SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
07
MOTOR DC
Konstruksi Motor
Kerja Motor berdasarkan
Penggunaan Gaya Magnetik
• Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik
digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi
gerak.
Fungsi komutator adalah agar
arus listrik yang mengalir
pada loop tidak berbalik arah,
sehingga loop dapat terus
berputar.
Komutator dan Sikat pada Motor Listrik
Komutator atau cincin belah (split ring) berfungsi untuk
membalik arah arus pada setengah siklus negatif dari arus
bolak balik. Kontak-kontak listrik pada rotating ring disebut
"sikat“. Pada awalnya, dalam motor digunakan sikat
tembaga. Motor-motor modern biasanya menggunakan
kontak-karbon spring-loaded.
Klasifikasi Motor Listrik
Motor DC ada 2
1. Motor DC dengan sikat karbon yang berfungsi
sebagai pengubah arus pada kumparan
sedemikian rupa sehingga arah putaran motor
akan selalu sama
2. Motor DC tanpa sikat menggunakan
semikonduktor untuk merubah maupun
membalik sehingga layaknya pulsa
menggerakkan motor tersebut, tingkat
kebisingan listrik rendah karena putarannya
halus seperti motor stepper tapi putarannya
terus menerus tanpa adanya perstep.
KELEBIHAN
• Sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya.
Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
→ Tegangan dinamo – meningkatkan
tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan
→ Arus medan – menurunkan arus medan
akan meningkatkan kecepatan.
• memiliki torsi yang tinggi,
• tidak memiliki kerugian daya reaktif
dan tidak menimbulkan harmonisa pada
sistem tenaga listrik yang mensuplainya.
• memiliki akurasi kontrol yang tinggi
sehingga motor DC sering digunakan
untuk aplikasi servo seperti pengendali
kecepatan pemintal benang atau
pengendali posisi antena penerima satelit.
• Sedehana
• Mudah dikontrol
MOTOR DC
SEPARATELY EXCITED SELF EXCITED
CAMPURAN SHUNT
SERI
sumber daya terpisah
(SEPARATELY EXCITED)
Jika arus medan dipasok dari sumber
terpisah maka disebut motor DC sumber
daya terpisah/ separately excited.
SELF EXCITED
• Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan
• gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam
gambar. Oleh karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
• It=If+Ia
SHUNT
• Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A)
seperti ditunjukkan dalam gambar. Oleh karena itu, arus
medan sama dengan arus dinamo. Berikut tentang
kecepatan motor seri  Ia = If
SELF EXCITED
SERI
Sifat Motor Seri :
• Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
• Harus dihindarkan menjalankan motor seri
tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali. Motor-
motor seri cocok untuk penggunaan yang
memerlukan torque penyalaan awal yang
tinggi
• gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan
medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang
dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal
yang dapat ditangani oleh motor ini.
SELF EXCITED
CAMPURAN  Motor Kompon
Tesla
Rangkaian ekivalen motor DC digambarkan sebagai
berikut :
(a) (b)
a
b
a
R
E
V
ce
resis
net
I



tan
voltage
)
.(
A
P
ZN
Eb 

dimana Ra adalah resistansi jangkar,
Eb= GGL balik,
V=tegangan yang diberikan ke motor
P : jumlah kutub
N : kecepatan putaran rotor dalam rps.
Z = jumlah lilitan
Contoh Soal :
1.Sebuah motor dc mempunyai tahanan jangkar 5 Ohm,
jika motor tersebut diberi tegangan 50 V, pada penghantar
dilewati arus 2 A. Hitunglah GGL balik motor tersebut?
 Eb=V-Ia.Ra = 40V
2.Sebuah motor dc 2 kutub, 150 lilitan dengan luas
penampang intinya sebesar 0,15 m2 mendapatkan ggl
balik sebesar 220V, fluks magnet 0,075 Wb. Hitunglah
kecepatan putaran rotornya?
 220 = 0,075(150). N. (2/0,15)
 N = 1,5 rps
a
b
a
R
E
V
ce
resis
net
I



