1. Guru mengajarkan materi pasar dengan menggunakan pendekatan belajar berbasis masalah dan memberikan contoh kasus nyata
2. Terjalin interaksi yang baik antara guru dan murid beserta antar teman sebaya, di mana murid aktif bertanya dan berdiskusi
3. Kelas menerapkan berbagai teori perkembangan seperti scaffolding, kognitif Piaget, dan sosial Emosional Erikson untuk memotivasi belajar siswa
1) Guru mengajarkan materi pasar dengan menggunakan pendekatan belajar berbasis masalah dan memberikan contoh kasus nyata
2) Murid diajak berinteraksi secara aktif dalam kelas untuk memahami konsep pelajaran
3) Guru mendampingi murid secara individu untuk memastikan pemahaman konsep yang diajarkan
Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan eprida
Kelompok 14 melakukan observasi di SMA Kemala Bhayangkari I Medan. Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Observasi dilakukan di kelas X-3 pada pelajaran Fisika. Guru mengajar dengan contoh kehidupan sehari-hari sehingga murid mudah memahami. Ada interaksi antara guru dan murid namun beberapa murid kurang fokus.
SMP Putri Cahaya memiliki proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Guru menggunakan berbagai metode pengajaran dan mendorong kreativitas siswa. Sekolah juga menjalin hubungan baik antara guru, orang tua, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
1) Guru mengajarkan materi pasar dengan menggunakan pendekatan belajar berbasis masalah dan memberikan contoh kasus nyata
2) Murid diajak berinteraksi secara aktif dalam kelas untuk memahami konsep pelajaran
3) Guru mendampingi murid secara individu untuk memastikan pemahaman konsep yang diajarkan
Slide Observasi pada Sekolah SMA Kemala Bhayangkari I Medan eprida
Kelompok 14 melakukan observasi di SMA Kemala Bhayangkari I Medan. Sekolah ini memiliki berbagai fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Observasi dilakukan di kelas X-3 pada pelajaran Fisika. Guru mengajar dengan contoh kehidupan sehari-hari sehingga murid mudah memahami. Ada interaksi antara guru dan murid namun beberapa murid kurang fokus.
SMP Putri Cahaya memiliki proses belajar mengajar yang aktif antara guru dan murid. Guru menggunakan berbagai metode pengajaran dan mendorong kreativitas siswa. Sekolah juga menjalin hubungan baik antara guru, orang tua, dan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Guru tersebut memiliki keterampilan berbicara yang baik namun kurang mampu mengontrol kelas sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga mengajak murid untuk berbagi tanggung jawab namun belum sepenuhnya menjadi manajer kelas yang efektif.
Guru mengajar dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan gerakan tubuh yang mendukung. Siswa diajak berpikir kritis melalui metode konstruktivis dan sistem studi seperti bertanya, membaca, meninjau ulang. Perencanaan pembelajaran menekankan peran guru sebagai pusat.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
laporan observasi kelompok 1.
Ketua : 1. Agita Nova Purba 131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi kelas IV B di SD Negeri No. 064984. Kelas ini memiliki 21 siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas ini diamati. Guru memberikan penjelasan tentang perkalian dua suku di papan tulis sebelum menyuruh siswa maju satu persatu untuk mengerjakan soal. Metode mengajar ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
Laporan observasi kelompok 12 mengenai SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan memberikan informasi tentang profil sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan kelas, aktivitas observasi di kelas X-XI Akselerasi A, analisis perilaku siswa selama pelajaran Kimia, dan kesimpulan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mencakup kegiatan membaca dan gerakan non-lokomotor untuk siswa kelas satu SDN 5 Rajamandala. Pembelajaran bertujuan meningkatkan keterampilan membaca dan mendemonstrasikan gerakan mendorong. Kegiatannya meliputi penjelasan guru, demonstrasi, dan permainan kelompok untuk mempraktikkan keterampilan tersebut.
