Dokumen tersebut membahas tentang kepemimpinan dan persiapan Sultan Muhammad Al-Fatih dalam menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Ia mendapat didikan agama yang kuat sejak kecil dan berhasil mempersiapkan pasukan besar beserta persenjataan canggih termasuk meriam raksasa untuk merebut kota tersebut.
Dokumen tersebut membahas perkembangan dakwah pada masa menengah dan modern, meliputi perkembangan agama Islam pada abad pertengahan di berbagai kerajaan seperti Ottoman, Mughal, dan Safawi, serta perkembangan dakwah di berbagai belahan dunia dan Indonesia."
Sejarah peradaban islam, mughaal sampai banglandeshLtfltf
Kerajaan Mughal berdiri pada tahun 1526 M setelah Babur mengalahkan Ibrahim Lodi dalam pertempuran Panipat. Kerajaan ini memuncak pada masa pemerintahan Akbar dan Aurangzeb, namun mulai melemah setelah Aurangzeb karena pemberontakan di berbagai wilayah dan munculnya kekuatan baru seperti Inggris. Pembentukan Bangladesh terjadi pada tahun 1971 ketika wilayah itu memisahkan diri dari Pakistan
Aurangzeb Alamgir memerintah Kerajaan Mughal di India dari 1658-1707. Ia berupaya menerapkan syariat Islam dalam pemerintahan dengan menghapus pajak yang tidak sesuai syariat dan mengurangi gaya hidup mewah. Beberapa sejarawan menuduhnya intoleran karena menghancurkan beberapa kuil Hindu yang terlibat pemberontakan, namun Aurangzeb sebenarnya memberikan perlindungan terhadap tempat ibadah non-Muslim se
Credit To :
Afdhal (IPGKPT/Major Sains/2PISMP)
Dalam slide ini dibincangkan mengenai pelbagai persoalan. Antaran persolan yang dibahaskan ialah
-pembinaan jati diri bangsa,
- pembentukan masyarakat
- kritikan sosial
- pendidikan
- pemikiran masyarakat
- peranan wanita
Teks tersebut membahas mengenai beberapa topik penting dalam Sejarah Melayu seperti tujuan mempelajari sejarah, pembentukan masyarakat berdasarkan hierarki politik, dan peranan wanita dalam masyarakat Melayu kuno. Sejarah Melayu digunakan untuk memahami struktur sosial dan politik Kerajaan Melayu Melaka pada masa lalu.
Dokumen tersebut membahas perkembangan dakwah pada masa menengah dan modern, meliputi perkembangan agama Islam pada abad pertengahan di berbagai kerajaan seperti Ottoman, Mughal, dan Safawi, serta perkembangan dakwah di berbagai belahan dunia dan Indonesia."
Sejarah peradaban islam, mughaal sampai banglandeshLtfltf
Kerajaan Mughal berdiri pada tahun 1526 M setelah Babur mengalahkan Ibrahim Lodi dalam pertempuran Panipat. Kerajaan ini memuncak pada masa pemerintahan Akbar dan Aurangzeb, namun mulai melemah setelah Aurangzeb karena pemberontakan di berbagai wilayah dan munculnya kekuatan baru seperti Inggris. Pembentukan Bangladesh terjadi pada tahun 1971 ketika wilayah itu memisahkan diri dari Pakistan
Aurangzeb Alamgir memerintah Kerajaan Mughal di India dari 1658-1707. Ia berupaya menerapkan syariat Islam dalam pemerintahan dengan menghapus pajak yang tidak sesuai syariat dan mengurangi gaya hidup mewah. Beberapa sejarawan menuduhnya intoleran karena menghancurkan beberapa kuil Hindu yang terlibat pemberontakan, namun Aurangzeb sebenarnya memberikan perlindungan terhadap tempat ibadah non-Muslim se
Credit To :
Afdhal (IPGKPT/Major Sains/2PISMP)
Dalam slide ini dibincangkan mengenai pelbagai persoalan. Antaran persolan yang dibahaskan ialah
-pembinaan jati diri bangsa,
- pembentukan masyarakat
- kritikan sosial
- pendidikan
- pemikiran masyarakat
- peranan wanita
Teks tersebut membahas mengenai beberapa topik penting dalam Sejarah Melayu seperti tujuan mempelajari sejarah, pembentukan masyarakat berdasarkan hierarki politik, dan peranan wanita dalam masyarakat Melayu kuno. Sejarah Melayu digunakan untuk memahami struktur sosial dan politik Kerajaan Melayu Melaka pada masa lalu.
Dinasti Abbasiyah berdiri setelah pemberontakan melawan Dinasti Umayyah. Masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya Al-Mamun di abad ke-8 dan ke-9 M, ketika ilmu pengetahuan dan peradaban Islam mencapai puncaknya. Faktor-faktor seperti kelemahan pemerintahan, pemberontakan daerah, dan invasi Mongol menyebabkan kemunduran Dinasti Abbasiyah
Dinasti Umayyah berkuasa selama 91 tahun di bawah 14 khalifah dengan ibu kota Damaskus. Mereka memperkenalkan lembaga-lembaga pemerintahan Islam dan memberikan kontribusi besar pada peradaban Islam, khususnya di bidang seni, militer, perdagangan, dan kerajinan. Namun, sistem keturunan yang digunakan dan konflik internal membawa kemunduran dinasti ini.
