Peningkatan produktivitas banyak alat yang digunakan, namun untuk menggunakan alat tersebut perlu di kaji apakah sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi kita dalam peningkatan produktivitas... bagaimana menyusun alat tersebut sehingga menjadi display yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan....
Peningkatan produktivitas banyak alat yang digunakan, namun untuk menggunakan alat tersebut perlu di kaji apakah sudah sesuai dengan kebutuhan organisasi kita dalam peningkatan produktivitas... bagaimana menyusun alat tersebut sehingga menjadi display yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan....
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate governance dan it governance , mercu buana, 2017
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...Rachmad Hidayat
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Rachmad Hidayat (55117110127)
Rangkuman dari Forum (KONSEP YANG BAIK DAN EFISIEN DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA BAIK PADA PEMERINTAH (GGG) ATAU PADA PERUSAHAAN (GCG)) dan quiz (PENDEKATAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE YANG SESUAI DENGAN BUDAYA KITA (BUDAYA PANCASILA DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA))
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinP Wijayanto
Ebook "Amazing Thoughts for developing Your People and Organization" merupakan salah satu ebook yang di tulis oleh Anthony dio Martin, Best EQ Trainer di Indonesia.
Dalam ebook ini berisikan beberapa artikel dan pemikiran yang berguna dalam mengembangkan serta mengoptimalkan tim Anda dan juga organisasi Anda
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate governance dan it governance , mercu buana, 2017
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkYudi Nugroho
Abstract
“To become one of the leading investment companies in the Asia Pacific region through solid financial management, innovation, and competent human resources.” – Vision of PT. MNC Investama Tbk.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat.
Dalam menjawab tantangan dan isu global, perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil haruslah mengedepankan etika bisnis yang baik, agar nantinya visi dan misi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai tujuannya.
Apabila etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka penerapan suatu prinsip Good Corporate Governanace dapat menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Penerapan Good Corporate Gobernance yang mengedepan etika dibandingkan dengan kepentingan pemilik (stakeholder dan shareholder) memang tidak mudah. Tapi ada manfaat dan tujuan yang dapat diperoleh oleh perusahaan, dimana bukan untuk tujuan yang bersifat jangka pendek tetapi bersifat jangka panjang demi keberlangsungan perusahaan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Gobernance etika bisnis oleh PT. MNC Investama Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis harus dapat terkelola dengan baik dan sesuai kaidah-kaidah etika, sejalan dengan 2ea r, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan penerapan Good Corporate Governanace dapat menjadi standar dan pedoman bagi Perusahaan, hal ini juga menjadi dasar PT. MNC Investama Tbk untuk turut menerapkan Good Corporate Governanace dalam melaksanakan setiap kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate governance dan it governance , mercu buana, 2017
Similar to Nazirwan dewanta dwi lestari-coki rusada-khotib-rika ismaya, angrian permana, elements of a company's strategy, stie bina bangsa banten, 2017
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Concept and Theory...Rachmad Hidayat
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Rachmad Hidayat (55117110127)
Rangkuman dari Forum (KONSEP YANG BAIK DAN EFISIEN DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA BAIK PADA PEMERINTAH (GGG) ATAU PADA PERUSAHAAN (GCG)) dan quiz (PENDEKATAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE YANG SESUAI DENGAN BUDAYA KITA (BUDAYA PANCASILA DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA))
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinP Wijayanto
Ebook "Amazing Thoughts for developing Your People and Organization" merupakan salah satu ebook yang di tulis oleh Anthony dio Martin, Best EQ Trainer di Indonesia.
Dalam ebook ini berisikan beberapa artikel dan pemikiran yang berguna dalam mengembangkan serta mengoptimalkan tim Anda dan juga organisasi Anda
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubunga...Wawan P
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, konsep dasar pengendalian internal. hubungan antara pengendalian internal, manajemen risiko, corporate governance dan it governance , mercu buana, 2017
Analisis penerapan good corporate governance pada PT MNC Investama tbkYudi Nugroho
Abstract
“To become one of the leading investment companies in the Asia Pacific region through solid financial management, innovation, and competent human resources.” – Vision of PT. MNC Investama Tbk.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan tentang moral apa yang baik dan apa yang buruk, serta penerapannya pada berbagai lingkungan yang salah satunya adalah lingkungan bisnis. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham dan juga masyarakat.