Model Tingkah Laku Ginott menekankan pentingnya hubungan yang baik antara guru dan murid, serta pengelolaan iklim kelas yang kondusif untuk mengawal tingkah laku murid. Model ini menggalakkan disiplin diri, komunikasi yang jelas, dan menghindari melabel atau menghukum murid.
Model Disiplin Asertif Canter menekankan pentingnya menetapkan peraturan kelas yang jelas serta memberikan ganjaran dan hukuman yang konsisten untuk mempengaruhi tingkah laku murid. Guru perlu bertindak secara asertif, adil, dan konsisten untuk mencipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi murid.
Dokumen tersebut membahas tentang Quantum Teaching yang merupakan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dengan memanfaatkan interaksi antara guru, siswa, dan lingkungan belajar untuk meningkatkan antusiasme, semangat, dan pencapaian belajar. Quantum Teaching juga menekankan pada penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan, memberikan tujuan yang jelas, serta memberikan umpan balik dan pengakuan atas prestasi s
1) The document describes the characters and plot of three scenes from a play about Joan of Arc.
2) In scene one, Joan leads the French army into battle against the English until she is shot with an arrow. She recovers and urges the soldiers to continue fighting.
3) In scene two, Joan wakes the soldiers and uses a fallen English fortification to launch a surprise attack, winning the battle.
4) Scene three depicts the coronation of King Charles VII at Reims, where Joan's efforts allow him to finally be crowned king and France to have its rightful ruler.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, a tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In just one sentence, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create engaging slideshow presentations.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, a tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In a single sentence, it pitches presentation creation software.
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Guru tersebut memiliki keterampilan berbicara yang baik namun kurang mampu mengontrol kelas sehingga kelas menjadi tidak kondusif. Guru juga mengajak murid untuk berbagi tanggung jawab namun belum sepenuhnya menjadi manajer kelas yang efektif.
Guru mengajar dengan baik dengan bahasa yang mudah dipahami siswa dan gerakan tubuh yang mendukung. Siswa diajak berpikir kritis melalui metode konstruktivis dan sistem studi seperti bertanya, membaca, meninjau ulang. Perencanaan pembelajaran menekankan peran guru sebagai pusat.
Observasi sekolah dilakukan untuk melihat proses pembelajaran dan fasilitas sekolah. Metode pembelajaran yang digunakan adalah presentasi, diskusi, dan teknik behavioris seperti penguatan. Sekolah berusaha mengembangkan keterampilan siswa melalui fasilitas seperti lapangan olahraga.
laporan observasi kelompok 1.
Ketua : 1. Agita Nova Purba 131301044
Anggota : 2. Sri Hasyuni 131301016
3. Novita Sari Lubis 131301022
4. Leli Febrina Rosa 131301100
5. Ice Kristiana S. 131301124
Laporan ini memberikan ringkasan tentang observasi kelas IV B di SD Negeri No. 064984. Kelas ini memiliki 21 siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas ini diamati. Guru memberikan penjelasan tentang perkalian dua suku di papan tulis sebelum menyuruh siswa maju satu persatu untuk mengerjakan soal. Metode mengajar ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif.
Laporan observasi kelompok 12 mengenai SMA Swasta Plus Al-Azhar Medan memberikan informasi tentang profil sekolah, fasilitas yang ada di sekolah dan kelas, aktivitas observasi di kelas X-XI Akselerasi A, analisis perilaku siswa selama pelajaran Kimia, dan kesimpulan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan siswa aktif belajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mencakup kegiatan membaca dan gerakan non-lokomotor untuk siswa kelas satu SDN 5 Rajamandala. Pembelajaran bertujuan meningkatkan keterampilan membaca dan mendemonstrasikan gerakan mendorong. Kegiatannya meliputi penjelasan guru, demonstrasi, dan permainan kelompok untuk mempraktikkan keterampilan tersebut.
Model Tingkah Laku Ginott menekankan pentingnya hubungan yang baik antara guru dan murid, serta pengelolaan iklim kelas yang kondusif untuk mengawal tingkah laku murid. Model ini menggalakkan disiplin diri, komunikasi yang jelas, dan menghindari melabel atau menghukum murid.
