SlideShare a Scribd company logo
Asuhan Keperawatan Pada
Pasien NAPZA
KELOMPOK 6
◦ INDRA SABANDI
◦ MELI PIATUN KHATIFAH
◦ VIKA INDRIYANI
PENGERTIAN NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya, meliputi zat alami
atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta
menimbulkan ketergantungan (Nabila, 2015). NAPZA (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif) adalah
zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi system saraf pusat (SPP)
sehingga menimbulkan perubahan aktivitas mental, emosional dan perilaku penggunanya dan sering
menyebabkan ketagihan dan ketergantungan terhadap zat tersebut (Suryawati dkk, 2015).
NAPZA adalah bahan atau substansi baik dalam bentuk tanaman atau sintetik yang apabila
digunakan dapat mempengaruhi psikoaktif dan menyebabkan ketergantungan (adiktif), baik berupa
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Sukamto, 2018).
JENIS-JENIS NAPZA
Menurut Ratna (2016), NAPZA dibagi dalam 3 jenis, yaitu narkotika,
psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke
dalam beberapa kelompok
◦ Narkotika
◦ Psikotropika
◦ Bahan zat adiktif lainnya
Penyalahgunaan Napza
Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan NAPZA yang bersifat patologis, paling sedikit
telah berlangsung satu bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan dalam pekerjaan
dan fungsi sosial. Sebetulnya NAPZA banyak dipakai untuk kepentingan pengobatan,
misalnya menenangkan klien atau mengurangi rasa sakit.Tetapi karena efeknya “enak” bagi
pemakai, maka NAPZA kemudian dipakai secara salah, yaitu bukan untuk pengobatan tetapi
untuk mendapatkan rasa nikmat. Penyalahgunaan NAPZA secara tetap ini menyebabkan
pengguna merasa ketergantungan pada obat tersebut sehingga menyebabkan kerusakan
fisik (Putri, 2017).
Lanjutan…
Ketergantungan terhadap NAPZA dibagi menjadi 3, menurut Sukamto (2018) yaitu:
◦ Fisik
Terlihat perubahan yang dapat diidentifikasi seperti, tekanan darah meningkat nadi cepat, berdebar-debar,
berkeringat banyak, nyeri otot dan tulang, mata merah dan flu berat, diare hebat, kejang otot perut serta
tanda dan gejala lainnya.
◦ Psikologis
Terlihat perubahan yang dapat diidentifikasi seperti, cemas, susah tidur, perasaan curiga, mudah tersinggung,
mudah marah, rendah diri, putus asa, motivasi menurun, gangguan daya ingat, konsentrasi menurun serta
tanda dan gejala lainnya.
◦ Sosial
Terlihat perubahan yang dapat diidentifikasi seperti, perilaku asusila, merusak lingkungan, menarik diri dari
pergaulan, terisolasi dari lingkungan serta tanda dan gejala lainnya.
Dampak Penyalahgunaan Napza
Menurut Ningsih (2019), penyalahgunaan NAPZA akan berdampak sebagai
berikut:
◦ Terhadap kondisi fisik
◦ Terhadap kehidupan mental emosional
◦ Terhadap kehidupan sosial gangguan
Proses Terjadinya Masalah
Menurut Ningsih (2019), faktor risiko yang menyebabkan penyalahgunaan NAPZA
antara lain faktor genetik, lingkungan keluarga, pergaulan (teman sebaya) dan
karakteristik individu.
◦ Faktor Genetik
◦ Lingkungan keluarga
◦ Pergaulan (teman sebaya)
◦ Karakteristik individu
Penatalaksanaan medis
Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA Pencegahan penyalahgunaan NAPZA menurut Andri (2015),
meliputi:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer atau pencegahan dini yang ditujukan kepada mereka, individu, keluarga,
kelompok atau komunitas yang memiliki risiko tinggi terhadap penyalahgunaan NAPZA, untuk
melakukan intervensi agar individu, kelompok dan masyarakat waspada serta memiliki ketahanan
agar tidak menggunakan NAPZA.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan pada kelompok atau komunitas yang sudah menyalahgunakan