Dalam menjawab tantangan dan isu global, perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil haruslah mengedepankan etika bisnis yang baik, agar nantinya visi dan misi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai tujuannya.
Apabila etika bisnis yang sehat merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh perusahaan, maka penerapan suatu prinsip Good Corporate Governanace dapat menjadi salah satu satu alat untuk mencapai etika bisnis yang baik tersebut. Penerapan Good Corporate Gobernance yang mengedepan etika dibandingkan dengan kepentingan pemilik (stakeholder dan shareholder) memang tidak mudah. Tapi ada manfaat dan tujuan yang dapat diperoleh oleh perusahaan, dimana bukan untuk tujuan yang bersifat jangka pendek tetapi bersifat jangka panjang demi keberlangsungan perusahaan.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Gobernance etika bisnis oleh PT. MNC Investama Tbk. Dalam berbisnis, perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan beretika, dimana seluruh kegiatan bisnis harus dapat terkelola dengan baik dan sesuai kaidah-kaidah etika, sejalan dengan 2ea r, dan peraturan yang berlaku.
Bagi Perusahaan penerapan Good Corporate Governanace dapat menjadi standar dan pedoman bagi Perusahaan, hal ini juga menjadi dasar PT. MNC Investama Tbk untuk turut menerapkan Good Corporate Governanace dalam melaksanakan setiap kegiatan operasionalnya dengan dilandasi moral yang jujur, transparan, dan menjunjung profesionalitas.
Merupakan sebuah Chapter report dari sebuah bahan pustaka yang mana didalamnya memuat mengenai strategi manajemen bisnis dimulai dari perencanaan bisnis sampai pada alat-alat pendukung strategi perencanaan sebuah bisnis.
Riset Public Relations diawali dengan menentukan masalah - Riset Public Relations
Similar to Nazirwan dewanta dwi lestari-coki rusada-khotib-rika ismaya, angrian permana, elements of a company's strategy, stie bina bangsa banten, 2017 (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Nazirwan dewanta dwi lestari-coki rusada-khotib-rika ismaya, angrian permana, elements of a company's strategy, stie bina bangsa banten, 2017
1. ELEMENTS OF A COMPANY’S STRATEGY
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
ANGRIAN PERMANA, S.Pd., MM
KELOMPOK 1
1. Nazirwan Dewanta
2. Dwi Lestari
3. Coki Rusada
4. Khotib
5. Rika Ismaya
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BINA BANGSA
BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017
2. Elements of a Company’s Strategy
Sering kita melihat kondisi strategi yang telah disusun mulai dari perencanaan hingga
pada pengambilan keputusan yang pada saat penerapannya strategi yang telah disusun
tersebut berantakan. Apabila kita perhatikan dengan seksama penyebab dari
ketidaksesuaian tersebut diantaranya karena faktor kurang tersedianya personil yang
ahli dibidangnya atau penempatan tenaga yang tidak sesuai dengan keahliannya ( the
right man in the right place ), tidak adanya pertimbangan yang matang dalam
pengambilan keputusan terutama yang sifatnya strategis sehingga keputusan dan
kebijakan yang diambil kurang efektif dan efisien.
Banyak gagasan baru yang bermunculan, namun hanya sedikit yang dapat direalisasikan
untuk dikembangkan dalam hal menambah nilai produktifitas perusahaan. Sistem dan
proses yang berbelit-belit sehingga membuat waktu dan tenaga yang tidak maksimal
dan koordinasi yang buruk antar divisi juga mempengaruhi dalam pelaksanaan strategi
yang telah ada sehingga hasil kurang maksimal.
Mengapa hambatan atau kegagalan itu terjadi berulang dalam setiap periode kegiatan?
Hal ini karena tidak dipenuhinya atau tidak dilaksanakannya 5 unsur strategi dalam
sebuah perusahaan. Satu unsur saja tidak dijalankan maka efektifitas kegiatan
perusahaan akan sulit dicapai bahkan tujuan yang diharapkan pun akan sulit dicapai.