Model Disiplin Asertif Canter menekankan pentingnya menetapkan peraturan kelas yang jelas serta memberikan ganjaran dan hukuman yang konsisten untuk mempengaruhi tingkah laku murid. Guru perlu bertindak secara asertif, adil, dan konsisten untuk mencipta suasana pembelajaran yang kondusif bagi murid.
Dokumen tersebut membahas tentang Quantum Teaching yang merupakan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif dengan memanfaatkan interaksi antara guru, siswa, dan lingkungan belajar untuk meningkatkan antusiasme, semangat, dan pencapaian belajar. Quantum Teaching juga menekankan pada penciptaan lingkungan belajar yang menyenangkan, memberikan tujuan yang jelas, serta memberikan umpan balik dan pengakuan atas prestasi s
1) The document describes the characters and plot of three scenes from a play about Joan of Arc.
2) In scene one, Joan leads the French army into battle against the English until she is shot with an arrow. She recovers and urges the soldiers to continue fighting.
3) In scene two, Joan wakes the soldiers and uses a fallen English fortification to launch a surprise attack, winning the battle.
4) Scene three depicts the coronation of King Charles VII at Reims, where Joan's efforts allow him to finally be crowned king and France to have its rightful ruler.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, a tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In just one sentence, it pitches the idea of using Haiku Deck to easily create engaging slideshow presentations.
This short document promotes creating presentations using Haiku Deck, a tool for making slideshows. It encourages the reader to get started making their own Haiku Deck presentation and sharing it on SlideShare. In a single sentence, it pitches presentation creation software.
Guru menggunakan metode mengajar yang efektif dengan menguasai materi pelajaran, mendorong siswa untuk berpikir secara kritis, dan menerapkan pendekatan konstruktivis dan teacher-centered dalam pembelajaran.
Sekolah ini melakukan observasi di SMP Putri Cahaya Medan. Mereka mengamati proses pembelajaran di kelas VII 5, dan menganalisisnya berdasarkan teori Vygotsky, Erikson, Skinner, Piaget, dan Bronfenbrenner. Proses pembelajarannya aktif dan interaktif antara guru dan siswa. Sekolah ini juga sering mengadakan kegiatan untuk meningkatkan hubungan antara sekolah dan orangtua siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang guru yang inspiratif dan kompeten. Guru inspiratif memiliki 13 kriteria seperti menguasai materi pelajaran, manajemen kelas yang baik, serta mampu membantu murid mencapai prestasi tertinggi. Sementara itu, guru kompeten harus memiliki 4 kompetensi utama yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas permasalahan dan cara penyelesaian dalam proses belajar mengajar, termasuk strategi guru dalam meningkatkan partisipasi siswa dan mengatasi kesulitan belajar siswa. (2) Dibahas pula peranan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengatur kelompok belajar. (3) Juga disebutkan beberapa faktor penyebab kesulitan belajar
Aksi PPL Ke-1
➢ Meningkatkan minat belajar peserta didik dalam materi Asking someone’s
willingness to do something (Listening)
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menerapkan penggunaan
ungkapan terkait materi Asking someone’s willingness to do something
(Listening)
Aksi PPL Ke-2
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membuat kalimat terkait the
existence of something (Writing)
➢ Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyusun teks monolog/dialog
terkait the existence of something (Writing)
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum hasil observasi kelompok di SMP Harapan 2 Medan.
2. Pembelajaran di sekolah tersebut menggunakan metode belajar student center dimana murid aktif bertanya dan berdiskusi.
