Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penanganan bencana tsunami di Indonesia. Beberapa alat TIK yang digunakan antara lain jaringan buoy, tide gauge, CCTV, radar tsunami, GPS, dan sistem pendukung keputusan untuk mendeteksi dan memperingatkan dini terjadinya tsunami. Website yang dibahas berisi informasi lengkap tentang sistem peringatan dini tsunami di Indonesia beserta edukasi yang diberikan kepada
Dokumen tersebut membahas sistem peringatan dini bencana banjir di DKI Jakarta yang dioperasikan BPBD Provinsi. Sistem ini meliputi pengumpulan data curah hujan dan tinggi muka air, pemberian peringatan dini kepada masyarakat lewat berbagai saluran, validasi laporan, dan publikasi informasi banjir untuk mendukung penanganan bencana.
Sistem informasi LAPAN:FIRE HOTSPOT membantu pemantauan titik panas kebakaran hutan dan lahan secara real-time melalui satelit, menghasilkan informasi hotspot harian beserta koordinat, tanggal, dan lokasi kejadian untuk mendukung upaya antisipasi dan penanggulangan kebakaran. Sistem ini dihadapkan pada tantangan otomatisasi dan perbedaan data wilayah, namun terus dikembangkan untuk mendukung penanggulangan bencana kebakaran
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptxnadyaanggara
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tsunami, penyebabnya, tanda-tanda terjadinya, sistem peringatan dini tsunami di Indonesia, serta upaya mitigasi dan penguatan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami.
2. Dibahas pula mengenai penyebab terjadinya tsunami seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, longsor, dan hantaman meteor. Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia menggunakan sensor untuk mendetek
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh gempa bumi di dasar laut. Dokumen ini menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, dampak, dan upaya mitigasi tsunami. Upaya mitigasi meliputi penilaian bahaya, sistem peringatan dini, dan persiapan masyarakat untuk mengurangi dampak bencana ini. "
Indonesia terletak didaerah katulistiwa yang panas dan lembab , mengakibtkan terjadinya hari guruh (IKL) yang sangat tinggi dibanding daerah lainnya (100 -200 hari pertahun) , bahkan daerah cibinong sempat tercatat pada .Guiness Book of Records 1988, dengan jumlah 322 petir per tahun. Kerapatan sambaran petir di Indonesia juga sangat besar yaitu 12/km2/tahun yang berarti pada setiap luas area 1 km2 berpotensi menerima sambaran petir sebanyak 12 kali setiap tahunnya. Energy yang dihasilkan oleh satu sambaran petir mencapai 55 kwhours
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penanganan bencana tsunami di Indonesia. Beberapa alat TIK yang digunakan antara lain jaringan buoy, tide gauge, CCTV, radar tsunami, GPS, dan sistem pendukung keputusan untuk mendeteksi dan memperingatkan dini terjadinya tsunami. Website yang dibahas berisi informasi lengkap tentang sistem peringatan dini tsunami di Indonesia beserta edukasi yang diberikan kepada
Dokumen tersebut membahas sistem peringatan dini bencana banjir di DKI Jakarta yang dioperasikan BPBD Provinsi. Sistem ini meliputi pengumpulan data curah hujan dan tinggi muka air, pemberian peringatan dini kepada masyarakat lewat berbagai saluran, validasi laporan, dan publikasi informasi banjir untuk mendukung penanganan bencana.
Sistem informasi LAPAN:FIRE HOTSPOT membantu pemantauan titik panas kebakaran hutan dan lahan secara real-time melalui satelit, menghasilkan informasi hotspot harian beserta koordinat, tanggal, dan lokasi kejadian untuk mendukung upaya antisipasi dan penanggulangan kebakaran. Sistem ini dihadapkan pada tantangan otomatisasi dan perbedaan data wilayah, namun terus dikembangkan untuk mendukung penanggulangan bencana kebakaran
P3. Ancaman dan Risiko Bencana Tsunami.pptxnadyaanggara
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tsunami, penyebabnya, tanda-tanda terjadinya, sistem peringatan dini tsunami di Indonesia, serta upaya mitigasi dan penguatan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami.