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandajuniska efendi
Makalah ini membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebelum masa penjajahan Belanda, mencakup kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku dan Sulawesi serta hubungan politik dan keagamaan antara kerajaan-kerajaan tersebut.
Sejarah Melayu memiliki beberapa keunikan dalam aspek pembentukan jati diri, masyarakat, dan kritikan sosial bangsa Melayu. Pertama, ia menggambarkan jati diri bangsa Melayu yang taat kepada raja berdasarkan konsep daulat. Kedua, ia menggambarkan struktur masyarakat berdasarkan hierarki politik dan masyarakat pedagang serta majmuk. Ketiga, ia mengandungi kritikan terhadap moral
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai mata kuliah sejarah peradaban Islam. Terdapat informasi mengenai kehidupan periode Makkah seperti langkah dakwah Nabi Muhammad SAW dan strateginya, perbedaan pembinaan pendidikan antara Makkah dan Madinah, serta faktor penentang dakwah. Juga dijelaskan mengenai peristiwa hijrah ke Madinah, Piagam Madinah, dan Perjanjian Hudaibiyah beserta latar belakang dan mak
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 5sitisarahrahmania
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Umayyah di Damaskus dan Andalusia.
2. Daulah Umayyah di Damaskus (661-750 M) dan Andalusia (756-1031 M) menjadi pusat kemajuan ilmu dan peradaban. Kota-kota seperti Damaskus dan Cordoba menjadi kota pelajar dengan banyaknya sekolah, perpustakaan, dan rumah sakit.
3.
Makalah ini membahas tentang peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, dimulai dari faktor-faktor yang mendorong berdirinya dinasti Abbasiyah, para khalifah yang memerintah, kejayaan dinasti dalam bidang ilmu pengetahuan dan sebab-sebab kemundurannya. Dinasti Abbasiyah berkuasa selama lebih dari 5 abad dan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, arsitektur, sastra, dan pendidikan
Kepemimpinan Muhammad Al-Fatih_Alvina Elsa 2201085032_2B.pdfalvinaelsa1
Kepemimpinan merupakan sebuah aspek terpenting dalam membangun sebuah perkumpulan, mulai dari perkumpulan sebuah komunitas biasa sampai perkumpulan para aktivis-aktivis muda yang menjadi penentu arah masa depan bangsa. Didalam sebuah perkumpulan atau bisa lebih dikenal dengan komunitas atau organisasi, biasanya selalu ada seseorang yang memimpin. Kepemimpinan didalam sebuah komunitas atau organisasi sangat dibutuhkan dan menjadi penentu maju atau mundurnya sebuah komunitas atau organisasi.
KEPEMIMPINAN MUHAMMAD AL-FATIH (LEADERSHIP OF MUHAMMAD AL-FATIH)kintan mawarni
1. Sultan Muhammad Al-Fatih adalah pemimpin Ottoman yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 setelah berabad-abad upaya sebelumnya gagal. 2. Ia dididik secara intensif sejak kecil dan pandai dalam berbagai bidang ilmu seperti agama, militer, dan sains. 3. Strategi cerdiknya dalam mengepung Konstantinopel seperti membangun jalan kayu yang diolesi minyak membantu pasukannya merebut kota tersebut.
Dinasti Abbasiyah berdiri setelah pemberontakan melawan Dinasti Umayyah. Masa kejayaannya terjadi pada pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya Al-Mamun di abad ke-8 dan ke-9 M, ketika ilmu pengetahuan dan peradaban Islam mencapai puncaknya. Faktor-faktor seperti kelemahan pemerintahan, pemberontakan daerah, dan invasi Mongol menyebabkan kemunduran Dinasti Abbasiyah
Dinasti Umayyah berkuasa selama 91 tahun di bawah 14 khalifah dengan ibu kota Damaskus. Mereka memperkenalkan lembaga-lembaga pemerintahan Islam dan memberikan kontribusi besar pada peradaban Islam, khususnya di bidang seni, militer, perdagangan, dan kerajinan. Namun, sistem keturunan yang digunakan dan konflik internal membawa kemunduran dinasti ini.
Makalah spi kerajaan islam sebelum penjajahan belandajuniska efendi
Makalah ini membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebelum masa penjajahan Belanda, mencakup kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku dan Sulawesi serta hubungan politik dan keagamaan antara kerajaan-kerajaan tersebut.
Sejarah Melayu memiliki beberapa keunikan dalam aspek pembentukan jati diri, masyarakat, dan kritikan sosial bangsa Melayu. Pertama, ia menggambarkan jati diri bangsa Melayu yang taat kepada raja berdasarkan konsep daulat. Kedua, ia menggambarkan struktur masyarakat berdasarkan hierarki politik dan masyarakat pedagang serta majmuk. Ketiga, ia mengandungi kritikan terhadap moral
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
Dokumen tersebut berisi soal dan jawaban mengenai mata kuliah sejarah peradaban Islam. Terdapat informasi mengenai kehidupan periode Makkah seperti langkah dakwah Nabi Muhammad SAW dan strateginya, perbedaan pembinaan pendidikan antara Makkah dan Madinah, serta faktor penentang dakwah. Juga dijelaskan mengenai peristiwa hijrah ke Madinah, Piagam Madinah, dan Perjanjian Hudaibiyah beserta latar belakang dan mak
Kelas 08 SMP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Bab 5sitisarahrahmania
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Umayyah di Damaskus dan Andalusia.
