SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PEMBELAJARAN PANCASILA:
MEMBANGKITKAN KREATIVITAS & INOVASI
Oleh : Hariyono, (Universitas Negeri
Malang)
Samarinda, 17 Juni
2022
MANUSIA & “DUNIA” NYA
DUNIA
PIKIRAN
DUNIA FISIK DUNIA SOSIAL
Manusia hidup dalam fisik/tubuh yang terikat oleh ruang dan
waktu (Umwelt). Sebagai mahkluk social manusia terikat dan
terpengaruh oleh nilai-nilai social (Lebenswelt).
Manusia sebagai mahkluk yang berpikir mampu mengambil jarak
dengan sesuatu di luar dirinya sekaligus dari dirinya sehingga
dapat melakukan refleksi sekaligus membangun imaginasi
IDEOLOGI & PENDIDIKAN
Ivan Petrovich Pavlov (1849 – 1936) tokoh
kondisioning klasik, membuat eksperimen
perubahan perilaku anjing. Setiap pagi anjing
diberi sarapan. Sebeleum diberi sarapan
dibunyikan bel. Pada hari ketujuh dia
membunyikan bel tetapi tidak memberikan
sarapan….
Apa yang terjadi? Anjing mengeluarkan air
liur. Mengapa Pavlov memiliki pemikiran
seperti itu?
Edward Lee Thorndike (1874 – 1949) dan
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)
termasuk pelopor Pengkondisian operan
banyak menjelaskan relasi stimulus dan
respons (S-R relation).
Mengapa stimulus dan respons dikaitkan
dengan kependtingan diri pelajar?
IDEOLOGI DAN METODOLOGI
Freire berpendirian bahwa
kegagalan metodologis selalu
dapat dikembalikan kepada
kekeliruan ideologis… Bila
orang menggunakan metode
yang mendorong dialog dan
resiprositas (hubungan dua
arah), maka pertama-tama ia
harus memeluk ideologi
kesederajatan manusia,
menghapuskan privelese, dan
bentuk kepemimpinan non
PENDIDIKAN DAN KEKUASAAN
 Pendidikan bukan untuk
mendominasi melainkan untuk
mengembangkan potensi diri
seseorang.
 Hal ini harus diawali dengan
memahami hakekat ”power” 
bahasa Latin, “posse” yang
berarti to be able. Distorsi
kekuasaan menimbulkan
“power over” (bukan “power
with”), termasuk dalam dunia
Pendidikan.
 Pendidikan dkembalikan
PENDIDIKAN KEINDONESIAAN
 Belajar sebagai apa dan
untuk apa?
 Sebagai manusia dan warga
negara Indonesia perlu
mengetahui sejarah dan
antropologi Indonesia.
 Materi atau bahan ajar harus
relevan dengan nilai
keindonesiaan
 Bagaimana belajar dan
membelajarkan materi
keindonesiaan
Mendekatkan Pembelajaran dengan Realitas Kehidupan
PRIBADI UTUH. Terarah pada
pengembangan manusia seutuhnya,
memiliki kapabilitas dan talenta berkembang
secara berkelanjutan
MELEBUR DALAM KEGIATAN
SEHARI-HARI.
Mengkombinasikan kegiatan belajar,
kerja, rekreasi dalam banyak situasi yan
dialami subyek didik
BELAJAR BERKELANJUTAN.
Menyadari dan mempraktikkan
belajar berkelanjutan, adaptif, dan
tangkas (belajar sepanjang hayat)
KONTEKS KEHIDUPAN.
Menggunakan semua konteks
kehidupan untuk belajar. Belajar dari
konteks kehidupan riil dan dialami.
DESAIN BELAJAR.
Pelajar dilibatkan dalam mendesain
belajarnya sendiri
BELAJAR PANCASILA BERBASIS
KEHIDUPAN
TANTANGAN
PEMBELAJARAN
 Dunia terintegrasi
Revolusi digital membuat dunia tanpa batasan
geografi, sosial, dan budaya
 Konvergensi sains dan teknologi
Proliviration and democration have made knowledge
and technology get closed and interect
 Laju inovasi dan teknologi desktruktif
The unity of cyber system and physical system in the
4.0 industrial era has led to massive and rapid
development of disruptive technology in all aspects of
life
 Lanskap belajar yang makin terbuka dan
tanpa batas innovation and educational technology
have provided all people with opportunities to learn in a
more personal mode, more choices, and autonomous
learning
MEGA TREND