2. Dibahas pula mengenai penyebab terjadinya tsunami seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, longsor, dan hantaman meteor. Sistem peringatan dini tsunami di Indonesia menggunakan sensor untuk mendetek
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh gempa bumi di dasar laut. Dokumen ini menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, dampak, dan upaya mitigasi tsunami. Upaya mitigasi meliputi penilaian bahaya, sistem peringatan dini, dan persiapan masyarakat untuk mengurangi dampak bencana ini. "
Indonesia terletak didaerah katulistiwa yang panas dan lembab , mengakibtkan terjadinya hari guruh (IKL) yang sangat tinggi dibanding daerah lainnya (100 -200 hari pertahun) , bahkan daerah cibinong sempat tercatat pada .Guiness Book of Records 1988, dengan jumlah 322 petir per tahun. Kerapatan sambaran petir di Indonesia juga sangat besar yaitu 12/km2/tahun yang berarti pada setiap luas area 1 km2 berpotensi menerima sambaran petir sebanyak 12 kali setiap tahunnya. Energy yang dihasilkan oleh satu sambaran petir mencapai 55 kwhours
Dokumen tersebut membahas berbagai upaya mitigasi bencana, termasuk mitigasi bencana tsunami, gunung berapi, gempa bumi, dan banjir. Beberapa upaya yang disebutkan adalah pembangunan struktur seperti pemecah gelombang untuk mitigasi tsunami, pemantauan aktivitas gunung berapi untuk mitigasi letusan gunung berapi, serta penataan daerah aliran sungai untuk mitigasi banjir.
Tsunami disebabkan oleh gempa bumi atau aktivitas vulkanik di dasar laut. Sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) memantau, menganalisis, dan memperingatkan masyarakat terhadap ancaman tsunami melalui jaringan seismograf, GPS, tide gauge, dan buoy di sekitar pantai beserta sistem diseminasi peringatan. Kesiapsiagaan masyarakat diperkuat melalui simulasi dan pelatihan evakuasi bencana.
Alarm banjir dirancang untuk memperingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir ketika terjadi banjir. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan prinsip arus listrik tertutup dan hukum Archimedes, di mana naiknya air akan menekan pelampung dan memicu bunyi sirene. Alarm banjir dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan-bahan elektronik bekas dan dapat mencegah kerugian akibat banjir.
1. Dokumen tersebut merupakan proposal pratikum proyek industri tentang pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut yang membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, tinjauan pustaka, pembahasan perancangan alat, dan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan tim geotek untuk optimalisasi operasi pertambangan melalui analisis kebutuhan dan pemilihan sistem pemantauan. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemantauan kestabilan lereng tambang untuk mencegah insiden fatal serta kerusakan properti dan lingkungan. Berbagai metode pemantauan permukaan dan bawah permukaan dijelaskan beserta perbandingannya untuk memilih sistem pemantauan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASINesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas mengenai penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan transportasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara dini, dan data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangun sistem pemeringkatan bahaya kebakaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai komponen peng
1. Penelitian ini membuat rute evakuasi bencana banjir di Kota Gorontalo dengan menggunakan teknologi SIG.
2. Data spasial seperti peta penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan zonasi banjir digunakan untuk menganalisis rute evakuasi.
3. Hasilnya adalah peta rute evakuasi dari daerah rawan banjir tinggi ke tempat pengungsian.
Sistem informasi peringatan bahaya banjir berbasis website ini menggunakan NodeMCU dengan sensor ultrasonik dan sensor curah hujan untuk mendeteksi ketinggian air dan curah hujan, lalu mengirimkan informasi kondisinya ke website untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Penelitian ini menguji sistem pendeteksi tsunami di Selat Sunda yang diakibatkan oleh longsoran material dari Gunung Anak Krakatau. Sistem ini menggunakan sensor ketinggian air yang dapat diatur batasnya dan waktu delay untuk mengirimkan sinyal bahaya kepada masyarakat lewat pesan singkat dan sirine. Hasil pengujian menunjukkan sistem mampu mengirimkan peringatan dalam waktu 2 menit sehingga masih memberikan waktu ev
Tsunami disebabkan oleh gempa bumi atau aktivitas vulkanik di dasar laut. Sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) memantau, menganalisis, dan memperingatkan masyarakat terhadap ancaman tsunami melalui jaringan seismograf, GPS, tide gauge, dan buoy di sekitar pantai beserta sistem diseminasi peringatan. Kesiapsiagaan masyarakat diperkuat melalui simulasi dan pelatihan evakuasi bencana.