2. Daulah Umayyah di Damaskus (661-750 M) dan Andalusia (756-1031 M) menjadi pusat kemajuan ilmu dan peradaban. Kota-kota seperti Damaskus dan Cordoba menjadi kota pelajar dengan banyaknya sekolah, perpustakaan, dan rumah sakit.
3.
Makalah ini membahas tentang peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, dimulai dari faktor-faktor yang mendorong berdirinya dinasti Abbasiyah, para khalifah yang memerintah, kejayaan dinasti dalam bidang ilmu pengetahuan dan sebab-sebab kemundurannya. Dinasti Abbasiyah berkuasa selama lebih dari 5 abad dan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, arsitektur, sastra, dan pendidikan
Kepemimpinan Muhammad Al-Fatih_Alvina Elsa 2201085032_2B.pdfalvinaelsa1
Kepemimpinan merupakan sebuah aspek terpenting dalam membangun sebuah perkumpulan, mulai dari perkumpulan sebuah komunitas biasa sampai perkumpulan para aktivis-aktivis muda yang menjadi penentu arah masa depan bangsa. Didalam sebuah perkumpulan atau bisa lebih dikenal dengan komunitas atau organisasi, biasanya selalu ada seseorang yang memimpin. Kepemimpinan didalam sebuah komunitas atau organisasi sangat dibutuhkan dan menjadi penentu maju atau mundurnya sebuah komunitas atau organisasi.
KEPEMIMPINAN MUHAMMAD AL-FATIH (LEADERSHIP OF MUHAMMAD AL-FATIH)kintan mawarni
1. Sultan Muhammad Al-Fatih adalah pemimpin Ottoman yang berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 setelah berabad-abad upaya sebelumnya gagal. 2. Ia dididik secara intensif sejak kecil dan pandai dalam berbagai bidang ilmu seperti agama, militer, dan sains. 3. Strategi cerdiknya dalam mengepung Konstantinopel seperti membangun jalan kayu yang diolesi minyak membantu pasukannya merebut kota tersebut.
PPT KEPEMIMPINAN SRI KOMALA SARI 2A 2201085005.pdfSriKomalaSari4
SRI KOMALA SARI / 2201085005
KELAS 2 A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA
PPT ini menampilkan apa biografi dari Sultan Muhammad Al-Fatih yang menjadi seorang pemimpin untuk menaklukkan kota Konstantinopel di usia muda nya.
KEPEMIMPINAN MUHAMMAD AL FATIH.
TUGAS UAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN.
Disusun oleh : Tata Oktaviani Wiriastuti (2101085048)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA.
Lanjutan, bagaimana Aceh bisa menerapkan Syariat Islam saat ini, itu karena aceh langsung terhubung dengan Khilafah islam dulu, bagaimana organisasi-organisasi islam indonesia seperti sarikat islam pada masa penjajahan belanda terinspirasi dari islam, simak materi beikut ini. Silahkan download, dan jangan lupa si Share ilmu ini ya. Jzk.
Meluruskan tentang sejarah masuknya Agama Islam di indonesiaSetiono Winardi
1. Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada zaman kekhalifahan Khulafaur Rasyidin, bukan melalui pedagang seperti yang diklaim Belanda. Sahabat Nabi seperti Ali bin Abi Thalib dan Ja'far bin Abi Thalib berdakwah di beberapa wilayah Indonesia pada abad ke-7 Masehi.
2. Bukti sejarah seperti surat-surat antara penguasa Muslim di Indonesia dengan kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah menunjukkan perkembangan aw
Makalah ini membahas tentang Mustafa Kemal Ataturk yang menjadi presiden pertama Republik Turki setelah menghapuskan kesultanan Utsmani dan jabatan khalifah. Mustafa Kemal memperjuangkan modernisasi Turki dengan memisahkan agama dari negara serta menerapkan berbagai kebijakan baru."
Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran pembaruan Islam di bidang keagamaan di Mesir. Tokoh-tokoh pembaru seperti Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh berupaya untuk mengembalikan Islam kepada ajaran dasarnya dengan melakukan ijtihad. Mereka menganalisis penyebab kemunduran umat Islam akibat mengikuti ajaran-ajaran dari luar Islam dan salah pengertian terhadap beberapa konsep agama.
Teks tersebut membahas tentang Khulafaur Rasyidin dan metode penyampaian sejarah. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan tentang empat khalifah yang meneruskan ajaran Nabi Muhammad SAW yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Teks tersebut juga menjelaskan beberapa metode penyampaian sejarah seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, timeline, dan peta konsep.
Perkembangan islam abad pertengahanPresentation Transcript
• 1. Peradaban Islam dibagi menjadi 3 yaitu periode klasik, pertengahan dan modern. Yang dimaksud dengan periode klasik adalah tahapan sejarah umat islam yang diawali sejak tahun tahun terakh.ir keruntuhan Daulah Abbasiyah(1250 M). Pada tahun132 H/750 M, keturunan bani Umayyah ditumpas habis dan menandai berkahirnya dinasti tersebut. Hanya Abdurrahman, satu-satunya keturunan bani Umayah yang berhasil melarikan diri ke Andalusia dan mendirikan dinasti Umayyah II di daratan Eropa tersebut. Sejalan dengan pesatnya perkembangan Islam di Asia dan Afrika, Islam juga menyebar ke Eropa. Yaitu melalui tiga jalan sebagai berikut.