Adapun 5 unsur tersebut adalah sebagai berikut :
1. Distribusi
Distribusi berarti menyalurkan, dalam hal ini apa yang disalurkan? Yaitu tenaga
kerja yakni dengan menempatkan orang untuk mengerjakan sesuatu sesuai
dengan keahliannya dan menentukan berapa banyak personil yang dibutuhkan
untuk divisi tersebut. Ini untuk memastikan bahwa setiap unit dalam perusahaan
dapat menjalankan fungsinya secara optimal karena dikerjakan oleh orang-orang
yang telah ahli dibidangnya. Berapa banyak informasi yang dapat diakses dari
masing-masing individu dalam rangka meningkatkan keberhasilan dalam
melaksanakan strategi yang ditetapkan, agar terjalin koordinasi yang baik antar
3. Divisi. Serta ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan dan
mendistribusikan kebijakan / keputusan tersebut hingga tingkat bawah agar
dapat dilaksanakan.
Penting untuk mengetahui kekuatan diri agar dalam penempatan /
pendistribusian tenaga sesuai dengan kahliannya masih-masing.
Berkomunikasilah dengan pihak-pihak yang telah bekerjasama dengan
perusahaan anda untuk terus memperbaharui informasi atau perkembangan
yang ada di Pasar.
Dalam kerja tim, distribusi informasi sangat berpengaruh terhadap kegiatan
perusahaan, sehingga peran sistem informasi manajemen sangat dibutuhkan
agar informasi dapat terdistribusikan dengan baik kepada seluruh Divisi dalam
perusahaan demi terlaksananya strategi yang telah ditetapkan.
Berapa banyak strategi yang anda simpan untuk menjalankan kegiatan di
perusahaan? Tentunya dari sekian banyak strategi kita harus memilah-milahnya
mana yang boleh disampaikan kepada pelanggan, rekan bisnis atau kolega kita.
Tetapkanlah batasan bagi mereka dan bagilah, sehingga setiap pihak memiliki hak
yang sama sesuai porsi masing-masing. Pastikan bahwa kerja masing – masing
divisi sesuai dengan budaya dan nilai organisasi induk.
2. Pengambilan Keputusan
Dalam menghadapi kegiatan perusahaan yang bervariasi tentunya sangat
dibutuhkan kepekaan, kejelian serta ketelitian dalam menganalisa setiap kejadian
yang ada. Terutama yang berkaitan dengan pihak lain, karena untuk hal ini
terkadang bahkan sering kali diluar dari kendali kita. Untuk itu perlu
pertimbangan yang matang terkait dampak positif maupun negatif sebagai efek
dari sebuah kebijakan / keputusan yang diambil.
Agar dapat menentukan keputusan yang tepat, sesuai dengan kondisi yang
dibutuhkan baik itu internal maupun eksternal perusahaan maka terlebih dahulu
harus tersedia informasi yang jelas terkait permasalahan yang terjadi. Dimana
permasalahan ini timbul, kapan masalah ini timbul serta siapa yang terkait
4. dengan permasalahan yang timbul ini. Apa yang terganggu atas timbulnya
permasalahan ini, apa yang akan terjadi jika ini dibiarkan berlarut-larut.
Dari informasi tersebut maka kita akan mendapatkan gambaran opsi apa yang
akan kita ambil untuk menyelesaikan permasalahan ini. Bagaimana opsi ditingkat
internal perusahaan dan bagaimana opsi yang berhubungan dengan pihak luar.
Kemudian apa saja risiko yang akan timbul atas pilihan opsi-opsi itu. Semua ini
perlu peran aktif dari seluruh Divisi dalam perusahaan agar keputusan yang
diambil oleh manajemen dapat tepat sasaran dan tidak terjadi kesalahan. Sebab
jika terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan maka akan berpotensi
menimbulkan permasalahan baru yang kemudian tentunya semakin
menghambat alur kegiatan perusahaan dalam upaya mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam proses pengambilan keputusan yang baik tentunya harus melibatkan
pihak-pihak yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan rencana
keputusan yang akan diambil, agar para pihak dapat memahami serta
menjalankan keputusan tersebut dengan baik tanpa ada rasa terganggu atas
pengambilan keputusan tersebut. Jika ada pihak yang tidak senang bahkan tidak
mau menjalankan keputusan yang telah diambil maka ini akan menghambat
jalannya kegiatan perusahaan.
