Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...Nova Wawan
Tugas skripsi ini menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan budaya organisasi terhadap komitmen kerja kepala sekolah PAUD di Jambi. Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi berprestasi berhubungan signifikan dengan komitmen kerja, sedangkan budaya organisasi tidak berhubungan signifikan. Secara simultan, ketiga variabel independen berpengaruh terhadap komitmen ker
1. Analisis regresi linier berganda meneliti pengaruh reward, punishment, dan motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan bank syariah.
2. Reward dan punishment berpengaruh positif terhadap kinerja, sedangkan motivasi tidak berpengaruh.
3. Secara simultan, reward, punishment, dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja.
Berdasarkan data yang diobservasi, terdapat hubungan antara komitmen organisasi dan kinerja perawat di rumah sakit tertentu berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman. Korelasi positif menunjukkan semakin tinggi komitmen organisasi, semakin baik pula kinerja perawatnya.
Analisis korelasi berganda digunakan untuk menguji hubungan simultan antara dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen. Ringkasan langkah-langkahnya adalah: (1) menginput data ke SPSS, (2) melakukan korelasi bivariat dan regresi linier, (3) menganalisis hasil untuk mengetahui besarnya hubungan dan kontribusi antar variabel. Contohnya menguji hubungan kompetensi dan motivasi terhadap k
Dokumen tersebut membahas tentang korelasi parsial, yaitu metode untuk mengidentifikasi kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan mengendalikan variabel lain. Diberikan contoh perhitungan korelasi parsial menggunakan program SPSS untuk meneliti hubungan antara kecerdasan dan prestasi belajar siswa dengan mengendalikan faktor stress.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut memberikan tutorial analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 20 untuk menganalisis pengaruh variabel independen disiplin dan motivasi terhadap variabel dependen kinerja;
(2) Langkah-langkah analisis meliputi pendefinisian variabel, memasukkan data, melakukan regresi linear berganda, dan menganalisis hasil regresi;
(3) Hasil analisis menunjukkan bahwa disiplin dan motivasi ber
Analisis regresi linier berganda, nova asvio, hapzi ali, principal job commit...Nova Wawan
Tugas skripsi ini menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan budaya organisasi terhadap komitmen kerja kepala sekolah PAUD di Jambi. Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi berprestasi berhubungan signifikan dengan komitmen kerja, sedangkan budaya organisasi tidak berhubungan signifikan. Secara simultan, ketiga variabel independen berpengaruh terhadap komitmen ker
1. Analisis regresi linier berganda meneliti pengaruh reward, punishment, dan motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan bank syariah.
2. Reward dan punishment berpengaruh positif terhadap kinerja, sedangkan motivasi tidak berpengaruh.
3. Secara simultan, reward, punishment, dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja.
Berdasarkan data yang diobservasi, terdapat hubungan antara komitmen organisasi dan kinerja perawat di rumah sakit tertentu berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman. Korelasi positif menunjukkan semakin tinggi komitmen organisasi, semakin baik pula kinerja perawatnya.