tan
voltage
)
.(
A
P
ZN
Eb 

a
a
a
b
a R
I
I
E
VI 2


Persamaan Tegangan motor DC
Tegangan V yang disupply ke jangkar motor berguna untuk :
(i)mengatasi ggl balik (Eb )
(ii)menimbulkan jatuh tegangan jangkar IaRa
V = Eb + IaRa ..............................(1)
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan tegangan dari motor.
Dengan mengalikan persaman (1) di atas
dengan Ia, diperoleh :
dimana : VIa = daya yang masuk ke jangkar
EbIa = ekivalen elektrik dari daya mekanik
yang dibangkitkan dalam jangkar
Ia
2Ra = rugi-rugi Cu dalam jangkar
V = Eb + IaRa
Contoh Soal
1.Tegangan yang disupply ke jangkar motor yang
mempunyai tahanan jangkar 15 Ohm adalah 180 V, jika ggl
balik menghasilkan 115 V. Htiunglah arus jangkar pada
motor tersebut.
 Ia = (180-115)/15 = 4,3A
2.Daya yang masuk ke jangkar sebesar 300Watt,
sedangkan rugi dayanya 25W, ggl balik 190V. Hitunglah
arus jangkar pada motor tersebut.
 Ia = (300-25)/190 = 1,45A
Kondisi untuk Daya Maksimum
Gross mechanical power (daya mekanik) yang
dibangkikan oleh motor adalah
Pm = V Ia - Ia
2Ra
Pendifferensialan kedua sisi persamaan
terhadap Ia dan menyamakannya dengan nol,
memperoleh :
dPm/dIa = V – 2 IaRa = 0
IaRa = V/2
Juga V = Eb + IaRa dan Ia Ra = V/2
Maka Eb = V/2
Dari persamaan matematis di atas terlihat bahwa daya mekanik
yang dibangkitkan oleh motor adalah maksimum jika ggl balik
(back emf) adalah sama dengan setengah dari tegangan
terpakai (V).
Dalam kenyataannya, kondisi ini sulit dicapai karena arus
jangkar harus melebihi arus beban normal. Lebih dari itu
setengah dari tegangan terpakai (V/2) harus hilang dalam
bentuk panas (mungkin juga dalam bentuk rugi-rugi mekanik
dan magnetik), efisiensi motor akan turun di bawah 50%.
IaRa = V/2
Eb = V/2
Daya yang masuk ke jangkar
sebagian hilang dalam rugi-rugi I2R
dan sisanya diubah ke dalam
daya mekanik dalam jangkar.
Perlu diingat bahwa efisiensi motor
diberikan oleh rasio dari daya yang
dibangkitkan oleh jangkar terhadap
input, yaitu EbIa/VIa = Eb/V.
Terlihat, bahwa semakin tinggi nilai Eb
dibandingkan dengan nilai V,
semakin tinggi efisiensi motor.
Pm = V Ia - Ia
2Ra
Contoh Soal
1.Sebuah motor dc dengan tahanan jangkar 12 Ohm
dihubungkan dengan power suplply 130V mendapat arus
jangkar 2,4A. Hitunglah Gross mechanical power (daya
mekanik) yang dibangkikan oleh motor tersebut.
 Pm = (130x2,4)-(2,42x12)=242,88W
2.Sebuah motor dc dihubungkan dengan power suplply
210V mendapat arus jangkar 4,26A. Daya mekanik yang
dibangkikan oleh motor tersebut sebesar 352W. Hitunglah
tahanan jangkar motor tersebut.
 352 = 210x4,26 – 4,262xRa
 Ra = 29,9 Ohm
Torsi Jangkar Motor
Bila Ta (N-m) adalah torsi yang dibangkitkan oleh jangkar motor
yang berputar N rps, maka daya yang dibangkitkan adalah
Pa = Ta x 2 π N watt Pa = EbIa
Dari kedua persamaan di atas, diperoleh Ta x 2 π N = EbIa

Karena Eb = ZN x (P/A) volt,
maka diperoleh Ta x 2 π N = ᶲ ZN x (P/A) . Ia







A
P
ZI
T a
a 

2
1
atau
N-m
atau
N-m







A
P
ZI
T a
a 
159
,
0
Pa = Ta x 2 π N
Contoh Soal
1.Bila torsi yang dibangkitkan oleh jangkar motor yang berputar 9 rps
adalah 3,58Nm. Hitung daya yang dibangkitkan motor tersebut.
1. Pa = 3,58 x 2 (3,14) (9)=202,34W
2.Sebuah motor 4 kutub dengan luas penampang inti 0,195m2 jumlah
kumparan 250 lilitan. Terjadi fluks sebesar 0,19 Wb. Hitunglah Arus
jangkar jika pada jangkar terjadi Torsi 185,95 Nm.
1. Ia = (185,95).(0,195) / 0,159 (0,19) (250) (4) = 1,2 A
3.Sebuah motor 6 kutub dengan luas penampang inti 0,25m2 . Pada
jangkar terjadi fluks sebesar 0,0815 Wb, Arus jangkar 1,24 A dan Torsi
150,04 Nm. Hitunglah jumlah kumparan motor tersebut.
1. Z = 150,04 (0,25) / 0,159 (0,0815) (1,24) (6) = 389 lilitan