Alarm banjir dirancang untuk memperingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir ketika terjadi banjir. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan prinsip arus listrik tertutup dan hukum Archimedes, di mana naiknya air akan menekan pelampung dan memicu bunyi sirene. Alarm banjir dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan-bahan elektronik bekas dan dapat mencegah kerugian akibat banjir.
1. Dokumen tersebut merupakan proposal pratikum proyek industri tentang pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut yang membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, tinjauan pustaka, pembahasan perancangan alat, dan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan tim geotek untuk optimalisasi operasi pertambangan melalui analisis kebutuhan dan pemilihan sistem pemantauan. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemantauan kestabilan lereng tambang untuk mencegah insiden fatal serta kerusakan properti dan lingkungan. Berbagai metode pemantauan permukaan dan bawah permukaan dijelaskan beserta perbandingannya untuk memilih sistem pemantauan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan bencana alam di Indonesia. Secara garis besar membahas tentang jenis-jenis bencana alam yang sering terjadi seperti gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor beserta cara antisipasi dan penanganannya. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan baik secara preventif, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana.
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASINesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas mengenai penginderaan jauh untuk tata guna lahan dan transportasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa penginderaan jauh dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran hutan secara dini, dan data satelit penginderaan jauh digunakan sebagai dasar untuk membangun sistem pemeringkatan bahaya kebakaran. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai komponen peng
1. Penelitian ini membuat rute evakuasi bencana banjir di Kota Gorontalo dengan menggunakan teknologi SIG.
2. Data spasial seperti peta penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan zonasi banjir digunakan untuk menganalisis rute evakuasi.
3. Hasilnya adalah peta rute evakuasi dari daerah rawan banjir tinggi ke tempat pengungsian.
Sistem informasi peringatan bahaya banjir berbasis website ini menggunakan NodeMCU dengan sensor ultrasonik dan sensor curah hujan untuk mendeteksi ketinggian air dan curah hujan, lalu mengirimkan informasi kondisinya ke website untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Penelitian ini menguji sistem pendeteksi tsunami di Selat Sunda yang diakibatkan oleh longsoran material dari Gunung Anak Krakatau. Sistem ini menggunakan sensor ketinggian air yang dapat diatur batasnya dan waktu delay untuk mengirimkan sinyal bahaya kepada masyarakat lewat pesan singkat dan sirine. Hasil pengujian menunjukkan sistem mampu mengirimkan peringatan dalam waktu 2 menit sehingga masih memberikan waktu ev
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. ICT FOR D BAGIAN 1
SOAL 2
O L E H :
H G 4
F A R A H S A L S A B I L A
A N G G I N A M A R I N D A P U T R I
R I Z A A N A N D A S A N T O S O
Y O S I A F A T
H I L W A H
F A R I Z B A G U S P R A D A N A
2. SOAL (A)
BERILAH USULAN TENTANG SISTEM
PERINGATAN DINI DARI SUATU BENCANA
YANG DIDUKUNG OLEH TIK:
• Pilihlah kasus untuk satu contoh bencana dan berilah
alasan pemilihan tersebut
• Carilah contoh satu website yang menampilkan
sistem peringatan dini tersebut
• Jelaskan alat-alat TIK yang digunakan untuk
membangun sistem tersebut.
• Berilah alasan tentang pemilihan alat tersebut.
• Gambarlah denah sistemnya.
3.