3. Guru hanya memfasilitasi pembelajaran murid dan memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
1. Gaya belajar adalah cara seseorang lebih suka belajar dan memproses informasi, yang dipengaruhi kecerdasan dan pengalaman seseorang
2. Guru harus menyesuaikan gaya mengajar dengan gaya belajar siswa agar pembelajaran efektif
3. Faktor kunci pembelajaran efektif adalah perencanaan lesson plan yang mempertimbangkan gaya belajar siswa, modalitas visual dan kinestetik, serta mendapatkan perhatian
2. Nama sekolah :
Yayasan Perguruan Advent TK-SD-SMP Advent 2
Alamat :
JL. DR. Mansyur Gg. Berkat No. 9 Medan
Nomor Telepon : 8223806
Uang sekolah : Rp 85.000,00 (untuk semua tingkat
SD kelas 1-6)
Kegiatan ekstrakulikuler : sempoa, belajar musik
Fasilitas : 2 kelas TK, 6 kelas SD, 3 kelas SMP, ruang
guru, perpustakaan, toilet, kantin, rumah ibadah,
tempat bermain, lapangan olahraga basket
3. Tingkat kelas : Kelas 3 SD
Guru yang mengajar : Ibu Nuraidah Hutagalung
Mata pelajaran yang sedang diajarkan : IPS
(materi pelajaran tentang pasar)
Jumlah siswa : 19 orang, 9 laki-laki 10 perempuan
Tata ruang kelas : 20 kursi, 11 meja, papan tulis,
lemari, kipas angin, lampu, kalender, jam,
gambar-gambar pahlawan dan budaya
Indonesia, gambar Presiden beserta wakilnya,
lambang Pancasila, hasil karya siswa, papan
absen
Lama observasi : 40 menit
4. Penguasaan dan penguasaan materi : guru
menguasai dengan baik materi yang
diajarkan
Manajemen kelas : guru mampu memusatkan
perhatian murid untuk fokus pada
pengajarannya
Strategi mengajar : guru mengutamakan
prinsip “belajar sambil bermain”
Keahlian komunikasi : guru secara
komunikatif menyampaikan pelajaran
dengan ramah dan bersahabat, suaranya
kuat, jelas dan tegas
5. Interaksi : anak-anak aktif bertanya pada guru
dan mengemukakan pendapatnya, anak-anak
aktif bergerak namun tetap kondusif, anak-anak-
anak aktif berinteraksi dengan teman-temannya
yang lain, guru mengitari kelas
Teknologi : ada kipas angin dan lampu,
menggunakan internet untuk mencari tambahan
bahan pengajaran
Komitmen dan motivasi guru : ingin turut
memajukan anak bangsa, menganggap murid
seperti anak sendiri
6. Teori Case-based Learning : mempelajari
sesuatu berdasarkan kasus-kasus yang
telah terjadi mengenai subyek yang
hendak dipelajari
Dalam kelas ini guru mengajarkan tentang
subyek “pasar” dengan memberikan
contoh kasus orang yang marah-marah
ketika membeli di kantin, kemudian
membahas bagaimana seharusnya
perilaku antara pembeli dengan penjual
7. Teori orientasi belajar merupakan perpaduan
Teacher-centered (pembelajaran berpusat pada
penjelasan guru) dengan Learner-centered
(pembelajaran berbasis problem dimana murid
dirangsang untuk memecahkan problem itu
sendiri)
Dari sisi teacher-centered terlihat bahwa guru banya
memberikan penjelasan tentang materi pasar
sedangkan dari sisi learner-centered, guru
memberikan kesempatan untuk murid dalam
mengeksplorasi pendapatnya mengenai pasar
untuk akhirnya menyusun sendiri pemahamannya
tentang pasar
8. Teori Classical Conditioning : pembelajaran dengan
mengasosiasikan stimulus netral dengan stimulus
bermakna untuk menghasilkan respon serupa
Aplikasinya sepert ketika menghadapi ujian. Hasil
ujian yang buruk (US) menimbulkan respon rasa
nyaman murid (UR) karena menurut wawancara
dengan murid, guru-gurunya baik dan tidak
memarahi hasil ujian yang buruk tersebut.
