Paparan pengantar sesi diskusi kelompok 'Pendidikan Kepramukaan' pada Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2017. Kelompok ini meliputi 4 isu utama yakni; Pembinaan Anggota Muda, Pembinaan Anggota Dewasa termasuk Pusdiklat, Kebijakan Hubungan Luar Negeri dan Satuan Karya
Paparan pengantar sesi diskusi kelompok 'Pendidikan Kepramukaan' pada Rapat Kerja Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2017. Kelompok ini meliputi 4 isu utama yakni; Pembinaan Anggota Muda, Pembinaan Anggota Dewasa termasuk Pusdiklat, Kebijakan Hubungan Luar Negeri dan Satuan Karya
UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PRAMUKA DI...Afroh Hikmah
The scout movement exists as a tool for the formation of character in the form of
non-formal education activities in schools. Education scouting in SDIT Salsabila 2
Klaseman is an organization that is packaged in an attractive and fun activity but
it also contains the values of education. Scouting Education held outdoors so as to
provide an element of recreation for the students after a full day through a learning
process. Scoutmaster provide games that contain elements of education combined
with scouting materia
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PRAMUKA
Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang
Muda yang Suka Berkarya. "Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak
(16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923
yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di
Bandung. Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische
Padvinderij Organisatie (JIPO).
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
Peduli terhadap dirinya pribadi
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
3. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
belajar sambil melakukan;
kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
kegiatan yang menarik dan menantang;
kegiatan di alam terbuka;
kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
satuan terpisah antara putra dan putri;
Kapan Anak Bisa Belajar Pramuka?
Tingkatan Pramuka dibagi berdasarkan kelompok usia, Anggota Gerakan Pramuka terdiri dari
Anggota Muda dan Anggota Dewasa. Anggota Muda adalah Peserta Didik Gerakan Pramuka
yang dibagi menjadi beberapa golongan:
1. Golongan Siaga merupakan anggota yang berusia 7 – 10 tahun
2. Golongan Penggalang merupakan anggota yang berusia 11- 15 tahun
3. Golongan Penegak merupakan anggota yang berusia 16 – 20 tahun
4. Golongan Pandega merupakan anggota yang berusia 21 – 25 tahun
5. Anggota yang berusia di atas 25 tahun berstatus sebagai anggota dewasa.
Dengan demikian kegiatan Pramuka sudah dapat diterima anak saat memasuki SD. Orang tua
diharapkan dapat memberi dukungan kepada anaknya agar tertarik dengan kegiatan Pramuka
sehingga anak-anak kelak dapat merasakan manfaat dari mengikuti kegiatan tersebut.
Manfaat Mengikuti Kegiatan Pramuka
Sebenarnya ada banyak hal yang didapatkan saat anak mengikuti kegiatan Pramuka.
Hampir semua yang ia pelajari di Pramuka dapat dipraktekkan dalam aktivitas sehari-hari,
misalnya seperti membuat suatu karya dari barang bekas (kardus bekas susu, kaleng susu atau
bungkus sabun), memasak, menyiapkan serta merapihkan barang pribadi.
4. Ia juga belajar untuk bisa bertahan hidup ketika hidup di alam terbuka dengan membuat tenda,
membuat api dari kayu, makan dengan bahan seadanya, tidak mengandalkan listrik, jauh dari
keramaian dan sulit mencari kebutuhan apapun. Saat suasana seperti inilah ia dididik untuk bisa
bertahan hidup.
Banyak sekali manfaat yang didapat olehnya dengan mengikuti kegiatan Pramuka. Apa saja
keuntungan mengikuti kegiatan Pramuka sejak usia dini?
1. Disiplin
Saat anak mengikuti kegiatan Pramuka, pelajaran yang paling dasar adalah pembentukan
karakter anak. Ia akan dilatih untuk menyiapkan dan melakukan apapun seorang diri tanpa
dibantu orang tua. Ia juga akan dilatih untuk tepat waktu seperti saat bangun tidur, mandi, makan,
belajar atau aktivitas lainnya.
Anak yang dilatih disiplin sejak kecil akan terbiasa berdisiplin sehingga akan menjadi kebiasaan
yang baik yang terbawa hingga ia dewasa dan dapat bekerja dengan hasil yang memuaskan
karena kedisiplinannya tersebut.