Analisis korelasi berganda digunakan untuk menguji hubungan simultan antara dua variabel independen atau lebih dengan satu variabel dependen. Ringkasan langkah-langkahnya adalah: (1) menginput data ke SPSS, (2) melakukan korelasi bivariat dan regresi linier, (3) menganalisis hasil untuk mengetahui besarnya hubungan dan kontribusi antar variabel. Contohnya menguji hubungan kompetensi dan motivasi terhadap k
Dokumen tersebut membahas tentang korelasi parsial, yaitu metode untuk mengidentifikasi kuat lemahnya hubungan antara variabel bebas dan terikat dengan mengendalikan variabel lain. Diberikan contoh perhitungan korelasi parsial menggunakan program SPSS untuk meneliti hubungan antara kecerdasan dan prestasi belajar siswa dengan mengendalikan faktor stress.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut memberikan tutorial analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 20 untuk menganalisis pengaruh variabel independen disiplin dan motivasi terhadap variabel dependen kinerja;
(2) Langkah-langkah analisis meliputi pendefinisian variabel, memasukkan data, melakukan regresi linear berganda, dan menganalisis hasil regresi;
(3) Hasil analisis menunjukkan bahwa disiplin dan motivasi ber
Analisis regresi digunakan untuk mengukur pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Terdapat dua jenis regresi: regresi linier sederhana untuk satu variabel bebas dan regresi linier berganda untuk dua variabel bebas atau lebih. Langkah-langkah analisis regresi meliputi memasukkan data ke SPSS, melakukan regresi, dan menganalisis hasil uji F, koefisien determinasi, dan koefisien regresi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep uji korelasi pearson product moment, yang merupakan teknik statistik untuk mengukur hubungan linier antara dua variabel skala interval/rasio. Metode ini menghitung nilai korelasi (r) berdasarkan distribusi data actual dan ideal, dengan asumsi bahwa kedua variabel berdistribusi normal dan berhubungan secara linier. Contoh kasus yang diberikan melibatkan analisis korelasi antara frekuensi pijatan oks
Analisis regresi linier berganda menunjukkan pengaruh kompensasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dan parsial. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja, namun secara parsial hanya kompensasi yang berpengaruh signifikan sedangkan kompetensi dan kepuasan kerja tidak.
Analisis regresi linier berganda menunjukkan pengaruh kompensasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dan parsial. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja, namun secara parsial hanya kompensasi yang berpengaruh signifikan sedangkan kompetensi dan kepuasan kerja tidak.
Analisis korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Korelasi menunjukkan arah dan kekuatan hubungan antar variabel, diukur dengan koefisien korelasi antara -1 hingga 1. Analisis ini bertujuan mengetahui hubungan, kekuatan hubungan, dan signifikansi hubungan antar variabel. Contoh menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara minat baca dan keterampilan menulis berdasarkan ko
Dokumen ini membahas pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT Ciputra Golf and Resto Surabaya. Penelitian menemukan bahwa baik gaya kepemimpinan maupun budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial dan simultan. Pemimpin yang mendukung dan komunikatif serta budaya kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan secar
PLS merupakan metode pemodelan persamaan struktural yang dapat digunakan untuk konfirmasi teori maupun eksplorasi hubungan antar variabel. PLS memiliki model pengukuran luar (outer model) yang dapat bersifat refleksif maupun formatif, serta model struktural dalam (inner model) yang menghubungkan variabel laten. PLS mengestimasi parameter model menggunakan metode least squares dan teknik iterasi.
Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa rekrutmen dan penempatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sementara seleksi tidak berpengaruh. Secara simultan, rekrutmen, seleksi, dan penempatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan analisis data yang diberikan, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) secara simultan terhadap pH (Y). Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,87 yang lebih besar dari nilai Ftabel.
Dokumen tersebut membahas tentang uji korelasi dengan variabel moderasi. Secara umum, uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, baik hubungan positif atau negatif. Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh penerapan uji korelasi dengan dan tanpa variabel moderasi pada dua model, yaitu model dengan variabel kinerja manajerial dan model dengan variabel harga saham.
Analisis regresi digunakan untuk mengukur pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Terdapat dua jenis regresi: regresi linier sederhana untuk satu variabel bebas dan regresi linier berganda untuk dua variabel bebas atau lebih. Langkah-langkah analisis regresi meliputi memasukkan data ke SPSS, melakukan regresi, dan menganalisis hasil uji F, koefisien determinasi, dan koefisien regresi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep uji korelasi pearson product moment, yang merupakan teknik statistik untuk mengukur hubungan linier antara dua variabel skala interval/rasio. Metode ini menghitung nilai korelasi (r) berdasarkan distribusi data actual dan ideal, dengan asumsi bahwa kedua variabel berdistribusi normal dan berhubungan secara linier. Contoh kasus yang diberikan melibatkan analisis korelasi antara frekuensi pijatan oks
Analisis regresi linier berganda menunjukkan pengaruh kompensasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dan parsial. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja, namun secara parsial hanya kompensasi yang berpengaruh signifikan sedangkan kompetensi dan kepuasan kerja tidak.