Tantangan Paradigmatis Pembelajaran
• Teaching → learning
• Pedagogi → heutagogy
• Monodisipliner → transdisipliner
• One-size fit all → personalized
• (akumulasi) knowledge → meta knowledge
• kompetensi → kapabilitas
Tantangan Teknologis Pembelajaran
• Informasi berlimpah dan tidak mudah
diverivikasi
• Inovasi belajar disruptif dengan kekuatan
loT, AI, AR/VR
• Sistem jaringan belajar jauh
1
2
Level 1 : Pedagogy
(Engagement)
Level 2 : Andragogy
(Cultivation)
Level 3 :
Heutagogy
(Realization)
Instructor control
and course
structuring
required (-)
Instructor control
and course
structuring
required (+)
Learner maturity
and autonomi
required (+)
Learner maturity
and autonomi
required (-)
Otonomi Siswa vs Kontrol Guru
Heutagogi
Belajar Mandiri
Pedagogi
Pembelajaran anak
Andragogi
Belajar Orang
Dewasa
Pedagogi
1.Paid dan agogus
(membimbing anak)
2.Pelajar tergantung guru
3.Motivasi eksternal
4.Guru cukup dominan
5.Berorientasi materi
pelajaran
Andragogi
1.Aner/ander dan agogus
(membantu orang dewasa
belajar)
2.Pelajar relatif independen
2. Motivasi instrinsik
3. Guru fasilitator
4. Berorientasi tujuan
Heutagogi
1.Heuriskein dan agogus
(membimbing diri sendiri)
2.Pelajar menemukan
masalah/kebutuhan
3.Motivasi dari pengalaman
hidup
4.Pendidik lebih sebagai
pelatih yang menggali
bakat dan minat
5.Sesuai passion
HEUTAGOGI
Masyarakat dan teknologi banyak berubah
Informasi berlimpah, mudah diakses, tidak mudah diverivikasi
Guru bukan satu-satunya sumber informasi
Metode tradisional kurang relevan
Belajar tidak hanya di ruang kelas
Belajar perlu disesuai kebutuhan
masing-masing individu
Kolaboratif / Gotong Royong
Lingkungan belajar relatif terbuka & tidak struktur
Membangun saling pemahaman & kepercayaan antar anggota
PEERGOGI/BELAJAR GOTONG
ROYONG
Sumber Informasi:
- Pengalaman riil
- Sumber cetak
- online
Belajar Pancasila; Memadukan
realitas riil dengan realitas digital
Belajar lebih otonom dan
memanfaatkan lingkungan virtualuntuk
mendeskripsikan, menganalisis dan
melakukan transformasi diri dan social.
Pemikiran, emosi, dan perilaku pelajar
terkait dengan budaya komputer,
teknologi, dan internet dijadikan
sebagai salah satu sarana dan bahan
pembelajaran
Tindakan
Hasil
Refleksi
Pengembangan
Masalah / Problem
PEMBELAJARAN
PANCASILA
Skenario Pembelajaran
Peserta diminta merumuskan
masalah yang dihadapi dalam
memahami & mengaktualisasikan
nilai-nilai Pancasila
Dibahas tentang akar masalah serta
peluang untuk mencari solusi,
termasuk kemungkinan
menyelesaikan masalah secara
bergotong-royong
Dilakukan penilaian otentik, serta
kemungkinan potensi yang masih
bisa dikembangkan
Peserta bisa mengatasi masalah
yang dihadapi
Proses belajar dilanjut secara
lebih sistematis dan mendalam
DIMENSI KECERDASAN
INTELEKTUAL/LOG
OS
EMOSIONAL/PATH
OS
SOSIAL/ETHOS
Belajar untuk kehidupan dan atau penghidupan.
Kecerdasan kewargaan: sadar posisi sebagai warga negara yang
memiliki hak dan kewajiban. Menyadari keberagaman
(kebhinekaan) sebagai faktisitas bangsa Indonesia sehingga
memerlukan toleransi untuk merawat persatuan (Pancasila
sebagai meja statis). Pancasila sebagai nilai luhur sarat dengan
MERAWAT KECERDASAN
KEWARGAAN
Konsep Diri &
Warga yang
bertanggungjawa
b
Siswa dan mahasiswa
selain objek juga subyek
belajar.
Belajar adalah
pendewasaan diri dalam
realitas yang sedang
bekerja (working reality)
Opini (doxa)
ditransformasi
menjadi sains
(episteme)
Perspektif masa depan
berpijak pada pemahaman
sebagai warga negara
yang dinamis dan
bertanggungjawab
Pancasila- Inovasi & Kreasi   Unmul.pptx

