Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
Di bidang pertanian, mikroba berperan penting dalam beberapa aspek seperti penyubur tanah, pembentukan humus, fiksasi nitrogen, sebagai faktor dekomposisi,
pemacu pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanaman, serta Agen Pengendali Penyakit pada Tanaman.
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
Di bidang pertanian, mikroba berperan penting dalam beberapa aspek seperti penyubur tanah, pembentukan humus, fiksasi nitrogen, sebagai faktor dekomposisi,
pemacu pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanaman, serta Agen Pengendali Penyakit pada Tanaman.
2. TUJUAN
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dan
penggolongan mikroba entomopatogenik
Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis
mikroba entomopatogenik
3. PATOGEN
Mikroorganisme infeksio yang membuat luka atau
membunuh inangnya
Peran Mikroorganisme :
- Mendegradasi racun
- Memproduksi nutrien bagi tanaman
- Mengendalikan gulma
- Antagonis thdp patogen pnyakit
- Menyebabkan penyakit pd serangga/arthropoda
4. Cara patogen masuk :
1) Inang menelan individu patogen selama proses
makan (Passive entry)
2) Melalui bukaan2 alami atau penetrasi langsung ke
kutikula serangga (Active entry)
Perpindahan (Transmission) Penyakit Serangga secara :
• Horizontal transmission
Perpindahan penyakit dari serangga yang sakit ke
serangga yang sehat
• Vertical transmission
Perpindahan penyakit dari serangga ke progeni/
offspring-nya (keturunan/generasi ke generasi)
6. A. PATOGENESIS ENTOMOPATOGEN
Siklus hidup (proses biologi) patogen :
a) Kontak dengan inang
b) Penetrasi inang
c) Reproduksi dalam jaringan inang
d) Keluarnya propagul patogen dari inang
(Cadaver)
e) Penyebaran dan persistensi propagul patogen
di Lingkungan
8. PENETRASI INANG
Serangga terinfeksi
mengontaminasi
lingkungan baik
melalui inang yang
mati dan
penyebaran inang
atau melalui
defikasi dari feses
yang
terkontaminasi
Serangga kedua
menjadi terinfeksi
dan siklus penyakit
berlanjut
Serangga sehat
kontak dengan
inokulum patogen
melalui konsumsi
substrat yang
terkontaminasi,
misalnya daun.
Transmisi horizontal patogen (inter/intra generasi)
9. Sambungan....
Serangga pra-
dewasa terinfeksi,
tetapi tetap survive
dan terus
mengalami
perkembangan
Serangga terinfeksi
bereproduksi,
tetapi telur masih
terinfeksi inokulum
patogen ketika
diletakkan
Serangga terus
survive sampai
dewasa, tetapi
tetap terinfeksi
Transmisi vertikal patogen (intergenerasi)
Offspring terinfeksi, beberapa mati, yang lain
survive , tumbuh dan berkembang, tetapi
membawa infeksi untuk melanjutkan siklus
hidupnya.
10. REPRODUKSI
Terjadi pada :
- Tubuh lemak dan ephitelium midgut
- Semua jaringan inang
KELUARNYA PROPAGUL (CADAVER)
Terjadi dengan cara : kontaminasi telur lalu dilepas ke
lingkungan, dilepas bebas ke lingkungan, hujan, keluar dari
tubuh inang mati, angin(pasif), disemburkan keluar(aktif),
masuk lewat tanah dan air, organ reproduksi, proses oviposisi,
feses, konsumsi inang lain
PENYEBARAN DAN PERSISTENSI PROPAGUL
12. B. BAKTERI
Ci.Um uniseluler, dd.sel yang rigid (kaku), ukuran 1μ
- 5μ
Terbagi dua :
1. Non-spore-forming bacteria (berasal dari bakteri
yang sakit) – tingkat stress inang
2. Spore-forming bacteria (membentuk spora yang
resisten terhadap lingkungan ekstrem)
Ex. Bacillus, Paenibacillus (Ao), Clostridium(An-o)
13. C. Nematoda Entomopatogen
(NEP)
Agen pengendali hayati dalam famili
Steinernematidae dan Heterorhabditidae
Dibantu oleh bakteri (simbiosis mutualisme)
dibawa dalam saluran pencernaan
Bentuk simbiosis mutualisme, bakteri dapat
menyebar, mencari inang, dan menginvasi
tubuh serangga. Sedangkan nematoda
membawa bakteri ke serangga inang.
14. D. Cendawan Entomopatogen
Menginvasi serangga inang dengan penetrasi langsung
melalui kutikula
Jika kondisi favourable, spora berkecambah
Penetrasi masuk ke hemocoel, lalu terisi tubuh hifa
Serangga mati, cendawan melakukan siklus (fase
saprofitik) = Mumifikasi
Tubuh dipenuhi miselia, dihasilkan spora infektif
Summit disease : usaha peyelamatan terhadap populasi
lain yang masih sehat dari serangan cendawan atau
parasitoid dan predator
16. E. VIRUS ENTOMOPATOGENIK
Organisme non-seluler mengandung DNA
atau RNA
Parasit intraseluler obligat (pd jar. hidup)
Terdapat 3 famili yang survive di lingkungan :
a. Baculoviridae (NPV dan GV)
b. Poxvridae
c. Reoviridae
17. F. MIKROSPORODIA
Patogen penting pada serangga
Menyebabkan penyakit kronis (Penurunan
kesuksesan ganti kulit pada dewasa, mereduksi
longevitas dan fecunditas, lama stadia larva dan
gagal mencapai stadia pupa dan deformasi)
Gejala mis. Nyamuk
- Integumen transparan
- Tubuh lemak nampak membengkak
- Spora nampak jelas sebagai tanda