Analisis regresi linier berganda menunjukkan pengaruh kompensasi, kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dan parsial. Secara simultan, ketiga variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja, namun secara parsial hanya kompensasi yang berpengaruh signifikan sedangkan kompetensi dan kepuasan kerja tidak.
Analisis korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara dua atau lebih variabel. Korelasi menunjukkan arah dan kekuatan hubungan antar variabel, diukur dengan koefisien korelasi antara -1 hingga 1. Analisis ini bertujuan mengetahui hubungan, kekuatan hubungan, dan signifikansi hubungan antar variabel. Contoh menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara minat baca dan keterampilan menulis berdasarkan ko
Dokumen ini membahas pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di PT Ciputra Golf and Resto Surabaya. Penelitian menemukan bahwa baik gaya kepemimpinan maupun budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial dan simultan. Pemimpin yang mendukung dan komunikatif serta budaya kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan secar
PLS merupakan metode pemodelan persamaan struktural yang dapat digunakan untuk konfirmasi teori maupun eksplorasi hubungan antar variabel. PLS memiliki model pengukuran luar (outer model) yang dapat bersifat refleksif maupun formatif, serta model struktural dalam (inner model) yang menghubungkan variabel laten. PLS mengestimasi parameter model menggunakan metode least squares dan teknik iterasi.
Analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa rekrutmen dan penempatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, sementara seleksi tidak berpengaruh. Secara simultan, rekrutmen, seleksi, dan penempatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan analisis data yang diberikan, terdapat hubungan yang signifikan antara variabel H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) secara simultan terhadap pH (Y). Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,87 yang lebih besar dari nilai Ftabel.
Dokumen tersebut membahas tentang uji korelasi dengan variabel moderasi. Secara umum, uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, baik hubungan positif atau negatif. Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh penerapan uji korelasi dengan dan tanpa variabel moderasi pada dua model, yaitu model dengan variabel kinerja manajerial dan model dengan variabel harga saham.
1. Sosialisasi_Serdos_2024_PSD_PTU dan Peserta.pdf
Output statistik a10
1. Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional, Budaya Organisasi dan
Teamwork dengan Efektivitas Pengajaran
Konstelasi antar variabel penelitian:
Keterangan:
X1 : KepemimpinanSituasional
X2 : Budaya Organisasi
X3 : Teamwork
Y : EfektivitasPengajaran
ε : Variabel lain yang diduga terkait denganEfektivitaspengajaran tetapi tidak diteliti
Hipotesis Penelitian:
1.terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional dengan efektivitas pengajaran
2. terdapat hubungan positif antara Budaya Organisasi dengan efektivitas pengajaran
3. terdapat hubungan positif antara Teamwork dengan efektivitas pengajaran
4. terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan budaya organisasi dengan
efektivitas pengajaran
5. terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan teamwork
6. terdapathubunganpositif antara budayaorganisasi danteamwork denganefektivitaspengajaran
7.terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional, budaya organisasi dan teamwork
dengan efektivitas pengajaran
Hipotesis Statistik:
Hipotesis 1:
H0:
ρy1≤0
: tidak terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional dengan
efektivitas pengajaran
H1:
ρy1>0
: terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional dengan
efektivitas pengajaran
X1
X1
X1
Y
ε
2. Hipotesis 2:
H0:
ρy2≤0
: tidak terdapat hubungan positif antara Budaya Organisasi dengan efektivitas
pengajaran
H1:
ρy2>0
