2. Jenjang Sekolah: SMP Kelas: 7 / Fase: D
NAPZA
30 Siswa/i
TEMA : BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA Topik:
Judul : Narkoba Menghancurkan Hidup dan mimpimu
Target Peserta Didik :
Model
Pembelajaran
:
Sarana/
Prasarana
Mata Pelajaran
Yang Terintegrasi
:
1.
2.
3.
4.
PABP
IPA
Informatika
Bahasa Indonesia
1. Tatap Muka 1. Perpustakaan
2. Internet dan Laptop
3.Ruang Aula Mini
4.Halaman Sekolah
3. NAPZA adalah akronim Narkotika,
Psikotropika dan Zat adiktif
lainnya. Definisi narkotika menurut
Undang- Undang No. 35 tahun 2009
tentang Narkotika adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Sedangkan yang dimaksud
psikotropika menurut Undang-
Undang No. 5 tahun 1997 adalah zat
atau obat , baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Penyalahgunaan NAPZA di
Indonesia telah terjadi
dimana- mana, oleh siapapun
tanpa memandang status
sosial, ekonomi, pendidikan,
maupun usia. Tingginya
penyalahgunaan ini sangat
mengkawatirkan karena akan
memberi dampak pada negara
maupun pemerintah. Menurut
data yang diterima Badan
Narkotika Nasional (BNN)
pada tahun 2017 jumlah
penyalahgunaan Napza di
negara kita adalah 3,5 juta
orang yang jumlahnya semakin
meningkat sampai akhir 2019,
oleh karenanya negara kita
masih tetap dalam Darurat
Narkoba.
Data dari Badan
Narkotika Nasional
(BNN) menyatakan
bahwa saat ini telah
ditemukan sebanyak 46
NPS yang beredar di
Indonesia dan sebagian
besar sudah masuk
dalam golongan
narkotika berdasarkan
Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 2
tahun 2017 tentang
Perubahan
Penggolongan
Narkotika.
4. Pengolongan lain menurut buku Pedoman Penentuan
Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III atau International
Classsification Disease (ICD) 10, zat psikoaktif dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
1.Alkohol, yaitu semua minuman yang mengandung etanol
seperti bir, wiski, vodka,brem, tuak, saguer, ciu, arak.
2.Opioida, termasuk di dalamnya adalah candu, morfin,
heroin, petidin, kodein, metadon.
3.Kanabinoid, yaitu ganja atau marihuana, hashish.
4.Sedatif dan hipnotik, misalnya nitrazepam, klonasepam,
bromazepam.
5.Kokain, yang terdapat dalam daun koka, pasta kokain,
bubuk kokain.
6.Stimulan lain, termasuk kafein, metamfetamin, MDMA.
7.Halusinogen, misalnya LSD, meskalin, psilosin, psilosibin.
8.Tembakau yang mengandung zat psikoaktif nikotin.
9.Inhalansia atau bahan pelarut yang mudah menguap,
misalnya minyak cat, lem, aseton.
5. Zat psikoaktif juga diklasifikasikan berdasarkan
pengaruh/efeknya terhadap susuan saraf pusat (SSP),
yaitu:
1.Stimulan, meningkatkan aktivitas Susunan Syaraf Pusat
pada otak. Contoh: amfetamin, kokain, metamfetamin,
nikotin, kafein.
2.Depresan, Jenis depresan dapat memperlambat aktifitas
kerja otak dan menghasilkan ketenangan. Contoh:
barbiturat (fenobarbital, aprobarbital), benzodiazepin.
3.Halusinogen, Halusinogen adalah kelompok beragam zat
yang mengubah persepsi (kesadaran akan kondisi sekitar,
ruang dan waktu), pikiran, perasaan. Zat yang masuk
golongan halusinogen antara lain: jamur
(mushroom), LSD, mescalin.