A
P
ZI
T a
a 

2
1







A
P
ZI
T a
a 
159
,
0
Torsi Poros = Shaft Torque (Tsh)
Tidak seluruh torsi jangkar yang dianalisa di atas dapat
melakukan kerja yang berguna, karena sebagian
dari torsi tersebut digunakan untuk mensupply rugi-
rugi inti dan gesekan dalam motor.
Torsi yang melakukan kerja yang berguna pada motor
dikenal sebagai torsi poros = shaft torque.(Tsh).
Daya output motor diberikan oleh persamaan berikut
dimana Tsh dalam N-m dan N dalam rps.
Maka
N-m; N dalam rps
watt
2 N
x
T
P sh
out 

N
Pout
Tsh

2
watt
dalam

60
/
2
watt
dalam
N
Pout

 N-m; N dalam rpm
N
Pout
N
Pout
Tsh 955
,
0
2
60



N-m
Selisih (Ta - Tsh) dikenal sebagai torsi yang hilang
(lost torque) dan sehubungan dengan rugi-rugi inti dan
gesekan pada motor.
Contoh Soal
1.Sebuah motor dc membutuhkan daya output sebesar 30W, pada
kecepatan putar 2,1 rps, berapa torsi poros yang terjadi.
1. Tsh = 30 / 2(3,14)(2,1) = 2,1 Nm
2.Sebuah motor dc menghasilkan torsi poros 5,36 Nm. Berapa daya
outputnya jika pada poros berputar dengan kecepatan 8 rps.
1. Pout = 5,36 (2) (3,14)(8) = 269.3 W
3.Sebuah motor dc membutuhkan daya output sebesar 180W, pada
kecepatan putar 46,5 rpm, berapa torsi poros yang terjadi.
1. Tsh = 0,955 (180) / 46,5= 3,7 Nm
4.Sebuah motor dc menghasilkan torsi poros 10,75 Nm. Berapa daya
outputnya jika pada poros berputar dengan kecepatan 70 rpm.
1. Pout = 10,75 (70) / 0,955 = 787,96 W
5.Sebuah motor dc menghasilkan torsi poros 3,68 Nm. Daya outputnya
128W. Berapa rpm kecepatan putarnya ?
1. N= 0,955(128)/(3,68) =33,22 rpm
Kecepatan Motor DC
Dari persamaan tegangan motor sebelumnya, diperoleh
a
a
a
a
b R
I
V
A
P
R
I
V
E 









60
ZN
atau

maka diperoleh 







ZP
A
x
R
I
V
N a
a 60

rpm
Karena V - IaRa = Eb, maka 






ZP
A
x
E
N b 60

rpm
atau

b
E
K
N  rpm

/
b
E
N 
Ini menunjukkan bahwa kecepatan sebanding dengan ggl balik dan
berbanding terbalik dengan fluks atau


Untuk motor DC seri
Bila N1 = kecepatan
Ia1 = arus jangkar dalam kasus pertama
1 = fluksi per kutub
dan N2 = kecepatan
Ia2 = arus jangkar dalam kasus kedua
2 = fluksi per kutub
Maka dengan menggunakan persamaan di atas, diperoleh
2
1
1
2
1
2


x
E
E
N
N
b
b

sebelum mencapai kejenuhan inti magnetik, persamaan di atas dapat
ditulis sebagai berikut
2
1
1
2
1
2
a
N
N
maka
I
a
a
b
b
I
I
x
E
E



Untuk motor shunt
Dalam kasus yang sama seperti motor seri di atas,
penggunaan persamaan juga sama, yaitu
1
2
1
2
1
2
2
1
2
1
2
N
N
maka
,
1
b
b
b
E
E
x
Eb
E
N
N