: terdapat hubungan positif antara Budaya Organisasi dengan efektivitas
pengajaran
Hipotesis 3:
H0:
ρy3≤0
: tidak terdapat hubungan positif antara Teamwork dengan efektivitas
pengajaran
H1:
ρy3>0
: terdapat hubungan positif antara Teamwork dengan efektivitas pengajaran
Hipotesis 4:
H0:
ρy12≤0
: tidak terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan
budaya organisasi dengan efektivitas pengajaran
H1:
ρy12>0
: terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan budaya
organisasi dengan efektivitas pengajaran
Hipotesis 5
H0: ρy13≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan
teamwork dengan efektivitas pengajaran
H1: ρy13>0 : terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan teamwork
dengan efektivitas pengajaran
Hipotesis 6
H0: ρy23≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dan teamwork
dengan efektivitas pengajaran
H1: ρy23>0 : terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dan teamwork dengan
efektivitas pengajaran
Hipotesis 7
H0: ρy123≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional, budaya
organisasi dan teamwork dengan efektivitas pengajaran
H1: ρy123>0 : terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional, budaya
organisasi dan teamwork dengan efektivitas pengajaran
3. I. STATISTIK DESKRIPTIF
1. Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data
1. Variabel Y
MasukkanoutputExceldisini
2. Variabel X1
MasukkanoutputExcel di sini
3. Variabel X2
MasukkanoutputExcel di sini
4. Variabel X3
MasukkanoutputExcel di sini
2. Tabel Ditribusi Frekuensi
1. Variabel Y
MasukkanoutputExceldisini
2. Variabel X1
MasukkanoutputExceldisini
3. Variabel X2
MasukkanoutputExceldisini
4. Variabel X3
MasukkanoutputExceldisini
3. Histogram Frekuensi
1. Variabel Y
MasukkanoutputExceldi sini
2. Variabel X1
MasukkanoutputExceldisini
3. Variabel X2
MasukkanoutputExceldisini
4. Variabel X3
MasukkanoutputExceldisini
4. II. UJI PERSYARATAN ANALISIS
A. UJI NORMALITAS GALAT BAKU (Lilliefors)
1. Uji Normalitas Galat Baku Y atas X1
MasukkanoutputExceldisini
2. Uji Normalitas Galat Baku Y atas X2
MasukkanoutputExceldisini
3. Uji Normalitas Galat Baku Y atas X3
MasukkanoutputExceldisini
B. UJI HOMOGENITAS VARIANS (Bartlet)
1. Uji Homogenitas varians Y atas X1
MasukkanoutputExceldisini
2. Uji Homogenitas varians Y atas X2
MasukkanoutputExceldisini
3. Uji Homogenitas varians Y atas X3
MasukkanoutputExceldisini
5. III. UJI HIPOTESIS
Regresi Sederhana
Hipotesis1:
H0: ρy1≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional dengan
efektivitas pengajaran
H1: ρy1>0 : terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional dengan efektivitas
pengajaran
A. Estimasi Model/Penetapan Persamaan Regresi X1 dan Y
1. OutputSPSS:
Masukkantabel Coefficientsa
2. Kesimpulan: dari tabel output SPSS di atas diketahui bahwa Unstandardized Coefficients
(Constant) yang merupakan nilai untuk a adalah…..dan Unstandardized Coefficients pada
kepemimpinan situasional yang merupakan nilai untuk b adalah ….. sehingga persamaan
regresi antara kepemimpinan situasional dengan efektivitas pengajaran adalah Ŷ=….+….X1
B. Kelayakan model/Keberartianpersamaan Regresi X1 dan Y
1. Output SPSS:
Masukkantabel ANOVAa
disini
2. Kesimpulan: berdasarkan output SPSS diatas deketahui nilai probabilitas (sig.)
sebesar 0,00 kurang/lebih dari dari α: 0,05 dan 0,01 sehingga dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi …………. dinyatakan sangat signifikan/Signifikan/Tidak
signifikan. Dengan demikian persamaan …………… dapat/tidak dapat digunakan
memprediksi efektivitas pengajaran berdasarkan nilai kepemimpinan situasional.
C. Menguji linieritas Regresi
1. Output SPSS:
Masukkan ANOVAa
Table disini
2. Kesimpulan: Berdasarkan output SPSS di atas nilai probabilitas (sig.) pada Deviation
from Linearity …… lebih dari/kurang dari α ( 0,05 atau 0,01) maka penyimpangan
dari keadaan linier tidak signifikan/signifikan yang artinya regresi antara dua
variabel linier/tidak linier.