2. Tanggung Jawab
Saat mengikuti kegiatan Pramuka, anak akan dituntut untuk bisa mengambil keputusan dalam hal
apapun dan bertanggung jawab dengan keputusannya tersebut. Kegiatan Pramuka, anak harus
bertanggung jawab pada saat melakukan tugasnya. Misalnya saat membuat tenda mereka harus
bertanggung dengan keselamatan tenda. Pada saat memasak, ia harus bertanggung jawab pada
orang lain yang menikmati makanan tersebut. Saat berkemah ia juga belajar tanggung jawab
dengan perlengkapannya masing-masing.
3. Mandiri
Banyak anak yang terbiasa dibantu oleh orang tua atau asisten rumah tangga untuk mengurus diri.
Namun dengan mengikuti kegiatan Pramuka ia akan belajar untuk mengurus keperluannya
sendiri. Dengan belajar mandiri akan membentuk karakter anak menjadi lebih baik dibanding
dengan mereka yang terbiasa dilayani.
5. 4. Berkomunikasi
Saat mengikuti kegiatan Pramuka maka anak akan dituntut untuk bisa berhubungan dengan
temannya, baik yang satu tim dengannya maupun yang berbeda timnya. Kegiatan dalam
Pramuka lebih banyak dilakukan secara berkelompok sehingga melatih mereka untuk bisa
berkomunikasi dengan teman-temannya. Dengan kegiatan ini, maka anak yang tadinya pemalu
atau pendiam dapat menjadi lebih berani untuk berbicara dengan orang lain.
5. Kreatif
Banyak kegiatan yang ada dalam Pramuka yang menuntut anak untuk menggunakan
kreativitasnya. Banyak aktivitas yang membuat anak harus menyelesaikan tugasnya dengan
menggunakan ide cemerlang mereka. Dengan demikian kreativitas mereka semakin diasah.
6. Kepemimpinan
Dalam kegiatan Pramuka, tiap anak akan mendapat kesempatan untuk memimpin regunya
masing-masing. Saat mendapat kesempatan itulah anak akan belajar mengenai gaya
kepemimpinan sehingga ketika memasuki usia dewasa anak bisa menjadi seorang pemimpin,
baik ditempat kerja, organisasi, maupun ketika sudah berkeluarga.
7. Mencintai alam
Banyak kegiatan Pramuka yang dilakukan di luar ruangan atau di alam bebas. Kegiatan tersebut
menuntut anak untuk berinteraksi dengan alam, sehingga secara tidak langsung akan
mengajarkan mereka untuk mencintai alam dan menjaga kelestarian lingkungan hidup.
8. Kemampuan Bertahan Hidup
Dalam kegiatan Pramuka anak akan diajarkan berbagai kode sandi, cara mengikat simpul,
membuat tenda, memasak dengan peralatans seadanya, P3K, dan kemampuan lainnya yang akan
berguna untuk bertahan hidup saat situasi darurat.
6. Landasan Hukum
Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan
Pramuka
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan
Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Pengesahan
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 81A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013 pada Lampiran III, kegiatan ekstrakurikuler merupakan
perangkat operasional (supplement dan complements) kurikulum yang perlu disusun dan
dituangkan dalam rencana kerja tahunan dan kalender pendidikan sekolah.
Fungsi Kegiatan Pramuka
Mengacu Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013,
lampiran III dijelaskan bahwa fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka adalah Kegiatan
ekstrakurikuler pada satuan pendidikan memiliki fungsi pengembangan, sosial, rekreatif, dan
persiapan karir yaitu.
1. Fungsi pengembangan, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung
perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi,
dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.
2. Fungsi sosial, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial
dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas
pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai
sosial.
7. 3. Fungsi rekreatif, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks,
menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta
didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah
lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik.
4. Fungsi persiapan karir, yaitu bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.
Kesimpulan
1. Ada dua hal yang menjadi alasan dalam menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler
wajib.
2. Dasar legalitas berupa Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
3. Pramuka mengajarkan banyak nilai, mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial,
kecintaan alam, hingga kemandirian.
4. Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan
Undang-Undang, Keputusan Presiden, dan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka peserta didik
memiliki sikap, pengetahuan dan keterampilan yang baik sebagai warganegara Indonesia.
5. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada satuan pendidikan memiliki fungsi
pengembangan, sosial, rekreatif, dan persiapan karir.
6. Strategi yang dapat lakukan untuk membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan
ekstra kurikuler pramuka adalah intervensi, pemberian keteladanan, habituasi/pembiasaan,
mentoring/pendampingan dan penguatan.