Jika
Dari persamaan di atas, terlihat bahwa semakin cepat putaran motor,
Semakin besar ggl yang terinduksi.
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan disuplai dari sumber terpisah maka disebut
motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
Regulasi Kecepatan
Regulasi kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan ketika beban
pada motor direduksi dari nilai tertentu (rating) ke nol, dinyatakan dalam
persen kecepatan berbeban.
100
speed
F.L
speed
F.L
-
speed
N.L.
kecepatan
regulasi
% x

Telah dibuktikan dari analisa matematis di atas bahwa torsi motor
merupakan fungsi fluksi dan arus jangkar, tapi tidak bergantung pada
kecepatan. Dalam kenyataan, putaran bergantung pada torsi tapi tidak
sebaliknya.
Torsi dan Kecepatan Motor DC


b
a
a E
K
R
I
V
K
N 


a
I


a
T
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara
paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar
berikut. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo.
Motor DC berpenguatan sendiri: motor seri
Dalam motor seri, kumparan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan kumparan jangkar (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 10. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus jangkar. Berikut tentang
kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M.
Photonics Ltd, 2002): Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
Harus dihindarkan menjalankan
motor seri tanpa ada beban sebab
motor akan mempercepat tanpa
terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk
penggunaan yang memerlukan
torque penyalaan awal yang tinggi,
seperti derek dan alat pengangkat
hoist
Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon, kumparan medan (medan shunt) dihubungkan secara
paralel dan seri dengan kumparan jangkar (A) seperti yang ditunjukkan
dalam gambar berikut, sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan
awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase kumparan
medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan
awal yang dapat ditangani oleh motor ini.
Motor kompon digunakan ketika diperlukan
kecepatan yang cenderung konstan
dengan beban tak beraturan, misalnya
mesin cetak, mesin potong dan mesin
torak.

b
E
K
N 
s
s
E
N
E
k
N 





s
b E
E
Ward – Leonard speed control system
Steel mills, high-rise elevators, mines & paper ,mills
Sering digunakan pada motor yang berputar di atas rating kecepatannya.
x
s
I
1
N
1
N
E
k
N 








s
b E
E
drwhykrstmt

More Related Content

Similar to motor DC the definition, characteristics and function.ppt

02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
 
Electrical machine
Electrical machineElectrical machine
Electrical machinemustazha
 
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsimotor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsip41202300073
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listriksuparman unkhair
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
 
Kelistrikan(motor listrik)
Kelistrikan(motor listrik)Kelistrikan(motor listrik)
Kelistrikan(motor listrik)mohamad abror
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkronNovia Putri
 
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...Adi Abdilah
 
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkronEko Supriyadi
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikarifin456
 

Similar to motor DC the definition, characteristics and function.ppt (20)

Open loop motor dc
Open loop motor dcOpen loop motor dc
Open loop motor dc
 
Open loop motor dc Simulink
Open loop motor dc SimulinkOpen loop motor dc Simulink
Open loop motor dc Simulink
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
 
Electrical machine
Electrical machineElectrical machine
Electrical machine
 
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsimotor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
motor ac sinkron terkait dengan definisi, cara kerja, fungsi
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrik
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Kelistrikan(motor listrik)
Kelistrikan(motor listrik)Kelistrikan(motor listrik)
Kelistrikan(motor listrik)
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
2 desain sepeda statis dan generator magnet permanen sebagai penghasil energi...
 
Laporan ac pengereman
Laporan ac pengeremanLaporan ac pengereman
Laporan ac pengereman
 
Motor listrik.docx
Motor listrik.docxMotor listrik.docx
Motor listrik.docx
 
contoh soal motor dc
contoh soal motor dccontoh soal motor dc
contoh soal motor dc
 