• 2. Puncak kejayaan umat Islam terjadi di masa khalifah Abdurahman ad Dakhil (756 - 785 M) dan Khalifah Harun ar rasyid (786 809).Pada masa itu hanya ada dua negara superpower, yaitu barat yang berkedudukan di Cordova dan timur berkedudukan di Bagdad .Keduanya sama-sama negara pengetahuan, umat islam pernah berjaya selama kurang lebih 7 abad ( antara abad VII s.d XIII ). Kejayaan tersebut menumbuhkan pusat-pusat keunggulan, baik di bidang pendidikan, peribadatan, perekonomian, pertanian, pertanian, ked okteran, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mendorong kemajuan peradaban umat Islam. Faktor Intern 1. Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam 2. Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju. 3. Islam sebagai rahmat seluruh alam. 4. Islam sebagai agama diwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.
• 3. Faktor Ekstern 1. Berpindahnya para ilmuwan dari orang non Arab (Persi, Yunani, dan lain-lain) ke Baqdad untuk menerjemahkan buku-buku ke dalam bahasa Arab. 2. Penguasa (khalifah) memberikan peluang kepada orang-orang non Arab (kaum Mewli) untuk menduduki jabatan. 3. Stabilitas politik yang kondusif. 4. Kemajuan ekonomi, munculnya industri-industri dan perdagangan sampai ke dunia luar.
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldunLtfltf
Makalah ini membahas tentang konsep klasifikasi ilmu menurut Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun membagi ilmu pengetahuan menjadi dua, yaitu ilmu-ilmu tradisional (naqliyah) yang bersumber dari al-Qur'an dan as-Sunnah, dan ilmu-ilmu rasional (aqliyah) yang diperoleh melalui penggunaan akal. Ibnu Khaldun juga dikenal sebagai bapak sosiologi Islam karena kontribusinya dalam bidang
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD.pdf.pdf
Muhammad al fatih
1. MUHAMMAD AL-FATIH
Auliaur Rahim N. Q. L.
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta
Email: auliaurrahimnql@gmailcom
1. PENDAHULUAN
Sejarah adalah masa lampau atau masa lalu, yang berarti tanpa adanya masa lalu tidak
akan ada masa sekarang. Karena sejarah merupakan suatu kejadian yang mendasari
terbentuknya sesuatu maka sejarah akan selalu menarik untuk dibahas, bahkan banyak hal
mengejutkan yang dapat kita temukan dari sebuah sejarah. Kita sebagai seorang manusia
wajib untuk memahami sejarah, paling tidak kita paham akan sejarah negara dimana kita
dilahirkan, dan sejarah agama kita masing-masing. Dengan memahami sejarah, kita dapat
mengerti dan memahami arti penting suatu kejadian atau peristiwa sehingga kita mampu
mengambil poin penting yang terkandung didalamnya dan dijadikan sebagai sebuah pelajaran
berharga bagi kita untuk kedepannya. Dan hanya dari sejarahlah kita dapat mempelajari
mengapa suatu kaum manusia mampu bersatu dengan kaum yang lainnya sehingga
terbentuklah suatu peradaban baru, atau sebaliknya yaitu mengapa suatu kaum manusia dapat
terpecah belah sehingga peradaban manusia yang ada dimasa itu terancam hancur.
Konstantinopel merupakan sebuah negeri yang begitu makmur, saking makmurnya
Napoleon Bonaparte mengungkapkan kekagumannya seperti berikut ini:
“...kalaulah dunia ini sebuah Negara, maka konstantinopel inilah yang paling layak
menjadi ibunegaranya!” (Abu Fatah Grania : 325)
Negeri yang menjadi simbol kedigdayaan selama berabad-abad lamanya ini dibangun
oleh Konstantin I, 200 tahun sebelum kelahiran Rasulullah SAW yang lebih tepatnya
dibangun pada tahun 330 M. Upaya umat Islam untuk menaklukkan negeri nan makmur ini
dilakukan sebanyak 8 kali. Namun sebelum itu, Rasulullah SAW pernah menyurati Heraklius
(Kaisar Konstantinopel pada abad ke 6) untuk memeluk agama Islam. Sebenarnya secara
pribadi Heraklius meyakini kebenaran yang ada pada diri Rasulullah SAW namun Heraklius
belum siap untuk menjadi seorang muslim. Ia kemudian membalas ajakan Rasulullah SAW
dengan memberi penghormatan terhadap Beliau. Setelah itu barulah upaya umat Islam untuk
menaklukkan Konstantinopel dimulai. Lima kali pada Dinasti Umayyah, satu kali pada
Dinasti Abbasiyah, dan dua kali pada masa Utsmaniyah. Pada tahun 1453 M, umat Islam
akhirnya berhasil menaklukkan negeri nan makmur ini. Dibawah kepemimpinan Sultan
Mehmed II yang memiliki nama asli Muhammad Al-Fatih tersebut berhasil mewujudkan
sabda Rasulullah SAW, dimana beliau pernah bersabda:
2. “Sesungguhnya Konstantinopel itu pasti akan dibuka (ditaklukkan). Sebaik-baik
pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.” (HR.