NAPZA. Dilakukan pengobatan agar mereka tidak menggunakan NAPZA lagi.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier ditujukan kepada mereka yang sudah pernah menjadi penyalahguna NAPZA
dan telah mengikuti program terapi dan rehabilitasi untuk menjaga agar tidak kambuh lagi.
Asuhan Keperawatan Teoritis
◦ Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
atau data tentang klien agar dapat mengidentifikasi masalah- masalah yang dialami klien, mental, sosial dan
lingkungan (Supratti & Ashriady, 2016). Pengkajian yang dilakukan pada pasien NAPZA, didapatkan data sebagai
berikut:
Subjektif
◦ Hasil wawancara yang didapatkan dari pasien dengan pengidap NAPZA. Antara lain:
◦ Klien mengatakan bahwa awalnya ia kesal karena ditipu, setelah meminum pil ia merasa pusing, namun karena
merasakan kenikmatan membuatnya ingin meminum pil tersebut (Riza, 2018).
◦ Klien mengatakan mulai meminum minuman keras dan mencoba berbagai jenis obat-obatan terlarang lainnya
(Riza, 2018).
◦ Klien mengatakan bahwa ia merasa sedih, hancur, dan putus asa karena narkoba ini, ia positive terkena
HIV/AIDS dan penyakit lainnya (Riza, 2018)
◦ Klien mengatakan bahwa ia ingin berhenti (Riza, 2018)
◦ Klien mengatakan bahwa ia hanya mencoba-coba (Keliat, Rizzal, et al., 2019)
Objektif
Hasil pengammatan/observasi yang dilakuka kepada pengidap NAPZA (Keliat, Rizzal, et al., 2019).
Antara lain:
a. Klien masih mampu untuk melakukan perawatan diri
b. Pembicaraan masih nyambung, walapun sering kesulitan berbicara dan pelan
c. Interaksi kooperatif
d. Kontak mata kurang
e. Aktivitas motorik lebih cenderung hypokinesia
f. Afek datar
g. Tidak terdapat gangguan pada persepsi, isi pikir, dan proses piker
h. Terjadi penurunan daya ingat jangka pendek, kemampuan konsentrasi berkurang
i. Perubahan pola tidur
◦ Diagnosis
keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial.
Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2017). Diagnosa keperawatan
dari masalah penggunaan NAPZA (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain:
◦ Ketidakefektifan Koping Individu b.d Sumber pengetahuan/pikiran yang kurang
◦ Risiko bunuh diri b.d putus zat
◦ Ketidakberdayaan b.d strategi koping yang tidak efektif
◦ Harga diri rendah situasional b.d ketidakberdayaan kondisi
◦ Intervensi
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (PPNI, 2018).
a. Pada diagnosa penyalahgunaan NAPZA dengan ketidakefektifan koping, intervensi yang dapat diberikan
perawat (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain:
◦ Tindakan pada klien
◦ Tindakan Keperawatan ners
1) Kaji tanda dan gejala ketidakefektifan koping
2) Jelaskan proses terjadinya ketidakefektifan koping
3) Diskusikan koping (upaya/cara) mengatasi masalah pada masa lalu
◦ Koping (upaya) yang berhasil dan yang tidak berhasil. Berikan pujian
◦ Pemanfaatan sumber daya/ sistem pendukung dalam mengatasi masalah.
4) Latihan menggunakan upaya menyelesaikan masalah saat ini dengan menggunakan cara lama
yang berhasil dan/atau cara baru
◦ Buat daftar masalah yang dihadapi
◦ Buat daftar cara (lama dan baru) yang akan digunakan.
◦ Pilih, latih, dan jadwalkan cara yang akan digunakan untuk masalah yang dihadapi.
◦ Evaluasi hasil jika berhasil dibudayakan, jika kurang berhasil, dipilih cara lain pada daftar cara (no.
b)
◦ Lakukan c dan d pada semua masalah secara bertahap
5) Latih menggunakan sistem pendukung yang teraturr:
◦ Buat daftar sistem pendukung yang tersedia
◦ Pilih, latih dan jadwalkan sistem pendukung yang akan membantu penyelesaian masalah
◦ Evaluasi hasil jika berhasil dibudayakan, jika tidak berhasil, pilih sistem pendukung lain (no. a)
6) Beri motivasi dan pujian, atas keberhasilan klien mengatasi masalah.
b. Pada diagnose penyalahgunaan NAPZA dengan risiko bunuh diri, intervensi yang dapat diberikan perawat
(Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain:
1. Tindakan pada klien
Tindakan keperawatan ners
◦ Pengkajian: kaji tanda dan gejala risiko bunuh diri, penyebab dan kemampuan mengatasinya
◦ Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya risiko bunuh diri dan akibatnya serta skor skala intervensi bunuh diri
Tindakan keperawatan:
◦ Mengamankan lingkungan dari risiko bunuh diri (lingkungan aman)
◦ Membangun harapan dan masa depan
◦ Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
◦ Berikan motivasi untuk membangun harapan dan mengendalikan dorongan bunuh diri
◦ Minta klien menghubungi care giver (keluarga) dan tenaga kesehatan jika tidak dapat mengendalikan
dorongan bunuh diri
◦ Berikan pengawasan ketat dan terkendali jika klien tidak dapat mengendalikan dorongan bunuh diri
(perawatan intensif)
c. Pada diagnose penyalahgunaan NAPZA dengan ketidakberdayaan, intervensi yang dapat
diberikan perawat (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain:
a. Tindakan pada klien
Tindakan keperawatan ners
1) Kaji tanda dan gejala ketidakberdayaan.
2) Jelaskan proses terjadinya ketidakberdayaan
3) Latih cara mengendalikan situasi
4) Latih cara mengendalikan pikiran
5)Latih peran yang dapat dilakukan.
d. Pada diagnose penyalahgunaan NAPZA dengan harga diri rendah
situasional, intervensi yang dapat diberikan perawat (Keliat, Hamid, et al.,
2019). Antara lain:
a. Tindakan pada klien
Tindakan keperawatan ners
1) Kaji tanda dan gejala harga diri rendah situasional
2) Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah situasional.
3) Latih cara meningkatkan harga diri klien
◦ Implementasi
Intervensi kepada penyalahgunaan NAPZA (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain:
a. Pada pengguna NAPZA dengan masalah ketidakefektifan koping, diharapkan mampu untuk:
◦ Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta akibat dari ketidakefektifan koping
◦ Mengetahui cara mengatasi ketidakefektifan koping
◦ Mengatasi masalah secara betahap
◦ Mengembangkan koping yang efektif dan merasakan manfaatnya
b. Pada pengguna NAPZA dengan masalah risiko bunuh diri, diharapkan mampu uttuk:
◦ Menyebutkan penyebab, akibat, tanda dna gejala, risisko bunuh diri
◦ Menyebutkan aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
◦ Melatih diri berpikir positif dan afirmasi positif
◦ Mengendalikan lingkungan yang aman
◦ Membedakan perasaan sebelum dan setelah latihan
◦ Merasa opitimis
c. Pada pengguna NAPZA dengan masalah ketidakberdayaan, diharapkan mampu untuk:
◦ Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan akibat dari ketidakberdayaan
◦ Mengetahui cara mengatasi ketidakberdayaan
◦ Melatih situasi yang dapat dikendalikan
◦ Melatih pikiran positif, pikiran rasional, dan harapan
◦ Merasakan manfaat dari latihan yang diberikan
d. Pada paengguna NAPZA dengan masalah harga diri rendah situasional, diharapkan mampu
untuk:
◦ Mengetahui pengetian, tanda dan gejala, penyebab, dan akibat dari HDRS
◦ Mengetahui cara mengatasi HDRS
◦ Mampu memilih dan melatih kemampuan yang dimiliki dan merasakan manfaatnya
Evaluasi
◦ Evaluasi adalah tahap mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilakukan oleh perawat dengan mengacu pada standar atau kriteria hasil yang telah
ditetapkan pada rumusan tujuan (Supratti & Ashriady, 2016). Evaluasi yang diharapkan,
setelah dilakukan implementasi keperawatan kepada penyalahgunaan NAPZA (Isnaeni et
al., 2020). Antara lain:
◦ Membuat rencana hidup secara rasional dan sistematik untuk keluar dari ketergantungan
NAPZA dan menjadi manusia yang baik.
◦ Menumbuhkan keinginan dan kepercayaan diri untuk melaksanakan rencana hidup yang
baik
THANKYOU