3. Ide / Gagasan
Pada era globalisasi sekarang ini, munculnya ide / gagasan baru menjadi sebuah
keniscayaan agar perusahaan dapat tetap bersaing dengan kompetitor yang
jumlahnya semakin bertambah. Ide – ide baru ini juga sebagai sarana agar
perusahaan dapat mengikuti bahkan menciptakan trend baru di pasar, karena
gaya hidup manusia yang semakin komplek.
Memunculkan ide / gagasan baru bukan hanya menjadi tanggungjawab jajaran
top manajemen, tetapi juga karyawan pun dituntut setiap saat dapat berperan
aktif dalam menghadirkan ide / gagasan baru untuk perusahaannya. Dari
masukan ide – ide baru tersebut nanti dapat dikaji dan dilakukan analisa apakah
5. ide tersebut dapat diterapkan dalam perusahaan, apakah releven dengan visi dan
misi perusahaan dan apakah sesuai dengan kapasitas perusahaan saat ini. Bisa
jadi ide yang bermunculan itu baik untuk perkembangan perusahaan, namun jika
melihat kapasitas perusahaan saat ini belum mampu atau belum cocok untuk
diterapkan.
Nah, analisa serta kajian atas ide / gagasan baru tersebut menjadi tugas dari
manajemen agar perusahaan dapat terus mengikuti perkembangan zaman dan
bahkan bisa menjadi yang terdepan.
4. Proses
Ada yang mengatakan kesuksesan ditentukan dari proses yang dijalani, bukan
dari hasil yang didapat. Jika kita telah menjalankan segala sesuatu sesuai dengan
standar yang ada maka dapat dikatakan sukses dalam berproses, terkait dengan
hasil nanti tentunya akan mengikuti atas proses yang telah kita jalani. Namun jika
hasilnya menyimpang atau tidak relevan dengan proses yang ada, maka perlu kita
lakukan evaluasi mendalam perihal letak kekurangan yang menyebabkan hasil
tidak sesuai harapan.
Begitu pula dalam sebuah perusahaan, proses sangat diperhatikan. Sehingga ada
Standart Operating Procedure ( SOP ), ini untuk menjaga agar proses selalu
dijalankan sesuai standar yang ada. Tentu ini untuk mengontrol supaya setiap
kegiatan yang dilakukan selalu mengarah pada visi, misi serta tujuan perusahaan
yang ingin dicapai secara optimal.
Dalam perusahaan, proses dapat dilakukan dalam bentuk tindakan, tulisan
maupun lisan. Jika setiap proses dapat dijalani sesuai dengan standar maka
hampir dapat dipastikan hasilnya pun akan sesuai dengan harapan / target. Kalau
pun ada penyimpangan tentunya sifatnya kondisional dan masih dalam batas
toleransi, jika terjadi hal ini maka diperlukan evaluasi tentang dimana letak
kelemahan, kekurangan atau hambatan agar pada periode berikutnya tidak
terjadi penyimpangan hasil yang serupa.
6. 5. Orang
Dalam sebuah organisasi, Orang / Man menjadi unsur utama karena Orang lah
yang menjalankan seluruh kegiatan dari perencanaan hingga pengawasan. Kalau
pun ada sistem otomasi / robot tentunya hal itu atas perintah dari orang (
operator ).
Seringkali orang dipandang sebagai titik awal kegagalan strategi, padahal
paradigma tersebut terbalik. Orang yang cerdas dan kreatif jika tidak difasilitasi
dengan kebebasan berkreasi, mengambil keputusan / tindakan atau pun
berinovasi maka tidak akan mempunyai kontribusi bagi perusahaan. Namun jika
perusahaan memfasilitasi hal tersebut diatas, maka siapapun orangnya dapat
memberikan kontribusi positif untuk perusahaan.
Maka, kelima unsur ini akhirnya saling berkaitan satu sama lain. Kelimanya
memiliki hubungan yang sangat erat dalam penerapan dalam strategi
perusahaan. Salah satu saja dari kelima unsur ini tidak berjalan dengan baik,
maka akan mengganggu strategi perusahaan dalam kegiatannya mencapai
tujuan.