6. Kejahatan narkotika merupakan kejahatan extraordinary yang menjadi concern
seluruh negara di dunia, karena narkotika dapat merusak satu generasi bangsa
dari suatu negara. World Drug Report UNODC tahun 2020 tercatat sekitar 269 juta
orang di dunia menyalahgunakan narkoba (penelitian tahun 2018). Jumlah
tersebut 30% lebih banyak dari tahun 2009 dengan jumlah pecandu narkoba
tercatat lebih dari 35 juta orang (the third booklet of the World Drugs Report,
2020). UNODC juga merilis adanya fenomena global dimana sampai dengan
Desember 2019 telah dilaporkan adanya penambahan temuan zat baru lebih dari
950 jenis. Sementara di Indonesia, berdasarkan data Pusat Laboratorium BNN
sampai dengan saat ini tercatat sebanyak 83 NPS telah berhasil terdeteksi,
dimana 73 NPS diantaranya telah masuk dalam Permenkes No.22 Tahun 2020. Data
tersebut membuat BNN sangat serius dalam melaksanakan amanah sebagai
lembaga yang diberikan tugas untuk melakukan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).
7. Bidang
Pemberantasa
n
Bidang
Pencegahan
Telah berhasil memetakan
92 jaringan sindikat
narkotika sepanjang tahun
2020 BNN
BNN menyadari bahwa segala
upaya dalam menangani
permasalahan narkotika tidak
dapat dilakukan sendiri. Oleh
sebab itu, BNN membangun
sinergi dengan seluruh
komponen baik di tingkat
nasional, regional, maupun
internasional.
1.Rumah Edukasi Anti Narkoba
2.Aplikasi SistemPelaporan
Relawan Anti Narkoba
3.Social Media Center
4.Membentuk Relawan Anti
Narkoba
5.Strategi Menggunakan Media
Sosial
Bidang
Pemberdayaan
Masyarakat
Bidang Hukum dan
Kerja Sama
1.Grand Design Alternative Development
2.Bimbingan Teknis pembentukan
penggiat P4GN
3.Pemberian Piagam Penghargaan
berupa Bintang Mahaputra dan
Medali Kepeloporan
1.Pengembangan layanan
Intervensi Berbasis
Masyarakat (IBM),
2.Sertifikasi 400 konselor
adiksi,
3.Pengembangan layanan
rehabilitasi jarak jauh seperti
layanan psikiatrik dan
konseling secara virtual.
Bidang Rehabilitasi
8. DIMENSI
&
ELEMEN DAN SUB ELEMEN
DIMENSI
BERAKHLAK
MULIA
BERNALAR KRITIS
TUHAN YANG MAHA ESA DAN
BERIMAN, BETAKWA KEPADA
Es
a
penalaran dan
prosedurnya
menganalisis dan
mengevaluasi
Mengenal dan mencintai tuhan yang
maha
9. BERIMAN, BETAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
DAN BERAKHLAK MULIA
Memahami kehadiran Tuhan dalam kehidupan
sehari-hari serta mengaitkan pemahamannya
tentang kualitas atau sifat-sifat Tuhan
dengan konsep peran manusia di bumi
sebagai makhluk Tuhan yang bertanggung
jawab.
10. Teori
Pemahaman
Utama
NAPZA adalah
kepanjangan dari
narkotika,
psikotropika, dan zat
adiktif lainnya.NAPZA
adalah zat adiktif yang
mempengarui kondisi
kejiwaan atau psikologi
seseorang (pikiran,
perasaaan, dan
perilaku).
1.Narkotika: zat yang tergolong
opioid, ganja,
kokain, amfetamin;
2.Alkohol: minuman yang
mengandung etanol/etil-
alkohol; wiski, vodka, arak,
ciu dll;
3.Psikotropik: obat penenang
diazepam, bromazepam, obat
tidur (nitrazepam, estazolam,
antipsikotik, antidepresan);
4.Zat adiktif: tembakau, kopi,
teh, thinner
Dampak penggunaan NAPZA
1.Dampak Fisik: gangguan pada
system syaraf, gangguan pada
jantung dan pembuluh darah,
gangguan pada paru-paru,
kesehatan reproduksi,
penyalahgunaan narkoba bisa
terjadi Over Dosis.