Bukhari). (Abu Fatah Grania : 321)
Jadi, berdasarkan sabda Rasulullah SAW di atas, Muhammad Al-Fatih merupakan
pemimpin terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Namun gelar tersebut tidak ia dapatkan
begitu saja, usaha dan didikan yang diberikan dari orangtua maupun lingkungannya semenjak
ia kecil perlahan membentuk karakter kepemimpinan yang kuat. Anak dari Sultan Murad II
ini diangkat menjadi sultan menggantikan ayahnya yang wafat di musim dingin 1450-1451 di
kota Edirne karena sakit.
Tujuan penulis membuat paper mengenai Muhammad Al-Fatih ini dikarenakan
menurut penulis Muhammad Al-Fatih merupakan salah satu tokoh yang patut dijadikan
panutan oleh para generasi muda Indonesia yang notabene-nya berasal dari berbagai macam
suku, budaya, bahkan keyakinan yang dianut. Terlepas dari ke-islaman-nya, yang patut
dicontoh dari Muhammad Al-Fatih ini adalah ilmu yang ia miliki begitu luas, ia menguasai
banyak hal mulai dari permesinan, beragam bahasa asing, bahkan hingga agama lain seperti
katolik, kristen, dan lain sebagainya. Hal tersebut ia lakukan agar ia bisa merebut banyak
daerah kekuasaan. Permesinan ia lakukan agar ia mampu memiliki armada mesin tempur
untuk mendukung pasukan tempurnya, bahasa asing ia kuasai agar ia mampu mendapat
informasi dari rakyat-rakyat bangsa lain, agama lainnya ia kuasai agar ia mampu
menggoyahkan keyakinan suatu bangsa yang ia jadikan incaran untuk merebut kekuasaan,
dan masih banyak ilmu lainnya yang ia kuasai semata-mata hanya untuk menggulingkan
kekuasaan suatu negeri agar ia mampu mengambil alih kekuasaan tersebut dan menyebarkan
agama Islam. Namun dibalik kepintarannya, ia tidak pernah meninggalkan shalat wajib,
shalat sunnah bahkan shalat tahajjud semenjak ia baligh hingga wafat. Sekali lagi terlepas
dari agamanya, ia mencerminkan bahwa sepintar-pintarnya, seluas-luasnya pengetahuan yang
ia miliki itu semua tidak terlepas dari peran Tuhan yang ia yakini dalam konteks Islam adalah
Allah SWT namun bagi pembaca tulisan ini yang menganut agama lain, jangan lupakan peran
Tuhan dalam hidupmu, karena Dia yang berkuasa atas segala sesuatu, yakinlah seperti yakin-
nya Muhammad Al-Fatih terhadap Allah SWT.
3. 2. MASA KECIL AL-FATIH
Sultan Mehmed II yang memiliki nama asli Muhammad Al Fatih lahir pada 27 Rajab
835 H/30 Maret 1432 M di Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah. Sang ayah, Sultan
Murad II, yang pada waktu itu menunggu kelahirannya sedang membaca surat Al-Fath
yang bercerita tentang janji kemenangan dari Allah sehingga ia segera memberikan nama
anaknya “Muhammad Al Fatih,” dimana tambahan kata ‘Muhammad’ memiliki tujuan
agar anaknya kelak memiliki sifat-sifat yang ada pada diri Rasulullah SAW. Dimasa
kecilnya, sifat manja dan bandel lahir dalam diri Al Fatih, hal tersebut wajar karena ia
merupakan anak dari sultan yang begitu disegani rakyatnya, memiliki harta yang
melimpah, dan lain sebagainya. Namun ayahnya tidak tinggal diam dalam menyikapi
anaknya tersebut, ia mencarikan guru yang paling cakap untuk membentuk karakter anak-
anak hingga dipanggillah Syeikh Ahmad bin Ismail Al Qurani dan Syeikh Aaq
Syamsyuddin. Ia bahkan tak tanggung-tanggung dalam menitipkan anaknya kepada guru-
guru yang dipanggilnya dengan cara ia memberikan kewenangan penuh kepada mereka
untuk memukul anaknya jika anak tersebut tidak patuh dan hal tersebut disampaikan
langsung didepan anaknya.
Syeikh Ahmad bin Ismail Al Qurani dan Syeikh Aaq Syamsyuddin tidak
sembarangan dalam mendidik muridnya, mereka dapat begitu memahami karakter yang
melekat pada diri muridnya, dan metodenya pun sesuai dengan ajaran Islam termasuk
cara memukul yang disandarkan pada Sabda Rasulullah SAW, “Perintahkanlah anakmu
shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah dia karena (meninggalkan)nya pada usia
sepuluh tahun dan pisahkan tempat tidur mereka.”(HR. Abu Daud no 495 dengan sanad
hasan). Akhirnya, berkat kegigihan Syeikh Ahmad bin Ismail Al Qurani dan Syeikh Aaq
Syamsyuddin dalam mendidik, karakter Al Fatih pun mulai terbentuk, ia mulai menjadi
anak yang sholeh secara perlahan, belajar memahami Al Qur’an dan hadist di usia yang
sangat muda, hingga akhirnya ia telah hafidz Qur’an di usia 7 tahun.