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkron
 
3666400.ppt
3666400.ppt3666400.ppt
3666400.ppt
 
Makalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrikMakalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrik
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

motor DC the definition, characteristics and function.ppt

  • 3.
  • 4. Kerja Motor berdasarkan Penggunaan Gaya Magnetik • Gaya magnetik yang timbul pada penghantar berarus listrik digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Fungsi komutator adalah agar arus listrik yang mengalir pada loop tidak berbalik arah, sehingga loop dapat terus berputar.
  • 5. Komutator dan Sikat pada Motor Listrik Komutator atau cincin belah (split ring) berfungsi untuk membalik arah arus pada setengah siklus negatif dari arus bolak balik. Kontak-kontak listrik pada rotating ring disebut "sikat“. Pada awalnya, dalam motor digunakan sikat tembaga. Motor-motor modern biasanya menggunakan kontak-karbon spring-loaded.
  • 6.
  • 8. Motor DC ada 2 1. Motor DC dengan sikat karbon yang berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah putaran motor akan selalu sama 2. Motor DC tanpa sikat menggunakan semikonduktor untuk merubah maupun membalik sehingga layaknya pulsa menggerakkan motor tersebut, tingkat kebisingan listrik rendah karena putarannya halus seperti motor stepper tapi putarannya terus menerus tanpa adanya perstep.
  • 9. KELEBIHAN • Sebagai pengendali kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur: → Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan → Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
  • 10. • memiliki torsi yang tinggi, • tidak memiliki kerugian daya reaktif dan tidak menimbulkan harmonisa pada sistem tenaga listrik yang mensuplainya. • memiliki akurasi kontrol yang tinggi sehingga motor DC sering digunakan untuk aplikasi servo seperti pengendali kecepatan pemintal benang atau pengendali posisi antena penerima satelit. • Sedehana • Mudah dikontrol
  • 11. MOTOR DC SEPARATELY EXCITED SELF EXCITED CAMPURAN SHUNT SERI
  • 12. sumber daya terpisah (SEPARATELY EXCITED) Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/ separately excited.
  • 13. SELF EXCITED • Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan • gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. • It=If+Ia SHUNT
  • 14. • Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri  Ia = If SELF EXCITED SERI
  • 15. Sifat Motor Seri : • Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM • Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. Motor- motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi
  • 16. • gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. SELF EXCITED CAMPURAN  Motor Kompon
  • 17. Tesla
  • 18. Rangkaian ekivalen motor DC digambarkan sebagai berikut : (a) (b) a b a R E V ce resis net I    tan voltage ) .( A P ZN Eb   dimana Ra adalah resistansi jangkar, Eb= GGL balik, V=tegangan yang diberikan ke motor P : jumlah kutub N : kecepatan putaran rotor dalam rps. Z = jumlah lilitan
  • 19. Contoh Soal : 1.Sebuah motor dc mempunyai tahanan jangkar 5 Ohm, jika motor tersebut diberi tegangan 50 V, pada penghantar dilewati arus 2 A. Hitunglah GGL balik motor tersebut?  Eb=V-Ia.Ra = 40V 2.Sebuah motor dc 2 kutub, 150 lilitan dengan luas penampang intinya sebesar 0,15 m2 mendapatkan ggl balik sebesar 220V, fluks magnet 0,075 Wb. Hitunglah kecepatan putaran rotornya?  220 = 0,075(150). N. (2/0,15)  N = 1,5 rps a b a R E V ce resis net I    tan voltage ) .( A P ZN Eb  
  • 20. a a a b a R I I E VI 2   Persamaan Tegangan motor DC Tegangan V yang disupply ke jangkar motor berguna untuk : (i)mengatasi ggl balik (Eb ) (ii)menimbulkan jatuh tegangan jangkar IaRa V = Eb + IaRa ..............................(1) Persamaan ini dikenal sebagai persamaan tegangan dari motor. Dengan mengalikan persaman (1) di atas dengan Ia, diperoleh : dimana : VIa = daya yang masuk ke jangkar EbIa = ekivalen elektrik dari daya mekanik yang dibangkitkan dalam jangkar Ia 2Ra = rugi-rugi Cu dalam jangkar