6. D. DiagramPencar
Masukkan diagram pencar di sini
E. Menetapkan koefisien Korelasi dan signifikansinya
1. OutputSPSS:
Masukkantabel Correlations disini
2. Kesimpulan: Berdasarkan output SPSS di atas koefisien korelasi antara Kepemimpinan
situasional dengan efektivitas pengajaran (ry1) sebesar ……….. Nilai ry1 sebesar ……..>0/<0
dimaknai sebagai terdapat hubungan positif/negatif antara Kepemimpinan situasional
denganefektivitaspengajaran. Nilai probabilitas (sig.) ……….kurang dari/lebih dari α (0,05
atau 0,01) menyatakan bahwa korelasi tersebut sangat signifikan/tidak signifikan.
F. Menetapkan koefisien Determinasi (r2
y1)
Nilai r2
y1= …..2
= …….. artinya……….% keragaman pada efektivitas pengajaran dapat dijelaskan
oleh keragaman pada kepemimpinan situasional (kontribusi kepemimpinan situasional
terhadap efektivitas pengajaran sebesar ……..%), ……….% sisanya merupakan kontribusi dari
faktor lain di luar kepemimpinan situasional.
Hipotesis2:
H0: ρy2≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara Budaya Organisasi dengan efektivitas
pengajaran
H1: ρy2>0 : terdapathubunganpositif antara BudayaOrganisasi denganefektivitas pengajaran
A. Estimasi Model/Penetapan Persamaan Regresi X2 dan Y
1. OutputSPSS:
Masukkantabel Coefficientsa
2. Kesimpulan: dari tabel output SPSS di atas diketahui bahwa Unstandardized Coefficients
(Constant) yang merupakan nilai untuk a adalah …….. dan Unstandardized Coefficients pada
budaya organisasi yang merupakan nilai untuk b adalah …………….. sehingga persamaan
regresi antara budaya organisasi dengan efektivitas pengajaran adalah Ŷ=……… +…….X2.
B. Kelayakan model/Keberartianpersamaan Regresi X2 dengan Y
1. Output SPSS:
Masukkantabel ANOVAa
disini
7. 2. Kesimpulan: berdasarkan output SPSS di atas deketahui nilai probabilitas (sig.)
sebesar ……….. kurang dari/lebih dari α: 0,05 dan 0,01 sehingga dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi Ŷ=……… +…….X2 dinyatakan sangat
signifikan/signifikan/tidak signifikan. Dengan demikian persamaan Ŷ=………. +…….X2
dapat/tidak dapat digunakan memprediksi efektivitas pengajaran berdasarkan nilai
Budaya organisasi.
C. Menguji linieritas Regresi
1. Output SPSS:
Masukkan Anova table di sini
2. Kesimpulan: Berdasarkan output SPSS di atas nilai probabilitas (sig.) pada Deviation
from Linearity ………. lebih dari/kurang dari α ( 0,05 atau 0,01) maka
penyimpangan dari keadaan linier tidak signifikan/signifikan yang artinya regresi
antara dua variabel linier/tidak linier.
D. Diagram Pencar
Masukkan diagrampencar di sini
E. Menetapkan koefisien Korelasi dan signifikansinya
1. OutputSPSS:
Masukkan tabel Correlation di sini
2. Kesimpulan: Berdasarkan output SPSS di atas koefisien korelasi antara budaya organisasi
dengan efektivitas pengajaran (ry2) sebesar ……... Nilai ry2 sebesar ………>0/<0 dimaknai
sebagai terdapat hubungan positif/negatif antara budaya organisasi dengan efektivitas
pengajaran. Nilai probabilitas (sig.) …….. kurang dari/lebih dari α (0,05 atau 0,01)
menyatakan bahwa korelasi tersebut sangat signifikan/signifikan/tidak signifikan.