More Related Content

Similar to NAPZA.pptx

Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
listianifauziah1
 
power point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BKpower point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BK
khomisah
 
ASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasiASKEP JIWA halusinasi
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
ssuser1a94271
 
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptxTugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
fernando381071
 
Proses kep jiwa
Proses kep jiwaProses kep jiwa
Proses kep jiwa
Irfan S.Kep,Ns
 
PPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptxPPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptx
wahyuchandra19
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
GilbertLanaMana1
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
LiaPrilia1
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
GilbertLanaMana1
 
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).pptPenyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
JamilahDr
 
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxPenyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
selamatskm
 
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZAmateri ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
alswa054
 
Diskusi tentang genersi muda bebas narkoba
Diskusi tentang genersi muda bebas narkobaDiskusi tentang genersi muda bebas narkoba
Diskusi tentang genersi muda bebas narkoba
Operator Warnet Vast Raha
 
Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)
Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)
Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)
Nad Meda
 
5 minitantidadah
5 minitantidadah5 minitantidadah
5 minitantidadah
Azie Ab Rahman
 
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
Sainal Edi Kamal
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
MFerdyYahyaRamadhan
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 

Similar to NAPZA.pptx (20)

Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
power point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BKpower point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BK
 
ASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasiASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasi
 
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.pptDeteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
Deteksi-Dini-Masalah-Kesehatan-Jiwa.ppt
 
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptxTugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
Tugas 3_Kelompok 9_Psikologi kesehatan.pptx
 
Proses kep jiwa
Proses kep jiwaProses kep jiwa
Proses kep jiwa
 
PPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptxPPT TAK KEL 5.pptx
PPT TAK KEL 5.pptx
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.pptPenyuluhan-NAPZA.ppt
Penyuluhan-NAPZA.ppt
 
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).pptPenyuluhan-NAPZA (1).ppt
Penyuluhan-NAPZA (1).ppt
 
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxPenyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
Penyuluhan-NAPZA.pptaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxaxax
 
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZAmateri ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
materi ppt Penyuluhan bahaya narkoba - NAPZA
 
Diskusi tentang genersi muda bebas narkoba
Diskusi tentang genersi muda bebas narkobaDiskusi tentang genersi muda bebas narkoba
Diskusi tentang genersi muda bebas narkoba
 
Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)
Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)
Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)
 
5 minitantidadah
5 minitantidadah5 minitantidadah
5 minitantidadah
 
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 

Recently uploaded

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 

Recently uploaded (20)

pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 

NAPZA.pptx

  • 1. Asuhan Keperawatan Pada Pasien NAPZA KELOMPOK 6 ◦ INDRA SABANDI ◦ MELI PIATUN KHATIFAH ◦ VIKA INDRIYANI
  • 2. PENGERTIAN NAPZA NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan ketergantungan (Nabila, 2015). NAPZA (Narkotika, psikotropika dan zat adiktif) adalah zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi system saraf pusat (SPP) sehingga menimbulkan perubahan aktivitas mental, emosional dan perilaku penggunanya dan sering menyebabkan ketagihan dan ketergantungan terhadap zat tersebut (Suryawati dkk, 2015). NAPZA adalah bahan atau substansi baik dalam bentuk tanaman atau sintetik yang apabila digunakan dapat mempengaruhi psikoaktif dan menyebabkan ketergantungan (adiktif), baik berupa narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Sukamto, 2018).
  • 3. JENIS-JENIS NAPZA Menurut Ratna (2016), NAPZA dibagi dalam 3 jenis, yaitu narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Tiap jenis dibagi-bagi lagi ke dalam beberapa kelompok ◦ Narkotika ◦ Psikotropika ◦ Bahan zat adiktif lainnya
  • 4. Penyalahgunaan Napza Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan NAPZA yang bersifat patologis, paling sedikit telah berlangsung satu bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan dalam pekerjaan dan fungsi sosial. Sebetulnya NAPZA banyak dipakai untuk kepentingan pengobatan, misalnya menenangkan klien atau mengurangi rasa sakit.Tetapi karena efeknya “enak” bagi pemakai, maka NAPZA kemudian dipakai secara salah, yaitu bukan untuk pengobatan tetapi untuk mendapatkan rasa nikmat. Penyalahgunaan NAPZA secara tetap ini menyebabkan pengguna merasa ketergantungan pada obat tersebut sehingga menyebabkan kerusakan fisik (Putri, 2017).
  • 5. Lanjutan… Ketergantungan terhadap NAPZA dibagi menjadi 3, menurut Sukamto (2018) yaitu: ◦ Fisik Terlihat perubahan yang dapat diidentifikasi seperti, tekanan darah meningkat nadi cepat, berdebar-debar, berkeringat banyak, nyeri otot dan tulang, mata merah dan flu berat, diare hebat, kejang otot perut serta tanda dan gejala lainnya. ◦ Psikologis Terlihat perubahan yang dapat diidentifikasi seperti, cemas, susah tidur, perasaan curiga, mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri, putus asa, motivasi menurun, gangguan daya ingat, konsentrasi menurun serta tanda dan gejala lainnya. ◦ Sosial Terlihat perubahan yang dapat diidentifikasi seperti, perilaku asusila, merusak lingkungan, menarik diri dari pergaulan, terisolasi dari lingkungan serta tanda dan gejala lainnya.
  • 6. Dampak Penyalahgunaan Napza Menurut Ningsih (2019), penyalahgunaan NAPZA akan berdampak sebagai berikut: ◦ Terhadap kondisi fisik ◦ Terhadap kehidupan mental emosional ◦ Terhadap kehidupan sosial gangguan
  • 7. Proses Terjadinya Masalah Menurut Ningsih (2019), faktor risiko yang menyebabkan penyalahgunaan NAPZA antara lain faktor genetik, lingkungan keluarga, pergaulan (teman sebaya) dan karakteristik individu. ◦ Faktor Genetik ◦ Lingkungan keluarga ◦ Pergaulan (teman sebaya) ◦ Karakteristik individu
  • 8. Penatalaksanaan medis Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA Pencegahan penyalahgunaan NAPZA menurut Andri (2015), meliputi: a. Pencegahan primer Pencegahan primer atau pencegahan dini yang ditujukan kepada mereka, individu, keluarga, kelompok atau komunitas yang memiliki risiko tinggi terhadap penyalahgunaan NAPZA, untuk melakukan intervensi agar individu, kelompok dan masyarakat waspada serta memiliki ketahanan agar tidak menggunakan NAPZA. b. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder ditujukan pada kelompok atau komunitas yang sudah menyalahgunakan NAPZA. Dilakukan pengobatan agar mereka tidak menggunakan NAPZA lagi. c. Pencegahan tersier Pencegahan tersier ditujukan kepada mereka yang sudah pernah menjadi penyalahguna NAPZA dan telah mengikuti program terapi dan rehabilitasi untuk menjaga agar tidak kambuh lagi.