Kemudian, ketika berusia 11 tahun Al Fatih dikirim ke sebuah kota bernama Amasya,
hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam Kekhalifahan Utsmaniyah pada masa itu
dimana Al Fatih diharuskan untuk memimpin dan mencari pengalaman di kota tersebut
dengan tujuan untuk melatih menangani urusan kenegaraan dan pengelolaannya
didampingi oleh Syaikh Aaq Syamsyuddin dan Al Mula Al Kaurani. Dengan begitu maka
terciptalah kepribadian Al-Fatih, arah intelektualitas dan kulturnya dengan pondasi
keislaman yang kokoh. Peran Syaikh Aaq Syamsyuddin begitu berpengaruh terhadap
pembentukan karakter dari Al-Fatih, ia telah mendoktrin dalam diri Al-Fatih sejak kecil
bahwa: melipatgandakan gerakan berjihad untuk Utsmani, memberitahu dan meyakinkan
Al-Fatih bahwa Al-Fatih adalah pemimpin yang telah dijelaskan dalam sabda Rasulullah
SAW:
4. “Sesungguhnya Konstantinopel itu pasti akan dibuka (ditaklukkan). Sebaik-baik
pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.” (HR.
Bukhari). (Abu Fatah Grania : 321)
Maka dari itu, Al-Fatih sangat yakin bahwa yang dimaksud oleh Rasulullah SAW dalam
sabda diatas adalah dirinya sendiri sehingga ia tumbuh sebagai pemuda yang memiliki
sifat tekun, bercita-cita tinggi, berbudi luhur, bagus perangainya, ahli syair, serta
berpengetahuan tinggi terutama dalam bidang politik dan peperangan.
5. 3. MASA MUDA AL-FATIH
Muhammad Al-Fatih masih dapat dikatakan sangat muda ketika memimpin kota
Amasya, namun tidak lama setelah memimpin kota tersebut ayahnya mengundurkan diri
sebagai sultan dan mengangkatnya sebagai penerus ayahnya tepat di umurnya yang ke 12.
Rupanya hal tersebut didengar oleh kerajaan-kerajaan lainnya salah satunya adalah Kerajaan
Hungaria. Kerajaan Hungaria dengan cepat menyerang, dan dengan segera juga Al-Fatih
meminta ayahnya untuk kembali menjadi sultan dan memimpin kembali pasukannya. Namun
permintaan Al-Fatih ditolak dengan tegas oleh ayahnya yang telah memutuskan untuk hidup
tenang di Barat Daya Anatolia. Al-Fatih yang kemudian marah langsung mengirimkan surat
kepada ayahnya “Bila ayah adalah sultannya, datanglah dan pimpinlah pasukan ayah. Namun
bila aku sultannya, aku memerintahkan ayah untuk datang dan memimpin pasukanku.” Sultan
Murad II tergugah, akhirnya ia memutuskan untuk kembali dan memimpin pasukan
perangnya hingga akhirnya memenangkan Pertempuran Varna yang terjadi mulai tanggal 10
November 1444 M tersebut. Sejak itu, para penasihat sultan termasuk perdana menteri Halil
Pasha meminta Sultan Murad II untuk menjadi sultan kembali karena takut akan ada ancaman
dari tentara salib lainnya, sehingga akhirnya Sultan Murad II kembali menjadi sultan
sedangkan Al-Fatih dikirim ke Saruhan Sancagi.
Hingga pada tahun 1451, Sultan Murad II wafat karena sakit sehingga Al-Fatih kembali
menjadi sultan. Begitu ia menaiki tahta, ia langsung berfikir dan menyusun strategi untuk
menjatuhkan konstantinopel ke tangan Islam. Ia menemui guru yang benar-benar dekat yang
telah mendidiknya semasa kecil yaitu Syeikh Aaq Syamsyuddin, beserta tangan kanannya
yaitu Halil Pasha dan Zaghanos Pasha untuk menyusun strategi dan menyiapkan bala
tentaranya untuk melangsungkan penaklukannya. Dengan diawali Al-Fatih mengirimkan
surat kepada Paleologus untuk masuk Islam dan menyerahkan penguasaan kota secara damai
dan membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang, namun Paleologus tetap
mempertahankan kedudukannya dan memilih jalan perang. Akhirnya, persiapan perang pun
dilakukan. Al-Fatih berhasil mengumpulkan 250 ribu tentara yang sebelumnya telah dilatih
dengan intensif dan tidak lupa bahwa mereka juga selalu diingatkan akan pesan Rasulullah
SAW tentang penaklukkan konstantinopel tersebut dan betapa pentingnya konstantinopel
bagi umat Islam. Persiapan ini tidak main-main, Al-Fatih benar-benar teliti dalam
mempersiapkan seluruh pasukannya hingga meriam yang akan digunakan untuk
menghancurkan benteng Heraklius, nama lain dari Konstantinopel. Salah satu bukti bahwa
Al-Fatih tidak main-main dalam mempersiapkan segalanya adalah meriam yang akan
digunakan merupakan meriam raksasa atau meriam Dardanella yang dibuat oleh Orban.
