas yang terlindung
dari serangan angin topan.
4. Penghijauan di bagian atas arah angin
untuk meredam gaya angin
MITIGASI BENCANA SIKLON
TROPIS
18. 1. Menyiapkan pemerintah dan
masyarakat untuk memahami resiko
bila wabah terjadi serta cara
menghadapinya.
2. Menyiapkan produk hukum yang
memadai untuk mendukung upaya-
upaya pencegahan bila wabah
terjadi.
3. Menyiapkan infrastruktur (SDM
profesional, prasarana kesehatan,
komunikasi, transportasi, logistik
serta pembiayaan operasional).
MITIGASI BENCANA WABAH PENYAKIT
19. 1. Memelihara stabilitas ketentraman dan
ketertiban
2. Mendukung demokratisasi politik dgn etika
budaya politik sesuai Pancasila & UUD ‘45
3. Mengembangkan supremasi hukum
dengan menegakkan hukum.
4. Meningkatkan pemahaman dan
penegakkan HAM.
5. Meningkatkan kinerja aparatur negara.
MITIGASI KONFLIK