Kemudian anak mengasosiasikan ujian dengan
hasil yang buruk (CS) menghasilkan respon yang
serupa yaitu rasa nyaman (CR)
9. Teori Operant Conditioning : anak belajar
memperkuat perilakunya berdasarkan
konsekuensinya
Guru memberikan pujian dan tersenyum
kepada murid yang mendapatkan nilai
tugas yang bagus. Maka dengan
konsekuensi positif/reward yaitu pujian dan
senyuman, murid semakin termotivasi untuk
terus mengerjakan tugasnya sebaik
mungkin (terjadi penguatan perilaku
mengerjakan tugas dengan baik)
10. 1. Bagi murid : mencatat dan melakukan
proses pengulangan belajar kembali di
rumah
2. Strategi guru dalam membantu murid
memproses informasi pelajarannya : guru
mengulangi kembali pelajaran yang
belum dimengerti oleh murid
11. Teori Kognitif Piaget : pada umumnya anak kelas 3
SD berusia 9 tahun, dimana usia 9 tahun termasuk
dalam tahap operasional konkret dengan ciri
penalaran logis dalam situasi konkret dan anak
sudah mampu memahami konsep kebalikan
Anak sudah dapat didorong untuk menemukan
konsep konkret dan prinsip tentang pelajaran
pasar. Anak memahami konsep pembeli harus
berperilaku baik terhadap penjual, begitu juga
sebaliknya penjual harus berperilaku baik
terhadap pembeli
12. Teori scaffolding Vygotsky : bimbingan
sementara untuk membantu anak belajar
Dalam kelas terlihat guru sering
mendatangi muridnya untuk melihat
langsung kemampuan murid dan melihat
bantuan apa yang diperlukan murid. Guru
memberi penjelasan tambahan untuk
membantu murid sampai bisa
mengerjakan tugasnya sendiri
13. Teori Ekologi Bronfenbrenner : proses belajar
melalui interaksi individu dengan
lingkungannya
Ada mesosistem kaitan antara sekolah dan
keluarga yaitu bagaimana interaksi anak
dengan orang tua yang membantu
mengerjakan PR dari sekolahnya. Selain itu
keterlibatan keluarga terjadi ketika orang
tua mendampingi anaknya dalam
kegiatan sekolah seperti berkunjung ke
museum
14. Teori Sosioemosional Erikson
Untuk murid : usaha vs inferioritas
Tahap dimana murid begitu semangat
untuk belajar pengetahuan baru, terbukti
dengan murid-murid dari kelas ini yang
antusias dan semangat untuk angkat
tangan bertanya dan mengemukakan
pendapat mereka
15. Teori Sosioemosional Erikson
Untuk guru : generativitas vs stagnasi
Guru termasuk dalam kondisi generatif
yaitu guru telah mampu mengembangkan
hidupnya yang berguna dalam peran
membantu mencerdaskan generasi
selanjutnya (murid). Guru pun merasa puas
dengan pekerjaannya.
16. Guru mengajarkan tentang tanggung jawab
yaitu dengan menghimbau murid agar dapat
menertibkan dirinya masing-masing di dalam.
Terbukti ketika guru keluar meninggalkan
kelas sebentar, murid-murid tetap tertib di
dalam kelas
Mengajarkan sikap ramah, sopan, dan jujur
sebagai pembeli ataupun penjual
Mengajarkan kerapian dengan yaitu dengan
merapikan seragam, merapikan bangku dan
mejanya masing-masing
Mengajarkan murid agar dapat
mengembangkan kemampuannya sendiri
dengan tidak menyontek
17. 1) Hubungan yang baik antara guru dengan
murid dan antar sesama murid
2) Murid menikmati proses belajarnya
3) Murid-murid maupun gurunya
berkembang ke arah yang positif sesuai
dengan berbagai pendekatan teori
perkembangan
4) Dengan jumlah siswa yang tidak terlalu
banyak, maka lebih mudah untuk
mengkondusifkan situasi dalam kelas
maupun sekolah secara keseluruhan
5) Fasilitas sekolah cukup bagus