2.Dampak Psikis: lamban kerja,
ceroboh kerja, sering tegang dan
gelisah, hilang kepercayaan diri,
sulit berkonsentrasi.
3.Dampak Sosial: gangguan
mental, anti-sosial, dikucilkan
oleh lingkungan, pendidikan
menjadi terganggu,
masa depan suram.
11. A L U R P E R K E M B A N G A N
B A N G U N L A H J I W A
R A G A N Y A F A S E D I A K H I R
F A S E D
1.Mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu
tentang bahaya narkoba.
2.Berpartisipasi dalam menentukan kriteria dan
metode yang disepakati bersama untuk
menentukan pilihan dan keputusan untuk
kepentingan bersama melalui proses bertukar
pikiran secara cermat dan terbuka dengan
panduan pendidik.
3.Memahami konsep hak dan kewajiban serta
implikasinya terhadap ekspresi dan perilakunya.
Mulai aktif mengambil sikap dan langkah untuk
melindungi hak orang/kelompok
lain.
12. 1.Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan
menganalisis informasi yang relevan serta
memprioritaskan beberapa gagasan
tertentu.
2.Membuktikan penalaran dengan berbagai
argumen dalam mengambil
suatu simpulan atau keputusan.
3.Menjelaskan asumsi yang digunakan,
menyadari kecenderungan dan konsekuensi
bias pada pemikirannya, serta berusaha
mempertimbangkan
perspektif yang berbeda.
ALUR PERKEMBANGAN BERNALAR KRITIS FASE DI AKHIR FASE D
13. Indikator
Keberhasila
n
Situasi
Tugas Unjuk Pemahaman
Produ
k
Tujuan
1.Mencari solusi efektif agar tidak
ada yang menggunakan dan
mencoba NAPZA
2.Tidak menjadi korban dan saksi
dari penggunaan NAPZA di
lingkungan sekitar
3.Peseeta didik diharapkan mampu
mengajak teman untuk tidk
mencoba menggunakan NAPZA.
4.Mengimplementasikan dalam
kehidupan hari-hari agar berani
menolak dan tidak melakukan
mencoba menggunakan NAPZA
Peran:
Partner Kerja BNN (Badan
Narkotika Nasional)
Hadirin: Peserta didik
Alat dan bahan:
Slide presentasi, video, artikel,
laptop, alat tulis, projector,
gawai.
Metode Pembelajaran:
Diskusi,tanya jawab, inkuiri,
brainstrorming, dan
eksperimen.
Banyak kasus NAPZA di
lingkungan remaja ataupun
sekolah yang dilakukan oh
peeserta didik dengan
temannya.
Anda diminta bekerjasama
oleh BNN (Badan Narkotika
Nasional) menyelenggarakan
kegiatan bahaya penggunaan
NAPZA.
Pergaulan bebas di Indonesia
terus bertambah.Adanya
pergaulan yang kurang baik
membuat remaja ingin mencoba
dan mencari jati dirinya dengan
cara yang salah.
Remaja harus cerdas, bisa dan
mampu memilih pertemanan
yang baik dalam kehidupannya
dan tidak merugikan dirinya
sendiri di masa depan, terutama
dalam penyalahgunaan NAPZA
14. LESSON
PLAN
•
Detail
Kegiatan
Perkenalan napza
ALAT DAN BAHAN :
1.Slide presentasi (PPT)
2. Artikel
3. Laptop
4. Pro
5.Alat tulis
6. Gawai
Objektif: Peserta Didik Mampu Mengajukan Pertanyaan
Untuk Klarifikasi dan Interpretasi Informasi
PERSIAPAN:
1.Guru mempersiapkan artikel tentang NAPZA
2.Guru mempersiapkan video tentang NAPZA
Waktu : 07.40 - 14.30
15. LESSON PLAN
Guru memutar video tentang NAPZA , siswa dan guru menyimak video tersebut.
Setelah menyimak video guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memandu
siswa dalam diskusi.