F. Menetapkan koefisien Determinasi (r2
y1)
Nilai r2
y2= …..2
= …….. artinya……..% keragaman pada efektivitas pengajaran dapat dijelaskan
oleh keragaman pada budaya organisasi (kontribusi budaya organisasi terhadap efektivitas
pengajaransebesar………%), ………%sisanyamerupakankontribusidari faktorlaindi luar budaya
organisasi.
8. Hipotesis3:
H0: ρy3≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara Teamwork dengan efektivitas pengajaran
H1: ρy3>0 : terdapat hubungan positif antara Teamwork dengan efektivitas pengajaran
A. Estimasi Model/Penetapan Persamaan Regresi X3 dan Y
1. Output SPSS:
Masukkantabel Coefficientsa
2. Kesimpulan: dari tabel output SPSS di atas diketahui bahwa Unstandardized Coefficients
(Constant) yang merupakan nilai untuk a adalah …………….. dan Unstandardized Coefficients
pada teamwork yang merupakan nilai untuk b adalah …………… sehingga persamaan regresi
antara teamwork dengan efektivitas pengajaran adalah Ŷ=………… +……………….X3
B. Kelayakan model/Keberartianpersamaan Regresi X3 dan Y
1. Output SPSS:
Masukkantabel ANOVAa
disini
2. Kesimpulan: berdasarkan output SPSS diatas deketahui nilai probabilitas (sig.)
sebesar …………. kurang dari α: 0,05 dan 0,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi Ŷ=………….. +……………X3 dinyatakan sangat
signifikan/signifikan/tidak signifikan. Dengan demikian persamaan Ŷ=…………..
+……………X3 dapat/tidak dapat digunakan memprediksi efektivitas pengajaran
berdasarkan nilai teamwork.
C. Menguji linieritas Regresi
1. Output SPSS:
2. Kesimpulan: Berdasarkan output SPSS di atas nilai probabilitas (sig.) pada Deviation
from Linearity …….. kurang dari/lebih dari α ( 0,05 atau 0,01) maka penyimpangan
dari keadaan linier signifikan/tidak signifikan yang artinya regresi antara dua
variabel Linier/tidak linier.
D. DiagramPencar
9. E. Menetapkan koefisien Korelasi dan signifikansinya
1. OutputSPSS:
2. Kesimpulan: Berdasarkan output SPSS di atas koefisien korelasi antara teamwork dengan
efektivitas pengajaran (ry1) sebesar ……….. Nilai ry1 sebesar ……..>0 dimaknai sebagai
terdapat hubungan positif antara teamwork dengan efektivitas pengajaran. Nilai
probabilitas(sig.) ……….. kurangdari α (0,05 atau 0,01) menyatakanbahwakorelasi tersebut
sangat signifikan.
F. Menetapkan koefisien Determinasi (r2
y1)
Nilai r2
y1= ……….2
= ………. artinya ………% keragaman pada efektivitas pengajaran dapat
dijelaskan oleh keragaman pada teamwork (kontribusi teamwork terhadap efektivitas
pengajaran sebesar ……..%), ……….% sisanya merupakan kontribusi dari faktor lain di luar
teamwork.
10. REGRESI BERGANDA
Hipotesis 4:
H0: ρy12≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan budaya
organisasi dengan efektivitas pengajaran
H1: ρy12>0 : terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan budaya
organisasi dengan efektivitas pengajaran
A. MenetapkanPersamaan Regresi X1 dan X2 dengan Y
1. OutputSPSS:
Masukkan tabel Coefficient di sini
2. Kesimpulan: dari tabel output SPSS di atas diketahui bahwa Unstandardized Coefficients
(Constant) yang merupakan nilai untuk a adalah …………… dan Unstandardized Coefficients
pada Kepemimpinan situasional yang merupakan nilai untuk b1 adalah ……………,
Unstandardized Coefficients padabudaya organisasi yang merupakan nilai untuk b2 adalah
……….. sehinggapersamaanregresi antara kepemimpinan situasional dan budaya organisasi
dengan efektivitas pengajaran adalah Ŷ=…………+…….. X1+………X2
B. Menguji Keberartian persamaan Regresi
1. OutputSPSS:
2. Kesimpulan: berdasarkan output SPSS di atas deketahui nilai probabilitas (sig.)
sebesar ……….. kurang dari α: 0,05 dan 0,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi Ŷ=……….+…….. X1+……..X2 dinyatakan sangat
signifikan/signifikan/tidak signifikan. Dengan demikian persamaan Ŷ=……….+……..