4. ALASAN:
Karena bencana alam ini merupakan salah satu yang
terdahsyat , terkenal dan gunung api paling aktif di
Indonesia. Selain itu, gunung ini meletus pertama kali
di tahun 1768 dan hingga sekarang sudah meletus
lebih dari 80 kali. Kasus gunung merapi meletus di
tahun 2010 menarik perhatian kami karena tercatat 232
korban meninggal serta setengah juta pengungsi
7. • Sistem Telemetri Laju Rendah (TLR) : Sistem TLR merupakan sistem
pengiriman data yang dilakukan secara kontinyu dari jarak jauh dengan
kecepatan pengiriman berlaju rendah dalam orde menit. Sistem ini
diterapkan untuk sensor-sensor suhu, tiltmeter, extensometer dan
parameter lain yang hanya memerlukan sampling rendah. Semua sensor
yang keluarannya sinyal elektrik analog dapat diadaptasikan pada sistem
ini. Pengiriman data digital dari parameter-parameter tersebut di atas
membantu mengetahui kondisi di lapangan secara online dengan interfal
waktu tertentu.
• Mobile Sistem TLR : Merupakan sistem akuisisi data TLR untuk pemantauan
aktivitas gunungapi dengan sistem mobile, akses dan prosesing data dapat
dilakukan dimana saja. Sistem yang berbasis protokol internet (IP) ini
menjadi suatu sistem yang mempunyai fleksibilitas dan mobilitas tinggi.
Data dari lapangan pemantauan diterima oleh Radio Modem/GSM Modem
dan data dipancarkan kembali via GSM Modem dengan layanan SMS ke
PVMBG. Sistem ini terdiri dari: Power, Sistem komputer, wireless LAN,
Modem Radio, GPRS Modem, Web Cam.
8. • Diskriminator : berfungsi sebagai demodulator untuk mengambil kembali sinyal
gempa yang dimodulasi oleh VCO. Perangkat ini mampu mengkonversi
perubahan frekuensi menjadi perubahan tegangan yang kemudian diumpankan
pada unit rekorder.
• Voltage Controlled Oscilator (VCO) : VCO berfungsi sebagai modulator
(pembawa sinyal), yang mentransformasikan sinyal gempa dalam besaran
tegangan listrik menjadi sinyal gempa dalam besaran frekuensi audio yang dapat
dikirim melalui radio.
• Sensor Curah Hujan : Digunakan sebagai alat penakar intensitas curah hujan
dengan sistem kerja penghitungan pulsa yang dihasilkan oleh sensor
timbangan.
• Sensor Level Air : Sensor ini digunakan untuk mengetahui level air permukaan di
dalam tanah dengan menghitung perubahan jarak suatu benda apung terhadap
titik acuan.
9. • Sirine Peringatan Dini : Salah satu cara untuk menginformasikan ke masyarakat adanya
bahaya yang diakibatkan oleh letusan Gunung Merapi, maka dibuat suatu
sirine. Sistem ini dikendalikan dari jarak jauh oleh saluran radio VHF.
• Regulator Solar Panel : Untuk mengatur pengisian aki dari solar panel, yaitu menjaga
kondisi accu agar tidak mendapat pasokan energi terlalu banyak. Apabila pasokan
energi terlalu banyak maka konsentrasi air accu akan meningkat sehingga sell accu
akan mudah mengalami kerusakan.
• Real time Seismic Amplitude Measurement (RSAM) : Salah satu upaya optimalsisasi
dalam pemantauan kegempaan adalah sistem pemantauan seismik secara RSAM.
Data RSAM merupakan hasil integrasi data seismik yang telah disampling dengan
kecepatan 60 data – 100 data perdetiknya. Data tersebut kemudian dirata-rata setiap 5
/ 10 menit sekali dan kemudian disimpan dalam bentuk teks ke dalam hardisk /
memory untuk kemudian dapat diinformasikan melalui layar komputer ataupun dapat
dikirim secara jarak jauh melalui SMS.
10. (1)Diskriminator
(2)VCO-amplifier
(3)RSAM
(4)regulator solar panel
(5)penakar hujan digital
(6)imer digital untuk seismograf analog
(7)alat pengukur level air tanah,
(8)akuisisi data dan pengirim dengan
SMS
(9)Wachtdog listrik
(10)seismometer digital suhu kawah
(11)radio modem penerima sinyal
(12)Mobile instrument
(13)data akuisisi dan pengirim
lapangan,
(14)ektensometer (modifikasi)
(15)Mini Doas
13. SOAL (C)
J I K A D I D A L A M W E B S I T E T E R S E B U T T I D A K
T E R D A P A T I N F O R M A S I U N T U K E D U K A S I B E N C A N A
P A D A M A S Y A R A K A T , B U A T L A H U S U L A N E D U K A S I
B E N C A N A U N T U K M A S Y A R A K A T D E N G A N M E N G I S I
T A B E L D I S O A L B . J I K A D I W E B S I T E T E R S E B U T
S U D A H A D A I N F O R M A S I T E N T A N G E D U K A S I
B E NC A NA P A D A M A S Y A R A K A T , M A K A S O A L C
D I G A N T I D E N G A N S O A L D .