More Related Content

Similar to Pancasila- Inovasi & Kreasi Unmul.pptx

PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
FirmanRengel
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
syafiq hussin
 
Model pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikModel pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistik
Patta Ula
 
Tajuk 1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
Tajuk  1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKANTajuk  1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
Tajuk 1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
AFIFAH ABIDIN
 

Similar to Pancasila- Inovasi & Kreasi Unmul.pptx (20)

Andragogy Pedagogy.pptx
Andragogy Pedagogy.pptxAndragogy Pedagogy.pptx
Andragogy Pedagogy.pptx
 
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIADASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
DASAR PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN DI INDONESIA
 
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptxPP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
PP3 Landasan dan Asas-asas Pendidikan.pptx
 
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptxLANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN BAB 1 - 3.pptx
 
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DIMASA DEPAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DIMASA DEPANTEKNOLOGI PEMBELAJARAN DIMASA DEPAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DIMASA DEPAN
 
PENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
PENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARANPENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
PENDAPAT AHLI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
 
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN BERLANGSUNG
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN BERLANGSUNGBAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN BERLANGSUNG
BAGAIMANA SEHARUSNYA PEMBELAJARAN BERLANGSUNG
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Power point filsafat tp
Power point filsafat tpPower point filsafat tp
Power point filsafat tp
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 
Sosio cultural
Sosio culturalSosio cultural
Sosio cultural
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
 
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKACP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
CP IPAS FASE C KURIKULUM MERDEKA
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-3.ppt
 
TEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISMETEORI KONSTRUKTIVISME
TEORI KONSTRUKTIVISME
 
Learning 2
Learning 2Learning 2
Learning 2
 
Model pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistikModel pembelajaran konstruktivistik
Model pembelajaran konstruktivistik
 
Tajuk 1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
Tajuk  1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKANTajuk  1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
Tajuk 1 : PENGENALAN KEPADA SENI DALAM PENDIDIKAN
 

Recently uploaded

1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Pancasila- Inovasi & Kreasi Unmul.pptx