  • 9. Asuhan Keperawatan Teoritis ◦ Pengkajian Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien agar dapat mengidentifikasi masalah- masalah yang dialami klien, mental, sosial dan lingkungan (Supratti & Ashriady, 2016). Pengkajian yang dilakukan pada pasien NAPZA, didapatkan data sebagai berikut: Subjektif ◦ Hasil wawancara yang didapatkan dari pasien dengan pengidap NAPZA. Antara lain: ◦ Klien mengatakan bahwa awalnya ia kesal karena ditipu, setelah meminum pil ia merasa pusing, namun karena merasakan kenikmatan membuatnya ingin meminum pil tersebut (Riza, 2018). ◦ Klien mengatakan mulai meminum minuman keras dan mencoba berbagai jenis obat-obatan terlarang lainnya (Riza, 2018). ◦ Klien mengatakan bahwa ia merasa sedih, hancur, dan putus asa karena narkoba ini, ia positive terkena HIV/AIDS dan penyakit lainnya (Riza, 2018) ◦ Klien mengatakan bahwa ia ingin berhenti (Riza, 2018) ◦ Klien mengatakan bahwa ia hanya mencoba-coba (Keliat, Rizzal, et al., 2019)
  • 10. Objektif Hasil pengammatan/observasi yang dilakuka kepada pengidap NAPZA (Keliat, Rizzal, et al., 2019). Antara lain: a. Klien masih mampu untuk melakukan perawatan diri b. Pembicaraan masih nyambung, walapun sering kesulitan berbicara dan pelan c. Interaksi kooperatif d. Kontak mata kurang e. Aktivitas motorik lebih cenderung hypokinesia f. Afek datar g. Tidak terdapat gangguan pada persepsi, isi pikir, dan proses piker h. Terjadi penurunan daya ingat jangka pendek, kemampuan konsentrasi berkurang i. Perubahan pola tidur
  • 11. ◦ Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2017). Diagnosa keperawatan dari masalah penggunaan NAPZA (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain: ◦ Ketidakefektifan Koping Individu b.d Sumber pengetahuan/pikiran yang kurang ◦ Risiko bunuh diri b.d putus zat ◦ Ketidakberdayaan b.d strategi koping yang tidak efektif ◦ Harga diri rendah situasional b.d ketidakberdayaan kondisi
  • 12. ◦ Intervensi Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (PPNI, 2018). a. Pada diagnosa penyalahgunaan NAPZA dengan ketidakefektifan koping, intervensi yang dapat diberikan perawat (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain: ◦ Tindakan pada klien ◦ Tindakan Keperawatan ners 1) Kaji tanda dan gejala ketidakefektifan koping 2) Jelaskan proses terjadinya ketidakefektifan koping 3) Diskusikan koping (upaya/cara) mengatasi masalah pada masa lalu ◦ Koping (upaya) yang berhasil dan yang tidak berhasil. Berikan pujian ◦ Pemanfaatan sumber daya/ sistem pendukung dalam mengatasi masalah.
  • 13. 4) Latihan menggunakan upaya menyelesaikan masalah saat ini dengan menggunakan cara lama yang berhasil dan/atau cara baru ◦ Buat daftar masalah yang dihadapi ◦ Buat daftar cara (lama dan baru) yang akan digunakan. ◦ Pilih, latih, dan jadwalkan cara yang akan digunakan untuk masalah yang dihadapi. ◦ Evaluasi hasil jika berhasil dibudayakan, jika kurang berhasil, dipilih cara lain pada daftar cara (no. b) ◦ Lakukan c dan d pada semua masalah secara bertahap 5) Latih menggunakan sistem pendukung yang teraturr: ◦ Buat daftar sistem pendukung yang tersedia ◦ Pilih, latih dan jadwalkan sistem pendukung yang akan membantu penyelesaian masalah ◦ Evaluasi hasil jika berhasil dibudayakan, jika tidak berhasil, pilih sistem pendukung lain (no. a) 6) Beri motivasi dan pujian, atas keberhasilan klien mengatasi masalah.