X1+……..X2 dapat/tidak dapat digunakan untuk memprediksi Efektivitas pengajaran
berdasarkan nilai kepemimpinan situasional dan budaya organisasi.
C. Menetapkan Koefisien Korelasi dan koefisiendeterminasi
1. Output SPSS
2. Kesimpulan:
11. Kekuatan hubungan (koefisien korelasi) antara kepemimpinan situasional dan
budaya organisasi secara bersama-sama (ry12) dengan efektivitas pengajaran sebesar
………… (>0)
Kontribusi Kepemimpinan situasional dan budaya organisasi terhadap efektivitas
pengajaran (koefisien determinasi) sebesar ………%, ……..% sisanya merupakan
kontribusi faktor lain.
Hipotesis 5:
H0: ρy13≤0 : tidakterdapathubunganpositif antara Kepemimpinan situasional dan teamwork
dengan efektivitas pengajaran
H1: ρy13>0 : terdapat hubungan positif antara Kepemimpinan situasional dan teamwork
dengan efektivitas pengajaran
A. MenetapkanPersamaan Regresi X1 dan X3 dengan Y
1. OutputSPSS:
Masukkan tabel Coefficient di sini
2. Kesimpulan: dari tabel output SPSS di atas diketahui bahwa Unstandardized Coefficients
(Constant) yangmerupakannilai untukaadalah …….. dan Unstandardized Coefficients pada
kepemimpinan situasional yang merupakan nilai untuk b1 adalah ……… Unstandardized
Coefficients pada teamwork yang merupakan nilai untuk b2 adalah ……….. sehingga
persamaan regresi antara kepemimpinan situasional dan teamwork dengan efektivitas
pengajaran adalah Ŷ=………..+…………X1+…………X3
B. Menguji Keberartian persamaan Regresi
1. OutputSPSS:
3. Kesimpulan: Kesimpulan: berdasarkan output SPSS di atas deketahui nilai
probabilitas (sig.) sebesar ………… kurang dari/lebih dari α: 0,05 dan 0,01 sehingga
dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ=……+……..X1+……….X3 dinyatakan
sangat signifikan/signifikan/tidak signifikan. Dengan demikian persamaan
Ŷ=……+……..X1+……….X3 dapat digunakan/tidak dapat digunakan untuk memprediksi
Efektivitas pengajaran berdasarkan nilai kepemimpinan situasional dan teamwork.
12. C. Menetapkan Koefisien Korelasi dan koefisiendeterminasi
1. Output SPSS
2. Kesimpulan:
Kekuatan hubungan (koefisien korelasi) antara kepemimpinan situasional dan
budaya organisasi secara bersama-sama (ry13) dengan efektivitas pengajaran sebesar
………….. (>0)
Kontribusi Kepemimpinan situasional dan budaya organisasi terhadap efektivitas
pengajaran (koefisien determinasi) sebesar ………%, ……….% sisanya merupakan
kontribusi faktor lain.