L A K U K A N E V A L U A S I T E N T A NG E D U K A S I B E N C A N A
Y A N G A D A D I W E B S I T E T E R S E B U T D A N B E R I K A N
M A S U K A N A G A R I N F O R M A S I T E R S E B U T D A P A T
L E B I H B A I K L A G I .
SOAL (D)
16. (1) Aktif Normal :
• Data pengamatan instrumental dan visual tidak menunjukkan
adanya gejala yang menuju pada kejadian letusan.
(2) Waspada : tidak selalu diikuti aktivitas lanjut yang mengarah pada
letusan (erupsi), tetapi bisa kembali ke keadaan normal.
• mulai dilakukan penyuluhan di desa-desa yang berada di kawasan
rawan bencana Merapi.
(3) Siaga: Aktivitas dapat diikuti oleh letusan.
• Penyuluhan dilakukan secara lebih intensif.
• Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana sudah siap jika
diungsikan sewaktu-waktu.
(4) Awas : Memasuki fase letusan utama.
• Masyarakat sudah diungsikan menjauh dari daerah ancaman bahaya
17. SEBELUM
• Pelajari dengan cermat sistem peringatan dini dan rencana
keadaan darurat yang biasanya disampaikan melalui
penyuluhan oleh SATKORLAK masing-masing kabupaten
bekerja sama dengan pusat vulkanologi.
• Ketahui status gunung api dari waktu kewaktu apalagi untuk
gunung api yang sering meletus seperti Merapi.
• Ikuti terus informasi situasi terkini melalui radio komunikasi
atau sumber informasi lain yang dapat dipercaya.
• Jangan percaya desas-desus yang disebarkan oleh oknum tidak
bertanggung jawab. Konfirmasi bisa dilakukan ke SATKORLAK
atau pusat vulkanologi.
18. • Bersiaplah dengan beberapa bahaya ikutan yang dapat
menyertai letusan gunung api seperti lahar, hujan abu,
longsorang, guguran batuan.
• Ketahui dengan pasti jalur-jalur evakuasi.
• Siapkan sistem kontak antar keluarga sendiri sehingga
masing-masing anggota keluarga bisa berkomunikasi dan
dapat saling mengerti keberadaan masing-masing.
• Siapkan peralatan darurat seperti lampu senter, masker, helm,
kacamata pelindung, dan obat-obatan secukupnya/.
• Siapkan keadaan yang diperlukan untuk mengamankan
binatang peliharaan dan ternak.
19. SELAMA
• Tidak ada cara lain untuk lepas dari bahaya awan panas selain
menghindar menjauh.
• Ikuti petunjuk evakuasi yang diberikan oleh pihak berwenang.
• Berlindung di dalam bangunan memiliki resiko sangat tinggi
karena kekuatan awan panas yang berupa aliran material
vulkanik berupa abu pasir dan batuan berukuran besar dengan
kecepatan sampai 100km/jam mampu mendobrak dan
menumbun bangunan selama berhari-hari dalam suhu ratusan
derajat celcius.
• Penting : tetap tenang dan tidak panik
• Jauhi daerah yang dinyatakan terlarang oleh orang yang
20. SESUDAH
• Jika fase erupsi dinyatakan telah lewat dan status diturunkan
bukan berarti bahaya sudah selesai sama sekali. Kesiapan dan
kesiagaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi perubahan.
• Selama beberapa hari endapan material vulkanik masih
mempunyai suhu tinggi sehingga perlu hati-hati pada waktu
melewatinya kalau perlu dihindari.
• Gas dan debu endapan dapat mengganggu pernapasan oleh
sebab itu masker dan kacamata pelindung perlu digunakan.
• Jangan minum air yang tercemar oleh abu vulkanik dalam
konsentrasi tinggi.