  • 14. b. Pada diagnose penyalahgunaan NAPZA dengan risiko bunuh diri, intervensi yang dapat diberikan perawat (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain: 1. Tindakan pada klien Tindakan keperawatan ners ◦ Pengkajian: kaji tanda dan gejala risiko bunuh diri, penyebab dan kemampuan mengatasinya ◦ Diagnosis: Jelaskan proses terjadinya risiko bunuh diri dan akibatnya serta skor skala intervensi bunuh diri Tindakan keperawatan: ◦ Mengamankan lingkungan dari risiko bunuh diri (lingkungan aman) ◦ Membangun harapan dan masa depan ◦ Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri ◦ Berikan motivasi untuk membangun harapan dan mengendalikan dorongan bunuh diri ◦ Minta klien menghubungi care giver (keluarga) dan tenaga kesehatan jika tidak dapat mengendalikan dorongan bunuh diri ◦ Berikan pengawasan ketat dan terkendali jika klien tidak dapat mengendalikan dorongan bunuh diri (perawatan intensif)
  • 15. c. Pada diagnose penyalahgunaan NAPZA dengan ketidakberdayaan, intervensi yang dapat diberikan perawat (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain: a. Tindakan pada klien Tindakan keperawatan ners 1) Kaji tanda dan gejala ketidakberdayaan. 2) Jelaskan proses terjadinya ketidakberdayaan 3) Latih cara mengendalikan situasi 4) Latih cara mengendalikan pikiran 5)Latih peran yang dapat dilakukan.
  • 16. d. Pada diagnose penyalahgunaan NAPZA dengan harga diri rendah situasional, intervensi yang dapat diberikan perawat (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain: a. Tindakan pada klien Tindakan keperawatan ners 1) Kaji tanda dan gejala harga diri rendah situasional 2) Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah situasional. 3) Latih cara meningkatkan harga diri klien
  • 17. ◦ Implementasi Intervensi kepada penyalahgunaan NAPZA (Keliat, Hamid, et al., 2019). Antara lain: a. Pada pengguna NAPZA dengan masalah ketidakefektifan koping, diharapkan mampu untuk: ◦ Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab serta akibat dari ketidakefektifan koping ◦ Mengetahui cara mengatasi ketidakefektifan koping ◦ Mengatasi masalah secara betahap ◦ Mengembangkan koping yang efektif dan merasakan manfaatnya b. Pada pengguna NAPZA dengan masalah risiko bunuh diri, diharapkan mampu uttuk: ◦ Menyebutkan penyebab, akibat, tanda dna gejala, risisko bunuh diri ◦ Menyebutkan aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya ◦ Melatih diri berpikir positif dan afirmasi positif ◦ Mengendalikan lingkungan yang aman ◦ Membedakan perasaan sebelum dan setelah latihan ◦ Merasa opitimis
  • 18. c. Pada pengguna NAPZA dengan masalah ketidakberdayaan, diharapkan mampu untuk: ◦ Mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan akibat dari ketidakberdayaan ◦ Mengetahui cara mengatasi ketidakberdayaan ◦ Melatih situasi yang dapat dikendalikan ◦ Melatih pikiran positif, pikiran rasional, dan harapan ◦ Merasakan manfaat dari latihan yang diberikan d. Pada paengguna NAPZA dengan masalah harga diri rendah situasional, diharapkan mampu untuk: ◦ Mengetahui pengetian, tanda dan gejala, penyebab, dan akibat dari HDRS ◦ Mengetahui cara mengatasi HDRS ◦ Mampu memilih dan melatih kemampuan yang dimiliki dan merasakan manfaatnya
  • 19. Evaluasi ◦ Evaluasi adalah tahap mengkaji respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat dengan mengacu pada standar atau kriteria hasil yang telah ditetapkan pada rumusan tujuan (Supratti & Ashriady, 2016). Evaluasi yang diharapkan, setelah dilakukan implementasi keperawatan kepada penyalahgunaan NAPZA (Isnaeni et al., 2020). Antara lain: ◦ Membuat rencana hidup secara rasional dan sistematik untuk keluar dari ketergantungan NAPZA dan menjadi manusia yang baik. ◦ Menumbuhkan keinginan dan kepercayaan diri untuk melaksanakan rencana hidup yang baik