Hipotesis 6:
H0: ρy23≤0 : tidakterdapathubungan positif antara budaya organisasi dan teamwork dengan
efektivitas pengajaran
H1: ρy23>0 : terdapat hubungan positif antara budaya organisasi dan teamwork dengan
efektivitas pengajaran
A. MenetapkanPersamaan Regresi X2 dan X3 dengan Y
1. OutputSPSS:
Masukkan tabel Coefficient di sini
2. Kesimpulan: dari tabel output SPSS di atas diketahui bahwa Unstandardized Coefficients
(Constant) yang merupakan nilai untuk a adalah ………… dan Unstandardized Coefficients
pada budaya organisasi yang merupakan nilai untuk b1 adalah …………. Unstandardized
Coefficients pada teamwork yang merupakan nilai untuk b2 adalah ………….. sehingga
persamaan regresi antara kepemimpinan situasional dan teamwork dengan efektivitas
pengajaran adalah Ŷ=……….. +…………X2+……….X3
B. Menguji Keberartian persamaan Regresi
13. 1. Output SPSS:
2. Kesimpulan: Kesimpulan: berdasarkan output SPSS di atas deketahui nilai
probabilitas (sig.) sebesar ……….. kurang dari/lebih dari α: 0,05 dan 0,01 sehingga
dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ=……….. +……………X2+………….X3
dinyatakan sangat signifikan/signifikan/tidak signifikan. Dengan demikian
persamaan Ŷ=……….. +……………X2+………….X3 dapat digunakan/tidak dapat digunakan
untuk memprediksi Efektivitas pengajaran berdasarkan nilai budaya organisasi dan
teamwork.
C. Menetapkan Koefisien Korelasi dan koefisiendeterminasi
1. Output SPSS
2. Kesimpulan:
Kekuatan hubungan (koefisien korelasi) antara kepemimpinan situasional dan
budaya organisasi secara bersama-sama (ry23) dengan efektivitas pengajaran sebesar
…………. (>0)
Kontribusi Kepemimpinan situasional dan budaya organisasi terhadap efektivitas
pengajaran (koefisien determinasi) sebesar ………..%, ……………% sisanya merupakan
kontribusi faktor lain.
Hipotesis 7:
H0: ρy123≤0 : tidak terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional, budaya
organisasi dan teamwork dengan efektivitas pengajaran
H1: ρy123>0 : terdapathubunganpositif antara kepemimpinan situasional, budaya organisasi
dan teamwork dengan efektivitas pengajaran
A. MenetapkanPersamaan Regresi X1, X2 dan X3 dengan Y
1. OutputSPSS:
Masukkan tabel Coefficient di sini
2. Kesimpulan: dari tabel output SPSS di atas diketahui bahwa Unstandardized Coefficients
(Constant) yang merupakan nilai untuk a adalah ……….., Unstandardized Coefficients pada
kepemimpinansituasional sebagai nilaib1adalah ……….., Unstandardized Coefficients pada
14. budaya organisasi yang merupakan nilai untuk b2 adalah …………. dan Unstandardized
Coefficients pada teamwork yang merupakan nilai untuk b3 adalah ………. sehingga
persamaan regresi antara kepemimpinan situasional dan teamwork dengan efektivitas
pengajaran adalah Ŷ=………… +………..X1+………..X2+………….X3
B. Menguji Keberartian persamaan Regresi
1. OutputSPSS:
4. Kesimpulan: Kesimpulan: berdasarkan output SPSS di atas deketahui nilai
probabilitas (sig.) sebesar ………. kurang dari/lebih dari α: 0,05 dan 0,01 sehingga
dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi Ŷ=………….
+………….X1+……………X2+……………X3 dinyatakan sangat signifikan/signifikan/tidak
signifikan. Dengan demikian persamaan Ŷ=…………. +………….X1+……………X2+……………X3
dapat digunakan/tidak dapat digunakan untuk memprediksi Efektivitas pengajaran
berdasarkan nilai kepemimpinan situasional, budaya organisasi dan teamwork.
C. Menetapkan Koefisien Korelasi dan koefisiendeterminasi
1. Output SPSS
2. Kesimpulan:
Kekuatan hubungan (koefisien korelasi) antara kepemimpinan situasional, budaya
organisasi dan teamwork secara bersama-sama (ry123) dengan efektivitas pengajaran
sebesar ………… (>0)
Kontribusi Kepemimpinan situasional, dan determinasi) sebesar ……….%, …………..%
sisanya merupakan kontribusi faktor lain.