Orban adalah seorang insinyur meriam dari Hungaria yang sangat diakui kehebatannya di
seluruh pelosok negeri pada zaman itu. Meriam Dardanella mampu melemparkan peluru bola
yang terbuat dari batu yang beratnya mencapai 700kg hingga sejauh 2 km yang dalam
seharinya dapat menembakkan 7 peluru. Dalam proses pembuatannya pun para wazir dan
ulama berdzikir dengan kalimat “La haula wa la quwwata illa billah!” dan Al-Fatih pun tetap
6. menanamkan keyakinannya hanya kepada Allah SWT dengan mengukir moncong meriam
dengan kalimat; “Tolonglah Ya Allah Sang Sultan Muhammad Khan bin Murad.”
Setelah persiapan tersebut matang, pasukan Al-Fatih mulai berangkat menuju
Konstantinopel dan tiba di kota tersebut pada hari Kamis 26 Rabi’ul Awal 857 H atau 6 April
1453 M. Sebelum memulai peperangan, Al-Fatih selalu mengingatkan pasukannya dengan
cara berkhotbah dihadapan mereka tentang kelebihan-kelebihan jihad, kepentingan
memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah SWT, dan tak lupa untuk
membacakan ayat-ayat Al-Qur’an mengenai pembukaan kota konstantinopel lantas bala
tentaranya pun menyambutnya dengan zikir, pujian, dan doa kepada Allah SWT. Semangat
mereka begitu membara layaknya panas bara api, tidak ada yang mereka takutkan pun dengan
kematian yang dapat dikatakan sudah di depan mata, karena apabila mereka gugur, mereka
wafat dalam keadaan berjihad, dimana di dalam Islam menemui ajal dalam keadaan berjihad
adalah sesuatu yang begitu mulia, begitu diidam-idamkan oleh seluruh umat Islam karena
keutamaannya. Perang pun terjadi, dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol
benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan
melawan pelaut Genoa yang dipimpin Guistiniani dan dari arah timur armada laut harus
menembus celah kecil yang ada di Teluk Golden Horn yang sudah dilindungi oleh rantai
besar hingga kapal kecil pun tidak bisa lewat. Usaha lain dilakukan dengan cara menggali
terowongan bawah tanah, walaupun usaha tersebut berhasil membuat Constantine dan
pasukannya panik namun usaha tersebut tetap saja gagal. Berhari-hari bahkan berminggu-
minggu lamanya pertempuran tak kunjung usai, Al-Fatih dan pasukan-pasukannya tak henti-
hentinya menyerang sedangkan Constantine dan seluruh pasukannya memang tak mudah
dikalahkan. Hingga muncullah satu ide gila yang terdengar bodoh yaitu dengan
memindahkan kurang lebih 70 kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang yang
ada di Teluk Golden Horn dimana hal tersebut hanya dilakukan dalam waktu semalam.
Taktik ini adalah taktik ter’gila’ yang pernah dilakukan namun diakui sebagai taktik
peperangan terbaik didunia oleh para sejarawan Barat sendiri. Teluk Golden Horn dipilih
karena disitulah titik terlemah pertahanan Konstantinopel. Serangan besar-besaran dilakukan
oleh Al-Fatih beserta seluruh pasukannya, benteng Bizantium yang berada disana mulai
diambil alih oleh pasukan Al-Fatih diiringi takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar!” terus
berkumandang dan semangat seluruh pasukan yang tidak pernah mati seolah dapat membelah
langit kota pada saat itu hingga tepat pada jam 1 pagi, hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H
atau 29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, Al-Fatih beserta seluruh pasukannya
kembali menyerang total diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, Irregular berada dipaling
depan, Anatolian army berada dibelakangnya, dan di lapis terakhir adalah pasukan elit
Yanisari. Peperangan hebat terjadi di kondisi seperti itu, Constantine dan Pangeran Orkhan
gugur di medan perang, Giustiniani meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya, Kardinal
Isidor lolos dengan cara menyamar menjadi budak melalui Galata, dan akhirnya seluruh
pasukan dibawah kepemimpinan Al-Fatih berhasil menembus dan mengambil alih kota
melalui pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota.
Mereka berhasil mewujudkan sabda Rasulullah SAW 800 tahun yang lalu.
7. Konstantinopel telah jatuh, Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam
keseluruhannya), Sultan Muhammad Al-Fatih memberikan perlindungan kepada seluruh
penduduk siapapun mereka, apapun agamanya. Al-Fatih kemudian membangun kembali kota
dengan mendirikan sekolah-sekolah gratis, tak ada perbedaan terhadap agama sehingga
siapapun boleh belajar di sana, membangun rumah sakit, pasar, perumahan, bahkan rumah
diberikan secara gratis bagi pendatang yang ingin mencari nafkah di sana. Hingga akhirnya
kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga
ditemukan dan dilestarikan.
8. 4. PERADABAN YANG DIBANGUN AL-FATIH
Sultan Muhammad Al-Fatih memerintah selama 30 tahun. Selain berhasil menaklukkan
Bizantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-
kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa, dan termasuk jasanya yang paling penting
adalah berhasil mengadaptasi manajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam
Kerajaan Utsmani. (Nurfitri Hadi, 2014)
Sultan Muhammad Al-Fatih juga telah membangun lebih dari 300 masjid termasuk Masjid
Sultan Muhammad II dan Masjid Jami’ Abu Ayyub al-Anshari. Kemudian ia juga
membangun 57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah Utsmani.