  • 1. PEMBELAJARAN PANCASILA: MEMBANGKITKAN KREATIVITAS & INOVASI Oleh : Hariyono, (Universitas Negeri Malang) Samarinda, 17 Juni 2022
  • 2. MANUSIA & “DUNIA” NYA DUNIA PIKIRAN DUNIA FISIK DUNIA SOSIAL Manusia hidup dalam fisik/tubuh yang terikat oleh ruang dan waktu (Umwelt). Sebagai mahkluk social manusia terikat dan terpengaruh oleh nilai-nilai social (Lebenswelt). Manusia sebagai mahkluk yang berpikir mampu mengambil jarak dengan sesuatu di luar dirinya sekaligus dari dirinya sehingga dapat melakukan refleksi sekaligus membangun imaginasi
  • 3. IDEOLOGI & PENDIDIKAN Ivan Petrovich Pavlov (1849 – 1936) tokoh kondisioning klasik, membuat eksperimen perubahan perilaku anjing. Setiap pagi anjing diberi sarapan. Sebeleum diberi sarapan dibunyikan bel. Pada hari ketujuh dia membunyikan bel tetapi tidak memberikan sarapan…. Apa yang terjadi? Anjing mengeluarkan air liur. Mengapa Pavlov memiliki pemikiran seperti itu? Edward Lee Thorndike (1874 – 1949) dan Burrhus Frederic Skinner (1904-1990) termasuk pelopor Pengkondisian operan banyak menjelaskan relasi stimulus dan respons (S-R relation). Mengapa stimulus dan respons dikaitkan dengan kependtingan diri pelajar?
  • 4. IDEOLOGI DAN METODOLOGI Freire berpendirian bahwa kegagalan metodologis selalu dapat dikembalikan kepada kekeliruan ideologis… Bila orang menggunakan metode yang mendorong dialog dan resiprositas (hubungan dua arah), maka pertama-tama ia harus memeluk ideologi kesederajatan manusia, menghapuskan privelese, dan bentuk kepemimpinan non
  • 5. PENDIDIKAN DAN KEKUASAAN  Pendidikan bukan untuk mendominasi melainkan untuk mengembangkan potensi diri seseorang.  Hal ini harus diawali dengan memahami hakekat ”power”  bahasa Latin, “posse” yang berarti to be able. Distorsi kekuasaan menimbulkan “power over” (bukan “power with”), termasuk dalam dunia Pendidikan.  Pendidikan dkembalikan
  • 6. PENDIDIKAN KEINDONESIAAN  Belajar sebagai apa dan untuk apa?  Sebagai manusia dan warga negara Indonesia perlu mengetahui sejarah dan antropologi Indonesia.  Materi atau bahan ajar harus relevan dengan nilai keindonesiaan  Bagaimana belajar dan membelajarkan materi keindonesiaan
  • 7. Mendekatkan Pembelajaran dengan Realitas Kehidupan PRIBADI UTUH. Terarah pada pengembangan manusia seutuhnya, memiliki kapabilitas dan talenta berkembang secara berkelanjutan MELEBUR DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI. Mengkombinasikan kegiatan belajar, kerja, rekreasi dalam banyak situasi yan dialami subyek didik BELAJAR BERKELANJUTAN. Menyadari dan mempraktikkan belajar berkelanjutan, adaptif, dan tangkas (belajar sepanjang hayat) KONTEKS KEHIDUPAN. Menggunakan semua konteks kehidupan untuk belajar. Belajar dari konteks kehidupan riil dan dialami. DESAIN BELAJAR. Pelajar dilibatkan dalam mendesain belajarnya sendiri BELAJAR PANCASILA BERBASIS KEHIDUPAN
  • 8. TANTANGAN PEMBELAJARAN  Dunia terintegrasi Revolusi digital membuat dunia tanpa batasan geografi, sosial, dan budaya  Konvergensi sains dan teknologi Proliviration and democration have made knowledge and technology get closed and interect  Laju inovasi dan teknologi desktruktif The unity of cyber system and physical system in the 4.0 industrial era has led to massive and rapid development of disruptive technology in all aspects of life  Lanskap belajar yang makin terbuka dan tanpa batas innovation and educational technology have provided all people with opportunities to learn in a more personal mode, more choices, and autonomous learning MEGA TREND Tantangan Paradigmatis Pembelajaran • Teaching → learning • Pedagogi → heutagogy • Monodisipliner → transdisipliner • One-size fit all → personalized • (akumulasi) knowledge → meta knowledge • kompetensi → kapabilitas Tantangan Teknologis Pembelajaran • Informasi berlimpah dan tidak mudah diverivikasi • Inovasi belajar disruptif dengan kekuatan loT, AI, AR/VR • Sistem jaringan belajar jauh 1 2