  • 21. V = Eb + IaRa Contoh Soal 1.Tegangan yang disupply ke jangkar motor yang mempunyai tahanan jangkar 15 Ohm adalah 180 V, jika ggl balik menghasilkan 115 V. Htiunglah arus jangkar pada motor tersebut.  Ia = (180-115)/15 = 4,3A 2.Daya yang masuk ke jangkar sebesar 300Watt, sedangkan rugi dayanya 25W, ggl balik 190V. Hitunglah arus jangkar pada motor tersebut.  Ia = (300-25)/190 = 1,45A
  • 22. Kondisi untuk Daya Maksimum Gross mechanical power (daya mekanik) yang dibangkikan oleh motor adalah Pm = V Ia - Ia 2Ra Pendifferensialan kedua sisi persamaan terhadap Ia dan menyamakannya dengan nol, memperoleh : dPm/dIa = V – 2 IaRa = 0 IaRa = V/2 Juga V = Eb + IaRa dan Ia Ra = V/2 Maka Eb = V/2
  • 23. Dari persamaan matematis di atas terlihat bahwa daya mekanik yang dibangkitkan oleh motor adalah maksimum jika ggl balik (back emf) adalah sama dengan setengah dari tegangan terpakai (V). Dalam kenyataannya, kondisi ini sulit dicapai karena arus jangkar harus melebihi arus beban normal. Lebih dari itu setengah dari tegangan terpakai (V/2) harus hilang dalam bentuk panas (mungkin juga dalam bentuk rugi-rugi mekanik dan magnetik), efisiensi motor akan turun di bawah 50%. IaRa = V/2 Eb = V/2
  • 24. Daya yang masuk ke jangkar sebagian hilang dalam rugi-rugi I2R dan sisanya diubah ke dalam daya mekanik dalam jangkar. Perlu diingat bahwa efisiensi motor diberikan oleh rasio dari daya yang dibangkitkan oleh jangkar terhadap input, yaitu EbIa/VIa = Eb/V. Terlihat, bahwa semakin tinggi nilai Eb dibandingkan dengan nilai V, semakin tinggi efisiensi motor.
  • 25. Pm = V Ia - Ia 2Ra Contoh Soal 1.Sebuah motor dc dengan tahanan jangkar 12 Ohm dihubungkan dengan power suplply 130V mendapat arus jangkar 2,4A. Hitunglah Gross mechanical power (daya mekanik) yang dibangkikan oleh motor tersebut.  Pm = (130x2,4)-(2,42x12)=242,88W 2.Sebuah motor dc dihubungkan dengan power suplply 210V mendapat arus jangkar 4,26A. Daya mekanik yang dibangkikan oleh motor tersebut sebesar 352W. Hitunglah tahanan jangkar motor tersebut.  352 = 210x4,26 – 4,262xRa  Ra = 29,9 Ohm
  • 26. Torsi Jangkar Motor Bila Ta (N-m) adalah torsi yang dibangkitkan oleh jangkar motor yang berputar N rps, maka daya yang dibangkitkan adalah Pa = Ta x 2 π N watt Pa = EbIa Dari kedua persamaan di atas, diperoleh Ta x 2 π N = EbIa  Karena Eb = ZN x (P/A) volt, maka diperoleh Ta x 2 π N = ᶲ ZN x (P/A) . Ia        A P ZI T a a   2 1 atau N-m atau N-m        A P ZI T a a  159 , 0
  • 27. Pa = Ta x 2 π N Contoh Soal 1.Bila torsi yang dibangkitkan oleh jangkar motor yang berputar 9 rps adalah 3,58Nm. Hitung daya yang dibangkitkan motor tersebut. 1. Pa = 3,58 x 2 (3,14) (9)=202,34W 2.Sebuah motor 4 kutub dengan luas penampang inti 0,195m2 jumlah kumparan 250 lilitan. Terjadi fluks sebesar 0,19 Wb. Hitunglah Arus jangkar jika pada jangkar terjadi Torsi 185,95 Nm. 1. Ia = (185,95).(0,195) / 0,159 (0,19) (250) (4) = 1,2 A 3.Sebuah motor 6 kutub dengan luas penampang inti 0,25m2 . Pada jangkar terjadi fluks sebesar 0,0815 Wb, Arus jangkar 1,24 A dan Torsi 150,04 Nm. Hitunglah jumlah kumparan motor tersebut. 1. Z = 150,04 (0,25) / 0,159 (0,0815) (1,24) (6) = 389 lilitan        A P ZI T a a   2 1        A P ZI T a a  159 , 0
  • 28. Torsi Poros = Shaft Torque (Tsh) Tidak seluruh torsi jangkar yang dianalisa di atas dapat melakukan kerja yang berguna, karena sebagian dari torsi tersebut digunakan untuk mensupply rugi- rugi inti dan gesekan dalam motor. Torsi yang melakukan kerja yang berguna pada motor dikenal sebagai torsi poros = shaft torque.(Tsh).
  • 29. Daya output motor diberikan oleh persamaan berikut dimana Tsh dalam N-m dan N dalam rps. Maka N-m; N dalam rps watt 2 N x T P sh out   N Pout Tsh  2 watt dalam  60 / 2 watt dalam N Pout   N-m; N dalam rpm N Pout N Pout Tsh 955 , 0 2 60    N-m Selisih (Ta - Tsh) dikenal sebagai torsi yang hilang (lost torque) dan sehubungan dengan rugi-rugi inti dan gesekan pada motor.