Dalam masa penyempurnaan kekuasannya, ia menuju Negara Balkan untuk
menyempurnakan penaklukannya. Sultan Muhammad II menaklukan Serbia tahun 863 H
/1459 M, Morah di Yunani 865 H / 1460 M, Aflaq dan Baghdan (Rumania) tahun 866 H /
1462 M, Albania sekitar tahun 867-884H / 1463 – 1479 M, Bosnia dan Herzegovina sekitar
tahun 867-870 H / 1463-1465M. Ia juga berusaha menaklukan Hongaria tahun 881 H / 1476
M sebagaimana angan-angannya mengarah menuju Asia kecil maka ia menaklukan Trabzon
tahun 866 H / 1461 M.Dan termasuk yang menjadi tujuan-tujuan Sultan Muhammad II adalah
ia ingin menjadi Kaisar di Roma, mengumpulkan pecahan baru ke dalam wilayah
penaklukannya, dan menjadikan Konstatinopel sebagai benteng Byzantium. Untuk
mewujudkan keinginan tersebut, maka ia harus menaklukan Italia. Karena itu ia harus
mempersiapkan yang dijanjikan, mempersiapkan armada besar dan mampu mengambil
pasukannya dan jumlah yang besar untuk melakukan perlawanan dari dekat kota ‘Autran’.
Pasukan Al Fatih berhasil menguasai benteng kota tersebut pada Jumadal Ula 885H / Juli
1480M.Sultan Muhammad II berkeinginan untuk mengambil kota tersebut sebagai pondasi
yang digunakan tempat melajunya pasukan dari arah utara menuju Roma, namun sebelum itu
maut telah menjemputnya pada 4 Rabi’ul Awal 886 H / 3 Mei 1481 M.
Pada bulan Rabi’ul Awal 886H / 1481M, sulthan Muhammad II Al Fatih pergi meninggalkan
Konstatinopel diiringi pasukan yang sangat banyak. Sebelum keberangkatannya, Sulthan
Muhammad II Al Fatih sudah mengalami sakit-sakitan namun tidak dia hiraukan karena
kecintaan dan kerinduannya terhadap jihad. Ia sendiri yang keluar memimpin pasukannya.
Termasuk kebiasaannya adalah bersungguh-sungguh dalam laga pertempuran untuk
mengobati rasa sakit yang melandanya. Namun untuk kali ini rasa sakitnya luar biasa. Ia
mulai jalan tertatih-tatih, sehingga mengharuskannya untuk mencari dokter. Pengobatan dan
obat-obatan tidak memberikan kesembuhan. Sultan Muhammad II Al Fatih meninggal di
tengah-tengah pasukannya pada hari Kamis, 4 Rabi’ul Awal 886H / 3 Mei 1481M. Ia wafat
dalam usia 52 tahun setelah memimpin kurang lebih selama 31 tahun.Tidak ada seorang pun
yang mengetahui arah yang akan dituju oleh Sultan Muhammad II Al Fatih dengan pasukan-
pasukannya. Pendapat orang-orang yang berbeda-beda; apakah Sultan Muhammad II Al Fatih
hendak menuju Roudes untuk menaklukan jazirah ini, jazirah yang telah menolak komandan
Sultan Muhammad II Al Fatih, Masih Basya atau bersiap untuk menyusul pasukannya yang
9. telah masuk di Italia selatan dan setelah itu ia merangsek sendiri menuju Roma, Italia Utara,
Perancis dan Spanyol. Semua itu masih tetap rahasia yang disimpan oleh Sultan Muhammad
II Al Fatih di hatinya dan tidak diberitahukan kepada seorang pun. (Deritalama, 2014)
10. 5. KESIMPULAN
Sosok Al-Fatih memang begitu fenomenal. Semenjak usia 12 tahun ia sudah diangkat
menjadi sultan. Dengan keberhasilannya membebaskan kota Konstantinopel, ia dianggap
telah membuktikan hadis Nabi Muhammad SAW pada 8 abad sebelumnya dan disebut
sebagai sebaik-sebaik pemimpin. Apa saja hal yang patut kita teladani dari sosok Muhammad
Al-Fatih?
1. Menguasai Banyak Bahasa
2. Mempelajari Banyak Ilmu
3. Fleksibel, Inovatif, dan Penuh Kejutan
4. Mengambil Pelajaran dari Sejarah Tokoh Lain
5. Giat Beribadah
6. Pekerja Keras
7. Berani
8. Cerdas
9. Pemimpin yang Adil
10. Memiliki Keteguhan Hati dan Keyakinan
11. Bersikap Tawakal (Utomo Priyambodo dkk, 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Felix Y. Siauw. (2014). Muhammad Al-Fatih 1453 (p. 95-102). Jakarta Utara: Al-Fatih Press
Nurfitri Hadi. (2014). Muhammad Al Fatih, Penakluk Konstantinopel.
abuabdurrohmanmanado.org. Diakses 26 Desember 2017
Unknown. (2014). Sang Penakluk: Sultan Muhammad Al Fatih. deritalama.wordpress.com.
Diakses 26 Desember 2017
Utomo Priyambodo, dkk. (2017). 11 Hal yang Patut Diteladani dari Muhammad Al-Fatih.
kumparan.com. Diakses 26 Desember 2017