  • 9. Level 1 : Pedagogy (Engagement) Level 2 : Andragogy (Cultivation) Level 3 : Heutagogy (Realization) Instructor control and course structuring required (-) Instructor control and course structuring required (+) Learner maturity and autonomi required (+) Learner maturity and autonomi required (-) Otonomi Siswa vs Kontrol Guru
  • 11. Pedagogi 1.Paid dan agogus (membimbing anak) 2.Pelajar tergantung guru 3.Motivasi eksternal 4.Guru cukup dominan 5.Berorientasi materi pelajaran Andragogi 1.Aner/ander dan agogus (membantu orang dewasa belajar) 2.Pelajar relatif independen 2. Motivasi instrinsik 3. Guru fasilitator 4. Berorientasi tujuan Heutagogi 1.Heuriskein dan agogus (membimbing diri sendiri) 2.Pelajar menemukan masalah/kebutuhan 3.Motivasi dari pengalaman hidup 4.Pendidik lebih sebagai pelatih yang menggali bakat dan minat 5.Sesuai passion
  • 12. HEUTAGOGI Masyarakat dan teknologi banyak berubah Informasi berlimpah, mudah diakses, tidak mudah diverivikasi Guru bukan satu-satunya sumber informasi Metode tradisional kurang relevan Belajar tidak hanya di ruang kelas Belajar perlu disesuai kebutuhan masing-masing individu
  • 13. Kolaboratif / Gotong Royong Lingkungan belajar relatif terbuka & tidak struktur Membangun saling pemahaman & kepercayaan antar anggota PEERGOGI/BELAJAR GOTONG ROYONG Sumber Informasi: - Pengalaman riil - Sumber cetak - online Belajar Pancasila; Memadukan realitas riil dengan realitas digital
  • 14. Belajar lebih otonom dan memanfaatkan lingkungan virtualuntuk mendeskripsikan, menganalisis dan melakukan transformasi diri dan social. Pemikiran, emosi, dan perilaku pelajar terkait dengan budaya komputer, teknologi, dan internet dijadikan sebagai salah satu sarana dan bahan pembelajaran
  • 15. Tindakan Hasil Refleksi Pengembangan Masalah / Problem PEMBELAJARAN PANCASILA Skenario Pembelajaran Peserta diminta merumuskan masalah yang dihadapi dalam memahami & mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila Dibahas tentang akar masalah serta peluang untuk mencari solusi, termasuk kemungkinan menyelesaikan masalah secara bergotong-royong Dilakukan penilaian otentik, serta kemungkinan potensi yang masih bisa dikembangkan Peserta bisa mengatasi masalah yang dihadapi Proses belajar dilanjut secara lebih sistematis dan mendalam
  • 16. DIMENSI KECERDASAN INTELEKTUAL/LOG OS EMOSIONAL/PATH OS SOSIAL/ETHOS Belajar untuk kehidupan dan atau penghidupan. Kecerdasan kewargaan: sadar posisi sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban. Menyadari keberagaman (kebhinekaan) sebagai faktisitas bangsa Indonesia sehingga memerlukan toleransi untuk merawat persatuan (Pancasila sebagai meja statis). Pancasila sebagai nilai luhur sarat dengan
  • 17. MERAWAT KECERDASAN KEWARGAAN Konsep Diri & Warga yang bertanggungjawa b Siswa dan mahasiswa selain objek juga subyek belajar. Belajar adalah pendewasaan diri dalam realitas yang sedang bekerja (working reality) Opini (doxa) ditransformasi menjadi sains (episteme) Perspektif masa depan berpijak pada pemahaman sebagai warga negara yang dinamis dan bertanggungjawab