  • 30. Contoh Soal 1.Sebuah motor dc membutuhkan daya output sebesar 30W, pada kecepatan putar 2,1 rps, berapa torsi poros yang terjadi. 1. Tsh = 30 / 2(3,14)(2,1) = 2,1 Nm 2.Sebuah motor dc menghasilkan torsi poros 5,36 Nm. Berapa daya outputnya jika pada poros berputar dengan kecepatan 8 rps. 1. Pout = 5,36 (2) (3,14)(8) = 269.3 W 3.Sebuah motor dc membutuhkan daya output sebesar 180W, pada kecepatan putar 46,5 rpm, berapa torsi poros yang terjadi. 1. Tsh = 0,955 (180) / 46,5= 3,7 Nm 4.Sebuah motor dc menghasilkan torsi poros 10,75 Nm. Berapa daya outputnya jika pada poros berputar dengan kecepatan 70 rpm. 1. Pout = 10,75 (70) / 0,955 = 787,96 W 5.Sebuah motor dc menghasilkan torsi poros 3,68 Nm. Daya outputnya 128W. Berapa rpm kecepatan putarnya ? 1. N= 0,955(128)/(3,68) =33,22 rpm
  • 31. Kecepatan Motor DC Dari persamaan tegangan motor sebelumnya, diperoleh a a a a b R I V A P R I V E           60 ZN atau  maka diperoleh         ZP A x R I V N a a 60  rpm Karena V - IaRa = Eb, maka        ZP A x E N b 60  rpm atau  b E K N  rpm  / b E N  Ini menunjukkan bahwa kecepatan sebanding dengan ggl balik dan berbanding terbalik dengan fluks atau
  • 32.   Untuk motor DC seri Bila N1 = kecepatan Ia1 = arus jangkar dalam kasus pertama 1 = fluksi per kutub dan N2 = kecepatan Ia2 = arus jangkar dalam kasus kedua 2 = fluksi per kutub Maka dengan menggunakan persamaan di atas, diperoleh 2 1 1 2 1 2   x E E N N b b  sebelum mencapai kejenuhan inti magnetik, persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut 2 1 1 2 1 2 a N N maka I a a b b I I x E E   
  • 33. Untuk motor shunt Dalam kasus yang sama seperti motor seri di atas, penggunaan persamaan juga sama, yaitu 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 N N maka , 1 b b b E E x Eb E N N        Jika Dari persamaan di atas, terlihat bahwa semakin cepat putaran motor, Semakin besar ggl yang terinduksi.
  • 34. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited Jika arus medan disuplai dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
  • 35. Regulasi Kecepatan Regulasi kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan ketika beban pada motor direduksi dari nilai tertentu (rating) ke nol, dinyatakan dalam persen kecepatan berbeban. 100 speed F.L speed F.L - speed N.L. kecepatan regulasi % x  Telah dibuktikan dari analisa matematis di atas bahwa torsi motor merupakan fungsi fluksi dan arus jangkar, tapi tidak bergantung pada kecepatan. Dalam kenyataan, putaran bergantung pada torsi tapi tidak sebaliknya. Torsi dan Kecepatan Motor DC   b a a E K R I V K N    a I   a T
  • 36. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar berikut. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
  • 37. Motor DC berpenguatan sendiri: motor seri Dalam motor seri, kumparan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan kumparan jangkar (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 10. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus jangkar. Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002): Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist
  • 38. Motor DC Kompon/Gabungan Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, kumparan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan kumparan jangkar (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut, sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase kumparan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Motor kompon digunakan ketika diperlukan kecepatan yang cenderung konstan dengan beban tak beraturan, misalnya mesin cetak, mesin potong dan mesin torak.
  • 39.  b E K N  s s E N E k N       s b E E Ward – Leonard speed control system Steel mills, high-rise elevators, mines & paper ,mills
  • 40. Sering digunakan pada motor yang berputar di atas rating kecepatannya. x s I 1 N 1 N E k N          s b E E