KEGIATAN:
Guru mengulang kembali dampak melakukan NAPZA terhadap orang lain baik
di lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
Guru menampilkan slide presentasi tentang NAPZA, siswa secara
berkelompok /perorangan menyampaikan lagi apa yang
dipresentasikan oleh guru.
Detail
Kegiatan
Name : EKSPLORASI ISU
ALAT DAN BAHAN : Slide Presentasi (PPT), Video
Objektif: Peserta Didik Mampu Mengidentifikasikan dan
menyampaikan Pendapat Tentang NAPZA
16. KEGIATAN :
Pemahaman peserta didik tentang NAPZA yang terjadi baik disekolah maupun di
lingkungan tempat tinggal.
Peserta didik dapat membedakan ciri penggunaan NAPZA.
Peserta didik mengetahui akibat menggunakan NAPZA.
Peserta didik dapat memahami cara mengatasi jika melihat orang menggunakan
NAPZA.
Apakah peserta didik sudah mampu bersosialisasi tentang bahayanya NAPZA
disekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
Peserta didik membuat projek poster dengan tema “Narkoba”.
LESSON
PLAN
Detail
Kegiatan
Name : REFLEKSI AWAL
ALAT DAN BAHAN : Lembar refleksi, Laptop, LCD,
dan Slide Presentasi (PPT)
19. Detail
Kegiatan
Kelompok pertama, peserta didik berkonsultasi pada guru mengenai Masalah NAPZA
yang akan dipaparkan dalam diskusi kelompok. Masalah NAPZA didiskusikan di
depan kelas untuk memberikan pemahaman tentang NAPZA di lingkungan sekolah.
Kelompok kedua, peserta didik berkonsultasi dengan guru mengenai bagaimana
menemukan solusi dalam menyelesaikan masalah “NAPZA di lingkungan sekitar“.
Kelompok ketiga, peserta didik berkonsultasi dengan guru mengenai siswa yang
mengalami masalah “NAPZA dan tidak berani mengungkapkan baik kepada guru atau
media sosial dalam bentuk presentasi.
Peserta didik mengelola data dan mengkaji data yang ada dan disajikan dalam bentuk
presentasi, yang akan dilakukan secara berkelompok di kelas. Guru dapat
memberikan panduan teknis untuk presentasi ini, misalnya elemen utama dalam
presentasi, lama presentasi, dan sesi tanya jawab per kelompok, format presentasi
yang diinginkan , juga urutan presentasi.
KEGIATAN :
20.
21. dokumenter film pendek
KEGIATA
N
Objektif: Peserta didik mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis informasi NAPZA yang
relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan/ pendapat/ ide pencegahan penggunaan NAPZA.
Peserta didik mengamati contoh
gambar/poster yang diberikan guru
pembimbing tentang anti NAPZA
Peserta didik mengklasifikasi beberapa
gambar yang menunjukan mana yang
termasuk poster/ pamflet
Peserta didik menganalisis dari beberapa
poster/pamflet yang termasuk dalam tema
anti NAPZA (bangunlah jiwa raganya)
Peserta didik membuat Film Pendek dengan
Tema “Bangunlah Jiwa Raganya “ dan
mensosialisasikan di lingkungan sekolah
maupun melalui media sosial
Guru memfasilitasi seluruh kegiatan peserta
didik untuk mewujudkan kelancaran dan
keberhasilan kegiatan tersebut
22. proses menggunakan media sosial
dengan cara yang santun
KEGIATA
N
Objektif: Peserta didik mampu mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis informasi NAPZA yang
relevan serta memprioritaskan gagasan tertentu.
Setiap kelompok mensosialisasikan
kegiatan tentang NAPZA dalam bentuk
poster/pamflet melalui media sosial
Setiap kelompok menjelaskan dengan
alasan mengapa poster/pamflet
tersebut sudah layak untuk dikonsumsi
Setelah menyelesaikan tugasnya setiap
kelompok, guru menyimpulkan hasil
kegiatannya
Di akhir sesi, guru memperlihatkan
rubrik dari kriteria penilaian melalui
media sosial sebagai pedoman kegiatan
selanjutnya